• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI TINGKAT FERTILITAS, MORTALITAS, DAN MIGRASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA SUKARAJA DESA SUKARAJA KECAMATAN JEROWARU KECAMATAN JEROWARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLIKASI TINGKAT FERTILITAS, MORTALITAS, DAN MIGRASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA SUKARAJA DESA SUKARAJA KECAMATAN JEROWARU KECAMATAN JEROWARU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU : AHMAD TOHRI, M.Si

KELOMPOK PENELITI

KETUA KELOMPOK : JAWAHIR INTAN H.S. (09380020)

ANGGOTA : 1. ENI CAHAYA SARI (09380010)

2. KARATUL AINI (09380021)

3. MUTIA HALATUNNISA (09380034)

4. ILWARTAMI (09380017)

5. NANIK HARTATI (09380036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONG

(2)

I.

LOKASI PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Secara geografis Kabupaten Lombok Timur terletak di antara 116°-117°

Bujur Timur dan antara 8°-9° Lintang Selatan. Luas wilayah 2.679,88 km²

yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 km² (59,91 %) dan lautan seluas

1.074,33 km² (40,99 %). Di antara 20 jumlah kecamatan di Kabupaten Lombok

Timur salah satunya adalah Kecamatan Jerowaru. Kecamatan ini mempunyai

empat desa, salah satunya adalah Desa Sukaraja.

Desa Sukaraja

Berdasarkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kepala Desa Sukaraja tahun

2004, 2005, dan 2007 terdapat gambaran umum mengenai Desa Sukaraja dari

tahun ke tahun.

Desa Sukaraja merupakan salah satu dari 4 Desa yang ada di Kecamatan

Jerowaru. Desa ini mempunyai luas wilayah ± 14,38 km² dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut.

Sebelah Utara : Desa Lekor (Lombok Tengah)

Sebelah Timur : Desa Jerowaru dan Sepit

Sebelah Selatan : Teluk Ekas dan Desa Batu Nampar

Sebelah Barat : Desa Ganti dan Semoyang (Lombok Tengah)

(3)

6. Perkantoran : 12 Ha

7. Industri : 5 Ha

(4)

II.

HASIL PENELITIAN

A. DATA DEMOGRAFI PENDUDUK DESA SUKARAJA

1. Data Jumlah Penduduk Desa Sukaraja

Jumlah penduduk Desa Sukaraja pada Desember 2004 sebanyak 11.010

jiwa yang tergabung dalam 3.467 Kepala Keluarga dengan rincian sebagai

berikut.

• Laki-laki : 5.469 jiwa

• Perempuan : 5.541 jiwa

Sedangkan jumlah penduduk sampai dengan Desember 2007 meningkat

menjadi 11.682 jiwa yang tergabung dalam 3.711 Kepala Keluarga dengan

rincian sebagai berikut.

• Laki-laki : 5.770 jiwa

• Perempuan : 5.912 jiwa

2. Data Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi Desa Sukaraja

Fertilitas

Berdasarkan hasil penelitian kami selaku peneliti, kuantitas kelahiran pada

masyarakat Desa Sukaraja tergolong “sedang” (tidak terlalu tinggi dan tidak

terlalu rendah). Menurut data yang ada pada Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Desa Sukaraja, tercatat bahwa rata-rata 30 bayi lahir dalam

setahun. Dalam masing-masing Kepala Keluarga rata-rata mempunyai 3

orang anak. Kuantitas kelahiran ini dipengaruhi oleh beberapa hal, di

antaranya adanya pengadaan program Keluarga Berencana (KB) dan

penyuluhan kesehatan ibu dan bayi melalui Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu).

Kuantitas kelahiran pada masyarakat harus diiringi pula dengan kualitas

kelahirannya. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka berdasarkan hasil

(5)

Sukaraja tergolong baik. Penilaian pada kualitas kelahiran ini bertolak pada

tingkat kesehatan ibu dan bayi , jumlah kematian pada ibu dan bayi, serta

ketersediaan fasilitas kesehatan di lingkungan desa tersebut.

Tingkat kesehatan ibu dan bayi pada masyarakat Desa Sukaraja tergolong

bagus, jumlah kematian ibu dan bayi tergolong minim, dan fasilitas

kesehatan yang tersedia pun sudah tergolong lengkap. Sedangkan bila

secara umum dibandingkan dengan kuantitas kematian penduduk Desa

Sukaraja, maka jumlah kelahirannya lebih besar dibanding dengan jumlah

kematian yang terjadi.

Mortalitas

Jumlah kematian pada masyarakat Desa Sukaraja tergolong rendah. Hal ini

berdasarkan data dari Sekretaris Desa Sukaraja yang mengatakan bahwa

rata-rata penduduk yang mati berjumlah 11 orang pertahun. Angka ini

menunjukkan bahwa jarang terjadi kematian pada masyarakat desa

setempat.

Terkait dengan kematian, perihal penting yang harus diketahui dan sangat

berpengaruh terhadap hal tersebut adalah tingkat harapan hidup masyarakat.

Tingkat harapan hidup penduduk Desa Sukaraja terhitung tinggi. Fakta ini

ditandai oleh rata-rata penduduk desa yang mengalami kematian adalah

pada golongan tua. Penyebab kematian pun adalah karena persoalan umur

yang sudah tergolong lanjut usia, bukan disebabkan oleh penyakit tertentu

karena kurangnya fasilitas kesehatan.

Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan tempat tinggal penduduk dari suatu tempat

dalam satu wilayah ke wilayah lain. Migrasi terbagi menjadi dua, yakni

migrasi masuk dan migrasi keluar. Perpindahan penduduk kerap kali terjadi

di berbagai wilayah di Indonesia. Begitu pula halnya dengan di Desa

(6)

Para penduduk Desa Sukaraja cenderung melakukan migrasi ke daerah lain

(migrasi keluar). Migrasi yang dilakukan beragam, ada yang dalam jangka

waktu yang lama dan ada pula yang sifatnya hanya sementara. Sedangkan

migrasi masuknya jarang terjadi. Hal ini dikarenakan para pendatang dari

daerah lain jarang memutuskan untuk pindah dan tinggal di desa tersebut.

Migrasi penduduk disebabkan oleh adanya faktor penarik dan faktor

pendorong, baik dari daerah asal maupun dari daerah tujuan. Dari Desa

Sukaraja sendiri, faktor yang menjadi pendorong masyarakat untuk

bermigrasi keluar antara lain mata pencaharian, pendidikan, dan pernikahan.

Sementara faktor penarik sebagian masyarakat untuk berkeinginan menetap

di desanya adalah karena wilayah desa yang masih tergolong luas, yang

memungkinkan lebih besar ruang untuk membangun pemukiman

dibandingkan daerah lain.

B. DATA PERUBAHAN SOSIAL DESA SUKARAJA

Perubahan sosial merupakan hal yang tak luput terjadi dalam masyarakat.

Hal ini dikarenakan sifat masyarakat yang dinamis, yang senantiasa terdapat

perubahan-perubahan dalam berbagai segi kehidupannya. Demikian pula

realitanya pada masyarakat Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru. Tidak sedikit

terjadi perubahan sosial pada masyarakat desa ini. Untuk lebih jelasnya akan

dijabarkan sesuai dengan hasil penelitian kami sebagai berikut.

1. Ekonomi

Perubahan sosial yang terjadi di Desa Sukaraja dari segi perekonomian

masyarakatnya yakni jenis dan hasil mata pencaharian penduduk meningkat.

Hal ini merupakan imbas dari banyaknya masyarakat Desa Sukaraja yang

menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke

luar negeri. Rata-rata para TKI dan TKW tersebut bernasib mujur. Mereka

mendapat penghasilan yang tidak sedikit di daerah rantauan tempat mereka

bekerja, dibandingkan dengan penghasilan mereka di daerah asalnya Desa

(7)

Jenis Mata pencahariannya pun sudah mulai beragam (heterogen). Yang

dulunya bersifat homogen yaitu masyarakatnya cenderung bertani dan

bercocok tanam. Kini tak sedikit dari masyarakatnya yang juga bermata

pencaharian sebagai pedagang dan pegawai di instansi pemerintahan baik

negeri maupun swasta.

2. Kependudukan

Dalam bidang kependudukan, perubahan sosial yang terjadi berupa semakin

meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan perbandingan data sensus

penduduk pada Desember 2004 dan Desember 2007, menunjukkan bahwa

ada peningkatan yang nyata pada jumlah penduduk yang bertempat tinggal

menetap di Desa Sukaraja ini.

Terkait dengan hal itu, bagian yang ikut berubah dalam sistem

kependudukannya adalah maraknya terjadi perpindahan penduduk (migrasi).

Pernikahan pada usia dini pun tak jarang terjadi, sehingga menyebabkan

bertambahnya jumlah Kepala Keluarga pada tiap tahunnya, Pertambahan ini

juga tentunya akan berpengaruh langsung terhadap sistem

kependudukannya.

3. Pendidikan

Akibat interaksi penduduk dengan dunia luar kian menguat, maka berimbas

positif terhadap perubahan tingkat dan kualitas pendidikan masyarakat Desa

Sukaraja. Dulu masyarakatnya rata-rata hanya berpendidikan sampai

setingkat SLTA. Namun sekarang sudah banyak generasi mudanya yang

dapat mengenyam bangku perkuliahan, baik di negeri maupun swasta.

Bahkan tak sedikit yang telah menyandang gelar sarjana.

Dari segi fasilitas pendidikannya pun kini sudah semakin banyak dibangun

sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pendidikan tersebut.

Tenaga pengajarnya pun terbilang mulai mencukupi sehingga istilah

(8)

4. Gaya Hidup

Perubahan sosial juga terjadi pada gaya hidup masyarakat Desa Sukaraja.

Perubahan gaya hidup ini terlihat dari adanya perubahan pada gaya

berpakaian, cara bergaul, bahasa, transportasi, dan model perumahan

penduduk.

Dalam gaya berpakaian yang dulunya sebagian masyarakat masih memakai

pakaian kebaya, namun sekarang seiring dengan perkembangan zaman

masyarakat sudah mulai menanggalkan kebiasaan berpakaian seperti itu

khususnya pada generasi mudanya. Model dan jenis pakaiannya sudah

beragam layaknya masyarakat perkotaan. Begitu pula perihalnya dengan

cara bergaul, bahasa, transportasi, dan model perumahan penduduk yang

ikut berubah secara signifikan.

5. Teknologi

Dari waktu ke waktu teknologi sudah mulai berkembang pada penduduk

Desa Sukaraja. Teknologi tersebut meliputi teknologi pertanian, kesehatan,

pendidikan, dan alat-alat rumah tangga. Dulu masyarakat membajak sawah

dengan cara tradisional, yakni menggunakan kerbau atau sapi. Tapi

sekarang telah menggunakan alat berupa traktor. Demikian pula pada

pendidikan, kesehatan dan alat-alat rumah tangganya yang sudah

menggunakan berbagai macam teknologi seperti komputer, mesin air,

(9)

III.

PEMBAHASAN

A. PERUBAHAN SOSIAL

Pada dasarnya, setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami suatu

perubahan. Perubahan-perubahan ini menjadi fenomena yang wajar dalam

kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan setiap manusia mempunyai

kepentingan yang tidak terbatas. Untuk mencapainya, manusia melakukan

berbagai perubahan-perubahan. Perubahan bukan semata-mata berarti suatu

kemajuan, namun dapat pula berarti suatu kemunduran. Secara umum,

unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan, antara lain nilai-nilai sosial,

norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga-lembaga

kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan, tanggung jawab,

kepemimpinan, dan sebagainya. Kesemua perubahan ini dinamakan perubahan

sosial.

1. Pengertian Perubahan Sosial

Pendapat para ahli mengenai pengertian perubahan sosial :

Selo Soemardjan

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan

pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Kingsley Davis

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam

struktur dan fungsi masyarakat.

William F. Ogburn

Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur

kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya

pengaruh besar dari unsur kebudayaan material terhadap

(10)

Mac Iver

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam

hubungan (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

Gillin dan Gillin

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi

dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi

geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun

adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang

berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan sistem

nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses

sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

2. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua

bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan

yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam

sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.

a. Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi

dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada

kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh:

perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat

(11)

b. Perubahan Revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara

cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara

sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai

perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Contoh:

perubahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi.

Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan

a. Perubahan yang Direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang

diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh

pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam

masyarakat (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi: 1974).

Contoh: untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio,

pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)

atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah

mengadakan program keluarga berencana (KB).

b. Perubahan yang Tidak Direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang

tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan

dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah

yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.

Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit

ditebak kapan akan terjadi. Contoh: kasus banjir bandang di

Belanting, Sambelia.

Perubahan Berpengaruh Besar dan Perubahan yang Berpengaruh Kecil

(12)

Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan

tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur

kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan

stratifikasi masyarakat. Contoh: perubahan masyarakat agraris

menjadi industrialisasi.

b. Perubahan Berpengaruh Kecil

Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan

perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa

pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam

masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada

lembaga kemasyarakatan. Contoh: perubahan mode pakaian dan

mode rambut.

Perubahan Progresif dan Retrogresif

a. Progresif

Perubahan yang dikehendaki dan dapat menguntungkan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh: penggunaan

komputer dan jaringan internet manusia dapat memperoleh

informasi/pengetahuan yang luas dengan cepat.

b. Retrogresif

Perubahan yang tidak dikehendaki dan dapat merugikan kehidupan

masyarakat. Contoh: perumahan kumuh yang berada di tengah kota.

B. IMPLIKASI TINGKAT FERTILITAS, MORTALITAS, DAN MIGRASI

TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DESA SUKARAJA

Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial dalam

(13)

yakni fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Berikut gambaran mengenai implikasi

tingkat ketiga unsur tersebut terhadap perubahan sosial Desa Sukaraja.

1. Pengaruh Intensitas Kelahiran Terhadap Perubahan Sosial

Di atas sudah dijelaskan mengenai intensitas kelahiran pada masyarakat

Desa Sukaraja. Berdasarkan data dari Pusat Kesehatan Masyarakat Desa

Sukaraja bahwa rata-rata bayi yang lahir berjumlah 30 bayi dalam setahun.

Intensitas kelahiran ini menyebabkan perubahan sosial pada masyarakat,

khususnya pada bidang kependudukan. Tingkat laju kelahiran ini tergolong

“sedang”, namun secara langsung akan berpengaruh terhadap pertambahan

jumlah penduduk.

Perubahan lainnya terjadi pada bidang ekonomi. Laju kelahiran secara tidak

langsung akan memaksa setiap keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan

semua anggota keluarganya. Dengan bertambahnya anggota keluarga maka

bertambah pula tanggungan dari keluarga yang bersangkutan. Otomatis

keluarga pun harus memiliki penghasilan yang lebih besar. Sehingga mata

pencaharian penduduk pun menjadi makin beragam dan penghasilannya

rata-rata bertambah.

2. Pengaruh Frekuensi Kematian Terhadap Perubahan Sosial

Frekuensi kematian penduduk sedikit tidak tentu akan ikut berpengaruh

terhadap perubahan-perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Adanya laju kematian pada masyarakat mempengaruhi perhatian

pemerintah setempat terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Sehingga dari

segi fasilitas kesehatan tentunya akan bertambah.

Pola hidup masyarakat pun akan ikut berubah. Demi menjaga kesehatan

dengan harapan terhindar dari berbagai penyakit, maka masyarakat akan

menerapkan pola hidup sehat serta mengikuti program-program kesehatan

yang telah diterapkan oleh pemerintah seperti posyandu dan jamkesmas.

(14)

Tinggi rendahnya tingkat migrasi akan menyebabkan terjadinya

perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat. Segi kehidupan dalam masyarakat

yang dapat dipengaruhi oleh migrasi sangat banyak, di antaranya dalam

bidang ekonomi, pendidikan, gaya hidup, kependudukan, dan teknologi.

Dalam bidang ekonomi, migrasi merupakan alternatif bagi masyarakat

untuk dapat menemukan mata pencaharian lain yang tentunya akan

berpenghasilan lebih besar. Dalam bidang pendidikan, migrasi merupakan

sarana untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik dan lebih

tinggi. Dari segi gaya hidup, dengan adanya penduduk yang masuk dan

keluar, maka akan dapat menyebabkan perubahan pada gaya hidup

masyarakat. Pada lingkup kependudukan, migrasi akan mengakibatkan

perubahan pada komposisi penduduk yakni pertambahan dan pengurangan

penduduk. Sedangkan pada bidang teknologi, migrasi penduduk membuat

masyarakat menjadi lebih mengenal perihal teknologi dan akan

(15)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat implikasi dari tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi terhadap

perubahan sosial di Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru. Perubahan sosialnya

yakni dalam bidang ekonomi, kependudukan, gaya hidup, pendidikan, dan

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan melihat mean hasil akhir kelompok yang dilatih sepak mula bola digantung sebesar 19,05 dan mean hasil akhir kelompok yang dilatih sepak mula bola dilambungkan

Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan analisis dan implementasi Spam detection untuk melakukan filtering pada SMS spam dengan algoritma Artificial Immune

Gunakan PSO dan Naïve Bayes sesuai dengan konsep text mining yang bertujuan untuk menemukan pola-pola yang ada dalam teks, kegiatan yang dilakukan oleh text mining

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan jenis gaya bahasa sindiran yang digunakan Bintang Emon dalam video DPO (Dewan Perwakilan Omel-Omel) di media sosial

Obyek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Pemberian Jaminan Bersama adalah transaksi dimana Perseroan memberikan tanggungjawab yang bersifat tanggung renteng

Setelah didapat data angket peneliti perlu menjawab rumusan masalah “Apakah ada pengaruh penerapan metode Index Card Match terhadap motivasi belajar matematika

Laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan bersih perseroan hingga September mencapai Rp 5,44 triliun atau naik 37,9% dari periode yang sama ta- hun lalu Rp 3,94

Rosebrand Santan Kelapa 1000ml Balduci Pasta Spaghetti/Linguine 500gr. Sasa Bontabur Level 35 35gr Level