• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas - Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Restoran Pizza Hut Setiabudi Medan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas - Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Restoran Pizza Hut Setiabudi Medan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Pelayanan

2.1.1 Pengertian Kualitas

Menurut American Society for Quality Control (dalam Laksana, 2008:89)

kualitas adalah keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau pelayanan yang

berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

atau yang tersirat. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, yang

memenuhi keinginan pelanggan, dengan memberikan kepuasan atas penggunaan

produk. Kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Produk dihasilkan untuk

memenuhi keinginan pelanggan sehingga suatu produk dapat dikatakan

berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, selain itu kualitas

bersumber dari dua sisi, produsen dan konsumen. Produsen menentukan

persyaratan atau spesifikasi kualitas, sedangkan konsumen menentukan kebutuhan

menetukan kebutuhan dan keinginan. Pedefenisian akan akurat jika produsen

mampu menerjemahkan kebutuhan dan keinginan atas produk ke dalam produk

yang dihasilkan.

2.1.2 Pengertian Jasa atau Pelayanan

Pelayanan menurut Kotler (dalam Laksana, 2008:85) adalah setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

(2)

dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat

intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu”.

Jadi yang dimaksudkan dengan pelayanan adalah suatu aktivitas atau tindakan

yang tidak berwujud yang ditawarkan dari suatu perusahaan kepada para

pelanggannya. Karakteristik jasa menurut Kotler (dalam Laksana, 2008:87)

dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu dapat disajikan dalam gambar

sebagai berikut:

Sumber: Modifikasi Kotler (dalam Laksana, 2008:87)

Gambar 2.1 Karakterisktik Jasa 2.1.3 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Zeithmal et. al (1990:19) (dalam Fajar Laksana (2008:88),

Kualitas pelayanan dapat di defenisikan sebagai kualitas pelayanan yang diterima

konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan

konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Salah satu model kualitas pelayanan

yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model ServQual

(Service Quality) seperti yang dikembangkan oleh Passuraman, Zeithmal, dan

Berry seperti yang dikutip oleh Lupiyoadi (2001:147) dalam serangkaian

penelitian mereka terhadap enam sektor jasa, reparasi, peralatan rumah tangga,

kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan ritel, dan pialang

sekuritas. ServQual (Service Quality) dibangun atas adanya perbandingan dua Service

1. Pure Tangible Goods 2. Tangible Goods with Accompaning Service 3. Major Service

(3)

faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata mereka terima

(perceived service)

2.1.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Lupiyoadi (2001;148-149), dimensi kualitas pelayanan ada 5 dimensi

antara lain:

1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak ekternal. Penampilan dari

kemampuan sarana dan prasarana perusahaan yang diberikan oleh pemberi

jasa, yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya)

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta

penampilan pegawainya.

2. Reliability atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan dalam

memberikan pelayanan seusai yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sifat

yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Responsiveness yaitu ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat pada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

konsumen menunggu tanoa alasan yang jelas menyebabkan persepsi

(4)

4. Assurance atau jaminan dan kepastian, yaitu pengetahuan

kesopansantunan, dan kemampuan seluruh para pegawai untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),

kredibiltas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence)

dan sopan santun (countersy).

5. Empaty yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan secara spesifik,

serta memiliki suatu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Keseluruhan dimensi tersebut harus dijalankan dengan strategi yang baik

sehingga dapat mencapai keseluruhan tujuan yang diharapkan dan hasilnya akan

membawa perusahaan pada pencitraan yang baik dimata para konsumen. Menurut

Parasuraman (dalam Laksana 2008:102), menekankan bahwa yang paling kuat

mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah faktor kehandalan, artinya dari dimensi

kualitas pelayanan, maka yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan

adalah dimensi kehandalan, yaitu meliputi:

1. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

untuk memberikan pelayanan.

2. Pelayanan yang diberikan simpatik dan menenangkan

3. Pelayanan yang diberikan dapat diandalkan

(5)

5. Perhitungan transaksi keuangan yang akurat

6. Data yang disajikan dapat diteliti ulang dan diperiksa

Masalah pelayanan pada dasarnya bukan merupakan suatu hal yang rumit,

namun apabila hal ini kurang diperhatikan dapat menimbulkan hal-hal yang rawan

karna hal ini relatif bersifat sangat sensitif. Pelayanan sangat bergantung dari

kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan, hal ini memberikan

gambaran bahwa kualitas pelayanan meliputi kemampuan pegawai yang

memberikan pelayanan kepada konsumen. Kemudian untuk lingkungan fisik dari

tempat pekerjaan yang harus selalu diperhatikan karena sangat berpengaruh

terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan dan ketepatan pelayanan

merupakan faktor penentu dalam menilai kualitas pelayanan. Sistem pelayanan

harus didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata

krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan

kepuasan pelanggan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

2.2 Loyalitas Pelanggan

2.2.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Dalam pengertian sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang

kegiatannya membeli atau menggunakan suatu produk, baik barang atau pun jasa

secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang

yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-

perusahaan bisnis. Dilihat dari segi perbaikan kualitas, defenisi pelanggan adalah

(6)

standar kualitas pelayanan tertentu. Secara garis besarnya terdapat tiga jenis

pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan pelanggan eksternal.

Pelanggan loyal adalah aset perusahaan. Loyalitas pelanggan memiliki peran

penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan

kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini

menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan

mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan

sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari pelanggan potensial

sampai memperoleh partners. Loyalitas pelanggan memiliki peran penting

dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan

kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini

menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan

mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan

sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan mulai dari mencari pelanggan

potensial sampai memperoleh partners. Menurut Oliver (dalam Ratih Hurriyati

(2010:129) mengungkapkan defenisi loyalitas pelanggan adalah komitmen

pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan

pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang

meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran memiliki potensi untuk

menyebabkan perubahan perilaku.

2.2.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan

Menurut Niegel Hill (dalam Ratih Hurriyati (2010:132), loyalitas

(7)

1. Suspect

Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli

(membutuhkan) barang/jasa, tetapi belum memiliki informasi

tentang barang/jasa perusahaan.

2. Prospect

Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu,

dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini,

meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah

mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang ditawarkan

melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth).

3. Customer

Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi

dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif

terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat.

4. Clients

Meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa yang

dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan

ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retention.

5. Advocates

Pada tahap ini, clients secara aktif mendukung perusahaan dengan

memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli

(8)

6. Partners

Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling

menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan, pada tahap

ini pula pelanggan berani menolak produk/jasa dari perusahaan

lain.

Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka

pendek, tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas

pelanggan memiliki nilai strategis dan merupakan ikatan yang kuat bagi

perusahaan. Berdasarkan pengertian yang ada, bahwa loyalitas pelanggan

merupakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan atau suatu produk tertentu

dengan disertai tindakan membeli kembali dan pelanggan konsumen bersedia

mengembangkan hubungan kembali.

Menurut Zeithmal (dalam Fajar Laksana,2008:185) terdapat empat dimensi

dari loyalitas pelanggan yaitu :

 Word of Mouth Communications  Purchase Intentions

 Price Sensivity

(9)

Sumber : Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (2008:185)

Gambar 2.2 Dimensi Loyalitas

Kualitas pelayanan jasa memiliki hubungan yang erat dengan loyalitas

pelanggan. hal ini dikemukakan dalam penelitian menurut Zeithmal (dalam Fajar

Laksana,2008:187). Kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang erat dan

digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut :

Sumber : Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (2008:187)

Gambar 2.3

(10)

Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin

menjaga kelangsungan hidup usahanya maupun keberhasilan usahanya, loyalitas

pelanggan merupakan tiket menuju sukses bisnis, loyalitas merupakan fungsi dari

kepuasan pelanggan, rintangan pengalihan, dan keluhan pelanggan. Pelanggan

yang puas akan dapat melakukan pembelian ulang pada waktu yang akan datang

dan memberitahukan kepada orang lain apa yang dirasakan.

Menurut (Jill Griffin, 2002) pelanggan yang loyal adalah orang yang :

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur

2. Membeli antar lini produk dan jasa

3. Mereferensikan kepada orang lain

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/ tidak mudah

terpengaruh oleh bujukan pesaing.

Bila seseorang merupakan pelanggan yang loyal maka ia akan

menunjukkan perilaku pembelian berulang yang tidak kurang dari dua kali.

Pembelian berulang tersebut dapat didorong akan adanya hal penting yang

menjadi syarat konsumen tersebut menjadi loyal, yaitu keterikatan (attachment)

yang tinggi terhadap produk atau jasa tertentu, keterikatan dapat dikatakan paling

tinggi apabila pelanggan memiliki preferensi yank kuat akan produk atau jasa

tertentu dan dapat secara jelas membedakannya dari produk-produk pesaing.

2.2.3 Jenis-jenis Loyaitas

Adapun jenis-jenis loyalitas yang timbul akibat adanya keterikatan

pelanggan dengan produk yang dikonsumsinya (menurut Jill Griffin,2003:22-24),

(11)

1. Tanpa loyalitas

Beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau

jasa tertentu, keterikatannya rendah dengan tingkat pembelian berulang

yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas.

2. Loyalitas lemah

Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang

tinggi, pelanggan ini akan membeli karena kebiasaan. Dengan kata lain,

faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.

3. Loyalitas Tersembunyi

Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian

berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi, bila pelanggan

memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh

sikap yang menentukan pembelian berulang.

4. Loyalitas premium

Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat

keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian yang berulang yang juga

tinggi. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, seseorang akan

bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang

membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. Para pelanggan

ini menjadi pendukung vokal produk atau jasa tersebut dan selalu

(12)

2.2.4 Strategi Peningkatan Loyalitas Pelanggan

Beberapa strategi meningkatkan loyalitas pelanggan antara lain:

1. Berikan produk yang berkualitas serta bebas dari kerusakan ataupun

kecacatan saat sampai di tangan pelanggan.

2. Berikan kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian

serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para pelanggan.

Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang

diberikan.

3. Fokus pada kepentingan atau pencapaian kepuasaan pelanggan sehingga

produk serta pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan

pelanggan.

4. Memperhatikan harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan

kondisi pasar saat ini, serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang

ditawarkan. Karena pelanggan akan membandingkan antara biaya yang

dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk.

5. Berikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan

sehingga para pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang

ditawarkan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan.

Mempertahankan pelanggan lebih sulit daripada mendapatkan pelanggan

baru oleh sebab itu pelanggan yang loyal harus dipertahankan agar tidak

berpindah menjadi pelanggan pesaing. Loyalitas dapat terbentuk apabila

pelanggan merasa puas dengan merek atau tingkat layanan yang diterima, dan

(13)

diperlukan dalam loyalitas pelanggan. Maka dari itu perusahaan harus

menyadari metode mana yang tepat digunakan dalam loyalitas pelanggan.

2.3Penelitian Terdahulu

Deddy Azwarsyah (2011) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Stockist Center K-Link Medan”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada Stockist Center K-Link Medan.

Hasil yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda terhadap

variabel-variabel kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya

tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5), sebagai variabel independen

dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variabel dependen. variabel yang

mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y)

adalah variabel Kehandalan (X2), sedangkan variabel bukti langsung (X1) dan

variabel empati (X5) juga memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan (Y)

namun tidak begitu signifikan karena nilai signifikan. Alat analisisnya adalah

uji T, uji F dan koefisien Determinan (

Catrin Novrista Harni (2013) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kualitas Pelanggan Pada PT. PLN (PERSERO) Area Lubuk Pakam.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis seberapa besar

pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangible), keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(emphaty) terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan PT. PLN

(14)

kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik (tangibles), keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati

(emphaty) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh

nilai R = 0,761 artinya terdapat hubungan yang erat antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam

yaitu sebesar 76,1%. Hasil analisis data dengan uji signifikansi secara parsial

menyatakan bahwa variabel bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya

tanggap (responsiveness) tidak berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan. Variabel jaminan (assurance) dan empati

(emphaty) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan.

2.4Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama

dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan

jaringan hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan

dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui

proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro,2003:44). Dalam

kaitannya dengan loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan yang baik mampu

menciptakan rasa puas di dalam benak pelanggan sehingga para pelanggan

tidak akan berpindah kepada produk lain. Sekaligus akan merekomendasikan

perusahaan kepada orang lain termasuk relasi. Dalam konsep penetapan

(15)

menciptakan pelanggan yang loyal sehingga pada akhirnya akan memberikan

keuntungan pada perusahaan berupa profit untuk kelangsungan

operasionalnya. Dari gambar 2.4 dapat dikategorikan bahwa loyalitas

pelanggan akan tercipta dengan baik dan terus ada pada pelanggan yang sudah

loyal jika dimensi kualitas pelayanan yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2),

Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4), Empati (X5),menunjukkan variabel terikat

(Y) loyalitas pelanggan sangat dipengaruhi dari keberhasilan variabel-variabel

bebasnya (X). Ketidakpuasan akan timbul jika harapan dan keinginan

konsumen tidak sesuai dengan kualifikasi pelayanan yang diterimanya. Secara

sistematik kerangka berpikir dalam penulisan ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.4 sebagai berikut:

Sumber: Lupiyoadi (2001: 148)

(16)

2.5 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan peneliti sebelumnya, maka yang menjadi hipotesis dari penelitian ini

adalah kualitas pelayanan restoran Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari

bukti fisik (tangible), keandalan (reliability) daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), dan empati (emphaty) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Gambar

Gambar 2.1 Karakterisktik Jasa
Gambar 2.3 Hubungan Dimensi Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan
gambar 2.4 sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

yang telah memberikan segala limpahan karuniaNya sehingga penyusunan skripsi dengan judul ” PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN

Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan yang

Kualitas pelayanan menjadi salah satu faktor yang mampu mempengaruhi loyalitas pelanggan dikarenakan pelanggan yang menerima pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan Restoran Ayam Resto Colomadu. Sampel dalam penelitian

Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel bebas (kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan) dapat menjelaskan loyalitas pelanggan pengguna jasa transportasi BPU

Perhitungan tingkat signifikan hubungan antara Kualitas Pelayanan salon dan Loyalitas Pelanggan dengan menggunakan uji t,dimana hasil yang diperoleh adalah

HUBUNGAN HARGA, PROMOSI, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN LOYALITAS PELANGGAN YANG BERBERLANJA ONLINE DI NYAYUR.ID KOTA

H7: Kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan dimediasi oleh kepuasan pelanggan Penelitian Stan 2015 yang menunjukkan gender tidak memoderasi hubungan