• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN dengan penerapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN dengan penerapan "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

[ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI]

Penyusun : Ade Yayang (43115120366)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA

Sim, Ade Yayang, Hafzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017.Pdf

JURUSAN MANAJEMEN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Artikel ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi sehingga Artikel ini dapat terselesaikan dengan baik.

Harapan penulis semoga Artikel ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa Artikel ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan Artikel ini. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Artikel agar menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, Juni 2017

(3)

PENDAHULUAN

Pengembangan Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.

Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :

1. Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2. Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.

3. Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi

4. Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.

5. Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.

Beberapa definisi Pengembangan sistem

1) Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya.

2) Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada.

3) Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

(4)

Produktifitas. Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi. Reliabilitas. Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus, untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM superprogramer project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.

Maintabilitas. Perawatan mencakup:

a) Modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem)

b) Modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi, peningkatan dan pelacakan kesalahan

Kualitas informasi (quality of information) diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut.

2. Akurat (Accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.

Komponen keakuratan suatu informasi di antaranya:

1) Completeness hal ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.

2) Correctness maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.

3) Security Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.

(5)

menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru

5) Economy (Ekonomis) Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.

6) Efficiency (Efisien)

7) Reliability (dapat dipercaya); Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai, karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang diperoleh dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Penghitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat di antaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam memperoleh Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya; Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. 4. Kecocokan dengan pengguna (relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih

sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

(6)

dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi. 7. Fleksibilitas/keluwesannya Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki

fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. 10. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur

agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Prinsip Pengembangan Sistem

Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan dua hal berikut ini:

1) Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan 2) Investasi yang terbaik harus bernilai

Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi

1. Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama

2. Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal

(7)

PEMBAHASAN

Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem :

1) Komponen sistem (components) 2) Batas Sistem (boundary)

3) Lingkungan Luar Sistem (environments) 4) Penghubung (interface)

5) Masukan (input) 6) Keluaran (output) 7) Pengolah (process) 8) Sasaran(objectives) 9) Tujuan (goal)

Klasifikasi Sistem:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia 3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(8)

Pengertian Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Menurut Mcleod (2001), analisa sistem adalah penelitian suatu sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Sedangkan menurut Jeffrey L. Whitten, et al (2004), analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sistem ke dalam komponen-komponen dengan tujuan mempelajari komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka.

Perancangan sistem merupakan pelengkap dari analisa sistem ke dalam suatu sistem yang utuh dengan tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik.

Ada enam tahap analisis sistem:

1) Mengumumkan penelitian sistem. Ketika perusahaan menerapkan sistem baru, manajemen bekerja sama dengan pekerja perihal sistem baru tersebut.

2) Mengorganisasikan tim proyek.

3) Mendefinisikan kebutuhan informasi. Melalui wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey.

4) Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasi secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem.

5) Menyiapkan usulan rancangan Analisa sistem memberikan kesempatan bagi para manajer untuk membuat keputusan terusan atau hentikan untuk kedua kalinya.

6) Menyetujui atau menolak rancangan proyek Manajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah memberi persetujuan atau tidak.

Sedangkan menurut McLeod (2001), perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan digunakan.

Tahap perancangan sistem:

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci. Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis.

2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif sistem. Analis harus mengidentifikasikan konfigurasi peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem. Analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

4. Memilih konfigurasi terbaik. Analis mengevaluasi konfigurasi subsistem dan menyesuaikan dengan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

5. Menyiapkan usulan penerapan. Analis menyiapkan ikhtisar tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan.

(9)

dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.

Dari kutipan-kutipan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam suatu rancangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan memberi gambaran yang lebih jelas untuk dijadikan pertimbangan.

Fact-finding technique adalah teknik yang digunakan untuk menguraikan semua perkembangan siklus tetapi sangat kritis dalam keperluan fase analisis.

Setelah fact finding diselesaikan tools seperti use cases data models, process models dan objects models akan digunakan dalam fakta dokumen dan akhirnya digambarkan melalui fakta-fakta tersebut (Bentley, 2004)

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software development life cycle (SDLC) adalah sumber daya yang bisa mengumpulkan, mengatur , mengontrol dan menyebarkan dari suatu informasi menuju suatu organisasi. Database adalah suatu komponen pokok dari suatu sistem informasi dan dikembangkan dan digunakan untuk menunjukkan dari perspektif luas dari suatu syarat organisasi. Oleh karenanya siklus dari suatu sistem informasi organisasi merupakan turunan yang dihubungkan ke siklus sistem database yang mendukung. Tahap dari SDLC termasuk diantaranya : perencanaan, mengumpulkan persyaratan dan analisis, desain , prototyping , implementasi, uji coba , konversi dan pemeliharaan operasional. (Conolly, 2006)

Waterfall model terkadang disebut classic life cycle, menganjurkan secara sistematis pendekatan sekuensial pada perkembangan software yang diawali keperluan spesifikasi pelanggan dan perkembangan melalui planning, modeling, construction, dan deployment yang diakhiri dengan dukungan langsung dari software secara menyeluruh (Pressman, 2008).

Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman:

a) Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer,maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel,maupun dari internet.

b) Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

c) Modeling

(10)

(algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

d) Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user.Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e) Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.

Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.

Masalah dengan waterfall :

1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.

2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.

3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

Database life cycle (DBLC)

Database life cycle (DBLC) merupakan komponen pokok dari suatu sistem informasi organisasi yang luas dan merupakan turunan yang berhubungan dengan software development life cycle (SDLC).

Tahapan dari DBLC yaitu :

(11)

bisa dicapai seefisien dan seefektif mungkin.

2) Definisi sistem yaitu menspesifikasikan ruang lingkup dan batasan dari sistem database termasuk pandangan pengguna, penggunanya sendiri, dan area aplikasi. 3) Pengumpulan persyaratan dan analisis yaitu mengumpulkan dan menganalisis

syarat yang diperlukan untuk system database yang baru.

4) Desain database yaitu desain konseptual, logikal dan fisikal dari suatu database. 5) Seleksi DBMS (opsional) yaitu memilih DBMS yang cocok dengan system

database.

6) Desain aplikasi yaitu mendisain user interface dan program –program aplikasi yang digunakan dan memproses database.

7) Prototyping(opsional) yaitu membangun sebuah model kerja dari suatu system database, yang menerima pendesain atau pengguna untuk memvisualisasi dan mengevaluasi bagaimana system final bekerja dan berfungsi.

8) Implementasi yaitu membuat definisi database fisikal dan program-program aplikasi 9. Konversi datan dan loading yaitu data diambil dari system lama ke system yang baru memungkinkan konversi aplikasi yang sudah ada untuk bekerja di system yang baru.

9) Uji coba yaitu system database harus telah di uji coba terhadap error dan telah di validasi sesuai dengan syarat yang dispesifikasikan oleh user.

10) Pemeliharaan operasional yaitu sistam database harus telah dilaksanakan seluruhnya. System akan terus di monitor dan di pelihara.

Bila perlu persyaratan baru yang tergabung ke dalam system databse melalui tahap awal dari siklus (life cycle). (Conolly, 2006)

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi PT Prabu Mandiri Motor

Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari :

1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)

Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perancangan sistem informasi di PT. Prabu Mandiri Motor dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan kegitannya.

Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu:

a. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh

komite pengarah.

c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.

2. Analisis Sistem (System Analysis)

(12)

perbaikan-perbaikan. PT. Prabu Mandiri Motor terus meningkatkan, bahkan mengganti sistem informasi lamanya yaitu PAS200 dengan IBS (Integrated Bussines System) untuk terus meningkatkan kinerja dalam menghadapi persaingan bisnis didunia otomotif.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem yaitu;

a) Identify (identifikasi masalah)

b) Understand (memahami kerja dari sistem yang ada) c) Analyze (menganalisa sistem)

d) Report (membuat laporan hasil analisis)

3. Perancangan Sistem (Systems Design)

Perancangan sebuah sistem di PT. Prabu Mandiri Motor terdiri dari beberapa tahapan, Secara Umum Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

1) Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2) Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3) Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4) Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

4. Seleksi Sistem (System Selection)

Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancangbangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dan sebagainya. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem. Seleksi sistem di PT. Prabu Mandiri Motor dengan memilih perangkat lunak yang disediakan oleh Manajemen yakni IBS yang di sediakan dari Medan, begitu pula halnya dengan perangkat keras.

5. Perancangan Sistem (Systems Design)

Secara Umum tahap perancangan menghasilkan : 1) Laporan perancangan system

2) Bagan arus dan tabel keputusan 3) Deskripsi program

4) Prosedur-prosdur operasi 5) Menjalankan manual 6) Deskripsi file

7) Prosedur-prosedur memasukkan data

(13)

Tahap implementasi terdiri dari : 1. Perencanaan pengubahan 2. Perencanaan pengujian 3. Jadwal operasi dan perawatan

Sistem berbasis komputer adalah sebuah system yang memiliki beberapa elemen yang subsistem satu sama lainya saling berhubungan supaya suatu sistem dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Sistem berbasis komputer dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau susunan elemen-elemen yang diorganisasi untuk mengerjakanberbagai tujuan yang sudah didefinisikan sebelumnya dengan cara memproses informasi.

Elemen-elemen sistem berbasis komputer :

1) Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi terkait 2) Perangkat keras, yaitu perangkat elektronik yang menyediakan kemampuan

komputasi dan perangkat elektromekanik (misalnya: sensor, motor, pompa) yang menyediakan fungsi dunia luar.

3) Manusia, yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak.

4) Basis data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak.

5) Dokumentasi, yaitu buku-buku manual, formulir, dan informasi deskriptif lainnya yang menggambarkan penggunaan dan atau operasional sistem.

(14)

PENUTUP

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan sistem informasi baik dari intrenal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut yaitu teknologi eksternal dan internal, serta bisnis eksternal maupun internal. Bisnis eksternal menyangkut tentang pasar, pelanggan, perusahaan, pemerintah, dan perangkat hukum. Sedangkan bisnis internal meliputi struktur organisasi, infrastruktur atau aset, proses, sumber daya manusia, serta budaya perusahaan. Adapun teknologi eksternal yaitu ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal organisasi. Dan teknologi internal meliputi software, hardware, aplikasi, dan infrastruktur.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada pula faktor pertimbangan dalam perencanaan sistem. Di antaranya yaitu lingkungan di mana organisasi harus melakukan fungsi, struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi, budaya dan politik organisasi, riwayat organisasi, investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia, dan lain-lain. Juga ada pendekatan pengembangan sistem informasi, serta tahap pengembangan sistem informasi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Pengaruh pendekatan bermain dan latihan terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada anak kelompok

Kasih manusia kepada Allah adalah suatu fondasi relasi manusia dengan Allah, bukan manusia yang mengasihi Allah terlebih dahulu, tetapi Allahlah yang telah mengasihi

Hasil penelitian layanan penguasanan konten dengan teknik modeling simbolik melalui media audiovisual pada siswa kelas X DKV SMK RADEN UMAR SAID KUDUS,

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

)RUWL¿NDVL PHUXSDNDQ SHQDPEDKDQ ]DW gizi mikro tertentu ke dalam bahan pangan VHFDUD VHQJDMD XQWXN PHQLQJNDWNDQ NXDOLWDV bahan pangan yang bermanfaat bagi NHVHKDWDQ

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201502 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen yang

Bahwa undang-undang memperlakukan setiap causa atau sebab atau alasan sebagai halal, kecuali dapat terbukti atau dibuktikan dari isi perjanjian, yang merupakan pokok dalam

[r]