• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan-05 (Manajemen Infrastruktur).ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertemuan-05 (Manajemen Infrastruktur).ppt"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES MANAJEMEN INFRASTRUKTUR

Perencanaan Infrastruktur

(2)

SASARAN

Mempelajari contoh framework manajemen infrastruktur TI perusahaan

Infrastructure Engineering dalam Microsoft

Operations Framework (MOF).

Architecture Governance dalam

The Open

Group Architecture Framework

(TOGAF).

Mengenali teknik-teknik pengelolaan infrastruktur TI

Infrastructure Pattern Matching (IPM).

Predictive Cost Model (PCM).

(3)

Microsoft Operations Framework

MOF adalah sekumpulan prinsip, teknik, dan model

teruji di lapangan (best practices) untuk mengelola layanan TI, dengan tujuan:

Mencapai target service level: availability,

reliability, supportability, managability.

Menciptakan infrastruktur TI yang adaptif.

 MOF mencakup SDM, proses/prosedur, dan

teknologi.

 MOF dikembangkan dari IT Infrastructure

(4)

4 Prinsip Dasar MOF

Prinsip dasar:

Kegiatan yang terstruktur

Memudahkan koordinasi dan perencanaan.

 Penyempurnaan iteratif dengan siklus

cepat.

 Manajemen berbasis review (evaluasi)

Review dilakukan pada akhir tahapan-tahapan dalam siklus iterasi.

 Aspek manajemen resiko terkandung

(5)

Struktur MOF

(6)

MOF Infrastructure Engineering

Infrastructure Engineering (IE) adalah bagian dari

kuadran Optimizing MOF.

Prinsip utama:

Mengembangkan, mengelola, dan menerapkan standard & policy bagi pengembangan dan

pengoperasian infrastruktur TI perusahaan.

Tujuan:

 Memastikan bahwa infrastruktur yang digunakan selaras dengan tujuan dan strategi bisnis/organisasi.

(7)
(8)

Ruang Lingkup IE

Obyek pengelolaan:

Fasilitas TI yang digunakan dalam proses bisnis utama organisasi.

Infrastruktur pendukung fasilitas diatas.Komponen-komponen lain yang dipakai

bersama oleh berbagai aplikasi dan proyek.

Kegiatan:

 Pendataan standard yang ada & digunakan.  Perumusan & penetapan standard.

(9)

MOF IE vs. Robertson-Sribar

Platform

,

Pattern

, dan

Service

dalam

framework Robertson-Sribar (RS) adalah

standard & policy dalam MOF IE:

Sama-sama melakukan identifikasi, kategorisasi, dan dokumentasi standar; dan menyusun

panduan.

Standarisasi platform, pattern, dan service meminimasi kompleksitas pengelolaan

infrastruktur, dan memaksimasi reuse.

(10)

Identifikasi & Perumusan Standard

Review current standards and

policies

Review proposed changes for

category

Review strategy and planning for

category Discovery Exercise

Define standards and policies for

category

Publish standards and policies for

category Select infrastructure

category

Add standards and policies to

CMDB

(11)
(12)

Infrastructure Pattern Matching

Suatu metoda perencanaan infrastruktur untuk layanan

TI baru.

Tujuan:

Mendapatkan struktur komponen infrastruktur baru yang sesuai standard, berdasarkan

kebutuhan bisnisnya.

Pendekatan:

 Menggunakan aspek What? Who? dan

Where? dari kebutuhan bisnis layanan TI.  Dicocokkan dengan What? Who? dan

(13)

Dokumentasi Pattern

ATRIBUT KETERANGAN

Pattern Name Nama pola

Description Deskripsi ringkas pola

Owner Pihak yang mengusulkan/memasukkan pola ini. What? Use-case: tipe data dan aktivitas yang cocok. Who? Use-case: tipe user atau aktor yang terlibat.

Where? Use-case: lokasi geografis atau logis user atau komponen yang terlibat. Service Levels Karakteristik tingkat layanan: availability, scalability, security. Diagram Diagram (skema) jaringan

Platform Components Komponen-komponen platform yang digunakan dan standard masing-masing Usage Examples Contoh sistem-sistem yang menggunakan pola ini.

Maturity Trend industri, status best practice, dsb.

Stability Stabilitas pola terhadap perubahan kebutuhan bisnis. Change Strategy Strategi migrasi dari atau ke pola ini.

(14)

IPM

(lanjut)

IPM dapat diterapkan untuk memilih pattern maupun

service.

What:

Format data yang dipertukarkan/dilibatkan.Proses yang terjadi

• Misal: baca, tulis, ubah, cari, kirim, ambil.

Who:

 Karakteristik dan jumlah pengguna

 Misal: konsumen, karyawan, rekanan, sistem

lain.

Where:

 Lokasi fisik pengguna/aktor atau jarak

(15)

IPM

(lanjut)

Pattern matching “what” untuk arsitektur:

Pattern IPM Primary IPM Secondary IPM Tertiary Usage

Web Publish Document Read-Only None Online catalog Client/Server

Publish Record Read-Only None

P

ub

lis

h

Stream Publish Stream Read-Only (one way flow) None Real-time

Collaborate Stream

Read/Write (two way

flow) None Store and

Forward

Collaborate Document

Read/Write (sequentially)

Coordination - manual

Collaborate Document Read/Write (sequentially) Coordination - automated 1-Tier Transact Record Read/Write (simultaneously) Partitioning – monolithic (host)

2-Tier Transact Record Read/Write (simultaneously) Partitioning – data only (2-tier)

T

ra

n

sa

ct

3/N-Tier Transact Record Read/Write

Partitioning – data

(16)

Predictive Cost Modeling (PCM)

PCM memberikan estimasi biaya-kinerja untuk setiap

pilihan pola arsitektur (standard) beserta parameternya.

Komponennya:Cost Driver:

Kebutuhan non-fungsional yang memiliki dampak

biaya.

Terutama menyangkut service level.

Cost Bucket:

(17)

PCM

(lanjut)

Cost driver suatu layanan TI diperoleh melalui

analisis:

Bagaimana data diakses secara bersama?

Seperti apa karakteristik (berapa besar) beban transaksinya?

Apa persyaratan atau ancaman keamanannya?Berapa lama layanan akan dibutuhkan?

(18)

PCM

(lanjut)

PCM memungkinkan pihak manajemen bisnis

untuk terlibat dalam perancangan teknis

arsitektur.

Mempertimbangkan antara kinerja/ kapasitas dan biaya pilihan teknologi.

(19)

Evolusi Standard

(20)

Infrastructure Impact Assessment

Penyimpangan dari standard dimungkinkan jika ada

tuntutan kebutuhan.

Penyimpangan/variasi harus diuji sebelum

diimplementasikan.

 Pengujian (validasi) dilakukan pada tiap

tahapan:

Vision Phase: validasi terhadap kebutuhan bisnisnya, misalnya dengan IPM dan PCM.

Design Phase: pengujian prototype di laboratorium (development environment).  Implementation Phase: monitoring dan

(21)

Design IIA

Validasi rancangan infrastruktur dengan

System Testing.

Menggunakan prototype.Menguji aspek-aspek:

Kinerja: Apakah sesuai dengan SLA?

Kapasitas: Keandalan dan stabilitas sistem

(22)

Stress Testing

Metode

stress testing

:

Repetition: Test dengan pengulangan operasi yang sama berkali-kali.

Concurrency: Test dengan beberapa operasi

secara simultan.

Magnitude: Test dengan data input berskala amat besar.

Random Variation: Test dengan data input bervariasi secara random.

(23)

Stress Testing

(lanjut)

Ketentuan SLA menjadi referensi dalam bench-marking:

Target atau perkiraan total transaksi per detik.Maksimum response time yang diperbolehkan.

W

Target waktu response maksimum

(24)

Unit Testing

Pengukuran kinerja tiap komponen infrastruktur:CPU Utilization (%).

Transaction rate.

Disk atau network I/O rate.

Database Aplikasi

Middleware Server Web

(25)
(26)

Siklus Hidup Standard

strategic

(27)

Peran Arsitektur

Ukuran keberhasilan dari pengelolaan

infrastruktur TI adalah

keselarasan antara

TI dan bisnis

(

business-IT alignment

).

 Arsitektur TI dewasa ini dianggap sebagai

kunci keselarasan antara TI dan bisnis:

 Memberikan panduan bagi implementasi

(pengadaan, pembelian, pembuatan, instalasi) layanan TI perusahaan.

 Memberikan panduan bagi perancangan

(28)

Apa itu Arsitektur?

Definisi:

Deskripsi formal sistem sebagai dasar implementasi

sistem.

Struktur hubungan komponen-komponen sistem beserta

prinsip dan aturan yang dianut.

Manfaat: memberikan “peta jalan”

 Memastikan inter-operabilitas dan modularitas

(multi-vendor/platform) fasilitas TI.

 Peningkatan utilitas dan minimasi

kompleksitas berkat penggunaan ulang (reuse)

(29)

Macam Arsitektur

Arsitektur terbagi dalam beberapa perspektif:

Arsitektur Bisnis

Arsitektur Informasi

Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Data

Arsitektur Teknologi

Rencana Infrastruktur TI

adalah

arsitektur

teknologi

perusahaan

(30)

Arsitektur Teknologi

Dokumen portfolio infrastruktur adalah dokumentasi

arsitektur teknis

Dokumentasi platforms, patterns, dan services

yang ditetapkan sebagai standard perusahaan.

Arsitektur teknologi merupakan kebijakan infrastruktur TI

perusahaan yang harus secara periodik di-review.

Arsitektur teknologi digunakan untuk menilai “kepatuhan

(31)

Arsitektur Teknologi

Dokumen portfolio infrastruktur adalah

Referensi

Dokumen terkait

Arahan kebijakan yang diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah (1) pertumbuhan ekonomi lokal yang memperhatikan kebutuhan infrastruktur

berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi sumber daya Proses mengkoordinasikan sumberdaya yang ada untuk menjalankan sejumlah pekerjaan di dalam proyek agar menghasilkan produk

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field data

Berdasarkan pendapat tersebut dia atas, menjelaskan bahwa manajemen infrastruktur adalah koordinasi antara lingkungan kerja fisik dengan karyawan dan pekerjaan pada

Sehingga strategi yang dapat digunakan adalah Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta pelaksanaan

Jadi berdasarkan pembahasan tersebut, tidak semua pengguna transportasi dan masyarakat mendapatkan manfaat dari investasi infrastruktur jalan serta kesalahan asumsi

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana

 Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut hutan merentang spanning forest... POHON MERENTANG MINIMUM