• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELECTRONIC T SHIRT PRODUKSI KAOS EDUKAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ELECTRONIC T SHIRT PRODUKSI KAOS EDUKAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

“ELECTRONIC T-SHIRT”: PRODUKSI KAOS EDUKASI UNIK DUNIA ELEKTRONIKA

Khozinatus Sadah1, Nur Kamilah2, Syifaul Fuada3, Mohammad Thobib4, Devinta Nur Arumsari5

1Teknologi Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang

2Sastra Inggris, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang (UM)

3 Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB) 4Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang (UM)

5Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (UM)

Sadahkhozinatus@gmail.com1,k4m1lah@gmail.com2, fsyfaul@gmail.com3,Sej_thobib@yahoo.com, Adevinta75@yahoo.com4

Abstrak

Kaos adalah jenis busana yang sering digunakan oleh masyarakat di berbagai kesempatan dan kegiatan, sehingga akan mudah terbaca oleh orang banyak. Electronic T-Shirt adalah brand kaos yang diusulkan untuk menjadi usaha kaos yang menarik dan mampu menyampaikan pesan pendidikan, khususnya dalam bidang elektronika agar menambah wawasan masyarakat terhadap dunia elektronika di zaman yang sudah serba modern ini dan dijual dengan harga terjangkau. Dalam pelaksanaannya, perencana usaha akan melakukan beberapa metode, antara lain perencanaan usaha, pembuatan desain sesaui literatur dan konsep desain, proses produksi, dan pemasaran. Pemasaran akan dilakukan melalui berbagai media, seperti media online dan promosi langsung ke lapangan. Artikel ini merupakan kajian dan perencanaan akan dilakukan usaha kaos yang bertema elektronika.

Kata kunci : electronic t-shirt, edukasi, bisinis, unik

1. PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah suatu cara untuk memajukan peradaban manusia ke arah yang lebih baik. Dengan pendidikan maka proses transfer IPTEK tersebut ke masyarakat Indonesia akan menjadi lebih baik. Pendidikan tidak hanya pada taraf formal namun informal dapat dilakukan dimana saja salah satunya dengan media pendidikan.

Kaos adalah jenis busana yang digemari oleh semua orang, karena kaos merupakan busana kasual dan nyaman dipakai. Selain itu, kaos dapat digunakan sebagai sarana ekspresi diri pemakainya. Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan juga memberikan peluang bagi para desainer dalam berkarya. Berbagai corak desain yang semakin universal telah mendukung perkembangan desain itu sendiri. Keberadaan clothing dan distro yang semakin menjamur di kalangan bisnis modern ini merupakan salah satu kemajuan yang positif dalam dunia desain pada media t-shirt. Namun, dengan peluang bisnis distro yang mulai menjamur tersebut telah menjadikan desain hanya sebagai produk instan yang tidak memperhatikan faedah-faedah desain, dalam hal ini pengetahuan desainer akan prinsip-prinsip desain sangat diperlukan.

Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan dari Abraham Maslow yang terkenal yakni hirarki kebutuhan. Bahwa manusia setelah kebutuhan salah satunya pemenuhan kebutuhan pokok dan menjadi kebutuhan ditingkat yang rendah. Setelah kebutuhan terpenuhi maka kebutuhan pada tingkat teratas adalah kebutuhan aktualisasi atau kebutuhan ilmu

pengetahun. Maka teori ini yang mendasari ilmu elektronika tidak hanya diketahui orang keteknikan namun semua orang berhak dan mendapatkan kesempatan untuk memepelajarinya dan menumbuhkan tingkat kesadaran pentingnya iomu elektronika (Suharto, 2010).

Selama ini telah banyak beredar kaos distro dengan berbagai tema. Kaos-kaos yang beredar tersebut memiliki desain dan ide yang berbeda-beda sesuai dengan tema yang diambil. Ada distro kaos yang bertemakan budaya daerah sebagai buah tangan asli daerah, distro kaos tema pendidikan, distro kaos dengan tema bidang ilmu matematika, fisika, kimia, biologi. Selain itu ada juga distro kaos yang menjual kata-kata lucu, inspiratif dan usaha distro kaos yang mengangkat tema motivasi (Suhendra, dkk. 2013). Dan masih banyak lagi tema yang diangkat oleh para pengembang dunia distro kaos.

Dari sekian banyak tema yang diambil oleh pengembang, belum ditemukan distro kaos yang mengangkat tema teknologi, khususnya bidang ilmu elektronika.

(2)

pendidikan dan teknologi dengan dunia usaha pembuatan kaos distro, yang notabene digemari oleh para kawula muda. Usaha kaos distro bertemakan elektronika ini akan diberi nama “Electronic T-Shirt”. Produk dari “Electronic T-Shirt” ini akan mengenalkan sebuah inovasi baru di bidang distro kaos dengan tema teknologi untuk bidang ilmu elektronika.

Melalui usaha ini diharapkan dapat memberi gambaran dan wawasan tentang elektronika yang pada dasarnya merupakan ilmu yang aplikatif di lingkungan masyarakat. Seperti halnya dengan merek-merek kaos yang terkenal, seperti Joger dan Dagadu, kaos ini memiliki orientasi yang sama yaitu pengolahan kata-kata dengan desain yang unik dan memiliki estetika. Bedanya, usaha ini memanfaatkan kata-kata dalam bidang keilmuan elektronika dengan kombinasi desain futuristik sehingga nantinya tidak hanya memiliki nilai estetika saja, bahkan dapat memberi wawasan bagi masyarakat. Dengan melihat keadaan pemasaran kaos Joger dan Dagadu tersebut, usaha ini akan banyak diterima oleh masyarakat, terlebih kaos ini bermanfaat bagi pemakainya maupun orang yang disekitar pemakainya.

1.1 Tujuan Program

Adanya model kaos ini sebagai inovasi dan kreasi baru produksi kaos yang bersifat akademis dan teknologi, mempunyai nilai keunikan yang tinggi sehingga dapat memberikan wawasan baru kepada masyarkat serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan layak jual. Inovasi baru yang diambil dari sebuah ilmu pengetahuan yakni tentang elektronika yang diaplikasikan dalam sebuah media kaos, sehingga masyarakat yang awam tentang dunai elektronika akan mengenalnya. Produk T-Shirt memanfaatkan desain teknologi futuristik dari bidang keilmuan elektronika sebagai produk T-Shirt “brand image” pada produk kaos yang bertemakan elektronik

1.2 Manfaat Program

1. Memperkenalkan ilmu elektronika kepada masyarakat umum melalui media kaos.

2. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam berwirausaha bagi mahasiswa, yakni mampu merancang, memproduksi, dan bekerja sama dalam tim untuk membuka peluang usaha berupa koas unik, manarik dan mendidik tentang ilmu elektronika

3. Meningkatkan daya adaptasi dan kemampuan para pengusaha kecil akan budaya IPTEK di lingkungan usahanya.

4. Media untuk memberi wawasan baru kepada masyarakat tentang keilmuan elektronika dan mensosialisasikan elektronika sebagai ilmu yang aplikatif di lingkungan masyarakat. .

2. METODE PELAKSANAAN DAN BAHAN

Dalam menjalankan usaha kaos elektronik ini memiliki bebrapa tahapan metode sebagai berikut:

2.1. Persiapan

a. Observasi dan survey segmen pasar

Metode ini dilakukan cara melakukan pengamatan untuk mengetahui peluang usaha distro kaos, daerah pemasaran dan kebutuhan masyarakat akan kaos yang bertema teknologi untuk bidang ilmu elektronika. Sasaran utama dari usaha ini adalah para pelajar, baik mulai usia sekolah SD hingga Perguruan tinggi dan para akademisi. Hal ini dikarenakan desain dari kaos bersifat akademis dan futuristik, sehingga akan memberi peran sebagai media untuk membelajarkan dan dapat memberi wawasan bagi para pelajar dan akademisi tersebut. Dengan demikian, tingkat ketertarikan konsumen terhadap kaos ini akan tinggi. Selain itu, khalayak ramai (masyarakat umum) juga merupakan sasaran usaha ini karena pada dasarnya tujuan utama usaha ini adalah mengenalkan teknologi elektronika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Survey segmen pasar merupakan hal yang paling awal dalam emndirikan usaha. Karena segmen pasar atau konsumen yang berminat terhadap produk kita, merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Terutama terkait penjualan. Produk kaos merupakan produk fashion yang umum di pasaran. Jadi tingkat diferensiasi produk tersebut harus tinggi. Berbekal dan berpegang teguh pada pesan pendidikan elektronik dalam kaos, diharapkan mmapu untuk memikat konsumen, terutama konsumen yang masih berada dalam masa pembelajaran, dari tingkat SD hingga PT. Tidak dapat dipungkiri bahwa elektronik merupakan produk yang saat ini menjamur, begitu pun pendidikan tentang kelimuan elektronik juga meningkat. Oleh karena itu, segmen pasar yang paling utama dalam produk ini adalah siswa maupun mahasiswa dari jurusan elektronik karena mereka kemungkinan memiliki kecintaan akan identitas dirinya.

Hasil survei segmen pasar mengarahkan pada putusan usaha berupa pembuatan desain yang sesuai dengan kalangan konsumen. Misalnya untuk anak-anak, desain lebih funny dan colorful. Namun jika segmennya adalah dewasa, maka tingkat keilmiaan dan bidang ilmu adalah poin utama desain.

Tahap awal kegiatan usaha “Electronic T

(3)

b. Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahapan yang digunakan untuk mengkaji dan mencari konsep desain yang tepat. Tahapan paling awal dalam pembuatan desain adalah membangun konsep. Tanpa konsep desain, nilai estetika karya yang dihasilkan tidak akan bernilai sempurna. Begitupun dengan kaos elektronik, yang di dalamnya mengutamakan konsep pendidikan dan keilmuan elektronika. Selain hal tersebut, studi literatur juga digunakan dalam sebagai alat dan bahan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berprofit tinggi. Metode ini digunakan dengan cara mencari informasi melalui internet, majalah, dan koran mengenai usaha pembuatan kaos distro.

2.2 Pelaksanaan Program

a. Perencanaan awal

Pada tahap ini akan dilakukan rapat koordinasi tim. Agenda rapat akan membahas perencanaan

produksi kaos “Electronic T-Shirt”. Dalam

perencanaan awal ini, perlu adanya koordinasi dalam tim, terutama untuk mengetahui kompetensi masing-masing anggota tim. Dengan mengetahui kompetensi anggota tim maka akan berdampak pada ketepatan jenis pekerjaan atau job description yang akan diserahkan.

b. Pembuatan rancangan desain kaos

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat desain kaos. Perancangan desain kaos akan dilakukan oleh tim yang bertugas merancang desain kaos. Desain kaos eksklusif, distro, dengan memadukan kata-kata inspiratif mengenai dunia elektronika dan gambar yang mendukung tema yang dipilih. Beberapa pilihan gambar:

 Komponen-komponen dasar elektronika  Teori-teori ilmu elektronika

 Tokoh/ilmuan elektronika

 Teknologi aplikasi dari elektronika  Dan lain-lain

c. Kegiatan produksi

Kegiatan produksi ini dilakukan sesuai dengan perencanaan produksi, meliputi pembuatan desain produk dan desain produksi, pembuatan rancangan bahan dan alat, pembuatan pola, pembelian bahan dan alat, pemotongan bahan, sablon, jahit, trimming, dan packing. Dalam pemilihan bahan, usaha ini mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen, sehingga bahan yang digunakan adalah cotton combed 25 S, dan 30 S, yang telah terbukti kualitasnya dan tingkat kenyamanannnya.

d. Pemasaran

Strategi pemasaran dan penjualan kaos ini dilakukan dengan cara pemasaran sosial (social marketing), yaitu mempraktikkan prinsip-prinsip promosi tanpa memaksa, memahami dan menerapkan positioning secara tepat, differentiation

(perbedaan) dan brand (keunikan, ketajaman, dan fokus sebuah produk dibandingkan dengan produk lainnya, bisa berupa kata-kata inspiratif dan bentuk unik). Pemasaran dilakukan dengan menggunakan bantuan website, situs jejaring sosial (Facebook) dan pemasaran dari mulut ke mulut.

Pelaku usaha juga mengadakan kerjasama yang baik dengan produsen, desainer, dan birokrat terkait. Publikasi dan promosi dilakukan dengan pendistribusian kepada distro atau outlet yang strategis.

e. Evaluasi program dan penyusunan RTL Metode ini digunakan untuk mengevaluasi program yang telah dibuat pada tahap perencanaan awal sampai tahap pemasaran. Setelah itu dilakukan rapat koordinasi untuk menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan evaluasi program. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan usaha, dan mengevaluasi usaha yang telah berjalan. Selain itu, penyusunan program RTL (rencana Tindak Lanjut) juga berfumgsi untuk mengembangkan usaha dan menjalankan usaha lebih baik lagi. Mengatasi masalah dan mencari prospek usaha yang lebih baik.

Bahan Habis Pakai

Tabel 1. Bahan habis pakai

No Nama

3 GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM

(4)

menciptakan produk bernilai estetis. Proses tersebut meliputi bagaimana konsep desain yang akan dipakai pada kaos, namun tidak berhenti pada konsep atau gagasan saja. Konsep atau gagasan tersebut harus dapat diwujudkan dan digunakan oleh masyarakat. Artinya, industri kreatif ini harus memperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat saat menciptakan suatu konsep desain (Widjatmoko, 2011).

Melalui usaha ini diharapkan dapat memberi gambaran dan wawasan tentang elektronika yang pada dasarnya merupakan ilmu yang aplikatif di lingkungan masyarakat. Seperti halnya dengan merek-merek kaos yang terkenal, seperti Joger dan Dagadu, kaos ini memiliki orientasi yang sama yaitu pengolahan kata-kata dengan desain yang unik dan memiliki estetika.

3.1 Analisis Ekonomi

a. Biaya variabel (Variable Cost)

1. Bahan habis pakai Rp 6.250.000,00 2. Perjalanan Rp 1.120.000,00 3. Lain-lain Rp 715.000,00 + Jumlah biaya variabel Rp.8.085.000,00

b. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya penyusutan alat

Diasumsikan peralatan pendukung memiliki umur ekonomis selama empat tahun, dengan menggunakan metode garis lurus dan diperkirakan nilai residu peralatan atau nilai sisanya adalah Rp 0,00. Maka penyusutan peralatan tiap bulan

= Peralatan-Nilai Residu Umur Ekonomis = Rp 3.469.000 - 0 (4x12 bulan)

= Rp 72.271

c. Biaya keseluruhan (Total Cost)

Biaya variabel + biaya tetap = biaya keseluruhan (dalam rupiah) 8.085.000 + 72.271 = 8.157.271

Biaya Rata-Rata Per Unit (Average Cost)

Biaya rata-rata per unit (AC) = Biaya Keseluruhan (Total Cost) Unit

= 8.157.271 200

= Rp 40.786,36 (hasil pembulatan dari 40.786,35…)

Perkiraan Penjualan

Tabel 2. Perkiraan Penjualan

Bulan ke I II III IV

Produksi (unit) 40 45 55 60

Total modal 1.631.454 1.835.386 2.243.250 2.447.182

Modal kerja untuk 4 bulan pertama 200 × @ Rp 40.786,36 = Rp 8.157.272 Penjualan

(unit) 40 45 55 60

Total laba 2.320.000 2.610.000 3.190.000 3.480.000

Penjualan selama 4 bulan pertama 200 × @ Rp 58.000= Rp 11.600.000,00

Keterangan:

Harga tiap kaos yang dijual adalah Rp 58.000,00 mengikuti harga pasaran agar lebih mudah diterima konsumen.

Selain desain produk, citra dari merek usaha kaos merupakan hal lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen adalah harga. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asshiddieqi (2012) pada usaha distro kaos di salah satu kota besar di Indoensia menunjukkan bahwa harga menunjukkan koefisien regresi paling besar. Harga adalah faktor paling penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang membeli produk.

Proyeksi Cash Flow/Arus Kas

Tabel 3. Proyeksi Cash Flow URAIAN

Nilai penjualan bulan ke-4 3.480.000

Saldo Setelah Mendapat

Laba Bulan ke 4 11.600.000

d. Tingkat Pengembalian (BEP)

Total modal keseluruhan: 11.554.000 Total modal produksi: 8.157.271 Harga per unit: 40.786,36

Pendapatan per bulan (200/4 bulan×58.000) = 2.900.000

Rata-rata Biaya per bulan: 8.157.271: 4 = 2.039.318 Keuntungan /bulan = 2.900.000-2.039.318 =860.682

BEP = Total modal awal Keuntungan per bulan = 8.157.271

860.682

(5)

3.1 Hasil Desain Elektronik T-Shirt

Gambar 1. Desain Logo/Brand Usaha

Gambar 2. Desain Kaos Elektronik tampak depan dan belakang

Penulis telah berhasil memproduksi kaos elektronik menjadi salah satu kaos edukasi yang menarik, unik dan mendidik. Melalui usaha ini pula maka jiwa kreativitas dan kewirausahaan penulis berkembang, mulai dari strategi penjualan sampai menghasilkan keuntungan. Strategi pemasaran yang diterapkan untuk menjual Electronic T-Shirt dengan cara online di media sosial dan pameran atau bazar yang diadakan kampus dan sebagaianya. Berikut merupakan proses produksi dari Electronic T-Shirt.

Gambar 3. Pembuatan film sablon

Gambar 4. Proses sablon

Gambar 5. Hasil sablon

3.2 Hasil Pengujian

(6)

pertama (Februari, Maret dan April) mendapatkan respon bagus dari masayarakat. Melalui desain dan kualitas kaos yang tidak kalah saing dengan kaos distro. Masyarakat sebagai konsumen telah memesan berapa desain. Dalam menjalankan usaha ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan pada prosuksi awal ini sebagai bahan evaluasi dan langkah kedepannya. Beberapa konsumen memilki permintaan desain kain yang disukai. Tidak adanya ketersediaan alat produksi, sehingga memnafaatkan mitra produksi sablon yang sudah ada untuk meminimalisir pengeluaran.

Gambar 6. Promosi produk (Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Maret 2015)

4 UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada seluruh rekan-rekan sivitas akademika Universitas Negeri Malang (UM). Kepada pihak Dikti atas bantuan yang diberikan pada kelompok ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dalam pelaksanaan usaha baru yang memiliki prospek tinggi ini.

Dengan diikutkannya artikel ini pada SENTIA 2015 (Seminar Teknologi dan Informatika) yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Malang ini maka penulis dapat memperkenalkan model pengaplikasian Ilmu Elektronika dalam ranah bidang usaha fashion T-Shirt di Indonesia dan menggenalkan Ilmu Elektronika di media Kaos. Dengan demikian peluang usaha T-Shirt dan memperkenalkan Ilmu Elektronika semakin meluas dan dikenal di Indonesia hingga luar negeri

5 PENUTUP 5.2 Kesimpulan

Melalui usaha ini maka penulis telah berkontribusi dalam pengaplikasian Ilmu Elektronika pada media kaos, memberikan cara pandang baru bahwa ilmu elektronika tidak hanya diplajari di laboratorium elektro namun bisa dipelajarai dimanapun dan kapanpun salah satunya di media kaos. Hal ini menjadi salah satu peluang usaha untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Melalui beberapa pengujian segmen pasar terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus dievaluasi agar mampu menjadi manfaat bagi masyarakat nantinya.

5.3 Saran

 Untuk kedepannya Electronic T-Shirt akan memperluas wilayah pemasaran yang nantinya bisa masuk ke dalam pasar modern dan semakin diminati masyarakat.

 Pengaplikasian Ilmu Elektroika semakin beragam dan lebih dikenal masyarakat untuk kemajuan IPTEK.

 Mengajak masyarakat untuk menjadi mitra terutama dikalangan mahasiswa untuk menambah lapangan pekerjaan dan menjadi usaha yang prospek baik kedepannya.

 Mahasiswa harus terus berkarya untuk membuat sebuah produk yang berguna bagi masyarakat sebagai bentuk pelatihan untuk menjadi seorang wirausahawan yang mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddieqi, F (2012). Analisis Pengaruh Harga, Desain Produk, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Produk Crooz Di Distro Ultraa Store Semarang) Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2012. tersedia di digilib.undip.ac.id

Suharto. (2010): Membangaun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.Bandung: Refika Aditama. Hlm. 6

R. Wing Widjatmiko P.J. (2011). Industri Kreatif Kaos Studi Deskriptif Kualitatif Proses Pengelolaan Kreatif dan Hubungan Kerja dalam Industri Kreatif Ka os di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 tersedia di digilib.uns.ac.id

Suhendra, A. Muhammad Said dan Idham Cholid (2013) Baju Alvi’s (Perencanaan Pendirian Usaha Kaos Motivasi).Paper Jurusan Manajemen STIE MDP tersedia di Alviwakgi@yahoo.co.id,

Muhammad.said12@yahoo.co.id

(7)

Gambar

Tabel 3. Proyeksi Cash Flow URAIAN TRANSAKSI
Gambar 5. Hasil sablon
Gambar 6. Promosi produk (Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Maret 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena sebelum adanya Burdah Community Dusun Tanjung Desa Bajeman Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan merupakan fenomena yang terjadi pada pemuda tanjung, yang

MetodeEuclidean Distance merupakan metode yang sangat sederhana dan simpel karena cara yang dilakukan adalah menghitung kemiripan nilai ekstraksi ciri pada data

Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis dan mangga kweni dengan metode DPPH serta pembanding vitamin

Tingkat kepatuhan tertinggi pada kelompok responden yang akan mendapat denda pajak rendah dan mempunyai etika tinggi menunjukkan bahwa wajib pajak yang sudah mempunyai etika

Penelitian dilakukan pada pengrajin genteng di Desa Jati Agung untuk mendeskripsikan dan memperoleh data yang konkrit tentang bagaimana pengembangan industri kerajinan

Berdasarkan nilai IC 50 pada tabel 1, dapat disimpulkan senyawa 1-(3- klorobenzoil)-1,3-dimetilurea memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih besar dibandingkan dengan

Pada mesin bending tersebut, proximity switch digunakan untuk mendeteksi copper (tembaga) atau besi pada proses pemotongan (cutting process). Gambar 15 PLC

Media cetak merupakan media yang mempunyai peran penting dalam pembuatan kebijakan Jepang, dibandingkan dengan media cetak inilah dapat dikomunikasikan pendapat para