Tanggal Penting
dalam Naskah Drama “Pandu Partiwi”
Di dalam teks drama “Pandu Partiwi” terdapat beberapa tanggal yang menarik untuk di teliti. Karena, tanggal-tanggal tersebut terdapat pula di dalam catatan
sejarah Indonesia. Namun di dalam drama “Pandu Partiwi” tanggal-tanggal tersebut
juga memiliki arti tersendiri. Diantaranya tanggal 9 Maret, 8 Desember dan tanggal
17 Agustus. sebelumnya telah ada yang membahas tentang tanggal yang terdapat di drama “Pandu Partiwi” namun tidak secara detail. Seperti pada blog milik M. Yoesoef yang berjudul “Sebuah Catatan Tentang Manusia Indonesia di Zaman Perang”
Berikut hasil analisis penulis tentang tanggal-tanggal yang terdapat di dalam
drama “Pandu partiwi”:
1. Tanggal 9 Maret
Di dalam teks drama Pandu Partiwi (babak V) pada percakapan antara
Partiwi dan Jaya, yang mana di dalamnya sedang membicarakan peringatan tanggal
9 Maret. Karena pada tanggal itu Jaya telah menolong Pandu ketika akan di bunuh
oleh Nadarlan. Dan akhirnya Nadarlan di tagkap oleh polisi. Apabila kita ingat
kembali, pada tanggal 9 Maret 1942 ada satu kejadian penting di Indonesia, yaitu
Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat. Yang di gambarkan di dalam
drama Nadarlan telah kalah oleh Jaya dan di tangkap oleh polisi tanpa bisa berkutik
sedikitpun karena Nadarlan terluka parah setelah berkelahi dengan Jaya. Dan
penulis juga setuju dengan blog Yoesoef, M. (2010). Drama di Masa Penduduk
Jepang (1942-1945): Sebuah Catatan Tentang Manusia Indonesia di Zaman
Perang. [Online]. Tersedia: http://journal.ui.ac.id/humanities/article/viewFile/566/562
[07 oktober 2012]. yang isinya “Masih bekaitan dengan tanggal penting, bagian lain
drama ini juga menyebut-nyebut tanggal 9 Maret 1942 sebagai hari pembebasan
dari belenggu pemerintah Hindia Belanda”.
Mengapa saya menghubungkan tanggal 9 Maret di dalam naskah dengan
tanggal 9 Maret tahun 1942, karena teks drama ini pertama kali d muat di majalah
2. Tanggal 8 Desember
Masih terdapat di babak v, percakapan antara Pandu dan Jaya yang
membahas tanggal 8 Desember di tahun lalu, ketika Pandu akan bunuh diri karena
di khianati tunangannya. Namun aksi bunuh diri itu gagal karena Jaya datang untuk
menghentikan niat Pandu yang pengecut itu. Kejadian itu mungkin juga
berhubungan dengan tanggal 8 Desember tahun 1941. Pada tanggal 8 Desember
1941 Jepang menyerang Pearl Harbour, Amerika Serikat. Dan pada saat itu
amerika seakan-akan lumpuh oleh serangan Jepang tersebut. Tetapi tanggal 8
Desember pada percakapan antara Jaya dan Parwati yang menceritakan tentang
pembebasan Parwati atas tuduhan pembunuhan Priyaiwati hampir sama dengan
kejadian pada tanggal 7 Desember 1942. Pada tanggal 7 Desember 1942 Ratu
Wilhelmina dari Kerajaan Belanda membacaan pidato yang berisi tentang
perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang selesai. Dan pada
tanggal 8 Desember 1942 nama Batavia di ubah namanya menjadi Jakarta.
3. 17 agustus
Tanggal 17 Agustus di dalam cerita drama Pandu Partiwi menceritakan
tentang hari dimana Pandu dan Partiwi akan membangun rumah tangga. Mungkin
tanggal 17 agustus disitu adalah hari dimana kita akan merdeka. Karena pas sekali,
pas tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dari jajahan Jepang. Entah ini
suatu kebetulan, tetapi ketika teks drama yang di buat tahun 1943 ini memilih tanggal yang bagus untuk hari bahagia kedua tokoh utama dalam drama “Pandu Partiwi” yaitu tanggal 17 Agustus.
Secara keseluruhan teks drama ini berisi tentang semangat perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Walaupun terlihat kalau isi drama ini lebih condong ke
pemerintahan Jepang dan menyudutkan Belanda. Karena pada saat teks drama ini
terbit di majalah Kebudayaan Timur, Indonesia masih berada di bawah kekuasaan