• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal Skripsi Muhammad Saiful Anwar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "proposal Skripsi Muhammad Saiful Anwar"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

Pembuatan Kamus Elektronik Indonesia - Arab

Oleh :

Muhammad Saiful Anwar (11140240000064)

PROGRAM STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

OUTLINE SKRIPSI

PEMBUATAN KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Tinjauan Pustaka

F. Metodologi Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II KERANGKA TEORI

A. leksem dan kata.

B. leksikologi dan leksikografi

(3)

D. elektronik.

BAB III SEKILAS TENTANG KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB

A. Latar Belakang Penulisan Kamus

B. Jumlah kata

C. Proses Penulisan Kamus

D. Kelebihan, Kekurangan serta Perbedaan Kamus Elektronik

Indonesia-Arab Dengan Kamus Lain

BAB IV TAMPILAN AN ISI KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB

A. Analisis Tampilan

B. Analisis Isi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

B. Saran

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi elektronika terutama elektronika digital telah

memacu komponen-komponen digital yang semakin canggih dengan harga yang

semakin murah pula. Perkembangan ini telah mendorong penggunaan

teknik-teknik digital pada sebagian besar sistem yang sebelumnya bersifat analog.1

Salah satu hal yang terjadi disebabkan oleh kemajuan dunia tehnologi

elektronika adalah diciptakannya barang-barang atau perangkat–perangkat baru

baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Adanya istilah dan prangkat baru ini memaksa masyarakat untuk menambah

perbendaharaan kosa katanya, apalagi ditambah dengan adanya tuntutan sistem

pasar besas.

Media kamus adalah salah satu solusi. Kamus adalah acuan penting untuk

menafsirkan bahasa–bahasa. Disisi lain kamus adalah objek yang dibutuhkan

seseorang untuk mencari kosa kata di berbagai lokalitas berbeda. Secara etimologi

kamus berasal dari bahasa Arab yaitu qamus dengan bentuk jamaknya yaitu

qawamis.2

Masalahnya, padanan untuk istilah elektronik sangat sulit ditemukan

dalam kamus–kamus umum yang sudah ada. Hal ini menghambat proses

komunikasi masyarakat di pasar dunia. Padahal bahasa adalah satu sistem dan alat

komunikasi.3 Dan hanya bahasa yang memungkinkan masyarakat untuk

1 Pernatin Tarigan. Dasar Teknik Digital. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. v

(5)

mempelajari kebiasaan, adat-istiadat, kebudayaan serta latar belakang masyarakat

asing sehingga memudahkannya di dalam dunia kerja dan lain - lain.4

Hal ini akan menjadi masalah serius jika kemajuan elektronik tidak

dibarengi dengan kemumpunian bahasa oleh masyarakat dan ketersediaan kamus

sebagai alat bantu bahasa secara luas. Oleh karenanya, sangat penting untuk

membuat sebuah kamus yang khusus memuat istilah elektronik. Maka, dalam hal

ini peneliti membuat kamus elektronik Indonesia–Arab lalu menganalisisnya,

untuk membantu dan memudahkan masyarakat di dunia yang serba elektronik.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Yang peneliti maksudkan tentang kamus elektronik adalah kamus yang di

dalamnya berisi kosakata elektronik, bukan kamus berbasis elektronik.

Agar permasalahan dan pembahasan tidak terlalu meluas dan lebih fokus,

maka penulis membatasi pembahasan sekripsi ini hanya pada proses pembuatan

kamus elektronik Indonesia - Arab. Maka Untuk memenuhi batasan masalah di

atas, maka Peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut.

1.

Bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik Arab - Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

(6)

Adapun tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik Arab

-Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Ditinjau dari aspek teoritis, penelitian ini mempunyai manfaat

diantaranya:

1. Peneliti mengetahui bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik

Indonesia–Arab.

2. Peneliti mengetahui apa saja masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam

proses pembuatan kamus Elektronk Indonesia Arab.

3. Bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat umum yang berkepentingan

menerjemahkan istilah elektronik dari Indonesia ke Arab.

Sedangkan, secara praktis penelitian ini memepunyai manfaat diantaranya:

1. Meramaikan literasi di Indonesia dalam bidang perkamusan.

2. Menambah khazanah perkamusan di Indonesia.

(7)

Sebelum melakukan penelitian ini, Peneliti melakukan tinjauan pustaka.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembuatan kamus yang peneliti

temukan adalah sebagai berikut:

Pertama, Kamus Mutarjim oleh Ali (2014) Kamus Mutarjim Berbasis Android (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Kamus mutarjin ini adalah kamus yang berisikan kosakata umum. Basisnya adalah aplikasi yang diinstall di

smarphone. Kedua, Muhammad Aldi Darmawan (2017) Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris, Arab (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Kamus ini berisikan kosakata umum yang lebih menekankan pada kosa kata yang

lekat dengan kehidupan sehari hari. Kosa katanya tidak terlalu sulit karna

memang sesuai dengan target kamus ini yaitu anak-anak. Kamus ini juga memuat

gambar sebagai penjelasan secara visual tentang kosakata. Ketiga, Asep Irna

Yuliana (2014) Pengembangan Kamus Istilah Psikologi Berbasis Mobile (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Sebuah kamus tentang istilah psikologi. Penelitian ini meneliti sebuah kamus dengan basic mobile atau aplikasi dan memuat

kosakata istilah psikologi. Keempat, Muhammad Fadlullah (2012) Rancang Bangun Aplikasi Kamus Jerman-Indonesia Berbasis Android. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun suatu aplikasi kamus digital berbasis

android yang dapat digunakan untuk mempermudah mencari kosakata hasil

terjemahan baik dalam bahasa Jerman ataupun dalam bahasa Indonesia agar dapat

digunakan secara umum sehingga mampu memberikan kemudahan bagi

(8)

Belum ditemukan penelitian tentang sebuah kamus yang bertemakan

elektronik. Oleh karena itu penelitian kamus elektronik Indonesia Arab ini

sangatlah penting.

F. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini, peneliti memakai satu teori umum yang berkaitan

dengan penelitian pembuatan kamus elektronik Indonesia – Arab, yaitu teori

perkamusan. Didalam teori ini ada beberapa pembahasan diantaranya:

a. Leksem dan Kata

Leksem adalah bentuk dasar dari suatu kata.5 leksem adalah satuan dari

leksikon yang kemudian berperan sebagai input dalam proses morfologis yang

membuatnya menjadi bahan baku dalam proses morfologis. Sebagai bahan baku,

laksem perlu diolah sehingga menjadi kata atau morfem dasar dalam sub sistem

gramatikal. Dan laksem tidak tergolong proleksem atau partikel. 6

Sedangkan kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa

yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata

terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata dapat

membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

b. Leksikon

5 Paul Baker, dkk. A Glossary of Corpus Linguistic. (Edinburgh: Edinburgh University Press,

2006), h. 150

6 Moch. Syarif Hidayatullah dan Abdullah. Pengantar Linguistik Bahasa Arab (Klasik

(9)

Leksikon adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi

tentang makna dan pemaknaan kata dalam suatu bahasa.7 Disamping itu,

leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembaca, penulis, atau

suatu bahasa, kosakata, perbendaharaan kata. Demikian pula leksikon adalah

daftar kata yang disusun dengan penjelasan yang singkat dan praktis.

c. Leksikologi dan Leksikografi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Leksikologi adalah cabang

linguistik yang menyelidiki kosakata dan maknanya. Sedangkan leksikografi

adalah cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan kamus. Leksikologi

adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut laksem. Leksikologi

mempelajari seluk–beluk kata, yaitu perbendaharaan kata dalam suatu bahasa

serta juga mempelajari penggunaan kata dan artinya sebagaimana yang lazim

digunakan oleh masyarakat.8 Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi,

baik yang terbentuk secara arbitrer maupun terbentuk sebagai hasil dari proses morfologi. Dalam hal semantik, leksiologi membicarakan makna leksikal dengan

berbagai aspek dan permasalahannya.9 Dalam bahasa Inggris leksikologi disebut

lexicology yang artinya adalah ilmu yang membahas mengenai bentuk, sejarah dan arti kata-kata. Sedangkan dalam bahasa Arab, leksikologi disebut dengan

Ilm Al-Ma’ajim, yang artinya yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk 7 Harimurti Kridalaksa. Kamus Linguistik. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2001), h. 114

8 M. Ramlan. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. (Yogyakarta: Karyono 1983), h. 17 9Abdul Chaer. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses). (Jakarta: Rineka Cipta,

(10)

kamus.10 Dalam kajian leksikologi, butir-butir leksikal dibahas asal-usulnya,

bentuk dan pembentukannya, maknanya, penggunaannya, aspek bunyi dan

ejaanya, serta berbagai aspek lainnya. Pakar yang melakukan kajian leksikologi

ini disebut leksikolog. Lalu, jika kemudian hasil kajian leksikologi ini ditulis dan

disusun secara alfabetis, maka bidang kegiatannya sudah termasuk dalam

kegiatan leksikografi. Hasil penulisan atau kerja leksikografi akan berwujud

sebuah kamus. Pakar dalam penyusunan kamus ini lazim disebut leksikograf.

Dalam hal ini perlu dicatat bahwa batas tugas antara seorang lesikolog dan

leksikograf mungkin tidak ada, sebab seorang leksikolog tidak akan

menghentikan kegiatannya hanya sampai penelitian mengenai leksikon. Dia

tentu akan melanjutkan kegiatannya sampai pada penyusunan sebuah kamus.

Kemungkinan ada seorang leksikograf yang dalam kegiatannya menyusun

sebuah kamus memanfaatkan hasil kajian leksikologi yang telah dilakukan orang

lain, untuk ini pun sebelutnya si leksikograf harus memiliki pengetahuan

mengenai leksikologi bahasa yang akan disusun kamusnya itu secara memadai.11

Lebih mudahnya leksikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari

kosakata yang menjadi landasan tertulis bagi leksikografi, ilmu tentang cara

menyusun kamus.12 leksikologi merupakan kajian bidang teoritis yang

10 H.R. Taufiqurrochman. Leksikologi Bahasa Arab (UIN Malang Press, 2008), h. 1 11Abdul Chaer. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 3

(11)

mempelajari leksikon sedangkan leksikografi adalah bidang linguistik terapan

yang mencakup metode dan tehnik penyusunan kamus.13

d. Kamus

Pengertian Kamus

Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kamus adalah buku acuan

yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut

keterangan tentang makna dan pemakaiannya. Keraf mendefinisikan kamus

sebagai sebuah buku referensi, memuat daftar kata–kata yang terdapat dalam

sebuah bahasa, disusun secara alfabetis dan disertai cara menggunakan kata

itu. Sedangkan dalam American Every Dictionary disebutkan bahwa kamus adalah sebuah buku berisi kata – kata dari sebuah bahasa, biasanya disusun

secara alfabetis dan disertai keterangan akan artinya, ejaannya, dan

sebagainya.14

Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai

pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh

penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat

juga ilustrasi di dalam kamus Terdapat banyak kamus yang populer di

Indonesia, seperti kamus bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Mandarin,

bahasa Jepang dan lain sebagainya.15

13Harimurti Kridalaksa. Kamus Linguistik. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2001), h. 127 14Abdul Chaer. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 179 15Muhammad Fadlullah. Rancang Bangun Aplikasi Kamus Jerman – Indonesia Berbasis

(12)

Jenis – Jenis Kamus

Belakangan ini terdapat banyak sekali jenis kamus yang berbeda–beda.

Banyaknya jenis kamus ini diciptakan untuk mempermudah pengguna, atau

juga dibuat dengan data entry yang tematik. Diantaranya: a. Kamus Bahasa (Lughawi)

Yaitu kamus yang secara khusus membahas lafal atau kata-kata dari

sebuah bahasa yang dilengkapi dengan pemakaian kata tersebut.

b. Kamus Terjemah

Disebut juga dengan kamus (campuran) atau kamus bilingual yang

memadukan dua bahasa untuk menentukan titik temu makna dari kosakata.

c. Kamus Tematik (Maudhu’i)

Disebut juga kamus maknawi, karena kata-kata yang terhimpun di

dalam kamus disusun secara tematik berdasarkan topik-topik tertentu yang

memiliki makna sebidang.

d. Kamus Derivatif (Isytiqaqi)

Yaitu sebuah kamus yang membahas asal-usul sebuah kata, sehingga

kamus derivatif/etimologis berfungsi untuk menginformasikan asal-usul lafal/

kosakata.

e. Kamus Evolutif (Tathawwuri)

Adalah kamus yang lebih memprioritaskan sejarah perkembangan

(13)

f. Kamus Spesialis (Takhashshushi)

Yaitu kamus yang hanya menghimpun kata-kata yang ada dalam satu

bidang/disiplin ilmu tertentu.

g. Kamus Informatif (dairah,ma’lamah)

Yaitu kamus yang mencakup segala hal termasuk sejarah pengguna

bahasa, tokoh-tokohnya dan sebagainya.

h. Kamus Visual

Yaitu kamus yang dalam menjelaskan makna kata lebih menonjolkan

gambar-gambar dari kata yang dimaksud daripada sebuah istilah yang

definitif.

i. Kamus Bergambar

Gambar merupakan goresan/torehan/simbol untuk sekedar memberi

penjelasan ataupun imformasi kepada pihak lain16

e. Elektronik

Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta

hal atau benda yang menggunakan alat tersebut.17

Salah satu produk elektronik dan konsep elektronika adalah dunia

computer. Sejarah tentang computer hampir dimulai ketika Charles Babbage

orang inggris yang mencoba membangun Analytical Engine atau mesin yang 16 Muhammad Aldi Darmawan. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris,

Arab. (Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 12 - 13

17 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/elektronik. Diakses pada tanggal 8 November 2017

(14)

dapat diprogram pada pertengahan abad ke Sembilan belas, namun percobaannya

gagal. Komputer merupakan konvergensi dari tiga mekanisme dan Babbage

mencoba menciptakan sesuatu yang dapat melakukan ketiganya. Salah satu dari

ketiga mekanismenya adalah alat bantu menghitung. Namun mekanisme inipun

terbengkalai hingga abad ke Sembilan belas ketika kalkulator sudah mulai

dipasarkan pada tahun 1900 di eropa.18

Selain komputer ada banyak hal yang diciptakan oleh prinsip elektronika,

seperti televisi, radio, lampu dan lain-lain.

G. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

penelitian kualitatif adalah metode yang memusatkan perhatian pada

prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala

sosial.19 Metode ini mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan

maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha

menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh.

Dengan demikian, peneliti tidak menganalisis angka-angka.20 Metodologi

penelitian ini akan membahas beberapa hal sebagai berikut.

1. Metode dan Fokus Penelitian

18 Sara Price, Carey Jewitt and Barry Brown. The SAGE Handbook of Digital Technology

Research. (London: SAGE Publications Ltd, 2013), h. 10

19 Jumroni, Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006), h. 28

(15)

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Fokus

penelitian ini berpusat pada Kamus Elektronik Indonesia – Arab dengan mendeskripsikan pemaknaan kosakata yang dilakukan secara analisis secara rinci.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data dapat diperoleh.21 Ada dua jenis sumber data yaitu data primer dan

data skunder.22 Data primer penelitian ini adalah Kamus Elektronik Indonesia

Arab. Sedangkan data skundernya adalah literature-literatur pendukung penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.23 Untuk mendapatkan data yang

dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Observasi

21 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 129

22 Muhammad Aldi Darmawan. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris,

Arab. (Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 4

23 Eva Ellya Sibagariang dkk. Buku Saku Metode Penelitian. (Jakarta: Trans Info Media,

(16)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data

kosakata Kamus Elektronik Indonesia-Arab. Beberapa bentuk metode yang dilakukan adalah metode baca, simak, catat dan wawancara.

2. Studi Literatur Sejenis

Metode diakukan dengan mempelajari literature-literatur yang sudah ada.

Hal ini dilakukan untuk membantu penelitian sebagai bahan acuan dan rujukan.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis dengan menggunakan

teori leksikografi. Teori ini peneliti gunakan karena dianggap sesuai dengan

korpus serta mampu mendeskripsikan data sehingga dapat menghasilkan hasil

penelitian yang baik.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab

yaitu:

Bab I memuat pendahuluan yang di dalamnya membahas latar belakang,

batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah kajian teori yang terdiri dari sub-bab: Pertama, teori yang

(17)

leksikografi. Ketiga, membahas tentang kamus. Keempat tentang macam-macam

kamus. Dan kelima tentang pengertian elektronik.

Bab III adalah gambaran umum tentang Kamus Elektronik

Indonesia-Arab yang terdiri dari sub-bab: Pertama, latar belakang penulisan kamus. Kedua,

jumlah kata dan pemilihan warna. Ketiga, proses penulisan kamus.

Keempat,kelebihan, kekurangan serta perbedaan Kamus Elektronik

Indonesia-Arab dengan kamus lain.

Bab IV adalah analisis tampilan dan isi Kamus Elektronik

Indonesia-Arab yang terdiri dari sub-bab: analisis tampilan dan analisis isi pada

masing-masing lema.

Bab V adalah kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

(18)

Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul.2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses).

Jakarta: Rineka Cipta.

Darmawan, Muhammad Aldi. 2017. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris, Arab. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.

Doroszewaki, Witold. 1973. Element of Lexicology and Semiotics. Paris: The Hague.

Fadlullah, Muhammad. 2012. Rancang Bangun Aplikasi Kamus Jerman – Indonesia Berbasis Android. Semarang: Skripsi Universitas Stikubank.

Hidayatullah, Moch. Syarif dan Abdullah. 2010. Pengantar Linguistik Bahasa Arab (Klasik Modern). Jakarta: UIN Jakarta.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/elektronik. Diakses pada tanggal 8 November 2017 pukul 06:41 WIB.

Jumroni, Suhaimi. 2006. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksa, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia, 2001. Price, Sara and Jewitt, Carey and Brown, Barry. 2013. The SAGE Handbook of Digital Technology Research. London: SAGE Publications Ltd.

(19)

Sibagariang, Eva Ellya dkk. 2010. Buku Saku Metode Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek dan selebriti endorser pada niat pembelian konsumen

Dalam konteks Kepulauan Tukang Besi (Wakatobi) yang 97% wilayahnya adalah laut, pembumian nalar ekologis dalam tata pikir masyarakat menjadi penting dengan tiga

Sedang yang mengatakan tidak dapat disamakan dengan jual beli, mereka berpendapat bahwa penundaan membayar mahar itu tidak boleh dengan alasan bahwa pernikahan itu merupakan

AMALI/ MAKMAL NO. AMALI PENYELARAS/ PENGAJAR BIL. KOD PROGRAM/ MAJOR/ KLASIFIKASI/ KUOTA BIL. ). NURUL HAYAH

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat otoritatif antara lain konstitusi negara, undang-undang serta peraturan di bawahnya yang berkaitan dengan

berjalan pada sistem operasi Windows dan tidak dapat diakses dari luar jaringan, sedangkan kelebihannya adalah aplikasi ini dapat digunakan untuk tes toefl

Kondisi ini menunjukkan bahwa naik turunnya pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap hutang yang dimiliki oleh perusahaan dikarenakan perusahaan dengan

Penggunaan design ini berdasarkan pertimbangan: (1) variabel yang diteliti sesungguhnya variabel yang bersifat treatment, namun peneliti tidak treatment terhadap