KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat karuniaNyalah, laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
kami dengan mata kuliah “Mikrobiologi” .
Saya sadar sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
bukan tidak mungkin laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
teman-teman guna memperbaiki laporan ini agar lebih baik lagi kedepannya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman mahasiswa, khususnya
mahasiswa yang berada di Program studi Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
Ternate, 19 Mei 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1
I.2 Maksud dan Tujuan ... 1
I.3 Waktu dan Tempat ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Sterilisasi ... 3
II.2 Jenis-jenis Sterilisas ... 4
BAB III METODOLOGI
III.1.Alat dan Bahan ... 5
III.2. Cara Kerja ... 6
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
IV.1. Hasil ... 7
IV.2. Pembahasan ... 8
BAB V PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sekarang ini, dengan berkembangannya ilmu pengetahuan, maka semakin
tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada
mikroorganisme yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Dari hal inilah
muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang
disebut dengan mikrobiologi. Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya
menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja
pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan
karakteristiknya, dan diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium
mikrobiologi serta teknik atau cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan
penelitian tersebut.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam
keadaan steril. Sterilisasi dalam mikrobi ologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk
pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya
hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun,
kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan
lain yang efektif. Oleh karena itu, diadakanlah praktikum tentang Sterilisasi alat-alat
Mikrobiologi.
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui proses sterilisasi alat yang dipakai untuk sterilisasi dan mengetahui
jenis-jenis dari sterilsasi.
Maksud dari praktikum ini adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme
yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya
mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan
bakteri yang belum benar-benar steril.
I.3. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu diadakan pada:
Hari/tanggal : Rabu/07 Mei 2014
Waktu : Pukul 13.00 s.d. 17.00 WIT
Tempat : Laboratorium Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang
biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora
bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi.
Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk
paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).
Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril,
mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti
formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia;
oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat
disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi.
Dalam dunia kesehatan, sterilisasi sangatlah penting dilakukan untuk
memberikan efek terapeutik yang maksimal. Steril artinya bebas dari segala mikroba
baik patogen maupun tidak. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses
fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme (Pratiwi,
2008).
Agen disinfeksi adalah disinfektan, yang biasanya merupakan zat kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa mikroorganisme tetap dapat tersisa (Pratiwi, 2008).
2.2. Jenis-jenis Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi.
a. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek
yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan
berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara
panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o
– 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk
peralatan gelas).
b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan
alkohol, larutan formalin).
c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat
pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya
adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain
adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini
BAB III METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan Sterilisasi 3.1.1. Alat
1. Erlemeyer
2. Gelas kimia
3. Gelas ukur
4. Cawan petri
5. Batang Pengaduk
6. Oven
3.1.2. Bahan
1. Kertas HVS bekas
2. Alumunium Foil
3. Tissue
4. Kapas 5. Kain kasa
1. Menyiapkan alat-alat yang akan di sterilisasi
2. Membungkus alat-alat tersebut dengan menggunakan kertas HVS bekas,
khusus untuk erlenmeyer dan gelas ukur, sumbat kedua mulut alat tersebut
dengan kapas dan kain kasa lalu dilapisi dengan alumunium foil kemudian
bungkus dengan kertas
3. Memasukan alat-alat yang telah dibungkus ke dalam Oven
4. Selesai memasukan semua alat, atur suhu oven menjadi 170o C
5. Jika suhu sudah mencapai 170o C, kemudian biarkan selama 2 jam
6. Setelah 2 jam, matikan Oven dan biarkan sampai suhu menjadi dingin
HASIL DAN PEMBAHASAN
terbungkus dengan kertas. Cawan petri dan Batang hanya dibungkus dengan kertas,
terkecuali Erlenmeyer, gelas ukur, dan gelas kimia metode pembungkusan sedikit
berbeda dari alat lainnya. Alat-alat ini harus ditutup mulutnya dengan kain kasa
terlebih dahulu lalu di ikat dengan kain kasa, kemudian bagian mulut dibungkus
dengan alumunium foil yang berguna untuk mencegah agar kapas yang dipakai untuk
menyumbat tidak hangus saat di panaskan dalam oven, lalu bungkus seluruh
Erlenmeyer dengan kertas, hal ini berlaku juga untuk gelas kimia dan gelas ukur. Cara pembungkusan yang berbeda ini di karenakan Cawan Petri dan batang
pegaduk tidak berbentuk tabung sehingga tidak perlu lagi untuk menyumbat bagian
mulut, cukup dengan dibungkus saja. Sedangkan Erlenmeyer, gelas ukur, dan gelas
kimia perlu dilakukan penyumbatan mulut tabung agar mikroba tidak dapat masuk
bakteri dari udara masih bisa masuk kedalam Erlenmeyer, gelas ukur dan gelas kimia
sebelum dan sesudah di sterilkan di oven.
Dalam pengamatan terhadap hasil diatas, semua alat telah dibungkus dengan
baik tanpa ada bagian kertas yang terbuka dan alat-alat tersebut berhasil di sterilkan
tanpa terkontaminasi oleh mikroba di udara walaupun telah dikeluarkan dari oven.
Berdasarkan hasil tersebut maka kami berhasil mensterilkan alat-alat tersebut dengan
sangat baik.
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan
1. Sterilisasi berfungsi untuk menghilangan seluruh mikroorganisme yang ada
pada atau dalam suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunaan
khususnya pada dunia kesehatan maupun pada percobaan-percobaan
2. Jenis-jenis sterilisasi diantaranya adalah sterilisasi uap (autoclave), sterilisasi
panas kering (oven), sterilisasi gas atau erilen oksida, sterilisasi radiasi,
sterilisasi filtrasi, dan sterilisasi plasma
V.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum, sebaiknya para pratikan betul-betul
memperhatikan kesterilan setiap alat dan bahan yang akan digunakan agar mendapat
DAFTAR PUSTAKA
Fika, Viyu. 2011. http://viyufika.wordpress.com/metode-sterilisasi/. diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 15.32 WIT
Ima. 2012. http://imakssterilisasimikrobiologi.blogspot.com/. diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 15.43 WIT
Indan, Mikrobiologi dan Parasitologi, (PT. Citra Aditya Bakti; Bandung. 2003). h. 40. Sulaiman, Achmad. 2013.
http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/10/sterilisasi-dan-desinfeksi.html/. Diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 15.39 WIT Suriawira. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa; Bandung. 1983.
Yusriani Mangarengi Aris, Kumpulan Diktat Kuliah Mikrobiologi, (Makassar;
Laporan
STERILISASI ALAT-ALAT
MIKROBIOLOGI
OLEH KELOMPOK III