• Tidak ada hasil yang ditemukan

Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III - 19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : PUT / 108 - K / PM III - 19 / AD / VI / 2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara in absensia pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : TERDAKWA Pangkat Nrp : Serma / 612006

Jabatan : Dan Unit Nik Tim Intel

Kesatuan : Korem 172 / PWY

Tempat tanggal lahir : Lampung Tengah, 05 Juli 1969 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Waena Jayapura.

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 19 Jayapura

, tersebut di atas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII / Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 23 / IV / 2010 tanggal 30 April 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 106 / V / 2010 tanggal 26 Mei 2010.

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 106 / V / 2010 tanggal 26 Mei 2010, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan

matinya orang lain

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal 359 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana : Penjara selama 1 (satu) bulan.

Barang bukti :

Barang-barang : 1. 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Super Nopol DS 1849 AH.

2. 1 (satu) buah Sim A atas nama TERDAKWA, masa berlaku sampai dengan 13-11-2009.

3. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah Nopol DS 3217 JO beserta STNK nya.

Dikembalikan kepada pemiliknya.

Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian a.n. Sdr. Rudi dari Rumah Sakit Umum Yowari Kab. Jayapura tanggal 14 Oktober 2009.

2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran biaya pemakaman dan selamatan yang ditanda tangani Ny. Saksi V.

3. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran SPM Yamaha Jupiter Z dari PT. Hasjrat Abadi.

Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepulih ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

(3)

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat seperti tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal empat bulan Oktober tahun dua ribu sembilan atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sembilan bertempat di jalan raya Sentani, pertigaan Tabita Sentani, Jayapura atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana:

“Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan

matinya orang lain”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI pada tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam XVll / Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVll / Cenderawasih selama 4 bulan, setelah selesai ditugaskan di Yonif 751 / BS, pada tahun 1997 Terdakwa dipindahkan ke Korem

172 / PWY sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Serma Nrp. 612006.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 11.45 WIT Terdakwa dari Bandara Sentani mengendarai mobil Toyota Kijang Nopol DS 1849 AH sedang melaksanakan tugas rutin monitoring Tim Intelrem 172 / PWY di daerah Bandara dan Sentani komplek, sekira pukul 12.30 WIT Terdakwa melintas di jalan raya Sentani tepatnya di pertigaan Tabita (persimpangan Yomake) dan Terdakwa juga melihat di tengah jalan atau di atas pembatas jalan ada rambu lalu lintas yang membolehkan kendaraan bermotor berbalik arah, kemudian Terdakwa mengurangi kecepatan kendaraan kira-kira 5 km / jam, dan pada saat kendaraan Terdakwa akan berputar ke kanan Terdakwa melihat dari kaca spion arus kendaraan yang datang dari sebelah kanan maupun sebelah kiri sambil menqhidupkan lampu sein sebelah kanan tanda akan mengambil jalur kanan, sesampainya di pertigaan mobil Terdakwa dalam keadaan berhenti dengan posisi agak serong ke kanan.

3. Bahwa tiba-tiba dari belakang arah yang sama ada sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol OS 3217 JO yang dikendarai oleh Sdr. Rudi (korban) dengan membonceng Sdr. Saksi III (Saksi-1) dengan kecepatan tinggi kira-kira 90 s/d 100 km / jam, dari rumahnya Sentani menuju Genyem dengan tujuan untuk jalan-jalan, saat itu Saksi-1 sempat menegur korban dengan memukul pahanya sambil berkata "Tolong sepeda motor jalannya kasih pelan dikit" namun korban tidak menghiraukan dan tetap memacu sepeda motor dengan keeepatan ± 90 s/d 100 km / jam sampai air mata Saksi-1 keluar.

(4)

dikendarai korban menyerempet bemper.bagian depan sebelah Kanan mobil kijang yang dikendarai Terdakwa.

5. Bahwa setelah menyerempet mobil Toyota kijang, sepeda motor yang dikendarai korban yang berboncengan dengan Saksi-1 oleng ke Kanan lalu menabrak trotoar pembatas jalan yang mengakibatkan korban dan Saksi-1 terseret ke depan sejauh kurang lebih 4 meter, posisi korban tergeletak dan tertelungkup di atas aspal lengket dengan sepeda motor dan langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan posisi Saksi-1 tergeletak di atas trotoar yang ada di tengah jalan kurang lebih 4 meter lebih jauh dari korban, dan hanya mengalami luka lecet pada tangan dan kaki, posisi sepeda motor Yamaha jupiter Z rebah ke Kanan tepat di tengah jalan pertigaan Yomake.

6. Bahwa melihat kejadian tersebut Terdakwa langsung keluar dari dalam mobil untuk membantu korban dan meminta bantuan kepada tukang ojek yang sedang mangkal di pertigaan Tabita diantaranya Sdr. Saksi I (Saksi-2), Sdr. Pujianto (Saksi-3) dan masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian, Saksi-2 langsung datang membantu para korban lalu kedua korban dinaikkan ke dalam mobil kijang milik Terdakwa, kemudian Terdakwa bersama Saksi-2 membawa para korban ke RSU Yowari Doyo baru Sentani, setelah korban ditangani oleh medis Terdakwa bersama Saksi-2 melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sentani.

7. Bahwa saat terjadi kecelakaan cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang, jalan dua arah dan di tengah jalan ada trotoar pembatas jalan seperti jalan raya umumnya, sedangkan arus lalu lintas agak sepi karena hari minggu dan sewaktu mengendarai mobil Terdakwa tidak sedang mengkonsumsi minuman keras.

8. Bahwa saat mengendarai sepeda motor di jalan raya korban tidak dilengkapi Sim C maupun STNK yang berlaku, sedangkan Terdakwa saat mengendarai mobil Toyota kijang dilengkapi dengan dengan Sim dan STNK yang masih berlaku sesuai dengan peruntukannya.

9. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa bersama Wadantim Intel mendatangi rumah keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, dan pihak keluarga korban menyetujui serta menyadari kejadian tersebut sebagai peristiwa kecelakaan sehingga tidak menuntut secara hukum, kemudian Terdakwa menanggung semua biaya pemakaman, biaya selamatan yang seluruhnya berjumlah Rp. 8.500.000,- (delapan juta limaratus ribu) rupiah dan telah mengganti sepeda motor dengan yang baru seharga Rp. 15.320.000,- (lima belas juta tiga ratus dua puluh ribu) rupiah kepada keluarga Korban.

(5)

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tidak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan ini Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan dan keterangan yang diberikan dibawah sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - I : Nama Lengkap : SAKSI I, Pekerjaan : Dulu Pegawai Dinas PU Kab. Pegunungan Bintang Sekarang Karyawan PT. Trigana, Tempat dan tgl lahir : Biak, 8 Nopember 1977, Jenis Kelamin : Laki - laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Kampung Hine Kombe Distrik Kota Depan Lanud Sentani

Menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 12.25 WIT Saksi keluar dari rumah dengan mengendarai sepeda motor hendak membeli pulsa ke Counter HP dekat Yonif 751 / BS, ketika sedang melintas (Saksi ambil jalan yang sama atau melewati arah jalan yang datang dari Sentani) jalan raya Sentani tepat dipertigaan jalan Yaomake Sentani, Saksi melihat ke arah depan kiri atau ke arah jalan dari arah Abepura Sentani ada mobil Toyota Kijang Super warna hitam dengan berjalan pelan akan membelok atau berbalik arah di pertigaan Yomake, kemudian karena Saksi juga akan mengambil jalan atau akan menyeberang ke arah jalan yang sama dengan mobil Kijang, lalu motor yang Saksi kendarai Saksi hentikan di dekat mobil kijang.

(6)

4. Bahwa kemudian Saksi melihat kedua orang pengendara sepeda motor tersebut jatuh tergeletak di jalan, yaitu korban badannya lengket di setang depan sepeda motor di tengah jalan (dari arah jalan raya Sentani), sedangkan yang dibonceng terpental jatuh di tengah trotoar sedangkan mobil toyota kijang berhenti, lalu Saksi langsung memarkirkan sepeda motor Saksi dekat tukang ojek dan lari menyeberang jalan, kemudian teman-teman tukang ojek yang sedang mangkal langsung datang berlari ikut membantu, mengamankan sdr. Arce Pallo ke tengah trotoar, lalu Saksi menuju ke mobil Terdakwa dan mengatakan “Pak tolong kedua korban dibawa ke rumah sakit, karena mereka bertabrakan dengan bapak” kemudian Saksi dan teman-teman tukang ojek mengangkat kedua korban ke dalam mobil Terdakwa, dan saat Saksi ikut mengangkat korban Saksi melihat korban sudah meninggal dunia.

5. Bahwa saat kejadian kecelakaan cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang tetapi jalannya dua arah dan di tengah jalan ada trotoar seperti jalan raya umumnya sedang arus lalu lintas waktu itu agak sepi karena hari Minggu.

6. Bahwa sewaktu mobil kijang yang dikendarai Terdakwa datang dari arah Abepura Sentani akan berbelok atau berbalik arah dengan kecepatan pelan sekali, dengan posisi mobil agak mepet / rapat dengan trotoar tengah jalan, sedangkan sepeda motor Yamaha Yupiter Z yang dikendarai korban kecepatan antara 90 sampai dengan 100 km / jam dari arah yang sama berusaha / memaksa menyalip mobil yang sudah berhenti, sehingga motor tidak dapat menghindar lagi dan roda depan sepeda motor tersebut menyerempet bemper depan kanan mobil, yang mengakibatkan motor oleng lalu menabrak trotoar sehingga korban yang berboncengan dengan Sdr. Arce Pallo terseret / terpental ke depan sejauh + 4 - 5 meter, posisi korban tergeletak telungkup di atas aspal lengket dengan sepeda motor di tengah-tengah jalan pertigaan Yomake dan korban meninggal di tempat kejadian, sedangkan posisi Sdr. Arce Pallo tergeletak di atas trotoar yang ada di tengah jalan + 4 meter akan tetapi Sdr. Arce Pallo hanya mengalami luka lecet pada tangan dan kakinya dan posisi sepeda motor Yamaha Yupiter Z rebah ke kanan tepat di tengah-tengah jalan pertigaan Yomake.

7. Bahwa akibat dari kejadian kecelakaan tersebut korban meninggal di tempat kejadian akibat luka-luka yang dialami cukup parah, sedangklan Sdr. Arce Pallo hanya mengalami luka lecet di sebagian tubuhnya dan sepeda motor Yamaha Yupiter Z bagian depan rusak, sedangkan Terdakwa tidak mengalami cedera hanya mobil Terdakwa yang rusak bemper depan saja.

Atas keterangan Saksi - I tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(7)

Menerangkan sebagai berikut : tukang ojek lainnya sedang menunggu antrian penumpang di pangkalan ojek Tabita simpang Yomake, tidak lama kemudian Saksi melihat ke arah depan kanan atau ke arah jalan dari arah Abepura ada mobil Toyota kijang warna hitam dengan berjalan pelan akan membelok atau berbalik arah di pertigaan Yomake, sementara itu dari arah yang sama datang sepeda motor bebek Yamaha Yupiter Z warna merah perak yang dikendarai 2 orang berboncengan dengan kecepatan tinggi, dan berusaha menyalip mobil kijang dari arah kanan mobil kijang, karena sepeda motor tersebut terlalu kencang dan mengambil jalan terlalu ke kanan sedang mobil kijang akan membelok ke kanan sehingga sepeda motor tersebut menyerempet bemper kanan depan mobil kijang tersebut lalu motor oleng dan menabrak trotoar pembatas jalan, yang mengakibatkan kedua orang tersebut terseret dan terpental bersama sepeda motornya kira-kira 5 meter ke arah depan atau dari arah yang berlawanan.

3. Bahwa kemudian Saksi melihat kedua orang tersebut tergeletak di tengah jalan (dari arah jalan Sentani) sedangkan mobil Toyota Kijang berhenti di tengah jalan, setelah itu Saksi bersama teman-teman tukang ojek yang sedang mangkal langsung datang membantu mengangkat sepeda motor ke pinggir jalan agar tidak menggangu arus lalu lintas, dan mengangkat kedua korban ke dalam mobil kijang untuk dibawa ke rumah sakit umum Yowari Doyo Baru, dan saat Saksi bersama teman-temannya mengangkat kedua korban salah satu dari korban tersebut sudah meninggal sedangkan satu orang lagi hanya mengalami luka-luka lecet saja.

4. Bahwa saat kejadian kecelakaan cuaca panas dan cerah jalan lurus mendatar tidak bergelombang tetapi jalannya dua arah dan di tengah jalan ada trotoar seperti jalan raya umumnya sedang arus lalu lintas waktu itu agak sepi karena hari Minggu.

(8)

6. Bahwa akibat kejadian kecelakaan tersebut Sdr. Rudi (korban) meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka-luka yang dialami cukup parah, sedangkan Sdr. Arce Pallo hanya mengalami luka lecet-lecet pada bagian tubuh dan sepeda motor Yamaha Yupiter Z bagian depan rusak sedangkan Terdakwa tidak mengalami cedera hanya mobilnya saja yang rusak bemper depan.

Atas keterangan Saksi - II tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa saksi-III, saksi-IV dan saksi-V tidak dapat hadir dipersidangan namun keterangannya sudah diambil dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di sidang maka untuk itu atas persetujuan Terdakwa, Hakim Ketua memerintahkan kepada Oditur Militer untuk membacakannya yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Saksi - III : Nama Lengkap : SAKSI III, Pekerjaan : Pelajar kelas 1 SMA, Tempat dan tgl lahir : Sentani, 14 Februari 1990, Jenis Kelamin : Laki - laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Kampung Ifar Besar Distrik Sentani Kab. Jayapura.

Menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa saksi tidak kenal Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Mingu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 11.00 Wit Sdr. Rudi (korban) datang kerumah Saksi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z Nopol DS 3217 JO, kemudian mengajak Saksi pergi jalan-jalan (pergi mandi-mandi) ke daerah Genyem namun Saksi menolak ajakan korban dengan alasan Saksi mau ibadah di Gereja akan tetapi korban tetap memaksa saksi untuk menemaninya, karena korban terus mendesak akhirnya Saksi menuruti permintaan Saksi.

3. Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.00 Wit Saksi dan korban pergi dengan mengendarai sepeda motor bebek Yamaha Jupiter Z, yang didepan adalah korban dan Saksi dibonceng di belakang, selama perjalanan korban mengendarai sepeda motor terlalu kencang bahkan saat di perjalanan Saksi sempat menegur dengan memukul kakinya dan mengatakan “Tolong sepeda motor jalannya kasih pelan dikit” namun korban tetap saja mengendarai sepeda motor dengan kencang sampai-sampai air mata Saksi sempat keluar karena terlalu kencang.

(9)

di besi sepeda motor, dan ketika sepeda motor yang saksi dan korban naiki sudah mendekat dengan mobil kijang yang mau berbelok arah dan karena sepeda motor jalanya terlalu kencang maka sepeda motor yang Saksi bersama korban naiki menyerempet mobil kijang tersebut, setelah menyerempet mobil kijang kemudian oleng sebentar dan Saksi sudah tidak ingat apa-apa lagi (pingsan), ketika Saksi sadar sudah berada di Rumah Saksit Yowari Doyo Baru.

5. Bahwa pada saat terjadi kecelakaan cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang, tetapi jalannya dua arah dan di tengah jalan ada trotoar pembatas jalur, sedangkan arus lalu lintas agak sepi karena hari minggu dan sewaktu mengendarai sepeda motor tidak sedang mengkonsumsi minuman keras.

6. Bahwa mobil toyota kijang yang Terdakwa kendarai sewaktu akan membelok atau berbalik arah sudah berhenti (posisi serong kanan) dipertigaan mungkin menunggu kendaraan lain yang akan lewat dari arah yang berlawanan, sedangkan Saksi tidak dapat menafsir berapa kecepatan sepeda motor yang dikendarai korban tetapi memang sepeda motor jalannya terlalu kencang sehingga tidak dapat lagi menghindari ada mobil kijang yang akan berbelok arah walaupun mobil tersebut sudah dalam keadaan berhenti.

7. Bahwa jarak antara mobil kijang yang akan berbalik arah di pertigaan Tabita dengan motor yang dikendarai Saksi dan korban sebelum tabrakan kira-kira 30 - 40 meter, dan mobil kijang tersebut menyalahkan lampu sein tanda akan berbelok arah dan mobil kijang tersebut sudah serong kanan dan dalam keadaan berhenti posisi mobil agak mepet / rapat dengan trotoar tengah jalan, sedangkan sepeda motor Yamaha Yupiter Z yang dikendarai korban yang membonceng Saksi berjalan dengan kecepatan tinggi dengan arah yang sama dan berusaha menyalip mobil yang sudah berbelok arah, karena sepeda motor terlalu kencang sehingga tidak bisa dihindari lagi akhirnya menyerempet bemper depan mobil kijang dan oleng lalu Saksi tidak sadarkan diri.

8. Bahwa akibat dari kecelakaan tersebut Sdr. Rudi meninggal dunia akibat luka-luka yang dialami cukup parah, sedangka Saksi mengalami luka lecet-lecet pada tangan kanan, pada bagian kepala ada luka robek sedikit, perut sebelah kanan lecet dan kaki kanan maupun kaki kiri lecet, sepeda motor Yamaha Yupiter Z separuh bagian depan rusak sedangkan mobil kijang milik Terdakwa bemper depan rusak.

Atas keterangan Saksi – III yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - IV : Nama Lengkap : SAKSI IV, Pekerjaan : Tukang Ojek, Tempat tanggal lahir : Banyuwangi, 20 Nopember 1979, Jenis Kelamin : Laki - laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Jl. Ifar Gunung Kelurahan Sentani Distrik Sentani Kota.

Menerangkan sebagai berikut :

(10)

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 13.20 Wit Saksi mengendarai Sepeda motor sehabis mengantar penumpang dengan maksud akan kembali ke pangkalan ojek Saksi disamping Yomake, saat itu Saksi datang dari arah yang berlawanan yaitu dari arah Doyo baru akan berbelok ke arah Yomake tempat pangkalan ojek dan sebelum Saksi berbelok ke kanan dari arah yang berlawanan yaitu dari arah Sentani (Abepura) Saksi melihat ke arah depan kanan ada mobil kijang warna hitam menyalakan sen kanan tanda akan berbelok kanan arah di pertigaan Yomake.

3. Bahwa dari arah yang sama (arah Abepura) datang sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah perak yang dikendarai oleh dua orang berboncengan dengan kecepatan tinggi berusaha menyalip mobil toyota kijang tersebut dari arah kanan, karena sepeda motor tersebut jalannya terlalu kencang dan mengambil jalan terlalu ke kanan sedangkan mobil kijang sudah berbelok ke kanan sehingga sepeda motor tersebut menyerempet mobil kijang bagian kanan depan mobil kijang lalu sepeda motor tersebut oleng dan menabrak trotoar yang mengakibatkan kedua orang tersebut terseret dan terpental bersama sepeda motornya kira-kira 5 meter ke arah depan atau dari arah yang berlawanan.

4. Bahwa kemudian kedua orang yang mengendarai motor tersebut tergeletak di tengah jalan (dari arah Sentani) sedangkan mobil kijang berhenti ditengah jalan, lalu Saksi berhenti langsung menolong korban, mengangkat sepeda motor ke pinggir jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas, selanjutnya Terdakwa berkata “aduh mas bantu tolong dan ikut bawa saya bawa korban ke rumah sakit” lalu Saksi bersama teman-teman tukang ojek membawa kedua korban dengan mengangkat ke dalam mobil kijang tersebut tetapi Saksi tidak ikut ke rumah sakit karena sudah ada orang yang ikut pergi bersama Terdakwa ke rumah sakit.

5. Bahwa saat terjadi kecelakaan saat itu cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tak bergelombang tetapi jalannya dua arah dan di tengah jalan ada trotoar seperti jalan raya umumnya sedangkan arus lalu lintas agak sepi karena hari minggu.

(11)

mengalami luka lecet dan posisi sepeda motor Yamaha Yupiter Z rebah ke kanan tepat ditengah-tengah jalan pertigaan Yomake.

7. Bahwa akibat kecelakaan tersebut Sdr. Rudi (korban) meninggal di tempat kejadian karena luka-luka yang dialami cukup parah sedangka Sdr. Arce Pallo hanya mengalami luka lecet-lecet pada bagian tanggan dan kaki sedangkan sepeda motor Yamaha Yupiter Z bagian depan rusak, untuk mobil kijang bemper depan rusak.

Atas keterangan Saksi – IV yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - V : Nama Lengkap : SAKSI V, Pekerjaan : Swasta, Tempat tanggal lahir : Ujungpandang, tahun 1970, Jenis Kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Jl. Baru Komplek BTN Kelurahan Hine Kombe Distrik Sentani Kota.

Menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa sekira pukul 12.00 Wit saat Saksi sedang berjualan kopi susu di dalam pasar baru Sentani datang tukang ojek yang memberitahukan kepada Saksi bahwa anak Saksi yang bernama Rudi mendapat kecelakaan yaitu sepeda motor yang dikendarai oleh Sdr. Rudi bertabrakan saat itu korban sudah berada di rumah sakit Umum Yowari Doyo Sentani dalam kondisi luka cukup serius.

3. Bahwa setelah mendengat berita tersebut Saksi langsung pergi ke rumah Sdr. Herman (kakak korban yang No.1) setibanya di rumah Sdr. Herman (panggilannya Acok) di jalan pasar lama Sentani, Saksi bertanya “apakah Rudi ada pinjam motor kepadamu” lalu dijawab oleh Sdr. Acok “ada barusan saya kasih pinjam motor kepada Rudi katanya mau dipakai jalan-jalan” kemudian Saksi bilang kepada Sdr. Acok “kata orang adikmu tabrakan dan sekarang sudah di rumah sakit” setelah itu Saksi dan Sdr. Acok dengan mengendarai sepeda motor pergi ke rumah sakit Umum Yowari untuk mengecek kebenaran berita tersebut.

(12)

5. Bahwa Saksi mengetahui kalau anak Saksi (korban) menyerempet mobil toyota kijang Nopol DS 1849 AH yang dikendarai oleh Terdakwa lalu menabrak trotoar pada sore hari sekira pukul 16.00 Wit di rumah duka, dan yang memberitahukan adalah Pak Kadir anggota Intel Korem 172 / PWY yang datang ke rumah kalau mobil kijang yang bertabrakan dengan sepeda motor korban adalah Terdakwa (Serma TERDAKWA) anggota Tim Intel Korem 172 / PWY dan Terdakwalah yang telah membawa korban ke RSU Yowari.

6. Bahwa korban saat mengendarai sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol DS 3217 JO yang membonceng sdr. Arce Pallo tidak dilengkapi dengan Sim C dan tidak membawa STNK tetapi memakai helm standar.

7. Bahwa Saksi bertemu dengan Terdakwa pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2009 sekira pukul 18.00 WIT di Mapomdam XVII / Cenderawasih, saat Saksi dan Terdakwa dipanggil ke Pomdam XVII / Cenderawasih untuk menyelesaikan kasus tersebut, dan kejadian tersebut Saksi sadari sebagai kecelakaan dan tidak akan menuntut Terdakwa di Pengadilan dan Saksi berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Atas keterangan Saksi – V yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI pada tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam XVII / Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih selama 4 bulan, setelah selesai ditugaskan di Yonif 751 / BS, pada tahun 1997 Terdakwa dipindahkan ke Korem 172 / PWY sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Serma NRP. 612006.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 11.45 Wit, Terdakwa dari Bandara Sentani mengendarai mobil Toyota kijang Nopol DS 1849 AH seorang diri sedang melaksanakan tugas rutin monitoring Tim Intelrem 172 / PWY di daerah Bandara dan Sentani Komplek.

3. Bahwa sekira pukul 12.25 Wit Terdakwa melintas jalan raya Sentani, pada saat mobil dikendarai Terdakwa sedang berjalan di depan jalan Terdakwa melihat ada pertigaan / persimpangan tepatnya di pertigaan Tabita dan Terdakwa melihat juga di tengah jalan atau di atas pembatas jalan ada rambu-rambu yang membolehkan kendaraan berbalik arah maka Terdakwa berniat memutarkan mobilnya menuju ke Bandara Sentani.

(13)

berboncengan dengan Sdr. Arce Pallo dari sebelah kanan belakang dengan kecepatan tinggi, akibat dari menyerempet mobil Terdakwa sepeda motor berikut pengendaranya melaju dalam keadaan oleng lalu menabrak trotoar pembatas dua jalur di depannya.

5. Bahwa setelah kejadian itu pengendara motor (Sdr. Rudi) dalam keadaan terkapar dan tidak bergerak di atas trotoar sedangkan Sdr. Arce Pallo terlempar lalu jatuh di atas trotoar, kemudian Terdakwa langsung keluar dari mobil untuk membantu korban dan meminta bantuan kepada tukang-tukang ojek yang sedang mangkal di pertigaan Tabita, dengan dibantu tukang-tukang ojek dan masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian diantara Sdr. Jhon dan Sdr. Saiful selanjutnya mengangkat korban ke dalam mobil Terdakwa lalu bersama Sdr. Jhon membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Doyo Baru.

6. Bahwa setelah sampai di depan UGD Rumah sakit Yowari kedua korban diantar ke dalam UGD dan setelah ditangani perawat maupun Dokter rumah sakit, dari pihak rumah sakit mengatakan bahwa salah satu korban (Sdr. Rudi) sudah meninggal dunia sedangkan Sdr. Arce Pallo hanya mengalami luka lecet saja setelah mengetahui salah satu korban meninggal dunia lalu Terdakwa dan Sdr. Jhon pergi ke Polsek Sentani guna melaporkan kejadian kecelakaan tersebut, dan tidak lama kemudian bebarapa anggota Satlantas Polsek Sentani mendatangi TKP maupun Rumah Sakit Yowari.

7. Bahwa kecepatan mobil kijang yang Terdakwa kendarai pada saat akan membelok atau berbalik arah kira-kira 5 km / jam, sedangkan kecepatan sepeda motor yang dikendarai Sdr. Rudi (korban) yang membonceng Sdr. Arce Pallo dan berusaha meyalip mobil kijang Terdakwa tidak dapat memperkirakan kecepatannya tetapi dalam kecepatan tinggi, karena Terdakwa sendiri terkejut tiba-tiba ada sepeda motor yang menyerempet mobilnya dari sebelah kanan.

8. Bahwa pada saat kejadian kecelakaan tersebut terjadi cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang tetapi jalannya dua arah dan ditengah jalan ada trotoar pembatas seperti jalan raya umumnya sedangkan arus lalu lintas waktu itu tidak terlalu ramai karena hari minggu tetapi bila hari kerja cukup ramai sekali.

(14)

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Barang-barang : 1. 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Super Nopol DS 1849 AH.

3. 1 (satu) buah Sim A atas nama TERDAKWA, masa berlaku sampai dengan 13-11-2009.

3. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah Nopol DS 3217 JO beserta STNK nya.

Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian a.n. Sdr. Rudi dari Rumah Sakit Umum Yowari Kab. Jayapura tanggal 14 Oktober 2009.

2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran biaya pemakaman dan selamatan yang ditanda tangani Ny. Saksi V.

3. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran SPM Yamaha Jupiter Z dari PT. Hasjrat Abadi.

Telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembukti-buktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang keterangannya di bawah sumpah dan dari keterangan terdakwa, serta dari barang bukti yang diajukan ke persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI pada tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam XVII / Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih selama 4 bulan, setelah selesai ditugaskan di Yonif 751 / BS, pada tahun 1997 Terdakwa dipindahkan ke Korem 172 / PWY sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Serma NRP. 612006.

(15)

maupun sebelah kiri sambil menghidupkan lampu sein sebelah kanan tanda akan mengambil jalur kanan, sesampainya di pertigaan mobil Terdakwa dalam keadaan berhenti dengan posisi agak serong ke kanan.

3. Bahwa benar tiba-tiba dari belakang arah yang sama ada sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol DS 3217 JO yang dikendarai oleh Sdr. Rudi (korban) dengan membonceng Sdr. Saksi III dengan kecepatan tinggi kira-kira antara 90 s/d 100 km / jam dari rumahnya Sentani menuju Genyem dengan tujuan mau jalan-jalan, dan saat itu sdr. Arce Pallo sempat menegur korban dengan memukul kakinya dengan tangan sambil berkata “tolong sepeda motor jalannya kasih pelan dikit” namun korban tidak menghiraukannya dan tetap mengendarai sepeda motor dengan kecepatan + 90 s/d 100 km / jam, dan mengambil jalan terlalu ke kanan sedangkan mobil kijang yang dikendarai Terdakwa dalam posisi berhenti akan membelok ke kanan, sehingga korban tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dan berusaha menyalip mobil Toyota Kijang dari arah sebelah kanan sehingga sepeda motor yang dikendarai korban langsung menyerempet bemper bagian depan sebelah kanan mobil kijang yang dikendarai Terdakwa.

4. Bahwa benar setelah menyerempet mobil Toyota kijang sepeda motor yang dikendarai korban yang berboncengan dengan Sdr. Arce Pallo oleng ke kanan lalu menabrak trotoar pembatas jalan yang mengakibatkan korban dan Sdr. Arce Pallo terseret ke depan sejauh kurang lebih 4 meter, dan posisi korban tergeletak dan tertelungkup di atas aspal lengket dengan sepeda motornya dan korban langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan posisi Sdr. Arce Pallo tergeletak di atas trotoar yang ada di tengah jalan kurang lebih 4 meter lebih jauh dari korban mengalami luka lecet pada tangan dan kaki, posisi sepeda motor Yamaha jupiter Z rebah ke kanan tepat di tengah-tengah jalan pertigaan Yomake.

5. Bahwa benar melihat kejadian tersebut Terdakwa langsung keluar dari dalam mobil untuk membantu korban dan meminta bantuan kepada tukang ojek yang sedang mangkal di pertigaan Tabita diantaranya Sdr. Saksi I, Sdr. Pujianto dan masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian, Sdr. John langsung datang membantu para korban lalu kedua korban dinaikkan ke dalam mobil kijang milik Terdakwa, kemudian Terdakwa bersama Sdr. Jhon membawa para korban ke RSU Yowari Doyo baru Sentani, setelah korban ditangani oleh medis Terdakwa bersama Sdr. Jhon melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sentani.

6. Bahwa benar saat terjadi kecelakaan saat itu cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang, jalan dua arah dan di tengah jalan ada trotoar pembetas jalan seperti jalan raya umumnya, sedangkan arus lalu lintas agak sepi karena hari minggu.

(16)

8. Bahwa benar setelah kejadian tersebut Terdakwa bersama Wadantim Intel mendatangi rumah keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, dan pihak keluarga korban menyetujui serta menyadari kejadian tersebut sebagai peristiwa kecelakaan sehingga tidak menuntut secara hukum, kemudian Terdakwa menanggung semua biaya pemakaman, biaya selamatan yang seluruhnya berjumlah Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan telah mengganti sepeda motor dengan yang baru seharga Rp. 15.320.000,- (lima belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur-unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke-1 : Barangsiapa

Unsur ke-2 : Karena kealpaannya

Unsur ke-3 : Menyebabkan matinya orang lain

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Unsur ke-1 : Barangsiapa

Bahwa yang dimaksud dengan “Barangsiapa” adalah setiap warga Negara yang tunduk kepada undang-undang dan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk dalam hal ini diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta - fakta sbb :

(17)

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Barangsiapa” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : Karena kealpaannya

Bahwa yang dimaksud dengan “Karena kealpaannya” berarti akibat yang terjadi / timbul itu merupakan hasil atau perwujudan dari perbuatan / tindakan yang dilakukan oleh si pelaku / Terdakwa kurang hati-hati, sembrono, kurang waspada, teledor dalam menjalankan pekerjaannya atau sekiranya si pelaku / Terdakwa itu sudah berhati-hati, waspada, maka kejadian / peristiwa itu dapat dicegahnya.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para saksi dibawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb :

1. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2009 sekira pukul 11.45 Wit Terdakwa dari Bandara Sentani mengendarai mobil Toyota Kijang Nopol DS 1849 AH sedang melaksanakan tugas rutin monitoring Tim Intelrem 172 / PWY di daerah Bandara dan Sentani komplek, sekira pukul 12.30 Wit saat Terdakwa melintas di jalan raya Sentani, Terdakwa melihat pertigaan tepatnya pertigaan Tabita (persimpangan Yomake) dan Terdakwa juga melihat di tengah jalan atau di atas pembatas jalan ada rambu lalu lintas yang membolehkan kendaraan bermotor berbalik arah, kemudian Terdakwa mengurangi kecepatan kendaraan kira-kira 5 km / jam, dan pada saat kendaraan Terdakwa akan berputar ke kanan Terdakwa melihat dari kaca spion arus kendaraan yang datang dari sebelah kanan maupun sebelah kiri sambil menghidupkan lampu sein sebelah kanan tanda akan mengambil jalur kanan, sesampainya di pertigaan mobil Terdakwa dalam keadaan berhenti dengan posisi agak serong ke kanan.

(18)

mobil Toyota Kijang dari arah sebelah kanan sehingga sepeda motor yang dikendarai korban langsung menyerempet bemper bagian depan sebelah kanan mobil kijang yang dikendarai Terdakwa.

3. Bahwa benar setelah menyerempet mobil Toyota kijang sepeda motor yang dikendarai korban yang berboncengan dengan Sdr. Arce Pallo oleng ke kanan lalu menabrak trotoar pembatas jalan yang mengakibatkan korban dan Sdr. Arce Pallo terseret ke depan sejauh kurang lebih 4 meter, dan posisi korban tergeletak dan tertelungkup di atas aspal lengket dengan sepeda motornya dan korban langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan posisi Sdr. Arce Pallo tergeletak di atas trotoar yang ada di tengah jalan kurang lebih 4 meter lebih jauh dari korban mengalami luka lecet pada tangan dan kaki, posisi sepeda motor Yamaha jupiter Z rebah ke kanan tepat di tengah-tengah jalan pertigaan Yomake.

4. Bahwa benar benar saat terjadi kecelakaan saat itu cuaca panas dan cerah, jalan lurus mendatar tidak bergelombang, jalan dua arah dan di tengah jalan ada trotoar pembetas jalan seperti jalan raya umumnya, sedangkan arus lalu lintas agak sepi karena hari minggu.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Karena kealpaannya” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : Menyebabkan matinya orang lain

Bahwa yang diartikan “Mati atau meninggal dunia” adalah sudah hilang / melayang nyawa dan tidak hidup lagi. Hal ini ditandai dengan tidak berfungsinya organ tubuh seperti tidak ada denyut jantung, tidak bernafas.

Bahwa unsur ini merupakan wujud / bentuk, hasil dari akibat perbuatan / tindakan si pelaku / Terdakwa yang kurang hati-hati, kurang waspada, ceroboh, sembrono (kealpaan) dalam mengendarai / mengemudikan atau menggunakan alat yang digunakan, yang mengakibatkan orang lain mati atau meninggal dunia.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar akibat dari kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Terdakwa dan juga korban mengakibatkan korban (sdr. Rudi) langsung meninggal di TKP sesuai dengan Surat Keterangan Kematian dari RSU Yowari Kabupaten Jayapura tertanggal 14 Oktober 2009 yang ditanda tangani oleh dr. Toto Kaban Nip. 640035347.

(19)

3. Bahwa benar korban atas nama sdr. Rudi sebelum kejadian sehat walapiat akan tetapi akibat tertabrak dengan mobil Terdakwa dibagian perut korban terkena setang sepeda motor yang dikendarainya sendiri sehingga mengakibatkan perut korban mengalami luka robek dan nyawa korban tidak bisa tertolongkan dan korban meninggal dunia.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 “Menyebabkan matinya orang lain” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa di dalam penerapan hukum positif pasal 359 KUHP tidak harus melihat apakah dalam diri si korban terdapat kesalahan atau tidak, karena berdasarkan Yurisprudensi MARI Nomor 354-K / Kr / 1980 tanggal 3 Desember 1980 menyatakan bahwa kesalahan si korban andaikata ada tidak menghapuskan kesalahan Terdakwa Yurisprudensi tersebut dapat dijadikan alasan hak landasan hukum untuk menyelesaikan perkara Terdakwa ini, dengan asumsi apabila terdapat kesalahan pada diri korban dalam perkara ini tidak berarti menghilangkan kesalahan Terdakwa, sedangkan niat baik dan bantuan Terdakwa berupa uang (materiel) kepada keluarga korban dan keluarga korban tidak menuntut Terdakwa secara hukum, hal semacam itu merupakan pertimbangan hukum tersendiri bagi Terdakwa dalam perkara ini.

Menimbang : Di dalam persidangan tidak diketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan

matinya orang lain”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 359 KUHP.

Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

(20)

2. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang kurang berhati-hati dan kurang waspada sehingga Terdakwa tidak bisa menghindari terjadinya kecelakaan yang menyebabkan matinya orang lain.

Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila.

Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal - hal yang meringankan :

1. Bahwa dipersidangan Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan dalam perkara ini.

2. Bahwa Terdakwa sudah ada itikat baik dengan mendatangi keluarga korban untuk minta maaf dan memberikan santunan untuk biaya pemakaman dan selamatan serta mengganti motor korban.

3. bahwa Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi dan akan lebih berhati-hati lagi dalam berkendaraan.

Hal - hal yang memberatkan :

1. Bahwa Perbuatan Terdakwa menyebabkan meninggalnya korban yang masih muda dan masa depannya sanggat dibutuhkan oleh keluarganya.

2. Bahwa Terdakwa kurang hati-hati dan waspada dalam mengendarai kendaraan sepeda motor.

Menimbang : Bahwa berdasar pada pertimbangan-pertimbangan di atas maka Tuntutan Oditur Militer mengenai pidananya harus diperingan sebagaimana dengan permohonan Terdakwa mengenai keringanan hukuman dapat diterima.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

(21)

berpendapat Terdakwa lebih tepat dijatuhakan pidana bersyarat dibandingkan menjalankan pidanannya di Lembaga Pemasyarakatan Militer atau di Tahanan Militer.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

Barang-barang : 1. 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Super Nopol DS 1849 AH.

2. 1 (satu) buah Sim A atas nama TERDAKWA, masa berlaku sampai dengan 13-11-2009.

3. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah Nopol DS 3217 JO beserta STNK nya.

Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian a.n. Sdr. Rudi dari Rumah Sakit Umum Yowari Kab. Jayapura tanggal 14 Oktober 2009.

2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran biaya pemakaman dan selamatan yang ditanda tangani Ny. Saksi V.

3. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran SPM Yamaha Jupiter Z dari PT. Hasjrat Abadi.

Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat-surat ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan harus tetap melekat dalam berkas maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Bahwa barang bukti berupa SIM atas nama Terdakwa (Serma TERDAKWA) dan 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Super Nopol DS 1849 AH yang dipergunakan Terdakwa pada saat terjadinya kecelakaan Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada pemiliknya dalam hal ini Terdakwa (Serma TERDAKWA).

Bahwa selanjutnya barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah Nopol DS 3217 JO beserta STNK nya yang dipergunakan korban pada saat terjadinya kecelakaan Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada pemiliknya dalam hal ini orang tua korban (sdri. Saksi V).

(22)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : TERDAKWA, Serma / 612006 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

Karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 6 (enam) bulan.

Dengan perintah bahwa pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada Putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terdakwa melakukan Pelanggaran Disiplin Prajurit sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 UU Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit TNI sebelum masa percobaan yang ditentukan tersebut diatas habis.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Barang-barang:

1. 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Super Nopol DS 1849 AH.

2. 1 (satu) buah Sim A atas nama TERDAKWA, masa berlaku sampai dengan 13-11-2009.

Dikembalikan kepada pemiliknya Serma TERDAKWA.

3. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Yupiter Z warna merah Nopol DS 3217 JO beserta STNK nya.

Dikembalikan kepada pemiliknya Sdri. Saksi V.

b. Surat-surat:

1. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian a.n. Sdr. Rudi dari Rumah Sakit Umum Yowari Kab. Jayapura tanggal 14 Oktober 2009.

2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran biaya pemakaman dan selamatan yang ditanda tangani Ny. Saksi V.

3. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran SPM Yamaha Jupiter Z dari PT. Hasjrat Abadi

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(23)

Demikianlah diputuskan pada hari Kamis tanggal 22 Juli 2010 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH Letkol Chk NRP. 1910000581260 sebagai Hakim Ketua, serta MOCH. AFANDI, SH Letkol Chk NRP. 1910014600763 dan SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer SUMANTRI, SH Mayor Chk NRP. 523050, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA

ADIL KAROKARO, SH

LETKOL CHK NRP. 1910000581260

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH LETKOL CHK NRP. 1910014600763 MAYOR CHK NRP. 1910014940863

PANITERA

MUHAMMAD SALEH, SH

Referensi

Dokumen terkait

 Spesifikasi teknis kamera untuk Microscope Biological Trinocular pada dokumen penawaran tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan Nomor

Dari hasil penelitian tentang kinerja pegawai maka diperoleh gambaran bahwa secara keseluruhan Kinerja Pegawai di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota

langkah membuat kerangka tulisan/ outline adalah sebagai berikut. 1) Topik, yang dapat juga sudah menjadi judul jika telah benar-benar spesifik, dirinci menjadi.. sub topik-sub

What are the types of lexical relations found in English translation of that verses, and what are the dominant lexical relations found in English translation of surah Yaasin verse

PPAP mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan dan memberi kontribusi sebesar 14,67 persen terhadap perubahan Efisiensi Biaya pada Bank- Bank Pembangunan Daerah di

mencapai nisab, maka tabungan tersebut termasuk harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Nisab harta tabungan atau harta sejenis dengannya sebesar 85 gram emas dengan nilai zakat

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kontrol atas hubungan, kepercayaan, komitmen dan kepuasan yang terjalin antara Penerbit-Percetakan Kanisius dengan anggota

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga secara tidak