STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT JAWA
Masyarakat Jawa khusunya daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki budaya yang begitu kental., salah satunya dalam bermasyarakat. Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang memiliki budaya suka
bergotong-royong, kekeluargaan, dan percaya adanya Tuhan. Mereka memiliki semboyan yakni “Saiyeg Saekoprojo” dan gotong-royong.
Selain itu, masyarakat Jawa juga kental akan sejarah pemerintahan kerajaan-kerajaan besar yang pernah memerintah di wilayah nusantara seperti Majapahit dan Mataram. Bahkan, hingga saat ini masih terdapat dua kerajaan yang bertahan. Yakni, Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan
Surakarta. Adanya sistem pemerintahan kerajaan itulah yang menyebabkan adanya strata atau kelas-kelas sosial pada masyarakat Jawa.
Strata sosial tersebut dapat kita lihat dari beberapa hal. Salah satunya dapat kita lihat pada bentuk rumah dan ornamen atau ragam hias yang ada pada rumah yang mereka tempati.
Struktur bangunan rumah pada masyarakat Jawa berorientasi pada struktur Gunung Mahameru. Rumah Seorang raja dianggap sebagai pusat atau puncak dari Mahameru yang di sebut sebagi Dalem Ageng. Pada lingkaran atau lingkup yang kedua disebut Negara Agung. Pada lingkaran selanjutnya disebut sebagai Manca Negara. Pada lingkup yang ke empat disebut sebagai Daerah Pesisir dan pada lingkup terakhir disebut sebagai Tanah Seberang atau Samudra Raya. Orientasi ini juga yang menyebabkan kebanyakan Rumah tradisional Jawa menghadap ke selatan.
N O
Strata Sosial Penghuni
Lingkungan Tempat
Tinggal Bentuk dan Susunan Bangunan
1. Raja Keraton
- Griya Ageng berbentuk Limasan Sinom
- Pendapa berbentuk Joglo Pengrawit
- Peringgitan berbentuk Joglo Kepuhan
- Beberapa rumah atau bangunan tambahan
pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti Bangsal, Kasatriyan, dan Tamtaman 2. Patih, Adipati,
Bupati dan Pangeran
Rumah Para Pembesar Keraton
- Griya Ageng dan Pendapa berbentuk Joglo
- Paringgitan berbentuk Limasan Klabang Nyander
- Beberapa rumah atau bangunan tambahan
pendukung untuk keperluan sehari-hari
3.
Kaum
Bangsawan dan Orang-orang Kaya
Rumah Para Priyai
- Griya Ageng berbentuk Limasan
- Pendapa berbentuk Joglo - Beberapa rumah atau
bangunan tambahan
pendukung untuk keperluan sehari-hari
4.
Masyarakat Menengah Kebawah
Rumah Rakyat Biasa
- Griya Ageng berbentuk Limasan
- Pendapa berbentuk Kampung - Beberapa rumah atau
bangunan tambahan
pendukung untuk keperluan sehari-hari
Keterangan :
a. Griya Ageng merupakan tempat tinggal yang sesungguhnya bagi penghuni.
b. Paringgitan merupakan bangunan penghubung antara Griya Ageng dengan Pendapa. Biasanya digunakan untuk menggelar pertunjukan Wayang Kulit.
c. Pendapa merupakan tempat bagi para tamu yang berkunjung ke kediaman. Bisa juga disebut sebagai ruang tamu.
Dari keterangan tabel di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa : 1. Paringgitan hanya terdapat pada tempat tinggal yang dihuni oleh
orang-orang di lingkungan Keraton.
2. Khusus untuk rumah para pembesar keraton, Griya ageng berbentuk Joglo.
3. Bentuk bangunan rumah yang didunakan bagi tiap-tiap strata memiliki ketentuan masing-masing.