• Tidak ada hasil yang ditemukan

01. Paparan Mendikbud tentang Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "01. Paparan Mendikbud tentang Kurikulum 2013"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

Arahan Mendikbud

Pengembangan Kurikulum

2013

Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013

Jakarta, 26-28 Juni 2013

(2)

Beberapa Isu Publik Tentang

Kurikulum

Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang

sedang berjalan

Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik

Kurang sosialisasi

Menghapus mata pelajaran yang mendukung di

persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK)

Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP

dan silabus

Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik

Berkembangnya stigma negatif terhadap guru

Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum

Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus

hambalang

Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR

Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum

(3)

Landasan Pengembangan Kurikulum

3

RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN

Perubahan metodologi pembelajaran

Penataan kurikulum

INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010

Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode

pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya

bangsa untuk membentuk daya saing dan

karakter bangsa

(4)

Kronologi Pengembangan Kurikulum

2013

DASAR HUKUM:

Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran,

penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran. Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.

KRONOLOGI:

31 Juli 2012

Rapat Sidang Terbatas Arahan Presiden RI

“Penguatan Kurikulum dengan penekanan memasukkan

pendidikan karakter”

4 Agustus 2012

Komite Pendidikan Laporan awal :

Penataan dan Penyempurnaan (Pengembangan) Kurikulum

Komite Pendidikan Menyetujui

19 September 2012

Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI

Usulan Kriteria Pemanfaatan

Optimalisasi Anggaran Pendidikan :

“Program telah dibahas dan

disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional”

22 November 2012

Raker Komisi X DPR RI:

“sepakat pembahasan pengembangan kurikulum dalam panja Kurikulum

14 Desember 2012

Raker Komisi X DPR RI:

“menyetujui

anggaran Kurikulum untuk Satker Dikdas dan Dikmen”

4

18 Februari 2013

(5)
(6)

Perkembangan Kurikulum di

Indonesia

1947

Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai

1964

Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

1968

Kurikulum Sekolah Dasar

1973

Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

1975

Kurikulum Sekolah Dasar

1984

Kurikulum 1984 1994

Kurikulum 1994

1997

Revisi Kurikulum 1994

2004 Rintisan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK)

2006

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

2013

‘Kurikulum 2013’

6

(7)

Kurikulum Sebagai Materi

Planning oriented

, mewakili pandangan teoritis

Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000

Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan

(

knowledge transmission

) dari guru ke siswa

Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat

berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran

Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa

yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang

telah ditentukan

Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan

oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang

tertuang dalam silabus

(8)

Kurikulum Sebagai Produk

Result oriented

, mewakili pandangan produktif

Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an

Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai

oleh lulusan (produk) program pendidikan

Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)

Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil

akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi

sebagaimana dirumuskan.

Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan

dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil

akhir yang harus sesuai standar

Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan

modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang

harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi

(9)

Kurikulum Sebagai Proses

Action Oriented

, mewakili pandangan praktis

Tidak pernah digunakan di Indonesia

Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat

diseragamkan

Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)

Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam

tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku

pendidikan (guru, siswa, pengelola)

Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan

proses dan capaiannya secara ketat

Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran

(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya)

Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat

dan minatnya

(10)

Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual

Pengertian baru dalam Kurikulum

Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan

penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar

pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai

bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target

tertentu yang telah ditetapkan.

Pendekatan sistem: materi

proses

produk

(konsep: teoritis

praktis

produktif)

Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi

dan refeksi berkelanjutan (

continuous action-refection

)

Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari

siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan

Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema

pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk

memastikan praksisnya relevan

Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.

(11)

Kompete

nsi

Kompete

nsi

Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual

(12)

Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis

12

Kebutuhan

:

-

Individu

-

Masyarakat

-

Bangsa dan

Negara

-

Peradaban

Kompete

nsi

lulusan

(Sikap, Keterampil

an,

Pengetahua n)

Materi

Inti

Pembelaj

aran

Proses

Pembelaj

aran

Proses

Penilaian

Dokum

en

Kurikul

um

UU Sisdiknas

Keutuhan

Keseragaman Keselarasan

(Praktek terbaik)

Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

Proses

Pembelaj

aran

KI-KD Mapel

Bervariasi Standar

(produk )

Variasi (normal, pengayaan, remedi) Standar

(materi dan proses)

Konteks

(13)

Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa

N

o

Kurikulum .... –

1994

Kurikulum 2004 –

2006

Kurikulum 2013

1

Basis materi

Basis produk

Basis praksis

2

Fokus pada ranah

pengetahuan

Mapel berkontribusi

pada kompetensi

tertentu

Mapel

berkontribusi pada

semua ranah

kompetensi

2

Produk dan proses

ditentukan dari

materi

Produk ditentukan

dari materi, proses

ditentukan terpisah

Materi dan proses

diturunkan dari

produk

2

Penekanan pada

rencana

Penekanan pada

hasil

Penekanan

keselarasan

rencana, kegiatan,

hasil

3

Keseragaman

materi

Keseragaman hasil

Keseragaman

materi, proses dan

hasil

4

Pemantauan

pelaksanaan

silabus dan RPP

standar

Penilaian hasil yang

sangat ketat

(harusnya), mis. UN

Penilaian proses

dan hasil secara

utuh

5

Menggunakan

materi sebagai

konteks

Menggunakan materi

sebagai konteks

Menggunakan

tema populer

sebagai konteks

Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual

(14)

Siklus Pengembangan Kurikulum: ARBIME

E

va

lu

as

i

B

an

gu

n

Reviu

(15)

M

a

n

a

je

m

e

n

d

a

n

K

e

p

e

m

im

p

in

a

n

Ik

lim

A

ka

d

e

m

ik

d

a

n

B

u

d

a

y

a

S

e

ko

la

h

Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual

Kerangka Kerja Pengembangan

Kurikulum

Pe

se

rt

a

D

id

ik

Pembelajara

n

Lu

lu

sa

n

y

a

n

g

K

o

m

p

e

te

n

Kurikulum

(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses,

dan Penilaian)

Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajar yang Sukses *

Individu yang Percaya Diri

WN yang Bertanggung

Jawab

Kontributor Peradaban yang

Efektif

* tidak pernah berhenti belajar

Kebutuhan: -Individu

-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban

Kelayakan: -Materi

-Metode Penyampaian -Metode Penilaian

Buku Pegangan (Buku Babon)

(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Rumusan Kompetensi Guru dan

Penyiapan Guru

Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural

(16)

1.

Kebutuh

an

Akademi

s

1.

Kebutuh

an

Akademi

s

3.

Kebutuh

an

Aspirasi

3.

Kebutuh

an

Aspirasi

2.

Kebutuh

an

Operasio

nal

2.

Kebutuh

an

Operasio

nal

Pengemb

ang

Kurikulu

m

Toleransi

Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum

Tetap Prioritas Utama

(17)

E

va

lu

as

i

B

an

gu

n

Reviu

(18)

Analisis

Kerangka Analisis Pengembangan

Kurikulum 2013

KBK

2004

KTSP

2006

KBK

2004

KTSP

2006

Pendalaman

dan Perluasan

Materi

Penguatan Proses

18

Pe

ra

n

ca

n

g

a

n

K

u

ri

ku

lu

m

Pe

ra

n

ca

n

g

a

n

K

u

ri

ku

lu

m

(19)
(20)

- Rehab Gedung

Sekolah

- Penyediaan Lab dan

Perpustakaan

- Penyediaan Buku

Kurikulum

2013

- BOS

- Bantuan Siswa

Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di

PT)

Manajemen Berbasis Sekolah

- Peningkatan

Kualifkasi & Sertifkasi

- Pembayaran

Tunjangan Sertifkasi

- Uji Kompetensi dan

Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus

Dikerjakan

(21)

100 tahun kemerdekaan

"Bonus Demograf"

Bonus Demograf Sebagai Modal

Indonesia 2045

SDM

Usia

Produktif

Melimpah

Kompeten

Tidak Kompeten

Beban

Pembangun

an

Modal

Pembangun

an

Transformasi Melalui Pendidikan

-

Kurikulu

m

-

PTK

-

Sarpras

-

Pendana

an

-

Pengelol

aan

21

8

S

N

(22)

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

....Indonesia’s economy has enormous promise...

.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu

dipersiapkan

social

engineering

Perlu

peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

(23)

Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Indonesia

Kualitas pendidikan

berpengaruh positif

thd pertumbuhan

ekonomi dengan

koefsen kontribusi

hampir 2 kali

Untuk negara

dengan

PDB /Kapita

dibawah rata-rata

dunia, koefsien ini

bernilai lebih tinggi

yaitu

2.28

Kualitas pendidikan

berpengaruh

terhadap

produktivitas tenaga

kerja

(24)
(25)

Pembangunan

Ekonomi

Berbasis

Sumberdaya

Pembangunan

Ekonomi

Berbasis

Sumberdaya

Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan

Pembangunan

Kesejahteraan

Berbasis

Peradaban

Pembangunan

Kesejahteraan

Berbasis

Peradaban

Peradaban

sebagai Modal

Pembangunan

Peradaban

sebagai Modal

Pembangunan

SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan

Dekade 2020an dst

s/d Dekade 1980an

Pe

n

d

id

ik

a

n

Pe

n

d

id

ik

a

n

Kekayaan

Peradaban

Kekayaan

Peradaban

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut

Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Kreator/Disiminato r Penduduk Sebagai Kreator/Disiminato r

Pergeseran Paradigma Pembangunan

(26)

Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal

Sosial-Budaya

Modal Individu

Modal

Pengetahuan/

Keterampilan

Modal

Peradaba

n

Modal

SDM

-

Sikap

-

Keterampilan

-

pengetahuan

P

e

m

b

a

n

g

u

n

a

n

K

e

s

e

ja

h

te

ra

a

n

26

Terwujud Melalui

Keutuhan ASK

Modal Sistem

Pemerintahan

(27)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan

Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan

Tuhan Tuhan Masyara kat Masyara kat Alam Alam

Manusi

a

-Pikiran -Perasaa n

Manusi

a

-Pikiran -Perasaa n Pengetah uan Pengetah uan Budaya Budaya IPTEK IPTEK Seni Seni

Pe

ra

d

a

b

a

n

Pe

ra

d

a

b

a

n

(p e n g a la m a n ) In te ra k s i A b s tr a k s i E k s p re s i E k s is te n s i Internalisasi Internalisasi Aktualisasi Aktualisasi Pendidikan Pendidikan Pembudayaan Pembudayaan

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab

-Logika -Etika -Esteti ka -Spirit ualita -Logika -Etika -Esteti ka -Spirit ualita

Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki

dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang

estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman

dan berakhlak mulia

Kompetensi Inti

IV (SD/MI): Menyajikan

Pengetahuan

yang dimiliki

dengan

bahasa

yang jelas, logis, sistematis, dengan

karya yang

estetis

, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman

dan berakhlak mulia

(28)
(29)

Informasi

(tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi

(lebih cepat memakai mesin)

Otomasi

(menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi

(dari mana saja, ke mana saja)

Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari

tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk

mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya

menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfkir analitis

[pengambilan keputusan] bukan berfkir mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan

masalah

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21

Model Pembelajaran

Ciri Abad 21

(30)

Pembelajaran dan Inovasi

• Kreatif dan inovasi

• Berfikir kritis menyelesaikan masalah

• Komunikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kehidupan dan Karir

• Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya

• Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kerangka Kompetensi Abad 21

Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan

[melalui core subjects] saja tidak cukup, harus

dilengkapi:

-Berkemampuan kreatif -

kritis

- Berkarakter kuat

[bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,

adaptif,...]

Disamping itu didukung dengan kemampuan

memanfaatkan informasi dan berkomunikasi

(31)

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kerangka Kompetensi Abad 21

•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan

sumatif

•Menekankan pada

pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik

•Membolehkan

pengembangan portofolio siswa

•Menciptakan latihan

pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur

•Memungkinkan pendidik

untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan

integrasinya di kelas

•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia

•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi

dilengkapi dengan penilaian lain termasuk

portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang

memadai

(32)
(33)

Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.

20 30 40 50 60 70 80 90

0 1 2 3 4 5 6 7

f(x) = 0.05 x + 1.62 R² = 0.82

Innovation Score

C

o

m

p

e

ti

ti

v

e

n

e

ss

S

co

re

Indonesia

GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index

Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing

(34)

Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.

Koef Korelasi = 0,84

(35)

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training

Pemahaman Lama

Pemahaman Baru

Terbatas untuk seni

Untuk semua mata

pelajaran

Murni bakat

Keterampilan yang dapat

dipelajari

Originalitas

Originalitas dan nilai (asas

manfaat)

Tidak perlu pengetahuan

pendukung

Pengetahuan lapangan

sangat diperlukan

Terobosan besar

Keterampilan berfkir

(kontribusi dalam

pengembangan)

Free play (bebas) dan

discovery

Stimulation play (terarah)

dan discovery

Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

(36)

Pengertian Kreativitas

%

Setuju

Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan

98

Berlaku untuk tiap mata pelajaran

96

Tidak terbatas pada seni

86

Tiap orang dapat menjadi kreatif

88

Bakat bawaan lahir

21

Keterampilan dasar yang sebaiknya

dikembangkan di sekolah

95

Dapat diajarkan

70

Dapat dinilai

50

R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.

Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas

36

(37)

37

Proses Pembelajaran yang Mendukung

Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard

Business Review:

2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh

melalui pendidikan

, 1/3 sisanya berasal dari genetik.

Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan

yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.

Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

-

Observing [mengamat]

-

Questioning [menanya]

-

Experimenting [mencoba]

-

Associating [menalar]

-

Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang

mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,

menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan

kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning

37

Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil

(38)

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas

Sharp, C. 2004. Developing young

children’s creativity: what can we learn

from research?

Guru dapat membuat peserta didik berperilaku

kreatif melalui:

tugas yang

tidak hanya memiliki satu

jawaban

benar,

mentolerir jawaban yang nyeleneh

,

menekankan pada

proses bukan hanya hasil

saja,

memberanikan peserta didik untuk:

-

mencoba

,

-

menentukan sendiri yang kurang

jelas

/lengkap informasi,

-

memiliki interpretasi sendiri terkait

pengetahuan/kejadian,

memberikan keseimbangan antara kegiatan

terstruktur

dan

spontan/ekspresif

(39)

Proses

Karakteristik Penguatan

Pembelaja

ran

Menggunakan pendekatan saintifk melalui

mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai

penggerak pembelajaran untuk semua mata

pelajaran

Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi

tahu [

discovery learning

]

Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat

komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfkir

logis, sistematis, dan kreatif

Penilaian

Mengukur tingkat berfkir siswa mulai dari rendah

sampai tinggi

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan

pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]

Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil

kerja siswa

Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

Arah Pengembangan:

Penguatan Proses

(40)
(41)

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Refeksi dari Hasil PISA 2009

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1

Below Level 1

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a

Below Level 1

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3

saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6.

Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi

dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian

kurikulum

Matematika IPA

Bahasa

(42)

C h in e se T a ip e i S in g a p o re K o re a , R e p . o f Ja p a n T u rk e y M a la y si a T h a ila n d Ir a n S a u d i A ra b ia M o ro cc o In d o n e si a 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance C h in e se T a ip e i K o re a , R e p . o f S in g a p o re Ja p a n T u rk e y T h a ila n d M a la y si a Ir a n In d o n e si a M o ro cc o S a u d i A ra b ia 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance

Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas

VIII

Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas

VIII

2007

2011

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level

menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai

level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak

dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan]

(43)

S in g a p o re C h in e se T a ip e i Ja p a n K o re a , R e p . o f M a la y si a T h a ila n d T u rk e y Ir a n In d o n e si a M o ro cc o S a u d i A ra b ia 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance S in g a p o re C h in e se T a ip e i K o re a , R e p . o f Ja p a n T u rk e y Ir a n M a la y si a T h a ila n d S a u d i A ra b ia In d o n e si a M o ro cc o 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance

Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII

Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII

2007

2011

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level

menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai

level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak

dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan]

(44)

S in g a p o re C h in e se T a ip e i Ir a n S a u d i A ra b ia In d o n e si a M o ro cc o 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance S in g a p o re C h in e se T a ip e i Ir a n In d o n e si a M o ro cc o 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Very Low Low Intermediate High Advance

Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV

Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV

2006

2011

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level

menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang

diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang

(45)

TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya

menjadi empat katagori:

Low

mengukur kemampuan sampai level

knowing

Intermediate

mengukur kemampuan sampai level

applying

High

mengukur kemampuan sampai level

reasoning

Advance

mengukur kemampuan sampai level

reasoning with incomplete information

Model Soal TIMSS

(46)

Domai

n

Topics

Biology

1.Major organs and organ systems in humans and other organisms

2.Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process

3.Reproduction and heredity

4.Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.

5.Interdependence of populations of organisms in an ecosystem

6.Reasons for increase in world’s human population and its efects on the environment

7.Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise

Chemist

ry

1.Classifcation, composition, and particulate structure of matter (inside atom)

2.Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, efect of temperature on solubility)

3.Properties and uses of common acids and bases

4.Chemical change (transformation, conservation, oxidation)

Physics

1.Physical states and changes in matter

2.Energy forms, transformations, heat, and temperature 3.Basic properties/behaviors of light and sound

4.Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets

5.Forces and motion (forces, basic description of motion, efects of density & pressure)

Earth

Science

1.Earth’s structure and physical features

2.Earth’s processes, cycles, and history

3.Earth’s resources, their use, and conservation

4.Earth in the solar system and the universe

Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan

Materi TIMSS

Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII

(47)

Domai

n

Topics

Number

1.Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2.Concepts of fractions and computing with fractions

3.Concepts of decimals and computing with decimals

4.Representing, comparing, ordering, and computing with integers

5.Problem solving involving percents and proportions

Algebra

1.Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences

2.Simplifying and evaluating algebraic expressions 3.Simple linear equations and inequalities

4.Simultaneous (two variables equations)

5.Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations

Geomet

ry

1.Geometric properties of angles and geometric shapes 2.Congruent fgures and similar triangles

3.Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.

4.Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes

5.Points on the Cartesian plane

6.Translation, refection, and rotation

Data &

Chances

1.Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs

2.Interpreting data sets

3.Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS

Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII

dan Materi TIMSS

Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII

(48)

Domai

n

Topics

Number

1.Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2.Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole

numbers

3.Concepts of fractions

4.Adding and subtracting with fractions

5.Concepts of decimals, including place value and ordering 6.Adding and subtracting with decimals

7.Number sentences 8.Number patterns

Geomet

ry

Shapes

and

Measu-rement

1.Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines

2.Comparing and drawing angles

3.Using informal coordinate systems to locate points in a plane

4.Elementary properties of common geometric shapes

5.Refections and rotations

6.Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes

7.Finding and estimating areas, perimeters, and volumes

Data

Display

1.Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2.Drawing conclusions from data displays

3.Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS

Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan

Materi TIMSS

Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV

(49)

Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik

TIMSS (IPA)

Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik

TIMSS (IPA)

Source: TIMSS 2011 International Science Report.

All Science

(20 Topics)

Biology

(7 Topics) Chemistry(4 Topics) (5 Topics)Physics Earth Science(4 Topics)

Iran 91 82 98 98 91

Turkey 89 93 99 97 63

Saudi Arabia 88 86 91 85 92

Thailand 74 69 92 67 72

Chinese Taipei 68 92 98 59 5

Indonesia 67 73 82 79 27

Singapore 65 63 80 83 31

Malaysia 63 61 80 72 38

Morocco 57 56 59 55 62

Japan 57 35 86 76 41

Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64

(50)

Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik

TIMSS (Matematika)

Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik

TIMSS (Matematika)

Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.

All

Mathematic s

(19 Topics)

Number (5 Topics)

Algebra (5 Topics)

Geometry (6 Topics)

Data and Chance (3 Topics)

Turkey 94 100 92 89 98

Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81

Saudi Arabia 92 99 85 93 88

Japan 91 99 92 93 75

Singapore 88 99 94 75 83

Malaysia 84 98 73 93 63

Iran 80 100 74 81 58

Chinese Taipei 79 99 97 84 4

Thailand 77 98 62 80 65

Indonesia 69 97 84 61 12

Morocco 62 97 61 46 35

Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada

kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah

(51)

PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam

susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan

• Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan

• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi

• Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi

• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK

• Menyebutkan organisasi

pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri

• Mengidentifikasi jenis budaya

Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional

• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di

lingkungannya

• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di

lingkungannya

• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah

• Memberikan contoh peraturan

perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok

• Mendeskripsikan pengertian organisasi

• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

• Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah

• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

• Mematuhi keputusan bersama

Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD51

(52)

Evaluasi ulang

ruang lingkup materi

:

Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak

relevan bagi siswa

Mempertahankan materi yang sesuai dengan

kebutuhan siswa

Menambahkan materi yang dianggap penting

dalam perbandingan internasional

Evaluasi ulang

kedalaman materi

sesuai

dengan tuntutan perbandingan internasional

[s/d

reasoning

]

Menyusun

kompetensi dasar

yang sesuai

dengan materi yang dibutuhkan

Arah Pengembangan: Penguatan

Materi

(53)

E

va

lu

as

i

B

an

gu

n

Reviu

(54)

Lam

a Ti

ngga

l di S

ekol

ah Efektivitas

Pembelajar an

Lama Sekolah

Periode 1994-2012 Mulai 2013

Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan

Dikdas-Wajar 9 th Dikmen-PMU

54

(55)
(56)

Tujuan Pendidikan Nasional

(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sika

p

Spiritu

al

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa

Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,

bertanggung jawab

Pengetahuan berilmu

(57)

Pembelajaran

Peran Kurikulum sebagai Integrator

Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan

Sistem

Nilai

Kompetens

i:

- Sikap

- keterampilan - Pengetahuan

Pe

n

g

e

ta

h

u

a

n

&

K

e

te

ra

m

p

il

a

n

Aktualisa

si

(Action)

Internalisa

si

(Refection

)

Watak/

Perilak

u

Individ

u

Kurikulum

PTK dan dukungan lain:

SarPras,...

-Produktif -Inovatif -Peduli

-...

Watak/Perilaku Kolektif

(58)

Peran Pendidikan dan

Kebudayaan

Peran Pendidikan dan

Kebudayaan

Pe

n

d

id

ik

a

n

Pe

n

d

id

ik

a

n

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

C

e

rd

a

s

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

C

e

rd

a

s

Intelektua

l

Intelektua

l

Spiritual

Spiritual

Sosial

Sosial

Kinestesis

Kinestesis

Produktif

Produktif

Inovatif

Inovatif

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

K

o

la

b

o

ra

ti

f-K

o

m

p

e

ti

ti

f

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

K

o

la

b

o

ra

ti

f-K

o

m

p

e

ti

ti

f

B

a

n

g

sa

B

e

rp

e

n

g

e

ta

h

u

a

n

d

a

n

B

e

rb

u

d

a

y

a

B

a

n

g

sa

B

e

rp

e

n

g

e

ta

h

u

a

n

d

a

n

B

e

rb

u

d

a

y

a

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

B

e

ra

d

a

b

B

a

n

g

sa

y

a

n

g

B

e

ra

d

a

b

K

e

b

u

d

a

y

a

a

n

K

e

b

u

d

a

y

a

a

n

Kultural

Kultural

Afektif

Afektif

58

Kreatif

(59)

Kurikulum yang dapat

menghasilkan insan

indonesia yang:

Produktif,

Kreatif,

Inovatif,

Afektif

melalui penguatan

Sikap,

Keterampilan,

dan

Pengetahuan

yang terintegrasi

*Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Proses Penilaian, Silabus,

Buku*

Produkti f Kreatif Inovatif

Afektif

59

Tema Pengembangan Kurikulum

2013

(60)

Creativ

e

Pedago

gy

Creativ

e

Pedago

gy

Creati

ve

Teachi

ng

Creati

ve

Teachi

ng

Creati

ve

Learni

ng

Creati

ve

Learni

ng

Teachin

g for

Creativ

ity

Teachin

g for

Creativ

ity

Peran Guru

Peran Kurikulum

Peran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah

Dukungan Pembelajaran Kreatif

(61)

E

va

lu

as

i

B

an

gu

n

(62)

1. REKONSTRUKSI POLA

(63)

Standar Isi

Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan

KTSP 2006

63

Mapel 1

SKL Mapel

1

SK-KD

Mapel 1

Mapel 2

SKL Mapel

2

SK-KD

Mapel 2

Mapel 3

SKL Mapel

3

SK-KD

Mapel 3

Mapel n

SKL Mapel

n

SK-KD

Mapel n

....

....

....

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan

Pendidikan

(64)

Lengan Kiri

Muka Kiri Kerah

Lengan Kanan

Muka Kanan Saku

Belakang

Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006

(65)

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru

Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

58 cm 38 cm

83 cm 92 cm

86 cm

Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan saku

kerah

Pola Pikir Kurikulum 2013

(66)

Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum

No KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

1

Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi

Lulusan diturunkan dari

kebutuhan

2

Standar Isi dirumuskan

berdasarkan Tujuan Mata

Pelajaran (Standar Kompetensi

Lulusan Mata Pelajaran) yang

dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan

dari Standar Kompetensi

Lulusan melalui

Kompetensi Inti yang

bebas mata pelajaran

3

Pemisahan antara mata pelajaran

pembentuk sikap, pembentuk

keterampilan, dan pembentuk

pengetahuan

Semua mata pelajaran

harus berkontribusi

terhadap pembentukan

sikap, keterampilan, dan

pengetahuan,

4

Kompetensi diturunkan dari mata

pelajaran

Mata pelajaran

diturunkan dari

kompetensi yang ingin

dicapai

5

Mata pelajaran lepas satu dengan

yang lain, seperti sekumpulan

mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran

diikat oleh kompetensi

inti (tiap kelas)

6

Kurikulum adalah bagian dari

Standar Isi

Kurikulum adalah

turunan dari SKL, SI,

Proses, Penilaian

(67)

Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Guru

Kewenangan Hampir mutlak Terbatas

Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu

dengan adanya buku

Beban Berat Ringan

Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran

Rendah [banyak waktu untuk

persiapan]

Tinggi

Buku

Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan

proses Tinggi Rendah

Variasi

harga/beban siswa Tinggi Rendah

Siswa

Hasil pembelajaran Tergantung

sepenuhnya pada guru

Tidak sepenuhnya tergantung guru,

tetapi juga buku yang disediakan

pemerintah

Pemanta uan

Titik

Penyimpangan Banyak Sedikit Besar

Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak

mungkin Mudah

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

(68)

Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013

Penyusun an Silabus

Guru Hampir mutlak

[dibatasi hanya oleh SK-KD]

Pengembangan dari yang sudah disiapkan

Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah

Daerah

Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan

Penyediaa n Buku

Penerbit Kuat Lemah

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan

Pemerintah Kecil, untuk kelayakan

penggunaan di sekolah

Mutlak untuk buku teks Penyusun an Rencana Pelaksana an Pembelaja ran

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk

pengembangan dari yang ada pada buku teks

Pemerintah

Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan

Pelaksana an

Pembelaja ran

Guru Mutlak Hampir mutlak

Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Penjamina n Mutu

Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar

Mudah, karena mengarah pada

pedoman yang sama

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

(69)

Rantai Pasok Kurikulum

Kurikulum Yang Dirumuskan

Kurikulum Yang Dituliskan

(Global)

Kurikulum Yang Dibukukan

Kurikulum Yang Diajarkan

Kurikulum Yang Diserap

Kurikulum Yang Dituliskan

(Rinci)

Pe

ra

n

G

u

ru

Pe

ra

n

Pe

m

e

ri

n

ta

h

KT

S

P

2

0

0

6

Pe

ra

n

G

u

ru

Pe

ra

n

P

e

m

e

ri

n

ta

h

K

u

ri

ku

lu

m

2

0

1

3

Pe

ra

n

G

u

ru

Pe

ra

n

Pe

m

e

ri

n

ta

h

K

B

K

2

0

0

4

Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan
(70)

Peran-Tugas Pemerintah P e ra n -T u g a s G u ru /S a td ik E fe k ti v it a s w a k tu p e m b e la ja ra n Kurikulum 2013 KBK 2004 KTSP 2006 A lo k a s i w a k tu p e rs ia p a n s il a b u s d a n r e v ie w b u k u

Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar

Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan

Pendidikan/Guru

serta Efektivitas Waktu Pembelajaran

... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk

(71)

Penyesuaian PP 19/2005

PP 32/2013

Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No.

54/2013)

Standar Isi

(No.

64/2013)

Standar

Proses

(No.

65/2013)

Standar

Penilaian

(No.

66/2013)

KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)

KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)

KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)

KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No.

70/2013)

Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)

(72)
(73)

Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013

Dunia (Peradaban) Global

Negara

Sosial-Ekonomi-Budaya

S

a

t

Pe

n

d

id

ik

a

n

K

e

lu

a

rg

a

Peserta

Didik

SD

SMP

SMA/K

(74)

Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

SP

Analyzi ng

Evaluati ng

Organizin g/

Internalizi ng

Characterizi ng/

Actualizing

Associati ng

Communicat ing

Knowledge

(Bloom)

Skill

(Dyers)

Attitude

(Krathwohl)

S D SM P

SMA/K PT

Creati ng

74

Applying

Under-standing

Knowing/ Remembering

Analyzi ng

Evaluati ng

Knowledge

(Bloom)

2006

2013

(75)

Mengeta

hui

Memaha

mi

Menerapk

an

Menga

na-lisis

Menge

va-luasi

Mencip

ta

Faktual

Konsept

ual

Prosedur

al

Meta-kognitif

SD/MI

SMP/MTs

SMA/MA/

SMK/MAK

75

Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson

(76)

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;

1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan

4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013

SKL

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

KETERAMPIL AN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

PENGETAHU AN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN,

DAN PERADABAN

(77)
(78)

Pembentukan Kompetensi Melalui

Pembelajaran dan Pemanfaatannya

Pengetah uan

Pengetah uan

Sikap

Keterampilan

Pengetahua

n

Keteram

-pilan

Sikap

Pembelajaran

K-S-A

Pemanfaatan

A-S-K

Belajar Menga pa

Belajar Menga pa

Belajar Apa Belajar Bagaimana

(79)

Mata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Dasar Mata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Inti

KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI

KL

SD/MI

KL

SMP/MTs

KL

SMA/K /MA/MAK

KL

PT/PTA Inte gra si Ho riso nta l P ro s e s P e m b e n tu k a n

Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar

Jenjang Pendidikan

Tujuan Pendidika n Nasional Integra

si Vert ikal P ro s e s P e ru m u s a n

KL : Kompetensi Lulusan

(80)

Mata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata Pelajaran

Mata PelajaranMata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Dasar

KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI Inte gra si Ho riso nta l P ro s e s P e m b e n tu k a n

Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan,

Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD

Kompetensi Lulusan

Integ

rasi V

ertika l P ro s e s P e ru m u s a n

KI : Kompetensi Inti

Kompetensi Lulusan Kompeten si Lulusan 80

.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya

penguatan

(81)

81

4. PERBEDAAN ESENSIAL

(82)

Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

(83)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Kompetensi

Lulusan • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung

kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang

Pendekatan

(ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik Integratif

dalam semua mata pelajaran

•Mata

pelajaran IPA dan IPS

masing-masingnya adalah

terpadu

•Mata pelajaran wajib,

peminatan, lintas minat, dan

pendalaman minat

•Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan

standar industri

Proses

pembelajaran

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,

Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta.

• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

(84)

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Penilaian hasil belajar

• Penilaian berbasis kompetensi

• Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL

• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa Ekstrakurikul

er

• Pramuka (wajib)

• UKS

• PMR

• Bahasa Inggris

• Pramuka (wajib)

• OSIS

• UKS

• PMR

• Dll

• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)

Elemen Perubahan

(85)

KTSP 2006 Kurikulum 2013

Materi didominasi

pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran tertentu

mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan,

pengetahuan] Mata pelajaran dirancang

berdiri sendiri dan memiliki standar kompetensi lulusan sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar

yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sejajar

dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} Tiap mata pelajaran

diajarkan dengan pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifk] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tiap jenis konten

pembelajaran diajarkan terpisah [separated

curriculum]

Bermacam jenis konten pembelajaran

diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

Tematik untuk kelas I – III

[belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI

(86)

Pela

ku

Beban

Penyelesaian

Guru

Menyusun Silabus

Disediakan buku

pegangan guru

Mencari buku yang sesuai

Mengajar beberapa mata pelajaran

dengan cara berbeda

Pendekatan

tematik

terpadu

menggunakan satu

buku untuk semua

mata pelajaran

sehingga dapat selaras

dengan kemampuan

Bahasa Indonesia

sebagai alat

komunikasi dan

carrier

of knowledge

Mengajar banyak mata pelajaran

Menggunakan bahasa Indonesia sebagai

penghela mata pelajaran yang lain

sehingga selaras

Menggunakan ilmu pengetahuan

sebagai penggerak pembahasan

Murid

Mempelajari banyak mapel

Mempelajarai mata pelajaran dengan

cara berbeda

Membeli buku

Penyedian buku teks

oleh

pemerintah/daerah

Membeli lembar kerja siswa

Arah Rancangan: Penyesuaian Beban

Guru dan Siswa SD

(87)

Agama

Agama

Pancasila & Kewarganega raan Pancasila & Kewarganega raan

Bahasa

Indonesia

Bahasa

Indonesia

IPA

IPA

IPS

IPS

Seni Budaya

& Prakarya

Seni Budaya

& Prakarya

Olahraga &

Kesehatan

Olahraga &

Kesehatan

Matematika

Matematika

Sumber Kompetensi

Pend. Agama & Budi Pekerti Pend. Agama & Budi Pekerti

Buku

Tema

(Temati

k

Terpad

u)

Buku

Tema

(Temati

k

Terpad

u)

Guru PJOK Guru PJOK

Siswa

Sekola

h Dasar

Siswa

Sekola

h Dasar

Buku Aktivitas

Guru

S

ik

a

p

,

Pe

n

g

e

ta

h

u

a

n

,

K

e

Gambar

Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji sampel kualitas air tanah dangkal kawasan TPA Supit Urang yang diperoleh dari Sumur Pantau 1 TPA Supit Urang, sumber mata air, dan sumur penduduk kondisi

 Gempa lokal (gempa setempat) adalah gempa yang berjarak < 10.000 km dari episentrum..  Gempa jauh adalah gempa yang berjarak ± 10.000 km

 Energi pengikat inti berbanding lurus dengan jumlah nukleon → menunjukkan gaya inti mempunyai sifat kejenuhan atau nukleon di dalam inti hanya berinteraksi dengan sejumlah kecil

Penelitian terdahulu yang menggunakan metode RULA berjudul evaluasi ergonomi menggunakan metode RULA (rapid upper limb assessment) untuk mengidentifikasi alat bantu

masyarakat Indonesia memberikan warna tersendiri dalam sistem hukum Indonesia, yang secara tidak langsung juga telah menyelesaikan masalah- masalah

Berdasarkan lembar penilaian aktivitas siswa, perolehan skor aktivitas siswa adalah 28 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa yang memperoleh penilaian

[r]

[r]