Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki
Etnik Jawa
Suprapto dan Ainur Komariah
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend. Sudjono Humardani, Jombor, Sukoharjo – 57521, Telp. (0271)593156,
e-mail: supraptodd@yahoo.co.id; ainurkomariah@yahoo.com
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan antropometri panjang segmen tubuh,
volume dan massa segmen tubuh dari laki-laki etnik Jawa Indonesia usia 20-30 tahun.Pengukuran antropometri panjang segmen tubuh diukur secara langsung dengan mistar ukur. Volume enam segmen tubuh yaitu paha, betis, kaki, lengan atas, lengan bawah dan tangan diukur dengan menggunakan metode pencelupan (immersion). Kerapatan (density) segmen tubuh dihitung dengan pendekatan persamaan kerapatan tubuh yaitu persamaan Drillis dan Contini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang laki-laki etnik Jawa Indonesia memiliki tinggi duduk atau segmen tubuh bagian bawah lebih panjang dan segmen tubuh bagian atas lebih pendek dibandingkan dengan orang Amerika. Kerapatan segmen tubuh dari subyek hidup diperoleh lebih besar dibandingkan dengan kerapatan segmen tubuh dari mayat. Massa segmen tubuh berkaitan dengan total massa tubuh, dimensi panjang dan volume segmen tubuh. Data base yang diperoleh dapat diaplikasikan sebagai database untuk desain ergonomis dan untuk aplikasi model biomekanik.
Kata-kata kunci: antropometri, volume, massa, etnik Jawa
PENDAHULUAN
Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia dan aplikasinya yang menyangkut geometri fisik, massa dan kekuatan tubuh manusia. Data antropometri dan parameter segmen tubuh seperti proporsi panjang segmen tubuh terhadap tinggi badan, volume, kerapatan dan massa segmen tubuh dari antropometri orang Indonesia belum ada. Data antropometri dibutuhkan untuk pengembangan teknologi, terutama alat penghubung manusia dan mesin, desain ruang kerja, ruang kemudi pesawat terbang, pakaian, senjata dan sebagainya (Park dkk., 1999).
Pengukuran fisik tubuh diperlukan untuk menguraikan dan membedakan karakteristik dari ras, jenis kelamin, umur dan bentuk tubuh (Winter, 1990). Karakteristik ras, jenis kelamin dan umur adalah faktor penting untuk perancangan produk, perancangan tempat kerja, perancangan pakaian dan peralatan, perancangan mebel, konstruksi model biomekanik dan lain-lain, maka diperlukan pengukuran fisik dari tubuh (Park dkk, 1999). Boileau dan Lohman (1977) dalam Nakanishi dan Hethery (1999) menyatakan bahwa tidak ada alat penilaian tunggal secara terintegrasi untuk menganalisa ukuran, bentuk, proporsi dan komposisi dalam tubuh, sebagai konsekwensinya diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan karakteristik dari antropometri.
Sejarah penilaian terhadap parameter segmen tubuh telah ada sejak abad ke-17. Parameter segmen tubuh tidak mudah diperoleh dari subyek hidup (Contini, 1972). Parameter segmen tubuh dapat diperoleh dari subyek individu maupun populasi, biasanya digunakan untuk analisa gerak atau untuk desain protesa (Bjornstrup,1995). Menurut Park dkk. (1999) di masa lalu, penelitian dilakukan bebasis pada mayat (cadaver), sekarang ini sudah dikembangkan alternatif pendekatan dengan subyek hidup sebagai pengganti mayat. Metode yang digunakan antara lain pencelupan (immersion), reaction change, magnetic resonance imaging (MRI),
computerized tomography (CT), model matematika, fotogrametri, dan gamma mass scanning
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan antropometri panjang segmen tubuh, volume, kerapatan (density) dan massa (mass) segmen tubuh dari orang laki-laki etnik Jawa Indonesia usia 20-30 tahun. Metoda pencelupan (immersion) digunakan untuk mengukur volume segmen tubuh dengan pertimbangan biaya pengukuran rendah, ketersediaan, desain percobaan mudah, dan perhitungan yang sederhana berkaitan dengan volume, kerapatan dan massa segmen tubuh. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai database untuk desain ergonomis dan untuk aplikasi model biomekanik.
METODE Subyek
Tiga puluh orang laki-laki etnik Jawa Indonesia usia 20-30 tahun, berat badan 45-85 kg dan tinggi badan 155 – 170 cm.
Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Mistar ukur, untuk mengukur panjang dari segmen tubuh.
2. Bak ukur, untuk pengukuran volume segmen tubuh dengan metode pencelupan
Tahapan penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian ditunjukkan pada Gambar 1
Gambar 1. Prosedur Penelitian
Pengukuran antropometri
Gambar 2. Pengukuran dimensi segmen tubuh sebagai proporsi dari tinggi badan
(Chaffin dan Andersson, 1999)
Pengukuran volume segmen tubuh
Metode pencelupan untuk menentukan berapa banyak air dipindahkan oleh segmen tubuh yang dicelupkan. Metode pencelupan dapat digunakan untuk menentukan volume total tubuh atau segmen tubuh ke dalam suatu urutan tahap bertahap dan dapat diterapkan juga pada subyek hidup (Drillis dkk. 1964).
Enam segmen tubuh yang diukur yaitu paha, betis, kaki, lengan atas, lengan bawah, tangan. Empat bak ukur dirancang dan dibuat dengan volume masing-masing 135 liter, 34 liter, 6,75 liter,12 liter danbagian segmen tubuh yang diukur volumenya seperti pada Gambar 3a.
Prosedur pengukuran volume pertama-tama air dituangkan ke bak ukur dan dicatat volumenya. Kemudian segmen tubuh yang akan diukur volumenya dicelupkan ke air dan perubahan volume air diukur (Gambar 3b). Perbedaan menunjukkan volume segmen tubuh yang diukur. Sebagai asumsi bahwa bagian-bagian segmen tubuh yang diukur adalah simetris, sedangkan temperatur badan dan tekanan air diabaikan.
(a) (b)
Gambar 3. (a). Bak ukur untuk pengukuran volume segmen tubuh dengan metode pencelupan (b). Bagian segmen tubuh yang dicelupkan
Perhitungan kerapatan dan massa
d = 0.69 + 0.0297cE kilogram/liter (1)
dimana cE = h/w
1/3 ;
h = tinggi(inci) ; w = berat badan (pounds) atau
d = 0.69 + 0.9cm kilogram/liter (2)
dimana cm = h/m
1/3 ;
h = tinggi (meter) ; m = massa (kilogram)
Untuk menghitung kerapatan tubuh dapat menggunakan persamaan (1) atau (2). Sedangkan kerapatan segmen tubuh dapat di hitung dengan pendekatan persamaan regresi linier Drillis dan Contini (1966) antara kerapatan tubuh dengan masing-masing kerapatan segmen tubuh (Gambar 4).
Gambar 4. Segment density sebagai fungsi dari rata-rata body density
(Contini, 1972; Winter, 1990)
Massa dari tiap segmen tubuh tidak dapat diperoleh secara langsung dikarenakan subyek adalah masih hidup. Untuk memperoleh massa tiap segmen tubuh, kerapatan segmen tubuh dikalikan dengan volume segmen tubuh yang bersesuaian yang diperoleh dari metode pencelupan. Menurut Chaffin dan Andersson (1999), dari pengukuran volume segmen tubuh dan dengan mensubstitusi nilai kerapatan, massa segmen tubuh dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3).
Segment Mass (g) = Segment Volume (cm3) x Segment Density (g/cm3) (3)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik subyek
No Deskripsi Keterangan
1 Umur 24,7 ± 2,5 tahun
Tabel 2. Proporsi panjang segmen tubuh terhadap tinggi badan
Tabel 3. Proporsi panjang segmen tubuh bagian bawah dan atas terhadap tinggi badan (%)
Deskripsi Mean (cm)
Standar Deviasi
Proporsi Mean terhadap Tinggi Badan Selisih Penelitian ini Drillis & Contini (1966)
Paha 41,4 3,25 0,253 0,245 0,008
Betis 41,3 2,03 0,252 0,246 0,006
Lengan Atas 28,6 1,30 0,175 0,186 -0,011
Lengan Bawah 22,6 1,16 0,138 0,145 -0,007
Tangan 17,0 0,73 0,104 0,108 -0,004
Karakteristik subyek diperlukan untuk menggambarkan kondisi dari subyek penelitian. Dari karakteristik subyek (Tabel 1) menggambarkan bahwa data pengukuran yang diperoleh dapat mewakili dari keberagaman dan perbedaan karakteristik fisik tubuh. Hasil penelitian (Tabel 2), proporsi rata-rata panjang segmen tubuh terhadap tinggi badan berdiri menunjukkan hasil yang berbeda jika dibandingkan dengan Drillis dan Contini. Pada Tabel 3, proporsi panjang segmen tubuh bagian bawah (paha dan betis) lebih panjang (selisih 0.008 dan 0.006) jika dibandingkan dengan Drillis dan Contini tetapi untuk proporsi segmen tubuh bagian atas (lengan atas, lengan bawah dan tangan) lebih pendek dengan selisih masing-masing 0.011, 0.007 dan 0.004. Perbedaan antara segmen tubuh bagian bawah (lower extremity segment) dan segmen tubuh bagian atas (upper extremity segment) keduanya menunjukkan bahwa laki-laki etnik Jawa Indonesia mempunyai tinggi duduk atau segmen tubuh bagian bawah lebih panjang dan segmen tubuh bagian atas lebih pendek dibandingkan dengan orang laki-laki Amerika.
Volume tiap segmen tubuh diukur menggunakan bak ukur dengan metode pencelupan.
Hasil pengukuran volume enam segmen tubuh yang diukur yaitu paha, betis, kaki, lengan atas, lengan bawah dan tangan ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Volume segmen tubuh (lt)
No Segmen Tubuh Mean Standar Deviasi
1 Tangan 0,34 0,06 dibandingkan dengan volume segmen tubuh yang lain dan volume paha mempunyai nilai yang terbesar yaitu 5,84 liter.
Hasil perhitungan kerapatan segmen tubuh yang diperoleh jika dibandingkan dengan Dempster (1955), dan Park, dkk. (1999) menunjukkan nilai kerapatan lebih besar (Tabel 5).
Tabel 5. Perbandingan kerapatan segmen tubuh (kg/lt)
Segmen Tubuh Dempstera Chandler dkk
b
(Park, 1999) Park dkk (1999) Penelitian ini Tangan 1,155 1,079 1,129 1,158
Didasarkan pada pembedahan 8 mayat
b
Didasarkan pada pembedahan 6 mayat
Dengan diketahuinya volume dan kerapatan, maka massa segmen tubuh dapat dihitung dengan persamaan (3) dan hasil perhitungan seperti ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Massadari segmen tubuh (kg)
No Segmen Tubuh Mean Standar Deviasi
1 Tangan 0,39 0,05
Tabel 7. Proporsi massa segmen tubuh terhadap berat badan (%)
No Segmen Tubuh Mean Standar Deviasi
1 Tangan 0,64 0,08
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Proporsi rata-rata volume segmen tubuh terhadap berat badan, untuk segmen tangan, lengan bawah, lengan atas, kaki, betis, paha dan badan berturut-turut adalah 0,56%, 1,43%, 2,32%, 1,35%, 3,90%, 9,57% dan 48,65%.
3. Kerapatan segmen tubuh yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan hasil dari Dempster, Chandler dkk, dan Park, dkk. Massa segmen tubuh berkaitan dengan dimensi panjang dan volume segmen tubuh.
PERSANTUNAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada LPPM Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Penelitian ini sebagai penelitian pendahuluan dan perlu ditindaklanjuti dengan sampel subyek laki-laki dan wanita untuk semua rentang umur sehingga diperoleh database antropometri yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bjornstrup, J., 1995, Estimation of Human Body Segment Parameters-Historical Background.,Internal Tech-Report. http://trc.ucdavis.edu/kwilliams/EXS227/reading/ Body.Seg.History.pdf, Diakses 24 September 2010
Chaffin, D.B and Andersson, G.B., 1991, Occupational Biomechanics, 2nd ed. New York, John Wiley & Sons.
Contini, R., 1972, Body Segment Parameters, Part II. Artificial Limbs, Vol. 16, No.1, pp. 1-19. Spring
Dempster,W.T 1955, Space requirements of the seated operator. WADC Technical Report TR-55-159, http://riodb.ibase.aist.go.jp/dhbodydb/properties/m/e-k-5.html, Diakses 11 April 2011
Drillis, R., Contini, R., and Bluestein, M., 1964, Body Segment Parameters : A Survey of Measurement Techniques, Orthotics & Prosthetics Community Virtual Library Project, Vol. 8: 44–66. http://www.oandplibrary.org/al/1964_01_044.asp. Diakses 6 April 2011
Drillis, R and Contini, R., 1966, Body Segment Parameters, New York: Office of Vocational Rehabilitaion, Report No. 1166-03 http://ioe.engin.umich.edu/ioe463/Links.pdf. Diakses 31 Juli 2010
Nakanishi, Y and Nethery, V., 1999, Anthropometric Comparison Between Japanese and Caucasian American Male University Student, Journal Applied Human Science, 18(1) : 9-11
Park, S.J., Kim, C.b., and Park, S.C., 1999, Anthropometric and Biomechanical Characteristiks on Body Segments of Koreans, Journal Applied Human Science, 18(3) : 91-99
Halaman Judul i
Kata Pengantar iii
Sambutan Ketua Panitia iv
Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v
Daftar Isi vii
Keynote Speaker
Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi
Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo
xiii
Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik
1. Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggok- terfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur
Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul
Yakin ... 1 – 6
2. Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat
Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ... 7 – 12
3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya
A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono ... 13 – 22
4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen
Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari
Handayani ... 23 – 29
5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ).
Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ... 30 – 37
6. Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa
Suprapto dan Ainur Komariah ... 38 – 45
Penelitian Bidang Humaniora
7. Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa Indonesia)
Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih
Wijayava... 57 – 66
9. Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia
Giyatmi ... 67 – 75
10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum
Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ... 76 – 82
11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan
Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi ... 83 – 91
12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana Srisanti
Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ... 92 – 102
Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan
13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo
Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ... 103 – 111
14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen Bogan Solo)
Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ... 112 – 119
15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ... 120 – 132
16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo)
Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ... 133 – 139
17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari Persepsi Siswa terhadap Konselor
Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ... 140 – 145
18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer
Suwarto dan Afif Afghohani ... 146 – 155
19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ... 164 – 167
21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011
Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono ... 168 – 172
22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ... 173 – 178
Pengabdian Kepada Masyarakat
23. Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna
Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto
Sri Hartati ... 179 – 185
24. Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa
Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ... 186 – 190
25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar
Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos
Wahyu Harinta ... 191 – 194
26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana
Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri,
dan Wisnu Tri Husodo ... 195 – 200
27. Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti... 201 – 208
28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo
Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ... 209 – 214
29. Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo
Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ... 215 – 221
30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir
Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ... 222 – 227
31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236
33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri
MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan Devi Sri Giyanto ...
237 – 240
34. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study
Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ... 241 – 246
35. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study
Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari,
dan Januar Budi A ... 247 – 252
36. Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo
Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan
Bambang Trianto ... 253 – 257
37. Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri
Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ... 258 – 266
38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel
Darsini dan Ainur Komariah ... 267 – 271
39. Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer
Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu ... 272 – 277
40. Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi
Produksi Sablon Plastik ”Yudha”
Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya ... 278 – 283
Kegiatan ilmiah mahasiswa
41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri
Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur
Komariah ... 284 – 288
42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif
Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ... 289 – 294
43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa”
Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ... 300 – 305
45. Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo
Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti
B AN