• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PRAKTIUM MATA KULIAH SAINS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL PRAKTIUM MATA KULIAH SAINS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL PRAKTIUM MATA KULIAH SAINS

BANGUNAN

HUBUNGAN ANTARA FENOMENA SAINS

ARSITEKTUR DENGAN LINGUNGAN SEKITAR

DI SUSUN OLEH

ATMA.A

F 221 17 087

PRODI S1 TEKNIK ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

(2)

DAFTAR ISI

BAB I PEMDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

C. MANFAAT BAB II TEORI DASAR

A. PENCAHAYAAN B. KELEMBABAN C. TEMPERATUR D. ARAH ANGIN BAB III ISI

A. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIKUM B. ALAT PRAKTIKUM

C. HASIL PRAKTIKUM BAB IV PENUTUP

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pentingnya teori untuk menjadi rujukan praktik tidak boleh terlalu ditekankan.Praktik adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau

pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada “bayangan” dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan”.

Bangunan yang baik bukannlah bangunan yang memiliki rupa yang indah ataupun bentuk yang unik. Namun bangunan yang tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan iklim adalah bangunan yang baik. Karena percuma bila suatu bangunan yang memiliki bentuk yang indah namun ketahanannya buruk atau umur bangunan tersebut sangat pendek. Dalam merencanakan suatu bangunan atau tempat hunian yang baik, seyogyanya didasarkan atas pengaruh iklim pada daerah tersebut. Karena pengaruh-pengaruh tersebut akan

memberikan kesan tidak nyaman pada penghuni. Pengaruh-pengaruh lingkungan yang ada antara lain sinar matahari atau pencahayaan, kelembapan,

temperature dan arah angin.

Pengaruh iklim pada kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum.

Bahwasannya perencanaan serta tata letak suatu bangunan harus disesuaikan dengan keadaan iklim setempat adalah suatu hal yang sejak lama sudah dikenal manusia secara universal. Berabad-abad lamanya hingga kini dalam sejarah manusia, mereka belajar,

meneliti dan berusaha melindungi rumah-rumah ataupun bangunan-bangunannya terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan diri iklim sesuai dengan keadaan serta kondisi daerahnya masing-masing.

B. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk membahas iklim atau kondisi lingkungan yang ada di Boneoge, Donggala, Sulawesi tengah baik dalam wilayah pesisir pantai, permukiman penduduk dan perbukitan. Dimana unsure yang dibahas ada mengenai temperature, pencahayaan, kelembaban dan arah angin.

C. MANFAAT

(4)

BAB II

TEORI DASAR

A. PENCAHAYAAN

Dalam perancangan arsitektur ada dua tipe pencahayaan, pertama adalah pencahayaan alami dengan sumber sinar matahari dan kedua adalah pencahayaan buatan dengan sumber lampu penerangan. Pencahayaan alami lebih optimal dibutuhkan pada siang hari, terutama pada bagian luar bangunan. Sedangkan pencahayaan buatan lebih optimal dibutuhkan pada malam hari serta di bagian dalam ruang yang tidak/kurang terbias sinar matahari. Mengelola pencahayaan alami memerlukan berbagai elemen arsitektur agar dapat secara optimal memanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan bangunan. Bukaan bangunan berupa jendela, boven, karawang dan bahan kaca perlu diatur sedemikian rupa agar ruang dapat terterangi sesuai dengan fungsinya. Ruang yang terlalu terang tersinari matahari tentu tidak akan nyaman digunakan, yang terlalu gelap-pun juga tidak akan efektif digunakan. Mengatur segala bukaan bangunan agar dapat merespon sinar matahari juga membutuhkan pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda di saat pagi dan sore. Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan matahari melintasi kathulistiwa di sisi Utara dan Selatan.

Untuk mengantisipasi kelembaban yang terjadi di dalam ruang memang sinar matahari langsung sangat dibutuhkan. Tetapi untuk penerangan yang dibutuhkan hanya bias dari sinar matahari tersebut. Jika sebuah ruang yang dirancanakan mengahadap arah datangnya sinar matahari, perlu dipastikan bahwa sinar matahari langsung tidak akan mengganggu danm menerpa bagian ruang utnuk melakukan aktifitas utama. Pengaturna ini membutuhkan ilmu yang berkaitan dengan sudut datangnya sinar matahari di saat pagi sampai sore dan perubahan tahunannya dari arah Utara ke Selatan. Mengantisipasi kuatnya sinar matahari langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperlebar teritis atap, menggunakan secondary wall, menggunakan sun screen, dengan gordyn, louvre dan lain-lain. Semua cara ini perlu dipertimbangkan ketepatan penggunaanya serta perpaduan dengan bentuk dan nuansa arsitektur yang dirancang. Rancangan bagunan dengan tema tropis tentu akan lebih baik jika menggunakan perpanjangan teritis atap atau teritis konsol. Sedangkan yang bertema modern dapat menggunakan sunscreen, louvre dan lain-lain.

(5)

B. KELEMBABAN

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).Suhu atau udara yang lembab dalam rumah disebabkan oleh adanya jumlah kadar air yang berlebihan pada udara di dalamnya. Normalnya untuk kelembapan udara di dalam sebuah ruangan adalah 60% sampai dengan 70% RH. Mengukur kelembapan udara ini, dapat digunakan adalah yang disebut hygrometer. C. TEMPERATUR

Suhu udara (temperatur) adalah keadaan udara ypada waktu dan tempat tertentu. Suhu dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

1. Penyinaran matahari, meliputi jarak dan lamanya penyinaran, serta besar kecilnya sudut datangmatahari. Semakin besar intensitas penyinaran matahari, semakin tinggi temperatur udaranya.

2. Tinggi rendahnya permukaan daratan. Semakin tinggi suatu tempat di daratan dari permukaan air laut, semakin rendah temperatur udaranya.

3. Sifat permukaan bumi. Permukaan daratan bersifat lebih cepat menyerap dan melepaskan panas, dibandingkan dengan permukaan laut. Suhu udara di suatu tempat dapat diketahui dengan menggunakan sebuah alat ukur, yaitu termometer. Naik turunnya temperatur udara dapat dilihat pada angka yang tertera pada tabung kaca termometer. Satuan derajat untuk temperatur udara antara lain Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Reamur (R). hasil pengukuran suhu udara diberbagai tempat dapat dipetakan. Garais-garis pada peta yang menghubungkan daerah yang memiliki suhu udara sama disebut isoterm.

D. ARAH ANGIN

(6)

tidak memenuhi dinding sehingga dapat mengalirkan angin. Dalam kasus tertentu arah angin dapat sejajar dengan dinding, oleh karenanya perlu rancangan detail arsitektur agar membentuk bukaan yang mampu menangkap arah angin tersebut. Sirip-sirip yang diletakkan vertikal di samping jendela akan dengan mudah menangkap angin dan mengalirkannya ke dalam ruang hingga tercapai kesejukan. Dalam satu ruang minimal perlu diletakkan dua jendela dalam posisi yang berjauhan agar terjadi ventilasi silang (cross ventilation). Perlu diwaspadai pula bahwa angin ini terkadang membawa debu. Lingkungan luar yang penuh dengan perkerasan atau terbuka dengan penutup tanah/pasir berpotensi menerbangkan debu hingga terbawa angin masuk ke dalam bangunan. Untuk mengantisipasi selayaknya di sekeliling bangunan banyak ditanam pepohonan dan rumput sebagai filter debu sekaligus pendingin suhu. Rumput dan tanaman perdu yang terkena debu akan bersih ketika terjadi penyiraman pada dedaunan dan membawa kotoran jatuh ke dalam tanah.

BAB III ISI

(7)

Pelaksanaa praktikum fenomena sains bangunan mengenai pencahyaan kelembaban, temperature dan arah angin yang dilaksanaka di daerah Boneoge, Donggala, Sulawesi tengah pada tanggal 21 – 22 Oktober 2017, yang pelaksanaan praktikumnya dilakukan selama satuhari yang perhiungannya setiap satu jam sekali yang dimulai pada jam 16.00 s.d 15.00 pada esok harinya.

B. ALAT PRAKTIUM

Alat praktikum yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Galaxy Sensors

Fungsi aplikasi iniadalah untuk mengetahui intensitas pencahayaan, temperature dan pencahayaan.

2. Aplikasi kompas

3. Windsock

Windsock berfungsi untuk membantu mengetahui arah angin

Referensi

Dokumen terkait

Sementara konstanta terendah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 0.295234 berarti tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Kepulauan Bangka

keterampilan dengan kreativitas dan inovasi yang baik dan dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya. Nilai outer loading sikap lebih dari 0,5 yang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ketujuh variabel yang terdiri dari Etos Kerja, Semangat Untuk Bersaing, Kompetensi Berbisnis, Gaya Kepemimpinan,

Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa dengan penerapan pembelajaran kontekstual melalui cooking class dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak

Karena peran tata kelola infrastruktur aplikasi yang begitu penting dalam kelangsungan pelayanan publik, maka diperlukan suatu evaluasi internal berupa audit agar

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan

Untuk suatu periode waktu yang lebih panjang, pada saat Force Index turun ke titik terendahnya untuk suatu periode waktu yang panjang (misalnya 1 bulan), bears memiliki