• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Buruk Akibat Kekurangan Zat Besi Mu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efek Buruk Akibat Kekurangan Zat Besi Mu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Efek Buruk Akibat Kekurangan Zat Besi Mungkin kita sering mendengar betapa pentingnya zat besi bagi tubuh kita, biasanya hal ini dikaitkan dengan komponen sel darah merah. Dimana akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dengan segala gejala yang ditimbulkannya mulai dari lemah, lesu, pusing dan lain-lain. Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena zat besi menjadi bagian dari banyak hhal dalam tubuh kita.

(2)

Anemia terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Dalam laman ini, anemia akibat kekurangan zat besi akan dibahas lebih dalam.

Zat besi diperlukan tubuh untuk menghasilkan komponen sel darah merah yang dikenal sebagai hemoglobin. Sel darah merah dibutuhkan oleh tubuh untuk menyimpan dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh organ. Selain itu, sel darah merah juga berperan dalam pembuangan karbondioksida dari sel-sel tubuh di paru-paru. Jika tubuh manusia kekurangan sel darah merah, penyebaran oksigen akan terganggu.

Anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi yang umum terjadi pada orang di segala usia, termasuk anak-anak. Sebagian besar kasus anemia terjadi di negara yang masih berkembang termasuk Indonesia. Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum. Anemia Di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan tingkat kasus anemia cukup tinggi. Kekurangan zat besi menjadi salah satu masalah nutrisi terbesar di Indonesia. Anak-anak, ibu hamil dan wanita yang berada pada masa subur memiliki risiko tertinggi menderita anemia. Berikut ini adalah beberapa penyebab anemia di Indonesia:

 Malanutrisi atau gizi buruk adalah penyebab anemia nomor satu di Indonesia. Asupan zat besi orang Indonesia masih kurang, terutama yang bersumber dari nutrisi hewani. Nasi menjadi bahan makanan utama sehari-hari orang Indonesia,padahal sayuran dan daging juga diperlukan karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Keragaman menu makanan memiliki peran penting dalam asupan zat besi yang cukup.

 Kebiasaan minum teh dan kopi di kalangan orang Indonesia juga berpengaruh kuat dalam tingginya tingkat anemia di Indonesia. Teh dan kopi mengandung zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh manusia.

 Indonesia juga termasuk dalam kelompok negara-negara dengan penderita talasemia yang tinggi. Talasemia adalah penyakit genetik atau keturunan yang mengakibatkan penderitanya mengalami kekurangan hemoglobin dan sel darah merah. Hal ini yang sering menyebabkan terjadinya kondisi anemia.

(3)

Anemia juga umum terjadi pada wanita hamil.Pada masa hamil, kebutuhan zat besi wanita meningkat karena janin dalam kandungannya turut menyerap zat besi dan vitamin agar dapat bertumbuh secara normal.

Gejala Yang Muncul Akibat Anemia Defisiensi Besi

Tingkat gejala anemia tergantung kepada seberapa cepat cadangan zat besi tubuh menurun. Ada penderita yang mengalami hampir semua gejala sedangkan ada beberapa yang hanya merasa lelah. Berikut adalah gejala-gejala anemia yang umum terjadi:

 Mudah atau lebih cepat lelah

 Kurang berenergi  Muka pucat  Sesak napas

 Pusing dan sakit kepala

 Kaki dan tangan terasa dingin

 Sensasi kesemutan pada kaki

 Lidah membengkak atau terasa sakit

 Sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terkena infeksi

 Sakit pada dada

 Jantung terasa berdetak dengan cepat

Tanda-tanda lain yang bisa muncul akibat anemia adalah kuku menjadi mudah patah, rambut rontok dan nafsu makan yang menurun.

Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk memastikan langkah diagnosis anemia.

Pengobatan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi

(4)

perlu ditingkatkan demi menjaga cadangan dan tingkat zat besi yang normal. Ada beberapa makanan sumber zat besi yang sangat bagus, contohnya:

 Hati ayam dan hati sapi

 Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah

 Tahu dan tempe

 Boga bahari atau makanan laut seperti ikan, tiram dan kerang

 Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli  Daging merah tanpa lemak seperti daging sapi dan kambing  Buah-buahan kering, misalnya kismis dan aprikot

Agar dapat memaksimalkan penyerapan zat besi, asupan vitamin C juga diperlukan. Konsumsi makanan yang tinggi zat besinya bersamaan dengan sumber vitamin C seperti jeruk, kiwi dan tomat.

Pada dasarnya, penyebab anemia bervariasi. Agar tidak berkembang menjadi kondisi kronis, penyebab utamanya perlu diketahui dan ditangani. Jika dibiarkan, anemia yang pada umumnya mudah ditangani, justru bisa berdampak jangka panjang pada tubuh penderitanya.

Komplikasi Anemia Defisiensi Besi

Jika anemia defisiensi besi tidak ditangani dengan tepat, pada akhirnya bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain. Kekurangan zat besi berdampak buruk kepada sistem kekebalan tubuh manusia. Inilah yang membuat Anda lebih mudah terserang penyakit lainnya.

Anemia defisiensi besi juga bisa berakibat kepada terjadinya gagal jantung, yaitu saat kinerja jantung menurun dan tidak bisa memompa darah ke seluruh bagian tubuh dengan baik.

(5)

Zat besi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zat besi

Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.[1] Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.[1] Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. [2] Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel.[1]

Laki-laki dewasa (berat badan 75 kg) mengandung ± 4000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat badan 55 kg) mengandung ± 2100 mg zat besi.[1] Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya kekurangan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki.[1] Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0 – 300 mg sehingga rentan terhadap anemia, apalagi pada usia subur wanita mengalami menstruasi.[1]

Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur.[1] Kecukupan yang dianjurkan untuk anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari, gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari, menopause 6,7 mg/hari, dan menyusui 8,7 mg/hari.[1] Angka kecukupan ini dihitung berdasarkan ketersediaan hayati (bioavailability) sebesar 15%.[2] Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-23%.[2] Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat besi yag berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya.[2]

Referensi

1. ^abcdefgh(Inggris) Garrow JS dan James WPT. 1993. Human Nutrition and Dietetics,

Ninth Edition. Edinburgh: Churchill Livingstone. Page 174-180.

2. ^ abcd(Inggris) Drummond KE dan Brefere LM. Nutrition for Foodservice and Culinary

(6)
(7)

Pengertian Zat Besi dan Fungsinya Bagi Kesehatan Tubuh. Zat besi merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Zat ini berkaitan erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Zat besi memiliki fungsi yang begitu penting yaitu mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Dalam proses pengangkutan oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein untuk membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel.

Laki-laki memiliki cadangan zat besi yang terdapat dalam limpa dan sumsum tulang. Cadangan zat tersebut sebanyak 500-1500 mg, sedangkan wanita hanya mempunyai 0-300 mg zat besi. itulah sebabnya wanita paling sering mengalami kekurangan darah (anemia) daripada laki-laki, apalagi pada wanita yang mengalami menstruasi.

Kebutuhan Zat Besi

Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur : 1. Usia 2-6 tahun 4,7 mg/hari

2. Usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari

3. Laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari 4. Gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari 5. Laki-laki dewasa 8,5 mg/hari

6. Wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari 7. Menopause 6,7 mg/hari

8. Ibu menyusui 8,7 mg/hari.

Manfaat Zat Besi Bagi Kesehatan

1. Membentuk Hemoglobin

Hemoglobin merupakan unsur paling penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu hemoglobin yang memberikan warna merah gelap pada darah. Hemoglobin biasa disebut juga dengan sel darah merah.

(8)

Zat besi bertindak sebagai pengantar oksigen yang mentransfer oksigen ke seluruh tubuh. Ini sangat penting karena oksigen dibutuhkan oleh masing-masing dan setiap bagian tubuh untuk melakukan aktivitas rutin.

Otak juga membutuhkan oksigen untuk meningkatkan kinerja. 20 % oksigen yang terdapat dalam darah digunakan oleh otak. Disini merupakan peran zat besi yang membantu untuk memasok oksigen dalam darah.

5. Mencegah Anemia

Kurang darah atau anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Sehingga dapat menunjukkan gejala seperti kelelahan, kelemahan tubuh, sakit kepala, dan terlalu peka terhadap suhu dingin.

6. Mencegah Penyakit kronis

Asupan zat besi yang tepat dapat mencegah anemia, gagal ginjal dan anemia predialysis.

7. Pramenstruasi

Zat besi juga dapat mengurangi gejala pramenstruasi yang berupa pusing, perubahan suasana hati, hipertensi. Kekurangan asupan zat besi selama pramenstruasi dapat membuat seseorang seperti lekas marah dan emosional.

8. Menjaga kesehatan rambut

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rambut menjadi kusam, tipis, kering dan rontok. Karena Zat Besi berperan penting dalam mengantar oksigenas ke akar rambut.

9. Diperlukan oleh ibu hamil

Zat Besi sangat diperlukan ibu hamil untuk pembentukan hemoglobin dan juga membawa oksigen dalam darah pada ibu hamil dan janinnya. Ibu hamil harus mendapat asupan zat besi yang cukup untuk pertumbuhan janin, direkomendasikan sekitar 27 miligram zat besi per hari.

10. Menjaga kesehatan kulit dan kuku

Zat besi juga berguna untuk memfungsikan zat antioksidan. Selain itu juga membantu untuk mengaktifkan vitamin dalam kelompok B kompleks. Ini sangat berguna untuk menjaga kesehatan kulit. Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kelelahan, wajah pucat, kulit kering, ujung rambut pecah, kuku menjadi rapuh.

11. Menurunkan berat badan

(9)

Sumber referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_besi diakses tanggal 29 agustus 2014

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman penyusunan perangkat diklat menggunakan “Fasilitas Kolaborasi dan Monitoring Penyusunan Perangkat Diklat” disusun dengan maksud sebagai acuan dalam

Sistem koordinat yang dipakai oleh input adalah sistem koordinat layar komputer bukan sistem koordinat cartesius yang digunakan oleh Unistoke Kanji, sehingga untuk

Guru Besar dalam Bidang Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi UNAIR tersebut, mengangkat unsur terpenting dalam sebuah organisasi yakni sikap saling

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ALLAH SWT.karena atas ijin dan berkat rahmat serta petunjuk-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan

Bentuk perlindungan hukum yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes adalah melakukan Pendaftaran dan pendataan nelayan kecil untuk mendapatkan

Berdasarkan penghitungan data laju pertumbuhan harian Spirulina sp pada lampiran 6 dengan perlakuan dosis pupuk organik cair hasil fermentasi dari Azolla pinnata

Jika ada kontaminasi pada isolasi contohnya kelembaban dalam transformator terlalu tinggi (moisture), maka nilai tahanan dari isolasi berkurang dan berdampak kepada tingginya arus