• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL USAHA DAN TERNAK GHANIS.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL USAHA DAN TERNAK GHANIS.pdf"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL USAHA PETERNAKAN

PERENCANAAN DAN EVALUASI AGRIBISNIS PETERNAKAN

Proyeksi Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur

PT. AYAM EMAS BAROKAH

JL. BOUGENVILLE PONDOK KARISMA RESIDENCE C NO. 23 RT 001/RW 021 KEL. PANGLAYUNGAN KEC. CIPEDES KOTA

TASIKMALAYA TELP (0265) 7520789 EMAIL :

(2)

I. DESKRIPSI USAHA

1. 1. Latar Belakang

Kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat dengan seiring berjalannya waktu semakin meningkat. Salah satu hasil ternak yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi adalah telur ayam ras. Kebutuhan pasar yang semakin meningkat dengan harga pasar yang stabil membuat usaha ini terlihat memiliki potensi yang baik.

Harga jual untuk saat ini berkisar Rp 19.000 – Rp 20.000, khusus untuk wilayah Tasikmalaya. Untuk menghasilkan produksi yang baik maka diperlukan manajemen yang baik pula. Faktor manajemen sangat berpengaruh terhadap hasil produksi dan keberlangsungan usaha. Beberapa kasus yang terjadi dilapangan, tidak sedikit peternak yang menginvestasikan uangnya untuk usaha ayam petelur yang berujung gulung tikar. Hal tersebut dikarenakan manajemen produksi yang tidak dijalankan dengan baik. Upaya untuk meningkatkan manajemen produksi adalah dengan meningkatkan kualitas SDM (peternak). Pengalaman adalah guru terbaik, akan tetapi untuk mencapai hasil produksi yang baik, dibutuhkan juga mental serta keterbukaan presepsi terhadap segala saran untuk perubahan yang positif untuk meningkatkan usaha.

(3)

2. Memenuhi kebutuhan masayarakat akan kebutuhan telur sebagai salah satu sumber protein hewani khususnya yang berasal dari ternak ayam ras petelur.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.

1. 3. Jenis Usaha

Jenis usaha yang didirikan adalah peternakan ayam petelur di lingkungan wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

1. 4. Produk yang dihasilakan

Produk yang dihasilkan adalah telur ayam ras sebagai produk utama, ternak afkir dan feses sebagai hasil ikutan produk.

1. 5. Kelebihan dan Kekurangan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur A. Kelebihan Usaha

1. Tingkat permintaan pasar telur ayam ras cukup tinggi, serta harga pasar yang relatif stabil.

2. Produksi telur ayam ras yang cukup tinggi yaitu 409 butir per hen housed.

3. Manajemen produksi yang tidak terlalu rumit.

4. Kondisi wilayah yang mendukung untuk usaha tersebut. B. Kekurangan Usaha

1. Ternak rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim 2. Ketersediaan bibit yang terbatas.

3. Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya.

C. Kesempatan usaha

1. Permintaan pasar akan kebutuhan telur ayam ras khususnya yang semakin meningkat.

2. Pangsa pasar yang cukup luas, harga pasar relatif stabil

(4)

D. Hambatan usaha

1. Kurangnya perhatian dan pendampingan dari pemerintah terkait pengembangan usaha tersebut.

2. Sapronak (Sarana Produksi Ternak) lokal yang belum terjamin kualitasnya.

(5)

II.PASAR DAN PEMASARAN

2. 1 Gambaran Industri

Usaha peternakan ayam ras petelur memiliki waktu produksi yang cukup panjang hingga 90 minggu. Produktivitas ayam ras petelur cukup baik, dalam jangka waktu pemeliharaan selama 24 minggu, ayam ras petelur tersebut sudah dapat memproduksi telur hingga 84%. Telur ayam ras banyak diminati oleh konsumen karena harganya terjangkau dan mudah di dapat. Pola manajemen yang dilaksanakan akan menentukan hasil produksi.

2. 2 Kondisi Pasar

Kondisi pasar pada saat ini khususnya untuk wilayah Tasikmalaya terbilang stabil. Permintaan yang terus meningkat, dan fluktuasi harga yang rendah, menjadikan usaha tersebut terlihat menjanjikan. Untuk menutupi kekurangan permintaan penjual biasanya mengambil telur dari luar wilayah Tasikmalaya.

2. 3 Estimasi Pasar

Buangan untuk hasil produksi bisa dijual ke pengepul, penjual eceran, ataupun minimarket maupun instansi yang membutuhkan. Kualitas telur yang baik juga akan meningkatkan harga jual, seperti halnya telur ‘omega tiga’, yang memiliki warna kecoklatan dan kuning telur yang berwarna kemerahan.

2. 4 Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran yaitu untuk memenuhi kebutuhan pasar di sekitar wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Serta kedepannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar di sekitar wilayah Provinsi Jawa Barat. Produk yang nantinya dihasilkan akan dipasarkan kepada para pengepul, penjual eceran, pasar-pasar, rumah makan ataupun secara langsung kepada konsumen yang ingin membeli.

(6)
(7)

III. ASPEK PRODUKSI

3.1 Lokasi Usaha

Penetapan lokasi usaha berdasarkan kondisi ternak. Kondisi ternak yang mudah stress harus dijauhkan dari kebisingan sehingga produksi telurnya bisa optimal serta penetapan lokasi harus memudahkan akses transportasi. Lokasi peternakan juga harus bebas dari wabah penyakit, bukan daerah yang sering banjir dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Penetapan lokasi usaha merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena akan menunjang pada keberlangsungan dan perkembangan usaha, selain itu ketersediaan sumber daya alam yang menunjang pada keberlangsungan usaha juga harus diperhatikan.

3.2 Fasilitas dan Sarana Produksi

Fasilitas dalam usaha ini terdiri dari perkandangan, pemeliharaan, operasional dan sarana transportasi. Untuk sarana produksi meliputi pullet (ayam yang siap bertelur umur 13-16 minggu), pakan, vaksin, dan obat-obatan.

3.2.1Kandang

Kandang yang digunakan dalam usaha peternakan ayam ras petelur adalah kandang battery (lantai ceplos). Kandang yang akan digunakan merupakan kandang yang dibuat sendiri dengan lahan milik pribadi. Kandang tersebut terbuat dari bambu, kayu/kawat, pipa paralon dll. Lokasi kandang diusahakan jauh dari pemukiman penduduk, dan pembangunan kandang harus disetujui oleh masyarakat sekitar. Lahan yang digunakan untuk bangunan kandang per 100 ekor, dibutuhkan lebar 2.5 meter, panjang 5 meter, tinggi 3 meter , & tinggi kaki dari dasar tanah 0,5 meter untuk kandang darat dan 1,5 meter untuk kandang di atas kolam.

3.2.2 Peralatan Kandang

(8)

sedemikian rupa yang berbentuk palungan kecil memanjang. Sedangkan tempat minum yang digunakan berbentuk botol kecil yang mengeluarkan air secara otomatis atau bisa juga dengan menggunakan paralon dengan ukuran setengah dari tempat minum. Tempat pakan dan minum terbuat dari bahan plastik. Alat-alat lain yang digunakan adalah alat-alat sanitasi untuk menjaga kebersihan kandang.

3.2.3 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi adalah 85-96 butir per 100 ekor dengan luas kandang 12,5 m2.

3.2.4 Proses Produksi

Proses produksi dimulai dari proses pemeliharaan pullet (bibit ayam yang siap bertelur) hingga ternak berproduksi. Proses pemeliharaan meliputi pemberian pakan, minum serta sanitasi kandang sesuai dengan standar manajemen. Pullet yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, nafsu makan baik, jengger merah terang, bobot badan sesuai standar. Pakan untuk ayam ras niaga petelur ditentukan berdasarkan kebutuhan ternak yang mengacu pada standar manajemen. Jumlah pakan yang diberikan yaitu 110-115gram/ekor untuk yang sudah produktif. Sedangkan air minum diberikan secara adlibitum (selalu tersedia) dan pada tahap-tahap yang telah ditentukan perlu dicampur dengan vitamin dan antibiotik.

Talaksana pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemeliharaan. Penggunaan bibit dan pakan yang berkualitas jika tidak disertai manajemen pemeliharaan yang baik maka tidak akan mencapai suatu keberhasilann produksi, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat dalam usaha pemeliharaan ayam ras niaga petelur. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pemeliharaan ayam ras niaga petelur :

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

(9)

2. Kontrol Bobot Badan

Pengontrolan bobot badan dilakukan setiap minggu dan apabila ada ayam yang memiliki bobot d bawah standar, maka harus segera dipisahkan dan diberi perlakuan berbeda agar dapat mengejar ayam yang memiliki bobot normal. Pertambahan bobot yang tidak maksimal akan berpengaruh terhadap produksi telur.

3. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan untuk ternak harus terjaga kualitasnya, komposisi dan kandungan pakan harus dapat memnuhi kebutuhan metabolism dan produksi ternak. Bentuk pakan ayam ras niaga petelur terdapat beberapa jenis, yaitu: bentuk pellet, crumble (butiran) dan mash (tepung). Pakan diberikan dua kali sehari pagi dan siang.

4. Pemberian Vaksinasi dan Obat

Vaksinasi dilakukan secara berkala, dari umur 14 minggu – 21 minggu. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler), air minum (peroral) atau injeksi (intramuskular). Pemberian obat dilakukan sesuai jadawal yang telah ditentukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit. Sedangkan untuk vitamin diberikan 4 kali untuk setiap minggunya.

Hal-hal diatas perlu diperhatikan karena akan sangat menunjang keberhasilan usaha. Untuk proses pemasaran produk pada dasarnya tidaklah sulit karena disamping jumlah permintaan tinggi, harga produk asal ternak pun relatif stabil. Tujuan dari pemeliharaan ternak ayam ras niaga petelur ini ada tiga macam , yaitu:

1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit jenis ayam betina yang sehat atau bebas dari penyakit.

2. Untuk produksi daging, khusus untu petelur afkir atau yang sudah tidak produktif.

(10)
(11)

IV. ASPEK EKONOMI DAN FINANSIAL

4.1 Biaya Tetap

 Pembuatan kandang 2,5 x 5 x 3,5 m (1 jalur + tempat makan dan minum) ,kandang battery tiga tingkat

=Rp 3.000.000,00  Pakan 17-23 minggu 11,3 kg per hari, Jenis CP 324-1 (Layer)

(12)

4.3 Analisis Finansial  Penerimaan dari hasil produksi telur untuk 1 periode produksi

100 ekor x 85% x 65 gram x Rp 18.500,00 x 511 hari =Rp 52.230.587,00 +

Total penerimaan =Rp 54.938.087,00

Total keuntungan = Total penerimaan – Total biaya

(13)

V. PENUTUP

(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pada peternakan Ayam Ras Petelur Jaya Abadi Farm, diketahui bahwa pendapatan usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm adalah

Secara lebih spesifik, penelitian ini akan menunjukkan wilayah-wilayah yang telah menjadi basis usahaternak ayam ras petelur di Tasikmalaya, dan wilayah- wilayah yang

Hasil penelitian menunjukkan keuntungan usaha dan volatilitas laba peternakan ayam ras petelur lebih tinggi dibanding usahatani padi, tetapi produktivitas modal usahatani padi

Analisis Perencanaan Laba Jangka Pendek dan Prospek Usaha Ayam Ras Pedaging (Studi Kasus di Peternakan ”X”, Kabupaten Pandeglang).. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan,

Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi peternakan ayam ras petelur diindonesia yaitu meningkatkan produksi peternakan ayam ras petelur yang ada

Secara ekonomis, usaha ternak ayam petelur memiliki prospek yang menguntungkan karena permintaan jumlah konsumsi telur yang selalu lebih tinggi daripada tingkat

Faktor yang mendorong usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Rejotangan, dapat diketahui bahwa faktor yang paling besar menekuni usaha peternakan ayam ras

Aplikasi Otomatisasi Peternakan Peralatan otomatis peternakan dapat diaplikasikan dalam industri peternakan ayam broiler atau ayam petelur yang menggunakan closed house system sistem