Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor
06/PRT/M/2007
Tentang
2
2
Kedudukan
Kedudukan
RTBL
RTBL
dalam Pengendalian
dalam Pengendalian
BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN
BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN
RTRW
RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN
PENGEMBANGAN KEMBALI
KAWASAN
PEMBANGUNAN BARU
KAWASAN
PELESTARIAN/PELINDUNGAN
KAWASAN
PERATURAN DAERAH
BANGUNAN GEDUNG
PROSES IMB DAN
PENYELENGGARAAN
BANGUNAN GEDUNG
DAN LINGKUNGAN
Penataan Ruang
Penataan Bangunan dan Lingkungan
RTRW
KOTA
RTRW
KABUPATEN
*
RDTR KOTA
RTR KAWASAN
STRATEGIS KOTA
RTR KAWASAN
PERKOTAAN
RDTR KABUPATEN
RTR KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
RTR KAWASAN
PERDESAAN
RTR KAWASAN
AGROPOLITAN
Persyaratan tata bangunan ditetapkan lebih lanjut
dalam
rencana tata bangunan dan
UUBG 28/2002
UUBG 28/2002
BANGUNAN GEDUNG
BANGUNAN GEDUNG
Bab IV, Pasal 7-15
Bab IV, Pasal 7-15
PERSYARATAN
BANGUNAN GEDUNG
PERSY. ADMINISTRATIF
PERSY. TEKNIS BG
PERSY. TATA BANGUNAN
PERSY. KEANDALAN BG
PERSY. PERUNTUKAN
DAN INTENSITAS BG
PERUNTUKAN LOKASI
KEPADATAN
KETINGGIAN
JARAK BEBAS
PERSY. ARSITEKTUR
BANGUNAN GEDUNG
PENAMPILAN BG
TATA RUANG DALAM
SEIMBANG, SERASI,
SELARAS DGN LINGK.
NILAI SOSIAL-BUDAYA
PERSY. PENGENDALIAN
DAMPAK LINGKUNGAN
DAMPAK PENTING
LINGKUNGAN
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
4
4
adalah panduan rancang bangun suatu
lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk mengendalikan
pemanfaatan
ruang, penataan bangunan dan
lingkungan
;
memuat materi pokok:
1.Program Bangunan dan Lingkungan;
2.Rencana Umum dan Panduan
Rancangan;
3.Rencana Investasi;
4.Ketentuan Pengendalian Rencana;
5.Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28
TAHUN 2002
TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28
TAHUN 2002
TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
DEFINISI
DEFINISI
PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 06/PRT/M/2007
TENTANG
PEDOMAN UMUM
RENCANA TATA BANGUNAN
CAKUPAN DAN POLA PENATAAN
CAKUPAN DAN POLA PENATAAN
Cakupan:
1. kawasan baru berkembang cepat;
2. kawasan terbangun;
3. kawasan dilestarikan;
4. kawasan rawan bencana;
5. kawasan gabungan atau campuran.
Pola Penataan:
1. Perbaikan kawasan
, seperti
penataan lingkungan permukiman kumuh/nelayan
(perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;
2. pengembangan kembali kawasan
, seperti peremajaan kawasan,
pengembangan kawasan terpadu,
revitalisasi kawasan
, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan
pascabencana;
PENGATURAN PELAKSANAAN
PENGATURAN PELAKSANAAN
1. Dokumen RTBL disusun oleh
pemerintah daerah
atau
berdasarkan kemitraan pemerintah daerah, swasta, masyarakat
dan/atau dengan dukungan fasilitasi penyusunannya oleh
Pemerintah sesuai dengan tingkat permasalahan pada
lingkungan/kawasan yang bersangkutan.
2. Penyusunan Dokumen RTBL dilakukan dengan mendapat
pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung dan
mempertimbangkan pendapat publik.
3. Dokumen RTBL ditetapkan dengan
peraturan Bupati/Walikota
,
dan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan peraturan
Gubernur.
MANFAAT
MANFAAT
1. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini;
2. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah;
3. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung;
4. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas
bangunan gedung dan lingkungan/kawasan;
5. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan;
6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan
lingkungan/ kawasan yang berkelanjutan;
8
8
KAWASAN PERENCANAAN
KAWASAN PERENCANAAN
Lingkungan/kawasan dengan luas
5-60 hektar (Ha)
, dengan
ketentuan:
1. kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha;
2. kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha;
3. kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi)
berdasarkan satu atau kombinasi:
1. Administratif
,
seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
2. Nonadministratif
,
yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units),
seperti desa adat, gampong, dan nagari.
3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis
,
seperti kawasan kota
lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman
tradisional.
4. Kawasan yang memiliki sifat campuran
,
seperti kawasan campuran antara fungsi
hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
STRUKTUR dan
STRUKTUR dan
SISTEMATIKA
PROGRAM BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
1
ANALISIS KAWASAN DAN
WILAYAH PERENCANAAN
VISI PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR PERANCANGAN
TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN ANALISIS
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
PERENCANAAN
TAHAP PERUMUSAN DAN
RENCANA UMUM
DAN PANDUAN RANCANGAN
2
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
RENCANA UMUM
PANDUAN RANCANGAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN
3
RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
4
KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
P
PROGRAM BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
1
ANALISIS KAWASAN DAN
WILAYAH PERENCANAAN
VISI PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR PERANCANGAN
TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN ANALISIS
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
PROGRAM BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
1
ANALISIS KAWASAN DAN
WILAYAH PERENCANAAN
VISI PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR PERANCANGAN
TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN ANALISIS
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
PERENCANAAN
TAHAP PERUMUSAN DAN
RENCANA UMUM
DAN PANDUAN RANCANGAN
2
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
RENCANA UMUM
PANDUAN RANCANGAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN
RENCANA UMUM
DAN PANDUAN RANCANGAN
2
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA PERPETAKAN RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
RENCANA UMUM
PANDUAN RANCANGAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN
3
RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
3
RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
4
KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
4
KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
DOKUMEN RTBL
1. PROGRAM BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN
VISI
PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR
PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan
dan peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk
kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah,
besaran, dan luasan bangunan gedung, serta kebutuhan
ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial,
prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana
penyehatan lingkungan, baik berupa penataan
PROGRAM BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
KOMPONEN ANALISIS
KOMPONEN ANALISIS
sosial-kependudukan
sosial-kependudukan
prospek pertumbuhan ekonomi
prospek pertumbuhan ekonomi
daya dukung fisik & lingkungan
daya dukung fisik & lingkungan
aspek legal konsolidasi lahan
aspek legal konsolidasi lahan
daya dukung prasarana & faslilitas
daya dukung prasarana & faslilitas
kajian aspek historis
kajian aspek historis
ANALISIS KAWASAN &
ANALISIS KAWASAN &
WILAYAH PERENCANAAN
PRINSIP
PRINSIP
kesepakatan & hasil kerjasama
kesepakatan & hasil kerjasama
sesuai aspirasi publik
sesuai aspirasi publik
kejelasan tanggung jawab
kejelasan tanggung jawab
kesempatan sama
kesempatan sama
KOMPONEN DASAR PERANCANGAN
KOMPONEN DASAR PERANCANGAN
visi pembangunan
visi pembangunan
konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan
konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan
konsep komponen perancangan
konsep komponen perancangan
blok-blok pengembangan & program penanganan
blok-blok pengembangan & program penanganan
ANALISIS PENGEMBANGAN
ANALISIS PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN BERBASIS
PEMBANGUNAN BERBASIS
PERAN MASYARAKAT
PERAN MASYARAKAT
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
PERENCANAAN TATA BANGUNAN
PERENCANAAN TATA BANGUNAN
& LINGKUNGAN
2. RENCANA UMUM DAN
PANDUAN RANCANGAN
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA PERPETAKAN
RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
RUANG TERBUKA HIJAU
RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN GEDUNG
RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
RENCANA
UMUM
PANDUAN
RANCANGAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN
KAWASAN
Merupakan
ketentuan-ketentuan rancangan
tata bangunan dan
lingkungan yang
bersifat umum dalam
mewujudkan
lingkungan/kawasan
perencanaan yang
layak huni, berjati
diri, produktif, dan
berkelanjutan.
RENCANA UMUM DAN
PANDUAN RANCANGAN
KOMPONEN RANCANGAN
KOMPONEN RANCANGAN
struktur peruntukan lahan
struktur peruntukan lahan
intensitas pemanfaatan lahan
intensitas pemanfaatan lahan
tata bangunan
tata bangunan
sistem sirkulasi & jalur penghubung
sistem sirkulasi & jalur penghubung
sistem ruang terbuka & tata hijau
sistem ruang terbuka & tata hijau
tata kualitas lingkungan
tata kualitas lingkungan
sistem prasarana & utilitas
sistem prasarana & utilitas
lingkungan
lingkungan
→
→ PANDUAN RANCANGAN
PANDUAN RANCANGAN
INTENSITAS
INTENSITAS
PEMANFAATAN
PEMANFAATAN
LAHAN
LAHAN
KOMPONEN
KOMPONEN
PENATAAN
PENATAAN
KDB
KDB
KLB
KLB
KDH
KDH
KTB
KTB
TDR
TDR
TATA BANGUNAN
TATA BANGUNAN
KOMPONEN PENATAAN
KOMPONEN PENATAAN
pengaturan blok
pengaturan blok
lingkungan
lingkungan
pengaturan kaveling
pengaturan kaveling
pengaturan bangunan
pengaturan bangunan
SISTEM SIRKULASI
SISTEM SIRKULASI
& JALUR PENGHUBUNG
& JALUR PENGHUBUNG
KOMPONEN PENATAAN
KOMPONEN PENATAAN
jaringan jalan & pergerakan
jaringan jalan & pergerakan
sirkulasi kendaraan umum
sirkulasi kendaraan umum
sirkulasi kendaraan pribadi
sirkulasi kendaraan pribadi
sirkulasi kendaraan umum
sirkulasi kendaraan umum
informal setempat
informal setempat
pergerakan transit
pergerakan transit
parkir
parkir
jalur servis lingkungan
jalur servis lingkungan
sirkulasi pejalan kaki & sepeda
sirkulasi pejalan kaki & sepeda
jalur penghubung terpadu
jalur penghubung terpadu
SISTEM RUANG TERBUKA
SISTEM RUANG TERBUKA
& TATA HIJAU
& TATA HIJAU
KOMPONEN PENATAAN
KOMPONEN PENATAAN
ruang terbuka umum
ruang terbuka umum
ruang terbuka pribadi
ruang terbuka pribadi
ruang terbuka pribadi untuk umum
ruang terbuka pribadi untuk umum
pepohonan & tata hijau
pepohonan & tata hijau
bentang alam
bentang alam
TATA KUALITAS
TATA KUALITAS
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
KOMPONEN PENATAAN
KOMPONEN PENATAAN
konsep identitas lingkungan
konsep identitas lingkungan
konsep orientasi lingkungan
konsep orientasi lingkungan
wajah jalan
wajah jalan
SISTEM PRASARANA
SISTEM PRASARANA
& UTILITAS LINGKUNGAN
& UTILITAS LINGKUNGAN
KOMPONEN PENATAAN
KOMPONEN PENATAAN
jaringan air bersih
jaringan air bersih
jaringan air limbah & air kotor
jaringan air limbah & air kotor
jaringan drainase
jaringan drainase
jaringan persampahan
jaringan persampahan
jaringan listrik
jaringan listrik
jaringan telepon
jaringan telepon
jaringan pengamanan kebakaran
jaringan pengamanan kebakaran
PANDUAN RANCANGAN
PANDUAN RANCANGAN
ATURAN DASAR
ATURAN DASAR
aturan wajib
aturan wajib
aturan anjuran utama
aturan anjuran utama
aturan anjuran
aturan anjuran
SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL
RENCANA INVESTASI
KETENTUAN PENGENDALIAN
RENCANA
PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
aspek pengendalian
aspek pengendalian
kriteria & pertimbangan
kriteria & pertimbangan
PENGELOLAAN KAWASAN
PENGELOLAAN KAWASAN
tujuan pengelolaan
tujuan pengelolaan
lingkup pengelolaan
lingkup pengelolaan
aset properti yang dikelola
aset properti yang dikelola
pelaku pengelolaan
pelaku pengelolaan
SKENARIO STRATEGI
SKENARIO STRATEGI
RENCANA INVESTASI
RENCANA INVESTASI
POLA KERJA SAMA
POLA KERJA SAMA
OPERASIONAL INVESTASI
OPERASIONAL INVESTASI
20
20
3. RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
1. memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan;
2. merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan
atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi;
3. alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku
kepentingan;
4. mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas
pelayanan prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan.
1. Program bersifat jangka menengah, mengindikasikan investasi
untuk berbagai macam kegiatan.
2. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah,
dunia usaha/swasta, dan masyarakat.
3. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan.
4. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan
pembiayaan.
5. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh
justifikasi kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan.
4. KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA
1. Tujuan:
• Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun
kelembagaan kerja.
• Mengatur pertanggungjawaban semua pihak.
2. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses
penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat.
3. Sebagai alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan
RTBL.
5. PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN KAWASAN
1. Mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan/kawasan dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat
berkualitas, meningkat, dan berkelanjutan.
2. Harapan:
• Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL;
• Menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;
• Menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai
akibat investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya;
• Menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa
pascakonstruksi.
3. Dilakukan oleh
dinas teknis
setempat
atau unit pengelola
teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh
kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan
kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
4. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa
dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL.
24
24
Rencana selubung bangunan
Rencana selubung bangunan
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN
KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN
Rencana
Rencana
peruntukan lahan
peruntukan lahan
Simulasi
Simulasi
bangunan
bangunan
Model
Model
simulasi
simulasi
SEGMEN 1
SEGMEN 2
SEGMEN 3
SEGMEN 4
SEGMEN 5
SEGMEN 6
Konservasi - Komersial
Bisnis - Komesial
Bisnis - Komersial
Campuran - Rekreatif
Hunian
Hunian
Magnet
Mini Dep. Store
UFO
SAMSAT
Komersial
Magnet
GOR Kertajaya
Magnet Utama
Pasar Keputran
Magnet Utama
Kampus ITS
Magnet
Resto – Salon - Toko
Komersial
Hotel Olimpic
Bang. Kuno
Hunian
Hunian
Mini Dep. Store
PEDESTRIAN PROMENADE
SEBAGAI PEMBENTUK
KONTINUITAS RUANG
SEGMEN 1
SEGMEN 2
SEGMEN 3
SEGMEN 4
SEGMEN 5
SEGMEN 6
Konservasi - Komersial
Bisnis - Komesial
Bisnis - Komersial
Campuran - Rekreatif
Hunian
Hunian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
10
11
12
13
14
KONSEP KAWASAN
Co
nt
28
28
Public Space/City walk
Koridor Slamet Riyadi
Wisata budaya
Mangkunegaran
Wisata Perbelanjaan
Modern (
Shopping Tourism
)
Wisata Perbelanjaan
Tradisional (
Tradisional
Shopping Tourism
) di
Pasar Klewer
1.
Merangkai distrik perkotaan sebagai satu paket agenda wisata.
2.
Pengembangan rangkaian wisata (
tourism lingkage)
terhadap objek wisata sejarah & wisata
perdagangan.
3.
Pengembangan kegiatan ekonomi (pasar tradisional, retail, pasar seni dll.) untuk mendukung
pariwisata
4.
Wisata budaya (
cultural development
), pengangkatan kembali tradisi lama yang khas dll. dengan
keberadaan masyarakat tradisional yang ramah dan memiliki bakat seni serta tradisi tempo
doeloe.
5.
Merancang sumbu-sumbu ruang kawasan untuk mengintegrasikan dan menstrukturkan
ruang-ruang kawasan dan bangunan-bangunannya.
KONSEP PENGEMBANGAN
Co
nt
SEGMEN – 1 :
Purwosari – EX. S.E
SEGMEN – 2 :
EX. S.E - Gendhengan
SEGMEN – 3 :
Gendhengan - Sriwedari
SEGMEN – 4 :
Sriwedari - Ngapeman
SEGMEN – 5 :
Ngapeman - Gladhag
SEGMEN – 6 :
Gladhag – Pasar Gedhe
Rencana Tematik :
Traditional
Shopping Tourism
Ceplok Bolu Rambat
Rencana Tematik :
Rekreasi Budaya
Koridor Sidomukti
Rencana
Tematik :
Tourism Art &
Traditional
Food Court
Rencana
Tematik :
Bazaar Street
Delimo Mulyo.
Rencana Tematik :
Shopping Tourism
dengan Arcade Mall
Parangkusumo.
RENCANA SEGMENTASI & TEMATIK KAWASAN
RANCANGAN KAWASAN
Rencana Tematik:
Komersial
SEGMEN – 1 :
SHOPPING TOURISM
DENGAN ARCADE MALL PARANGKUSUMO
Stasiun
Purwosari
Pragola
bougenville
Parking Area
Information
Center
Plasa Lantana
Camarra
Commercial
Arcade
Plasa Kemuning
Gerbang Kota
1. Pola jalur pedestrian dan pelataran dengan motif batik parangkusumo.
2. Pada kompleks pertokoan dibuat arcade.
3. Vegetasi eksisting dipertahankan.
4. Stasiun purwosari dikonservasi dan direnovasi.
Co
nt
32
32
SEGMEN – 3:
TOURISM ART DAN TRADITIONAL FOOD COURT
Segmen
Plasa Loji
gandrung
Jalur pedestrian menggunakan motif batik Sidomulyo. Sistem parking
on street
pada
sisi utara slamet riyadi dan dengan sistem kantong parkir. Terdapat plasa dengan air
mancur untuk publik dengan taman bunga soka, tapak dara dan bunga kertas. Pada
beberapa tempat terdapat open resto utk masyarakat. Pada pertokoan di bentuk
arcade.
Co
nt
RENCANA
FIGURE GROUND
(
SOLID – VOID
)
RENCANA TATA GUNA LAHAN
NO
ZONE
PENGGUNAAN TANAH
LUAS
(Ha)
%
1
Permukiman
Permukiman
Hotel/ Losmen/ penginapan
8.19
31.20
2
Fasilitas
sosial
Masjid
Gereja
Rumah Sakit
1.61
6.12
3
Perdagangan
Pertokoan
Pasar tradisional
Retail Restoran/Rumah makan
Supermarket
10.35
39.39
4
Perkantoran
Kantor
Bank
Jumlah
26.275
100
Co
nt
Ruang terbuka sebagai
public park
perlu dirancang sehingga masyarakat maupun
wisatawan memiliki ruang sebagai sarana berkumpul, berinteraksi, rekreasi, santai,
melepas lelah dan lain – lain secara nyaman, teduh dalam suasana asri penuh kehangatan.
Simpul – simpul jalur
pedestrian
Pelataran
mangkunegaran
sebagai plasa
pedestrian
RENCANA RUANG TERBUKA
Jalur
pedestrian
yang menerus pada
arcade – arcade
pertokoan.
Jalur
pedestrian
yang
menerus berupa pelataran
ruang Public, pragola –
pragola dan pada arcade –
arcade pertokoan.
Co
nt
PENATAAN BANGUNAN
Tabel 6.32. Titik – tik lokasi
Penanganan dan
Pengembangan Bangunan
Baru
Co
nt
Elemen air pada plaza Elemen air pada plaza Elemen air pada plaza
Penggunaan material plaza yang selaras
dengan jalan menjadikan keduanya
terintegrasi dan membaur. Memberikan rasa nyaman pada pejalan
kaki Elemen hijau, air dan
tanah(paving) ditata menjadi gubahan lansekap y ang baik.
Eksisting
Rekomendasi
PENATAAN WAJAH
BANGUNAN
Co
nt
Gambar Rancangan Lansekap
Lansekap pada plasa
(penguat figur ruang
terbuka)
Lansekap pada jalaur
pedestrian dan
pengarah jalan
RENCANA LANSEKAP
1. Memberi kesan visual yang baik, nyaman dan
aman.
2. Memberi nilai tambah pada lingkungan secara
estetis, visual psikologis, sosial maupun
ekologis.
3. Menjaga dan mempertahankan kelestarian
lingkungan, sistem ekologis lingkungan secara
klimatologis sebagai pengatur iklim, penyaring
udara kotor dan media konservasi tanah dan
estética kawasan.
4. Penguat dam pembentuk struktur kawasan.
Co
nt
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
Kue
tradisional
Makanan
tradisional
solo
Kue
tradisional
Kerajinan
Rakyat
minuman
Aneka
Aneka laut
Makanan
Eropa
Kerajinan
rakyat
Aneka
minuman
Co
nt
oh
Pedagang kaki lima ditata pada plasa – plasa
di tiap segmen. Ditata berkala dengan
Boks telpon
Bis Surat
PENATAAN
STREET FURNITURE
Co
nt
Co
nt
TAHAP – I :
GENDHENGAN - NGAPEMAN
Co
nt
oh
Pengembangan kegiatan Non Fisik A. Sosial
1. Studi Kelayakan Jembatan Penyeberangan di depan Masjid Raya 4 2. Sosialisasi Master Plan penataan kawasan 4 3. Rancangan kebijakan dalam penyesuaian KDB/KLB 3 4. Sosialisasi kebijakan insentif bagi penyedia pedestrian di lahan privat 2
B. Budaya/Pariwisata/Sejarah/Asset Kota
1. Penambahan atraksi kebudayaan baru 4 2. Perencanaan historical tourism track di kawasan 5 3. Promosi Ramadhan fair 4 4. Pencetakan booklet, leaflet, brosur kepariwisataan 5 5. Penambahan signage bangunan bersejarah 4 6. Pengalihan pengelolaan Istana Maimoon (insentif) 2
C. Manajemen Pengelolaan Kawasan (Aset)
1.ŹŹ Pembentukan lembaga/badan pengelola (status hukum) 5
dokumen
Koordinasi pembaharuan
Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan
Manajemen pembaharuan
Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan
Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN
Peraturan Pembaharuan Aset
Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi
Pengelolaan dan layanan kaki lima
Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan
Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan
Manajemen pelaksanaan peraturan layanan fasilitas umum
Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif/imbalan PERATURAN KHUSUS PELAYANAN LINGKUNGAN
Peraturan Pelayanan Lingkungan
Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik
Koordinasi kegiatan yang diwadahi
Pengelolaan kaki lima
Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir
Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN
Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang Publik
Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan
Manajemen gangguan
Manajemen aksesibilitas umum
Kebersihan dan pembuangan
Pengelolaan utilitas dan fasilitas PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN
Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan Ruang Publik
Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai
Hak dan kewajiban berbagai pelaku
Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang
Pemeliharaan kondisi properti
Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos
Pembangunan tanpa ijin (ilegal)
Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan
Pembiayaan pemeliharaan perbaikan
Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan PERATURAN UMUM
Peraturan Operasional dan Penggunaan, Pemanfaatan dan Penjaminan
Koordinasi pembaharuan
Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan
Manajemen pembaharuan
Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan
Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN
Peraturan Pembaharuan Aset
Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi
Pengelolaan dan layanan kaki lima
Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan
Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan
Manajemen pelaksanaan peraturan layanan fasilitas umum
Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif/imbalan PERATURAN KHUSUS PELAYANAN LINGKUNGAN
Peraturan Pelayanan Lingkungan
Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik
Koordinasi kegiatan yang diwadahi
Pengelolaan kaki lima
Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir
Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN
Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang Publik
Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan
Manajemen gangguan
Manajemen aksesibilitas umum
Kebersihan dan pembuangan
Pengelolaan utilitas dan fasilitas PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN
Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan Ruang Publik
Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai
Hak dan kewajiban berbagai pelaku
Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang
Pemeliharaan kondisi properti
Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos
Pembangunan tanpa ijin (ilegal)
Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan
Pembiayaan pemeliharaan perbaikan
Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan PERATURAN UMUM