• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI NORMALITAS PARTISIPASI MASYARAKAT DA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI NORMALITAS PARTISIPASI MASYARAKAT DA (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UJI NORMALITAS PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TAGANA

DALAM KESADARAN AKAN

TINGKAT ANTISIPASI TERJADINYA BENCANA

Bunnaya Syifa Qolby¹

¹Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan

[email protected]

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota- Universitas Pasundan Bandung

Jl. Dr. Setiabudhi No.193, Bandung

1. Pendahuluan

Indonesia adalah menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR). Tingginya posisi Indonesia ini dihitung dari jumlah manusia yang terancam risiko kehilangan nyawa bila bencana alam terjadi. Indonesia menduduki peringkat tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi. Indonesia juga menduduki peringkat tiga untuk ancaman gempa serta enam untuk banjir. Namun dibandingkan negara-nehara lain tsunami memang merupakan ancaman yang paling mengkhawatirkan, dengan jumlah penduduk yang terpapar atau memiliki risiko tertinggi terhadap bencana sekitar 5,4 juta orang. Sebenarnya bagi Indonesia ancaman yang lebih besar justru datang dari gempa bumi yang mengancam sekitar 11 juta penduduk serta banjir yang mengancam setidaknya 1 juta penduduk.Dengan posisi geografis yang terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia: Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik, Indonesia memang tidak banyak bisa mengelak, yang bisa dilakukan adalah berusaha hidup harmoni dengan bencana, bersiasat memperkecil dampak. (Sumber: hasil wawancara Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana,

(2)

Maka dari itu untuk memperkecil dampak harus adanya kegiatan partisipasi masyarakat dan TAGANA yang dimana hakekat tujuan dari kegiatan mengantisipasi dan penanggulangan bencana adalah untuk mengurangi resiko dan menekan dampak bencana terhadap masyarakat. Oleh karena itu segala aspek maupun proses yang terkait dengan upaya-upaya penanggulangan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka segala upaya penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.

Agar masyarakat memahami tentang peran dan fungsinya dalam mengantisipasi bencana, maka perlu dilakukan upaya-upaya pemberdayaan seperti penguatan, pemantapan dan pelatihan sesuai dengan budaya, kearifan lokal serta kemampuan dan potensi masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat akan lebih mandiri, lebih kuat, lebih sigap, lebih terlatih dan lebih siap untuk menghadapi bencana mendatang tanpa bergantung kepada pihak lain kecuali kondisi khusus.

Untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam antisipasi bencana diperlukan

basis yang kuat dari “ kalangan “ masyarakat itu sendiri agar penanggulangan bencana tidak

hanya menjadi kebutuhan sampingan tapi melembaga sebagai bagian dari kehidupannya.

Kelompok basis yang dianggap paling kuat, paling menonjol dan militan serta memiliki spirit yang tinggi adalah dari kelompok generasi muda yang keberadaan mereka ada di seluruh pelosok desa di seluruh tanah air dalam sistem penanggulangan bencana nasional adalah TAGANA (Taruna Siaga Bencana).

Oleh karena jika adanya partisipasi masyarakat untuk memahami pentingnya mengantisipasi bencana yang dalam pemahaman nya dibantu oleh TAGANA ini maka resiko akan dampak saat terjadinya bencana akan terminimalisir.

Untuk mengetahui apakah selama ini partisipasi masyarakat dan TAGANA dalam tingkat kesadaran akan mengantisipasi bencana sudah berjalan normal atau belum, maka dari itu saya melakukan analisis uji normalitas dengan menghipotesiskan berupa:

Ho = partisipasi masyarakat dan TAGANA berdistribusi normal

(3)

2. Teori

A. Definisi Partisipasi Masyarakat

Dalam mata kuliah Pembangunan Masyarakat, Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut.

Mikkelsen dalam Soetomo (2006), mengatakan bahwa pembangunan pada dasarnya merupakan proses perubahan, dan salah satu bentuk perubahan yang diharapkan adalah perubahan sikap dan perilaku. Partisipasi masyarakat yang semakin meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu perwujudan dari perubahan sikap dan perilaku tersebut.

B. Definisi TAGANA

TAGANA adalah kelompok basis militan serta memiliki spirit yang tinggi adalah dari kelompok generasi muda yang keberadaan mereka ada di seluruh pelosok desa di seluruh tanah air untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam antisipasi dan penanggulangan bencana , Ada beberapa alasan tentang keterlibatan generasi muda dalam penanggulangan bencana yaitu pertama Jumlah generasi muda sangat banyak, Pesebarannya sampai di desa-desa di seluruh pelosok negeri, Usia mereka masih muda (18 s.d. 45 tahun), Sifat mau menolong dan saling membantu sangat tinggi, Sudah sering terlibat dalam penanggulangan bencana di wilayahnya masing-masing, Berdasarkan eksplorasi dan kenyataan tersebut, maka dianggap perlu memberdayakan potensi generasi muda dalam penanggulangan bencana sebagai personal penanggulangan bencana berbasis masyarakat terlatih agar potensi tersebut melembaga, maka keberadaannya perlu mendapat pengukuhan dan penetapan yuridis formal dan dapat disetarakan dengan unsur-unsur penanggulangan bencana formal lainnya untuk menumbuhkan rasa kebanggaan profesi serta rasa tanggung jawab sosial.Pengakuan dan penetapan yuridis formal generasi muda dalam sistem penanggulangan bencana nasional diberi nama TAGANA (Taruna Siaga Bencana).

C. Definisi Kegiatan Antisipasi Bencana

(4)

dari pertahanan sipil untuk menyiapkan masyarakat sipil persiapan sebelum bencana terjadi.

Kegiatan antisipasi bencana disebut juga dengan mitigasi bencana, Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. (UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9) (PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6)

Mitigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf c dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. (UU No 24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1)

Mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. (PP No 21 Tahun 2008 Pasal 20 ayat (1)baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Dalam konteks bencana, dekenal dua macam yaitu (1) bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh fakto alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah longsor, dll. (2) bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik social, penyakit masyarakat dan teror. Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana.

D. Uji Normalitas K-S

(5)

yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploating data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi atau residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan grafik dapat dilakukan dengan program SPSS dengan analisis grafik Normal Probability Plot.

Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.

Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

3. Aplikasi dalam SPSS

Pada pengujian kali ini saya menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk membuktikan apakah variabel yang saya tentukan berdistribusi normal atau tidak, dimana dalam pembahasannya:

A. Signifikansi : Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov dengan pada taraf signifikansi 0,05.

B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Normalitas : Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.. 4. Hasil dan Pembahasan

(6)

bencana. Untuk membuktikan ketiga variabel berdistribusi normal atau tidak berdistribusi nor mal, maka dilakukan pengujian seperti yang dijelaskan di bawah ini.

A. Tahapan Pengerjaan

Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov pada SPSS, diantaranya :

1. Buka SPSS

2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Pelayanan, kemudian di baris selanjutnya Harga, dan baris berikutnya Kepuasan, pada kolom Type ubah menjadi

Numeric.

3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data seperti gambar di bawah ini.

(7)

4. Klik menu Analyze, kemudian pilih Nonparametric Tests, lalu pilih Legacy Dialogs, dan pilih 1 – Sample K-S.

5. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama One-Sample Kolmogorov – Smirnov Test,

(8)

6. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut.

B. Kesimpulan

(9)

a. Berdasarkan variabel partisipasi masyarakat : Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,287 yang lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya variabel pelayanan memiliki distribusi data yang normal.

b. Berdasarkan variabel jumlah anggota TAGANA : Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,242 yang lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya variabel harga memiliki distribusi data yang normal.

c. Berdasarkan variabel tingkat kesadaran antisipasi bencana : Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,025 yang lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya variabel pelayanan memiliki distribusi data yang tidak normal.

Kedua variabel berdistribusi normal, namun satu variabel berdistribusi tidak normal sehingga data yang diperoleh dikategorikan sebagai data yang tidak baik karena data tersebut ada yang tidak normal dalam pendistribusiannya dan dugaan sementara (hipotesis) ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan dengan tingkat partisipasi masyarakat dan jumlah anggota TAGANA yang cukup banyak namun belum sesuai dengan tingkat kesadaran mengantisipasi bencana dari masyarakatnya itu sendiri.

5. Daftar Pustaka

Puspa, Balebat. 2018. Modul Praktikum Statistik Perencanaan. Modul SPSS untuk statistik perencanaan tahun 2018. Hal. 1.

Heri, Budi. 2017. Matakuliah Pembangunan Masyarakat. Materi Partisipasi Masyarakat Baskoro, Roy. Apa itu tagana. Bangka Belitung: TAGANA Bangka Belitung. Diambil dari

https://taganababel.wordpress.com/apa-itu-tagana/ .(12 Desember 2017) Arifin, Yusuf. 2011. Indonesia Negara rawan bencana. Diambil dari

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/08/110810_indonesia_tsunami ( 28

Februari 2018)

Priyatno Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta: Gaya Media Diambil dari

http://repository.unpas.ac.id/6523/6/BAB%20III.pdf (28 Februari 2018)

(10)

(1 Maret 2018)

Hidayat, Anwar. 2012. Tutorial Uji Normalitas Kolmogorv Smirnov dengan SPSS. Diambil dari

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar alkaloid alami yang bersifat sedikit asam memberikan endapan dengan reaksi yang terjadi dengan reagent Mayer (Larutan Kalium Mercuri

Garansi ini tidak berlaku untuk produk yang telah disimpan, dirakit atau dipasang dengan tidak benar, yang digunakan secara tidak tepat, disalahgunakan, diubah, atau

Pada mode 1 dan 2; Port C dibagi atas dua bagian yang masing - masing mempunyai lebar 4 bit yang dioperasikan dengan Port A dan B dikhususkan sebagai sinyal kontrol output atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) locus of control berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor, (2) komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor,

Dari hal ini, target dan program yang akan dicapai Kabupaten Karanganyar juga merupakan informasiyang harus di teruskan kepada masyarakat, untuk itu humas Dinas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh kesenangan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Salon Agung di Kabupaten Gianyar Tahun 2013,

Toko XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, yang memperdagangkan barang-barang seperti seragam/uniform, tinta, sarung tangan, dan

Gambar 4.14 State Machine Diagram Applicant – Change Password 147 Gambar 4.15 State Machine Diagram Applicant – Home 148 Gambar 4.16 State Machine Diagram Applicant – Edit Applicant