BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar belakang
Jorex Fashion adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan pakaian, yang berfokus pada Pakaian dengan bahan katun. Selama ini proses bisnis yang ada di Jorex fashion, dimulai dari pelanggan datang ke toko Jorex fashion, lalu memilih barang yang akan dibeli, selanjutnya pelanggan melakukan pembayaran di kasir. Untuk pelanggan yang berasal dari luar kota juga harus datang ke toko jorex fashion.
Permasalahan saat ini adalah jorex fashion ingin mengembangkan usahanya tanpa harus membuka cabang lagi di luar kota, karena hal tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar.
2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam Application Project ini adalah : bagaimana membangun aplikasi penjualan pakaian di Jorex Fashion berbasis web
3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Application Project ini akan membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu :
1. Sistem ini tidak melayani pembelian partai 2. Tidak melayani pambayaran dengan kartu kredit 3. Aplikasi yang dibuat meliputi :
A. Maintenance meliputi : Pakaian, Pelanggan, User, Jenis Pakaian.
B. Transaksi meliputi : Transaksi Penjualan, Transaksi Detail Penjualan, Pengiriman Pakaian.
C. Laporan meliputi : Laporan Penjualan, Laporan pengiriman, Laporan Produksi.
4 Tujuan
Adapun tujuan dari Application Project ini, adalah menghasilkan Aplikasi penjualan pakaian Online pada Jorex Fashion.
5 Manfaat
Manfaat dari Application Project ini adalah :
2. Memberi kemudahan pelanggan untuk membeli pakaian secara online
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Pakaian
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.
tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
2.2
Definisi Transaksi
Online
Menurut nahot, (2003) Transaksi online merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. Transaksi Online akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Adapun proses yang terdapat dalam Transaksi Online adalah sebagai berikut Misalnya :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan 2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2.Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3.Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik / pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
2.3
Database
Menurut Janson (2005) Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
Jadi secara konsep, database atau basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan (relation) antara satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Pada komputer, basis data disimpan dalam perangkat hardware penyimpanan, dan dengan software tertentu dimanipulasi untuk kepentingan atau kegunaan tertentu. Hubungan atau relasi data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.
Elemen-Elemen pada database :
A. Tipe
2. Enterprise : Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas.
3. Entity : File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan atau kejadian yang ingin diinformasikan
4. Record : Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file. Misalnya Id pakaian, Nama pakaian, Harga pakaian dan lain lain
B. Isi / Nilai
1. Data File : Seluruh isi data pada file
2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file
3.Data Value : Isi data masing-masing data elemen.
2.4
Entity Relationship Diagram
(ERD)
D.
Entitas
Mengenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang pengertian entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang dimodelkan.
Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
E. Hubungan (relasi/relationship)
Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar.
F.
Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :
1. Atribut Key
unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya
2. Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
3. Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.
4. Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
5. Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
5.1 One to One (1:1) Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
5.2 One to many (1:M / Many) Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
5.3 Many to Many (M:M) Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya
6. Symbol ERD
Gambar 2.1 Entitas
Entitas ialah suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Entitas berfungsi untuk memberikan identitas pada entitas yang memiliki label dan nama. Entitas memiliki bentuk persegi panjang.
Relasi/Hubungan Antar Entitas (relationship)
Gambar 2.2 Relasi
Relasi ialah hubungan yang terjadi antara 1 entitas atau lebih yang tidak mempunyai fisik tetapi hanya sebagai konseptual. Dan berfungsi untuk mengetahui jenis hubungan yang ada antara 2 file. Relisi memiliki bentuk belah ketupat
Gambar 2.3 Atribut
Atribut ialah karakteristik dari entitas atau relasi yang menyediakan penjelasan detil tentang entitas atau relasi tersebut. Dan berfungsi untuk memperjelas atribut yang dimiliki oleh sebuah entitas. Atribut memiliki bentuk lingkarang lebih tepatnya elips.
C. Alur
Gambar 2.4 Alur
Alur memiliki fungsi untuk menghubungkan atribut dengan entitas dan entitas dengan relasi. Dan berbentuk garis.
adalah sekumpulan perintah khusus yang digunakan untuk mengakses data dalam database relasional. SQL merupakan sebuah bahasa komputer yang mengikuti standar ANSI (American Nasional Standard Institute) yang digunakan dalam manajemen database relasional. Dengan SQL, kita dapat mengakses database, menjalankan query untuk mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan mengubah data di dalam database. Saat ini hampir semua server database yang ada mendukung SQL untuk melakukan manajemen datanya.
Terdapat 3 (tiga) jenis perintah SQL, yaitu DDL, DML dan DCL.
2.6
DDL atau Data Definition Language
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Perintah SQL yang termasuk dalam DDL antara lain :
CREATE
ALTER
RENAME
DROP
DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :
SELECT
INSERT
UPDATE
DELETE
2.8
DCL atau Data Control Language
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user, baik terhadap server, database, table maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
GRANT
REVOKE
2.9
Sejarah SQL atau
Structured Query Language
IBM mengadakan proyek pembuatan database relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi database relasional dikenal dengan System/R. Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server database populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen database.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian, penulis menggunakan data primer dan data sekunder, berikut penjelasannya :
3.1.1 Sumber Data Primer
Data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber-sumber pertama dari individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian. Seperti wawancara dan observasi langsung pada objek yang di teliti.
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara pada supplier dan pebisnis yang sudah berpengalaman di bisnis online.
b. Observasi
Selain wawancara langsung dengan supplier dan pebisnis yang sudah berpengalaman di bisnis online, penulis juga mengamati secara langsung proses penjualan dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen seperti laporan penjualan serta cara kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.
3.1.2 Data Sekunder
Dalam pengumpulan data sekunder penulis menggunakan cara dokumentasi yaitu penelitian dimana didalam pengambilan datanya penulis melakukan pengambilan data atau dokumentasi berupa laporan penjualan. Laporan penjualan yang diambil digunakan untuk perlengkapan data yang didapat. Selain itu penulis juga melihat referensi dari penulisan Tugas Akhir sebelumnya yang berkaitan dengan judul.
3.2 Analisis Sistem
BAB IV
RANCANGAN SISTEM
4.1 Profil Perusahaan
Pada tahun 2013 oleh Bapak fadlan yang merupakan pengusaha yang bergerak dibidang penjualan pakaian di Sampang dengan profil sebagai berikut:
A. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : CV.Jorex
Alamat Perusahaan : Jalan Karang Penang no.46 Sampang
No.Telepon : (035) 45457712
Visi dari perusahaan penjualan pakian ini adalah ingin menjadi perusahan yang maju dan terbaik dan serta banyak diminati oleh banyak orang, dan golongan. Tenpa mengenal usia.
C. Misi Perusahaan
Misi dari perusahaan CV.Jorex adalah :
1. Memberikan pelayanan terbaik pada customer 2. Menjamin kuliatas pakaian yang di jual
E_mail Varchar (40)
Gambar 4.4 Tabel Suplier
Tabel Transaksi Penjualan
Field Type Keterangan
No_transaksi Varchar (60) PK
Tgl Date FK
Nama_member Varchar (50) FK
Nama_penerima Varchar (50)
Kota Varchar (50)
Kode_pos Varchar (50)
No_tlp Varchar (50)
Item_number Int FK
Kategori Varchar (50) FK
Bank Varchar (50) FK
Harga_kirim Int FK
Total Int
Gambar 4.5 Tabel Transaksi
BAB V
PEMBAHASAN MASALAH
5.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang terdiri dari sistem flow, DFD dan ERD.
Gambar 5.1 Sistem Flow Penjualan Dan Proses Pemabayaran
5.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 5.3 DFD Penjualan Jorex Fashion
Gambar 5.4 ERD CDM Transaksi Penjualan
Tampilan padasaat member login ke jorex fashion
5.5 Halaman Utama
Tampilan halaman utama dari web jorex fashion
5.2.2 Login Member
Tampilan padasaat member registrasi ke jorex fashion
5.2.3 Registrasi Member
Gambar 5.7 Registrasi member
Tampilan ditail barang yang yang ingin dibeli di jorex fashion
Tampilan total pembelian yang dilakuakan member beserta jumlah yang harus dibayar
Gambar 5.7 Tampilan ditai Barang
5.2.5 Total Transaksi
Gambar 5.8 Tampilan Total Barang Yang Dibeli
Tampilan form pengisian data pengiriman yang meliputi nama, alamat, no tlp, kota, kode pos Dan nama bank yang akan melakukan transfer
Tampilan from konfirmasi pembayaran danjuga tatacara melakukan konfirmasi selanjutnya
Gambar 5.9 Tampilan Form Data Pengiriman
5.2.7 Form Konfirmasi Pembayaran
Gambar 5.10 Tampilan Form Konfirmasi Pembayaran
Tampilan admin padasaat melakukan input barang dan pengecekan stok barang
Gambar 5.11 Tampilan Form Admin
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Dapat disimpulkan untuk “Aplikasi Penjualan Pakaian Berbasis Web Pada CV Jorex Fashion” adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Aplikasi Penjualan Pakaian ini merupakan sebuah aplikasi yang dirancang untuk mempermudah pembeli yang ingin membeli pakaian di CV Jorex Fashion .
2. Aplikasi ini hanya memiliki dua sisi tampilan yaitu : member dan admin 3. Dengan adanya sistem penjualan online ini sangat mempermudah darisegi
pembeli dan juga penjual
4. Memlalui Aplikasi penjualan online dakan dapat dijangkau oleh siapapun dan dimanapun.
5. Dari segi pemasaran akan sangat mudah menjangkau pembeli-pembeli yang berada di luar kota.
6.2 Saran
1.
Teknologi komputerisasi sekarang sudah sangat maju sehingga perlumemaksimalkan potensi yang ada
2.
Sebelum pembuatan program hendaknya kita mengetahui terlebih dahuluhal-hal yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasinya.