• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu 3PL Third Party Logistics (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apa itu 3PL Third Party Logistics (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Apa itu 3PL : Third Party Logistics

3PL : third party logistic adalah sebuah perusahaan atau individu yang menyediakan jasa outsourcing layanan logistik kepada perusahaan atau individu untuk melakukan satu atau lebih sebuah fungsi yang berada di dalam supply chain management.

Penyedia jasa 3PL biasanya menjual jasa diri pergudangan dan transportasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna jasa 3PL.

Adapun yang termasuk dalam 3PL antara lain freight forwarder, perusahaan kurir, serta

perusahaan lainnya yang dapat mengintegrasikan dan jasa transportasi dari pemain-pemain yang termasuk dari 3PL dapat di bagi lagi menjadi 4 kategori 3PL antara lain:

1. Standart 3PL provider

3PL ini adalah provider yang paling dasar dari penyedia 3PL. Mereka akan melakukan kegiatan seperti, loading-unloading barang, pergudangan, distribusi barang dan fungsi yang paling dasar dari logistik. Untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan ini menjadi

provider 3PL bukanlah kegiatan utama perusahaan mereka. 2. Service developer

Jenis penyedia 3PL ini akan menawarkan pengguna layanan mereka dengan layanan yang lebih kompleks seperti: tracking service, cross-docking, special case delivery atau

menyediakan escort untuk keamanan barang. 3PL dengan layanan tersebut biasanya sudah mempunyai system IT yang solid dan fokus pada skala ekonomi dan ruang lingkup yang lebih besar dari pada standart 3PL provider.

3. The customer adapter

Jenis penyedia 3PL ini biasanya mengerjakan service-servicenya bedasarkan permintaan si pengguna 3PL dan pada dasarnya mereka akan mengambil alih kontrol sebagian kegiatan logistik perusahaan yang menggunakan jasanya. Penyedia 3PL ini meningkatkan kinerja logistik secara dramatis, tetapi tidak mengembangkan layanan baru. jumlah pengguna layanan untuk jenis penyedia 3PL ini biasanya cukup kecil.

4. The customer developer

3PL ini adalah tingkat tertinggi yang penyedia 3PL, biasanya penyedia 3PL ini akan terintegrasi dengan si pengguna jasa 3PL dan mengambil alih seluruh fungsi logistik mereka. penyedia ini akan memiliki beberapa pengguna, dan akan melakukan fungsi-fungsi logistik yang terrinci bagi pengguna layanan-nya.

Mekanisme model bisnis 3PL, perusahaan pengguna biasanya menyerahkan pekerjaan logistik sejak barang keluar dari pabrik hingga ke tingkat gudang distributor atau gudang peritel. Contoh, untuk perusahaan kosmetik, perusahaan 3PL bisa menangani pengiriman barang dari pabrik, masuk ke gudang si

perusahaan logistik, dan kemudian dikirim ke bagian stok di ritel seperti Carrefour dan Giant. Di dalam gudang milik perusahaan logistik itu biasanya juga ada proses penambahan nilai, termasuk dengan melakukan sortir dan pengemasan bila diperlukan. Contoh perusahaan yang melakukan 3PL antara lain: Wira Logistic, Ceva, DHL Supply Chain dan Kamadjaja Logistic, Pos Logistik Indonesia.

(2)

yang membedakan dengan perusahaan logistik tradisional yang sekadar melakukan pengiriman (transporter).

Pada dasarnya model bisnis 3PL mengelola proses trucking, warehousing, dan distribusi dalam satu atap. Namun, dalam model bisnis 3PL juga ada beberapa nilai tambah yang bisa diberikan kepada klien. Misalnya, alih daya pekerjaan logistik tradisional seperti transportasi, pergudangan, solusi teknologi dan tracking; inbound & outbound logistics; jasa pick and pack (pengambilan dan pengemasan), termasuk marking and labeling, product returns distribution, packaging and repackaging, serta telemarketing.

Contoh layanan 3PL dengan nilai tambah dilakkan oleh Kamadjaja Logistic. Sebagaimana dijelaskan Ivy Kamadjaja, Direktur Pemasaran Kamadjaja Logistic, pihaknya memasuki next stage dalam pelayanan logistik karena telah menjadi supply chain solution company. Dia mencontohkan kliennya Taro dan semen Holcim.

“Di Holcim kami mulai kelola dari produk semen cair (linker) keluar dari pabrik hingga ke gudang distributor. Kami tawarkan solusi total ke mereka. Trucking juga kami yang manage walaupun tidak semua pakai truk kami,” kata Ivy. Hal yang sama juga dilakukan pada produk Taro (Tiga Pilar Sejahtera). Bukan hanya mengangkut, Kamadjaja bahkan melakukan mulai dari penggorengan Taro, pemberian bumbu, pengemasan, hingga distribusi produk itu di Sumatera Utara. Jadi, sudah memberikan nilai tambah berupa contract manufacturing. Nilai tambah yang diberikan lebih banyak.

Sementara itu, model bisnis 4PL, biasanya perusahaan pengguna telah menyerahkan secara total urusan logistiknya kepada satu logistic provider. Bahkan, perusahaan penyedia logistik ini juga mengelola perusahaan-perusahaan logistik (3PL) yang menjadi mitra perusahaan-perusahaan pengguna (user). Pada model bisnis 4PL, dimungkinkan perusahaan provider tak punya aset atau gudang karena yang ditonjolkan lebih kepada solusi, sistem, dan manajemen software.

Indonesia baru memasuki tahap 3PL. Itu pun pemainnya belum banyak. Namun, ada banyak alasan mengapa permintaan jasa 3PL diprediksi akan makin

menguat selain alasan fokus di bisnis inti. Dengan menggandeng penyedia jasa 3PL, perusahaan pengguna bisa memetik beberapa keuntungan: mengeliminasi biaya investasi infrastruktur logistik (gudang, armada truk, mesin gudang, dsb); punya akses untuk proses dan teknologi logistik terkini yang dimiliki si

perusahaan provider; cashflow lebih lancar dan operating cost berkurang karena tak harus membangun gudang; bisa menggeser fixed cost (biaya logistik)

menjadi variable cost; serta lebih lincah dan cepat mengubah strategi bila ada perubahan lingkungan bisnis. Alhasil, melihat tren itu, tak mengherankan, perusahaan logistik pun berlomba-lomba bermetamorfosis menjadi 3PL.

(3)

Sebut contoh, Cipta Krida Bahari (CKB), yang dikenal kuat untuk project logistics mengangkut alat berat untuk industri tambang dan migas. “Kami biasa angkut barang-barang overweight dan oversized, bisa sampai 200-300 ton. Pakai peralatan khusus. Kami juga punya jasa shore-based management untuk kelola logistik di lepas pantai,” kata Iman Sjafei, Direktur Pengelola CKB Logistics. Bahkan untuk memindahkan sebuah barang yang ukurannya sangat besar, terkadang CKB Logistic harus membangun jalan dan jembatan sendiri karena jalan yang ada tak memadai.

Bagaimana prospek industri logistik ke depan? Meskipun potensi pertumbuhan industri logitik diprediksi naik 15-20% per tahun, tapi faktanya tidak semua pemain menikmati lezatnya kue logitistik yang mencapai sekitar Rp1.800 triliun itu. Menurut Zaldy, yang mendung adalah segmen logistik freight forwarding, khususnya yang fokus pada jasa kepabeanan atau custom clearance. Di luar segmen itu, semuanya cukup happy. “Segmen transporter tumbuh 10%-12%, third party logistic meningkat 15%-20% per tahun, dan jasa kurir malah bisa mencapai 40% jika turut melayani e-commerce,” Zaldy menguraikan.

Hal itu dibenarkan Johari Zein. “Perkembangan bisnis e-commerce juga

menguntungkan perusahaan jasa pengiriman seperti JNE yang melakukan the last mile delivery atau pengantaran sampai ke pembeli/konsumen akhir,” kata H.M. Johari Zein, Direktur Pengelola JNE. Sebab tiap transaksi membutuhkan delivery, omset penjualan nasional JNE mampu tumbuh 40% secara berturut-turut selama empat tahun terakhir ini.

Out Sourcing

Pengertian Outsourcing adalah pekerjaan didalam suatu perusahaan tetapi dikerjakan oleh fihak/perusahaan lain yang memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan tsb.

Pemilihan mempergunakan out sourcing didasari pada perpindahan unsur investasi menjadi unsur biaya operasi (Operation cost). Unsur biaya logistic inilah yang secara umum menjadi dasar perkembangan industri outsourcing. Sebagai contoh, dinNegara maju, biaya logistik adalah 6-10% dari Sales namun di Indonesia Logistic masih di angka 25% Sales. Hal ini dapat terjadi karena banyak biaya yang TERSEMBUNYI didalam supply chain itu sendiri. Karena tidak mau report berurusan dengan hal-hal yang tersembunyi inilah, menjadikan outsourcing menjadi pilihan utama.

Dengan mempergunakan outsourcing akan perusahaan memenuhi 2 tujuan pokok:

Meningkatkan service level dengan cara improving fleksibilitas dan management inventory

Mengurangi biaya

(4)

Konsumen pengguna jasa 3rd PL di Indonesia pada umumnya adalah: 1. Perusahaan asing multinasional

2. Pabrikan

3. Ritel yang memiliki jaringan

Secara umum ada 2 jenis pelayanan 3rd PL:

Pergerakan fisik barang (Pergudangan dan Transportasi)

Management

Pelayanan 3PL :

Basic Service : Tidak membutuhkan koordinasi yang bersifat dominan

Physical contract logistic service : Perusahaan masih memegang kendali management, Hanya beberapa aktivitas fisik saja yang di outsorcing kan

Management contract logistic service: Management w/h dan transport mulai di sub kan

Integrated Contract Logistic : Aktifitas fisik dan management di sub kan

Salah satu kelemalah logistik di Indonesia adalah tidak adanya data cukup yang dapat memberikan suatu alasan kegiatan 3rd PL. Oleh karenanya Mercer Management Consulting 1995, survey pada 500 Largest American manufacturers memberikan panduan dari hasil surveynya mengapa sebuah perusahaan menggunakan jasa 3rd PL:

Biaya lebih rendah (38%)2. Akses tehnologi baru dan pemecahan yang lebih innovative (pilihan w/h atau delivery yang baru dll) sehingga dapat meningkatkan kemampuan pasar (24%)

Dapat melakukan koordinasi lebih mendalam antara produsen dan distributor dan effisiency operasi (11%)

Improve Cust. Service (9%)

Perusahaan dapat melakukan penetrasi pada pasar lebih baik (core business) (7%)

Flexsibilitas yang lebih besar (mengurangi risk investment asset (kepemilikan truck, gudang dsb) (5%)

Sistim Kontrak 3rd PL

Yang menarik didalam menggunakan jasa 3rd PL adalah menentukan cara-cara pembayaran fee yang tercantum didalam perjanjian kontrak. Ada beberapa dasar yang harus difahami telebih dahulu sebelum ditentukan sistem apa yang terbaik didalam pelaksanaan kontrak 3rd PL tsb

Ada 4 sistem yang umum diterapkan :

Fix rate

Cost Plus

Unit rate

o Pure Unit Rate o Volume rate

(5)

1.Fix Rate

Fix rate atau rate tetap adalah cara paling mudah dan paling sederhana yang “tidak umum” digunakan didalam industri 3rd PL.

Fix rate biasanya digunakan oleh perusahaan yang tidak dinamis operasionalnya dan yang memiliki jiwa ‘safety player”.

Keuntungan penerapan sistim ini adalah :

Perusahaan dan penyedia jasa 3rd PL mendapatkan kepastian biaya pada setiap bulannya.

Tidak ada unsur tiba-tiba yang menjadikan biaya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Kelemahan penerapan sistim ini adalah:

Tidak adanya rangsangan bagi kedua belah fihak untuk melakukan pengembangan kemampuan (improvement).

Pada saat penualan turun, % biaya/sales akan menjadi lebih besar

Contoh:

Perusahaan hanya membayar Rp. 10.000.000 kepada penyedia jasa pergudangan yang

melaksanakan pekerjaan penerimaan barang, penyimpanan dan pengiriman barang. Jika terjadi over time, maka over time tsb juga akan dibayarkan sesuai dengan yang terjadi tetapi tidak ada kenaikan didalam pembayaran jasa 3rd PL nya, yakni tetap Rp. 10.000.000,-

2.Cost Plus.

Sistem cost plus sangat baik diterapkan bagi pengguna awal jasa 3rd PL.. Biasanya sistim ini akan di ganti menjadi sistem unit rate apabila pengguna jasa 3rd PL sudah merasakan manfaat dan besaran biaya yang akan dijadikan standard pengenaan fee selanjutnya.

Keuntungan sistim ini adalah :

Adanya keterbukaan bagi kedua belah fihak didalam pengelolaan biaya dan aktifitas logistiknya.

Pengguna akan mendapatkan seluruh data yang berhubungan dengan pelaksanaan operasional dan keputusan ya tidaknya suatu tindakan diberikan pada pengguna jasa tsb

Kelemahan sistim ini dalah:

3rd PL hanya mendapatkan fee yang tetap (fix) sepanjang masa kontrak.

Seluruh “jeroan” perusahaan jasa 3rd PL terbuka lebar untuk diketahui oleh pengguna jasanya. Tidak menimbulkan tantangan untuk bertindak “lebih”

Contoh:

Jika didalam kontrak dinyatakan bahwa fee 3rd PL adalah 10%, maka biaya pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya dengan mempergunakan truck double (CDD) adalah Rp. 5.000.0000 per trip di tambah 10% sebagai fee jasa yang dilakukan.

Share % Fee dari cost yang ditimbulkan untuk sistem cost plus biasanya:

(6)

LOGISTIK UNTUK E-COMMERCE

Peningkatan popularitas dan kesuksesan e-commerce menandakan sebuah perubahan paralel dalam struktur dukungan yang ada untuk memfasilitasi sistem retail. Model bisnis tradisional telah berevolusi dan proses rantai pasokan tradisional juga

berkembang untuk mengakomodasi mode baru ini dalam melakukan bisnis.

Secara konvensional, seorang customer mempunyai tanggung jawab untuk menjadi penghubung terakhir dalam supply chain dengan mengunjungi lokasi toko dan melakukan pembelian. Untuk memfasilitasi dan mendorong customer, sebuah bisnis membutuhkan investasi signifikan dalam membangun sebuah toko di dalam lokasi yang sempurna. Biaya yang berhubungan dengan hal ini akan terlihat di dalam harga akhir dari barang-barang yang tersedia untuk dijual. Penjual juga harus menjaga level tertentu dari barang yang ada dan harus di resupply secara rutin.

Beberapa perubahan terjadi dalam sistem karena pergeseran yang mengarah kepada penjualan online. Perubahan besar meliputi:

 Penjual : Beberapa penjual dalam marketplace yang baru seluruhnya online tanpa mempunyai toko fisik sama sekali. Secara bersamaan, terjadi adopsi yang dilakukan secara luas dari online retailing oleh toko fisik. Dalam beberapa kasus, sistem baru ini dapat menjadikan penjual baik sebagai retailer maupun distributor

dan fulfillment center.

 Fleksibilitas lokasi : Karena penjual online tidak membutuhkan perhatian lebih untuk lokasi dari operasionalnya, mereka menikmati banyak fleksibilitas dalam memilih tempat yang membuat mereka dapat menghemat biaya. Penjual online yang lebih kecil bahkan dapat menjadikan rumah mereka sebagai gudang,

sementara penjual yang lebih besar lebih sering untuk memiliki jaringan dari lokasi distribusi agar dapat memenuhi kebutuhan di pasar regional dan meminimalisir ongkos distribusi.

 Koneksi kepada rantai pasokan : Customer berkomunikasi langsung dengan toko dan secara langung, juga terhubung dengan rantai pasokan itu sendiri.

Tracking : Seorang customer yang memilih untuk belanja online juga memilih sebuah cara dimana gratifikasi bisa secara signifikan diperlambat. Hal ini berarti sebuah pembelian dilakukan tanpa mengalami pengalaman langsung dengan produknya dan customer perlu untuk menunggu sesaat sebelum pemesanan diterima. Ini berarti mereka berharap lebih dari proses pengiriman dan meminta infromasi transit yang akurat dan real time dari pembeliannya. Hal ini

menunjukkan bahwa perlu sistem informasi untuk menyediakannya. Perkembangan Tren

Meksipun saat ini tidak terdapat informasi yang cukup dari konsekuensi

perkembangannya di logistik, terdapat beberapa tren yang bisa diamati. Tren-tren ini berhubungan dengan bagaimana e-commerce mengubah sistem distribusi fisik. Untuk satu hal, toko tradisional berfokus terhadap skala ekonomi melalui toko-toko besar di lokasi penting. Sistem baru membawa tantangan dengan lebih memfokuskan kepada gudang-gudang yang berlokasi di area-area yang kurang urban dan metropolitan dan mengirimkan parcel-parcel kecil dalam jumlah besar kepada pembeli individu. Skala ekonomi yang dekat dengan penjual tradisional dapat tercapai jika volume besar dari penjualan online ikut tercapai dan pengiriman dapat dikonsolidasi ke tingkatan tertentu.

Aspek penting lainnya dari perubahan ini adalah biaya dari pembelian berjalan dari poin penjualan ke poin konsumsi. Secara tradisional, ini adalah tanggung jawab customer. Namun, dengan e-commerce, sistem ini, meskipun masih sering dibayarkan

oleh customer, perlu diintegrasikan kedalam proses distribusi. Hal ini berarti fokus lebih kepada aspek-aspek seperti packaging dan banyak muatan yang benar-benar

(7)

Evolusi Logistik

Seperti yang telah disebutkan diatas, pentingnya perubahan untuk model logistik tradisional benar-benar dipertimbangkan oleh retailer yang memilih untuk berjualan secara online. Selama lebih dari 40 tahun, bidang logistik telah berkembang dengan berbagai cara dan dalam rentang waktu berikut:

-1970an : Secara umum, toko-toko retail dipasok oleh pengiriman langsung oleh supplier dan atau grosir.

-1980an : Sebuah tren menuju sentralisasi dari pengiriman toko dilihat dan dilakukan melalui pusat distribusi dibawah kontrol retailer.

-1990an : Global sourcing mendapat popularitas dan tren menuju pusat impor terlihat. Pusat impor ini dibuat untuk menerima dan memproses pengiriman dalam kontainer. -2000an: Popularitas e-commerce berarti menciptakan jaringan e-fulfillment untuk distribusi.

PERTIMBANGAN PENTING DALAM LOGISTIK E-COMMERCE Kebutuhan Penting dalam Logistik E-Commerce

Sejak online retail bertumbuh, terutama yang berkaitan dengan industri non-makanan seperti fashion atau elektronik, dimana barang dikirimkan kepada customer melalui pos atau freight networks, terdapat kebutuhan dari 4 fungsi utama logistik:

1. Mega E-Fulfillment Centers : Merchandise yang akan dijual, di pasok dari sini. Pusat-pusat ini bisa dikelola oleh retailer e-commerce itu sendiri ataupun oleh penyedia jasa third party logistics. Fasilitas-fasilitas ini dapat berukuran lebih besar dari 1 juta m2 dan biasanya beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

2. Parcel Hubs : Parcel hubs atau pusat penyortiran adalah titik dimana parcel yang akan dikirim dipisah sesuai destinasinya agar kemudian dapat dikirim ke pusat pengiriman parcel

3. Parcel Delivery Centers : Pusat pengiriman parcel adalah tahap terakhir sebelum sampai ke tangan customer. Parcel yang telah disortir tiba di pusat-pusat ini dan kemudian dikirim ke customer.

4. Integrated Technology : Untuk menghindari kesalahan pengiriman kepada

customer, maka dibutuhkan teknologi yang dengan sempurna berintegrasi dengan semua aspek dari operasional e-commerce untuk satu sama lain. Pada intinya, keranjang belanja harus dapat terhubung dengan sistem transportasi untuk memastikan biaya pengiriman dan jadwal dikomunikasikan secara akurat dan terupdate.

Pertimbangan Pengiriman

1. Biaya Pengiriman : Satu dilema yang kerap ditemui dalam e-commerce untuk pemilik toko adalah abandoned carts/keranjang belanja yang diabaikan. Ini terjadi ketika customer menambahkan semua item kedalamnya dan kemudian terkecoh oleh biaya pengiriman. Biaya tambahan hampir tidak pernah tercatat ketika sudah terjadi pembelian dan seringkali harga barang menjadi lebih mahal dari harga aslinya. Ketika membangun logistik e-commerce, pemilik toko perlu untuk mempunyai strategi pengiriman yang jelas, yang berarti keseimbangan antara menjadi atraktif kepada customer maupun membuat business sense kepada penjual.. Terdapat beberapa opsi yang tersedia, termasuk :

1. Free Shipping : Pengiriman gratis biasanya dapat menarik perhatian dan memunculkan minat customer. Biasanya melalui penawaran untuk pemesanan domestik, namun opsi ini dapat mengurangi profit penjual. Jika penjual

memutuskan untuk mendapat keuntungan dari metode ini, mereka harus siap menyerap biaya pengiriman atau menaikkan harga secukupnya untuk

(8)

minimum jumlah barang yang bisa dibeli sebelum pengiriman menjadi gratis. Hal ini akan meningkatkan jumlah pemesanan rata-rata dan membantu menaikkan profit dan menutup biaya pengiriman. Jika free shipping

ditawarkan, penawaran ini sebaiknya diiklankan untuk mendapat conversion rates yang maksimum dan menarik customer. Keputusan untuk menawarkan free shipping dibuat berdasarkan sifat bisnis dan industrinya. Sebuah produk berkategori niche atau penjual barang mewah akan mudah untuk memasukkan biaya pengiriman dalam struktur biaya atau tarif pengiriman, sedangkan pasar yang kompetitif tidak dapat melakukannya dengan mudah. Untuk barang-barang yang lebih besar, mudah rusak, pengiriman khusus diperlukan dan ini tidak bisa menjadi opsi untuk dijadikan gratis.

2. Tagih Customer Tarif yang Ditagih kepada Anda : Opsi ini

berarti customer ditagih hampir sama dengan jumlah yang ditagihkan kepada pengirim untuk pengiriman barangnya. Opsi ini membuat kemungkinan

untuk breaking even antara biaya pengiriman yang dikeluarkan dan biaya yang dibayar oleh customer. Menyediakan kalkulator pengiriman yang real

time dapat membantu membangun kepercayaan dengan customer karena mereka dapat teryakini, bahwa tidak ada kenaikan biaya pengiriman atau kenaikan harga barang untuk menutupi biaya pengiriman. Opsi ini tetap akan jadi opsi yang baik untuk barang-barang khusus seperti furniture atau barang yang mudah rusak yang pengirimannya tidak bisa secara cuma-cuma

kepada customer.

3. Tarif Datar : Opsi lain adalah menawarkan tarif pengiriman datar untuk semua jenis paket. Variasi lain dari opsi ini bisa dibandrol berdasarkan berat dari paket ataupun total jumlah pembelian. Hal yang perlu dipikirkan dari opsi ini, perlu diproyeksikan berapa jumlah rata-rata pembelian dan berapa biaya untuk mengirimkan paket. Penjual harus mencari tahu apakah tarif datar

menguntungkan untuk mereka maupun customer.

2. Shipping Modes : Sehubungan dengan opsi untuk biaya pengiriman, beberapa mode pengiriman yang dapat dipilih oleh retailer untuk ditawarkan atau digunakan dalam bisnisnya.

1. Ship to Home : Ini merupakan opsi yang paling dasar dimana barang dikirim langsung ke rumah customer.

2. Ship to Store : Terkadang customer memilih untuk mengambil di toko dimana barang yang dikirim secara online dikirimkan ke toko fisik sesuai pilihan mereka. Opsi ini jelas untuk retailer yang memaintain toko online dan fisik. Ini adalah opsi yang menarik karena biasanya biaya sepenuhnya gratis tidak harus ada orang di rumah untuk mengambilnya.

Reverse Logistic Consideration

Ketika sebuah produk mengalir mundur dari poin konsumsi ke poin produksi, proses ini dinamakan reverse logistics. Proses ini merupakan salah satu tantangan fundamental operasional yang dihadapi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas e-commerce. Hal yang mendasarinya adalah volume barang yang ada dalam aliran ini sangat besar dan biaya yang diperlukan dapat menjadi substansial. Paling tidak 3% sampai 50% dari semua barang yang dikirim mengarah kepada pengembalian dan ini diartikan terdapat volume tinggi mengarah terbalik bersama rantai pasokan.

Reverse Logistics tetap menjadi aspek penting dari logistik e-commerce dan semua set up logistik tidak akan sempurna tanpa perencanaan dan implementasi dari area ini. Sebuah proses reverse logistics yang efektif mempunyai benefit yang pasti dalam hal kepuasan pelanggan, maupun beberapa biaya storage dan distribusi.

(9)

retail. Meski demikian, tidak ada inisiasi dari bisnis itu sendiri yang berdasarkan dari rencana apapun dari sebuah proses reverse logistics, melainkan proses ini diinisiasi ketika customer membuat pergerakan dalam hal ini. Produk yang dikembalikan diterima dan dikirim kembalik ke pusat distribusi. Informasi yang relevan seperti deskripsi

barang, kondisi barang, alasan pengembalian dan data customer disimpan. Seringkali terjadi ketidakakuratan dalam informasi yang diterima didalam skenario reverse logistics saat ini.

Komponen kunci dalam kerangka reverse logistics meliputi: 1. Aturan pengembalian yang jelas

2. Proses yang baik dari persiapan pengembalian 3. Proses dari penerimaan barang yang dikembalikan

4. Proses pengiriman barang yang ditukar, menawarkan refund atau store credit 5. Cara sistematis untuk pengecekan dan mensortir barang yang dikembalikan

6. Sebuah Asset Recovery System yang meliputi restocking, repackaging untuk dijual, pengembalikan ke vendor dan pembuangan atau scrapping

Meski seringkali rumit dan membutuhkan biaya, kerangka reverse logistics yang efektif dibutuhkan dalam semua bisnis online. Hal ini ditujukan untuk menawarkan keuntungan berikut:

1. Penghematan biaya perusahaan : Reverse logistics membuat perusahaan mengirim kembali barang yang tidak terjual ke produsen dan menerima barang dari customer. Barang-barang ini dapat diambil terpisah, disusun kembali atau di recycle yang berujung kepada penghematan biaya.

2. Meningkatkan kepuasan pelanggan : Ketika customer merasa perusahaan

memperhatikan barang-barang yang rusak dan mementingkan preferensi customer, mereka akan cenderung kembali ke toko dan menjadi loyal. Mereka dapat dijadikan sebagai sumber feedback yang dapat digunakan untuk peningkatan dari proses pengembalian dan memahami alasan sebenarnya barang tersebut dikembalikan. PRAKTIK TERBAIK

Kapanpun penjual online merencanakan sebuah proses logistik, terdapat beberapa hal penting yang patut diperhitungkan. Hal-hal ini berlaku untuk penjual besar maupun kecil yang dapat membantu keduanya menyukseskan logistiknya:

1. Fleksibilitas : Adalah sebuah hal yang penting untuk tetap menjaga proses logistik tetap simple dan fleksibel. Fleksibilitas ini memungkinkan ekspansi dalam tempat kerja dan karyawan temporer selama masa meningkatnya penjualan seperti saat musim liburan.

2. Audit Pemesanan : Elemen kunci dari sebuah proses logistik yaitu memastikan customer menerima pesanan yang tepat di dalam waktu yang ditentukan. Kepuasan pelanggan akan mendapatkan dampak buruk jika customer menemukan paketnya dengan barang yang salah. Sebuah proses audit dapat membantu memastikan akurasi pemesanan dimaintain melalui rantai logistik. Sistem otomasi di area ini menjadi cara yang baik untuk memastikan hal ini terjadi.

3. Packaging yang tepat : Aspek penting dari logistik e-commerce yaitu packaging. Packaging tidak hanya membuat barang terlindungi dan membuat kesan pertama yang baik, tetapi juga harus efektif dalam biaya untuk perusahaan dalam

mengirimnya.

4. Manajemen inventaris yang akurat : Terdapat periode dimana terjadi penjualan tinggi dan rendah. Dalam kasus keduanya, diperlukan penghitungan jumlah barang yang tersedia dengan akurat dan hal ini perlu dimaintain, agar semua permintaan dapat terpenuhi pada waktu yang tepat.

CONTOH

(10)

Sebuah perusahaan retail sepatu besar, Zappos telah berhasil menjadi sebuah

perusahaan yang sukses dengan beberapa praktik bisnis. Dalam istilah logistik, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita tiru dari Zappos :

Dropship atau tidak?

Drop shipping adalah sistem yang berguna untuk sebuah perusahaan yang masih baru memulai bisnisnya. Zappos juga menggunakan cara ini pada tahun 2003 dimana 25% penjualan mereka berasal dari drop shipping.

Warehousing dan Manajemen Inventaris

Pada awalnya, Zappos menggunakan pengisian pemesanan dan jasa manajemen inventaris.Pada akhirnya, hal ini menyebabkan masalah yang membuat mereka memutuskan untuk mempunyai gudang sendiri. Perusahaan merasa tidak ada

perusahaan third party yang bisa melayani customer sebaik mereka sendiri. Gudang ini beroperasi 24/7 dan membuat mereka dapat memberikan pengalaman maksimal

untuk customer.

Hubungan dengan Vendor

Zappos mempunyai tujuan untuk memaintain hubungan dengan supplier besar dengan cara tidak memperlakukan mereka sebagai musuh, melainkan lebih kepada partner bisnis yang dapat dipercaya.

source: entrepreneurial-insights.com

Logistik E-Commerce

Perkembangan industri logistik dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat, terutama dipicu dengan peningkatan aktivitas perdagangan e-commerce.

Pada dasarnya e-commerce akan melakukan sourcing dan delivery, dimana tujuan dari sourcing adalah mendapatkan barang-barang dari merchant atau supplier untuk diperdagangkan secara online, sementara delivery menjadi hal yang paling penting, memastikan pengiriman barang yang dipesan customer dapat dikirim tepat waktu.

Dalam keseharianya, sebuah perusahaan e-commerce juga mempunyai tantangan sendiri dalam melaksanakan logistiknya, pengelolaan logistik itu sendiri pun dapat dilakukan sendiri atau diserahkan pengelolaannya ke perusahaan logistik. Umumnya, kegiatan inti dari logistik e-commerce mencakup:

Processing, meliputi aktivitas sortir dan cross-docking kiriman.

Transporting, meliputi transportasi kiriman baik transportasi dari dan antar processing center sebagai hub, dan dari processing center ke delivery center sebagai spoke.

Delivery, meliputi aktivitas pengantaran barang ke alamat tujuan penerima.

Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut, perusahaan e-commerce perlu menerapkan supply chain mnagement karena Inti dari logistik adalah transportasi dan pergudangan, untuk melakukan movement barang atau kiriman dari satu titik asal ke titik tujuan dan kunci

(11)

Dari kegiatan “Transporting” dapat disimpulkan bahwa model logistik e-commerce dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis fasilitas yang digunakan, seperti:

Mega e-fulfillment centers

Fasilitas pergudangan ini digunakan untuk menyimpan barang yang dioperasikan oleh retailer atau 3PL. Umumnya, luas gudang ini tidak kurang dari 500.000 m2 atau 50 ha sampai dengan 1.000.000 m2 atau 100 ha. Operasional gudang ini 24 jam per hari dan 7 hari dalam

seminggu (24/7).

Parcel hubs/sortation centers

Parcel hubs melakukan sortasi order berdasarkan kode pos, untuk selanjutnya dilakukan proses pengiriman atau pengantaran parcel ke alamat penerima atau collection point.  Parcel delivery centers

Parcel deliver center melakukan aktivitas last-mile delivery ke alamat penerima.

Dengan adanya tantangan dan kebutuhan yang terus berkembang dapat di simpulkan

Referensi

Dokumen terkait

Pada awal tahun 2015, BPS Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan target kinerja dari setiap indikator tujuan dan sasaran sebagaimana tertuang dalam Perjanjian

Salah satunya apabila dalam penelitian multivarate (termasuk yang menggunakan analisis regersi multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel

Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) dalam siklus I belum mencapai kriteria yang diharapkan, untuk

kepengurusan saja sehingga tidak memenuhi syarat dukungan yang diakui hanya dari GERINDRA Putusan Panwas nomor 001/PS/PSWL.PS B.08.15/VIII/2015 tanggal 15 Agustus 2015

Untuk indicator ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah dinyatakan bahwa masih ada sekolah jenjang SMP pada kategori menuju SNP 1 sebesar 6,49 % dan sudah SNP sebesar 19,48

Dilihat dari pemikiran-pemikiran beliau yang sesuai dengan konsep yang masih diimplementasikan yaitu pendidikan dan pengajaran di Indonesia saat ini mengenai budi

"Türkiye ile dostluk ve tarafsızlık anlaşmasının uzatılması" Politikamız, bir barış ve bütün ülkelerle ticaret ilişkileri kurma politi­ kasıdır. Bu politikanın

Perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Aceh Selatan yang akan dilaksanakan