SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
CALON PENERIMA BEASISWA DIREKTORAT PENDIDIKAN
TINGGI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE
DECISION MAKING DENGAN PENGUJIAN ISO 9126 DAN
TOUCHPOINT SECURITY SOFTWARE
(Studi Kasus: FMIPA Universitas Pakuan)
Disusun Oleh :
DEDEN ARDIANSYAH
1311600520
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN MAGISTER ILMU KOMPUTER
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
CALON PENERIMA BEASISWA DIREKTORAT PENDIDIKAN
TINGGI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE
DECISION MAKING DENGAN PENGUJIAN ISO 9126 DAN
TOUCHPOINT SECURITY SOFTWARE
(Studi Kasus: FMIPA Universitas Pakuan)
Disusun Oleh :
DEDEN ARDIANSYAH
1311600520
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN MAGISTER ILMU KOMPUTER
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada setiap lembaga pendidikan khususnya universitas banyak sekali beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa, salah satunya adalah beasiswa yang diberikan oleh pemerintah. Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Tinggi (Dikti) memberikan dua jenis beasiswa yaitu Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi dan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) yang diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu. Dikti berhak menentukan jumlah kuota dan syarat berupa kriteria-kriteria yang harus dipenuhi mahasiswa calon penerima PPA dan BBM pada setiap universitas.
Pemberian bantuan belajar berupa beasiswa PPA dan BBM juga di berikan pemerintah kepada mahasiswa di Universitas Pakuan. Dari total banyaknya penerima beasiswa yang ditentukan Dikti ke Universitas Pakuan, pihak universitas kembali menentukan jumlah mahasiswa calon penerima beasiswa di setiap fakultas, termasuk diantaranya yaitu Fakultas MIPA. Proses penentuan calon penerima beasiswa di Fakultas MIPA dilakukan dengan cara seleksi berkas. Seleksi berkas pemohon PPA dilihat berdasarkan nilai IPK sedangkan untuk pemohon BBM dilihat berdasarkan jumlah tanggungan dan penghasilan orang tua. Pengelolaan data yang belum terakumulasi menggunakan sistem basis data secara optimal juga menyebabkan kesulitan dalam pemrosesan data. Hal ini menyebabkan lamanya proses penentuan calon penerima beasiswa.
1.2. Masalah Penelitian
Dalam masalah penelitian terdapat tiga bahasan masalah yaitu identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan masalah.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah yaitu dalam pembuatan penelitian ini adalah teridentifikasi beberapa masalah seperti sebagai berikut :
Proses penentuan calon penerima beasiswa di Fakultas MIPA dilakukan
dengan cara seleksi berkas.
Seleksi berkas pemohon PPA ( Peningkatan Prestasi Akademik ) dilihat
berdasarkan IPK
Seleksi berkas pemohon BBM ( Bantuan Belajar Mahasiswa ) dilihat
berdasarkan jumlah tanggungan orang tua.
Pengelolaan data secara manual belum terintegrasi dalam sistem basis
data menyebabkan kesulitan dalam pemrosesan data. Lamanya proses penentuan calon penerima beasiswa.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Setelah masalah penelitian teridentifikasi penulis akan membatasi masalah dalam penyelesaian masalah diatas adalah sistem yang dibuat meliputi sistem pendukung keputusan yang memberikan hasil pemilihan mahasiswa calon penerima beasiswadari setiap program studi yang memenuhi kriteria rangking terbesar.
1.2.3 Rumusan Masalah
Agar masalah yang telah teridentifkasi dan telah dibatasi bisa terselesaikan dan diterima oleh pengguna, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana membuat sistem pendukung keputusan degan menggunakan
Metode fuzzy multiple attribute decision making.
Bagaimana membuat sistem pendukung keputusan yang sesuai
keinginan pengguna dengan menggunakan metode FGD dan ISO 9126. Bagaimana membuat sistem yang aman dengan menggunakan metode
Touch Point Security Software.
Dari permasalahan penelitian yang telah dibahas di subbab sebelumnya maka akan mengetahui tujuan dan manfaat penelitian.
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan untuk menentukan mahasiswa penerima beasiswa Dikti menggunakan metode fuzzy multiple attribute decision making dengan pengujian ISO 9126 dan Touchpoint Software Security.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan untuk menentukan mahasiswa yang terpilih sebagai calon penerima beasiswa Dikti di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, Masalah Penelitian yang terdiri dari Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan dan Daftar Definisi.
Bab II. Landasan / Kerangka Pemikiran
Bab ini berisikan Tinjauan Pustaka, Tinjauan Studi, Tinjauan Organisasi (Objek Penelitian), Kerangka Konsep dan Hipotesis.
Bab III. Metode Penelitian
Bab IV. Analisis, Interpretasi Dan Implikasi Penelitian
Bab ini berisikan dari Analisis, Interpretasi dan Implikasi Penelitian
Bab V. Penutup
Bab ini berisikan dari Kesimpulan dan Saran.
1.5 Daftar Definisi
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
(Sumber : http://apr1l-si.comuf.com)
2.1.2 Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan sebagai sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
2.1.3 Beasiswa
Beasiswa merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi dan/atau memilki prestasi yang baik. Beasiswa adalah bantuan dan dukungan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa yang terdiri atas Beasiswa Yayasan dan Beasiswa Kopertis. Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dapat bersifat mengikat (ikatan kerja) dan atau tidak mengikat. Tujuan dari pemberian beasiswa diantaranya yaitu untuk membantu biaya studi, mendorong prestasi studi mahasiswa dan menumbuhkan kepedulian terhadap almamater. (Sumber : http://uncp.ac.id/beasiswa/)
2.1.4 Beasiswa Diknas
pendidikannya dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi, baik dibidang akademik maupun bidang ekstrakulikuler.
Agar program penyaluran beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu : Tepat Sasaran, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu maka diharapkan para pimpinan perguruan tinggi dalam melakukan sosialisasi, seleksi dan penyaluran Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) mengacu pada pedoman program PPA dan BBM.
2.1.4.1 Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
Beasiswa ini bertujuan membantu meringankan beban orang tua mahasiswa terutama dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Beasiswa PPA adalah beasiswa yang diberikan untuk peningkatan pemeratan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya pendidikannya sebagai akibat krisis ekonomi, terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik. Adapaun tujuan PPA secara umum yaitu :
1. Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar pendidikan;
2. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan studi/pendidikan tepat waktunya.
3. Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik sehingga memacu peningkatan kualitas pendidikan.
2.1.4.2 Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
pengajuannya sama dengan PPA, hanya saja IPK untuk pengajuan BBM minimal 2,50, lebih rendah dari pengajuan beasiswa PPA.
Beasiswa jenis ini muncul sebagai pengganti Beasiswa Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler (PPE) yang tidak ada lagi sejak tahun 2005. PPE diberikan untuk peningkatan prestasi di bidang ekstrakurikuler bagi mahasiswa yang mempunyai keterampilan atau kejuaraan-kejuaraan serta kegiatan-kegiatan di tingkat Regional, Nasional dan Internasional yang diikutinya tetapi mengalami kesulitan untuk mengembangkan keahliannya.
(Sumber : http://www.upi.edu/kemahasiswaan/beasiswa/persyaratan-beasiswa)
2.1.5 Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM. antara lain :
a. Simple Additive Weighting Method (SAW)
b. Weighted Product (WP)
d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
e. Analytic Hierarchy Process (AHP)
(Kusumadewi, 2006)
2.1.5.1 Simple Additive Weighting Metod (SAW)
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metod SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatife yang ada.
Atribut keuntungan (benefit) adalah kriteria yang nilainya akan dimaksimumkan, misalnya: keuntungan dan IPK (untuk kasus pemilihan mahasiswa berprestasi). Sedangkan atribut biaya (cost) adalah kriteria yang nilainya akan diminimumkan, misalnya: harga produk yang akan dibeli dan biaya produksi. rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut
Cj ; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif ( Vi )
diberikan sebagai: Vi= ... (2.2) . Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Langkah penyelesaian Fuzzy MADM menggunakan metode SAW :
1. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan pengambilan keputusan.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria
Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan criteria, kemudia melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matrik ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik sebagai solusi.
(Kusumadewi, 2006)
2.1.6 PHP
PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.
PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Membaca permintaan dari client/browser
2. Mencari halaman/page di server
3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.
(Sumber : www.deptan.go.idpusdatin/admin/RB Programming Materi PHP.pdf)
2.1.7 Hubungan PHP dengan HTML
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda .Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi .php3 atau .php.
PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML-embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di sisi server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).
(Sumber: http://ilmumengenaikomputer.blogspot.com)
2.1.8 MySQL
MySQL adalah sebuah server database SQL multiuser dan multi-threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer di dunia. Implementasi program server database ini adalah program daemon 'mysqld' dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu :
seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, TCL APIs dls.Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).
2. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
3. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.
4. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Microsoft Windows.
5. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi. dan masih banyak keunggulan lainnya.
6. MySQL merupakan software yang free, dan bisa di download di www.mysql.com. Sedangkan software database lainnya seperti ORACLE merupakan software yang harus di beli.
7. MySQL dan PHP saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database dengan menggunakan sintak PHP dapat dibuat. Sedangkan input yang di masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script server-side seperti PHP dapat langsung dimasukkan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya web tersebut berada di sebuah web server.
(Sumber : azerus.110mb.com/files/modulmysql.pdf)
2.1.9 ISO 9126
untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas sebagai berikut:([Al-Qutaish 2010],171)
1. Functionality(Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak untukmenyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
2. Reliability (Kehandalan). Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
3. Usability(Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
4. Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.
5. Maintainability(Pemeliharaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi.Modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional.
6. Portability(Portabilitas). Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Gambar II-1 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 171)
Tabel II-1 Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 172-173)
Karakteristik
Sub-karakteristik Deskripsi
Functionality Suitability Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna.
Accuracy Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.
Security Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data.
Interoperability Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu.
Compliance Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
Reliability Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak.
Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak
Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.
Usability Understandibility Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami.
Learnability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipelajari.
Operability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan.
Attractiveness Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.
ditentukan.
Maintainabilit
y Analyzability Kemampuan perangkat lunak dalammendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan.
Changeability Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu.
Stability Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.
Testability Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain.
Portability Adaptability Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda.
Instalability Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda.
Coexistence Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya.
Replaceability Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil kerjanya pun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO.
Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.
Touch Point Software Security adalah sekumpulan jaminan sekuritas yang universal yang dapat memprediksi, mengetahui dan memahami resiko yang akan datang pada software dari segi code review, desain arsitektur, penetration testing, resiko mendasar dalam security, usecase, security requirement, dan security operation.
Gambar 2.2. Touchpoint Gary Mcgraw
2.3.1 Code Reveiew
Code Review merupakan review coding untuk menghasilkan kualitas coding dengan manajemen terbaik. Serta membuat setiap user dapat menggunakan atau membuat coding dengan manajemen yang baik sehingga dapat meminimalisir kesalahan. Dengan menggunakan software ITS4 ( Its Software Stupid Security Scanner ) contohnya RATS, Flawfinder, sonar dll.
Gambar II.3. Secure Coding Rules
2.3.2 Desain dan Architektur
Suatu sistem, entah itu besar atau tidak, dibangun dari sub-sub sistem yang lebih kecil. Sub-sub sistem ini memiliki fungsi sendiri-sendiri. Proses merancang untuk menentukan sub-sub sistem dan membangun kerangka kerja untuk kendali dan komunikasi antar sub sistem disebut design arsitektural. Proses merancang ini menghasilkan arsitektur software atau arsitektur sistem. Desain arsitektur adalah aktifitas desain yang pertama dalam pembangunan software seperti yang digambarkan pada Gambar 1.
Desain arsitektur memberikan 3 keuntungan yaitu:
1. Arsitektur software menjadi media komunikasi dan diskusi karena mudah dipahami
2. Memberi kemudahan dalam melakukan analisis terhadap software yang akan dibangun
3. Arsitektur-nya bisa digunakan lagi untuk sistem selanjutnya (reusable) tiap perancang sistem memiliki kemampuan dan pengetahuan yang berbeda dalam merancang arsitektural. Aktifitas-aktifitas berikut adalah aktifitas dalam merancang dan aktifitas ini tidak dikerjakan satu persatu berurutan, tapi bisa dilakukan bersamaan.
Untuk menghindari kesalahan dalam pemahaman terhadap istilah modul dan sub sistem, perlu diketahui bahwa sub sistem adalah bagian dari sistem yang bisa berdiri sendiri dan tidak bergantung pada layanan sub sistem lain. Sub sistem terdiri dari beberapa modul dan dilengkapi interface untuk berkomunikasi / bertukar data dengan sub sistem lain.
2.3.3 Panetration Testing
Panetration Testing adalah istilah untuk menguji kehandalan sistem yang berbasis teknologi informasi. Diharapkan dengan penetration testing didapatkan informasi kelemahan (vulner) dari setiap komponen sistem. Komponen sistem bisa berupa perangkat jaringan, router, server, aplikasi, dan konten lainnya.
Agar mendapatkan penetration testing yang lebih baik dengan mengahasilkan sesuai dengan keinginan harus mengikuti langlah – langkah berikut :
1. Panetrasi harus dilakukan dari awal dampai akhir sesuai dengan alur sistem tersebut berjalan.
2. Panetrasi harus bisa dirasakan oleh pengguna yang hasilnya menghasilkan resiko yang dirasakan oleh pengguna.
4. Dengan menggunakan tools yang dapat menjaga software dasarnya, tools cocok untuk metriknya sendiri, misalnya fault injection tools, attakers toolkit.
2.3.4 Risk Based and Security Testing
Risk based security testing memiliki banyak kesamaan dengan metode sebelumnya yaitu panetratin testing. Perbedaan mendasar dari risk based security testing dan penetration testing adalah tingkat pendekatan dari test tersebut dan waktu pengujian yang dilakukan masing-masing testing. Dari pengertiannya penetration merupakan aktifitas yang dilakukan setelah aplikasi atau sistem telah dipasang dilingkungan operational sedangkan security testing dapat dilakukan sebelum aplikasi di pasang pada lingkunga operasional dan sistem tersebut belum selesai seperti dilakukan pada tingkat modul pembuatan yang disebut dengan praintegrasi.
2.3.5 Abuse Case
Abuse Case merupakan model spesifikasi untuk persyaratan keamanan yang digunakan dalam industri pengembangan perangkat lunak. Kasus Penyalahgunaan istilah merupakan adaptasi dari use case. Istilah ini diperkenalkan oleh John McDermott dan Chris Fox pada tahun 1999, saat bekerja di Departemen Ilmu Komputer dari Universitas James Madison. Seperti yang didefinisikan oleh penulisnya, kasus penyalahgunaan adalah jenis interaksi yang lengkap antara sistem dan satu atau lebih aktor, di mana hasil dari interaksi berbahaya bagi sistem, salah satu aktor, atau salah satu stakeholder dalam sistem. Kita tidak dapat menentukan kelengkapan hanya dalam hal transaksi koheren antara aktor dan sistem. Sebaliknya, kita harus mendefinisikan penyalahgunaan dalam hal interaksi yang mengakibatkan kerugian yang sebenarnya. Sebuah kasus pelecehan lengkap mendefinisikan interaksi antara aktor dan sistem yang menghasilkan kerusakan pada sumber daya yang terkait dengan salah satu aktor, salah satu stakeholder, atau sistem itu sendiri.
istilah baru atau simbol-simbol khusus diperkenalkan untuk abuse case diagram. Mereka tertarik dengan simbol-simbol yang sama dengan diagram use case. Untuk membedakan antara keduanya, kasus penggunaan diagram dan diagram kasus penyalahgunaan disimpan terpisah, dan terkait. Oleh karena itu kasus abuse case tidak muncul dalam penggunaan use case diagram.
2.3.6 Security Operation
Security Operation merupakan phase life cycle software dimulai ketika software sudah selesai dibangun. Biasanya software digunakan tidak digunakan oleh orang diluar organisasi pengembang atau disebut sebagai tester murni. Biasanya, software tersebut dinamakan beta testing. Beta testing dilaksanakan pada tahtap operasional untuk mengetahui kelemahan dari software tesebut.
2.2 Tinjauan Studi
2.2.1 Penggunaan Metode FMADM dalam Berbagai Bidang
Metode FMADM telah diaplikasikan dalam berbagai bidang, beberapa judul skripsi dan tugas akhir yang menggunakan Fuzzy MADM sebagai tools untuk menentukan alternatif terbaik diantaranya yaitu :
a. Sistem pendukung keputusan untuk menentukan pilihan masuk SMA Swasta terbaik di wilayah Jakarta Barat bagi lulusan SMP menggunakan Fuzzy MADM (Natasya, 2010)
b. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Jenis Penyakit Infeksi Kulit Pioderma Pada Anak Dengan Menggunakan Algoritma Logika Fuzzy Studi Kasus Rumah Sakit Islam Malang.(Hasanah, 2010)
2.2.2 Perkembangan Penggunaan Metode FMADM dalam Menentukan Penerima Beasiswa di Beberapa Universitas
1. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)
Oleh : Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M dan Kurnia Arivanty Tahun : 2010
Sistem penunjang keputusan ini dibangun sebagai aplikasi desktop menggunakan bahasa pemograman Java. Variabel untuk kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah Penghasilan Orangtua, Usia, Semester, Jumlah Tanggungan Orangtua, Jumlah Saudara Kandung, Nilai IPK dan untuk himpunan fuzzynya adalah Rendah, Sedang, Tengah, Banyak, Tinggi.
2. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta
Oleh : Gerdon Tahun : 2010
Sistem penunjang keputusan ini dibangun sebagai aplikasi desktop menggunakan bahasa pemograman Visual Basic. Kriteria yang telah ditentukan yaitu Nilai IPK, Penghasilan Orang Tua, Semester, Jumlah Tanggungan Orang Tua, Usia dan himpunan fuzzynya adalah Sangat Rendah, Rendah Cukup Tinggi dan Sangat Tinggi.
3. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa Pada Universitas Sriwijaya
Oleh : Apriansyah Putra dan Dinna Yunika Hardiyanti Tahun : 2010
terendah. Hasil akhir yang dikeluarkan oleh program nanti berasal dari nilai setiap kriteria, karena dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda-beda.Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai dari alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah mahasiswa pemohon beasiswa.
2.3 Tinjauan Instansi ( Objek Penelitian ) 2.3.1 Sejarah
Berdiri tahun 1981 dengan satu Program Studi yaitu Biologi. Tahun 1982 dibuka Program Studi Kimia, kemudian tahun 1983 dibuka Program Studi Fisika dan Matematika, berhubung animo masyarakat terhadap Program Studi Fisika rendah, maka tahun 1985 Program Studi ini ditutup. Ketiga Program Studi yang lain berkembang sampai sekarang, baik dari segi peningkatan status, fasilitas dan sumberdaya manusia. Status ”Izin Operasional” dimiliki FMIPA – UNPAK dengan diterbitkannya SK Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat No. : 15/1982 tanggal 10 Maret 1982. Mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, tahun 1995 dibuka Program Studi Ilmu Komputer , tahun 2001 dibuka Program Studi Farmasi dan tahun 2007 dibuka dua Program Diplom 3 (D3) yaitu Program D3 Sistem Informasi dan D3 Teknologi Komputer.
Program Studi Biologi
Ketua : Dra. Tri Saptari Haryani, M.Si
Sekretaris : Triastinurmiatiningsih, M.Si, Dra
Kepala Laboratorium : Ir. E. Mulyati Effendi, M.S
Program Studi Kimia
Ketua : Husain Nashrianto, MSi., Drs.
Sekretaris : Ade Heri Mulyati, S.Si, M.Si
Kepala Laboratorium : Diana Widiastuti, M.Sc
Program Studi Matematika
Ketua : Dr. Fitria Virgantari, M.Si
Sekretaris : Embay Rohaeti, M.Si
Kepala Lab Statistik & Optimasi : Ani Andriyanti, M.Si
Program Studi Ilmu Komputer
Ketua : Prihastuti Harsani, M.Si
Sekretaris : Arie Qur’ania, M.Kom
Kepala Laboratorium : Iyan Mulyana, M.Kom
Kepala Workshop : Andi Chairunnas, S.Kom, M.Pd
Program Studi Farmasi
Ketua : Ike Yulia Wiendarlina, M.Far, Dra.,Apt
Sekretaris : Sri Wardatun.,M.Far, Apt
Kepala Laboratorium : Erni Rustiani, M.Far, Apt
Program Studi Diploma III Manajemen Informasi
Sekretaris :
- Kepala Laboratorium : Herfina, M.Pd, S.Kom.
Program Studi Diploma III Teknik Komputer
Ketua : Eneng Tita Tosida, STP, M.Si
Sekretaris :
- Kepala Laboratorium : Indra Gunawan, S.Kom.
Kepala Lab. Fisika : Dra. Sri Wiedarti, M.Si
Kepala Perpustakaan : Lita Karlitasari, MMSI
Kepala Tata Usaha : Mahfudin
Juru Bayar : Sumadi
2.3.3 Visi dan Misi
Visi Fakultas MIPA-Universitas Pakuan :
Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang Unggul, Mandiri dan Berkarakter pada tahun 2020 dalam bidang ilmu MIPA.
Misi Fakultas MIPA-Universitas Pakuan :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang MIPA yang dapat mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi.
2. Membina sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan bangsa.
4. Mengembangkan kelembagaan dengan manajemen modern yang berorientasi pada mutu dan profesionalisme.
Tujuan :
1. Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan bidang MIPA, khususnya yang mampu mengelola sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan, untuk sebesar-besarnya kesejahteraan bangsa.
2. Menghasilkan lulusan bidang MIPA yang mandiri dan tangguh, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu mengamalkan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.
2.4 Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pembantu Dekan bagian Kemahasiswaan FMIPA – UNPAK sistem yang sedang berjalan saat ini dalam menentukan mahasiswa calon penerima beasiswa Dikti terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Beasiswa Dikti di Universitas Pakuan diselenggarakan satu tahun satu kali (dua semester). Pembukaan penerimaan beasiswa tersebut diselenggarakan pada akhir semester ganjil, sedangkan pemberian dana beasiswa bagi mahasiswa yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa PPA atau BBM diberikan saat memasuki semester genap dan semester ganjil berikutnya.
3. FMIPA dalam menentukan jumlah penerima beasiswa pada setiap program studi melalui rapat. Jumah yang telah ditentukan pada setiap program studi biasanya dilebihkan, dengan harapan jika terdapat mahasiswa yang kurang memenuhi kriteria maka data lain dapat membackup dan terpilih.
4. Setelah kuota ditentukan pada setiap program studi, maka program
studi akan mengumumkan tawaran besiswa beserta persyaratan yang harus dipenuhi mengenai beasiswa PPA dan BBM dari Dikti melalui selebaran yang ditempelkan di mading.
Alur sistem antar pihak-pihak yang terlibat dalam seleksi penerimaan mahasiswa calon penerima beasiswa Dikti dapat dilihat pada Gambar 4.1 :
Gambar 4.1 FlowchartGambaran Umum Bisnis Keterangan :
1. Terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa PPA atau BBM dengan menyertakan persyaratan yang telah ditentukan.
2. Bagian Tata Usaha Program Studi Ilmu Komputer menyeleksi berkas dari mahasiswa berdasarkan kelengkapan dan kesesuaian dengan persyaratan. Berkas calon mahasiswa penerima beasiswa yang terpilih diserahkan langsung ke Bagian Tata Usaha FMIPA.
4. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan menandatangani laporan.
5. Laporan yang telah ditandatangani kembali diserahkan kepada bagian TU Fakultas untuk selanjutnya diserahkan ke Rektorat dan salinannya dijadikan arsip.
2.5 Hipotesis
Sistem yang sedang berjalan saat ini masih secara manual. Seleksi berkas mahasiswa pemohon beasiswa di tingkat Program Studi hanya dipilih berdasarkan kelengkapan persyaratan, berkas yang telah diterima bagian Tata Usaha Fakultas disimpan dalam bentuk file dan data dibackup dalam buku daftar mahasiswa pengaju seluruh beasiswa di FMIPA. Hal ini kurang mengakomodasi kepentingan pihak-pihak terkait karena sistem yang ada belum mampu melakukan seleksi sesuai dengan ketentuan, penelusuran mengenai informasi pengelolaan beasiswa belum efisien dan sistem belum mampu menyimpan data mengenai beasiswa Dikti di FMIPA kedalam suatu database.
Berdasarkan permasalahan diatas maka dibuatlah suatu sistem penunjang keputusan bagi mahasiswa calon penerima beasiswa dengan alur sistem pada Gambar 4.2 :
Gambar 4.2 Flowchart Sistem yang akan dikembangkan
1. Terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa PPA atau BBM dengan menyertakan persyaratan yang telah ditentukan.
2. Bagian Tata Usaha Program Studi Ilmu Komputer menyeleksi berkas dari mahasiswa menggunakan sistem penunjang keputusan beasiswa menggunakan metode fuzzy MADM. Berkas calon mahasiswa penerima beasiswa yang terpilih diserahkan langsung ke Bagian Tata Usaha FMIPA.
3. Bagian Tata Usaha FMIPA mampu membuat laporan daftar nama-nama mahasiwa yang memenuhi persyaratan dari sistem kemudian diserahkan kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan.
4. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan menandatangani laporan dan mampu melihat grafik jumlah mahasiswa pemohon beasiswa Dikti di FMIPA.
5. Laporan yang telah ditandatangani kembali diserahkan kepada bagian TU Fakultas untuk selanjutnya diserahkan ke Rektorat dan salinannya dijadikan arsip.
Persyaratan yang ditentukan oleh Dikti digunakan sebagai kriteria penentu keputusan penerimaan mahasiswa calon penerima beasiswa, persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Persyaratan Beasiswa PPA dan BBM
PERSYARATAN PPA DAN BBM
1. Mahasiswa program S1 paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VIII dan masih aktif.
2. Mahasiswa program Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI dan masih aktif.
3. Photo copy KTM
4. Photo copy rekening listrik bulan terakhir / bukti pembayaran PBB 5. Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain
6. Photo copy Kartu Keluarga dan Surat keterangan berkelakuan baik
7. Photo copy transkrip IPK, minimal IPK 2.75 untuk BBM dan 3,00 untuk PPA
8. Surat keterangan penghasilan orang tua / wali pemohon
BAB III
KEBUTUHAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Sistem Saat ini
Sistem yang diimplementasikan dibuat untuk mengatur input dan output
pada Sistem Penunjang Keputusan Calon Penerima Beasiswa Dikti di FMIPA-UNPAK. Sistem penunjang keputusan ini berbasis website, dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySql. Tujuan pembuatan sistem ini adalah sebagai alat bantu untuk memberikan beberapa alternatif terbaik calon mahasiswa penerima beasiswa Dikti kepada pengguna sistem (user) dalam mengambil keputusan.
3.1.1 Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pembantu Dekan bagian Kemahasiswaan FMIPA – UNPAK sistem yang sedang berjalan saat ini dalam menentukan mahasiswa calon penerima beasiswa Dikti terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
diselenggarakan pada akhir semester ganjil, sedangkan pemberian dana beasiswa bagi mahasiswa yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa PPA atau BBM diberikan saat memasuki semester genap dan semester ganjil berikutnya.
2. Dikti menentukan kuota penerima beasiswa PPA dan BBM beserta kriteria yang harus dipenuhi oleh mahasiswa secara langsung kepada Universitas Pakuan. Universitas Pakuan kembali menentukan jumlah masing-masing mahasiswa penerima beasiswa pada setiap fakultas, salah satunya yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
3. FMIPA dalam menentukan jumlah penerima beasiswa pada setiap program studi melalui rapat. Jumah yang telah ditentukan pada setiap program studi biasanya dilebihkan, dengan harapan jika terdapat mahasiswa yang kurang memenuhi kriteria maka data lain dapat membackup dan terpilih.
4. Setelah kuota ditentukan pada setiap program studi, maka program studi akan mengumumkan tawaran besiswa beserta persyaratan yang harus dipenuhi mengenai beasiswa PPA dan BBM dari Dikti melalui selebaran yang ditempelkan di mading.
Alur sistem antar pihak-pihak yang terlibat dalam seleksi penerimaan mahasiswa calon penerima beasiswa Dikti dapat dilihat pada Gambar 4.1 :
1. Terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa PPA atau BBM dengan menyertakan persyaratan yang telah ditentukan.
2. Bagian Tata Usaha Program Studi Ilmu Komputer menyeleksi berkas dari mahasiswa berdasarkan kelengkapan dan kesesuaian dengan persyaratan. Berkas calon mahasiswa penerima beasiswa yang terpilih diserahkan langsung ke Bagian Tata Usaha FMIPA.
3. Bagian Tata Usaha FMIPA membuat laporan daftar nama-nama mahasiwa yang memenuhi persyaratan untuk kemudian diserahkan kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan.
4. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan menandatangani laporan.
5. Laporan yang telah ditandatangani kembali diserahkan kepada bagian TU Fakultas untuk selanjutnya diserahkan ke Rektorat dan salinannya dijadikan arsip.
3.2 Harapan/Kebutuhan pemilik bisnis (dapat diwakili oleh komisaris/direksi) terhadap kebutuhan
Sistem yang sedang berjalan saat ini masih secara manual. Seleksi berkas mahasiswa pemohon beasiswa di tingkat Program Studi hanya dipilih berdasarkan kelengkapan persyaratan, berkas yang telah diterima bagian Tata Usaha Fakultas disimpan dalam bentuk file dan data dibackup dalam buku daftar mahasiswa pengaju seluruh beasiswa di FMIPA. Hal ini kurang mengakomodasi kepentingan pihak-pihak terkait karena sistem yang ada belum mampu melakukan seleksi sesuai dengan ketentuan, penelusuran mengenai informasi pengelolaan beasiswa belum efisien dan sistem belum mampu menyimpan data mengenai beasiswa Dikti di FMIPA kedalam suatu database.
Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang akan dikembangkan
Keterangan :
Terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa
PPA atau BBM dengan menyertakan persyaratan yang telah ditentukan. Bagian Tata Usaha Program Studi Ilmu Komputer menyeleksi berkas dari
mahasiswa menggunakan sistem penunjang keputusan beasiswa menggunakan metode fuzzy MADM. Berkas calon mahasiswa penerima beasiswa yang terpilih diserahkan langsung ke Bagian Tata Usaha FMIPA. Bagian Tata Usaha FMIPA mampu membuat laporan daftar nama-nama
mahasiwa yang memenuhi persyaratan dari sistem kemudian diserahkan kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan menandatangani laporan dan
mampu melihat grafik jumlah mahasiswa pemohon beasiswa Dikti di FMIPA.
Laporan yang telah ditandatangani kembali diserahkan kepada bagian TU
Fakultas untuk selanjutnya diserahkan ke Rektorat dan salinannya dijadikan arsip.
Persyaratan yang ditentukan oleh Dikti digunakan sebagai kriteria penentu keputusan penerimaan mahasiswa calon penerima beasiswa, persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Persyaratan Beasiswa PPA dan BBM
1. Mahasiswa program S1 paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VIII dan masih aktif.
2. Mahasiswa program Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI dan masih aktif.
3. Photo copy KTM
4. Photo copy rekening listrik bulan terakhir / bukti pembayaran PBB 5. Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain
6. Photo copy Kartu Keluarga dan Surat keterangan berkelakuan baik 7. Photo copy transkrip IPK, minimal IPK 2.75 untuk BBM dan 3,00
untuk PPA
8. Surat keterangan penghasilan orang tua / wali pemohon
9. Surat keterangan tidak mampu yang dilkeluarkan kepala desa bagi pemohon BBM
3.3 Harapan Keinginan konsumen / user
Berdasarkan persyaratan diatas maka kriteria yang ditentukan oleh konsumen yaitu :
1. IPK berdasarkan photo copy transkrip nilai IPK
2. Semester berdasarkan photo copy KTM
3. Penghasilan Orang Tua berdasarkan photo copy
Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua/Wali
4. Jumlah Tanggungan Orang Tua berdasarkan
photo copy Kartu Keluarga
Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian untuk menentukan calon mahasiswa penerima beasiswa menggunakan metode FMADM :
1. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan pengambilan keputusan (Ci)
Kriteria yang digunakan dalam mengambil keputusan calon penerima beasiswa berdasarkan persyaratan permohonan beasiswa adalah sebagai berikut :
Semester = C2 Jumlah Tanggungan Orang Tua = C3 Penghasilan Orang Tua = C4
Kriteria atau atribut dibagi menjadi dua kategori yaitu benefit
(keuntungan) dan cost (biaya). Kriteria dikategorikan benefit jika kriteria tersebut nilainya akan maksimumkan sedangkan kriteria dikategorikan benefit jika kriteria tersebut nilainya akan minimumkan. Kriteria yang dikategorikan benefit yaitu IPK, Semester dan Jumlah Tanggungan Orang Tua. Sedangkan yang dikategorikan kriteria cost
yaitu Penghasilan Orang Tua.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria
Dari kriteria tersebut dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating kecocokan tiap alternatif pada setiap kriteria adalah sebagai berikut (Kusumadewi, 2006):
Gambar 3.3 Grafik domain fuzzy MADM
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
Susunan matrix keputusan diperoleh dari nilai masing-masing kriteria yang telah ditentukan nilainya berdasarkan konversi fuzzy dalam suatu interval.
SR R C T ST
Kriteria Nilai IPK
Kriteria nilai IPK dilihat berdasarkan nilai IPK yang diperoleh mahasiswa selama studi berlangsung. Berikut adalah interval nilai IPK dikonversikan dengan bilangan fuzzy :
Kriteria semester dilihat berdasarkan jumlah semester yang telah ditempuh oleh mahasiswa. Beasiswa dari Dikti di Universitas Pakuan biasanya diadakan setiap akhir semester ganjil. Beasiswa diberikan dua kali dalam jangka waktu satu tahun atau selama dua semester. Berikut interval semester dikonversikan dengan bilangan fuzzy :
Kriteria jumlah tanggungan orang tua dilihat berdasarkan biaya hidup yang masih harus ditanggung oleh orang tua dari keseluruhan jumlah anaknya. Berikut interval jumlah tanggungan orang tua dikonversikan dengan bilangan fuzzy :
Tabel 3.4 Jumlah Tanggungan Orang Tua
T = 4 anak 75
Tabel 3.5 Penghasilan Orang Tua
Penghasilan Orang Tua (P) Bobot
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matrik ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik sebagai solusi.
Penentuan nilai vector bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria pada beasiswa PPA dan BBM. Pada beasiswa PPA kriteria yang paling diutamakan adalah IPK, maka nilai vector bobot PPA (w1) adalah sebagai berikut :
w1 = [100 50 75 75]
Sedangkan pada beasiswa BBM kriteria yang paling diutamakan adalah jumlah tanggungan orang tua dan jumlah penghasilan orang tua, maka nilai vector bobot BBM (w2) adalah sebagai berikut :
w2 = [75 50 100 100]
mahasiswa tersebut diasumsikan mengikuti beasiswa PPA dan BBM dengan data sebagai berikut :
Tabel 3.6 Data Pemohon
Nama
Pemohon IPK Semester Jumlah TanggunganOrang Tua Orang Tua TuaPenghasilan
Wienda 2.75 3 6 3.000.000
Imam 2.9 7 3 4.000.000
Faqih 3.3 5 1 800.000
Berdasarkan Tabel 3.6 data dikonversikan menjadi matrix keputusan bilangan fuzzy sebagai berikut :
Tabel 3.7 Klasifikasi Kriteria Data Pemohon
Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4
Wienda 2.75 3 6 3.000.000
Imam 2.9 7 3 2.500.000
Faqih 3.3 5 1 800.000
Data pemohon direpresentasikan kedalam matrix sebagai berikut :
50 50 100 75
x = 50 100 50 75
75 75 0 100
Kemudian dilakukan normalisasi pada matrix x untuk menghitung masing-masing nilai kriteria. Diasumsikan sebagai kriteria benefit atau cost :
⋮
r n
Maka diperoleh hasil matrix r normalisasi dari matrix x sebagai berikut :
0.67 1 1 0.75
r = 0.67 0.5 0.5 0.75
1 0.67 0 1
Selanjutnya dibuat perkalian matrix w * r . Hasil penjumlahan dari perkalian dilakuan untuk memperoleh nilai alternatif terbaik, yaitu nilai perangkingan yang terbesar.
Jika ketiga mahasiswa tersebut diuji berdasarkan ketentuan vector bobot beasiswa PPA, maka hasil perangkingan dari w1 * r adalah sebagai berikut :
V1 = (100)(0.67) + (50)(1) + (75)(1) + (75)(0.75)
= 67 + 50 + 75 + 56,25 = 248,25
V2 = (100)(0.67) + (50)(0.5) + (75)(0.5) + (75)(0.75)
= 67 + 25 + 37.5 + 56,25 = 185,75
V3 = (100)(1) + (50)(0.67) + (75)(0) + (75)(1)
= 100 + 33,5 + 0 + 75 = 208,5
Dari hasil perangkingan diperoleh V1 = 248,25 sebagai nilai terbesar, dengan demikian alternatif Mahasiswa 1 (Wienda) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan beasiswa PPA.
V1 = (75)(0.67) + (50)(1) + (100)(1) + (100)(0.75)
= 50,25 + 50 + 100 + 75 = 275,25
V2 = (75)(0.67) + (50)(0.5) + (100)(0.5) + (100)(0.75)
= 50,25 + 25 + 50 + 75 = 200,25
V3 = (75)(1) + (50)(0.67) + (`100)(0) + (100)(1)
= 75 + 33,5 + 0 + 100 = 208,5
Dari hasil perangkingan diperoleh V1 = 275,25 sebagai nilai terbesar, dengan demikian alternatif Mahasiswa 1 (Wienda) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan beasiswa BBM.
3.4 Gambaran Umum Kebutuhan Sistem
Diagram alir (Data Flow Diagram) data menggambarkan pemrosesan data yang telah diinputkan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Berikut adalah Diagram Konteks dan DFD sistem penunjang keputusan beasiswa Dikti :
Gambar 3.13 DFD Level 0
Gambar 3.14 Flowchart Halaman Utama
Gambar 3.16 Flowchart Halaman TU Fakultas
Jika telah menentukan kriteria termasuk benefit atau cost, maka nilai dikalkulasikan kedalam proses fuzzy dengan flowchart perhitungan pada Gambar 3.19
Saya ingin sistem ini seperti table 3.8 dibawah ini :
Navigasi
Level
Super Admin PD III Fakultas Program Studi
Program Studi kebutuhan fusngsional, bahwa sistem ini harus memiliki Menu Navigasi Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM, History, Grafik, Akun, Modul, Logut. Dari menu tersebut terlihat pada table 3.8 bahwa yang bisa membuka semua menu navigasi tersebut adalah Super Admin, Sedangkan Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Tidak bisa membuka Menu navigasi akun dan modul dan untuk level tu fakultas dan programa studi tidak bisa membuka Grafik, Akun, Modul.
3.6 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional pada sistem ini adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan proses pembacaan record tidak terlalu lamaketika user mencari suatu record yang dibutuhkan
2.
Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik3.7 Kebutuhan Performance
Dari analisa yang dilakukan maka dapat dikemukakan adanya kebutuhan performance dari sistem yang diharapkan, sebagai berikut :
Performance
Sistem On Line 24 jam dalam 7 hari
Security
Aplikasi ini didesain untuk memudahkan user agar proses
pengajuan proposal lebih cepat dan termonitoring dengan baik oleh BOD. Oleh karena itu tidak menekankan kepada security yang maksimal seperti system banking atau lainnya.
Hanya user terdaftar yang bisa mengakses sistem
Setiap user memiliki fungsi dan interface sesuai jabatan
BAB IV
ANALISIS DAN DESAIN
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Dari sistem yang kami inginkan sesuai dengan table 3.8 yaitu rabel kebutuhan fusngsional, bahwa sistem ini harus memiliki Menu Navigasi Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM, History, Grafik, Akun, Modul, Logut. Dari menu tersebut terlihat pada table 3.8 bahwa yang bisa membuka semua menu navigasi tersebut adalah Super Admin, Sedangkan Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Tidak bisa membuka Menu navigasi akun dan modul dan untuk level tu fakultas dan programa studi tidak bisa membuka Grafik, Akun, Modul.
Gambar 4.2 Activity Diagram Keterangan :
Terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa
PPA atau BBM dengan menyertakan persyaratan yang telah ditentukan.
Bagian Tata Usaha Program Studi Ilmu Komputer menyeleksi berkas dari
mahasiswa menggunakan sistem penunjang keputusan beasiswa menggunakan metode fuzzy MADM. Berkas calon mahasiswa penerima beasiswa yang terpilih diserahkan langsung ke Bagian Tata Usaha FMIPA.
Bagian Tata Usaha FMIPA mampu membuat laporan daftar nama-nama
mahasiwa yang memenuhi persyaratan dari sistem kemudian diserahkan kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan menandatangani laporan dan
mampu melihat grafik jumlah mahasiswa pemohon beasiswa Dikti di FMIPA.
Laporan yang telah ditandatangani kembali diserahkan kepada bagian TU
Persyaratan yang ditentukan oleh Dikti digunakan sebagai kriteria penentu keputusan penerimaan mahasiswa calon penerima beasiswa, persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Persyaratan Beasiswa PPA dan BBM
PERSYARATAN PPA DAN BBM
10. Mahasiswa program S1 paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VIII dan masih aktif.
11. Mahasiswa program Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI dan masih aktif.
12. Photo copy KTM
13. Photo copy rekening listrik bulan terakhir / bukti pembayaran PBB 14. Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain
15. Photo copy Kartu Keluarga dan Surat keterangan berkelakuan baik
16. Photo copy transkrip IPK, minimal IPK 2.75 untuk BBM dan 3,00 untuk PPA
17. Surat keterangan penghasilan orang tua / wali pemohon
18. Surat keterangan tidak mampu yang dilkeluarkan kepala desa bagi pemohon BBM
4.3 Gambaran umum kebutuhan informasi (Class Diagram)
Gambar 4.3 Class Diagram
Spesifikasi tabel menjelaskan tentang tipe data, panjang data dan keterangan apakah atribut tersebut diperbolehkan diisi atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.2 Prodi
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_prodi * Varchar 5 Primary Not Null
Tabel 4.2 Beasiswa
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_beasiswa * Integer 5 Primary Not Null
jenis_beasiswa Varchar 10 - Not Null
Tabel 4.3 Pemohon
Nama Field Type Length Primary Keterangan
nama Varchar 50 - Not Null
npm * Varchar 9 - Not Null
id_prodi ** Integer 5 - Not Null
id_beasiswa ** Integer 5 - Not Null
tanggal Date - Not Null
ktm Enum (Ya, Tidak) - Not Null
sl Enum (Ya, Tidak) - Not Null
skb Enum (Ya, Tidak) - Not Null
kk Enum (Ya, Tidak) - Not Null
skm Enum (Ya, Tidak) - Not Null
ipk Integer 5 - Not Null
semester Integer 5 - Not Null
tanggungan Integer 5 - Not Null
penghasilan Integer 5 - Not Null
ipk Float 5 - Not Null
semester Float 5 - Not Null
tanggungan Float 5 - Not Null
penghasilan Float 5 - Not Null
ipk Float 5 - Not Null
semester Float 5 - Not Null
tanggungan Float 5 - Not Null
penghasilan Float 5 - Not Null
total_bobot Float 5 - Not Null
status enum
Tabel 4.4 Modul
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_modul Integer 5 Primary Not Null
nama_modul Varchar 50 - Not Null
title Varchar 100 - Not Null
Tabel 4.5 Akun
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_akun * Integer 5 Primary Not Null
username Varchar 100 - Not Null
password Varchar 100 - Not Null
leveluser Varchar 10 - Not Null
Tabel 4.6 Kuota
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_kuota * Integer 5 Primary Not Null
id_prodi ** Varchar 5 - Not Null
ppa Integer 3 - Not Null
bbm Integer 3 - Not Null
jumlah Integer 3 - Not Null
Tabel 4.7 History
Nama Field Type Length Primary Keterangan
id_history * Integer 5 Primary Not Null
id_prodi ** Varchar 5 - Not Null
id_beasiswa** Integer 3 - Not Null
id_mahasiswa ** Integer 3 - Not Null
jml_diterima Integer 5 - Not Null
jml_tidakDiterima Integer 5 - Not Null
total_pemohon Integer 5 - Not Null
4.4 Physical Architecture
Tahapan ini merupakan perancangan untuk membuat tampilan (layout) web yang dapat diakses pengguna sistem. Layout terbagi menjadi dua bagian yaitu
layout front-end dan layout back-end.
A. Layout Front-End
Gambar 4.4 Halaman Login User Front-End
Keterangan :
1. Header memuat gambar banner berbasis .jpg.
2. Form Login tempat mengisikan Username , Password dan Previliges
pengguna.
3. Footer memuat hak cipta pengembang web.
Jikauser berhasil melakukan login, maka user dapat mengakses halaman dengan layout seperti pada Gambar 4.4 :
Gambar 4.4 Layout Halaman Front-End
akan muncul disidebar Content. Navigasi front-end terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. Navigasi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan meliputi Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM, Grafik dan Logout.
2. Navigasi TU Fakultas meliputi Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM dan Logout.
3. Navigasi TU Program Studi meliputi Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM dan Logout.
B. Layout Back-End
Sebelum masuk ke halaman menu utama back-end, Superadmin harus mengisi form pada halaman login seperti pada gambar Gambar 4.5 :
Gambar 4.5 Halaman Login User Back-End
Keterangan :
1. Header memuat gambar banner berbasis .jpg.
2. Form Login tempat mengisikan Username dan Password Super Admin 3. Footer memuat hak cipta pengembang web.
atribut dari entitas yang tersedia di database. Gambar 4.5 sampai dengan Gambar 4.5 adalah keseluruhan form layout input ataupun edit setiap halaman yang dapat diakses dari sistem :
Gambar 4.5 Halaman Modul
Form modul berupa entitas modul dari database beasiswa yang dapat diinput atau edit oleh Superadmin.
Keterangan :
1. Nama Modul : Text filed untuk memberikan nama pada setiap modul
2. Title : Text filed untuk memberikan judul pada setiap modul
Gambar 4.6 Halaman Mahasiswa
Keterangan :
1. NPM : Text filed untuk memberikan
NPM dari mahasiswa
2. Nama Mahasiswa : Text filed untuk
memberikan nama mahasiswa
3. Nama Program Studi : Select option
berupa nama-nama program studi yang terdapat di FMIPA - UNPAK
4. Jenis Beasiswa : Select option berupa
5. Tanggal Daftar : Text filed untuk memberikan tanggal pendaftaran pemohon beasiswa
6. KTM : Radio button berupa Ya atau
Tidak.
7. Rekening Listrik / PBB : Radio
button berupa Ya atau Tidak.
8. Surat Keterangan Beasiswa : Radio
button berupa Ya atau Tidak.
9. Kartu Keluarga : Radio button berupa Ya atau Tidak.
10. Surat Keterangan Tidak Mampu :
Radio button berupa Ya atau Tidak.
11. IPK : Text field berupa range yang
disesuaikan dengan ketentuan persyaratan beasiswa Dikti
12. Semester : Text field berupa range
yang disesuaikan dengan ketentuan persyaratan beasiswa Dikti
13. Tanggungan Orang Tua: Text field
berupa range yang disesuaikan denga ketentuan persyaratan beasiswa Dikti
14. Penghasilan Orang Tua : Text field
Gambar 4.7 Halaman Program Studi
Keterangan :
1. Kode Beasiswa : Text filed untuk memberikan nilai ID pada setiap beasiswa yang diberikan Dikti
2. Jenis Beasiswa : Text filed untuk
Gambar 4.8 Halaman Kuota
Keterangan :
1. Nama Program Studi : Select option
berupa nama-nama program studi yang terdapat di FMIPA - UNPAK
2. Tahun Ajaran : Text filed untuk
memberikan angka tahun ajaran
3. PPA : Text filed untuk memberikan
jumlah kuota penerima PPA
4. BBM : Text filed untuk memberikan
jumlah kuota penerima BBM
Gambar 4.9 Halaman Akun
Keterangan :
2. Password : Text filed untuk memberikan password pada setiap akun
3. Level : Select Option berupa level
akses Superadmin, PD III,TU Fakultas dan TU Prodi
4.5 Infrastruktur Arsitektur
Arsitektur jaringan komputer mendeskripsikan kondisi jaringan komputer
di Fakultas MIPA Universitas Pakuan. Jaringan komputer menggunakan topologi
star dengan terdapat satu server utama sebagai tempat aplikasi web dan database
server. Komputer server ini di akses oleh komputer client untuk menggunakan
aplikasi web sistem informasi distribusi obat dengan memakai web browser
mozilla firefox. Berikut adalah arsitektur dari jaringan komputer.
Gambar 4.10. Arsitektur Jaringan Komputer
4.6 Rancangan Database ( ERD )
Perancangan Entity Relation Diagram (ERD) sistem penunjang keputusan calon penerima beasiswa Dikti adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11 Entitas Master
Entitas disertai Atribut
Gambar 4.12 Entitas Prodi
Gambar 4.13 Entitas Beasiswa
Gambar 4.14 Entitas Kuota
Gambar 4.16 Entitas History
Kardinalitas Relasi antar Entitas
Gambar 4.17 Kardinalitas Relasi antar Entitas
4.7 User Interface Desain ( Navigasi, Input, Output )
Pada tahap ini ditampilkan hasil dari tahap perancangan yang telah diimplementasikan. Sistem ini terdiri dari empat tingakatan user yakni Super Admin, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswan, TU Fakultas dan TU Program Studi. Berikut adalah tampilan dari halaman yang telah dibuat dalam sistem ini, baik halaman front-end ataupun back-end.
4.7.1 Halaman Utama
Gambar 4.18 Halaman Login
4.7.2 Pembahasan
Pada tahap ini akan dibahas hasil sistem secara rinci mengenai levelisasi hak akses dan fungsi dari navigasi yang terdapat dalam website. Sistem penunjang keputusan beasiswa Diknas ini memuat 9 navigasi. Namun hak akses navigasi untuk setiap level tidak sama, navigasi disesuaikan dengan kebutuhan informasi pada setiap level. Navigasi yang dapat diakses pada masing-masing level dapat dilihat pada tabel Tabel 4.19.
Tabel 4.8 Navigasi pada Levelakses
Navigasi
Level
Super Admin PD III Fakultas Program Studi
Program Studi
Gambar 5.2 adalah halaman Super Admin memuat sejumlah menu yaitu Beranda, Modul, Program Studi, Beasiswa, Kuota, PPA, BBM, History, Grafik,Akun dan Logout :
Gambar 4.20 Halaman Super Admin
Level Super Admin dapat mengakes seluruh navigasi yang ada dalam sistem. Super Admin dapat melakukan manipulasi data diantaranya yaitu tambah, edit, hapus dan simpan kecuali pada navigasi Beasiswa.
Setiap halaman pada menu Super Admin memuat beberapa button yang memiliki fungsi tersendiri. Jika mengklik button untuk menambah data, maka halaman akan dialihkan ke form input data. Menu Program Studi memiliki form
input seperti pada Gambar 4.21 :
Hasil dari data yang telah diinputkan dan tersimpan dalam database akan tampil dihalaman Program Studi pada Gambar 2.23 :
Gambar 2.24 Output Halaman Program Studi
Data yang berisi tentang id dan nama program studi di Fakultas MIPA, Universitas Pakuan.
Menu Kuota memiliki form input seperti pada Gambar 4.25 :
Gambar 4.26 Halaman input Kuota
Kuota tersimpan dalam database akan tampil dihalaman Kuota seperti pada Gambar 5.6 :
Gambar 4.27 Output Halaman Kuota
Menu PPA atau BBM memiliki form input seperti pada Gambar 5.7 :
Gambar 4.28 Halaman input PPA atau BBM
dari hasil dari data yang telah diinputkan. Misalkan jika data yang diinputkan termasuk jenis beasiswa BBM dan berhasil tersimpan dalam database maka akan tampil dihalaman BBM pada Gambar 5.8 :
Gambar 4.29 Output BBM
Pada halaman Grafik data yang ditampilkan adalah data keseluruhan pemohon beasiswa di FMIPA yang terpilih dan tidak terpilih menjadi calon penerima beasiswa berdasarkan jenis beasiswa, yaitu PPA dan BBM. Menu Grafik juga dapat menampilkan data beasiswa berdasarkan tahun ajaran. Gambar 4.30 adalah tampilan grafik dari jumlah pemohon beasiswa BBM di FMIPA.
Gambar 4.30 Output Halaman Grafik
Gambar 4.31 Halaman Input Akun
Hasil dari data yang telah diinputkan dan tersimpan dalam database akan tampil dihalaman Akun seperti Gambar 4.32 :
Gambar 4.32 Output Halaman Akun
Data akun berisi tentang akun pengguna sistem yang terbagi menjadi empat level yaitu Super Admin, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan , TU Fakultas dan TU Program Studi. Dekan dan TU Fakultas mendapatkan username dan password dari Super Admin. Perubahan isi akun Dekan dan TU Fakultas hanya dapat dilakukan oleh Super Admin.
Gambar 4.33 Halaman Input Modul
Hasil dari data yang telah diinputkan akan tersimpan pada database setelah mengklik button Simpan. Data modul yang telah berhasil disimpan akan tampil dihalaman modul seperti pada Gambar 4.34 :
Gambar 4.34 Output Halaman Modul
Selain proses input data pada setiap halaman, Super Admin juga dapat melakukan pengeditan, penghapusan dan pencetakan laporan data.
Pengeditan dilakukan jika terdapat kesalahan penginputan data dengan mengklik button edit. Misalnya pengeditan data dilakukan pada halaman Program Studi, langkah-langkah pengeditan sebagai berikut :
1. Klik button edit pada halaman Program Studi
Gambar 4.35 Halaman Program Studi
2. Halaman akan diarahkan pada form edit data. Setelah data diinputkan, klik
button Simpan untuk menyimpan perubahan data atau klik Batal untuk membatalkan perubahan.
Gambar 4.36 Form Edit Halaman Program Studi
Penghapusan data dilakukan apabila data sudah tidak ada dilingkungan sistem. Misalnya penghapusan data Beasiswa karena salah satu jenis beasiswa sudah ditiadakan lagi oleh pihak Diknas.