BUPATI SERDANG BEGADAI
PIDATO : SAMBUTAN BUPATI SERDANG BEGADAI PADA ACARA
CERAMAH UMUM BAGI PRAJA IPDN
HARI/ TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
PUKUL : 07.00 WIB
TEMPAT : KAMPUS IPDN JATINANGOR, SUMEDANG, JAWA BARAT
ASSALAMU’ALAIKUM WR……..WB………..
SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA!
YANG SAYA HORMATI:
1. REKTOR INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI;
2. PARA DEKAN, KETUA JURUSAN, DAN KETUA PROGRAM STUDI DI
LINGKUNGAN IPDN;
3. PARA KETUA LEMBAGA STUDI, SERTA SELURUH CIVITAS AKADEMIKA
PADA IPDN;
5. PARA STAKEHOLDER IPDN DAN UNDANGAN; DAN
6. YANG KAMI BANGGAKAN SERTA KAMI ANDALKAN SELURUH PRAJA IPDN
DI KAMPUS JATINANGOR.
SEBAGAI HAMBA ALLAH TUHAN YANG MAHA KUASA, SUDAH
SELAYAKNYA KITA MEMANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEHADIRAT ALLAH
TUHAN YANG MAHA KUASA, SEBAB ATAS KERUNIANYA KITA DAPAT
MENJALANKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN BAIK DAN LANCAR. INI
JUGA MERUPAKAN SEBAGIAN DARI PENGABDIAN YANG DILAKUKAN UNTUK
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA TERCINTA.
PERTAMA-TAMA PERLU DISAMPAIKAN BAHWA SAYA BERDIRI DI
PODIUM INI MERUPAKAN SUATU KEHORMATAN BAGI SAYA PRIBADI
MAUPUN KEBANGGAAN BAGI SELURUH MASYARAKAT KEBUPATEN
SERDANG BERBAGAI DAPAT MENJADI PEMBINA APEL. UNTUK KESEMPATAN
YANG SEPERTI INI, SAYA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA REKTOR
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN), BAPAK PROF. DR. DRS. H.
INYOMAN SUMARYADI, M.SI.
KIRANYA HAL INI SEKALIGUS UNTUK MEMBERIKAN PENCERAHAN
KEPADA PARA PRAJA IPDN, DENGAN TOPIK ASPEK MORALITAS DALAM
PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH. LEBIH URGEN LAGI, HAL INI
DIKAITKAN DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN PRAJA SEBAGAI CALON
PAMONG PRAJA MUDA YANG CERDAS OPERASIONAL, DAN CERDAS
EMOSIONAL. DENGAN DASAR ITU PULA KELAK AKAN MAMPU MENJADI
SOSOK PAMONG PRAJA YANG NEGARAWAN , PROFESIONAL DAN
CERDAS BERARTI SEMPURNA AKAL BUDINYA (UNTUK BERFIKIR, UNTUK
MENGERTI DAN SEBAGINYA), TAJAM PEMIKIRANNYA, DAN TANGKAS DALAM
MENJAWAB. DALAM TERMINOLOGI BAHASA INDONESIA DISEBUTKAN ADA
BEBERAPA KATEGORI CERDAS, YAITU CERDAS INTELEKTUAL, CERDAS
OPERASIONAL, CERDAS EMOSIONAL, DAN CERDAS SIRITUAL.
CERDAS INTELEKTUAL BERORIENTASI KEPADA PEMBERDAYAAN OTAK,
HATI, JASMANI, DAN PENGAKTIFAN MANUSIA UNTUK NERINTERAKSI SECARA
FUNGSIONAL DENGAN LAIN. CERDAS OPERASIONAL BERARTI MEMILIKI
KEMAMPUAN DALAM MENSINERGIKAN KECAKAPAN FISIK DENGAN SELURUH
KEPENTINGAN TUGAS POKOK. CERDAS EMOSIONAL BERARTI MEMILIKI
KETAJAMAN DAN KEPEKAAN DALAM MENGATUR EMOSI. CERDAS
SPIRITUAL BERKENAAN DENGAN HATI DAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA
MANUSIA, MAKHLUK LAIN DAN ALAM SEKITAR BERDASARKAN KEYAKINAN
ADANYA KETUHANAN YANG MAHA ESA.
DIHARAPKAN PADA MASA NANTI, APARATUR PEMERINTAHAN MEMILIKI
ASPEK-ASPEK KECERDESAN TERSEBUT SEHINGGA DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS PEMERINTAHAN DAPAT MEMBERDAYAKAN BERBAGAI POTENSI DIRI
YAITU HATI, OTAK, DAN AKAL BUDI SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN
PELAYANAN PUBLIK YANG BERORIENTASI KEPADA MASYARAKAT DENGAN
KESADARAN DARI APARATUR PEMERINTAHAN TERSEBUT. SEHINGGA
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DIDASARI KERELAAN DALAM PENGABDIAN
PARA PRAJA IPDN YANG KAMI BANGGAKAN!
ASPEK MORALITAS MERUPAKAN TITIK KULMINASI DARI ASPEK
KECERDASAN YANG DIMILIKI INDIVIDU. ASPEK MORALITAS INI MENJADI
SANGAT URGEN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAHAN DAERAH.
SEABAB, PEMERINTAHAN DAERAH HARUS DILAKSANAKAN DENGAN SEBAIK
MUNGKIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT YANG SANGAT
BERVARIASI. PEMERINTAHAN DAERAH MERUPAKAN PUSAT DALAM HAL
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH.\
ASPEK MORALITAS MENJADI SANGAT PENTING MENGINGAT REALITAS
TATANAN KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN YANG
SEMAKIN TERGERUS OLEH BUDAYA PERMISIVISME. PADA TATARAN
TERTENTU, PERMISIVISME AKAN MELULUHLANTAKKAN SENDI MORAL
KEHIDUPAN TERSEBUT. OLEH KARENA KONDISI YANG SEDEMIKIAN,
DIPERLUKAN ADALAH UPAYA UNTUK MENGELIMINASI BERKEMBANGNYA
FAKTOR-FAKTOR PEMICU DEGRADASI MORALITAS.
SELAIN PERMISIVISME, BANYAK FAKTOR LAGI YANG MEMBUAT
TERGERUSNYA ASPEK MORALITAS TERSEBUT. POLA HIDUP YANG INGIN
BERLEBIHAN, MAUPUN EGOISME PRIBADI SECARA PERLAHAN NAMUN PASTI
JUGA MENJADI KONTRIBUTOR ATAS SEMAKIN MIRISNYA PERSOALAN
MORALITAS. [ADAHAL SEBAGAI PENYELENGARA PEMERINTAHAN DAERAH
HENDAKNYA DAPAT MENJADI TELADAN BAGI SELURUH LAPISAN
MASYARAKAT YANG DILAYANI PADA WILAYAH KEBUPATEN/KOTA
PARA PRAJA IPDN YANG KAMI BANGGAKAN!
BERBAGAI BENTUK KETIDAKTELADAN TERSEBUT, YANG NYATA TELAH
MELANGGAR ASPEK MORALITAS. HAL ITU TELAH DIPUBLIKASI SECARA
MASSIF OLEH MEDIA MASSA BAIK LOKAL, NASIONAL, MAUPUN
INTERNASIONAL. SAAT INI, TELAH BANYAK PENYELENGGARA PEMERINTAH
DAERAH YANG BERURUSAN DALAM HAL SILANG SENGKETA HUKUM.
BERBAGAI PERBUATAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM PENYELENGGARA
PEMERINTAH TERSEBUT TELAH MENYIMPANG KORIDOR HUKUM POSITIF.
AKIBATNYA SANGAT FATAL, OKNUM PENYELENGGARA PEMERINTAH
TERSEBUT HARUS MENANGGUNG RISIKO YANG SANGAT BERAT, SEPERTI
MENINGKUK DI TAHANAN, ATAUPUN MENGEMBALIKAN DANA YANG TELAH
DIGUNAKAN.
UNTUK MENGANTISIPASI HAL TERSEBUT, SAAT INI SELURUH PRAJA IPDN
HARUS MENUNTUT ILMU SETINGGI-TINGGINYA, DAN MAMPU
MENGAPLIKASIKAN SEDALAM-DALAMNYA APA YANG TELAH DIKUASAINYA.
TEMPAT INI MERUPAKAN KAWAH CANDRA DIMUKA PARA APARATUR
PAMONG PRAJA . DISINI JUGA, SELURUH PRAJA IPDN HARUS MEMPELAJARI
ASPEK HUKUM SECARA DETAIL DAN KONPRHRENSIF. JUGA HARUS
DIKETAHUI DAMPAK HUKUM DARI SUATU PERBUATAN. KELAK, KETIKA
ANDA MENJADI ATASAN, PADA SUATU INSTANSI PEMERINTAHAN DAERAH,
BUKAN TIDAK MUNGKIN, KESALAHAN YANG DILAKUKAN OLEH BAWAHAN
ANDA, TETAPI ANDA SEBAGAI ATASANNYA YANG HARUS
SEJALAN DENGAN ITU PULA, SESUNGGUHNYA IPDN SECARA
INSTITUSIONAL BUKANLAH MENCETAK KADER PAMONG PRAJA, TETAPI
LEBIH TEPAT JIKA DISEBUT DENGAN IPDN ADALAH WADAH YANG BERUPAYA
MEMBEKALI KADERNYA SEBAB, DENGAN PERBEKALAN YANG MECUKUPI,
PARA ALUMNI IPDN AKAN MAMPU MENGABDIKAN DIRI PADA MEDAN TUGAS
YANG ,ULTIKULTURALISME; DISELURUH WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI). PERBEKALAN INILAH YANG PERLU DIMILIKI
SEBANYAK-BANYAKNYA. PERBEKALAN INI AKAN BERGUNA DITEMPAT
TUGAS NANTINYA UNTUK MENGASAH KECERDASAN SECARA INTELEKTUAL,
OPERASIONAL, EMOSIONAL, MAUPUN SPIRITUAL.
PARA PRAJA IPDN YANG KAMI BANGGAKAN!
ASPEK MORALITAS DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
BERMUASAL DARI KEPATUHAN TERHADAP NORMA HUKUM DAN NORMA
SOSIAL. HAL INI MENJADI PANDUAN YANG SANGAT PENTING. HAL INI
MENJADI SUATU KENISCAYAAN YANG HARUS DIPEDOMI. PELANGGARAN
TERHADAP NORMA HUKUM MAUPUN NORMA SOSIAL AKAN BERKONTRIBUSI
NEGATIF TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH,
TERLEBIH KEPADA DIRI SEBDIRI YANG MELAKUKAN PELANGGARAN NORMA
HUKUM DAN NORMA SOSIAL TERSEBUT.
NORMA HUKUM BERLAKU SECARA UNIVERSAL DI WILAYAH NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI). HUKUM ITU BERLAKU TEGAS,
UNIVERSAL, MENGIKAT, BAHKAN MEMAKSA. SEHINGGA SETIAP ORANG
YANG ADA DI WILAYAH NKRI HARUS TETAP PATUH TERHADAP KETENTUAN
KETENTUAN SEBAB, PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM TELAH MENJADI
BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM REFORMASI BIDANG HUKUM DAN
PEMERINTAHAN.
SELANJUTNYA, NORMA SOSIAL MERUPAKAN ATURAN YANG BERLAKU
KASUISTIS DAN LOKATIF. WALAUPUN BISA DIGENERALISASIKAN, NAMUN
SETIAP DAERAH DI NEGARA INI MEMPUNYAI KRAMA DAN
TATA-ATURAN YANG BERBEDA. VARIASI DAN KERAGAMAN TATA-KRAMA INI
HARUS DIPAHAMI. SESUATU PERBUATAN MAUPUN UCAPAN YANG TIDAK
BERMASALAH UNTUK DILAKUKAN ATAUPUN DIUCAPKAN, TETAPI BISA
BERMAKNA LAIN JIKA HAL ITU DI TEMPAT LAIN. SEBAB, BUKAN TIDAK
MUNGKIN NANTINYA SAUDARA-SAUDARA PRAJA IPDN INI DITUGASKAN
DIWILAYAH YANG SAMA SEKALI BERBEDA DENGAN ASAL-USUL DAN LATAR
BELAKANG. SEHINGGA HARUS PERLU MEMPELAJARINYA LEBIH ADAFTIF
DAN MENDALAM TERHADAP WILAYAH TUGAS YANG BARU NANTINYA.
DENGAN PEMAHAMAN ITU, AKAN MELAHIRKAN APARATUR
PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL. PROFESIONALISME INI
MENGHASILKAN KARYA NYATA DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT BERUPA
JASA MAUPUN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT. HAL INILAH YANG
MENJADI DASAR URGENSITAS ASPEK MORALITAS DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH.
PARA PRAJA IPDN YANG KAMI BANGGAKAN!
SAYA SEBAGAI SALAH SATU UNSUR DARI PEMERINTAHAN DAERAH,
SEKALIGUS SEBAGAI CALON PENGGUNA DARI ALUMNI IPDN INGIN
1. ASPEK MORALITAS MENJADI BAGIAN TERDEPAN YANG HARUS
APLIKASIKAN DALAM MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN DAERAH;
2. SETIAP DAERAH MEMPUNYAI KARAKTERISTIK TERSEBDIRI, SEHINGGA
TIDAK ADA KONDISI IDEAL DI TEMPAT PENUGASAN YANG AKAN DATANG.
KARENA ITU, KEMAMPUAN UNTUK DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
TANPA KEHILANGAN JATI DIRI SEBAGAI KADER PAMONG PRAJA, MENJADI
BEKAL KEMBALI KE DAERAH
3. LEMBAGA PENDIDIKAN MERUPAKAN INSTITUT YANG BERUPAYA
MEMBEKALI KADER PAMONG PRAJA UNTUK LEBIH MENINGKATKAN
KUALITAS DIRI.
AKHIRNYA, CERAMAH PEMBEKALAN INI DILAKSANAKAN DALAM
RANGKA MEMPERSIAPKAN PRAJA SEBAGAI CALON PAMONG PRAJA MUDA
YANG CERDAS INTELEKTUAL, CERDAS OPERASIONAL, DAN CERDAS
EMOSIONAL SERTA KELAK MAMPU MENJADI SOSOK PAMONG PRAJA YANG
NEGARAWAN, PROFESIONAL DAN DEMOKRATIS.
BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH,
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
SEI RAMPAH, 27 MEI 2011
BUPATI SERDANG BEDAGAI,
