• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal IbM STKIP PGRI Lamongan Ratna Nurdiana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal IbM STKIP PGRI Lamongan Ratna Nurdiana"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

PENDAMPINGAN DAN DEMONSTRASI PEMBELAJARAN

BERBASIS ICT BAGI GURU SEKOLAH DASAR

DI KABUPATEN LAMONGAN

Oleh:

Dra. Ratna Nurdiana, MM NIDN : 0012086201 Abd. Ghofur, S.Pd., M.Pd NIDN : 0726018702 Hadi Suryanto, ST., M.Pd NIDN : 0722117501

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Halaman Pengesahan ii

Identifikasi dan Uraian Umum iv

Daftar Isi v

Ringkasan Proposal vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Permasalahan Mitra 3

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN 5

2.1 Solusi 5

2.2 Target Luaran 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 7

3.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Mitra 7

3.2 Program Solutif untuk Pemecaham Masalah 7

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 11

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 15

5.1 Anggaran Biaya 15

5.2 Jadwal Kegiatan 15

REFERENSI 16

(6)

RINGKASAN PROPOSAL

Di Kabupaten Lamongan Terdapat 27 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan dengan mengelola 632 lembaga SD dengan jumlah guru 6509 orang dan 976 lembaga TK dengan jumlah guru 3333 orang. Setiap UPT bertanggungjawab atas penyelenggaraan administrasi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, khususnya pada jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Besarnya potensi tersebut tentu harus membutuhkan penangunan dari berbagai pihak, khususnya terkait keterampilan guru dalam aktivitas pembelajaran.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat terasa pengaruhnya dan tidak bisa dihindari lagi. Sehingga mengintegarsikan ICT dalam aktivitas pembelajaran akan sangat membantu guru dan suasana pembelajaran. Perbedaan generasi antara guru dan siswa tentu menjadi jalan pemisah dalam meningkatkan kualitas komunikasi antara guru dan siswa. Sehingga mau tidak mau, guru juga harus terampil menggunakan ICT dalam aktivitas pembelajaran, agar siswa juga bisa menikmati pembelajaran sesuai dengan masanya.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah berjarak + 20 km dari STKIP PGRI Lamongan. Mitra kedua ini membina 20 Taman Kanak-Kanak dan 18 Sekolah Dasar dengan jumlah guru TK sebanyak 75 orang dan jumlah guru SD sebanyak 90 orang. Wilayah ini merupakan daerah pedesaan dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani tambak. Walaupun jaringan internet sudah masuk daerah ini, namun kegunaannya hanya dinikmati generasi muda untuk sekedar bermain sosial media dan

game online. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional dengan media seadanya. Penggunaan ICT masih terbatas pada pembelajaran komputer saja. Sedangkan UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan berjarak + 2 km dari STKIP PGRI Lamongan. Mitra pertama ini membina 52 Taman Kanak-Kanak dan 38 Sekolah Dasar, dengan jumlah guru TK sebanyak 90 guru negeri. Pengelolaan pendidikan di wilayah ini lebih baik. Sebagian besar satuan pendidikan sudah menggunakan ICT dalam pembelajaran, namun sifatnya masih bersifat alat bantu pembelajaran, misalnya saja penggunaan LCD proyektor dan laptop sebagai penyampai materi. Minimnya pengetahuan dan aplikasi ICT yang relevan digunakan untuk pembelajaran menjadikan aktivitas belajar dirasakan monoton.

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, perbaikan kegiatan

belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan

meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi

meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi

muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan

zaman.

Menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan mampu meningkatkan

hasil belajar merupakan tugas dan kewajiban guru. Untuk itu, berbagai upaya

dilakukan guna memperoleh hasil belajar yang tinggi. Variasi dalam kegiatan

pembelajaran dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dicoba

demi menjawab permasalahan yang sering dihadapi setiap sekolah (Handayani,

2012).

Berdasarkan analisis Slameto (2003), bahwa masalah yang timbul dalam

pembelajaran di sekolah antara lain disebabkan kurangnya komunikasi antara guru

dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi

vakum. Siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan informasi dari guru

(teacher oriented), sehingga proses pembelajaran berlangsung membosankan.

Pembelajaran berkualitas dapat terjadi apabila ada kerjasama yang baik

antara guru dan siswa, serta didukung oleh fasilitas yang menunjang dalam kegiatan

tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil meta analisis terhadap beberapa penelitian

yang dilakukan oleh Mirrison, Mokashi dan Caffer dari tahun 1996-2006 yang

menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan meta

analisis tersebut disimpulkan adanya 44 indikator kualitas pembelajaran yang

dikelompokkan kedalam 10 kategori. Secara umum ke 10 indikator kualitas

pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: (1). Rich and stimulating physcol

environment, (2) Classroom climate condusive to learning, (3) Elear ang high

expection for all student, (4) Cherent, focused instruction, (5) Thougtful discoure,

(6) Outhentic learning,(7) Regular diagnostic assessment fot learning,(8) Reading

(8)

technology. Dari hasil meta analisis tersebut dapat dipahami bahwa kualitas

pembelajaran bisa diketahui dari: (1) Lingkungan fisik mampu menumbuhkan

semangat siswa untuk belajar, (2) Iklim kelas kondusif untuk belajar, (3) Guru

menyampaikan materi pembelajaran secara koheren dan fokus, (5) Wacana yang

penuh pemikiran, (6) Pembelajaran bersifat rill (autentik dengan permasalahan yang

dihadapi masyarakat dan siswa), (7) Adanya penilaian diagnostik yang dilakukan

secara periodik, (8) Membaca dan menulis sesuatu kegitan yang esensial dalam

pembelajaran, (9) menggunakan penalaraan pemecahan masalah dan (10)

menggunakan teknologi pembelajaran (Widoyoko, 2008).

Melihat betapa banyaknya peran dan tanggung jawab guru, maka sebagai

seorang guru harus mampu menguasai tuntutan dari profesinya. Mulai dari

kompetensi pribadinya, kompetensi mengajarnya, profesinalisme guru, dan

kreativitas guru. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif,

menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif sesuai dengan perkembngan zaman, maka

guru harus memiliki kemampuan dan usaha yang maksimal.

Pengintegrasian Information and Communication Technologies (Teknologi

Informasi dan Komunikasi) dirasa sebagai solusi masa kini untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Menurut Fisher (2003), pengintegrasian ICT mampu

merangsang aktivitas pembelajaran di negara barat sejak tiga puluh tahun yang lalu.

Menurut kajian Parker (2008) bahwa pembelajaran menggunakan ICT dapat

meningkatkan minat dan perhatian peserta didik, meningkatkan pemahaman,

menambah pengalaman pembelajaran, membantu pengembangan literasi serta

meningkatkan berfikir tingkat tinggi siswa. Sedangkan menurut hasil kajian Burnett

(2010) bahwa anak-anak masa kini tumbuh dalamtextual landscapedi mana mereka

memiliki berbagai cara berinteraksi dan bermain dengan aktif di dalam lingkungan

yang diciptakan melalui teknologi digital seperti permainan komputer, telepon

seluler dan dunia virtual.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat terasa

pengaruhnya dan tidak bisa dihindari lagi. Sehingga mengintegarsikan ICT dalam

aktivitas pembelajaran akan sangat membantu guru dan suasana pembelajaran.

Perbedaan generasi antara guru dan siswa tentu menjadi jalan pemisah dalam

(9)

guru juga harus terampil menggunakan ICT dalam aktivitas pembelajaran, agar

siswa juga bisa menikmati pembelajaran sesuai dengan masanya.

1.2 Permasalahan Mitra

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6o51' - 7o23' Lintang

Selatan dan 112o33' - 112o34 Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas

wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa

Timur. Kabupaten terdiri dari 27 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak

447. Potensi pendidikan di Kabupaten Lamongan juga sangat besar, hal ini diketahui

dari banyaknya jumlah satuan pendidikan. Secara rinci potensi tersebut bisa

diketahui pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 potensi pendidikan di Kabupaten Lamongan tahun 2015/2016

No Satuan

Pendidikan

Jumlah Lembaga

(Negeri/ Swasta)

Jumlah

Guru

Jumlah

Siswa

1 TK 976 3333 32197

2 RA/BA 192 623 5511

3 SD 632 6509 57020

4 MI 530 6788 53160

5 SMP 152 4020 36996

6 SMA 71 19599 2254

7 SMK 68 2323 19592

8 MTS 177 3755 23952

9 MA 79 2104 14460

10 Perguruan Tinggi 13 858 13478

Besarnya potensi pendidikan yang ada di Kabupaten Lamongan membuat

banyak sektor yang harus dikembangkan, salah satunya adalah keterampilan guru

dalam aktivitas pembelajaran. Sebab, peran guru akan sangat menentukan kualitas

outcomepeserta didik.

Terdapat 27 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang tersebar di

27 kecamatan di Kabupaten Lamongan. Setiap UPT bertanggungjawab atas

penyelenggaraan administrasi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,

(10)

Rata-rata satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran masih secara konvensional.

Hal ini disebabkan karena kebnayakan sumber daya pendidik yang dimiliki satuan

pendidikan tersebut diatas 45 tahun yang masih gagap teknologi. Kondisi ini tak

terkecuali juga terjadi pada guru dilingkungan kerja UPT. Dinas Pendidikan

Kecamatan Lamongan dan UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah berjarak + 20 km dari STKIP

PGRI Lamongan. Mitra kedua ini membina 20 Taman Kanak-Kanak dan 18 Sekolah

Dasar dengan jumlah guru TK sebanyak 75 orang dan jumlah guru SD sebanyak 90

orang. Wilayah ini merupakan daerah pedesaan dengan mayoritas masyarakat

berprofesi sebagai petani tambak. Walaupun jaringan internet sudah masuk daerah

ini, namun kegunaannya hanya dinikmati generasi muda untuk sekedar bermain

sosial media dan game online. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional

dengan media seadanya. Penggunaan ICT masih terbatas pada pembelajaran

komputer saja.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan berjarak + 2 km dari STKIP

PGRI Lamongan. Mitra pertama ini membina 52 Taman Kanak-Kanak dan 38

Sekolah Dasar, dengan jumlah guru TK sebanyak 90 guru negeri. Pengelolaan

pendidikan di wilayah ini lebih baik. Sebagian besar satuan pendidikan sudah

menggunakan ICT dalam pembelajaran, namun sifatnya masih bersifat alat bantu

pembelajaran, misalnya saja penggunaan LCD proyektor dan laptop sebagai

penyampai materi. Minimnya pengetahuan dan aplikasi ICT yang relevan digunakan

untuk pembelajaran menjadikan aktivitas belajar dirasakan monoton.

Selain itu, hampir di semua wilayah yang ada di Kabupaten Lamongan masih

sangat minim sekolah melibatkan orang tua dalam mengetahui perkembangan

pendidikan anak-anaknya. Keterlibatan orang orangtua lebih pada aktivitas

paguyuban dan saat kegiatan awal dan akhir pembelajan tiap tahunnya. Sehingga

sistem kontrol antara kedua pihak kurang sinergis.

Penggunaan ICT dalam pembelajaran selain dapat membantu aktivitas

belajar lebih menarik dan efisien, juga mampu menjadi jembatan bagi guru dan

orang tua untuk mengetahui aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya

(11)

BAB 2

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi

Bedasarkan berbagai kajian masalah yang dihadapi mitra pada bagian

sebelumnya, maka pemberian pendampingan dan demonstrasi pembelajaran berbasis

ICT bagi guru SD yang menjadi mitra tersebut menjadi solusi sebagai upaya

mengembangkan kualitas pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

Beberapa rumusan tersebut diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

mengoperasikan perangkat Information and Communication Technologies (ICT)

pada aktivitas pembelajaran.

b. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

mengoperasikan program Edmodo sebagai media komunikasi dan konseling antara

guru dan siswa sebagai upaya optimalisasi hasil belajar siswa secara merata.

c. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

membuat dan mendesain program power point sebagai media pembelajaran

interaktif dalam upaya menciptakan aktivitas pembelajaran di kelas secara kreatif

dan mandiri.

d. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

membuat dan mendesain program evaluasi pembelajaran berbasis ICT sebagai alat

penilaian dan evaluasi sebagai upaya menciptakan evaluasi pembelajaran yang

obyektif, jujur dan terukur.

2.2 Target Luaran

Berdasarkan berbagai solusi kegiatan yang tersebut diatas, maka dirumuskan

target luaran yang inin dicapat dalam program ini, diantaranya:

a. Publikasi Ilmiah

Hasil capaian berupa pembuatan artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal

nasional dan prosiding pada Seminar Internasional. Selain itu juga dapat

dikembangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dipublikasikan pada

(12)

b. Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Guru

Hasil capain berikutnya berupa peningkatan pemahaman terkait pentingnya

pengintegrasian ICT dalam aktivitas pembelajaran dan keterampilan guru dalam

mengoperasikan perangkat ICT dalam proses pembelajaran, mulai dari program

edmodo, mendesain media interaktif power point dan mendesain evaluasi

pembelajaran berbasis ICT. Selain itu, dapat dikembangkan dalam bentuk

peningkatan kesadaran dan pengetahuan guru SD tentang penting dan

pengaruhnya keterlibatan ICT bagi peserta didik dan hasil belajarnya.

c. Modul Pelatihan

Hasil capaian berikutnya dikembangkan dalam bentuk handout/diktat sehingga

kemanfaatannya dapat dirasakan oleh guru yang terlibat dalam kegiatan tersebut

dan membelajarkan ke teman sejawat di lingkungan satuan pendidikan

masing-masing khususnya dan pendidik lain secara luas tentang program edmodo,

media interaktif power point, dan ketrampilan mendesain evaluasi pembelajaran

berbasis ICT.

d. Produk (Sertifikat Ketrampilan dan Perlengkapan belajar berbasis ICT

Dapat berupa sertifikat kompetensi life skills (desain media interaktif, desain

evaluasi pembelajaran, perangkat ICT) serta bantuan aplikasi program komputer

untuk menunjang kompetensi guru dalam pengoperasian ICT dalam

pembelajaran tiap satuan pendidikan.

Target luaran kegiatan ini secara ringkas tersaji pada table 2.1 di bawah ini

Tabel 2.1 rencana target capaian luaran

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding accepted

2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik) editing

3 Peningkatan omzet mitra yang bergerak pada bidang ekonomi

Tidak ada

4 Peningkatan kualitas maupun kuantitas produk Tidak ada

5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan

masyarakat

Ada

6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada

7 Jasa, model, rekayasa sosial, system,

produk/barang

Tidak ada

8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi

(13)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Mitra

Beberapa hal yang menjadi permasalahan mitra yang perlu segera diberikan

solusinya adalah:

a. Belum meratanya satuan pendidikan SD yang menggunakan perangkat ICT

dalam aktivitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh

cara-cara tradisional. Sehingga pembelajaran lebih banyak satu arah (teacher

centred learning).

b. Kurangnya minat, motivasi dan kepercayaan diri guru SD untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui penggunaan ICT atau guru hanya sekedar

melaksanakan tugas mengajarnya dan menghabiskan materi pembelajaran.

c. Kalaupun ada inovasi pembelajaran hanya pada tataran metode pembelajaran

dan memiliki jaringan internet, kurangnya keterampilan guru dalam

mengoperasikan perangkat ICT, khususnya program-program aplikatif untuk

menunjang KBM semakin efektif dan menyenangkan kurang begitu populer

dan diketahui oleh guru.

d. Kurangnya ketrampilan/life skill guru SD sebagai bekal untuk meningkatakan

kualitas aktivitas pembelajaran, meliputi: 1) ketrampilan desain media

interaktif, ketrampilan mendesain evaluasi pembelajaran, ketrampilan

mengoperasikan perangkat ICT.

3.2 Program Solutif untuk Pemecaham Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang ada, tim Dosen STKIP PGRI

Lamongan menawarkan solusi berupa kegiatan Pelatihan dan Pendampingan

Pembelajaran Berbasis ICT bagi Guru SD di Kabupaten Lamongan, berupa materi:

Tabel 3.1 Program Solutif

No Nama Kegiatan Tujuan Bentuk

Kegiatan Produk

1 Pelatihan

Motivasi

(Achievement of Training)

Meningkatkan kesadaran, sikap mental, motivasi, kepercayaan diri guru

(14)

SD untuk berhasil guru Abad 21 dalam menjalankan

tugasnya sebagai pendidik yang mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan siswa, dan orangtua siswa untuk

3 Pelatihan Desain Media Interaktif programpower point

untuk menjadikan pembelajaran semakin kreatif dan mandiri

Presentasi, 4 Pelatihan Desain

Evaluasi hasil belajar semakin terukur dan mobyektif

Presentasi,

3.3 Metode Pendekatan

Pelaksanaan program ini disusun secara sistematis pada alur kerja dengan

pendekatan: 1) Partisipatif, 2) Penyadaran; 3) Pembelajaran (teori dan praktik), serta

4) Pendampingan dengan uraian sebagai berikut:

a. Pendekatan Partisipatif

(15)

(Dewan Pendidikan Lamongan, Dinas Pendidikan Lamongan, Forum Guru) dan

pemerhati pendidikan. Forum komunikasi dan koordinasi ini sebagai wadah

strategis untuk membahas persoalan administratif, teknis, pendanaan, secara

terbuka dan demokratis untuk menemukan solusinya bagi pihak-pihak yang

dilibatkan.

b. Pendekatan Konseptual

Dilakukan dengan pola pembinaan sikap dan mental guru SD di wilayah

mitra melalui Pelatihan Achievement Motivation Training (AMT) oleh ahli di

bidangnya. Harapannya guru SD di wilayah mitra memiliki kesadaran tinggi

sikap mental positif, motivasi tinggi, semangat, dan kepercayaan diri untuk

sukses sebagai pendidik di abad 21 untuk mencetak generasi penerus bangsa yang

unggul dan kompetetif.

c. Pendekatan Teori dan Praktik

Dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, tatap muka dan penugasan baik

teori maupun praktik.

d. Pendekatan Reflektif

Dilakukan dengan evaluasi kegiatan selanjutnya dilakukan refleksi dan

keberlanjutan dalam bentuk monitoring dan pendampingan, baik terprogram

maupun insidental guna menjaga kualitas hasil kegiatan serta meningkatkan

kemitraan.

Selanjutnya langkah-langkah sistematis yang dilakukan pada kegiatan ini

meliputi prosedur:

a. Metode observasi/ studi awal

Dilakukan dengan melakukan survei dan wawancara untuk pengumpulan

data-data permasalahan pengelolaan pembelajaran di SD pada wilayah kerja

mitra. Sasaran adalah pengelola satuan pendidikan SD, peserta didik, orang tua/

keluarga peserta didik, masyarakat, pemerhati pendidikan. Tujuan metode ini

adalah untuk mengumpulkan data awal berupa fakta di lapangan untuk

mendapat pemecahannya, seperti tentang kualifikasi guru di SD, kompetensi

peserta didik, perhatian pemerintah, dan lain-lain.

b. Koordinasi

(16)

pembelajaran di SD, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan mitra dan kepala

satuan pendidikan SD di wilayah kerja mitra, dan pengawas dan perwakilan guru

untuk memilih aspek permasalahan yang prioritas untuk mendapat

pemecahannya.

c. Sosialisasi Program

Selanjutnya dilakukan pembentukan Panitia Pelaksana yang terdiri dari

Tim dosen, tim mahasiswa, mitra dan pengawas, serta relawan yang memiliki

kepedulian terhadap kualitas pendidikan secara umum dan pembelajaran

khususnya. Kerja Tim Pelaksana selanjutnya adalah melakukan sosialisasi

tentang program berupa kecakapan hidup yang perlu diberikan kepada guru SD,

serta teknis pelaksanaanya. Pada forum ini diupayakan dilakukan secara

demokratis dan partisipatif guna memperoleh hasil keputusan yang efektif.

d. Pelaksanaan Program

Setelah diperoleh kesepakatan tentang jenis keterampilan (life skill)

yang akan diberikan kepada guru SD, segera dilakukan pelaksanaan program

oleh Tim sesuai SOP.

e. Monitoring

Keberhasilan program ini perlu dilakukan dengan kegiatan monitoring atau

pengawasan yang dilaksanakan secara terprogram dan periodik. Tujuannya

adalah agar mendapatkan penjaminan atas kualitas mutu program dan

efektivitasnya untuk memenuhi aspek keberlanjutan.

f. Evaluasi

Hasil monitoring menjadi bahan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan

program agar sesuai target yang diharapkan. Evaluasi dilakukan secara periodik

sesuai dengan perkembangan pelaksanaan program.

g. Pelaporan

Sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi baik dalam pengelolaan

keuangan dan administrasi maka pelaporan segera dilakukan disertai bukti

fisiknya.

h. Keberlanjutan

Hasil evaluasi kegiatan menjadi proyeksi untuk keberlanjutan program

(17)

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

STKIP PGRI Lamongan sebagai merupakan satu-satunya LPTK yang menjadi

mitra sertifikasi guru di wilayah kerja (Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban,

Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bojonegoro). Oleh karena itu, STKIP PGRI

Lamongan fokus dalam meningkatkan kualitas guru dalam mengembangkan

keterampilan mengajarnya, khususnya di Kabupaten Lamongan. Selain fokus

tersebut, STKIP PGRI Lamongan juga menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di

Jawa Timur yang dituntut kompetensinya untuk mampu bersaing dengan PTN/PTS,

pada tingkat lokal, regional maupun tingkat nasional. Berkaitan dengan kondisi tersebut,

melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) berupaya meningkatkan

prodiktivitas kinerja kegiatan dosen dan mahasiswa pada bidang penelitian dan

pengabdian masyarakat. Secara kelembagaan, STKIP PGRI Lamongan terpilih untuk

mendapatkan penghargaan Bidang Tata Kelola dan Kelembagaan dari Kopertis VII Jawa

Timur pada tahun 2009 dan 2012.

Sebagai kampus tertua di Kabupaten Lamongan, STKIP PGRI Lamongan terus

berupaya untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat, baik

dosen maupun mahasiswa. Pada lima tahun terakhir, STKIP PGRI Lamongan terus

berupaya berpartisipasi pada pengajuan hibah dan sejenisnya. Dari berbagai usaha

tersebut STKIP PGRI Lamongan berhasil meraih beberapa hibah kompetisi, diantaranya

sebagai berikut:

Tabel 4.1. Data keberhasilan Perguruan Tinggi dalam mengikuti seleksi hibah dan sejenisnya lima tahun terakhir

No Jenis Kegiatan Tingkat Tahun Volume

1 Hibah Penelitian Disertasi Nasional/Dikti 2016 1 proposal

2 Keterlibatan Generasi Muda terhadap Ekonomi Kreatif di Kabupaten Lamongan

Lokal/Litbangda Kabupaten Lamongan

2016 1 judul

3 Hibah Program Pembinaan

Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS)

Regional/Jawa Timur

2015 Rp. 399.999.229,3

4 Dampak Pembangunan

Pabrik dan Industri di Kabupaten Lamongan

Lokal/Litbangda Kabupaten Lamongan

(18)

5 Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar

Tradisional di Kabupaten

Lokal/Litbangda Kabupaten Lamongan

2014 1 judul

6 Perkembangan Gerakan

Ekonomi Lamongan

2013 1 judul

7 Penelitian Dampak

Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

2012 1 judul

Untuk menunjang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, instutusi memberikan

hibah internal kepada tim dosen. PPPM juga membentuk Relawan Posdaya, baik dosen

maupun mahasiswa. Relawan menjadi motor penggerak kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang menyebar ke daerah-daerah di Lamongan. Beberapa hal yang telah

dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh PPPM adalah bekerjasama dengan Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan untuk mempelopori berdirinya

13 Taman Bacaan Masyarakat yang tersebar di beberapa desa yang ada di Kabupaten

Lamongan. Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan PGRI

memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru SD terkait Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Selain itu juga PPPM mengembangkan mitra kewirausahaan pada tujuh usaha

yang dikelola oleh masyarakat. Usaha tersebut dibina dan diberikan pendampingan

untuk bisa dikembangkan lebih prospek dan modern.

STKIP PGRI Pacitan sudah mulai mengintensifkan dan mengoptimalkan jejaring

kemitraan melalui kerja sama dengan instansi lain, baik dengan pemerintah, Perguruan

tinggi maupun instansi peduli pendidikan lainnya. Terbukti, melalui kerja sama

dengan Yayasan dan mandiri juga, terdapat 3 orang dosen yang mendapatkan beasiswa

pendidikan program doktor (S3). Studi lanjut dosen STKIP PGRI Lamongan tersebut,

tersebar di berbagai Perguruan tinggi negeri, di antaranya Universitas Negeri Semarang

(UNNES) dan Universitas Negeri Malang (UM).

STKIP PGRI Lamongan juga menjalin kerja sama yang intensif dengan

pemerintah daerah Kabupaten Lamongan dan berbagai instansi lain sebagai upaya

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, diantaranya dengan Bapan

(19)

dilakukan pada berbagai bidang, baik pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada

masyarakat. Pada bidang pengajaran, dilakukan dengan saling tukar informasi dan

juga menjadi narasumber kegiatan maupun forum ilmiah lainnya. Pada bidang

penelitian, dilakukan melalui kerja sama dalam melaksanakan penelitian, serta publikasi

ilmiah. Sedangkan pada bidang pengabdian kepada masyarakat, dilakukan melalui

kerja sama dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Progresivitas mahasiswa STKIP PGRI Lamongan juga mengalami peningkatan.

Organisasi kemahasiswaan bervariasi sebagai wadah pengembaangan bakat minat untuk

meningkatkan kualitas diri, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis

Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Himpunan Mahasiswa Program Studi

(HIMAPRODI), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang kian hari bertambah jumlah dan

aktivitasnya. Demikian halnya dengan aktivitas mahasiswa untuk mengikuti dan

mengajukan proposal hibah-hibah, baik yang ditawarkan oleh internal perguruan tinggi,

Kopertis VII, maupun DIKTI.

Indikator-indikator pencapaian prestasi akademik dosen dan kemahasiswaan,

serta bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat yang telah dipaparkan tersebut

menjadi modal dan kepercayaan diri bagi STKIP PGRI Lamongan untuk terus eksis

melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi demi turut memajukan pendidikan dan

peningkatan kualitas sumnber daya manusia.

Berdasarkan uraian BAB 3 tentang metode Solutif yang ditawarkan pada

kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini, dapat

dijelaskan bahwa STKIP PGRI Lamongan memiliki sumber daya yang memiliki

kompeten baik untuk dapat mentransfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilki

sehingga rencana program ini akan berhasil. Berikut indikator kelayakan SDM yang ada

yang nanti akan dilibatkan pada kegiatan ini.

Tabel 4.2. Jenis Kepakaran Pelaksana Kegiatan

No Nama / prodi Kepakaran Jabatan

1 Dra. Ratna Nurdiana, MM/ Pendidikan Ekonomi

Manajemen, Pembelajaran

Ketua pelaksana

2 Abd. Ghofur, S.Pd., M.Pd/ Pendidikan Ekonomi

Teknologi Pembelajaran Anggota

pelaksana/pemateri 3 Hadi Suryanto, ST., M.Pd./

PPKn

Evaluasi pembelajaran, Teknologi Pembelajaran

Anggota

(20)

4 Dr. Sutarum, M.Si/ PPKn

Manajemen Pendidikan Pemateri

5 Dra. Ninies Eryadini, M.Pd/ Pendidikan Ekonomi

psikologi, Teknologi Pembelajaran

Pemateri

6. Yayuk Chayatun Machsunah, S.Sos., M.Pd/ PPKn

Jurnalistik, Teknologi Pembelajaran

Pemateri

7 Durrotun Nafisah, S.Pd., M.Pd/PPKn

Pendidikan ilmu sosial Pemateri

(21)

BAB 5

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya kegiatan ini adalah sebagai berikut

Tabel 5.1. Anggaran biaya pengabdian kepada masyarakat

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan

1. Honorarium 14.800.000

2. Bahan habis pakai 13.445.000

3. Perjalanan 8.000.000

4. Penunjang dan Lain-lain (desiminasi hasil, publikasi,

laporan)

13.740.000

Jumlah 49.985.000

Adapun justifikasi anggaran biaya terperinci terlampir pada Lampiran 5

5.2 Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Uraian Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Studi Awal

2 Koordinasi dengan pihak terkait

3 Persiapan proposal a. Penyusunan Proposal b. Pengajuan Proposal

4 1. Pembentukan Tim

Panitia Kerja 2. Sosialisasi Program

5 Pelaksanaan Program

6 Monitoring

7 Evaluasi

8 Pelaporan

(22)

REFERENSI

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Handayani, Fitri. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.Jurnal Pendidikan Progresif.

Widoyoko, Sugeng Eko Putro. 2008. Model Pembelajaran Evaluasi Program Pembelajran IPS di SM.Yogyakarta: Desertasi Program Pascasarjana UNY.

Suwardi. 2007. Manajemen pembelajaran: menciptakan guru kreatif dan berkompetensi. Surabaya: PT. Temprina Media Grafika.

Parker, L.L. 2008. Technology-mediated learning environments for young English language learners: connections in and out of schools. New york: Lawrence Erlbaum Associates.

(23)

Lampiran Justifikasi Anggaran

Ketua 50 1 Orang 50.000 2.500.000

Anggota 50 2 Orang 45.000 4.500.000

Pemateri 6 7 Orang 150.000 6.300.000

Teknisi 25 2 Orang 30.000 1.500.000

1.500.000

SUB TOTAL (Rp) 14.800.000

2. BAHAN HABIS PAKAI

Material Justifikasi

10 Rim 35.000 350.000

Map dokumen

Penyimpanan dokumen panitia

15 Buah 35.000 525.000

Fotokopi

Penggandaan surat

menyurat, administrasi

2000 Lembar 200 400.000

Modul Pelatihan

Penjilidan Materi 4 pelatihan

100 Eks 75.000 7.500.000

ID Card

115 Eks 5.000 575.000

Sertifikat

(24)

Seminar kit

perlengkapan tas dan ATK Peserta

abdimas (IbM)

100 Paket 35.000 3.500.000

ATK

1 Paket 250.000 250.000

SUB TOTAL (Rp) 13.445.000

3. PERJALANAN

an 150.000 3.000.000

Konsumsi

an 200.000 4.000.000

Transport

2 Orang 200.000 400.000

Akomodasi

(25)

Konsumsi seminar

Bea konsumsi seminar hasil abdimas (IbM)

2 Orang 150000 300.000

SUB TOTAL (Rp) 8.000.000

4. PENUNJANG DAN LAIN-LAIN

Material Justifikasi

100 Buah 50.000 5.000.000

Paket Internet

pemasangan internet untuk hot spot area

penunjang pelatihan

4 Bulan 350.000 1.400.000

Sewa Lab. Multimedia

penunjang

praktik pelatihan 2 Bulan 650.000 1.300.000

Sewa Printer penunjang alat

cetak 10 Bulan 50.000 500.000

Sewa

Komputer/Laptop

Alat cetak instrumen dan data

10 Bulan 100.000 1.000.000

Sewa Kendaraan

Alat transportasi

ke lokasi 5 Bulan 250.000 1.250.000

Sewa Kamera Pendokumentasia

n pelaksanaan abdimas (IbM)

(26)

Sewa LC Proyektor

transfer data pelatihan dari laptop ke layar

4 Bulan 75.000 300.000

Penyusunan Proposal

Pembiayaan

proposal 5 Eks 22.000 110.000

Penyusunan Laporan Kemajuan

Pembiayaan

laporan 6 Eks 25.000 150.000

Seminar/

diseminasi hasil

Pembiayaan kesekretariatan & konsumsi peserta

1 Paket 650.000 650.000

Penyusunan Laporan Akhir

Pembiayaan laporan akhir kegiatan

6 Eks 30.000 180.000

Publikasi

2 Orang 850.000 1.700.000

Publikasi Jurnal

1 Artikel 200.000 200.000

(27)

Lampiran 1 Biodata Ketua Pengusul

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dra. Ratna Nurdiana. MM

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan fungsional Lektor

4. NIP/NIK/Identitas Lain 196208121987032001

5. NIDN 0012086201

6. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya 12 Agustus 1962

7. E-mail rnurdiana@ymail.com

8. No. Telepon/HP 08133040521

9. Alamat Kantor Jl.Sunan Giri 35 Lamongan

10. Nomer Telepon/Faks 0322-321493

11. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 500 orang. S-2= .. orang. S-3 =..orang

12.Mata Kuliah yang Diampu

1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Ekonomi Sumber Daya

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi IKIP Surabaya STIE Widya Jayakarta

Bidang Ilmu Bhs. Indonesia Manajemen

Tahun Masuk-Lulus 1981-1986 1998-2001

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Kemampua membaca

pemahaman siswa kelas I SMA se-Kodya Pasuruan

Pengaruh sistem kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan STKIP PGRI Lamongan

Nama Pembimbing/Promotor 1. Dra. Joharni Harjono

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp) 1 2015 Women's Reproductive

Healthimprovement Throughunderstanding Problem Solving Approach In Aisyiah Sugio

(28)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1. 2015 Workshop Pengambangan

Profesi berkelanjutan bagi guru

SD se-Kecamatan Maduran

Lamongan

PGRI Kecamatan Maduran

Lamongan

20.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Karya Ilmiah Publikasi

1. 2 3

F. Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Karya Ilmiah Publikasi

1. 2014 Increasing Theacher

Professionalism through SIPMA Approach

6thInternational Conference on Education Technology Of Adi Buana, Surabaya 9 Mei 2015

2 2015 Rekultural Karakter Dengan

Penguatan Nilai Pancasila Sebagai Identitas Bangsa

Prosiding Seminar Nasional AP3KnI Univerista Negeri Malang

3 2015 Women's Reproductive

Healthimprovement Throughun derstanding Problem Solving Approach In Aisyiah Sugio

Internasional Seminar Universitas Negeri Malang

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir

(29)

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

J. Pengghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

instansi lain)

No. Jenis Penghargaan Insitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Iptek Bagi Masyarakat.

Lamongan, 20 Mei 2016

Ketua Pengusul

(30)

Lampiran Biodata Anggota Pengusul 1

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (dengan gelar) Abd. Ghofur, S.Pd., M.Pd

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Belum punya

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 03082011

5 NIDN 0726018702

6 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 26 Januari 1987

7 E-Mail ghofurkita@yahoo.com

8 Nomor Telp. / HP 081232876099

9 Alamat Kantor Jalan Sunan Giri No. 35 Lamongan

10 Nomor Telp. / Faks 0322 321493

11 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 240

12 Mata Kuliah yang diampu 1. Belajar dan Pembelajaran

2. Bahasa Inggris 3. Media Pembelajaran 4. Strategi Pembelajaran

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Bidang Ilmu Pendidikan

Bahasa Inggris

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pembelajaran

Tahun masuk - lulus 2005–2009 2010 - 2012 2013 - sekarang

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

(31)

M.Si 2. Dra. Hj. Wara Pramesti, M.Si

2. Prof. Utami Widiati,

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir (bukan skripsi, tesis, disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1 2011 Peran Media Perangkat Lunak

Game Edukasi Dalam Rangka Mengembangkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas IX SMP Muhammadiyah Laren Lamongan

Swadana Rp. 5.000.000

2 2013 Upaya Meningkatkan

Produktivitas Menulis Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mahasiswa STKIP PGRI Lamongan

Swadana Rp. 5.000.000

D. Pengalaman Pengabdian masyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1 2011 Bimtek Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah Dasar sampai Menengah

Lembaga Penalti

Rp. 10.000.000

2 2012 Seminar Bahaya Narkoba bagi

Generasi Muda

Swadana Rp. 2.500.000

3 2012 Seminar Pendidikan Karakter Solusi Degradasi Moral Bangsa

PC. LP. Maarif NU Lamongan

Rp. 5.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/nomor/tahun

1 Upaya Meningkatkan

Produktivitas Menulis Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mahasiswa STKIP PGRI Lamongan

Ilmu Sosial dan Humaniora

Vol 1/No. 2 Maret 2013

2 Konsep Domain Afektif dan Implikasinya dalam Proses Pembelajaran

Ta’lim; Ilmu

Pendidikan dan Ilmu Sosial

(32)

3 Mereposisi Mainstream dan Dampak Psikologi Ujian Nasional

Edupedia Vol 1/No. 1 Desember

2014

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah Judul Artikel

Waktu dan Tempat

1 Seminar Nasional Implementasi Konsep Teknologi

Pembelajaran Yang Memadai Dalam Menumbuhkan Aktivitas Belajar

Universitas Negeri Malang, 2014

2 Seminar

Internasional

The Optimization of Character Building of Students Through The Implementation of Quantum Teaching

STKIP PGRI Tulungagung, 2015

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun

Tempat

Penerapan Respon

Masyarakat

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

(33)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata diri ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penugasan Iptek Bagi Masyarakat.

Lamongan, 20 Mei 2016 Anggota pengusul 1,

(34)

LampiranBiodata anggota tim pengusul

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Hadi Suryanto., ST.MPd

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Jabatan fungsional Tenaga Pengajar

4. NIP/NIK/Identitas Lain 05111501

5. NIDN 0722117501

6. Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 22 Nopember 1975

7. E-mail hsuryanto3@gmail.com

8. No. Telepon/HP 085733303837

9. Alamat Kantor Jl.Sunan Giri 35 Lamongan

10. Nomer Telepon/Faks 0322-321493

11. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 20 orang. S-2= .. orang. S-3 =..orang

12. Mata Kuliah yang Diampu

1. Perencanaan Pembelajaran 2. IAD

3. Assesment Pembelajaran 4. PTK

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi UMM UNIPA Surabaya

Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknologi Pendidikan

Tahun Masuk-Lulus 1995-2001 2012-2014

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pembuatan alat pelacak

persambungan jaringan telepon dengan IBM PC

Pengembangan media pembelajaran dengan srencast-o-matic pada mata pelajaran

matematika SMP Nama Pembimbing/Promotor 1. Hari Siswanto

ST.MT

2. Nur Hadi

ST.MT

1. Dr. Maine sondang Sombowati M.Pd. 2. Dr. Harwanto M.Pd

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta

(35)

Materi Merumuskan Tujuan

Pembelajaran dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar

Mahasiswa STKIP PGRI

Lamongan

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1. 2015 Workshop Pengambangan

Profesi berkelanjutan bagi

guru SD se-Kecamatan

Maduran Lamongan

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Karya Ilmiah Publikasi

1. 2015 Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe

TGT-M pada Materi Merumuskan

Tujuan Pembelajaran dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar

Mahasiswa STKIP PGRI Lamongan

Edupedia Jurnal Ilmiah Nasional Tak Terakreditasi Edupedia

ISSN: 2107-7550

2. 2016 Upaya Meningkatkan Prestasi Dan Keaktifan Belajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Melalui Metode Kooperatif Model Learning Together Pada Mahasiswa Jurusan PIPS STKIP PGRI Lamongan

Inovasi Pendidikan Jurnal Ilmiah Nasional Tak Terakreditasi ISSN: 2443-3195

F. Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Karya Ilmiah Publikasi

1. 2014 Increasing Theacher

Professionalism through SIPMA Approach

6thInternational Conference on Education Technology Of Adi Buana, Surabaya 9 Mei 2015

2 2015 Pengembangan Pembelajaran

Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Kewirausahaan

Prosiding Seminar Nasional AP3KnI Jawa Timur dan Unmuh Ponorogo 2015

3 2015 Role in shaping character

education students preparing for vocational facing future of

(36)

globalization

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir

No. Judul /Tema HKI Tahun Jenis Nomer P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya

dalam 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

J. Pengghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

instansi lain)

No. Jenis Penghargaan Insitusi Pemberi

Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Iptek Bagi Masyarakat.

Lamongan, 20 Mei 2016

Anggota Pengusul 2

(37)

Lampiran Gambaran IPTEK yang akan ditransfer

KOORDINASI TIM STUDI TIM

SOSIALISASI PROGRAM-PEMBENTUKAN PANITIA KERJA

PELAKSANA PROGRAM

MONITORING

EVALUASI

PROYEKSI

1. PENYADARAN (SIKAP) 2. PEMBELAJARAN (KOGNITIF) 3. DEMONSTRASI DAN PRAKTIK

(38)

Lampiran Peta Wilayah Mitra

Mitra 1: UPT Dinas Pendidikan Kec. Lamongan/ jarak + 2 km

Mitra 2: UPT Dinas

Pendidikan Kec. Kalitengah/ jarak + 20 km

STKIP PGRI LAMONGAN

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

USULAN PROGRAM

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

PENDAMPINGAN DAN DEMONSTRASI PEMBELAJARAN

BERBASIS ICT BAGI GURU SEKOLAH DASAR

DI KABUPATEN LAMONGAN

Oleh:

Dra. Ratna Nurdiana, MM NIDN : 0012086201 Abd. Ghofur, S.Pd., M.Pd NIDN : 0726018702 Hadi Suryanto, ST., M.Pd NIDN : 0722117501

(44)
(45)
(46)
(47)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Halaman Pengesahan ii

Identifikasi dan Uraian Umum iv

Daftar Isi v

Ringkasan Proposal vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Permasalahan Mitra 3

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN 5

2.1 Solusi 5

2.2 Target Luaran 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 7

3.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Mitra 7

3.2 Program Solutif untuk Pemecaham Masalah 7

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 11

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 15

5.1 Anggaran Biaya 15

5.2 Jadwal Kegiatan 15

REFERENSI 16

(48)

RINGKASAN PROPOSAL

Di Kabupaten Lamongan Terdapat 27 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan dengan mengelola 632 lembaga SD dengan jumlah guru 6509 orang dan 976 lembaga TK dengan jumlah guru 3333 orang. Setiap UPT bertanggungjawab atas penyelenggaraan administrasi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, khususnya pada jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Besarnya potensi tersebut tentu harus membutuhkan penangunan dari berbagai pihak, khususnya terkait keterampilan guru dalam aktivitas pembelajaran.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat terasa pengaruhnya dan tidak bisa dihindari lagi. Sehingga mengintegarsikan ICT dalam aktivitas pembelajaran akan sangat membantu guru dan suasana pembelajaran. Perbedaan generasi antara guru dan siswa tentu menjadi jalan pemisah dalam meningkatkan kualitas komunikasi antara guru dan siswa. Sehingga mau tidak mau, guru juga harus terampil menggunakan ICT dalam aktivitas pembelajaran, agar siswa juga bisa menikmati pembelajaran sesuai dengan masanya.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah berjarak + 20 km dari STKIP PGRI Lamongan. Mitra kedua ini membina 20 Taman Kanak-Kanak dan 18 Sekolah Dasar dengan jumlah guru TK sebanyak 75 orang dan jumlah guru SD sebanyak 90 orang. Wilayah ini merupakan daerah pedesaan dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani tambak. Walaupun jaringan internet sudah masuk daerah ini, namun kegunaannya hanya dinikmati generasi muda untuk sekedar bermain sosial media dan

game online. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional dengan media seadanya. Penggunaan ICT masih terbatas pada pembelajaran komputer saja. Sedangkan UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan berjarak + 2 km dari STKIP PGRI Lamongan. Mitra pertama ini membina 52 Taman Kanak-Kanak dan 38 Sekolah Dasar, dengan jumlah guru TK sebanyak 90 guru negeri. Pengelolaan pendidikan di wilayah ini lebih baik. Sebagian besar satuan pendidikan sudah menggunakan ICT dalam pembelajaran, namun sifatnya masih bersifat alat bantu pembelajaran, misalnya saja penggunaan LCD proyektor dan laptop sebagai penyampai materi. Minimnya pengetahuan dan aplikasi ICT yang relevan digunakan untuk pembelajaran menjadikan aktivitas belajar dirasakan monoton.

(49)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, perbaikan kegiatan

belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan

meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi

meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi

muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan

zaman.

Menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan mampu meningkatkan

hasil belajar merupakan tugas dan kewajiban guru. Untuk itu, berbagai upaya

dilakukan guna memperoleh hasil belajar yang tinggi. Variasi dalam kegiatan

pembelajaran dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dicoba

demi menjawab permasalahan yang sering dihadapi setiap sekolah (Handayani,

2012).

Berdasarkan analisis Slameto (2003), bahwa masalah yang timbul dalam

pembelajaran di sekolah antara lain disebabkan kurangnya komunikasi antara guru

dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi

vakum. Siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan informasi dari guru

(teacher oriented), sehingga proses pembelajaran berlangsung membosankan.

Pembelajaran berkualitas dapat terjadi apabila ada kerjasama yang baik

antara guru dan siswa, serta didukung oleh fasilitas yang menunjang dalam kegiatan

tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil meta analisis terhadap beberapa penelitian

yang dilakukan oleh Mirrison, Mokashi dan Caffer dari tahun 1996-2006 yang

menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan meta

analisis tersebut disimpulkan adanya 44 indikator kualitas pembelajaran yang

dikelompokkan kedalam 10 kategori. Secara umum ke 10 indikator kualitas

pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: (1). Rich and stimulating physcol

environment, (2) Classroom climate condusive to learning, (3) Elear ang high

expection for all student, (4) Cherent, focused instruction, (5) Thougtful discoure,

(6) Outhentic learning,(7) Regular diagnostic assessment fot learning,(8) Reading

(50)

technology. Dari hasil meta analisis tersebut dapat dipahami bahwa kualitas

pembelajaran bisa diketahui dari: (1) Lingkungan fisik mampu menumbuhkan

semangat siswa untuk belajar, (2) Iklim kelas kondusif untuk belajar, (3) Guru

menyampaikan materi pembelajaran secara koheren dan fokus, (5) Wacana yang

penuh pemikiran, (6) Pembelajaran bersifat rill (autentik dengan permasalahan yang

dihadapi masyarakat dan siswa), (7) Adanya penilaian diagnostik yang dilakukan

secara periodik, (8) Membaca dan menulis sesuatu kegitan yang esensial dalam

pembelajaran, (9) menggunakan penalaraan pemecahan masalah dan (10)

menggunakan teknologi pembelajaran (Widoyoko, 2008).

Melihat betapa banyaknya peran dan tanggung jawab guru, maka sebagai

seorang guru harus mampu menguasai tuntutan dari profesinya. Mulai dari

kompetensi pribadinya, kompetensi mengajarnya, profesinalisme guru, dan

kreativitas guru. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif,

menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif sesuai dengan perkembngan zaman, maka

guru harus memiliki kemampuan dan usaha yang maksimal.

Pengintegrasian Information and Communication Technologies (Teknologi

Informasi dan Komunikasi) dirasa sebagai solusi masa kini untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Menurut Fisher (2003), pengintegrasian ICT mampu

merangsang aktivitas pembelajaran di negara barat sejak tiga puluh tahun yang lalu.

Menurut kajian Parker (2008) bahwa pembelajaran menggunakan ICT dapat

meningkatkan minat dan perhatian peserta didik, meningkatkan pemahaman,

menambah pengalaman pembelajaran, membantu pengembangan literasi serta

meningkatkan berfikir tingkat tinggi siswa. Sedangkan menurut hasil kajian Burnett

(2010) bahwa anak-anak masa kini tumbuh dalamtextual landscapedi mana mereka

memiliki berbagai cara berinteraksi dan bermain dengan aktif di dalam lingkungan

yang diciptakan melalui teknologi digital seperti permainan komputer, telepon

seluler dan dunia virtual.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat terasa

pengaruhnya dan tidak bisa dihindari lagi. Sehingga mengintegarsikan ICT dalam

aktivitas pembelajaran akan sangat membantu guru dan suasana pembelajaran.

Perbedaan generasi antara guru dan siswa tentu menjadi jalan pemisah dalam

(51)

guru juga harus terampil menggunakan ICT dalam aktivitas pembelajaran, agar

siswa juga bisa menikmati pembelajaran sesuai dengan masanya.

1.2 Permasalahan Mitra

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6o51' - 7o23' Lintang

Selatan dan 112o33' - 112o34 Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas

wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa

Timur. Kabupaten terdiri dari 27 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak

447. Potensi pendidikan di Kabupaten Lamongan juga sangat besar, hal ini diketahui

dari banyaknya jumlah satuan pendidikan. Secara rinci potensi tersebut bisa

diketahui pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 potensi pendidikan di Kabupaten Lamongan tahun 2015/2016

No Satuan

Pendidikan

Jumlah Lembaga

(Negeri/ Swasta)

Jumlah

Guru

Jumlah

Siswa

1 TK 976 3333 32197

2 RA/BA 192 623 5511

3 SD 632 6509 57020

4 MI 530 6788 53160

5 SMP 152 4020 36996

6 SMA 71 19599 2254

7 SMK 68 2323 19592

8 MTS 177 3755 23952

9 MA 79 2104 14460

10 Perguruan Tinggi 13 858 13478

Besarnya potensi pendidikan yang ada di Kabupaten Lamongan membuat

banyak sektor yang harus dikembangkan, salah satunya adalah keterampilan guru

dalam aktivitas pembelajaran. Sebab, peran guru akan sangat menentukan kualitas

outcomepeserta didik.

Terdapat 27 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang tersebar di

27 kecamatan di Kabupaten Lamongan. Setiap UPT bertanggungjawab atas

penyelenggaraan administrasi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,

(52)

Rata-rata satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran masih secara konvensional.

Hal ini disebabkan karena kebnayakan sumber daya pendidik yang dimiliki satuan

pendidikan tersebut diatas 45 tahun yang masih gagap teknologi. Kondisi ini tak

terkecuali juga terjadi pada guru dilingkungan kerja UPT. Dinas Pendidikan

Kecamatan Lamongan dan UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Kalitengah berjarak + 20 km dari STKIP

PGRI Lamongan. Mitra kedua ini membina 20 Taman Kanak-Kanak dan 18 Sekolah

Dasar dengan jumlah guru TK sebanyak 75 orang dan jumlah guru SD sebanyak 90

orang. Wilayah ini merupakan daerah pedesaan dengan mayoritas masyarakat

berprofesi sebagai petani tambak. Walaupun jaringan internet sudah masuk daerah

ini, namun kegunaannya hanya dinikmati generasi muda untuk sekedar bermain

sosial media dan game online. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional

dengan media seadanya. Penggunaan ICT masih terbatas pada pembelajaran

komputer saja.

UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan berjarak + 2 km dari STKIP

PGRI Lamongan. Mitra pertama ini membina 52 Taman Kanak-Kanak dan 38

Sekolah Dasar, dengan jumlah guru TK sebanyak 90 guru negeri. Pengelolaan

pendidikan di wilayah ini lebih baik. Sebagian besar satuan pendidikan sudah

menggunakan ICT dalam pembelajaran, namun sifatnya masih bersifat alat bantu

pembelajaran, misalnya saja penggunaan LCD proyektor dan laptop sebagai

penyampai materi. Minimnya pengetahuan dan aplikasi ICT yang relevan digunakan

untuk pembelajaran menjadikan aktivitas belajar dirasakan monoton.

Selain itu, hampir di semua wilayah yang ada di Kabupaten Lamongan masih

sangat minim sekolah melibatkan orang tua dalam mengetahui perkembangan

pendidikan anak-anaknya. Keterlibatan orang orangtua lebih pada aktivitas

paguyuban dan saat kegiatan awal dan akhir pembelajan tiap tahunnya. Sehingga

sistem kontrol antara kedua pihak kurang sinergis.

Penggunaan ICT dalam pembelajaran selain dapat membantu aktivitas

belajar lebih menarik dan efisien, juga mampu menjadi jembatan bagi guru dan

orang tua untuk mengetahui aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya

(53)

BAB 2

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi

Bedasarkan berbagai kajian masalah yang dihadapi mitra pada bagian

sebelumnya, maka pemberian pendampingan dan demonstrasi pembelajaran berbasis

ICT bagi guru SD yang menjadi mitra tersebut menjadi solusi sebagai upaya

mengembangkan kualitas pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

Beberapa rumusan tersebut diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

mengoperasikan perangkat Information and Communication Technologies (ICT)

pada aktivitas pembelajaran.

b. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

mengoperasikan program Edmodo sebagai media komunikasi dan konseling antara

guru dan siswa sebagai upaya optimalisasi hasil belajar siswa secara merata.

c. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

membuat dan mendesain program power point sebagai media pembelajaran

interaktif dalam upaya menciptakan aktivitas pembelajaran di kelas secara kreatif

dan mandiri.

d. Membekali dan meningkatkan minimal 75% keterampilan guru SD dalam

membuat dan mendesain program evaluasi pembelajaran berbasis ICT sebagai alat

penilaian dan evaluasi sebagai upaya menciptakan evaluasi pembelajaran yang

obyektif, jujur dan terukur.

2.2 Target Luaran

Berdasarkan berbagai solusi kegiatan yang tersebut diatas, maka dirumuskan

target luaran yang inin dicapat dalam program ini, diantaranya:

a. Publikasi Ilmiah

Hasil capaian berupa pembuatan artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal

nasional dan prosiding pada Seminar Internasional. Selain itu juga dapat

dikembangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dipublikasikan pada

(54)

b. Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Guru

Hasil capain berikutnya berupa peningkatan pemahaman terkait pentingnya

pengintegrasian ICT dalam aktivitas pembelajaran dan keterampilan guru dalam

mengoperasikan perangkat ICT dalam proses pembelajaran, mulai dari program

edmodo, mendesain media interaktif power point dan mendesain evaluasi

pembelajaran berbasis ICT. Selain itu, dapat dikembangkan dalam bentuk

peningkatan kesadaran dan pengetahuan guru SD tentang penting dan

pengaruhnya keterlibatan ICT bagi peserta didik dan hasil belajarnya.

c. Modul Pelatihan

Hasil capaian berikutnya dikembangkan dalam bentuk handout/diktat sehingga

kemanfaatannya dapat dirasakan oleh guru yang terlibat dalam kegiatan tersebut

dan membelajarkan ke teman sejawat di lingkungan satuan pendidikan

masing-masing khususnya dan pendidik lain secara luas tentang program edmodo,

media interaktif power point, dan ketrampilan mendesain evaluasi pembelajaran

berbasis ICT.

d. Produk (Sertifikat Ketrampilan dan Perlengkapan belajar berbasis ICT

Dapat berupa sertifikat kompetensi life skills (desain media interaktif, desain

evaluasi pembelajaran, perangkat ICT) serta bantuan aplikasi program komputer

untuk menunjang kompetensi guru dalam pengoperasian ICT dalam

pembelajaran tiap satuan pendidikan.

Target luaran kegiatan ini secara ringkas tersaji pada table 2.1 di bawah ini

Tabel 2.1 rencana target capaian luaran

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding accepted

2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik) editing

3 Peningkatan omzet mitra yang bergerak pada bidang ekonomi

Tidak ada

4 Peningkatan kualitas maupun kuantitas produk Tidak ada

5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan

masyarakat

Ada

6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada

7 Jasa, model, rekayasa sosial, system,

produk/barang

Tidak ada

8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi

(55)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Mitra

Beberapa hal yang menjadi permasalahan mitra yang perlu segera diberikan

solusinya adalah:

a. Belum meratanya satuan pendidikan SD yang menggunakan perangkat ICT

dalam aktivitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh

cara-cara tradisional. Sehingga pembelajaran lebih banyak satu arah (teacher

centred learning).

b. Kurangnya minat, motivasi dan kepercayaan diri guru SD untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui penggunaan ICT atau guru hanya sekedar

melaksanakan tugas mengajarnya dan menghabiskan materi pembelajaran.

c. Kalaupun ada inovasi pembelajaran hanya pada tataran metode pembelajaran

dan memiliki jaringan internet, kurangnya keterampilan guru dalam

mengoperasikan perangkat ICT, khususnya program-program aplikatif untuk

menunjang KBM semakin efektif dan menyenangkan kurang begitu populer

dan diketahui oleh guru.

d. Kurangnya ketrampilan/life skill guru SD sebagai bekal untuk meningkatakan

kualitas aktivitas pembelajaran, meliputi: 1) ketrampilan desain media

interaktif, ketrampilan mendesain evaluasi pembelajaran, ketrampilan

mengoperasikan perangkat ICT.

3.2 Program Solutif untuk Pemecaham Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang ada, tim Dosen STKIP PGRI

Lamongan menawarkan solusi berupa kegiatan Pelatihan dan Pendampingan

Pembelajaran Berbasis ICT bagi Guru SD di Kabupaten Lamongan, berupa materi:

Tabel 3.1 Program Solutif

No Nama Kegiatan Tujuan Bentuk

Kegiatan Produk

1 Pelatihan

Motivasi

(Achievement of Training)

Meningkatkan kesadaran, sikap mental, motivasi, kepercayaan diri guru

(56)

SD untuk berhasil guru Abad 21 dalam menjalankan

tugasnya sebagai pendidik yang mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan siswa, dan orangtua siswa untuk

3 Pelatihan Desain Media Interaktif programpower point

untuk menjadikan pembelajaran semakin kreatif dan mandiri

Presentasi, 4 Pelatihan Desain

Evaluasi hasil belajar semakin terukur dan mobyektif

Presentasi,

3.3 Metode Pendekatan

Pelaksanaan program ini disusun secara sistematis pada alur kerja dengan

pendekatan: 1) Partisipatif, 2) Penyadaran; 3) Pembelajaran (teori dan praktik), serta

4) Pendampingan dengan uraian sebagai berikut:

a. Pendekatan Partisipatif

(57)

(Dewan Pendidikan Lamongan, Dinas Pendidikan Lamongan, Forum Guru) dan

pemerhati pendidikan. Forum komunikasi dan koordinasi ini sebagai wadah

strategis untuk membahas persoalan administratif, teknis, pendanaan, secara

terbuka dan demokratis untuk menemukan solusinya bagi pihak-pihak yang

dilibatkan.

b. Pendekatan Konseptual

Dilakukan dengan pola pembinaan sikap dan mental guru SD di wilayah

mitra melalui Pelatihan Achievement Motivation Training (AMT) oleh ahli di

bidangnya. Harapannya guru SD di wilayah mitra memiliki kesadaran tinggi

sikap mental positif, motivasi tinggi, semangat, dan kepercayaan diri untuk

sukses sebagai pendidik di abad 21 untuk mencetak generasi penerus bangsa yang

unggul dan kompetetif.

c. Pendekatan Teori dan Praktik

Dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, tatap muka dan penugasan baik

teori maupun praktik.

d. Pendekatan Reflektif

Dilakukan dengan evaluasi kegiatan selanjutnya dilakukan refleksi dan

keberlanjutan dalam bentuk monitoring dan pendampingan, baik terprogram

maupun insidental guna menjaga kualitas hasil kegiatan serta meningkatkan

kemitraan.

Selanjutnya langkah-langkah sistematis yang dilakukan pada kegiatan ini

meliputi prosedur:

a. Metode observasi/ studi awal

Dilakukan dengan melakukan survei dan wawancara untuk pengumpulan

data-data permasalahan pengelolaan pembelajaran di SD pada wilayah kerja

mitra. Sasaran adalah pengelola satuan pendidikan SD, peserta didik, orang tua/

keluarga peserta didik, masyarakat, pemerhati pendidikan. Tujuan metode ini

adalah untuk mengumpulkan data awal berupa fakta di lapangan untuk

mendapat pemecahannya, seperti tentang kualifikasi guru di SD, kompetensi

peserta didik, perhatian pemerintah, dan lain-lain.

b. Koordinasi

Gambar

Tabel 1.1 potensi pendidikan di Kabupaten Lamongan tahun 2015/2016
Tabel 2.1 rencana target capaian luaran
Tabel 3.1 Program Solutif
Tabel 4.1. Data keberhasilan Perguruan Tinggi dalam mengikuti seleksi hibah dansejenisnya lima tahun terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman jenis serangga predator di areal persawahan di kelurahan Tamalanrea sebesar 2.38 sehingga dapat diartikan bahwa tingkat keanekaragaman serangga di

Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses suatu pendidikan serta

Melihat dari kenyataan di atas tentang perceraian akibat campur tangan pihak ketiga khususnya yang ada di Banjarmasin, proses sampai terjadinya ada pihak ketiga

Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat masalah mengenai minimnya minat wirausaha pada anggota IWAPI dan sejumlah gap research seperti perbedaan hasil penelitian

Skripsi ini merupakan bentuk dari ekspresi penulis terhadap kebudayaan Dayak khususnya budaya Tiwah, karena banyak sekali penulis yang meneliti tentang Tiwah dalam

sampah padat. Sarana prasarana dalam pengelolaan sampah padat belum memadai dikarenakan faktor usia maupun jumlah yang tidak sebanding dengan pertumbuhan

Pada desain pembelajaran, peserta belajar adalah hal terpenting. Apapun bentuk produk, model desain pembelajaran maka semua upaya diwujudkan demi kelancaran proses

Nota: Kod-kod ini ditugaskan berdasarkan kegunaan yang paling biasa untuk bahan ini dan mungkin tidak menggambarkan bahan cemar yang disebabkan daripada penggunaan sebenar.