• Tidak ada hasil yang ditemukan

RTBL PERMEN PU 06 JULI 2007.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RTBL PERMEN PU 06 JULI 2007.ppt"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor

06/PRT/M/2007

Tentang

(2)

2

2

Kedudukan

Kedudukan

RTBL

RTBL

dalam Pengendalian

dalam Pengendalian

BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN

BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN

RTRW

RENCANA TATA BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

PERBAIKAN KAWASAN

PENGEMBANGAN KEMBALI

KAWASAN

PEMBANGUNAN BARU

KAWASAN

PELESTARIAN/PELINDUNGAN

KAWASAN

PERATURAN DAERAH

BANGUNAN GEDUNG

PROSES IMB DAN

PENYELENGGARAAN

BANGUNAN GEDUNG

DAN LINGKUNGAN

Penataan Ruang

Penataan Bangunan dan Lingkungan

RTRW

KOTA

RTRW

KABUPATEN

*

RDTR KOTA

RTR KAWASAN

STRATEGIS KOTA

RTR KAWASAN

PERKOTAAN

RDTR KABUPATEN

RTR KAWASAN

STRATEGIS KABUPATEN

RTR KAWASAN

PERDESAAN

RTR KAWASAN

AGROPOLITAN

(3)

Persyaratan tata bangunan ditetapkan lebih lanjut

dalam

rencana tata bangunan dan

UUBG 28/2002

UUBG 28/2002

BANGUNAN GEDUNG

BANGUNAN GEDUNG

Bab IV, Pasal 7-15

Bab IV, Pasal 7-15

PERSYARATAN

BANGUNAN GEDUNG

PERSY. ADMINISTRATIF

PERSY. TEKNIS BG

PERSY. TATA BANGUNAN

PERSY. KEANDALAN BG

PERSY. PERUNTUKAN

DAN INTENSITAS BG

PERUNTUKAN LOKASI

KEPADATAN

KETINGGIAN

JARAK BEBAS

PERSY. ARSITEKTUR

BANGUNAN GEDUNG

PENAMPILAN BG

TATA RUANG DALAM

SEIMBANG, SERASI,

SELARAS DGN LINGK.

NILAI SOSIAL-BUDAYA

PERSY. PENGENDALIAN

DAMPAK LINGKUNGAN

DAMPAK PENTING

LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2005

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN

PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2005

TENTANG

(4)

4

4

adalah panduan rancang bangun suatu

lingkungan/kawasan yang dimaksudkan

untuk mengendalikan

pemanfaatan

ruang, penataan bangunan dan

lingkungan

;

memuat materi pokok:

1.Program Bangunan dan Lingkungan;

2.Rencana Umum dan Panduan

Rancangan;

3.Rencana Investasi;

4.Ketentuan Pengendalian Rencana;

5.Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2005

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28

TAHUN 2002

TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2005

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28

TAHUN 2002

TENTANG

BANGUNAN GEDUNG

DEFINISI

DEFINISI

PERATURAN MENTERI

PEKERJAAN UMUM

NOMOR: 06/PRT/M/2007

TENTANG

PEDOMAN UMUM

RENCANA TATA BANGUNAN

(5)

CAKUPAN DAN POLA PENATAAN

CAKUPAN DAN POLA PENATAAN

Cakupan:

1. kawasan baru berkembang cepat;

2. kawasan terbangun;

3. kawasan dilestarikan;

4. kawasan rawan bencana;

5. kawasan gabungan atau campuran.

Pola Penataan:

1. Perbaikan kawasan

, seperti

penataan lingkungan permukiman kumuh/nelayan

(perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;

2. pengembangan kembali kawasan

, seperti peremajaan kawasan,

pengembangan kawasan terpadu,

revitalisasi kawasan

, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan

pascabencana;

(6)

PENGATURAN PELAKSANAAN

PENGATURAN PELAKSANAAN

1. Dokumen RTBL disusun oleh

pemerintah daerah

atau

berdasarkan kemitraan pemerintah daerah, swasta, masyarakat

dan/atau dengan dukungan fasilitasi penyusunannya oleh

Pemerintah sesuai dengan tingkat permasalahan pada

lingkungan/kawasan yang bersangkutan.

2. Penyusunan Dokumen RTBL dilakukan dengan mendapat

pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung dan

mempertimbangkan pendapat publik.

3. Dokumen RTBL ditetapkan dengan

peraturan Bupati/Walikota

,

dan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan peraturan

Gubernur.

(7)

MANFAAT

MANFAAT

1. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini;

2. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,

spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah;

3. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung;

4. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas

bangunan gedung dan lingkungan/kawasan;

5. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan;

6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan

aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan

lingkungan/ kawasan yang berkelanjutan;

(8)

8

8

KAWASAN PERENCANAAN

KAWASAN PERENCANAAN

Lingkungan/kawasan dengan luas

5-60 hektar (Ha)

, dengan

ketentuan:

1. kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha;

2. kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha;

3. kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.

Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi)

berdasarkan satu atau kombinasi:

1. Administratif

,

seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.

2. Nonadministratif

,

yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units),

seperti desa adat, gampong, dan nagari.

3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis

,

seperti kawasan kota

lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman

tradisional.

4. Kawasan yang memiliki sifat campuran

,

seperti kawasan campuran antara fungsi

hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga

(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.

(9)

STRUKTUR dan

STRUKTUR dan

SISTEMATIKA

PROGRAM BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

1

ANALISIS KAWASAN DAN

WILAYAH PERENCANAAN

VISI PEMBANGUNAN

KONSEP DASAR PERANCANGAN

TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN ANALISIS

PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN

MASYARAKAT

TAHAP ANALISIS

KAWASAN

PERENCANAAN

TAHAP PERUMUSAN DAN

RENCANA UMUM

DAN PANDUAN RANCANGAN

2

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO

RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK

RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

RENCANA UMUM

PANDUAN RANCANGAN

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN

3

RENCANA INVESTASI

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

4

KETENTUAN

PENGENDALIAN RENCANA

STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA

P

PROGRAM BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

1

ANALISIS KAWASAN DAN

WILAYAH PERENCANAAN

VISI PEMBANGUNAN

KONSEP DASAR PERANCANGAN

TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN ANALISIS

PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN

MASYARAKAT

PROGRAM BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

1

ANALISIS KAWASAN DAN

WILAYAH PERENCANAAN

VISI PEMBANGUNAN

KONSEP DASAR PERANCANGAN

TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN ANALISIS

PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN

MASYARAKAT

TAHAP ANALISIS

KAWASAN

PERENCANAAN

TAHAP PERUMUSAN DAN

RENCANA UMUM

DAN PANDUAN RANCANGAN

2

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO

RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK

RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

RENCANA UMUM

PANDUAN RANCANGAN

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN

RENCANA UMUM

DAN PANDUAN RANCANGAN

2

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO

RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK

RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO

RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK

RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

RENCANA UMUM

PANDUAN RANCANGAN

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN

3

RENCANA INVESTASI

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

3

RENCANA INVESTASI

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

4

KETENTUAN

PENGENDALIAN RENCANA

STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA

4

KETENTUAN

PENGENDALIAN RENCANA

STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA

(10)

DOKUMEN RTBL

1. PROGRAM BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

ANALISIS

KAWASAN DAN

WILAYAH

PERENCANAAN

VISI

PEMBANGUNAN

KONSEP DASAR

PERANCANGAN

TATA BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

ANALISIS

PENGEMBANGAN

PEMBANGUNAN

BERBASIS PERAN

MASYARAKAT

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan

dan peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk

kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah,

besaran, dan luasan bangunan gedung, serta kebutuhan

ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial,

prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana

penyehatan lingkungan, baik berupa penataan

(11)

PROGRAM BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

KOMPONEN ANALISIS

KOMPONEN ANALISIS

sosial-kependudukan

sosial-kependudukan

prospek pertumbuhan ekonomi

prospek pertumbuhan ekonomi

daya dukung fisik & lingkungan

daya dukung fisik & lingkungan

aspek legal konsolidasi lahan

aspek legal konsolidasi lahan

daya dukung prasarana & faslilitas

daya dukung prasarana & faslilitas

kajian aspek historis

kajian aspek historis

ANALISIS KAWASAN &

ANALISIS KAWASAN &

WILAYAH PERENCANAAN

(12)

PRINSIP

PRINSIP

kesepakatan & hasil kerjasama

kesepakatan & hasil kerjasama

sesuai aspirasi publik

sesuai aspirasi publik

kejelasan tanggung jawab

kejelasan tanggung jawab

kesempatan sama

kesempatan sama

KOMPONEN DASAR PERANCANGAN

KOMPONEN DASAR PERANCANGAN

visi pembangunan

visi pembangunan

konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan

konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan

konsep komponen perancangan

konsep komponen perancangan

blok-blok pengembangan & program penanganan

blok-blok pengembangan & program penanganan

ANALISIS PENGEMBANGAN

ANALISIS PENGEMBANGAN

PEMBANGUNAN BERBASIS

PEMBANGUNAN BERBASIS

PERAN MASYARAKAT

PERAN MASYARAKAT

KONSEP DASAR

KONSEP DASAR

PERENCANAAN TATA BANGUNAN

PERENCANAAN TATA BANGUNAN

& LINGKUNGAN

(13)

2. RENCANA UMUM DAN

PANDUAN RANCANGAN

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO

RENCANA PERPETAKAN

RENCANA TAPAK

RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN

RUANG TERBUKA HIJAU

RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN GEDUNG

RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN

RENCANA

UMUM

PANDUAN

RANCANGAN

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN

KAWASAN

Merupakan

ketentuan-ketentuan rancangan

tata bangunan dan

lingkungan yang

bersifat umum dalam

mewujudkan

lingkungan/kawasan

perencanaan yang

layak huni, berjati

diri, produktif, dan

berkelanjutan.

(14)

RENCANA UMUM DAN

PANDUAN RANCANGAN

KOMPONEN RANCANGAN

KOMPONEN RANCANGAN

struktur peruntukan lahan

struktur peruntukan lahan

intensitas pemanfaatan lahan

intensitas pemanfaatan lahan

tata bangunan

tata bangunan

sistem sirkulasi & jalur penghubung

sistem sirkulasi & jalur penghubung

sistem ruang terbuka & tata hijau

sistem ruang terbuka & tata hijau

tata kualitas lingkungan

tata kualitas lingkungan

sistem prasarana & utilitas

sistem prasarana & utilitas

lingkungan

lingkungan

→ PANDUAN RANCANGAN

PANDUAN RANCANGAN

(15)

INTENSITAS

INTENSITAS

PEMANFAATAN

PEMANFAATAN

LAHAN

LAHAN

KOMPONEN

KOMPONEN

PENATAAN

PENATAAN

KDB

KDB

KLB

KLB

KDH

KDH

KTB

KTB

TDR

TDR

TATA BANGUNAN

TATA BANGUNAN

KOMPONEN PENATAAN

KOMPONEN PENATAAN

pengaturan blok

pengaturan blok

lingkungan

lingkungan

pengaturan kaveling

pengaturan kaveling

pengaturan bangunan

pengaturan bangunan

(16)

SISTEM SIRKULASI

SISTEM SIRKULASI

& JALUR PENGHUBUNG

& JALUR PENGHUBUNG

KOMPONEN PENATAAN

KOMPONEN PENATAAN

jaringan jalan & pergerakan

jaringan jalan & pergerakan

sirkulasi kendaraan umum

sirkulasi kendaraan umum

sirkulasi kendaraan pribadi

sirkulasi kendaraan pribadi

sirkulasi kendaraan umum

sirkulasi kendaraan umum

informal setempat

informal setempat

pergerakan transit

pergerakan transit

parkir

parkir

jalur servis lingkungan

jalur servis lingkungan

sirkulasi pejalan kaki & sepeda

sirkulasi pejalan kaki & sepeda

jalur penghubung terpadu

jalur penghubung terpadu

SISTEM RUANG TERBUKA

SISTEM RUANG TERBUKA

& TATA HIJAU

& TATA HIJAU

KOMPONEN PENATAAN

KOMPONEN PENATAAN

ruang terbuka umum

ruang terbuka umum

ruang terbuka pribadi

ruang terbuka pribadi

ruang terbuka pribadi untuk umum

ruang terbuka pribadi untuk umum

pepohonan & tata hijau

pepohonan & tata hijau

bentang alam

bentang alam

(17)

TATA KUALITAS

TATA KUALITAS

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

KOMPONEN PENATAAN

KOMPONEN PENATAAN

konsep identitas lingkungan

konsep identitas lingkungan

konsep orientasi lingkungan

konsep orientasi lingkungan

wajah jalan

wajah jalan

SISTEM PRASARANA

SISTEM PRASARANA

& UTILITAS LINGKUNGAN

& UTILITAS LINGKUNGAN

KOMPONEN PENATAAN

KOMPONEN PENATAAN

jaringan air bersih

jaringan air bersih

jaringan air limbah & air kotor

jaringan air limbah & air kotor

jaringan drainase

jaringan drainase

jaringan persampahan

jaringan persampahan

jaringan listrik

jaringan listrik

jaringan telepon

jaringan telepon

jaringan pengamanan kebakaran

jaringan pengamanan kebakaran

(18)

PANDUAN RANCANGAN

PANDUAN RANCANGAN

ATURAN DASAR

ATURAN DASAR

aturan wajib

aturan wajib

aturan anjuran utama

aturan anjuran utama

aturan anjuran

aturan anjuran

SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL

(19)

RENCANA INVESTASI

KETENTUAN PENGENDALIAN

RENCANA

PEDOMAN PENGENDALIAN

PELAKSANAAN

PENGENDALIAN PELAKSANAAN

PENGENDALIAN PELAKSANAAN

aspek pengendalian

aspek pengendalian

kriteria & pertimbangan

kriteria & pertimbangan

PENGELOLAAN KAWASAN

PENGELOLAAN KAWASAN

tujuan pengelolaan

tujuan pengelolaan

lingkup pengelolaan

lingkup pengelolaan

aset properti yang dikelola

aset properti yang dikelola

pelaku pengelolaan

pelaku pengelolaan

SKENARIO STRATEGI

SKENARIO STRATEGI

RENCANA INVESTASI

RENCANA INVESTASI

POLA KERJA SAMA

POLA KERJA SAMA

OPERASIONAL INVESTASI

OPERASIONAL INVESTASI

(20)

20

20

3. RENCANA INVESTASI

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

1. memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan;

2. merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk

menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan

atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi;

3. alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku

kepentingan;

4. mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas

pelayanan prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan.

1. Program bersifat jangka menengah, mengindikasikan investasi

untuk berbagai macam kegiatan.

2. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah,

dunia usaha/swasta, dan masyarakat.

3. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan.

4. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan

pembiayaan.

5. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh

justifikasi kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan.

(21)

4. KETENTUAN

PENGENDALIAN RENCANA

STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA

ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

1. Tujuan:

• Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun

kelembagaan kerja.

• Mengatur pertanggungjawaban semua pihak.

2. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses

penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat.

3. Sebagai alat mobilisasi peran masing-masing pemangku

kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan

RTBL.

(22)

5. PEDOMAN PENGENDALIAN

PELAKSANAAN

PENGENDALIAN PELAKSANAAN

PENGELOLAAN KAWASAN

1. Mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan

lingkungan/kawasan dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat

berkualitas, meningkat, dan berkelanjutan.

2. Harapan:

• Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL;

• Menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;

• Menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai

akibat investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya;

• Menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa

pascakonstruksi.

3. Dilakukan oleh

dinas teknis

setempat

atau unit pengelola

teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh

kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan

kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.

4. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa

dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL.

(23)
(24)

24

24

Rencana selubung bangunan

Rencana selubung bangunan

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN

KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN

Rencana

Rencana

peruntukan lahan

peruntukan lahan

Simulasi

Simulasi

bangunan

bangunan

Model

Model

simulasi

simulasi

(25)
(26)

SEGMEN 1

SEGMEN 2

SEGMEN 3

SEGMEN 4

SEGMEN 5

SEGMEN 6

Konservasi - Komersial

Bisnis - Komesial

Bisnis - Komersial

Campuran - Rekreatif

Hunian

Hunian

Magnet

Mini Dep. Store

UFO

SAMSAT

Komersial

Magnet

GOR Kertajaya

Magnet Utama

Pasar Keputran

Magnet Utama

Kampus ITS

Magnet

Resto – Salon - Toko

Komersial

Hotel Olimpic

Bang. Kuno

Hunian

Hunian

Mini Dep. Store

(27)

PEDESTRIAN PROMENADE

SEBAGAI PEMBENTUK

KONTINUITAS RUANG

SEGMEN 1

SEGMEN 2

SEGMEN 3

SEGMEN 4

SEGMEN 5

SEGMEN 6

Konservasi - Komersial

Bisnis - Komesial

Bisnis - Komersial

Campuran - Rekreatif

Hunian

Hunian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

9

10

11

12

13

14

KONSEP KAWASAN

Co

nt

(28)

28

28

Public Space/City walk

Koridor Slamet Riyadi

Wisata budaya

Mangkunegaran

Wisata Perbelanjaan

Modern (

Shopping Tourism

)

Wisata Perbelanjaan

Tradisional (

Tradisional

Shopping Tourism

) di

Pasar Klewer

1.

Merangkai distrik perkotaan sebagai satu paket agenda wisata.

2.

Pengembangan rangkaian wisata (

tourism lingkage)

terhadap objek wisata sejarah & wisata

perdagangan.

3.

Pengembangan kegiatan ekonomi (pasar tradisional, retail, pasar seni dll.) untuk mendukung

pariwisata

4.

Wisata budaya (

cultural development

), pengangkatan kembali tradisi lama yang khas dll. dengan

keberadaan masyarakat tradisional yang ramah dan memiliki bakat seni serta tradisi tempo

doeloe.

5.

Merancang sumbu-sumbu ruang kawasan untuk mengintegrasikan dan menstrukturkan

ruang-ruang kawasan dan bangunan-bangunannya.

KONSEP PENGEMBANGAN

Co

nt

(29)
(30)

SEGMEN – 1 :

Purwosari – EX. S.E

SEGMEN – 2 :

EX. S.E - Gendhengan

SEGMEN – 3 :

Gendhengan - Sriwedari

SEGMEN – 4 :

Sriwedari - Ngapeman

SEGMEN – 5 :

Ngapeman - Gladhag

SEGMEN – 6 :

Gladhag – Pasar Gedhe

Rencana Tematik :

Traditional

Shopping Tourism

Ceplok Bolu Rambat

Rencana Tematik :

Rekreasi Budaya

Koridor Sidomukti

Rencana

Tematik :

Tourism Art &

Traditional

Food Court

Rencana

Tematik :

Bazaar Street

Delimo Mulyo.

Rencana Tematik :

Shopping Tourism

dengan Arcade Mall

Parangkusumo.

RENCANA SEGMENTASI & TEMATIK KAWASAN

RANCANGAN KAWASAN

Rencana Tematik:

Komersial

(31)

SEGMEN – 1 :

SHOPPING TOURISM

DENGAN ARCADE MALL PARANGKUSUMO

Stasiun

Purwosari

Pragola

bougenville

Parking Area

Information

Center

Plasa Lantana

Camarra

Commercial

Arcade

Plasa Kemuning

Gerbang Kota

1. Pola jalur pedestrian dan pelataran dengan motif batik parangkusumo.

2. Pada kompleks pertokoan dibuat arcade.

3. Vegetasi eksisting dipertahankan.

4. Stasiun purwosari dikonservasi dan direnovasi.

Co

nt

(32)

32

32

SEGMEN – 3:

TOURISM ART DAN TRADITIONAL FOOD COURT

Segmen

Plasa Loji

gandrung

Jalur pedestrian menggunakan motif batik Sidomulyo. Sistem parking

on street

pada

sisi utara slamet riyadi dan dengan sistem kantong parkir. Terdapat plasa dengan air

mancur untuk publik dengan taman bunga soka, tapak dara dan bunga kertas. Pada

beberapa tempat terdapat open resto utk masyarakat. Pada pertokoan di bentuk

arcade.

Co

nt

(33)

RENCANA

FIGURE GROUND

(

SOLID – VOID

)

RENCANA TATA GUNA LAHAN

NO

ZONE

PENGGUNAAN TANAH

LUAS

(Ha)

%

1

Permukiman

Permukiman

Hotel/ Losmen/ penginapan

8.19

31.20

2

Fasilitas

sosial

Masjid

Gereja

Rumah Sakit

1.61

6.12

3

Perdagangan

Pertokoan

Pasar tradisional

Retail Restoran/Rumah makan

Supermarket

10.35

39.39

4

Perkantoran

Kantor

Bank

Jumlah

26.275

100

Co

nt

(34)

Ruang terbuka sebagai

public park

perlu dirancang sehingga masyarakat maupun

wisatawan memiliki ruang sebagai sarana berkumpul, berinteraksi, rekreasi, santai,

melepas lelah dan lain – lain secara nyaman, teduh dalam suasana asri penuh kehangatan.

Simpul – simpul jalur

pedestrian

Pelataran

mangkunegaran

sebagai plasa

pedestrian

RENCANA RUANG TERBUKA

Jalur

pedestrian

yang menerus pada

arcade – arcade

pertokoan.

Jalur

pedestrian

yang

menerus berupa pelataran

ruang Public, pragola –

pragola dan pada arcade –

arcade pertokoan.

Co

nt

(35)

PENATAAN BANGUNAN

Tabel 6.32. Titik – tik lokasi

Penanganan dan

Pengembangan Bangunan

Baru

Co

nt

(36)

Elemen air pada plaza Elemen air pada plaza Elemen air pada plaza

Penggunaan material plaza yang selaras

dengan jalan menjadikan keduanya

terintegrasi dan membaur. Memberikan rasa nyaman pada pejalan

kaki Elemen hijau, air dan

tanah(paving) ditata menjadi gubahan lansekap y ang baik.

Eksisting

Rekomendasi

PENATAAN WAJAH

BANGUNAN

Co

nt

(37)

Gambar Rancangan Lansekap

Lansekap pada plasa

(penguat figur ruang

terbuka)

Lansekap pada jalaur

pedestrian dan

pengarah jalan

RENCANA LANSEKAP

1. Memberi kesan visual yang baik, nyaman dan

aman.

2. Memberi nilai tambah pada lingkungan secara

estetis, visual psikologis, sosial maupun

ekologis.

3. Menjaga dan mempertahankan kelestarian

lingkungan, sistem ekologis lingkungan secara

klimatologis sebagai pengatur iklim, penyaring

udara kotor dan media konservasi tanah dan

estética kawasan.

4. Penguat dam pembentuk struktur kawasan.

Co

nt

(38)

PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

Kue

tradisional

Makanan

tradisional

solo

Kue

tradisional

Kerajinan

Rakyat

minuman

Aneka

Aneka laut

Makanan

Eropa

Kerajinan

rakyat

Aneka

minuman

Co

nt

oh

Pedagang kaki lima ditata pada plasa – plasa

di tiap segmen. Ditata berkala dengan

(39)

Boks telpon

Bis Surat

PENATAAN

STREET FURNITURE

Co

nt

(40)
(41)

Co

nt

(42)
(43)

TAHAP – I :

GENDHENGAN - NGAPEMAN

Co

nt

oh

Pengembangan kegiatan Non Fisik A. Sosial

1. Studi Kelayakan Jembatan Penyeberangan di depan Masjid Raya 4 2. Sosialisasi Master Plan penataan kawasan 4 3. Rancangan kebijakan dalam penyesuaian KDB/KLB 3 4. Sosialisasi kebijakan insentif bagi penyedia pedestrian di lahan privat 2

B. Budaya/Pariwisata/Sejarah/Asset Kota

1. Penambahan atraksi kebudayaan baru 4 2. Perencanaan historical tourism track di kawasan 5 3. Promosi Ramadhan fair 4 4. Pencetakan booklet, leaflet, brosur kepariwisataan 5 5. Penambahan signage bangunan bersejarah 4 6. Pengalihan pengelolaan Istana Maimoon (insentif) 2

C. Manajemen Pengelolaan Kawasan (Aset)

1.ŹŹ Pembentukan lembaga/badan pengelola (status hukum) 5

(44)
(45)

dokumen

 Koordinasi pembaharuan

 Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan

 Manajemen pembaharuan

 Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan

 Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN

Peraturan Pembaharuan Aset

 Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi

 Pengelolaan dan layanan kaki lima

 Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)

 Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan

 Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan

 Manajemen pelaksanaan peraturan layanan fasilitas umum

 Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif/imbalan PERATURAN KHUSUS PELAYANAN LINGKUNGAN

Peraturan Pelayanan Lingkungan

 Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik

 Koordinasi kegiatan yang diwadahi

 Pengelolaan kaki lima

 Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir

 Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)

 Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN

Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang Publik

 Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan

 Manajemen gangguan

 Manajemen aksesibilitas umum

 Kebersihan dan pembuangan

 Pengelolaan utilitas dan fasilitas PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN

Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan Ruang Publik

 Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai

 Hak dan kewajiban berbagai pelaku

 Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang

 Pemeliharaan kondisi properti

 Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos

 Pembangunan tanpa ijin (ilegal)

 Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan

 Pembiayaan pemeliharaan perbaikan

 Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan PERATURAN UMUM

Peraturan Operasional dan Penggunaan, Pemanfaatan dan Penjaminan

 Koordinasi pembaharuan

 Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan

 Manajemen pembaharuan

 Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan

 Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN

Peraturan Pembaharuan Aset

 Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi

 Pengelolaan dan layanan kaki lima

 Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)

 Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan

 Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan

 Manajemen pelaksanaan peraturan layanan fasilitas umum

 Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif/imbalan PERATURAN KHUSUS PELAYANAN LINGKUNGAN

Peraturan Pelayanan Lingkungan

 Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik

 Koordinasi kegiatan yang diwadahi

 Pengelolaan kaki lima

 Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir

 Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)

 Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN

Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang Publik

 Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan

 Manajemen gangguan

 Manajemen aksesibilitas umum

 Kebersihan dan pembuangan

 Pengelolaan utilitas dan fasilitas PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN

Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan Ruang Publik

 Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai

 Hak dan kewajiban berbagai pelaku

 Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang

 Pemeliharaan kondisi properti

 Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos

 Pembangunan tanpa ijin (ilegal)

 Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan

 Pembiayaan pemeliharaan perbaikan

 Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan PERATURAN UMUM

(46)

PEMBINAAN PELAKSANAAN

PERAN PEMERINTAH DAERAH

PERAN PEMERINTAH DAERAH

Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL

Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL

Menyusun RTBL kawasan prioritas

Menyusun RTBL kawasan prioritas

Memberikan advis teknis RTBL oleh masyarakat

Memberikan advis teknis RTBL oleh masyarakat

Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL

Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL

Menetapkan dokumen RTBL sebagai Peraturan

Menetapkan dokumen RTBL sebagai Peraturan

Gubernur/Bupati/Walikota

Gubernur/Bupati/Walikota

Menyebarluaskan dan mempromosikan RTBL

Menyebarluaskan dan mempromosikan RTBL

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL

Mengendalikan pelaksanaan pembangunan berdasar RTBL

Mengendalikan pelaksanaan pembangunan berdasar RTBL

Mengembangkan kelembagaan khusus

Mengembangkan kelembagaan khusus

PERAN PEMERINTAH

PERAN PEMERINTAH

Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL

Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL

Menyusun RTBL kawasan strategis & prioritas

Menyusun RTBL kawasan strategis & prioritas

Memberikan advis teknis RTBL atas permintaan daerah

Memberikan advis teknis RTBL atas permintaan daerah

Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL

Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL

Mengembangkan kelembagaan khusus

Mengembangkan kelembagaan khusus

(47)

Gambar

Tabel 6.32.  Titik – tik lokasi
Gambar Rancangan Lansekap

Referensi

Dokumen terkait

Lelang gagal untuk Seleksi Umum Jasa Konsultansi dengan Prakualifikasi Pengadaan PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KOTA BORONG KABUPATEN

Panitia pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan RSUD Ngipang – Joglo - Kadipiro Kegiatan Penyusunan RTBL Dinas Tata Ruang Kota Kota

(3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi pemerintah, dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi persyaratan

dilakukan terhadap kontrol infeksi oleh komite PPI bila ada rencana perbaikan, renovasi, dan pembangunan baru atau pembangunan kembali bangunan yang ada

(2) Dalam kawasan-kawasan yang belum ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota, Rencana Tata Ruang Kota, bangunan yang telah

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Perkantoran Baru Kabupaten Banjar, yang selanjutnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Perkantoran

Perencanaan pembangunan yang dilakukan pihak-pihak terkait pada kawasan koridor utama kota diarahkan untuk mengacu pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Jalan Mojopahit Kota

Dalam opeasional rencana umum tata ruang dijabarkan dalam rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan..