• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Teori Praktikum 2 Perubahan Materi (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dasar Teori Praktikum 2 Perubahan Materi (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Campuran adalah bahan yang mengandung 2 zat berlainan / lebih yang benrcampur dengan karib. Komponen-komponen yang ada dalam campuran dapat dipisahkan dengan proses fisika, bukan kimia. Misalnya, bila temperatur udara diturunkan, uap air cenderung memisahkan diri dalam bentuk cairan/zat padat, yakni embun/es dan jika udara cair dididihkan dengan hati-hati maka campuran ini dapat dipisahkan karena tiap komponen cenderung mendidih dalam jangka temperatur yang bergantung pada titik didihnya. Metode ini disebut destilasi (Keenan, 1994 : 24). Keenan, dkk. 1994. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Larutan suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Menurut Johari, (2006:22) Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :

a. Ukuran partikel

Bila ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda dengan zat pencampur maka campuran dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). Jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat yang lebih kecil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan tertinggal pada penyaring.

b. Titik didih

Bila antara zat yang ingin dipisahkan dari zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat yang ingin dipisahkan lebih rendah daripada zat pencampur, maka pada saat campuran dipanaskan antara suhu didih zat tersebut dan di bawah suhu didih zat pencampur, zat tersebut akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campurannya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

c. Pengendapan

(2)

kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi. Johari, sandri.2006. Kimia. Bogor : Yudistira.

Beberapa cara sederhana yang dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dari campurannya, antara lain yaitu destilasi, kristalisasi, resin penukaran ion, ekstrasi (Team Kimia Dasar, 2014: 6). Team Kimia Dasar. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Jember: Universitas Jember.

Destilasi merupakan proses penggabungan pemanasan dan pendinginan uap yang terbentuk sehingga diperoleh kembali yang murni. Bahaya pemanasan cairan dapat dihindarkan dengan memperhatikan sebab pemanasan. Dalam pemanasan, cairan biasanya ditambahkan batu didih untuk mencegah letupan-letupan pada saat pemanasan (Kharani, 1994 : 42). Kharani, Imam. 1994. Keselamatan Kerja Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Kristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat tersebut atau zat pada tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut. Cara ini bergantung pada kelarutan pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu dikala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001). Arsyad. M. Natsir.2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta.

Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin akan digantikan pleh anion pada larutan yang dilewatkan ( Wahono,2007 ). Wahono,2007 Resin Penukar Ion,Balai Pustaka, Jakarta

Menurut Khopkar (2010:16), resin penukar ion berdasarkan pada keberadaan gugus labilnya dapat secara luas diklasifikasikan dalam empat golongan, yakni:

(3)

3.) Resin penukar anion bersifat basa kuat (mengandung gugusan amina tersier atau kuartener.

4.) Resin penukar anion bersifat basa lemah (mengandung OH sebagai gugusan labil). Khopkar,S.M. 2010. Dasar-Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

Para ahli kimia juga mengemukakan metode-metode lain yang digunakan dalam pemisahan zat, yaitu:

a. Filtrasi

Filtrasi, yakni proses penyingkiran padatan dari cairan, adalah metoda pemurnian cairan dan larutan yang paling mendasar. Filtrasi tidak hanya digunakan dalam skala kecil di laboratorium tetapi juga di skala besar di unit pemurnian air. Kertas saring dan saringan digunakan untuk menyingkirkan padatan dari cairan atau larutan. Dengan mengatur ukuran mesh, ukuran partikel yang disingkirkan dapat dipilih.

b. Adsorpsi

Tidak mudah menyingkirkan partikel yang sangat sedikit dengan filtrasi sebab partikel semacam ini akan cenderung menyumbat penyaringnya. Dalam kasus semacam ini direkomendasikan penggunaan penyaring yang secara selektif mengadsorbsi sejumlah kecil pengotor. Bantuan penyaring apapun akan bisa digunakan bila saringannya berpori, hidrofob atau solvofob dan memiliki kisi yang kaku. Celit, keramik diatom dan tanah liat teraktivasi sering digunakan. Karbon teraktivasi memiliki luas permukaan yang besar dan dapat mengadsorbsi banyak senyawa organik dan sering digunakan untuk menyingkirkan zat yang berbau (dalam banyak kasus senyawa organik) dari udara atau air. Silika gel dapat mengadsorbsi air dan digunakan meluas sebagai desikan.

e. Ekstraksi

(4)

f. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorpsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

g. Sublimasi

Referensi

Dokumen terkait

 Distilasi (penyulingan) adalah pe- misahan campuran zat cair yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada dalam campuran..  Kristalisasi

Pada percobaan satu diletakakkan 100 ml pelarut murni kedalam gelas kimia lalu diletakkan pada busen lalu dipanaskan dengan suhu 250 °C titik didih pelarut murni sebesar 91 °C

Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik bekularutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak

Campuran yang penguapannya rendah atau titik didih masing-masing komponen murninya hampir sama, dapat dipisahkan dengan destilasi pada tekanan dibawah tekanan atmosfer (vacum).

Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kerja kelompok di laboratorium.. Menyimpulkan pengaruh zat

Jika cairan yang terdiri dari dua bahan volatil dipanaskan, uap yang dihasilkan akan mengandung konsentrasi yang tinggi dari bahan yang memiliki titik didih lebih rendah

Jika cairan yang terdiri dari dua bahan volatil dipanaskan, uap yang dihasilkan akan mengandung konsentrasi yang tinggi dari bahan yang memiliki titik didih lebih rendah

Prinsip pemisahan campuran dengan metode distilasi didasarkan pada perbedaan titik didih zat atau larutan yang merupakan komponen dari campuran tersebut2. Dalam