• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan Menerapkan HTML5 Artikel Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan Menerapkan HTML5 Artikel Ilmiah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata

Kabupaten Sumba Barat berbasis

Web

dengan Menerapkan HTML5

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Hermansi Pekutana (672007208)

Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs.

Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

i

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata

Kabupaten Sumba Barat berbasis

Web

dengan Menerapkan HTML5

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Hermansi Pekutana (672007208)

Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs.

Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat

berbasis

Web

dengan Menerapkan HTML5

Hermansi Pekutana 1, Andeka Rocky Tanaamah 2, Michael Bezaleel 3, Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail: hensi.pekutana@gmail.com1, atanaamah@staff.uksw.edu 2, michael.bezaleel@staff.uksw.edu3

Abstract

West Sumba has tourism potential ranging from nature tourism, marine tourism, cultural tourism, and cultural attractions. Possessed tourism potential of West Sumba have not been able managed properly, it can be seen from the provision of information that has not been or are not informed to the tourists and visitors tourism. This is because tourism in West Sumba not yet have a system that handles this potential. The tourists, in traveling, should be planned in advance, which is a major step that started a whole series of activities and travel. One method that can be used to assist in promoting tourism in West Sumba, and in planning travel by tourists, is to utilize a web-based information system. In this study produced a tourism website that aims to promote tourism in West Sumba, and helps foreign and local tourists in planning travel to West Sumba. The conclusion of this study is a website developed by applying HTML5 can provide information about the attractions that exist in Sumba Southwestern ie information such as nature tourism and cultural tourism. Also helps travelers planning a tour in West Sumba.

Keywords: Travelling, HTML5, Web

Abstrak

(10)

ix

budaya. Juga dapat membantu wisatawan merencanakan suatu perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat.

Kata Kunci: Perjalanan Wisata, HTML5, Web 1

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2

Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

3

(11)

1. Pendahuluan

Sektor Pariwisata merupakan sumber ekonomi yang dapat mendatangkan devisa bagi negara atau daerah tujuan wisata, di sisi lain, kehadiran teknologi informasi telah membuktikan dirinya sebagai media yang mendukung pemenuhan kebutuhan individu atau organisasi yang selalu mengutamakan pada efektivitas dan efisien, atau dengan kata lain teknologi informasi sangat menunjang efektivitas serta efisiensi kerja manusia. Sektor pariwisata memang sangatlah menarik dan sangatlah banyak melibatkan berbagai aspek yang sangat berkaitan satu sama lainnya, sebagai satu contoh aspek akomodasi, transportasi, aspek budaya, kerajinan dan bahkan aspek wisata itu sendiri, serta tidak juga ketinggalan aspek keamanan dan keramah-tamahan penduduk di sekitar objek wisata.

Para wisatawan, dalam melakukan suatu perjalanan wisata, harus memiliki perencanaan yang merupakan langkah utama yang mengawali seluruh rangkaian kegiatan dari wisatawan yang mempunyai fungsi meletakkan titik tolak dari kegiatan wisatawan selanjutnya, serta sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Salah satu daerah wisata adalah Kabupaten Sumba Barat, yang memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, dan atraksi budaya. Keunikan wisata bahari yang dimiliki oleh Kabupaten Sumba Barat yaitu garis pantai yang membentang panjang, berpasir putih, lembut, bersih serta beberapa hutan bakau dan batu-batu karang yang terjal. Pemandangan alam hutan hujan tropis dengan segudang flora dan fauna yang hidup di dalamnya menjadi salah satu potensi wisata di Kabupaten Sumba Barat yang dipadukan dengan hamparan perbukitan dan padang rumput savana yang luas. Potensi wisata alam lainnya seperti goa-goa alam dan air terjun senantiasa turut menghiasi hutan-hutan yang ada di Kabupaten Sumba Barat. Potensi wisata di Kabupaten Sumba Barat juga menawarkan potensi wisata budaya dengan adat-istiadat masa lalu yang masih terjaga dan tetap dilakukan sampai sekarang yang tercermin dari cara hidup masyarakat, cara berpakaian maupun gaya bangunan yang masih asli terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam yang tersebar di beberapa perkampungan adat. Potensi wisata lain berupa atraksi budaya seperti tarian asli daerah, ritual adat, ritual kematian dan ritual pasola yang sangat terkenal menjadi atraksi yang dapat memberikan pengalaman berbeda bagi para wisatawan yang datang berkunjung.

(12)

2

wisatawan adalah dengan memiliki suatu sistem informasi yang berbentuk web dengan mempromosikan pariwisata dan membantu wisatawan asing atau lokal yang belum mengetahui pariwisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat.

HTML5 merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang, yang dapat digunakan untuk membangun sistem informasi berbasis web. HTML5 merupakan versi HTML dengan berbagai fitur baru yang belum ada sebelumnya, guna menangani berbagai kebutuhan. Fitur-fitur baru yang ditampilkan seperti canvas untuk menampilkan gambar dan animasi, dukungan untuk video dan audio, dan tag baru untuk mendefinisikan elemen-elemen dokumen seperti header, konten, dan footer. Fitur-fitur ini dapat memberikan kemudahan bagi pengguna sistem informasi yang berbasis web.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian yang membahas tentang sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis web dengan menerapkan teknologi HTML5, yang bertujuan dapat memberikan informasi data objek wisata, data atribut tentang lokasi Objek wisata, dan data objek pendukung di Kabupaten Sumba Barat.

2.

Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan, dijelaskan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan Wicaksono, dkk. (2008), membahas tentang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Kesehatan di Kota Magelang berbasis web, dengan menggunakan ArcView, MapServer, PHP, Macromedia Fireworks MX, dan MySQL. Sistem ini dapat memberikan informasi pemetaan lokasi fasilitas kesehatan di Kota Magelang kepada masyarakat dengan menampilkan secara online peta Kota Magelang dan lokasi fasilitas kesehatan serta informasi dari fasilitas kesehatan tersebut [1]. Penelitian yang dilakukan Manongga, dkk. (2009), membahas tentang spesifikasi Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang, menggunakan ArcView[2]. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Ngara, dkk. (2010), membahas tentang sistem informasi pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi pariwisata berbasis web, yang dibangun menggunakan PHP dengan metode MVC (Model, View, Controller) dan macromedia dreamweaver sebagai editor serta MySQL sebagai database [3].

(13)

Web-BasedGraphic Library (WebGL) yang diadaptasi dari aplikasi desktop agar website dapat menjalankan sebuah Interaktif 3 Dimensi yang dimasukkan dalam JavaScript dan adanya tag Canvas yang dapat digunakan untuk pencitraan 3 Dimensi dengan berbasiskan teks yang dikemas dalam JavaScript Object Notation (JSON). JSON adalah suatu format ringkas pertukaran data dalam komputer yang digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan sebuah objek yang didasarkan pada JavaScript [4].

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Tamaela, dkk. (2012), tentang Analisis dan Perbandingan HTML4.01 dan HTML5 (Studi Kasus: Web Online Music Store)”, yaitu terkait kelebihan HTML5 dibanding HTML4. Masalah yang dibahas adalah pengembangan web yang menggunakan dokumen multimedia dan validasi input pengguna web. HTML5 dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena pada HTML5 telah tersedia fitur-fitur untuk menangani dokumen multimedia. Selain itu HTML5 menyediakan beberapa elemen input baru, beserta validasi, seperti input email yang hanya dapat diisi dengan teks berformat alamat email. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan HTML5, dapat mempermudah untuk proses menyajikan dokumen multimedia, mempermudah proses validasi input dari pengguna web, menghemat penggunaan memori, relatif mempercepat proses pengiriman data dari server ke browser dan memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan unduh oleh browser [5].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait sistem informasi pariwisata, dan perjalanan wisata, dan penerapan teknologi HTML5, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat, dengan menerapkan teknologi HTML5. Database dalam sistem yang dihasilkan dibangun menggunakan SQLServer .Net Framework 4.5. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat. Melihat latar belakang permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yang dibahas adalah bagaimana merancang suatu sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan teknologi HTML5, yang dapat memberikan informasi pariwisata dan membantu wisatawan asing atau lokal dalam merencanakan perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat.

(14)

4

Perencanaan pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah haruslah dibawa koordinasi perencanaan fisik daerah tersebut secara keseluruhan; 4) Perencanaan suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus pula berdasarkan suatu studi yang khusus dibuat untuk itu dengan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan alam dan budaya di daerah sekitar; 5) Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus didasarkan atas penelitian yang sesuai dengan lingkungan alam sekitar dengan memperhatikan faktor geografis yang lebih luas dan tidak ditinjau dari segi administrasi saja; 6) Rencana dan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah harus memperhatikan faktor ekologi daerah yang bersangkutan; 7) Perencanaan pengembangan kepariwisataan tidak hanya memperhatikan masalah dari segi ekonomi saja, tetapi tidak kalah pentingnya memperhatikan masalah sosial yang mungkin ditimbulkan; 8) Pada masa-masa yang akan datang, jam kerja para buruh dan karyawan akan semakin singkat dan waktu senggangnya akan semakin panjang, karena itu dalam perencanaan pariwisata khususnya di daerah yang dekat dengan industri perlu diperhatikan pengadaan fasilitas rekreasi dan hiburan di sekitar daerah yang disebut sebagai pre-urban; dan 9) Pariwisata walau bagaimana bentuknya, tujuan pembangunan tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan orang banyak tanpa membedakan ras, agama, dan bahasa, karena itu pengembangan pariwisata perlu pula memperhatikan kemungkinan peningkatan kerjasama bangsa-bangsa lain yang saling menguntungkan.

Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk kegiatan yang menghasilkan upah. Sehingga dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu [8]. Perjalanan wisata atau yang biasa disebut tour tatap merupakan suatu perjalanan yang mempunyai ciri khas yang memperlihatkan warna kegiatan wisata. Pengertian perjalanan wisata dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, sebagai berikut : 1) Tour sebagai suatu Produk adalah suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat persinggahan dan kembali ke tempat asal dengan merangkai beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut, 2) Tour sebagai suatu perjalanan adalah suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri tersendiri yang memberikan warna wisata yang bersifat santai, gembira, dan untuk bersenang-senang. Hal inilah yang membedakan dengan perjalanan lainnya [9].

Kepariwisataan menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 pada Bab I Pasal 1, bahwa Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata itu sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian tersebut mengandung unsur sebagai berikut : 1) kegiatan perjalanan; 2) dilakukan secara sukarela; 3) bersifat sementara; dan 4) perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

(15)

dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam [10]. Definisi pariwisata lainnya yaitu pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu [11].

Sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini, dibangun dengan menggunakan HTML5. HTML5 merupakan Hyper Text Markup Language generasi ke-5 yang dibangun untuk melanjutkan kesuksesan dari HTML4 yang telah dikenal sejak tahun 1998. HTML5 merupakan bahasa tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML maupun XHTML. HTML5 mulai dikembangkan tahun 2006 oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG). Untuk menambah keluwesan pemformatan, pada HTML5 telah dispesifikasikan pengkodean application programming interfaces (APIs). antarmuka document object model (DOM) yang ada dikembangkan dan fitur de facto didokumentasikan. Salah satu APIs terbaru pada HTML5 adalah (1) Canvas Element (canvas), sebagai mode untuk menggambar objek dua dimensi (2D). Markup untuk membuat canvas adalah <canvas id="myCanvas" width="200" height="100"></canvas>. Contoh lain APIs terbaru pada HTML5 adalah: (2) Timed Media Playback, (3) Offline Web Applications, (4) Penyuntingan Dokumen, (5) Drag and Drop. (6) Cross-Document Messaging, (7) Manajemen Sejarah Kunjungan Penjelajah Web; dan (8) MIME dan Penanggung Jawab Protokol Registrasi [12].

3.

Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data; (2) Perancangan sistem; (3) Implementasi sistem yaitu pembuatan aplikasi/program; dan (4) Pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Gambar 1 menunjukkan tahapan penelitian, dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan Aplikasi Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan HTML5, yang dilakukan melalui wawancara terhadap pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan Database, Perancangan Antarmuka

Implementasi Sistem, yaitu pembuatan Aplikasi/Program

(16)

6

misalnya pengumpulan data objek wisata; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML), yaitu use case diagram, class diagram, perancangan antarmuka, berupa tampilan interface aplikasi yang dibuat yaitu aplikasi untuk user dan admin; Tahap ketiga, implementasi sistem yaitu pembuatan aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan; Tahap keempat: pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan tahapan penelitian kedua dan ketiga ke dalam sebuah program, apabila implementasi program sudah selesai, maka dilakukan pengujian, serta dianalisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan.

Pada tahap perancangan sistem terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan HTML5, yaitu user dan admin. User dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) User dapat melihat objek-objek wisata/informasi wisata dan dapat merencanakan perjalanan wisata 2) User tidak dapat melakukan login untuk mengolah data. Sedangkan admin dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) Admin dapat melakukan aktivitas melihat data, edit data, hapus data, dan menambah data; 2) Admin dapat melakukan aktivitas mengubah kata sandi. Masukan yang dibutuhkan oleh seorang admin untuk memenuhi kebutuhan sistem ini adalah: 1) Data informasi wisata; 2) Data kecamatan; 3) Data desa; dan 4) Data jarak lokasi.

Perancangan proses menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Gambar 2 Use Case Diagram Sistem

(17)

Gambar 3 Class Diagram Sistem

(18)

8

4.

Hasil dan Pembahasan

Sistem perencanaan perjalanan wisata ini memiliki dua pengguna utama yaitu admin dan user. Admin memiliki hak akses penuh dalam sistem, hak akses penuh yang dimaksud adalah admin dapat melihat, menambah, mengubah dan menghapus data informasi wisata, data kecamatan, data desa, dan data jarak lokasi dalam sistem, sedangkan user hanya dapat melihat data-data tersebut.

Gambar 4 Halaman Home

Gambar 4 menunjukkan halaman Home. Halaman Home akan muncul pertama kali saat pengunjung atau para wisatawan melakukan browsing site Informasi Wisata kabupaten Sumba Barat. Pada Halaman Home akan ditampilkan beberapa menu antara lain event, informasi wisata, kategori, perencanaan, contact us dan galeri. Menu login hanya dapat digunakan user administrator.

(19)

Gambar 5 menunjukkan halaman Perencanaan. Pada halaman perencanaan wisatawan dapat merencanakan suatu perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat. Pada halaman tersebut user dapat memilih obyek-obyek wisata, dan menentukan lama waktu kunjungan pada tiap obyek wisata. Sistem akan otomatis menghitung waktu tempuh (lama perjalanan) dari satu obyek ke obyek yang lain. Pada bagian bawah tabel perencanaan ditampilkan total waktu tempuh, total lama kunjungan, dan total waktu keseluruhan perjalanan wisata.

Gambar 6 Halaman Admin

Gambar 6 menunjukkan halaman Admin. Halaman Admin akan tampil bila Admin melakukan login. Pada menu ini Admin dapat manambahkan, melakukan proses edit dan menghapus data informasi wisata untuk informasi-informasi wisata, data kegiatan untuk kegiatan/event yang dilakukan di Sumba Barat, data galery untuk foto-foto objek wisata, data video untuk video-video adat atau pariwisata, data video youtube untuk video-video adat atau pariwisata ysang ada di youtube, data kategori untuk kategori pariwisata/kebudayaan, data sub_kategori untuk nama-nama objek wisata yang termasuk pariwisata/kebudayaan, data lokasi untuk nama-nama kecamatan/desa dan data jarak lokasi untuk jarak-jarak objek wisata. Admin juga dapat mengganti password. Kode program HTML5 untuk menampilkan video ditunjukkan pada Kode Program 1.

Kode Program 1 Perintah HTML5 untuk Menampilkan Video

1. <video width="640" height="360" controls>

2. <source src="../video/<%# Eval("urlGambar") %>" type="video/mp4">

3. Your browser does not support the video tag.

4. </video>

(20)

10

Gambar 7 Halaman Add Data Galery

Gambar 7 menunjukkan halaman Add Data Galery. Halaman Add Data Galery digunakan oleh Administrator untuk menambahkan foto–foto wisata di Kabupaten Sumba Barat.

Pengujian Black box dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibangun, yaitu dengan mencari bug/error yang terdapat pada aplikasi yangdibuat. Hasil pengujian black box terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem Menggunakan Black Box

Aktivitas dan

menu-menu yang terdapat dalam aplikasi. Jika

password dan username salah, maka tidak akan dapat mengakses aplikasi.

Jika belum memasukkan data sesuai prosedur (terdapat nama, jarak, kecamatan, dan desa),

maka akan muncul peringatan untuk

melengkapi field yang masih kosong

Valid

Jika masih ada data yang masih kurang (tidak

sesuai prosedur), maka proses edit gagal, dan

harus dilengkapi.

Pengujian performance sistem dilakukan dengan menggunakan bantuan Software

Web Application Testing 7.5 (WAPT). WAPT dapat digunakan untuk menguji performa

(21)

Gambar 8 Grafik Performance Aplikasi

Grafik pada Gambar 8 menunjukkan hasil pengujian menggunakan WAPT yang disimulasikan menggunakan 20 user. Dalam sistem penilaian respon server terdapat tiga batas penting, yaitu sebagai berikut: 0.5 detik, merupakan waktu respon ideal. Pengguna sistem akan merasakan reaksi sistem yang singkat, cepat, dan tidak terasa adanya interupsi (gangguan). 1.0 detik, merupakan waktu respon terlama yang masih dapat ditoleransi. 10 detik, merupakan batas waktu terlama yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, waktu respon berada di atas 8 detik akan membuat user meninggalkan akses ke sistem. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa waktu respon rata-rata sistem masih berada di antara batas 0.5 detik sampai dengan 1.0 detik, sehingga respon server terhadap client masih berada dalam batas toleransi. Berdasarkan pengujian black box dan perfomance sistem dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik.

5.

Simpulan

(22)

12

6.

Daftar

Pustaka

[1] Wicaksono, R. S., Santosa, B., Kaswidjanti, W., 2008. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Kesehatan Di Kota Magelang Berbasis Web.

[2] Manongga, D., Papilaya, F. S., Pandie, S., 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang. Jurnal Informatika Vol. 10, No. 1, Mei 2009: 1 – 9.

[3] Ngara, M. D., Pakereng, M. A. I., Rukmasari, A., 2010. Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya Berbasis Web. Skripsi: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

[4] Thabit, N. A., 2011. Pencitraan 3 Dimensi Berbasis JavaScript Object Notation (JSON) pada Hyper Text Markup Language 5 (HTML5).

[5] Tamaela, J., Pakereng, M. A. I., Bezaleel, M., 2012. Analisis dan Perbandingan HTML4.01 dan HTML5 (Studi Kasus: Web Online Music Store). Skripsi: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

[6] Khairuddin, 1992, Pengertian Perencanaan, http://www.slideshare.net/

DiantoIrawan/makalah-perencanaan-pembangunan-tentang-partisipasi- masyarakat-dalam-perencanaan-pembangunan-perencanaan-pembangunan-dianto-irawan. Diakses Tanggal 22 Mei 2013.

[7] Yoeti, O. A., 1997, Prinsip Perencanaan Pariwisata, http://renggachrisdian. blogspot.com/2010/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. Diakses Tanggal 4 Mei 2013.

[8] Suwantoro, 2004, Pengertian Perjalanan Wisata, http://kotasambas.blogspot.com/ 2010/12/pariwisata.html. Diakses Tanggal 4 Mei 2013.

[9] Yoeti, O. A., 1996, Pengertian Pariwisata, http://renggachrisdian.blogspot.com/ 2010/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

[10] Kodhyat, H., 1983, Pengertian Pariwisata, http://andy-saiful.blogspot.com /2009/01/pengertian-pariwisata.html

[11] Wahab, S., 1975, Pengertian Pariwisata, http://andy-saiful.blogspot.com/ 2009/01/pengertian-pariwisata.html

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem
Gambar 3 Class Diagram Sistem
Gambar 4 Halaman Home
+4

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi dasar yang dibangun pada paradigma ini adalah bahwa dalam memahami kompleksitas fenomena kehidupan yang dihadapi dan dijalani manusia, setiap bangunan

Buah labu yang dimakan secara mentah lebih baik kerana seluruh kandungan vitaminnya dapat diserap oleh tubuh badan berbanding dengan buah labu yang telah dimasak yang boleh

Setelah dilakukan pengujian keseluruhan alat prototype pengukur kecepatan kendaraan didapatkan hasil yang cukup baik pada saat prototype kendaraan diberikan input sebesar 3

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP , Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K. Aksara Persada

Pembahasan dimulai dengan memberikan pengertian hukum pidana internasional dan perkembangannya, kemudian pada bab selanjutnya secara urut dibahas mengenai sumber, asas,

Perlu adanya tindak lanjut dari tenaga kesehatan khususnya perawat untuk meningkatkan motivasi wanita usia subur tentang kesehatan reproduksinya dengan cara lain

Pemberian probiotik pada pakan dengan 3 perlakuan yaitu R1 dengan probiotik tipe Gram positif, R2 probiotik tipe gram negatif, dan R3 campuran probiotik tipe Gram

Banyak olahraga tradisional yang bahkan para pemerhati budaya yang tidak kenal atau tahu karna budaya yang ada diIndonesia sangat beragam, oleh karna itu sebagai pembaca