• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lap Antara Observasi Kajian Sosial Eko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lap Antara Observasi Kajian Sosial Eko"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kelayakan Pengadaan Tanah dalam rangka Penataan

Perkantoran Kawasan Kompleks Kepatihan Tahun Anggaran 2013

Laporan Antara

Disusun oleh:

Drs. Bambang Puspo

(2)

A. Pendahuluan

Kawasan Jalan Malioboro dikenal sebagai tujuan utama sekaligus identitas wisata dan budaya di Kota Yogyakarta termasuk sebagai pusat pemerintahan Ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut mencerminkan bahwa kawasan tersebut memiliki multiperan dalam segala aspek (pusat pemerintahan, pusat tujuan wisata, identitas budaya dan pelayanan publik lainnya).

Dalam rangka menunjang peningkatan peran dan fungsi utama sebuah pelayanan publik, maka keberadaan Perkantoran Kepatihan diperlukan adanya penataan terhadap kawasan. Salh satunya adalah dengan memfungsikan kembali keberadaan dua pintu gerbang yang berada di sisi selatan kompleks Kepatihan sehingga diperlukan adanya penataan aset tanah dan bangunan di sepanjang Jl. Suryatmajan yang saat ini sebagian besar dimanfaatkan untuk rumah tinggal, gudang, ruko, perhotelan dan bangunan komersil lainnya.

(3)

B. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah yang disusun dalam kegiatan Kajian Sosial Ekonomi, meliputi: A. PERSIAPAN

Mempelajari Kerangka Acuan Kegiatan

Melakukan survey awal lokasi

Menyusun TOR dan Guidance untuk menentukan dan memilih metode pelaksanaan kegiatan

Menetapkan obyek, pelaku dan sasaran kegiatan

Menyiapkan instrumen pelaksanaan kegiatan berupa Checklist

Observasi, Pedoman Wawancara, Matrikulasi Data dan tools lainnya

B. PELAKSANAAN

Melakukan observasi/pengamatan langsung ke lokasi

Melakukan wawancara dan pengisian form isian hasil wawancara

Pengambilan gambar/foto hasil pengamatan

Merumuskan hasil observasi dan wawacara

C. PELAPORAN

(4)

C. Metode yang Digunakan

OBSERVASI

 Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian sesuai dengan sasaran/jenis pelaku yang ditentukan.

 Observasi dibuktikan dengan pencatatan data, pengambilan gambar dan pendeskripsian kondisi lapang/temuan yang ada

 Observasi dilakukan di lokasi di sepanjang Jalan Suryatmajan

WAWANCARA (indept interview)

 Kegiatan ini dilakukan dengan menyampaikan data isian (quetioner guide) kepada pelaku/sasaran yang ditentukan

 Tim Lapangan melakukan dialog/wawancara lebih mendalam untuk

mengeksplorasi data/info yang dibutuhkan sesuai pedoman wawancara yang disusun

 Tim Lapangan mencatat atau merekam hasil wawancara sesuai dengan yang disampaikan oleh informan

(5)

SUPPORT DATA COLLECTING

 Kegiatan ini dilakukan dengan mencari, mengumpulkan data sekunder sebagai data pendukung

 Kegiatan ini dilakukan sebelum, pada saat kajian maupun setelah kajian hingga proses perumusan hasil kajian atau analisi hasil kegiatan

DOCUMENTARY

 Kegiatan ini dilakukan dengan melampirkan hasil dokumentasi kegiatan kajian sebagai bukti proses sehingga kajian yang dilakukan secara empiris dapat

dipertanggungjawabkan

(6)

VALIDASI DATA

Validasi data harus dilakukan jika diinginkan hasil penelitian yg akurat, karena pengambilan data secara kolektif maupun individual, baik data primer maupun data sekunder selalu ada yang tidak konsisten baik dari sumber utamanya maupun pada saat transfer data dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan data baik yg di atas maupun di bawah angka rata-rata yg lazim. Ketidak laziman data sangat berpengaruh pada hasil pembahasan atau pada saat kesimpulan dilakukan.

Validasi data dapat dilakukan dengan teknik Triangulasi:

Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah dipero leh melalui beberapa sumber (sumber yang berbeda).

Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Triangulasi Waktu

(7)

Jalan Suryatmajan Jalan

Malioiboro U

Kompleks Perkantoran Kepatihan

(8)

Berdasarkan Kerangka Acuan Kegiatan terkait cakupan/batasan wilayah sasaran kajian dan Daftar Kepemilikan Tanah (Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta - tahun 2010), maka kami menetapkan jumlah dan data Responden sesuai dengan

kodifikasi sasaran sebagai berikut:

Keterangan:

(9)

Tabel Data Sasaran Survey

KODE NAMA PEMILIK LUAS TANAH KETERANGAN

A.01 Ninik Wijayanti 170 m2 Tempat usaha Mirota Gallery

A.02 Niniek Widjayanti (Ko Bing Lie ) 170 m2 Toko Surya Indah

A.03 Pik Hong Kien & Nuryani Widjayanti 213 m2 Toko Ragil

A.04 Heru Cahyono 531 m2 Rumah Ruko (tidak aktif/tutup)

A.05 Gudang Kepatihan

A.06 Indriastuti 749 m2 Hotel dan Ruko (Femina, Ulfa)

A.07 Balai Warga, TK & Pemakaman 662 m2 Bangunan bercat Biru

A.08 H. Darmawan, alm (AW: Firda Nurul) 1177 m2 Rumah toko (5 tempat usaha)

A.09 Mardijo, BSc, alm (AW: Kahono) 376 m2 House of Mangos (toko baju)

A.10 Lanawati 60 m2 Klinik Bikin Gigi)

A.11 Retno Djuwita 575 m2 TB. Gampang Inget (tutup)

A.12 Maminah Kadir (AW: Fida Munawati) 709 m2 Hotel Suryapuri

A.13 Erawati 180 m2 Rumah bercat coklat (tutup)

A.14 Ir. Hadiyanto Wiwikgijono 384 m2 Tempat usaha aneka kerajinan

A.15 Dra. Sulistyawati 336 m2 Tempat usaha permak jeans

A.16 Ruko Teku Jaya 343 m2 Toko plastik dan bahan kimia

A.17 Purnomo Fajar 180 m2 Toko Anugrah (klontong)

A.18 Rr. Soedjinah & R. Ngt. Mangoen H. 140 m2 Rumah bercat Merah oranye

A.19 drg. Cadat Roto TS 332 m2 Bangunan baru 2 lantai

A.20 R. Ngt. Yovita Emma S 129 m2 Sekretariat Infaq Masjid

(10)

E. Catatan Hasil Obeservasi

 Bahwa lokasi pelaksanaan kegiatan untuk kajian sosial ekonomi adalah berada di sepanjang Jalan Suryatmajan (sebelah utara bahu jalan) pada kawasan Kantor Kepatihan, Kelurahan Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta

 Bahwa obyek observasi dalam kajian ini meliputi 2 aspek, yaitu: 1. Kondisi Fisik Lokasi

2. Kondisi Pemanfaatan dan Fungsi Lokasi

U

(11)

1. Kondisi Existing

 Bahwa kondisi sepanjang Jalan Suryatmajan berada pada ruas jalan di sekitar kawasan jalan Malioboro yang memanjang lurus ke arah barat-timur (lebar jalan 6 meter dan memanjang sejauh + 500m)

 Kanan kiri bahu jalan dijadikan areal trotoar pejalan kaki

 Jalan Suryatmajan diberlakukan ketentuan jalur 1 arah (ke arah timur)

 Lokasi ini merupakan lokasi hunian/bangunan untuk aktivitas usaha, sehingga hampir di sepanjang kanan kiri jalan dipadati rumah/bangunan tempat usaha, baik berupa toko, klinik pengobatan, hotel, gudang dan beberapa pedagang kaki lima

 Hanya beberapa lokasi diperuntukan sebagai bangunan fasilitas umum/sosial, hunian tempat tinggal dan masjid

2. Batasan Area/Lahan

 Luas area/lahan yang ditetapkan sebagai lokasi sasaran pengamatan adalah areal sepanjang + 500 m berada di sebelah utara jalan dengan kompleks hunian/bangunan warga atau pemilik/pengguna lahan

(12)

3. Type dan Jenis Bangunan

 Adapun type bangunan yang berada di ruas jalan Suryatmajan merupakan bangunan permanen, dan sebagaian merupakan type bangunan berupa cagar budaya. Ukuran rumah yang ada merupakan type bangunan besar dan kuno (lama) dilihat dari struktur bangunan yang terlihat dari ciri khas bangunan tembok dan atap

 Sedangkan dilihat dari jenis bangunan, hampir seluruh bangunan (85%) yang ada dijadikan sebagai bangunan tempat usaha.

 Jenis bangunan terdiri dari bangunan rumah besar yang terrenovasi untuk rumah toko/usaha. Untuk 1 bangunan rumah dapat difungsikan untuk lebih dari 2 lokal/kavling usaha yang berbeda.

4. Tingkat Kepadatan Hunian

 Tingkat kepadatan bangunan dan hunian di sepanjang kiri (utara) jalan Suryatmajan terdapat sejumlah + 25 bangunan (rumah usaha/toko, hotel, fasum-fasos dan tempat ibadah)

(13)

5. Aksesibilitas (Tingkat kepadatan penggunaan jalan Suryatmajan)

 Aksesibilitas jalan Suryatmajan saat ini banyak dipadati untuk jalur transportasi kendaraan pribadi (bukan jalur transportasi umum).

 Jalan ini diberlakukan sebagai jalur satu arah dengan lebar jalan + 6 meter, sehingga tingkat kepadatan lalu lalang dari arah barat ke timur tidak begitu padat. Kondisi lalu lintas jalan cukup lancar dan nyaman (tidak berpotensi terjadi kerawanan/kecelakaan kendaraan). Hanya ada bebarapa kendaraan tak bermotor (becak dan dokar/andong) sesekali melintas melawan arah.

 Sebagian jalur jalan (sebelah kiri) dipergunakan sebagai lahan parkir, baik kendaraan pribadi (wisatawan), kendaraan mobil bongkat muat barang, maupun kendaraan pengunjung pemilik dan konsumen tempat usaha.

 Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah kendaraan yang parkir di sepanjang jalan tersebut bisa mencapai 50-70 kendaraan mobil/hari (dimulai sejak pukul 09.00 s/d 17.00 WIB)

(14)

1. Jenis Pemanfaatan Fungsi Lahan sepanjang Jalan Suryatmajan

 Berdasarkan hasil observasi lapangan, lahan di sepanjang Jalan Suryatmajan (dari ujung jalan sebelah barat hingga timur) hampir seluruhnya dimanfaatkan oleh pemilik/pengguna sebagai lahan/bangunan untuk aktivitas usaha.

 Total bangunan di sebelah utara jalan terdapat 25 rumah/bangunan, yang peruntukannya difungsikan antara lain sebagai:

1. Tempat usaha pertokoan, yang terdiri dari Toko Furniture, Toko Kain dan Pakaian, Toko Grosir dan Kelontong, Toko Buku, Toko Obat, Toko Handycraft, dan Toko Sepatu dan Sandal

2. Tempat usaha jasa, yang terdiri dari Klinik/Ahli Gigi, Penjahit (permak jeans)

3. Tempat Fasilitas Umum dan Fasos, yaitu Balai Pertemuan Warga dan tempat pemakaman tokoh bersejarah (di belakang bangunan Balai Warga) 4. Tempat Pendidikan: Taman Kanak-kanak

5. Rumah Makan

6. Gudang dan Kantor

7. Tempat Ibadah: Masjid Quwwatul Islam Yogyakarta

(15)

 Sedangkan jenis pemanfaatan lahan lainnya hanya dipergunakan untuk 2 usaha pedagang kaki lima (bangunan tidak permanen)

 Beberapa bangunan rumah terlihat tutup/kosong dan tidak sedang difungsikan

2. Tingkat Strategis Kawasan Jalan

 Dari hasil pengamatan, kawasan jalan ini merupakan wilayah yang sangat strategis yang dijadikan sebagai lokasi usaha karena terletak di kawasan pusat bisnis, pemerintahan dan pelayanan publik

 Akses yang mudah dijangkau menjadikan kawasan ini sangat strategis sekaligus nyaman karena ruas jalan merupakan anak jalan (gang) dari jalur utama kawasan jalan utama Malioboro

 Kondisi lalu lintas tidak terlalu padat karena diberlakukan jalur 1 arah

3. Pelaku lainnya yang memafaatkan kawasan sepanjang Jalan Suryatmajan

(16)

4. Jenis permasalahan sosial ekonomi di kawasan tersebut

 Dari hasil observasi, dapat diamati bahwa kondisi lingkungan di kawasan jalan Suryatmajan cukup kondusif jika dilihat dari kenyamanan lalu lintas

 Kebersihan lingkungan dan daya dukung infrastruktur seperti aliran drainase cukup memadai (dengan kondisi tertutup). Kondisi fisik jalan aspal berkualitas baik.

 Meski tidak ada fasilitas tempat sampah di sepanjang jalan tersebut, tetapi kebersihan lingkungan cukup bersih, rapi dan tidak terlihat adanya penumpukan sampah di pinggir dan bahu jalan

(17)

F. Catatan Hasil Wawancara (indept interview)

1. Penetapan responden dalam kajian dan proses wawancara di lapangan cenderung mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena pemilik tanah yang berada di jalan Suryatmajan telah berganti nama/pemilik;

2. Sebagian nama dan pemilik tanah ada yang sudah meninggal, sehingga membutuhkan waktu untuk mencari sumber data langsung dari ahli waris; 3. Sebagian besar pemilik tanah di jalan Suryatmajan tidak berdomisili di lokasi

tersebut;

4. Daftar Pemilik Tanah yang bersumber dari BPN merupakan data versi tahun 2010, sehingga dibutuhkan proses untuk mereview status kepemilikan tanah; 5. Dari hasil wawancara yang dilakukan tim survei menunjukan bahwa sebagian

besar warga (responden) telah menerima informasi terkait rencana program penataan kawasan yang akan mengakibatkan dampak terhadap keberadaan dan kepemilikan aset mereka;

6. Sebagian responden memberikan sikap resisten (penolakan) untuk menerima wawancara dan sebagian lainnya sulit ditemui;

7. Sebagian besar pemilik tanah (responden yang ditemui) tidak bersedia menunjukan bukti sertifikat kepemilikan tanah;

(18)

8. Dari beberapa pelaku (pemilik tanah dan pamong setempat) yang pernah mengikuti sosialisasi tentang rencana penataan kawasan perkantoran kompleks Kepatihan pada awal tahun 2013, sebagian besar warga (pemilik tanah) menyatakan penolakan terhadap rencana penataan kawasan tersebut karena ketidakjelasan atas dasar pertimbangan yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut.

(19)
(20)

PEMAHAMAN RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM

G. Analisis Hasil Survei

Pada awal Januari 2013, pemerintah Propinsi DIY pernah mengadakan sosialisasi dengan menghadirkan warga penghuni/pemilik tanah di sepanjang Jalan Suryatmajan beserta para perangkat dan pamong wilayah setempat di Hotel Garage Yogyakarta. Berdasarkan informasi yang tergali dari responden di lapangan dapat disimpilkan analisis sebagai berikut:

1. Dasar pertimbangan terkait perencanaan penataan kawasan perkantoran Kepatihan yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut terdapat 2 hal:

- Mengatasi tingkat kepadatan/kemacetan kendaraan di Jalan Maliobro

- Mengembalikan fungsi kawasan perkantoran Kepatihan sesuai sejarah keistimewaan Yogyakarta dengan membuka pintu gerbang Kepatihan menghadap ke arah selatan (keraton)

2. Konsep dan bentuk rencana penataan yang ditawarkan meliputi 2 hal: - Membuka ruas jalan Suryatmajan menjadi 2 arah

- Penataan kawasan perkantoran Kepatihan dengan memfungsikan/ membuka 2 pintu gerbang sebelah selatan

3. Konsekuensi dampak yang mungkin ditimbulkan terkait rencana penataan tersebut adalah:

- Dilakukan pelebaran jalan yang akan mengenai 2 sisi bangunan yang berada di kanan – kiri jalan Suryatmajan

(21)

TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM

Dari hasil dialog dan wawancara dengan seluruh responden yang ada dan narasumber terkait, diperoleh tanggapan yang beragam. Tanggapan reseponden tersebut sebagaimana yang tercatat dalam lembar isian uestio e guide maupun lembar bantu (field notes) tim survei. Adapun analisis hasil tanggapan responden dapat kita rangkum sebagai berikut:

1. Sebagian warga pemilik tanah merasa belum bisa memahami alasan (dasar pertimbangan) terkait rencana penataan kawasan perkantoran yang disosialisasikan dari pemprov DIY.

2. Warga berharap jika alasan rencana penataan kawasan kantor Kepatihan dikarenakan tingginya kepadatan kendaraan di Jalan Malioboro maka seharusnya alternatif penanganan utamanya adalah melakukan pelebaran di jalan tersebut (setidaknya bukan hanya terdampak pada areal tanah/lahan milik mereka saja)

(22)

4. Jika rencana penataan kantor dilaksanakan, maka warga berharap adanya alternatif solusi lain yang tidak menjadikan mereka terkena dampak yang merugikan pada aspek-aspek:

- Kepemilikan aset tanah dan bangunan warga - Kepentingan ekonomis terhadap aktivitas usaha

- Kepentingan hidup dan kenyamanan hunian warga yang telah menempati kawasan tersebut selama sekian puluh tahun yang menurut warga tidak dapat digantikan dengan nilai kerugian materi sebesar apapun.

(23)

PERNYATAAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP RENCANA PROGRAM

Dari hasil pendataan yang dilakukan, maka beberapa pernyataan sikap warga pemilik tanah dan bangunan di kawasan jalan Suryatmajan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pernyataan Kesanggupan

Berdasarkan pernyataan sikap dari total 18 responden (pemilik tanah dan/atau ahli waris) diperoleh hasil dan keputusan yang dapat dijadikan indikator pernyataan kesanggupan pada kategori penolakan (SETUJU) atau penerimaan (TIDAK SETUJU) terhadap rencana penataan perkantoran dan dampak yang terjadi atas keberadaan rumah/bangunan milik mereka (baik secara tegas, langsung maupun tidak langsung).

 SETUJU : 0 orang

 TIDAK SETUJU : 13 orang

(24)

2. Kategori Penanganan

Pernyataan sikap responden dapat dianalisis dalam kategori penanganan dengan uraian sebagai berikut:

Kategori Sulit : responden yang menyatakan tidak setuju dan bersikap kuat untuk bertahan bahkan menolak rencana penataan termasuk dampak yang ditimbulkan pada mereka

Kategori Sedang : responden yang menyatakan tidak setuju, tetapi masih cukup terbuka untuk memberi ruang dialog dan pendekatan yang lebih persuasif

Kategori Mudah : responden yang menyatakan tidak setuju, tetapi cenderung pasif untuk melakukan penolakan, lebih kooperatif dalam menerima dialog dan pas ah atas kebijakan pemerintah terhadap rencana penataan dan dampak terhadap kepemilikan hak atas tanah (terbuka untuk egosiasi ganti rugi aset yang terkena dampak)

Analisis Kategori Penanganan terhadap pernyataan sikap responden, adalah:

 Ketegori Sulit : 7 orang

 Kategori Sedang : 5 orang (Belum menjawab: 5 orang)

(25)

Skema Pemetaan berdasar Kategori Penanganan

Keterangan:

: rumah/bangunan berdasarkan nama pemilik tanah (pemegang hak atas tanah) : pintu gerbang kompleks Kepatihan

: kategori Sulit

: kategori Sedang

: kategori Mudah : belum menjawab

(26)

H. Lampiran Data Sekunder

1. Term of Reference (TOR) Pelaksanaan Kegiatan Kajian Sosial dan Ekonomi 2. Lembar Check-list Observasi

3. Lembar Pedoman Interview (questioner guide)

4. Lampiran - UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

(27)
(28)
(29)

Foto kondisi existing di sepanjang jalan Suryatmajan, terlihat aktivitas kegiatan usaha di tiap-tiap bangunan rumah yang difungsikan sebagai toko atau tempat usaha & jasa

(30)
(31)

Gambar

Tabel Data Sasaran Survey

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh, bulu seribu atau bintang laut berduri, yang memangsa karang, ada secara alamiah di banyak terumbu karang, namun ledakan populasi bintang laut berduri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dalam pencapaian target dan mengetahui perspektif Ekonomi Islam tentang pemasaran produk

Tugas Akhir dengan judul “Analisis Penilaian Pelanggan Terhadap Rebranding Majalah ‘kaWanku’” ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli Madya pada

33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa : “Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU

Berbeda dengan bahasa Indonesia yang dapat menyingkat kata dengan satu fonem saja, bahasa Jepang berangkat dari dua fonem yang terdiri dari vokal dan konsonan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran inkuiri terbimbing strategi REACT terhadap kemampuan penalaran imitatif dan kemampuan penalaran kreatif

Selain itu, secara khusus penelitian yang dilakukan oleh Spevack (2013) menyebutkan bahwa setelah menggunakan KB suntik dalam 2 tahun, sebanyak 70% pengguna Depo Provera

untuk mendesain web. Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH