Pengembangan Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Arivia Mutiara Nurussyifa (1504751)
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan [email protected]
Konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik dicetuskan oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956. Konsep tersebut juga dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom. Bloom menggunakan acuan ini untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep, untuk menunjukkan keterampilan tertentu, dan memiliki nilai-nilai mereka, sikap, dan minat terpengaruh.
Ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai, kemampuan belajar siswa meliputi kemampuan: Pertama, kemampuan ranah kognitif meliputi menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, menyintesiskan, dan menilai pengalaman belajar, yang relevan dengan setiap tingkatan tersebut yaitu:
1. Pengalaman belajar untuk kegiatan hafalan dapat berupa berlatih menghafal verbal atau parafrase di luar kepala, berlatih menemukan taktik menghafal. Jenis materi pembelajaran yang perlu dihafal dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 2. Pengalaman belajar untuk mencapai kemampuan dasar tingkatan penilaian dilakukan
dengan jalan memberikan penilaian terhadap objek studi menggunakan kriteria tertentu.
Kedua, ranah afektif. Kompetensi yang ingin dicapai, antara lain meliputi tingkatan pemberian respons,apresiasi, penilaian dan internalisasi. Kemampuan belajar yang relevan, antara lain:
1. Berlatih memberikan respons atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya..
2. Berlatih menilai ditinjau dari segi baik buruknya, adil tidak adil, indah tidak indah terhadap objek studi.
3. Berlatih menerapkan atau mempraktikkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Ketiga, ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai meliputi tingkatan gerakan awal, semi rutin, gerakan rutin untuk mencapai kompetensi tersebut, pengalaman belajar yang perlu dilakukan, antara lain:
1. Pada tingkat penguasaan gerakan awal, siswa perlu berlatih menggerakkan sebagian anggota badan.
2. Pada tingkatan gerakan semirutin, siswa perlu berlatih, mencoba atau menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan.
Kemampuan belajar yang umum dilakukan untuk mencapai tiga tingkatan tersebut adalah berlatih dengan frekuensi tinggi dan intensif dengan drill (latihan), menirukan, menyimulasikan, mendemontrasikan gerakan yang ingin dikuasai.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, E. Nancy. (2015). “Bloom’s taxonomy of cognitive learning objectives” dalam Jurnal
of The Medical Library Association [online], Vol 103 (2), abstrak. Tersedia: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4511057/. [12 Maret 2017]. Annilta. (2015). Pengembangan Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik [online].