• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepmen No 100 Tahun 2004 Tentang Ketentu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepmen No 100 Tahun 2004 Tentang Ketentu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : KEP. 1 0 0 / MEN/ VI/ 2 0 0 4 TENTANG

KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 59 ayat (8)

Undang-undang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan, perlu diat ur mengenai perj anj ian kerj a wakt u t ert ent u;

b. bahwa unt uk it u perlu dit et apkan dengan Keput usan

Ment eri.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang

Pernyat aan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republi k Indonesia unt uk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 4 ).

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang

Pemerint ah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

4. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang

Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

5. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ M

(2)

Memperhat ikan :

1. Pokok-pokok Pikiran Sekret ariat Lembaga Kerj asama Tripart it Nasional t anggal 6 April 2004;

2. Kesepakat an Rapat Pl eno Lembaga Kerj asama Tripart it

REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU

Dalam Keput usan Ment eri ini yang dimaksud dengan :

1. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u yang selanj ut nya disebut PKWT

adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan pengusaha unt uk mengadakan hubungan kerj a dalam wakt u t ert ent u at au unt uk pekerj a t ert ent u.

2. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tidak Tert ent u yang selanj ut nya disebut

PKWTT adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan pengusaha unt uk mengadakan hubungan kerj a yang bersif at t et ap

3. Pengusaha adalah :

a. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang

menj alankan suat u perusahaan milik sendiri;

b. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang secara

berdiri sendiri menj al ankan perusahaan bukan miliknya;

c. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang berada

di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di l uar wilayah Indonesia.

4. Perusahaan adalah:

a. set iap bent uk usaha yang berbadan hukum at au t idak, milik orang

perseorangan, milik persekut uan, at au milik badan hukum, baik milik swast a maupun milik negara yang mempekerj akan pekerj a/ buruh dengan membayar upah at au imbalan dalam bent uk lain;

b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus

(3)

5. Pekerj a/ buruh adalah set iap orang yang bekerj a dengan menerima upah at au imbalan dal am bent uk lain.

Pasal 2

(1) Syarat kerj a yang diperj anj ikan dalam PKWT, t idak boleh lebih rendah daripada ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(2) Ment eri dapat menet apkan ket ent uan PKWT khusus unt uk sekt or

usaha dan at au pekerj aan t ert ent u.

BAB II

PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU SEMENTARA SIFATNYA YANG PENYELESAIANNYA

PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN

Pasal 3

(1) PKWT unt uk pekerj aan yang sekali selesai at au sement ara sif at nya

adalah PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u.

(2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat unt uk paling

lama 3 (t iga) t ahun.

(3) Dalam hal pekerj aan t ert ent u yang diperj anj ikan dalam PKWT

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diselesaikan lebih cepat dari yang diperj anj ikan maka PKWT t ersebut put us demi hukum pada saaat sel esainya pekerj aan.

(4) Dalam PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u

harus dicant umkan bat asan suat u pekerj aan dinyat akan selesai.

(5) Dalam hal PKWT dibuat berdasarkan selesainya pekerj aan t ert ent u

namun karena kondisi t ert ent u pekerj aan t ersebut belum dapat diselesaikan, dapat dilakukan pembaharuan PKWT.

(6) Pembaharuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dilakukan

set elah melebihi masa t enggang wakt u 30 (t iga pul uh) hari set elah berakhirnya perj anj ian kerj a.

(7) Selama t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sebagaimana dimaksud

dalam ayat (6) t idak ada hubungan kerj a ant ara pekerj a/ buruh dan pengusaha.

(8) Para pihak dapat mengat ur lain dari ket ent uan dalam ayat (5) dan

ayat (6) yang dit uangkan dalam perj anj ian.

BAB III

PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN

Pasal 4

(1) Pekerj aan yang bersif at musiman adalah pekerj aan yang

pelaksanaannya t ergant ung pada musim at au cuaca.

(4)

ayat (1) hanya dapat dilakukan unt uk sat u j enis pekerj aan pada musim t ert ent u.

Pasal 5

(1) Pekerj aan-pekerj aan yang harus dilakukan unt uk memenuhi pesanan at au t arget t ert ent u dapat dil akukan dengan PKWT sebagai pekerj aan musiman.

(2) PKWT yang dilakukan unt uk pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya diberlakukan unt uk pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan t ambahan.

Pasal 6

Pengusaha yang mempekerj aan pekerj a/ buruh berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus membuat daf t ar nama pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan t ambahan.

Pasal 7

PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 t idak dapat dilakukan pembaharuan.

BAB IV

PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK BARU

Pasal 8

(1) PKWT dapat dilakukan dengan pekerj a/ buruh unt uk melakukan

pekerj aan yang berhubungan dengan produk baru, kegiat an baru, at au produk t ambahan yang masih dalam percobaan at au penj aj akan.

(2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan

unt uk j angka wakt u paling lama 2 (dua) t ahun dan dapat diperpanj ang unt uk sat u kali paling lama 1 (sat u) t ahun.

(3) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak dapat dilakukan

pembaharuan.

Pasal 9

PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya boleh diberlakukan bagi pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan di luar kegiat an at au di luar pekerj aan yang biasa dilakukan perusahaan.

BAB V

PERJANJIAN KERJA HARIAN ATAU LEPAS

Pasal 1 0

(1) Unt uk pekerj aan-pekerj aan t ert ent u yang berubah-ubah dalam hal

(5)

dapat dilakukan dengan perj anj ian kerj a harian at au lepas.

(2) Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilakukan dengan ket ent uan pekerj a/ buruh bekerj a kurang dari 21 (dua puluh sat u ) hari dalam 1 (sat u)bulan.

(3) Dalam hal pekerj a/ buruh bekerj a 21 (dua puluh sat u) hari at au lebih

selama 3 (t iga) bulan bert urut -t urut at au lebih maka perj anj ian kerj a harian lepas berubah menj adi PKWTT.

Pasal 1 1

Perj anj ian kerj a harian lepas yang memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan dari ket ent uan j angka wakt u PKWT pada umumnya.

Pasal 1 2

(1) Pengusaha yang mempekerj akan pekerj a/ buruh pada pekerj aan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 waj ib membuat perj anj ian kerj a harian lepas secara t ert ulis dengan para pekerj a/ buruh.

(2) Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dapat dibuat berupa daf t ar pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sekurang-kurangnya memuat :

a. nama/ alamat perusahaan at au pemberi kerj a.

b. nama/ alamat pekerj a/ buruh. c. j enis pekerj aan yang dilakukan.

d. besarnya upah dan/ at au imbalan lainnya.

(3) Daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana dimaksud dal am ayat (2)

disampaikan kepada inst ansi yang bert anggung j awab di bidang ket enagakerj aan set empat selambat -lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a sej ak mempekerj akan pekerj a/ buruh.

BAB VI

PENCATATAN PKWT

Pasal 1 3

PKWT waj ib dicat at kan oleh pengusaha kepada inst ansi yang bert anggung j awab di bidang ket enagakerj aan kabupat en/ kot a set empat selambat -lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a sej ak penandat anganan.

Pasal 1 4

Unt uk perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 maka yang dicat at kan adalah daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).

BAB VII

(6)

Pasal 1 5

(1) PKWT yang t idak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf lat in

berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.

(2) Dalam hal PKWT dibuat t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), at au Pasal 5 ayat (2), maka PKWT berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.

(3) Dalam hal PKWT dilakukan unt uk pekerj aan yang berhubungan dengan

produk baru menyimpang dari ket ent uan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3), maka PKWT berubah menj adi PKWTT sej ak dilakukan penyimpangan.

(4) Dalam hal pembaharuan PKWT t idak melalui masa t enggang wakt u 30

(t iga puluh) hari set elah berakhirnya perpanj angan PKWT dan t idak diperj anj ikan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT berubah menj adi PKWTT sej ak t idak t erpenuhinya syarat PKWT t ersebut .

(5) Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerj a t erhadap

pekerj a/ buruh dengan hubungan kerj a PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), maka hak-hak pekerj a/ buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan sesuai ket ent uan perat uran perundang-undangan bagi PKWTT.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 1 6

Kesepakat an kerj a wakt u t ert ent u yang dibuat berdasarkan Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-06/ MEN/ 1985 t ent ang Perlindungan Pekerj a Harian Lepas, Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-02/ MEN/ 1993 t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u dan Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-05/ MEN/ 1995 t ent ang Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u pada Perusahaan Pert ambangan Minyak dan Gas Bumi, masih t et ap berlaku sampai dengan berakhirnya perj anj ian kerj a wakt u t ert ent u.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 1 7

(7)

Pasal 1 8

Keput usan Ment eri ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum pulang sekolah terdakwa sudah menunggu korban di sekolahnya dan selanjutnya terdakwa dan korban pergi ke bahapal dan tidak berapa lama kemudian

Dalam operasionalnya pastry section hotel New Saphir Yogyakarta menghadapi beberapa kendala utama, yakni; bahan baku yang relative mahal, kondisi. oven room yang sangat panas,

Kalau dalam linguistik, analisis wacana menunjuk pada kajian terhadap satuan bahasa di atas kalimat yang memusatkan perhatian pada aras lebih tinggi dari hubungan ketata-bahasaan

Usus belakang terdiri atas lima bagian, yaitu saluran pendek yang berhubungan langsung dengan usus tengah, enteric valve, kantung rektum, kolon, dan rektum (Gambar 3)..

Ditemukan skor rata-rata sebesar 3,38 dengan persentase 68% dan berada pada kategori sedang, artinya rata-rata minat siswa melanjutkan pendidikan berdasarkan tipe

[r]

[r]

Desa wisata adalah salah satu bentuk pariwisata berbasis _ masyarakat. Desa Dadapan merupakan satu dari sekian desa _ wisata di Kabupaten Pacitan yang masih dalam