• Tidak ada hasil yang ditemukan

1111 PROSES PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1111 PROSES PENILAIAN DOKUMEN AMDAL "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka setiap usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL sebelum melakukan aktifitas dilapangan harus menyusun dokumen AMDAL sebagai salah satu persyaratan untuk mengeluarkan izin lainnya sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan dilokasi kegiatan

I. Dokumen AMDAL Terdiri Dari :

(1) Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL), (2) Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), (3) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan (4) Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

II. Tahapan Penyusunan Dokumen AMDAL A.Tahap Pra-AMDAL

Berdasarkan Keputusan Kepala BAPEDALDA Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL setiap usaha dan/atau kegiatan sebelum menyusun dokumen AMDAL, terlebih dahulu diumumkan kepada masyarakat dengan melalui : (1) Media cetak, berupa bukti asli pengumuman dari surat kabar; (2) Media elektronik, berupa surat pernyataan dari kantor station televisi atau radio yang menyatakan bahwa pemrakarsa telah melakukan pengumuman; (3) Lokasi kegiatan, berupa bukti asli pengumuman (poster/leaflet) dan surat dari instansi yang berwenang (misal : Kepala Desa/Lurah) yang menyatakan bahwa pemrakarsa telah melakukan pengumuman

B.PROSES PENILAIAN DOKUMEN KA-ANDAL

Dalam proses penilaian dokumen KA-ANDAL dilakukan bertahap antara lain (1) Penerimaan dokumen KA-ANDAL, (2) Melakukan evaluasi dokumen KA-ANDAL tentang kelengkapan administrasi untuk mengetahui dokumen KA-ANDAL tersebut layak untuk dinilai), (3) Penilaian Dokumen KA-ANDAL oleh Tim Teknis/Komisi Penilai AMDAL, (4) Pembuatan SK KA-ANDAL apabila semua rangkaian pelaksanaan penilaian dokumen KA-ANDAL telah dilaksanakan dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dibidang AMDAL

C.PROSES PENILAIAN DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL

Dalam proses penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL dilakukan beberapa tahap antara lain : (1) Penerimaan dokumen ANDAL, RKL dan RPL; (2) Melakukan evaluasi dokumen ANDAL, RKL dan RPL tentang kelengkapan administrasi untuk mengetahui dokumen ANDAL, RKL dan RPL tersebut layak untuk dinilai; (3) Penilaian Dokumen ANDAL, RKL dan RPL oleh Tim Teknis/Komisi Penilai AMDAL; (4) Membuat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup apabila semua rangkaian pelaksanaan penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL telah dilaksanakan dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dibidang AMDAL

D.PRODUK AKHIR DARI PROSES AMDAL

(2)

bahwa proses penilaian AMDAL telah dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan hasil proses penilaian AMDAL, sebagai dasar untuk dikeluarkannya SKKL

III. KEWENANGAN PENILAIAN AMDAL

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup telah diatur tentang kewenangan penilaian AMDAL, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah propinsi dan kabupaten/kota. Kabupaten/kota yang belum memiliki lisensi atau lisensinya dicabut, untuk sementara penilaian dokumen AMDAL diselenggarakan oleh komisi penilai AMDAL propinsi dan keputusan atas kelayakan lingkungan hidup diterbitkan oleh gubernur. Selanjutnya komisi penilai kabupaten/kota yang telah memiliki lisensi namun belum mampu menyelenggarakan penilaian dokumen AMDAL terhadap rencana usaha dan/ atau kegiatan tertentu yang menjadi kewenangannya atas permintaan bupati/walikota untuk sementara penilaian dokumen AMDAL diselenggarakan oleh komisi penilai AMDAL propinsi dan keputusan atas kelayakan lingkungan hidup tetap diterbitkan oleh bupati/walikota

(3)

Bagaimanakah tata cara pembentukan komisi Penilai AMDAL di daerah

Kabupaten/Kota?

Jawab:

Terdapat 3 hal utama yang perlu diperhatikan dalam pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota yaitu: Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Dana.

Dari segi kelembagaan, Komisi Penilai AMDAL Daerah dapat dibentuk jika:

1. Memiliki sekretariat komisi penilai yang berkedudukan di instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat Kabupaten/Kota. Komisi penilai AMDAL akan berfungsi secara efektif • jika lembaga yang menaungi komisi penilai mempunyai eselon yang cukup tinggi sehingga dapat melakukan koordinasi antar dinas dan instansi lain yang berkaitan dengan AMDAL

2. Adanya organisasi lingkungan/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup yang telah lulus mengikuti pelatihan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dalam fungsinya sebagai salah satu anggota komisi penilai 3. Adanya kemudahan akses ke laboratorium yang memiliki kemampuan menguji

contoh uji kualitas sekurang-kurangnya untuk parameter air dan udara balk laboratorium yang berada di Kabupaten/Kota maupun di ibukota propinsi terdekat

Dari segi sumber daya manusia, Komisi Penilai AMDAL Daerah dapat dibentuk dengan persyaratan:

1. Tersedianya sumber daya manusia yang telah lulus mengikuti pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan/atau Penyusunan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan/atau Penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup khususnya di instansi pemerintah untuk melaksanakan tugas dan fungsi komisi penilai;

2. Tersedianya tenaga ahli sekurang-kurangnya di bidang biogeofisik-kimia, ekonomi, sosial,budaya,kesehatan,

perencanaan pembangunan wilayah/daerah, dan lingkungan sebagai anggota komisi penilai dan tim teknis;

Dari segi dana, pemerintah Kabupaten / Kota harus menyediakan dana yang memadai dalam APBD untuk pelaksanaan tugas Komisi Penilai AMDAL. Perlu ditegaskan bahwa Komisi Penilai AMDAL dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada publik, sehingga pendanaan untuk kegiatan komisi perlu disediakan oleh pemerintah.

(4)

Kegiatan apa saja yang diperbolehkan berada dalam suatu kawasan?

Jawab:

Kegiatan-kegiatan yang dapat berada dalam suatu kawasan wajib mengikuti ketentuan dan peruntukan kawasan tersebut. Contoh: kegiatan kimia tidak dapat diijinkan beroperasi di dalam kawasan pariwisata.

Untuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan peruntukan suatu kawasan, dan kawasan

tersebut telah memiliki AMDAL, maka untuk kegiatan baru cukup membuat RKL-RPL rinci sesuai dengan RKL-RPL kawasan. Contoh: Apabila akan dibangun sebuah hotel dalam suatu kawasan pariwisata, maka pemrakarsa/pemilik hotel wajib menyusun RKL-RPL rinci sesuai dengan RKL-RPL kawasan dan merujuk kepada ketentuan atau standar-standar teknis yang dikeluarkan oleh instansi yang membina kegiatan tersebut.

Siapa saja Pihak yang Terlibat dalam AMDAL?

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL adalah Pemerintah, pemrakarsa, masyarakat yang berkepentingan. Peran masing-maSing pemangku kepentingan tersebut secara lebih lengkap adalah sebagai berikut:

Pemerintah:

Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana kegiatan layak atau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan, pemerintah memerlukan informasi yang dapat

dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dan pemilik kegiatan/pemrakarsa maupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan. Informasi tersebut disusun secara sistematis dalam dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL untuk menentukan apakah informasi yang terdapat didalamnya telah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk menilai apakah rencana kegiatan tersebut dapat dinyatakan layak atau tidak layak berdasarkan suatu kriteria kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.

Pemrakarsa:

Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan kajian

AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain (seperti konsultan lingkungan hidup) untuk membantu melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung jawab terhadap hasil kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap di tangan pemrakarsa kegiatan.

Masyarakat yang Berkepentingan

(5)

AMDAL. Di dalam kajian AMDAL, masyarakat bukan obyek kajian namun merupakan subyek yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan aspirasi,kebutuhan, nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan-usulan penyelesaian masalah untuk memperoleh

keputusan terbaik.

Dalam proses AMDAL masyarakat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu;

1. Masyarakat terkena dampak: masyarakat yang akan merasakan dampak dan adanya rencana kegiatan (orang atau kelompok yang diuntungkan(beneficiary groups), dan orang atau kelompok yang dirugikan (at-risk groups)

2. Masyarakat Pemerhati: masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana kegiatan, tetapi mempunyai perhatianterhadap kegiatan maupun dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Siapa saja yang duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL ?

Jawab:

Yang duduk sebagai anggota Komisi penilai AMDAL adalah:

Ketua Komisi

Ketua Komisi dijabat oleh Deputi untuk Komisi penilai AMDAL Pusat, Kepala BAPEDALDA atau pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat propinsi untuk Komisi Penilai AMDAL Propinsi, Kepala

BAPEDALDA atau pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat Kabupaten/Kota.

Sekretaris Komisi

Sekretaris Komisi dijabat oleh seorang pejabat yang menangani AMDAL baik dari Pusat maupun Daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota).

Anggota Komisi

(6)

Siapakah yang bertanggung jawab terhadap pemasangan pengumuman

rencana kegiatan wajib AMDAL kepada masyarakat dan apakah isi dari

pengumuman tersebut?

 Jawab :

 Yang bertanggung jawab terhadap pemasangan pengumuman di media cetak adalah instansi yang bertanggung jawab/pemerintah daerah setempat bersama pemrakarsa, sedangkan pemasangan papan pengumuman di lokasi rencana kegiatan dilakukan oleh pemrakarsa. Sedangkan isi dari pengumuman tersebut adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan, jenis dan volume limbah yang dihasilkan serta penangananannya dan kemungkinan dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan.

Siapakah yang diperbolehkan menyusun dokumen AMDAL?

 Jawab:

 Penyusun AMDAL harus sudah memiliki sertifikat atau telah mengikuti kursus Penyusun AMDAL (ripe B). Pada masa lalu terdapat 3 jenis kursus AMDAL: kursus Dasar-Dasar AMDAL (Tipe A), kursus Penyusun AMDAL (Tipe B), dan kursus Penilai AMDAL (Tipe C). Kursus Dasar-dasar AMDAL memberikan pengetahuan tentang prinsip-prinsip analisis dampak lingkungan, kursus Penyusun AMDAL memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik menyusun studi AMDAL, sedangkan kursus Penilai AMDAL memberikan teknikteknik penilaian AMDAL. Dengan demikian, seseorang bisa langsung mengikuti kursus penilai setelah mengikuti kursus dasar terutama untuk memenuhi tenaga penilai yang pada saat awal diberlakukan AMDAL masih sangat kurang.

 Di masa mendatang kursus AMDAL hanya akan diselenggarakan untuk satu jenis saja yaitu AMDAL Penyusun, karena pada dasamya antara penyusun dan penilai harus memliki kesamaan pengetahuan tentang AMDAL. Namun untuk mengantisipasi wewenang penilaian AMDAL di Kabupaten/Kota yang berjumlah sekitar 400 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, saat ini diselenggarakan kursus penilai AMDAL yang waktunya lebih singkat dibanding kursus penyusun AMDAL.

 DAFTAR TOWER KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

NO KECAMATAN DESA / KELURAHAN KETINGGIAN

( Meter ) PEMILIK

(7)

14. TELAGA BIRU 72 INDOSAT 15. TEMBILAHAN HILIR 70 INDOSAT 16. SUNGAIBERINGIN 70 INDOSAT

17. TEMBILAHAN HULU 70 SAMPOERNA ( STI ) 19. TEMBILAHAN HULU 70 DIAN SWASTIKA.S

2 TEMPULING 1. SUNGAI SALAK 72 TELKOMSEL 2. KEMPAS JAYA 72 TELKOMSEL 3. PULAU PALAS 72 TELKOMSEL 4. PEKANTUA 72 TELKOMSEL 5. SUNGAI SEJUK 72 TELKOMSEL 6. SUNGAI BULUH 42 TELKOMSEL 7. TEMPULING 72 EXCEL COMINDO 8. TELUK JIRA 42 EXCEL COMINDO 9. SUNGAISALAK 40 INDOSAT

3 GAUNG 1. KUALA LAHANG 72 TELKOMSEL 2. GAUNG 72 TELKOMSEL 3. TELUK JERNANG 72 TELKOMSEL 4. TELUK SUNGKA 72 TELKOMSEL 5. BELANTARAYA 72 TELKOMSEL 6. KUALA LAHANG 72 EXCEL COMINDO

4 KERITANG 1. DESA PANCUR 72 TELKOMSEL 2. KOTABARU 72 TELKOMSEL 3. TELUK KELASA 72 TELKOMSEL 4. BAGAN JAYA 71 EXCEL COMINDO 5. SENCALANG 80 EXCEL COMINDO 6. KOTABARU SEBERIDA 71 EXCEL COMINDO

5 SUNGAI BATANG 1. BENTENG 72 TELKOMSEL

6 RETEH 1. SEB. PULAU KIJANG 72 TELKOMSEL 2. SANGLAR 72 TELKOMSEL 3. PULAU KIJANG 71 TELKOMSEL 4. SANGLAR 71 EXCEL COMINDO

7 MANDAH 1. MANDAH 72 TELKOMSEL 2. BEKAWAN 72 TELKOMSEL 3. PELANDUK 72 TELKOMSEL 4. BELARAS 72 TELKOMSEL 5. BATANG TUMU 72 TELKOMSEL 6. BANTAIAN 71 EXCEL COMINDO 7. KHAIRIAH MANDAH 71 EXCEL COMINDO 8. BENTE 71 EXCEL COMINDO 9. KHAIRIAH MANDAH 70 SAMPOERNA ( STI )

8 TANAH MERAH 1. TANAH MERAH 72 TELKOMSEL

(8)

4. TANJUNG BARU 72 TELKOMSEL 5. KUALA ENOK 72 TELKOMSEL 6. TANJUNG BARU 71 EXCEL COMINDO

9 ENOK 1. ENOK 72 TELKOMSEL 2. BAGAN JAYA 72 TELKOMSEL 3. BAGAN JAYA 72 TELKOMSEL 4. PENGALIHAN 71 EXCEL COMINDO 5. ENOK 71 EXCEL COMINDO

10 PELANGIRAN 1. PELANGIRAN 72 TELKOMSEL 2. PELANGIRAN 72 TELKOMSEL 3. TJ. SIMPANG 72 TELKOMSEL 4. TJ. SIMPANG 72 TELKOMSEL 5. TJ. SIMPANG 62 TELKOMSEL 6. TJ. SIMPANG 72 TELKOMSEL 7. TJ. SIMPANG RAMIN 71 EXCEL COMINDO 8. TJ. SIMPANG NYOTO 71 EXCEL COMINDO 9. TJ. SIMPANG PULAI 71 EXCEL COMINDO 10 TANJUNG SIMPANG 71 EXCEL COMINDO 11 PELANGIRAN 71 EXCEL COMINDO

11 CONCONG 1. CONCONG LUAR 72 TELKOMSEL 2. TANJUNG LAJAU 72 TELKOMSEL 3. SUNGAIBELA 72 TELKOMSEL

12 KEMPAS 1. KEMPAS JAYA 72 TELKOMSEL 2. HARAPAN TANI 72 TELKOMSEL 3. SUNGAI GANTANG 72 TELKOMSEL 4. KEMPAS JAYA 70 EXCEL COMINDO 5. BAYAS JAYA 90 EXCEL COMINDO 6. HARAPAN TANI 70 EXCEL COMINDO 7. BAYAS JAYA 72 INDOSAT

8. KEMPAS JAYA 70 SAMPOERNA ( STI ) 9. PEKANTUA 82 DIAN SWASTIKA.S

13 KERITANG 1. KERITANG 72 TELKOMSEL 2. SEKARA 72 TELKOMSEL 3. TELUK LANGKAT 72 TELKOMSEL 4. KERITANG 71 EXCEL COMINDO 5. BATU AMPAR 70 EXCEL COMINDO 6. SELENSEN 71 EXCEL COMINDO 7. KEMUNING 72 INDOSAT

14 PULAU BURUNG 1. TELUK NIBUNG 72 TELKOMSEL

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari program ini adalah terciptanya rangkaian Kartu Indikator Penilaian Kualitas Pangan Asal Hewan (Kukang) yang terdiri dari 8 kertas indikator warna berupa: hati

(3) Tim Penilai Direktorat Jenderal dari Kantor Pusat berwenang untuk melakukan Penilaian dalam rangka Pemanfaatan, Pemindahtanganan, atau pelaksanaan kegiatan lain sesuai

Penilaian dampak positif dari kegiatan penambangan merupakan penilaian manfaat yang diterima pihak-pihak dalam kegiatan penambangan pasir di lokasi penelitian, yaitu berupa

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah aplikasi dari kegiatan yang telah direncanakan berupa penerapan skenario pembelajaran menggunakan strategi penilaian instan,

Terwujudnya Laporan Proyek Akhir ini tidak terlepas dari seluruh rangkaian kegiatan dimana dalam proses tersebut penulis memperoleh banyak bantuan berupa bimbingan,

Untuk mendapatkan hasil akhir dari suatu kegiatan proyek konstruksi berupa jalan dan jembatan, maka diperlukan suatu metode yang mengatur agar rangkaian kegiatan

Dari hasil penelitian dan pengembangan, tes penilaian keterampilan proses sains yang dikembangkan memiliki karakteristik: 1 Tes penilaian keterampilan proses sains berupa tes uraian

Penilaian Akhir Semester merupakan kegiatan evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang diadakan pada akhir tahun untuk mengetahui pencapaian KBM dari KD/KI yang telah disusun dalam