Peristiwa salib adalah penggenapan dari rencana Allah Bapa untuk menyelamatkan dunia ini.
Petrus berkata kepada orang Israel di Yerusalem pada hari Pentakosta:
“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.” (Kisah 2:22-23)
Yesus sendiri berkata mengenai rencana Bapa untuk dunia ini:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Peristiwa salib juga merupakan penggenapan nubuatan mengenai Yesus yang ditulis oleh nabi Yesaya dalam Yesaya 53:3-10. Maksud penyaliban adalah sebagai korban tebusan dari dosa manusia. Dan hanya Yesus satu-satunya pribadi yang memenuhi syarat untuk menebus dosa manusia karena Yesus tidak berdosa dan darah-Nya sempurna, tidak bercacat cela.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19)
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22)
Apa makna Salib Kristus?
1. Salib meneguhkan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kisah 2:36)
2. Salib sebagai tanda penggenapan hukum Taurat
Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. (Ibrani 10:9)
Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. (Ibrani 10:9)
Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera. (Efesus 2:15)
3. Salib menandakan Kekalahan Iblis dan Kemenangan Kristus
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibrani 2:14)
4. Melalui Kebangkitan Yesus Maut dikalahkan dan kita Beroleh hidup yang kekal