• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI ROBUST (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI ROBUST (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta Lindl) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

Wenny Rahmawati*, Sri Winarsih**, Nurdiana***

ABSTRAK

Kandidiasis merupakan penyakit infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Candida, terutama Candida albicans. Candida albicans sebenarnya adalah flora normal yang terdapat pada selaput mukosa saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan genitalia wanita, namun dapat berkembang biak tidak terkendali sehingga menjadi patogen karena terganggunya sistem imun. Daun Kopi robusta dipilih sebagai alternatif pengobatan Candida albicans pada penelitian ini karena pada daun Kopi robusta diduga memiliki bahan aktif antijamur yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol daun Kopi robusta dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Metode penelitian eksperimental ini yaitu dengan menggunakan dilusi tabung. Konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 20% v/

v, 22,5% v/v, 25% v/v, 27,5% v/v, 30% v/v, dan 32,5% v/v, dengan masing-masing menggunakan isolat Candida albicans yang diperoleh dari swab vagina empat penderita kandidiasis vagina yang berbeda. Kadar Hambat Minimal (KHM) didapatkan dengan membandingkan tingkat kekeruhan pada masing-masing tabung uji. Sedangkan Kadar Bunuh Minimal (KBM) didapat dengan cara penanaman dengan penggoresan (streaking) masing-masing jamur uji pada lempeng Sabouraud Dextrosa Agar (SDA). Hasilnya didapatkan bahwa KHM adalah pada konsentrasi 30% v/

v. Sedangkan KBM berada pada konsentrasi 32,5% v/v. Setelah dilakukan uji ANOVA satu arah didapatkan perbedaan bermakna antara masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta (p=0,00). Dari uji Korelasi Pearson didapatkan adanya hubungan yang erat antar variabel, yaitu peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta akan mengakibatkan penurunan jumlah koloni dari Candida albicans (R > 0.5). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun Kopi robusta mempunyai efek antijamur terhadap

Candida albicans secara in vitro.

Kata kunci: Daun Kopi, Candida albicans, Antimikroba

ABSTRACT

Candidiasis is a fungal disease caused by Candida species, especially Candida albicans.Candida albicansis actually normal flora that found on the surface of the skin and mucous membranes of humans. But it can multiply to become patogen due to disruption of the immune system.The leaves of robusta coffee selected as an alternative Candida albicanstreatment because it has anti-fungal active ingredient as the alkaloids, saponins and flavonoids.This study has purpose to prove that the ethanol extract of leaves of robusta coffee may inhibit candidiasis growth.This experimental research method was carried out by using a dilution tube. The concentration of ethanol extract of coffee robusta leaves used in this study was 0%, 20%v/

v, 22,5%v/v, 25%v/v, 27,5%v/

(2)

leaves robusta coffee concentration could reduce the Candida albicans colony (R> 0.5).The conclusions from this research that the ethanol extract of leaves of robusta coffee have antifungal effect against Candida albicansby in vitro.

Keywords: Coffee leaves, Candida albicans, Antimicrobial

* Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

** Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

(3)

PENDAHULUAN

Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Jamur bisa menyebabkan penyakit pada orang yang mekanisme tubuhnya terganggu. Mikosis oportunistik merupakan bentuk mikosis yang paling penting yang dapat menyerang tubuh manusia. Penyebab tersering dari mikosis oportunistik adalah spesies Candida albicans.1

Dalam dua puluh tahun terakhir, insiden terjadinya infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans semakin meningkat dan telah menjadi penyebab utama infeksi nosokomial terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit.2 Diperkirakan, sekitar 75 % wanita usia subur setidaknya satu kali dalam hidupnya pernah mengalami infeksi karena

Candida albicans pada traktus genitalnya.3 Penyakit karena infeksi Candida albicans ini dapat ditemukan pada semua umur, terjadi pada pria maupun wanita. Gambaran klinis pada kandidiasis ini memiliki variasi yang luas, tergantung pada organ atau jaringan yang terkena infeksi, bisa bersifat sub akut atau menahun.4 Pada genitalia wanita gambaran klinisnya menyerupai sariawan tetapi menimbulkan iritasi, gatal yang hebat, dan pengeluaran sekret.5

Dewasa ini pengobatan alternatif menggunakan tanaman berkhasiat obat berkembang pesat. Tanaman berkhasiat obat ini banyak digunakan karena efek sampingnya yang relatif rendah, dan mudah didapat. Salah satu alternatif pemecahannya adalah digunakannya daun dari tanaman kopi yakni daun kopi robusta.

Disebutkan bahwa daun kopi robusta mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol.6 Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan, zat aktif seperti eugenol, tannin, saponin, alkaloid, flavonoid, minyak atsiri yang terdapat pada berbagai tumbuhan terbukti memiliki efek antifungi terhadap Candida albicans.7 Dengan demikian, daun kopi robusta diperkirakan memiliki efek antifungi karena

mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Dilihat dari sifat kelarutannya, bahan-bahan aktif di dalam daun kopi robusta tersebut mudah larut dalam etanol. Oleh karena itu, ingin dilakukannya penelitian tentang pengaruh ekstrak etanol daun kopi robusta terhadap pertumbuhan

Candida albicans.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan rancang penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode

Tube Dilution Test untuk mengetahui efektivitas daun Kopi robusta (Coffea robusta Lindl) sebagai antifungi terhadap

Candida albicans secara in vitro. Tube Dilution test dilakukan dengan 2 tahap, tahap 1 bertujuan untuk menentukan Kadar Hambat Minimal (KHM), dilakukan dengan pengujian tingkat kekeruhan pada tabung dan tahap 2 bertujuan untuk menentukan Kadar Bunuh Minimal (KBM) dengan

melakukan penanaman pada media

Saboraund Dextrose Agar (SDA).

Sampel. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah

4 isolat

Candida albicans

yang

dan KB (Kontrol Bahan).

 Tabung KC diisi dengan suspensi

Candida albicans dengan kepadatan 103 CFU/ml sebanyak 2 ml. Tabung ini digunakan sebagai kontrol (+).

 Tabung 1, 2, 3, 4, 5, 6 diisi dengan aquades steril masing-masing sebanyak 0,6 ml, 0,55 ml, 0,5 ml, 0,45 ml, 0,4 ml, dan 0,35 ml.

 Kemudian tabung 1, 2, 3, 4, 5, 6 diisi dengan ekstrak etanol daun

Kopi robusta masing-masing

(4)

ekstrak etanol daun Kopi robusta kepadatan 103 CFU/ml pada tabung 1-6 masing-masing 1 ml, sehingga konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta pada tabung I-6 etanol daun Kopi robusta sebanyak 2 ml. tabung ini digunakan sebagai kontrol (-).

 Kedelapan tabung tersebut di vortex kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18-24 jam.

 Setelah diinkubasi, semua tabung dikeluarkan dari inkubator dan

dinilai kekeruhannya untuk

menentukan KHM yaitu pada tabung yang tidak menunjukan kekeruhan.

 Kemudian semua tabung di vortex, kemudian diambil 1 ose dari tabung dan dilakukan penanaman dengan

streaking pada SDA.

 Semua SDA diinkubasi dalam

inkubator dengan suhu 37ºC selama 18-24 jam. Setelah itu, dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada SDA, dan tentukan KBM larutan ekstrak etanol daun Kopi robusta tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada konsentrasi 20% v/

v, 22,5% v/v, 25% v/

v, serta 27,5% v/v tampak keruh yang berarti masih ada pertumbuhan jamur, sedangkan pada konsentrasi 30% v/

v dan 32,5% v/

v pada tabung tampak jernih yang berarti tidak ada pertumbuhan dari jamur. Dari hasil pengamatan ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi perlakuan, maka semakin kecil tingkat kekeruhan pada tabung dan dapat terlihat bahwa konsentrasi 30% v/

v merupakan konsentrasi terkecil yang

tidak menunjukan kekeruhan pada tabung, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa KHM adalah pada konsentrasi 30% v/

v.

Gambar 5.1 Tingkat Kekeruhan Ekstrak etanol daun Kopi robusta pada Tiap Tabung (KC= kontrol jamur Candida albicans, KB= kontrol bahan)

Kadar Bunuh Minimal (KBM) pada penelitian ini adalah pada konsentrasi 32,5% v/

v yang merupakan konsentrasi terendah dari ekstrak etanol daun Kopi robusta yang mampu membunuh Candida albicans. Hal ini ditunjukan dengan tidak adany pertumbuhan koloni Candida albicans. Hasil ini juga ditunjukan pada ketiga sampel Candida albicans lain yang digunakan pada penelitian ini.

Gambar 5.2 Pertumbuhan Koloni Candida albicans Tiap Konsentrasi Ekstrak etanol daun Kopi robusta pada SDA plate

(5)

0

Konsentrasi Ekstrak Daun Kopi robusta (%)

Gambar 5.3 Histogram Rerata Jumlah Koloni Candida albicans terhadap konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Kopi robusta

PEMBAHASAN

Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak etanol daun Kopi robusta (Coffea robusta Lindl) terhadap pertumbuhan

Candida albicans secara in vitro.

Berdasarkan dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta yang digunakan adalah 20% v/

v, 22,5% v/v, 25% v/v, 27,5% v/v, 30% v/

v, 32,5% v/v. Rentang konsentrasi kecil digunakan agar dapat menentukan KBM lebih tepat. Kadar Hambat Minimal (KHM) didapatkan dengan cara kualitatif dengan mengamati tingkat kekeruhan dari masing-masing konsentrasi perlakuan dibandingkan dengan kontrol jamur Candida albicans. Berdasarkan pengamatan didapatkan hasil pada konsentrasi 20% v/

v, 22,5% v/v, 25% v/v, serta 27,5% v/

v tampak keruh yang menandakan masih ada pertumbuhan jamur

Candida albicans, sedangkan pengamatan pada konsentrasi 30% v/

v dan 32,5% v/v tampak jernih yang menandakan tidak ada pertumbuhan dari jamur Candida albicans. Pada penelitian ini diketahui bahwa konsentrasi 30% v/

v merupakan konsentrasi terkecil yang tidak menunjukan kekeruhan pada tabung, yang berarti KHM dari penelitian ini adalah pada konsentrasi 30% v/

v. Selanjutnya KBM ditentukan dengan cara melakukan penggoresan pada SDA untuk

mengamati pertumbuhan dari koloni jamur

Candida albicans. Hasilnya tidak ditemukan pertumbuhan jamur dalam media SDA pada konsentrasi 32,5% v/

v, sehingga KBM dalam penelitian ini adalah 32,5% v/

v.

Bahan aktif yang terkandung dalam daun Kopi robusta yaitu alkaloid, saponin, flavonoid.6 Masing-masing mempunyai peran dalam menghambat pertumbuhan

Candida albicans. Alkaloid memiliki

kemampuan sebagai antijamur.

Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.8 Saponin dalam daun Kopi robusta termasuk

dalam phytochemical yang memiliki

spektrum aktivitas sebagai antifungi. Hal ini karena kemampuannya dalam membentuk kompleks dengan protein dan dinding sel sehingga terjadi denaturasi protein dan rusaknya dinding sel dan mengakibatkan sel akhirnya lisis.9 Flavonoid diduga memiliki aktivitas antifungi dengan mekanisme mendenaturasi protein sel jamur dan merusak membran sel jamur.10

Fakta dari hasil penelitian menunjukan, dengan kenaikan konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta dapat mengakibatkan penurunan jumlah koloni

Candida albicans dan diperkuat dengan data yaitu ekstrak etanol daun Kopi robusta mengandung bahan aktif yang mempunyai efek antifungi , maka hipotesis dari penelitian

ini bahwa “Ekstrak etanol daun Kopi robusta

(Coffea robusta Lindl) mempunyai efek antifungi terhadap jamur Candida albicans

serta dapat menghambat dan membunuh

Candida albicans secara in vitro, semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun Kopi robusta, maka semakin berkurang jumlah koloni dari

Candida albicans” telah terbukti benar.

KESIMPULAN

Berdasar pada hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa:

(6)

vitro, dibuktikan dengan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun Kopi robusta (Coffea robusta Lindl) maka semakin rendah tingkat pertumbuhan jamur Candida albicans.

2. Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak etanol daun Kopi robusta (Coffea robusta Lindl) terhadap jamur Candida albicans

secara in vitro adalah pada konsentrasi 30% v/

v. Dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) ekstrak etanol daun Kopi robusta

(Coffea robusta Lindl) terhadap jamur

Candida albicans secara in vitro adalah pada konsentrasi 32,5% v/

v.

Saran

 Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui persentase masing-masing bahan aktif yang terkandung dalam ekstrak etanol daun Kopi robusta (Coffea robusta Lindl).

(7)

DAFTAR PUSTAKA

1. Brooks GF. Butel J.S., Morse S.A.

Jawetz, Melnick, Adelberg’s. 2005. Medical Microbilogi 23th Edition.

The Mc-Graw-hill

Companies:United State.

2. Vasquez, JA. MD. 2005.

Epidiemology, Management, and Prevention of Invasive Candidiasis.

(Online).

(http://www.medscape.id/candidiasi s/epi&_logy.htm, diakses 11 Januari 2012)

3. Winarto, H. 2004. Peran Imunitas Seluler Lokal pada Kandidiasis Vulvovaginal Rekurens. (Online). (http://www.tempo.co.id/medika/onli ne/tmp.online.old/pus-2.htm, diakses 15 Januari 2012).

4. Arif, 2000. Kapita Selekta

Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapius,Jakarta, Hal. 105-109.

5. Jawetz E, dan Adelberg E. 2008.

Mikrobiologi Kedokteran,Edisi 23 ,Alih bahasa: Huriawati Hartanto dkk, EGC, Jakarta, Hal. 261-262 6. Agromedia pustaka, 2008. Buku

Pintar Tanaman Obat, Redaksi Agromedia Pustaka, Jakarta. 7. Ganiswara SG. 1995. Farmakologi

dan Terapi, Edisi 4, Bagian percetakan FKUI, Jakarta, Hal. 560-570

8. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB, Bandung, Hal. 139-156. 9. Davidson, MW. 2005, Saponin.

(Online).

(http://www.micro.magnet.fsu.edu/p hytochemicals/index.html, diakses 5 Desember 2011)

Gambar

Gambar 5.2 Pertumbuhan Koloni Candida albicans Tiap Konsentrasi   Ekstrak etanol daun Kopi robusta pada SDA plate
Gambar 5.3 Histogram Rerata Jumlah Koloni Candida albicans terhadap konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Kopi robusta

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi protozoa usus pada anak Sekolah Dasar Negeri Papanggo 01 yang berada di

Studi kasus dengan pendekatan diskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan proses komunikasi politik dengan menggunakan YouTube sebagai media atau saluran klarifikasi

Pada segmen pertama, biasanya akan dibahas mengenai tradisi dan makanan dari daerah yang dibahas.. Pada segmen kedua, biasanya akan membahas mengenai tempat wisata atau pesona

Hasil penelitian dari terbentuknya lapisan tipis TiAlN pada substrat pahat karbida diharapkan dapat meningkatkan kekerasan permukaan pahat karbida sehingga pahat memiliki

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan tugas akhir dengan judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U DENGAN TYPHOID FEVER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DR. GOETENG

Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan lansia. Perubahan yang terjadi pada lansia adalah masalah

Pasca gempa dan Tsunami yang melanda sebagian besar wilayah Aceh termasuk Nagan Raya, perekonomian Nagan Raya kembali bangkit meskipun masih mengalami fluktuasi, dengan

Chomsky dengan teori deepstructure dan surfacestructure menyatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem yang telah ada sejak lahir dimana bahasa dunia itu