• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Amdal - Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah Amdal - Makalah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Amdal dalam sistem hukum

pertambangan

M. Daud Silalahi

(2)

Pendahuluan

• Keterkaitan AMDAL (UULH-97) dg hukum

pertambangan dan hukum sektor menimbulkan masalah hukum yang rumit (isu antar

tatahukum, antar sektor, dsb)

• Masalah AMDAL dlm sistem perizinan

pertambangan (KP, PKP2B,Kontrak Karya dan PMA) berdasarkan UU 11/67 terkait dg ICSID • Kelayakan teknis pertambangan dlm pelaksanan

RKL & RPL(AMDAL) diperlihatkan project cycle • Penaatan dan penegakan hukum dalam

(3)

Amdal sbg model analisis

• Amdal sbg metode identifikasi, prediksi,

interpretasi dan mengkomunikasikan pengaruh suatu proyek thd lingkungan (model analisis); • Layak lingkungan bagian dr studi kelayakan

teknis dan ekonomi (cost-benefit analysis) • Alat bantu proses pengambilan kpts sbg

prasyarat suatu izin kegiatan (rekomendasi)

(4)

AMDAL dalam sistem hukum

lingkungan

• Bagian dari konsep pembangunan (ps.1/3 UULH-97) ---sustainable development

• Meningkatkan kualitas keputusan ttg izin kegiatan (ekonomi, sosial dan lingkungan) • Kajian secara lebih rinci dampak besar dan

penting thd LH (ref. cost-benefit analysis) • Pedoman Teknis kriteria dan prosedur

penyusunan AMDAL bagi pertambangan

(5)

SKMNLH TTG KELAYAKAN AMDAL

• Instansi yang bertanggung jawab menerbitkan kpts kelayakan LH suatu usaha dan/atau

kegiatan berdasarkan hasil penilaian ADL, RKL & RPL setelah/ berdasarkan penilaian Komisi AMDAL (transformasi AMDAL ke dlm hukum)

• Kpts wajib mencantumkan dasar pertimbangan dikeluarkannya kpts, disertai saran, pendapat

dan tanggapan dr masyarakat (ps.19/3 PP-99) • Tdk memberikan keputusan dlm jangka waktu

75 hari dianggap layak lingkungan (ps.20?Catatan: menjadi masalah sebagai studi

(6)

AMDAL dlm

Project cycle

• proses penapisan (screening) dan pelingkupan (scoping)

para meter kunci dalam proses AMDAL (UULH)

• Sistem izin memperhatikan (a) rencana tataruang, (b)

peran serta masyarakat dan (c) mekanisme konsultatif dengan instansi terkait sebelum kegiatan dilakukan

• dokumen AMDAL: (a) Kerangka Acuan (KA), (b) Analisis

dampak Lingkungan (ADL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL)(gbr terlampir)

• dokumen AMDAL dapat digunakan sebagai alat bukti

sengketa hukum lingkungan (scientific verification)

• posisi hukum RKL dan RPL yang mempunyai dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan dalam penerapan

(7)

Project Cycle

EIA Inputs, adopted from ADB

Feasibility

Design & Engineering

Detailed assessment of significant

impacts, identification of mitigation needs, input to cost/benefit analysis

Site selection, env'tal screening, initial

assessment, scoping of significant issues

Monitoring and post-auditing, lessons for future projects

Implementation of mitigation measures & environmental

management strategy Detailed design of

(8)

SISTEM PERIJINAN DG

AMDAL

Rencana Kegiatan (RK)

Non - AMDAL AMDAL

KA

ADL UPL - UKL

RKL - RPL

IZIN

(9)

AMDAL dlm hukum pertambangan

• pelaksanaan izin pertambangan (

KP,

PKP2B, Kontrak Karya, dan PMA tunduk

pada aspek-aspek hk lingkungan nasional

dan internasional

)

• studi kelayakan (

a) aspek teknis, (b) aspek

K3, (c) aspek lingkungan, (d) aspek

ekonomi, (e) aspek sosial-budaya, (f)

aspek pasca-tambang, (g) aspek lainnya

• pengertian hukum tentang

pencemaran

(10)

Pengertian pencemaran/perusakan

lingkungan hidup

Pencemaran lh =masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya

Perusakan lh =tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat dan/atau

hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup

tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan

(11)

Tantangan dlm sistem perizinan

• Paket kebijakan investasi di bidang

pertambangan, umumnya masih bersifat

eksploitatif secara konvensional

• sistem perizinan (

KP, KK, Perjanjian Karya

Pengusahaan Pertambangan Batubara

atau PKP2B dan PMA

) akan membawa

masalah hukum pertambangan dan

(12)

Tantangan (

lanjutan

)

• Implikasi keterkaitan UU no. 24/1992

Penataan Ruang & UU no. 32 tahun 2004

di daerah terhadap

Perda RTRW

• Implikasi konvensi-konvensi internasional

di bidang lingkungan (

LOS-82, UU no.

5/94 tentang CBD

,

WTO bid. Pertanian

)

• UU no. 11/67 dalam perspektif UU Energi

(13)

Desentralisasi keputusan izin

sebagai peluang baru

• Otonomi Daerah (UU no.32/2004) dg UUPR-92 (RTR) memberikan penguatan hukum thd

pengaturan peruntukan kawasan, termask KP (KK, PKP2B, PMA), sesuai dg kondisi daerah • Tantangan baru DPRD menyusun Perda

• Meningkatkan kapasitas aparat Pemda dan kapasitas berperan serta masyarakat (CD) • Pengembangan Kelompok Akhli/tim asistensi

(14)

Ketentuan peralihan

Penyesuaian terhadap ketentuan baru

dilakukan sesuai dengan hukum antar waktu (asas kepastian hukum)

Pasal49 UULH-97 mengatur bahwa terhadap setiap usaha/kegiatan yang telah memiliki izin, wajib menyesuaikan menurut persyaratan

berdasarkan UU ini (pengaruh iptek pd RKL)UU No.41/99 tentang Kehutanan, yang tidak

(15)

Kadaluarsa dok AMDAL

• pasal 24 PP-AMDAL 27/99 keharusan

mengajukan AMDAL baru dg keputusan: (a) AMDAL yang telah disetujui sebelumnya dapat disetujui kembali tanpa perubahan, (b) wajib membuat AMDAL baru sesuai dengan PP ini. • kriteria penolakan (ps.22 PP AMDAL) (1)

dampak besar dan penting negatif yang akan ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh

teknologi yang tersedia, (2) biaya

(16)

AMDAL dalam sistem penegakan

hukum lingkungan

• sistem hukum lingkungan dlm hukum

sektor dan Perda (

pelaksanaan AMDAL

)

• RKL & RPL dalam proses AMDAL

sebagai mekanisme pemantauan ketaatan

di daerah (

compliance point & monitoring

);

• RKL & RPL sebagai dasar pemberian

kualifikasi dalam penilaian Proper/KLH

(17)

Masalah penetapan Titik Penaatan

(

compliance point

)

• Titik Penaatan dlm sistem hukum

pertambangan (

KP,PKP2B,KK,&PMA

)

• Asas

primary jurisdiction

(

jurisdiksi utama

pd instansi teknis pemberi izin kegiatan

)

• Penetapan daerah

tailing

di kawasan

pertambangan terkait dg Perda RTRW

(18)

AUDIT LINGKUNGAN

1. Suatu proses evaluasi yg dilakukan oleh

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan utk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan

hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yg ditetapkan oleh penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan yg bersangkutan 2. Audit ketaatan (Compliance audit) & Audit

pengelolaan (management audit) (ps.28,29 UULH) 3. Audit lingkungan sebagai instrumen sukarela,

(19)

REVIEW AND IMPROVMENT

• Suatu organisasi yg meninjau dan melakukan perbaikan secara terus-menerus (continuously improvement) sistem pengelolaan LH

• Peninjauan dilakukan berdasarkan tujuan,

sasaran, dan kinerja lingkungan (memaksimalkan efisiensi)

• Menemukan sistem audit lingkungan, evaluasi efektivitasnya, kesesuaian dg kebijakan LH, perubahan per-uu-an, perubahan ekspektasi,

iptek, pengalaman, pasar, laporan dan komunikasi utk perbaikan sistem

Proses ini merupakan transformasi persyaratan hukum ke dlm standarisasi teknis dan ilmiah

(20)

Penutup

• AMDAL (UULH) merupakan bagian dari sistem perizinan

kegiatan yang diatur UU Sektor (kelayakan lingkungan)

• sistem perizinannya.(KP, PKP2B, KK dan PMA) terkait

dg tehnik pertambangan memiliki yurisdiksi utama

hukum pertambangan (primary jurisdiction)

• sistem penaatan dan penegakan hukumnya (asas

subsidiaritas), yang mengutamakan HAN, hukum

perdata dan ADR, sebelum tindak pidana lingkungan

• keterpaduan, penyidik dengan instansi teknis (yang

memberikan izin kegiatan) dan ahli terkait

• Penaatan dan penegakan hukum lingkungan (termasuk

AMDAL) tunduk pada hukum lingkungan pada titik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat perubahan ke arah yang lebih baik indeks plak gigi rata-rata antara sebelum dan sesudah pendidikan pada siswa-siswi SLB-A, baik

Jenis usaha tahu bakso ini diberi nama usaha Sate Ta’bo dikarenakan dalam proses pembuatannya akan dimodifikasi, selain mengisi tahu dengan bakso olahan, juga akan dibalur oleh

Model akhir pada gambar 2 dapat dijelaskan bahwa USAGE dipengaruhi langsung oleh IU dan PEOU. Sementara IU dipengaruhi langsung oleh PEOU. Dan PU dipengaruhi

According to Earle value is positive quality of anything it is desirable, useful, interesting, good and important; only a few of the terms available for the expression of

Dengan demikian dapat dimengerti bahwa Filsafat Barat Modern adalah pemikiran yang muncul di Barat setelah abad pertengan yang bertujuan pada upaya penggambaran dunia apa

Jika kita tarik dalam konteks media, simulasi merupakan penciptaan kesan nyata yang tidak mengacu pada realitas sesungguhnya yang terjadi, sehingga hasilnya

[r]

sunnah yang Nabi sendiri melakukan. 60 Sementara apa yang dilakukan oleh Ibn Abbas adalah “bertolak belakang dengan tradisi kenabian”. Lebih -lebih, dalam hadis Ibn Abbas