• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian di Kantor Bupati Labuhanbatu Selatan dan Kantor Bupati Padang Lawas Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian di Kantor Bupati Labuhanbatu Selatan dan Kantor Bupati Padang Lawas Utara"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I

KUESIONER

Ditujukan untuk mendukung data penelitian yang diberi judul : Pengaruh Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian.

IDENTITAS RESPONDEN

Isi dengan jelas dan coretlah yang tidak perlu

1. Nama :……… (Bila tidak keberatan)

2. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan 3. Pendidikan : S2/S1/D3

4. Golongan : 3A/3B/3C/3D/4A/4B/4C/4D/4E

Bapak/Ibu diharapkan mengisi salah satu dari kolom yang tersedia.Berilah tanda X untuk kolom yang Bapak/Ibu pilih.

Pilihan Arti

SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

Pemberian skornya adalah sebagai berikut :

(2)

No Pertanyaan Jawaban

A.Pengendalian intern dalam Sistem Penggajian SS S KS TS STS

1. Di pemerintahan tempat anda bekerja, pemerintahan mempunyai program penggajian yang terotorisasi sehingga hanya orang yang mempunyai wewenang yang dapat mengakses sistem penggajian tersebut. 2. Di pemerintahan tempat anda bekerja, pemeriksaan

terhadap kesesuaian pengeluaran kas untuk penggajian dilakukan secara teratur.

3. Di pemerintahan tempat anda bekerja, sistem akuntansi dapat mencatat seluruh informasi sistem penggajian pemerintahan.

4. Di pemerintahan tempat anda bekerja, evaluasi atas pengendalian intern terhadap sistem penggajian dilakukan secara terus-menerus.

B.Moralitas Manajemen

Untuk jawaban nomor 5 sampai dengan 7 di halaman berikut, Bapak/Ibu diberikan kasus yang tidak terjadi sebenarnya. Berikan jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai.

Tiga bulan yang lalu Drs. Amir Mandala, Ak, diangkat menjadi kepala bagian keuangan kantor bupati ABC. Selama periode sebelumnya, upah tunjangan pegawai di usulkan dan disusun perencanaannya oleh bagian keuangan Kantor bupati ABC.

Setelah tiga bulan bekerja, Drs. Amir Mandala, Ak menemukan bahwa upah tunjangan pegawai Kantor bupati ABC tidak menunjukkan gambaran yang sebenarnya. Terdapat berbagai rekayasa akuntansi, sehingga menunjukkan bahwa upah tunjangan pegawai yang terlampau tinggi dari tingkat kesejahteraan daerahnya dan tidak berimbangnya dengan pendapatan perkapita didaerah tersebut.

Mengetahui hal ini, Drs. Amir Mandala, Ak menyampaikan permasalahan tersebut kepada Bupati ABC. Namun Bupati meminta kepada Drs. Amir Mandala, Ak untuk tidak mengubah upah tunjangan pegawai dan melanjutkan ketetapan dari periode sebelumnya. Drs. Amir Mandala, Ak diminta untuk menyusun upah tunjangan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan tetap menunjukkan angka upah tunjngan pegawai seperti sebelumnya, bahkan disarankan untuk ditambah lagi sesuai kondisi yang ada. Bupati juga menyatakan bahwa upah tunjangan Drs. Amir Mandala, Ak selaku kepala bagian keuangan akan dinaikkan.

Drs. Amir Mandala, Ak menyarankan agar Bupati ABC mempertimbangkan untuk menunjukkan gambaran yang sebenarnya demi kepentingan kantor bupati itu sendiri, dan agar tidak terkena sanksi undang-undang, termasuk agar mempertimbangkan prinsip kesejahteraan bagi semua pihak yang mempunyai kepentingan atas Kantor Bupati itu, serta tidak merugikan profesi akuntan secara keseluruhan.

(3)

SS S KS TS STS

5. Bagian Keuangan Kantor Bupati ABC seharusnya menyusun Anggaran upah tunjangan pegawai sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan tingkat kesejahteraan Daerahnya, tidak seperti periode yang lalu, walaupun akan menjadi pertimbangan petinggi kantor bupati ABC untuk memberhentikan/menggantikan mereka.

6. Bagian Keuangan Kantor Bupati ABC seharusnya menyusun Anggaran upah tunjangan pegawai sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan tingkat kesejahteraan Daerahnya, tidak seperti periode yang lalu, walaupun akan berakibat

kemungkinan mereka tidak menerima bonus seperti di periode lalu.

7. Bagian Keuangan Kantor Bupati ABC seharusnya mempertimbangkan untuk menyusun Anggaran upah tunjangan pegawai sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan tingkat kesejahteraan Daerahnya, karena tidak akan merugikan

pemerintahan dan masyarakat secara keseluruhan di masa depan dan tidak akan terkena sanksi undang-undang.

C.Sistem Kompensasi SS S KS TS STS

8. Kompensasi keuangan yang diberikan di pemerintahan ini diukur sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai pemerintahan.

9. Pemerintahan ini menciptakan kondisi dimana semua pegawainya memang menguasai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. 10. Promosi di pemerintahan ini diberikan atas dasar

prestasi kerja yang telah dicapai oleh pegawai pemerintahan.

11. Pemerintahan ini dikelola oleh manajemen

sedemikian sehingga para pegawainya memulai dan menyelesaikan tugas pekerjaan dengan baik.

D.Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian

SS S KS TS STS

12. Di pemerintahan tempat anda bekerja, manajemen tidak menyalahgunakan kedudukan sehingga

(4)

sistem penggajian tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.

13. Di pemeintahan tempat anda bekerja, manajemen tidak menyalahgunakan sumber daya (terutama yang terkait dengan gaji) untuk kepentingan pribadi 14. Di pemerintahan ini, adalah tidak wajar bila

pimpinan level atas meminta bonus lebih dengan alasan bahwa ia bekerja lebih keras dari yang lain. 15. Di pemerintahan ini, para pegawai tidak akan diam

saja bila pegawai lain bertindak merugikan di lingkungan tempatnya bekerja, misalnya

(5)

Lampiran II

Hasil Kuesioner Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen, Sistem Kompensasi dan Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian

(Populasi Mahasiswa S-1 Akuntansi USU)

Variabel Pengendalian Intern (X1)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(6)

34 4 4 5 3 16

Variabel Moralitas Manajemen (X2)

(7)

32 4 4 1 9

Variabel Sistem Kompensasi (X3)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(8)

30 5 4 4 4 17

Variabel Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Y)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(9)

30 3 4 4 4 15

31 3 4 4 4 15

32 1 1 3 2 7

33 2 4 4 5 15

34 3 2 2 1 8

35 4 5 4 4 17

36 4 3 2 5 14

37 5 3 5 5 18

38 3 3 4 5 15

39 4 4 5 3 16

(10)

Lampiran III Hasil Kuesioner Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen, Sistem

Kompensasi dan Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Populasi Pegawai Kantor Bupati Labusel dan Kantor Bupati Paluta)

Variabel Pengendalian Intern (X1)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(11)
(12)
(13)

43 5 5 4 14

Variabel Sistem Kompensasi (X3)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(14)
(15)

58 4 4 4 4 16

Variabel Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Y)

Responden Butir Pertanyaan Jumlah

(16)
(17)

73 4 5 5 5 19

(18)

Lampiran IV Output Realibitas Variabel Pengendalian Intern (SPSS Versi 19)

Scale: All Variabel

Case Processing Summary

N %

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

(19)

Lampiran V Output Realibitas Variabel Moralitas Manajemen (SPSS Versi 19)

Scale: All Variabel

Case Processing Summary

N %

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

(20)

Lampiran VI Output Realibitas Variabel Sistem Kompensasi (SPSS Versi 19)

Scale: All Variabel

Case Processing Summary

N %

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

(21)

Lampiran VII Output Realibitas Variabel Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (SPSS Versi 19)

Scale: All Variabel

Case Processing Summary

N %

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

(22)

Lampiran VIII Output Hasil Regresi (SPSS Versi 19)

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3, X2, X1a . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .313a .098 .060 2.47643

(23)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 46.723 3 15.574 2.540 .063a

Residual 429.290 70 6.133

Total 476.014 73

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 7.108 3.038 2.339 .022

X1 .240 .157 .184 1.531 .130 .887 1.127

X2 .136 .129 .126 1.054 .296 .908 1.101

X3 .165 .150 .139 1.099 .276 .810 1.234

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah penyeimbangan pekerjaan (balancing job) yaitu persiapan (layout, waktu siklus aktual dan diagram Yamazumi takt time awal), identifikasi proses kerja secara detail

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan inatensi, impulsivitas, dan hiperaktivitas.. ADHD dapat

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabbatini (2002) resiko tinggi untuk terjadi insomnia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis adalah

Pada sisi yang lain, penelitian penulis membahas mengenai permasalahan gaya hidup baru elite priyayi di perkotaan Jawa pada 1920-an dilihat dari kegiatan wisata yang mereka

18 Jika saya akan melakukan hubungan seks pranikah dengan pacar, saya akan menggunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan di luar nikah..

Berdasarkan hasil pengolahan data metode bermain pasir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri anak usia 4-5 tahun di

[r]

Penulis pun menjadi tertarik untuk meneliti apa yang sebenarnya ada dalam pikiran masyarakat mengenai keperawanan wanita lajang, kemudian secara khusus meneliti apa saja yang