• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi Tata Hukum di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Eksistensi Tata Hukum di Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI TATA HUKUM DI INDONESIA (Pengantar Hukum Indonesia Semester 1)

A. Pengertian Tata Hukum

Tata hukum berasal dari bahasa Belanda yaitu “recht orde” yang berarti susunan

hukum , yang artinya memberikan tempat sebenarnya kepada hukum dengan cara menyusun

lebih baik dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan hidup sehari-hari. Tujuan dari tata

hukum ialah agar ketentuan atau peraturan yang berlaku dapat dengan mudah untuk

diaplikasikan atau dengan mudah dapat diketahui dalam suatu peristiwa hukum.

Dalam bahasa latin ius constitutum atau tata hukum positif adalah Peraturan hukum yang berlaku pada saat ini atau sekarang untuk masyarakat dari dalam suatu daerah tertentu. Ius Constitutum juga merupakan hukum yang berlaku untuk suatu masyarakat, tempat, dan waktu tertentu. Kemudian recht adalah aturan yang pernah ditetapkan, namun masih berlaku hingga sekarang. Untuk aturan yang sudah tidak berlaku karena tidak sesuai dengan

perkembangan jaman akan digantikan dengan ius constituendum, yakni hukum yang direncanakan. Sehingga dapat dimengerti bahwa dalam tata hukum terdapat hukum positif,

namun disamping itu ada aturan-aturan hukum tertentu yang pernah berlaku dan sudah

(2)

B. Sejarah dan Perkembangan Tata Hukum di Indonesia

1. Pengertian Sejarah

Sejarah dalam bahasa latin ialah “Historis” yang berarti sesuatu yang terjadi atau

pernah terjadi di masa lalu, secara sederhana kata sejarah oleh masyarakat Indonesia diartikan

sebagai cerita dari kejadian masa lalu yang dikenal dengan sebutan legenda, babad, kisah,

hikayat, dan banyak lagi yang mana kebenarannya belum bisa diakui.

Namun mengenai sejarah masih ingatkah kita dengan istilah “Jas Merah” oleh

Presiden pertama Republik Indonesia yang mana beliau mengingatkan agar kita jangan

pernah sekali-kali melupakan sejarah. Karena sejarah didalamnya terdapat proses dan

cita-cita luhur yang mungkin saja belum bisa terwujud di masa pada saat itu, sehingga kita dapat

(3)

2. Perkembangan Tata Hukum di Indonesia

Perkembangan tata hukum di Indonesia terdapat 5 tahap, yaitu Tata Hukum Pra

Kolonial, Tata Hukum Kolonial, Tata Hukum Jepang, Tata Hukum Indonesia, dan Tata

Hukum Nasional.

Gb. 1.1. Skema Perkembangan Tata Hukum di Indonesia

a. Tata Hukum Pra Kolonial

Pada masa pra kolonial hukum sudah melekat pada masyarakat Indonesia, yang berlaku pada

saat itu adalah hukum adat dan hukum agama, yang menjadi pengadil pada masa itu biasanya

(4)

Adapun bukti-bukti bahwa dulu sebelum bangsa Asing masuk ke Indonesia sudah ada hukum

adat, adalah sebagai berikut :

1. Tahun 1000, pada zaman Hindu, Raja Dharmawangsa dari Jawa Timur dengan

kitabnya yang disebut Civacasana.

2. Tahun 1331-1364, Gajah Mada Patih Majapahit, membuat kitab yang disebut Kitab

Gajah Mada.

3. Tahun 1413-1430, Kanaka Patih Majapahit, membuat kitab Adigama.

4. Tahun 1350, di Bali ditemukan kitab hukum Kutaramanava.

b. Tata Hukum Kolonial

VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) di dirikan oleh para pedagang Belanda pada tahun 1602 dengan tujuan supaya tidak ada persaingan para pedagang yang akan membeli

rempah-rempah dari masyarakat pribumi.

Pada masa berdagang di Indonesia VOC diberi hak-hak istimewa oleh pemerintah

Belanda. Hak istimewa tersebut adalah hak octrooi yang meliputi monopoli pelayaran dan perdagangan, mengumumkan perang, mengadakan perdamaian, dan mencetak uang. Karena

hak istimewa tersebut, VOC semakin menjadi-jadi dengan memaksakan aturan-aturan yang

dibawanya dari Belanda kepada penduduk pribumi. Ketentuan hukum tersebut sama dengan

(5)

VOC pun mengumpulkan aturan-aturan yang pada mulanya tidak disimpan dengan

baik hingga akhirnya diberi nama Statuta Batavia (1642). Usaha serupa dilakukan lagi pada tahun 1766 dan menghasilkan Statuta Batavia Baru. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Freijer yang di didalamnya termuat aturan-aturan hukum perkawinan dan hukum waris

Islam. Selain peraturan-peraturan hukum yang dibuat oleh VOC, pada masa ini pun

kaidah-kaidah hukum adat Indonesia tetap dibiarkan berlaku bagi orang-orang bumi putera

(pribumi).

VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 31 Desember 1799, karena

VOC menanggung banyak utang. Tata hukum yang berlaku pada waktu itu terdiri atas

aturan-aturan yang berasal dari negeri Belanda dan aturan-aturan-aturan-aturan yang diciptakan oleh Gubernur

Jendral yang berkuasa di daerah kekuasaan VOC. Serta aturan-aturan tidak tertulis maupun

tertulis yang berlaku bagi orang-orang pribumi , yaitu hukum adatnya masing masing.

Karena VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda, pada tanggal 1 Januari 1800

daerah-daerah jajahan (kekuasaan VOC) diambil alih oleh Bataafsche Republiek yang kemudian berubah nama menjadi Koninklijk Holand. Pada masa itu Raja Belanda menunjuk Daendels sebagai Gubernur Jenderal dengan tujuan untuk mempertahankan tanah jajahan dari

kemungkinan serangan Inggris. Dalam pelaksanaan roda pemerintahannya banyak sekali

menimbulkan korban, karena berlakunya kerja paksa Rodi.

Pada tahun 1811 kepulauan Nusantara dikuasai oleh Inggris, pemerintah Inggris

(6)

membebankan land rente (pajak bumi). Dalam bidang hukum raffels mengutamakan susunan

pengadilan.

Masa Beseluiten Regerings dimulai pada tahun 1814 dan berakhir pada tahun 1855, Pada masa ini raja mempunyai kekuasaan mutlak dan tertinggi atas daerah-daerah jajahan

termasuk kekuasaan mutlak terhadap harta milik negara bagian yang lain. Kekuasaan mutlak

raja tersebut diterapkan pula dalam membuat dan mengeluarkan peraturan yang berlaku

umum dengan nama Algemene Verordening atau peraturan pusat. Peraturan pusat berupa keputusan raja maka dinamakan koninklijk besluit. Pengundangannya lewat selebaran yang dilakukan oleh gubernur jendral. Dalam masa ini juga melahirkan kitab Burgerlijk Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Masa Regerings Reglement dimulai pada tahun 1855 dan berakhir pada tahun 1926. Pada tahun 1848 terjadi perubahan Grond Wet (UUD) di negeri Belanda. Perubahan UUD negeri Belanda ini mengakibatkan terjadinya pengurangan terhadap kekuasaan raja, karena

Staten Generaal (Perlemen) campur tangan dalam pemerintahan dan perundang-undangan jajahan Belanda di Indonesia. Perubahan penting yang berkaitan dengan pemerintahan dan

perundang-undangan, ialah dengan dicantumkannya Pasal 59 ayat I,II,dan IV Grond Wet.

Masa Indische Staatsregeling dimulai pada tahun 1926 dan berakhir pada tahun 1942. Indische Staasregeling (IS) adalah RR yang sudah diperbaharui dan berlaku tanggal 1 Januari 1926 melalui S.1925:415. Pembaruan RR atau perubahan RR menjadi IS ini karena

(7)

Belanda pada 1922. Pada masa berlakunya IS ini bangsa Indonesia sudah turut membentuk

undang-undang dan turut menentukan nasib bangsanya karena mereka turut dalam volksraad.

c. Tata Hukum Jepang

Masa penjajahan Jepang dimulai pada bulan Maret 1942, Pada masa penjajahan itu

daerah Hindia Belanda dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Indonesia Timur dibawah kekuasaan Angkatan Laut Jepang berkedudukan di

Makassar.

2. Indonesia Barat dibawah kekuasaan Angkatan Darat Jepang berkedudukan di

Jakarta.

Peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengatur pemerintahan di wilayah Hindia

Belanda dibuat dengan dasar Gun Seirei melalui Osamu Seirei. Dari ketentuan Pasal 3 Osamu Seirei No. 1/192 dapat diketahui bahwa hukum yang mengatur pemerintahan dan lain-lain

tetap menggunakan Indische Staaregeling (IS).

Kemudian pemerintah bala tentara Jepang mengelurkan Gun Seirei nomor istimewa

1942, Osamu Seirei No. 25 tahun 1944 dan Gun Seirei No.14 tahun 1942, untuk melengkapi

peraturan yang telah ada sebelumnya. Gun Seirei nomor istimewa tahun 1942 dan Osamu

Seirei No.25 tahun 1944 memuat aturan-aturan pidana yang umum dan aturan-aturan pidana

(8)

d. Tata Hukum Indonesia

Setelah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi bangsa yang bebas

dan tidak tergantung pada bangsa lain. Sehingga Indonesia bebas menentukan nasibnya untuk

mengatur negara dan menetapkan tata hukumnya.UUD 1945 ditetapkan sebagai

Undang-Undang Dasar dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Sedangkan tata hukum yang berlaku

adalah segala peraturan yang telah ada dan pernah berlaku pada masa penjajahan Belanda dan

masa Jepang serta produk-produk peraturan baru yang dihasilkan oleh pemerintah Negara

Republik Indonesia dari 1945-1949.

Kemudian masih dalam masa Tata Hukum Indonesia yakni tahun 1949 sampai 1950, pada

masa ini adalah masa berlakunya konstitusi RIS. Pada masa tersebut tata hukum yang berlaku

adalah tata hukum yang terdiri dari peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku pada masa

1945-1949 dan produk peraturan baru yang dihasilkan oleh pemerintah Negara yang

berwenang untuk itu selama kurun waktu 27 Desember 1949 sampai dengan 16 Agustus

1950.

Dilanjutkan periode tahun 1950 hingga 1959, Tata hukum yang diberlakukan pada masa

ini adalah tata hukum yang terdiri dari semua peraturan yang dinyatakan berlaku berdasarkan

Pasal 142 UUDS 1950, kemudian ditambah dengan peraturan baru yang dibentuk oleh

(9)

e. Tata Hukum Nasional

Tata hukum yang berlaku pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari segala

peraturan yang berlaku pada masa 1950-1959 dan yang dinyatakan masih berlaku

berdasarkan ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 ditambah dengan berbagai

peraturan yang dibentuk setelah dekrit Presiden 5 Juli 1959. Yang mana dektrit tersebut

adalah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi dektrit ini adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan

penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD 1945.

Sebagai tambahan, adapun urutan hierarki Tata Hukum Nasional saat ini yaitu menurut

pasal 7 ayat 1 UU No. 12 Tahun 2011:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

3. Undang-Undang/ Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang;

4. Peraturan pemerintah;

5. Peraturan Presiden;

6. Peraturan Daerah Provinsi; dan

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081,

Aspek kedua untuk pemahaman siswa dalam operasi penjumlahan sederhana pada bilangan bulat negatif yang diwakili oleh soal nomor 3 sampai 6 dijelaskan sebagai berikut :

Mahasiswa praktikan yang berasal dari program studi pendidikan bahasa Arab. jurusan Bahasa dan Sastra Asing dan Fakultas Bahasa dan Seni pada dasarnya

Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel komitmen organisasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pati karena nilai 2,895 > t

ŝůƵĂƌŬĞƐŝŵƉƵůĂŶLJĂŶŐƌĞůĂƟĨũĞůĂƐŝŶŝ͕ŬĂŵŝĚĂƉĂƚŵĞŶĞŵƉĂƚŬĂŶ ďĞďĞƌĂƉĂ ŬĞƐŝŵƉƵůĂŶ ůĂŝŶ LJĂŶŐ ĚŝƚƵŶũƵŬŬĂŶ ƉĞŶĞůŝƟĂŶ ŬĂŵŝ͕ ƚĞƚĂƉŝ ĚĞŶŐĂŶ ĐĂƌĂ LJĂŶŐ ŬƵƌĂŶŐ

[r]

PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG TATA RIAS KECANTIKAN RAMBUT BAGI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia

Laboratory of Fisheries Processing Technology, Departement of Fisheries, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University, Semarang, Jl.. Soedarto, SH,