• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan hukum ekonomi Islam subjek hukum ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gerakan hukum ekonomi Islam subjek hukum ekonomi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GERAKAN GENERASI EKONOMI ISLAM

Dalam cakupan tema besar :

“Peran Ahli Hukum dalam Ekonomi Islam Saat ini dan Masa depan”

Disusun dalam rangka mengikuti Islamic Law Essay Competition

Lomba essai Nasional Kuliah Informal Hukum Ekonomi Islam 2015

Disusun oleh :

Andi St HR Chaerunnisa

(Center for Islamic Economics Studies)

(2)

GERAKAN GENERASI EKONOMI ISLAM

“Law, then, is the sum of the conditions of social life in the widest sense of the term, as secured by the power of the State through the means of external compulsion.”

-Rudolph Von Jhering.

1913-Fenomena yang melanda sistem ekonomi dunia tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan akan penyelesian masalah-masalah yang terjadi di hampir seluruh pelosok dunia. Kajian mengenai ekonomi sebagai ilmu social harus terus dikembangkan untuk menghadapi tantangan-tantangan unik nantinya. Setelah menyadari kenyataan pahit yang melanda ekonomi dunia khususnya Indonesia yang hingga kini krisis tersebut menjadi krisis multidimensional, dibtuhkanlah sebuah sistem yang setidaknya mampu mengurangi resiko-resiko yang tidak diinginkan.

Pada dasarnya kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai ekonomi negara merupakan produk dari hukum karena menyangkut peraturan dan memberikan dampak. Korelasi antara ekonomi dan hukum adalah bertujuan untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi1 . Atas dasar

permasalahan yang tengah dihadapi, kini telah diupayakan lahirnya sebuah sistem hukum ekonomi yang menunjang tinggi keadilan, keseimbangan, dan saling menghidupkan. Implementai nilai yang dijunjung tinggi tersebut teraplikasikan kedalam sistem ekonomi berbasis Islam. Gambaran umum menganai kondisi ekonomi saat ini, melahirkan pemikiran untuk menganalisis dan membangun teori umum hukum ekonomi islam yang hingga kini menjadi perhatian para ahli hukum

Bukti nyata partisipasi ekonomi Islam di Indonesia berdasarkan sejarah setelah terjadi krisis ekonomi pada awal tahun 1997, yang berdampak besar pada goncangan lembaga keuangan negara. Namun, Bank Islam atau Bank Syariah malah

(3)

mampu betahan dan bertambah semakin pesat hingga tahun 1998, sistem perbankan Islam dan gerakan-gerakan ekonomi Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat.2

Perbankan Syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan aktiva yang cukup mengesankan yaitu 38% per tahun dengan 11,7 juta rekening.

Jika dibandingkan antara hukum Islam dan hukum Positif, masih banyak ketimpagan diantara keduanya. Hal ini tak dapat dipungkiri karena prinsip dasar yang berbeda dan sumber yang berbeda, sehingga untuk menyelesaikan masaalah atau sengketa juga dilakukan di tempat yang berbeda pula. Lahirnya UU No.3 tahun 2006 tentang perubahan atas UU No.9 tahun 1989 tentang Peradilan Agama telah membawa perubahan besar terhadap kedudukan dan eksistensi Peradilan Agama di Indonesia. Disamping kewenangan yang telah diberikan oleh pemerintah dalam bidang hukum keluarga Islam, diberikan juga wewenang menyelesaikan perkara dalam bidang ekonomi syariah dan semua aspek yang terkait.

Hingga saat ini, pemahaman terhadap ekonomi Islam hanya sebatas pemahaman mengenai perbankan berbasis syari’ah. Di rana hukum positif juga masih membahas mengenai perbankan syari’ah, sehingga penguatan hukum terhadap ekonomi islam hanya sampai pada aspek perbankan. Padahal, masih banyak lembaga-lembaga lainnya yang berbasis Syari’ah dan memerlukan payung hukum agar mampu membuktikan eksistensinya dan perannya dalam pembangunan ekonomi khususnya di sektor riil.

Melihat perkembangan yang masih stagnan itu, pertanyaan yang timbul adalah mampukah ekonomi islam terus berkembang di Indonesia? Mampukah generasi-generasi ekonomi islam yang paham hukum mempertahankan dan melanjutkan pencapaian terhadap ekonomi Islam? Perbaikan citra serta meluaskan pergerakan hukum ekonomi islam di Indonesia.

(4)

Pencapaian

Negara Indonesia merupakan negara hukum, kalimat tersebut tercantum dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Prinsip suatu negara hukum adalah adanya asas legalitas, perlindungan hak-hak asasi, dan pemerintah yang terikat terhadap hukum. Bila dikaitkan dengan adanya perbankan dengan prinsip ekonomi Islam, kini telah berhasil menerapkan asas legalitas.

Eksistensi ekonomi berbasis Islam di Indonesia yang dikenal dengan istilah Ekonomi Syariah, telah melalui tiga tahapan hukum. Di awal kemunculannya telah dibentuk oleh pemerintah Undang-undang yang mengatur yaitu UU nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang disebut tahapan perkenalan (introduction), Undang-undang tersebut telah menguatkan berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang berdiri di tahun1991. Bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Walaupun bank ini sempat mengalami krisis pada akhir tahun 90-an, namun masih tetap mampu bertahan dengan dukungan oleh pemerintah.

Selanjutnya memasuki tahapan pengakuan (recognition) untuk perbankan syariah didukung UU No.10 tahun 1998 sebagai perubahan UU No.7 tahun 1992, undang-undang ini dibentuk dengan tujuan untuk lebih memperjelas peranan ekonomi syari’ah di Indonesia. Melihat peranan perbankan syari’ah yang sangat berpengaruh dalam sektor riil ekonomi negara. Dukungan undang-undang ini semakin memperbanyak kuantitas dari lembaga-lembaga ekonomi berbasis Islam.

(5)

off). Didukung dengan adanya peraturan operasional oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/32/PBI/2008 tentang Komite Perbankan Syariah.

Perkembangan kehidupan masyarakat, ternyata tidak seluruh kebutuhan hukum masyarakat terpenuhi melalui peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Fatwa yang merupakan suatu diantara bentuk hukum yang dapat memenuhi kekosongan hukum untuk memecahkan permasalahan dalam bidang hukum Islam3.

Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pemberian fatwa mengenai produk perbankan syariah terus melakukan upaya agar penerapannya tidak melenceng dari prinsip dasar.

The Next Generation

Ekonomi Islam yang dikenal hingga saat ini hanya yang terkait di sektor keuangan. Kekuatan hukum yang memopang ekonomi berbasis Islam ini terus dilakukan. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai ekonomi dalam Islam ialah tidak hanya mencakup masalah keuangan, perbankan, dan segala aspeknya. Namun, ekonomi Islam pada prinsipnya mencakup semua hal yang berhubungan antara mahluk hidup. Ekonomi dalam Islam memperhatikan secara detail perilaku manusi dan paham mengenai sumber daya alam sebagai modal utama dalam melakukan transaksi.

Secara realistis sistem ekonomi Islam memiliki nilai kompetitif yang mampu menghantarkan bangsa keluar dari krisis ekonomi yang berkelanjutan.4 Dan diyakini

hal ini akan terus bertahan melihat mayarakat yang kini mulai meyakini peranan perbankan syari’ah. Maka generasi muda yang paham akan hukum ekonomi Islam diharapkan akan berperan penting untuk terus meningkatkan eksistensi ekonomi Islam. Dengan terus melakukan kajian-kajian yang terkait dengan ekonomi Islam.

3 Salma Yeni, Kedudukan fatwa DSN dalam system hukum Nasional di Indonesia, badan litbang dan diklat kemenag RI Jakarta:2010. hal.5

(6)
(7)

Daftar Pustaka:

Salma Yeni, Kedudukan fatwa DSN dalam system hukum Nasional di Indonesia, Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.Jakarta:2010

Rachmadi Usman. Hukum ekonomi dalam dinamika Jakarta:2006.

Membumikan ekonomi Islam, elsas Jakarta: 2008

Sumber : Sejarah dan Perkembangan Ekonomi Islam Di Indonesia | Fajar Wijanarko - Academia.edu

“Abdul Ghofur Anshori: Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah” dalam Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No. 2, Desember 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Proses Mengelola Atur Jadwal Pada Gambar 4.7 merupakan diagram jenjang proses level 3 mengelola data master yang berfungsi untuk mengelola jadwal pertandingan yang akan

Selanjutnya digunakan untuk menganalisis dan mendesain skenario zonasi dari berbagai tipologi yang berbeda guna menemukan zonasi LP2B dan LCP2B dengan tingkat

Hal ini sesuai dengan penelitian Simatupang (1999) yang menyatakan bahwa luktuasi harga yang tinggi akan memberi peluang kepada pedagang untuk memanipulasi informasi harga

Bila keadaan tahap IV terus berlanjut maka akan jatuh pada stres tahap V yang ditandai dengan hal-hal berikut: kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam,

[r]

– Dapat bekerja seperti DBMS yg ada – Mendukung model data spasial, tipe data abstrak spasial (ADT /Abstract Data Type ) & bahasa queri yg dapat memanggil ADT.. –

3) Guru menunjuk beberapa siswa untuk menunjukkan simbol-simbol yang ada di dalam peta beserta makna simbol tersebut. 4) Guru menunjuk beberapa siswa untuk menunjukkan

Dalam pra rancangan pabrik diperlukan analisa ekonomi untuk mendapatkan perkiraan ( estimation ) tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu