RENSTRA BISNIS UNIVERSITAS RIAU
LAMPIRAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS RIAU NOMOR 03 TAHUN 2016
RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2016 - 2020
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
1.1.1 Capaian Program Kerja dan Kegiatan 2010-2014
1.1.2 Aspirasi Masyarakat 1.2 Potensi dan Permasalahan
1.2.1 Potensi
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 2.1 Visi
2.2 Misi
2.3 Tujuan Strategis 2.4 Sasaran Strategis
15 15 15 15 16 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Universitas Riau 3.2.1 Arah Kebijakan Universitas Riau
3.2.2 Strategi Kebijakan Universtias Riau 3.3 Kerangka Regulasi
3.4 Kerangka Kelembagaan
17 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
4.2 Kerangka Pendanaan
24 24 43
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Tabel 4.1. Tabel 4.2.
Capaian Kinerja Universitas Riau
Sasaran Sytrategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sasaran Program (SP) dan Indikator Kinerja Program (IKP)
Gambar 1.1. Gambar 2.1. Gambar 4.1.
DAFTAR GAMBAR
Ekspektasi Masyarakat terhadap peran Perguruan Tinggi Kerangka Logis dan Program Kemristekdikti
Target Kenerja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Universitas Riau No. 02/KPTS/JUR/62 tanggal 25 September 1962 Universitas Riau didirikan, diperkuat oleh Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1962. Pada permulaan berdiri, Universitas Riau terdiri dari Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kemudian pada tahun 1963 dibuka dua fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Pada tahun 1964 didirikan satu fakultas lagi yakni Fakultas Perikanan sehingga Universitas Riau pada waktu itu mempunyai lima fakultas. Pada tahun 1964 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Riau memisahkan diri dan menjelma menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru.Namun pada tahun 1968 bergabung lagi dengan Universitas Riau menjadi dua fakultas yakni Fakultas Keguruan dan FakultasIlmu Pendidikan.Pada tahun 1979 dirintis pula pendirian sebuah fakultas eksakta lainnya yaitu Fakultas Non Gelar Teknologi. Dengan demikian sampai tahun 1982 Universitas Riau memiliki tujuh fakultas.
Pada tahun 1991 dengan Surat Keputusan Mendikbud No. 0312/0/1991 tanggal 6 juli 1991 tentang penutupan dan pengintegrasian Fakultas Non Gelar dalam lingkungan Universitas dan Institut, maka FNGT jenjang Diploma Tiga Program Studi Penyuluhan Pertanian dan Produksi Pertanian diintegrasi pada Fakultas Pertanian yang akan dibuka. Program studi Teknik Kimia dan Teknik Sipil mulai tahun akademik 1994-1995 telah menerima program S1 disamping D3 yang sudah ada. Inilah yang menjadi cikal bakal Fakultas Teknik.
Pada tahun 1992 Surat Keputusan Mendikbud RI No. 0374/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 menjadi penanda awal dibukanya Fakultas Pertanian. Pada tahun 2001 resmi keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 236/0/2000 tentang pendirian Fakultas Teknik pada Universitas Riau tanggal 21 Desember 2000, sehingga Fakultas Teknik resmi berdiri di Universitas Riau. Pada tahun 2001 telah dibuka pula Program Studi Pendidikan Kedokteran (PSPD) yang akan menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran di UR. Kemudian disusul dengan Program Studi Ilmu Hukum yang mulai beroperasi 2002. Pada tahun 2005, Universitas Riau membuka Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum. Dengan munculnya kedua fakultas baru tersebut maka jumlah fakultas yang diselenggarakan UR bertambah menjadi delapan fakultas. Di samping kedelapan fakultas tersebut, Universitas Riau memiliki Program Pasca Sarjana bekerjasama dengan berbagai universitas dan Perguruan Tinggi lainnya. Program Pasca Sarjana tersebut antara lain magister di bidang Manajemen, Ilmu Lingkungan, Ilmu Politik, Administrasi, Teknologi Pendidikan, Sosiologi, Teknik Sipil, Teknik Kimia dan lain-lain. Sehingga saat ini mengelola tidak kurang dari 17 program studi magister dan 1 program studi doktor.
tokoh-tokoh yang pernah duduk sebagai ketua presidium: Brigjen H. Kaharuddin Nasution (1962-1967); Brigjen H. Arifin Achmad (1967-1978) dan Prof. Drs. H.M. Farid Kasmy (1978-1980). Pada periode ini UR dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem Presidium kepada sistim Rektor. Untuk itu ditunjuklah Prof. Drs. H.M. Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor. UR mempunyai Rektor definitif berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 148/M/1980. Tercatat sebagai Rektor UNRI, Yaitu: 1) Prof Dr. Muchtar Lutfi (1980-1984, 1985-1989), 2) Prof. Drs. M. Bosman Saleh, MBA (1989 – 1993), 3) Prof. Dr. Mohammad Diah (1993-1997), 4) Prof. Dr. Muchtar Ahmad (1997-2001, 2001-2005), 5) Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS (2005- 2014), 6) Prof.Dr.Ir.Aras Mulyadi,DEA. (2014-sekarang).
Universitas Riau didirikan pada tanggal 1 Oktober 1962 sehingga pada tahun 2015 ini telah berusia 53 tahun. Sesuai dengan perkembangan dan pengembangan selama itu, di lingkungan Universitas Riau terdapat beberapa lembaga struktural dan lembaga fungsional, yaitu: Rektor dengan empat Wakil Rektor, Biro Umum dan Keuangan (BUK), Biro Akademik Kemahasiswaan (BAK), dan Biro Perencanaan, Sistem Informasi dan Humas (BPSI). Terdapat 9 (Sembilan) Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Ekonomi (Fekon), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Hukum (FH). Terdapat 2 (dua) lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP).
sejak tahun 1983 berlokasi 12,5 km dari Pusat Kota Pekanbaru. Di kampus ini terdapat Gedung Rektorat, sebagian besar Fakultas (FISIP, FE, FMIPA, FAPERIKA, FKIP, FAPERTA, dan FT), Perpustakaan, Lembaga-lembaga, UPT TIK, Rumah Sakit Pendidikan, Mesjid, dan lain-lain. Kampus Purnama terletak di Kota Dumai dengan luas hamparan 32 hektar untuk mendukung kegiatan akademik Program Ilmu Kelautan. Sedangkan Kampus Pattimura di Jalan Pattimura Gobah Pekanbaru seluas 5,7 hektar dan Jalan Thamrin seluas 4 hektar. Kampus Pattimura dipergunakan oleh Fakultas Hukum, Program Pasca Sarjana, Program D3 FE, Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2K2), dan lain-lain. Fakultas Kedokteran memiliki kampus sendiri berdekatan dengan Rumah Sakit Umum di Jalan Diponegoro. Disamping itu terdapat pula kampus eks SGO untuk penyelenggaraan program studi yang terkait dengan keolahragaan.
Sampai dengan tahun 2014 Universitas Riau telah meluluskan 58.602 yang terdiri dari jenjang magister, sarjana dan ahli madya.
Jumlah tenaga dosen tetap adalah sebesar 1122 orang dengan komposisi S1 sebanyak 207 orang atau 18,4%, S2 sebanyak 734 orang atau 65,4% dan S3 sebanyak 141 orang atau 12,6%.Sedangkan untuk dosen program SP-1 sebanyak 9 orang dan SP-2 sebanyak 2 orang. Tenaga administratif di Universitas sebanyak 486 orang.
Total luas areal beberapa kampus yang dimiliki Universitas Riau 418,26 hektar dan terisi oleh prasarana gedung pendidikan seluas 76,783 m2
dengan porsi fungsinya 88% untuk menampung kegiatan akademik dan 12% menampung kegiatan non akademik. Terdapat ruang kelas seluas 32.609 m2, ruang laboratorium 19.875 m2, ruang dosen 1.593 m2, ruang
administrasi 18.571 m2, perpustakaan 4.628 m2, fasilitas pendukung
Sebagai perguruan tinggi tertua di Provinsi Riau, Universitas Riau merupakan kebanggaan masyarakat Provinsi Riau sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia yang handal sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kebutuhan pasar kerja, dan kebutuhan profesional. Disamping itu, Universitas Riau juga menjadi agen dan sumber perubahan yang mendorong kemajuan teknologi dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Wilayah Provinsi Riau. Terkait dengan peran penting Universitas Riau untuk menjaga dan meningkatkan reputasi serta citra universitas, maka dalam 3 tahun terakhir Unit Penjaminan Mutu dan Unit Sistem Monitoring dan Evaluasi telah dibentuk dan difungsikan seperti yang diharapkan.
1.1.1 Capaian Program dan Kegiatan 2010-2014
Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan faktor input, proses,output, dan outcome.
Pencapaian kinerja didasarkan pada ukuran kuantitatif maupun kualitatif. Ukuran kuantitatif dalam bentuk persentase (%) yang merupakan proporsi antara nilai capaian (realisasi) terhadap target yang ditetapkan dan angka absolut.
Secara tabelaris capaian kinerja Universitas Riau disajikan pada tabel sebagai berikut ini.
NO URAIAN
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Mahasiswa Baru
Peminat 26.718 17.175 17.182 23.989 37.334 44.585 45.585 60.592 69.423 70.122 Diterima 2.538 2.290 2.520 2.485 4.032 6.163 5.056 6.936 7.073 9.393 Keketatan 10,5 7,5 6,8 9,6 9,2 7,2 9 8,7 9,8 7,5 Total Mahasiswa 8.250 10.631 11.144 12.610 12.394 29.440 26.593 29.960 29.490 33.558
2 Dosen
NO URAIAN
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
S3 76 83 86 104 119 119 150 153 197 227 Guru Besar 21 26 22 23 40 40 44 43 48 53 Rasio Dosen Mahasiswa 1:9 1:11 1:11 1:13 1:12 1:29 1:25 1:28 1:27 1:30 Total Dosen 985 1,012 1,014 1,008 1,038 1,038 1.092 1.078 1.089 1.128
3 Pegawai
Total Pegawai 447 458 460 455 460 460 454 443 435 401
4 Perkembangan Sarana Dan Prasarana
Ruang Kelas 175 184 189 189 204 204 204 204 204 204 Ruang Laboratorium 141 145 151 167 176 176 176 179 179 179 Ruang Pustaka 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Ruang Puskom 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
Rusunawa 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
Vicon 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4
IT 4 4 4 45 45 45 45 45 45 45
Lahan 418.26 418.26 418.26 418.26 418.26 418.26 418,26 418,26 418,26 418,26
5 Perkembangan Prodi
6 Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran
Lulusan 1,847 3,345 2,857 4,103 3,755 3,300 5,619 4,906 6,409 5.157 Masa Studi 5,3 5,3 5,2 5,2 5,0 4,9 4.7 4.5 4.5 4.5 Waktu Tunggu 1,5 1.2 1.3 1.3 1.2 1 0.46 0.46 0.46 0.46 Gaji Pertama 830.000840.000840.000840.000840.000840.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 2.000.000
7 Rangking Nasional
Penjaminan Mutu 20
Webometrik 27 42 31 58 50 19
Scopus 19 21 19 20 20
Kinerja Penelitian 27 25 20 16
Rangking Internasional Webometrik
4.160 5.213 2.850 3.761 3.827 2.128
8 Akreditasi Prodi
Akreditasi A 0 0 3 3 4 4 4 3 5 8
NO URAIAN
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Akreditasi C 15 15 5 5 6 14 17 21 32 14
Belum Akreditasi 9
Akreditasi UR C C C C C C B
1.1.2 Aspirasi Masyarakat
1.1.2.1 Aspirasi Umum Masyarakat Indonesia kepada Perguruan Tinggi
Ekspektasi masyarakat pada Perguruan Tinggi berkembang seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah . Pada saat pertama kali Perguruan Tinggi berdiri, masyarakat berharap Perguruan Tinggi bisa memerankan dirinya sebagai agent of education. Saat Perguruan Tinggi sudah mampu memerankan dirinya sebagai agent of education, masyarakat berharap lebih, Perguruan Tinggi tidak hanya dapat memerankan dirinya sebagai
agent of education tetapi juga memerankan diri sebagai agent of research and development. Harapan ini terus berlanjut sampai sekarang ini dimana masyarakat berharap Perguruan Tinggi bisa memerankan dirinya sebagai agent of knowledge and technology transfer dan akhirnya sebagai agent of economic development.
Untuk dapat memenuhi harapan masyarakat agar Perguruan Tinggi juga bisa berperan sebagai agent of economic development, maka Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat ekonomis bagai masyarakat secara luas. Meskipun sekarang ini secara spesifik belum pernah dimonitor kemampuan Perguruan Tinggi Indonesia menghasilkan inovasi yang mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat, banyak penelitian-penelitian Perguruan Tinggi yang sudah siap dihilirkan untuk bisa mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat. Ke depan, Perguruan Tinggi harus lebih didorong dan difasilitasi untuk dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat langsung pada masyarakat.
1.1.2.2 Aspirasi Masyarakat terhadap Universitas Riau
lapangan. Universitas Riau diharapkan dapat menyediakan dan mengatur pendanaan yang memadai bagi penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan standar meninimum. Lebih lanjut, Universitas Riau dituntut untuk mendorong pemanfaatan hasil litbang yang berasal dari institusinya. Pelaku industri meminta Universitas Riau untuk menyediakan peralatan produksi dengan teknologi mutakhir, teknologi produksi (improvisasi), teknologi untuk pengembangan produk (diversifikasi produk), SDM terampil, dukungan untuk peningkatan produktivitas, dan risk sharing. Tambahan pula, masyarakat mengharapkan Universitas Riau berkontribusi menyiapkan teknologi tepat guna dan produk-produk teknologi yang harganya terjangkau (kompetitif).
Masyarakat mengharapkan Univesitas Riau untuk menjadi pusat unggulan, penganggaran yang lebih dapat dirasakan oleh civitas akademika, administrasi keuangan memperhatikan akuntabilitas, penataan kegiatan litbang yang lebih dapat diandalkan, kerjasama yang lebih nyata dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk melakukan kegiatan litbang, pengembangan SDM Iptek, turut berperan serta dalam kegiatan alih teknologi dari luar negeri ke dalam negeri dan dalam negeri ke dalam negeri, mampu memobilisasi tenaga pendidik untuk turut serta dalam kegiatan litbang ke industri, dan mampu melakukan kegiatan komersialisasi hasil litbang.
1.2. Potensi dan Permasalahan 1.2.1 Potensi
Universitas Riau merupakan satu-satunya universitas negeri di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang berada di Provinsi Riau. Sehingga dengan kekhasan ini, maka tentu saja Universitas Riau wajib menjadi penghantar untuk mengimplementasikan visi misi kementerian kepada masyarakat Riau. Dengan demikian, keberadaan Universitas Riau sebagai institusi pendidikan tinggi dapat langsung dirasakan kehadirannya oleh masyarakat Riau
Sebagai universitas yang berkedudukan di Provinsi Riau, maka sudah seharusnyalah Universitas Riau memiliki jati diri yang mencerminkan eksploitasi kebijakan lokal (local wisdom) dari budaya Melayu.
Oleh sebab itu eksploitasi kebijakan lokal budaya Melayu tidak semata-mata tertuju kepada sajian kuliner, seni pantun ataupun seni tari. Akan tetapi budaya lokal Melayu sudah seharusnyalah diposisikan dalam spektrum yang lebih luas.
Terkait dengan luasnya spektrum tersebut, maka Universitas Riau mengemban amanat untuk mampu mengeksploitasi dan mengimplementasikan hasil eksploitasi tersebut dalam berbagai aspek budaya lokal Melayu. Sudah seharusnyalah beberapa potensi keilmuan yang telah hidup di masyarakat sepertipada bidang teknik pembuatan kapal, teknologi pengelolaan perikanan, teknik bertani sawit dan karet, mudahnya masyarakat Melayu menerima keberagaman suku-agama-ras-antar golongan, sikap egaliter yang tidak mengenal kasta dalam masyarakat, mampu menularkan pemakaian bahasa Melayu sebagai
atau tata kelola pemerintahan yang baik. Semua potensi tersebut harus dapat dieksploitasi lalu diimplementasikan atau dikemas dalam bentuk kegiatan-kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi.
Potensi lain yang merupakan peluang bagi implementasi kegiatan-kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi di Univesitas Riau adalah potensi industri hilir yang bertebaran di Provinsi Riau. Potensi riset-riset yang dapat dikembangkan untuk mendukung industri hilir sawit dan karet. Selain itu adalah turut sertanya Universitas Riau dalam persiapan pengembangan infrastruktur (seperti bangunan, jalan, jembatan dan lain-lain) untuk mendukung pengembangan sektor wisata yang dikembangkan pada kota maupun kabupaten; kajian-kajian akademik bidang kesehatan, pangan, dan farmasi yang dapat dilakukan oleh berbagai bidang ilmu yang tersebar di banyak program-program studi. Lebih lanjut diharapkan bahwa akademisi yang tersebar di berbagai progam studi tersebut dapat melahirkan produk kekayaan intelektual maupun produk inovasi yang mampu diimplementasikan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat ataupun industri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan tinggi yang dijalankan oleh Universitas Riau dapat menyatu dalam mengembangkan atau mengimplementasikan konsep Tridharma, yang utuh dari hulu hingga hilir, yang pada akhirnya dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh masyarakat ataupun industri.
Ke depan peran Universitas Riau menjadi institusi pendidikan yang menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat maupun industri, akan semakin besar.
1.2.2 Permasalahan
Permasalahan Pendidikan Tinggi diRiau
Meskipun perencanaan kegiatan dan anggaran berbasis kinerja telah diperkenalkan sejak tahun 2007, akan tetapi hal ini belum maksimal diterapkan di UR. Perencanaan kegiatan dan anggaran masih dianggap sebagai kegiatan rutin setiap tahunnya. Hal ini tercermin dari (1) belum adanya kesungguhan secara institusional untuk mencapai target kinerja yang tercantum di dalam renstra, (2) peningkatan anggaran yang signifikan dari tahun ke tahun yang dikelola oleh institusi, belum mencerminkan adanya peningkatan yang signifikan dari capaian delapan (8) Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Jika dilihat dari sisi input mahasiswa, maka banyak lulusan SLTA lebih memilih perguruan tinggi di Jawa sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikannya. Terdapat kebanggaan di tengah masyarakat (para orang tua) ketika anaknya kuliah di Jawa, walaupun hanya di perguruan tinggi swasta. Hal ini berdampak pada perguruan tinggi di Riau, khususnya Universitas Riau.Calon mahasiswa yang mendaftar bukan merupakan calon-calon unggulan. Walaupun jalur penerimaan bibit unggul daerah diberlakukan, tapi secara kuantitas maupun kualias yang didapatkan dari upaya untuk menjaring calon mahasiswa yang unggul tersebut masih minim. Tentu, input yang didapatkan ini akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas SDM yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi di Riau.
yang sudah dibangun tidak representatif, peralatan labor yang sudah dibeli tidak bisa dioperasikan, dan lain-lain.
Jenjang pendidikan dosen yang dimiliki oleh URmayoritas masih berada pada jenjang magister. Tentu ini akan berdampak pada kualitas dan kemampuan UR dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan menghasilkan litbang yang berkualitas.
Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang belum optimal juga menjadi permasalahan. Banyak kegiatan-kegiatan akademik dan penunjang akademik yang belum tersentuh TIK sehingga dari dulu sampai sekarang masih dilakukan secara manual. Tentunya, ketidakefisienan dari segi waktu dan pekerjaan selalu menjadi akibat dari hal tersebut. Selain itu, masih banyak civitas akademika yang belum mendapatkan layanan TIK. Jaringan komputer yang dibangun universitas baru menyentuh unit-unit tertentu saja, sehingga beberapa dosen, mahasiswa dan karyawan harus menggunakan biaya sendiri untuk mendapatkan akses internet padahal universitas telah menganggarkan dana untuk layanan tersebut. Akses terhadap aplikasi komputer yang telah dimiliki universitas pun dirasakan masih lambat. Terkadang hal ini menyebabkan ketidaknyamanan dan keterlambatan dalam memenuhi tugas yang diwajibkan. Tidak jarang, kesalahan (error) selalu menghiasi layar komputer mereka yang menggunakannya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika perguruan tinggi tidak dapat memberikan dukungan optimal TIK bagi pemda atau industri di sekitarnya.
Akses jurnal terbaru di perguruan tinggi di Riau masih belum memadai. Padahal, ini menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan litbang yang berkualitas dalam rangka meningkatkan H-indeks.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Visi Universitas Riau adalah “menjadi universitas riset unggul bermartabat di bidang sains dan teknologi di kawasan Asia Tenggara
Tahun 2035”.
2.2. Misi
Misi Universitas Riau adalah sebagai berikut.
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi;
2. Menyelenggarakan penelitian bermutu untuk menyelesaikan masalah daerah dan nasional;
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai kontribusi UR dalam pembangunan daerah dan nasional.
2.3. Tujuan Strategis
Tujuanstrategis Universitas Riau terdiri atas
1. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan, keunggulan akademik dan atau profesional untuk dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
2. menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang unggul serta menyebarkan dan mengupayakan penggunaannya oleh masyarakat dan industri.
2.4 Sasaran Strategis
Sasaran strategis dari Universitas Riau adalah:
1. Tersedianya program studi yang berkualitas pada seluruh strata pendidikan dan memenuhi tuntutan masyarakat pengguna dengan memanfaatkan potensi keunikan Universitas Riau, sebagaimana yang tertuang dalam Pola Ilmiah Pokok.
2. Terciptanya lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya Melayu yang bijak dalam mengembangkan sumber daya perairan.
3. Tersedianya hasil penelitian IPTEKS yang efisien dan efektif bagi pembangunan regional, nasional dan internasional.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian 3.1.1 Arah Kebijakan Kemristekdikti
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi, pembangunan kemampuan iptek dan inovasi, serta peningkatan kontribusi Iptek untuk mendukung peningkatan daya saing nasional bukan lagi sebuah pilihan namun menjadi sebuah keniscayaan.
Arah kebijakan Kemenristekdikti adalah :
meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi;
meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan lembaga litbang;
meningkatkan sumber daya litbang dan pendidikan tinggi yang berkualitas;
meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan; dan
meningkatkan inovasi bangsa.
Sedangkan, fokus utama pembangunan Iptek di Kemenristekdikti mengacu pada RPJPN 2005-2025 yaitu ditujukan untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan Iptek pada bidang-bidang sebagai berikut.
1. Pangan; 2. Energi;
7. Material Maju.
3.1.2 Strategi Kebijakan Kemristekdikti
Secara filosofis berdasarkan analisis CATWOE (Customer, Actor,
Transformation Process, World-view, Owner, and Environment
Constraints), revitalisasi peran dan fungsi Kemenristekdikti adalah
“merumuskan, menetapkan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penelitian, pengembangan serta penerapan Iptek yang dilaksanakan oleh lemlitbang, Perguruan Tinggi, dan badan usaha untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa dengan berpedoman pada Undang-Undangan Pendidikan Tinggi dan Undang-Undang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek secara fokus dan konsisten, melalui pemberdayaan pembelajaran dan kemahasiswaan, kelembagaan Iptek dan Dikti, sumber daya Iptek dan Dikti, riset dan pengembangan, serta dengan penguatan inovasi guna mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa Indonesia”. Sesuai dengan revitalisasi tugas pokok, fungsi dan kewenangan Kemenristekdikti secara substansial strategi kebijakan diarahkan untuk
Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK), lulusan bersertifikat kompetensi, mahasiswa dan lulusan berkemampuan wirausaha, mahasiswa mendapat medali emas di kancah internasional, mutu LPTK, dan calon pendidik yang mengikuti pendidikan profesi guru;
Meningkatkan jumlah Perguruan Tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia dan Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul), Pusat Unggulan Iptek dan Science Technology Park (STP) atau Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun dan mature;
Dikti dan lembaga litbang yang meningkat kompetensinya, dan revitalisasi sarpras Iptek dan Dikti;
Meningkatkan jumlah paten, publikasi internasional; dan prototipe hasil litbang termasuk yang laik industri; dan
Meningkatkan jumlah produk inovasi yaitu produk hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh pengguna.
Strategi kebijakan tersebut dioperasionalkan dengan 5 (lima) program teknis, 1 (satu) program dukungan manajemen, dan 1 (satu) program pengawasan yaitu:
1. Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
2. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti; 3. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti; 4. Program Penguatan Riset dan Pengembangan;
5. Program Penguatan Inovasi;
6. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; dan
7. Program Penyelenggaraan Pengawasan dan Pemeriksaan Akuntabilitas.
GambarKerangka Kerja Logis dan Program Kemristekdikti
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi secara sinergi struktural dan fungsional. Pendekatan sinergi fungsional dilakukan untuk menerobos jika terjadi kebuntuan struktural melalui upaya membangun kebersamaan dalam menjalankan tupoksi untuk meningkatkan binding energy di antara pemangku kepentingan dan aktor Pendidikan Tinggi dan Iptek. Dengan sinergi struktural dan fungsional yang baik, maka lulusan-lulusan Perguruan Tinggi akan menjadi lebih berkualitas sehingga bisa melahirkan calon-calon inovator handal. Selain itu, dengan sinergi struktural dan fungsional juga diharapkan hasil litbang dan penemuan Iptek yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian baik di lembaga riset pemerintah maupun badan usaha dapat diupayakan
mampu melintasi “Lautan Kemubaziran“ untuk produk inovasi. Proses
masyarakat pengguna lain atau dengan kata lain hilirisasi hasil libang secara optimal. Dalam hal ini, Kemenristekdikti menempatkan posisi
sebagai “nahkoda” untuk mendorong proses hilirisasi berbagai hasil litbang Iptek menjadi produk inovasi yang bernilai tambah tinggi (value creation), merubah orientasi pengembangan teknologi yang bersifat
supply-push menjadi demand-driven dalam bingkai Sistem Inovasi
Nasional (SINas).
Selain Perguruan Tinggi yang merupakan entitas di bawah kendali langsung Kemenristekdikti maka Kemenristekdikti juga berupaya memfasilitasi interaksi antar Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), Perguruan Tinggi, dan Badan Usaha serta interaksi dengan lingkungan eksternal.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Universtias Riau 3.2.1 Arah Kebijakan Universitas Riau
Arah kebijakan UR terdiri atas;
1. Meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi.
2. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas ipteks. 4. Mengembangkan sistem inovasi teknologi tepat guna.
3.2.2 Strategi Kebijakan Universitas Riau
Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan APK dengan cara menyediakan program studi dari seluruh strata
3. Meningkatkan kualitas publikasi dan HKI.
4. Meningkatkan jumlah produk inovasi yang mampu memecahkan permasalahan pembangunan.
3.2.3Kebijakan Pengelolaan Keuangan
Untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang terdiri dari perencanaan anggaran dan pengelolaan anggaran, maka UR memiliki kebijakan pengelolaan keuangan berbasis kinerja yang tercermin dari kebijakan
1. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang sehat dan berkesinambungan.
2. Mewujudkan efisiensi alokasi. 3. Mewujudkan efisiensi operasional.
3.3 Kerangka Regulasi
Regulasi untuk pengembangan kegiatan Tridharma pendidikan tinggi adalah sebagai berikut.
1. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek
4. Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
5. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
7. Peraturan Mendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
8. Peraturan Menteri Keuangan nomor 33 tahun 2010 tentang Penetapan Universitas Riau pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Badan Layanan Umum
9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 47 tahun 2015 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Universitas Riau pada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Selain itu di jangka waktu 2015-2019, rancangan peraturan yang ditargetkan untuk dirumuskan dan diimplementasikan adalah
1. regulasi-regulasi implementasi tri dharma pendidikan tinggi yang menjamin tercapainya sasaran dan tujuan strategis,
2. regulasi perencanaan anggaran yang komprehensif dan terukur, 3. regulasi pengelolaananggaran yang akuntabel dan dapat
membawa UR mencapai status WTP dalam pengelolaan keuangan,
4. regulasi remunerasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
3.4 Kerangka Kelembagaan
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Secara ilustratif, Universitas Riau dalam menyusun dan mengimplementasikan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan disajikan pada gambar tersebut di bawah ini.
4.1. Target Kinerja
4.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
SS1:Tersedianya program
studi yang berkualitas pada seluruh strata pendidikan
dan memenuhi tuntutan masyarakat pengguna dengan memanfaatkan
potensi keunikan UR, sebagaimana yang tertuang
dalam Pola Ilmiah Pokok
Kelayakan sarana dan
SS2:Terciptanya lulusan
yang memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya melayu yang
bijak dalam mengembangkan sumber daya perairan
Masa tunggu lulusan 10,2 bln
SS3:Tersedianya hasil penelitian IPTEKS yang efisien dan efektif bagi ilmiah nasional tidak
PNBP UR
Jumah prototipe yang
dapat
diimplementasikan di industri
3 4 5 6 7 8 kumul
atif
Jumlah inovasi iptek yang dimanfaatkan
oleh masyarakat
3 4 5 6 7 8 kumul
atif
SS4:Tersedianya sistem, model dan teknologi yang
mampu memecahkan
persoalan dasar institusi,
Pendidikan
4.2. Sasaran Program (SP) dan Indikator Kinerja Program (IKP)
Sasaran Program
Besar
Jumlah dosen
bersertifikasi profesi 690 835 840 920 1010 Kumulatif
Jumlah dosen
SP2:Terciptanya lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya melayu
yang bijak dalam Masa tunggu lulusan 9,8
bln
SP3:Tersedianya hasil penelitian IPTEKS yang efisien dan efektif bagi pembangunan regional, nasional dan internasional
PNBP UR
SP4: Tersedianya sistem, model dan teknologi yang mampumemecahkan
persoalan dasar masyarakat dan mengembangkan ilmu pengetahuan
IKP Jumlah prototipe
hasil penelitian 4 5 6 7 8 Kumulatif
Jumah prototipe yang dapat
diimplementasikan di industri
4 5 6 7 8 Kumulatif
Jumlah inovasi iptek yang dimanfaatkan oleh masyarakat
4 5 6 7 8 Kumulatif
SP5:Tersedianya Sistem Pembelajaran dan kegiatan
meningkat kompetensinya
Selanjutnya Sasaran Strategis (SS) dan Sasaran Program (SP) disajikan dalam bentuk kegiatan beserta Indikator Kinerja Kegiatannya (IKK). Atau dengan kata lain, kegiatan dan IKK disesuaikan dengan SS dan SSnya. Gambaran kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah sebagai berikut.
SP1: Tersedianya Prodi seluruh strata dan sistem tata kelola yang baik
Target (Per tahun)
2016 2017 2018 2019 2020
Kegiatan 1: Peningkatan Layanan Mutu Pendidikan Tinggi terhadap peserta didik pada Prodi
IKK 3.1: Tercapainya rasio ideal pada rasio Tenaga Pendidik terhadap peserta didik
70% 75% 85% 90% 95%
IKK 3.2: Tercapainya rasio
terhadap ketersediaan lab dan peserta didik
Kegiatan 2: Peningkatan Kualifikasi
Sumber Daya Manusia Pendidikan
Tinggi
SK (output) 1: Meningkatnya kualifikasi SDM Tenaga Pendidik
IKK 1.1: Tersedianya dokumen yang memuat rancangan dukungan bagi Tenaga Pendidik untuk studi lanjut
1 1 1 1 1
IKK 1.2: Karyasiswa S2 - - - - -
IKK 1.3: Karyasiswa S3 10% 10% 10% 10% 10%
IKK 1.4: Tenaga Pendidik yang telah menuntaskan studi S2
- - - - -
IKK 1.5: Tenaga Pendidik yang telah menuntaskan studi S3
295 299 306 317 327
IKK 1.6: Tenaga Pendidik
dengan jabatan Guru Besar 56 58 60 62 64
Kegiatan 3: Pengembangan Sumber Daya Manusia
SK (output) 1: Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia
IKK 1.1: Dokumen rencana pengembangan SDM Tenaga Pendidik
1 1 1 1 1
IKK 1.2: Dokumen rencana pengembangan SDM Tenaga Kependidikan
1 1 1 1 1
IKK 1.3: Tersedianya sistem informasi yang mencakup seluruh hal yang terkait
dengan SDM Tenaga
Pendidik
- 50% 60% 70% 80%
IKK 1.4: Tersedianya sistem infomasi yang mencakup seluruh hal yang terkait Pendidik (karier, pangkat dan jabatan fungsional)
- 50% 60% 70% 80%
IKK 2.2: Tersedianya sistem informasi bagi SDM Tenaga Pendidik (karier, pangkat dan jabatan struktural)
- 50% 60% 70% 80%
IKK 3.1: Tenaga Pendidik yang telah mendapatkan sertifikat pendidik
690 835 840 920 1010
IKK 3.2: Jumlah dokumen kenaikan pangkat Tenaga Pendidik
15% 15% 15% 15% 15%
IKK 3.3: Jumlah Tenaga Pendidik yang memperoleh prestasi nasional
1 1 1 1 1
IKK 3.4: Jumlah Tenaga Pendidik yang memperoleh prestasi internasional
1 1 1 1 1
SK (output) 4: Tenaga Kependidikan yang mengikuti pembinaan karier
IKK 4.1: Tenaga
Kependidikan yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan
2 2 2 2 2
IKK 4.2: Jumlah dokumen kenaikan pangkat Tenaga Kependidikan
Kegiatan4: Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
SK (output) 3: Program Studi yang proses pembelajarannya bekerjasama dengan institusi pendidikan luar negeri
IKK 3.1: Program studi yang melaksanakan program sandwich atau yang sejenisnya
- - 6 6 6
SK (output) 4: Dosen mengikuti pelatihan pembelajaran
IKK 4.1: Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan Pekerti atau yang setara
IKK 4.2: Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan Applied Approach atau yang setara
725 910 930 965 1060
SK (output) 5: Penyelarasan kebijakan kependidikan
IKK 5.1: Jumlah dokumen penyelarasan kebijakan di tingkat universitas
60% 70% 80% 90% 100%
SK (output) 6: Pemutakhiran kurikulum IKK 6.1: Tersedianya
Kegiatan5: Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi
SK (output) 1: Integrasi pengembangan sarana dan prasarana Pendidikan Tinggi
IKK 1.1: Tersedianya dokumen pengembangan sarana dan prasarana utama yang lebih terintegrasi
- 50% 60% 70% 80%
IKK 1.2: Tersedianya dokumen pengembangan sarana dan prasarana pendukung yang lebih terintegrasi
Kegiatan6: Pengembangan Rumah
Sakit Pendidikan sarana, prasarana dan SDM)
100% 100% 100% 100% 100%
IKK 12.2: Tersedianya dokumen kegiatan dalam satu tahun RSP
100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan7: Pembinaan dan
Pengembangan Hukum dan Organisasi
SK (output) 1: Layanan bagian Hukum dan Tata Laksana
IKK 1.1: Tersedianya standar
layanan hukum,
kelembagaan dan tata laksana
75% 85% 95% 100% 100%
SK (output) 2: Layanan advokasi hukum
layanan advokasi hukum
Kegiatan8: Penyelenggaraan
Pengawasan dan Pengendalian Internal
SK (ouput) 1: Layanan pengawasan dan
IKK 1.2: Tersedianya layanan
pengawasan dan
pengendalian internal
75% 85% 95% 100% 100%
SK (output) 2: Dokumen hasil pengawasan dan pengendalian internal
IKK 2.1: Tersedianya dokumen hasil pengawasan dan pengendalian internal
bidang perencanaan
anggaran pada unit bisnis dan unit struktural
- 75% 85% 95% 100%
IKK 2.2: Tersedianya dokumen hasil pengawasan dan pengendalian internal bidang pengelolaan anggaran pada unit bisnis dan unit struktural
- 75% 85% 95% 100%
IKK 2.3: Tersedianya dokumen hasil pengawasan dan pengendalian internal terkait tugas dan fungsi (TUSI) unit bisnis dan unit struktural
- 75% 85% 95% 100%
IKK 2.4: Tersedianya dokumen hasil pengawasan dan pengedalian internal bila terdapat kegiatan investigasi dengan tujuan tertentu
- 75% 85% 95% 100%
SP2: Terciptanya lulusan yang
memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya melayu yang bijak dalam mengembangkan sumber daya perairan
Target (Per tahun)
2016 2017 2018 2019 2020
Kegiatan1: Peningkatan Layanan
Kemahasiswaan
SK (output) 1: Layanan kemahasiswaan, peningkatan penalaran serta penyaluran minat dan bakat
IKK 1.1: Jumlah mahasiswa yang difasilitasi sebagai peserta kompetisi dalam bidang sains, matematika, olah raga dan seni di tingkat nasional
0,05% 0,05% 0,05
% 0,05% 0,05%
IKK 1.2: Jumlah mahasiswa yang
difasilitasi sebagai peserta 0,01% 0,01%
0,01
kompetisi dalam bidang sains, matematika, olah raga dan seni di tingkat internasional
IKK 1.3: Jumlah mahasiswa sebagai pemenang kompetisi dalam bidang sains, matematika, olah raga dan seni di tingkat nasional
0,02% 0,02% 0,02
% 0,02% 0,02%
IKK 1.4: Jumlah mahasiswa sebagai peserta pemenang kompetisi dalam bidang sains, matematika, olah raga dan seni penerima beasiswa dan bantuan biaya pendidikan dari anggaran pemerintah pusat
10% 10% 10% 10% 10%
IKK 2.2: Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dan bantuan biaya pendidikan dari anggaran PNBP BLU
- - - - -
IKK 2.3: Jumlah mahasiswa yang
dilatih kewirausahaan 1,25% 1,25%
1,25
% 1,25% 1,25% SK (output) 3: Layanan pengembangan
organisasi mahasiswa
IKK 3.1: Jumlah organisasi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan nasional
4 4 4 4 4
IKK 3.2: Jumlah organsasi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan internasional
1 1 1 1 1
SK (output) 4: Sistem Informasi Kemahasiswaan
IKK 4.1: Tersedianya sistem infomasi yang mencakup seluruh hal yang terkait dengan Kemahasiswaa
50% 60% 70% 80% 90%
IKK 4.2: Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam Program Kreativitas Mahasiswa di tingkat nasional
0,5% 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
IKK 4.3: Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam Program Kreativitas Mahasiswa di tingkat internasional
- - - - -
IKK 4.4: Jumlah mahasiswa yang
memenangkan Program
Kreativitas Mahasiswa di tingkat nasional
1 1 1 1 1
IKK 4.5: Jumlah mahasiswa yang
memenangkan Program
Kreativitas Mahasiswa di tingkat internasional
- - - - -
tampil sebagai pembicara dalam forum akademik membawakan hasil penelitian Tugas Akhir di tingkat nasional
IKK 4.7: Jumlah mahasiswa yang tampil sebagai pembicara dalam forum akademik membawakan hasil penelitian Tugas Akhir di tingkat internasional
1 1 1 1 1
Kegiatan2: Dukungan Layanan
Penyiapan Karier
SK (output) 2: Layanan Pusat Karier dan Kewirausahaan
IKK 2.1: Jumlah mahasiswa yang memanfaatkan fungsi pusat karier
10% 10% 10% 10% 10%
IKK 2.2: Jumlah mahasiswa yang berhasil dimediasi oleh pusat karier
1% 1% 1% 1% 1%
SK (output) 3: Penelusuran lulusan (tracer study)
IKK 3.1: Kekontinyuan
pelaksanaan sistem
penelusuran lulusan
10% 10% 10% 10% 10%
IKK 3.2: Persentase jumlah mahasiswa yang terdata dalam sistem penelusuran lulusan (lulusan tahun 2015-2019)
SP3: Tersedianya hasil penelitian IPTEKS yang efisien dan efektif bagi pembangunan regional, nasional dan internasional
Target
2016 2017 2018 2019 2020
Kegiatan 1: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
SK (output) 1: Hasil Penelitian Dosen IKK 1.1: Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan penelitian
100% 100% 100% 100% 100%
IKK 1.2: Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian yang bekerjasama dengan instansi pendidikan lain
1,7% 1,9% 2,2% 2,4% 2,6%
IKK 1.9: Jumlah penelitian yang berkerjasama dengan instansi non pendidikan
10 11 12 13 15
IKK 1.10: Jumlah hasil penelitian yang menghasilkan HAKI
1 1 1 1 1
IKK 1.11: Jumlah hasil penelitian yang menghasilkan prototipe research dengan PTN/PTS dalam negeri
2 2 2 2 2
IKK 1.15: Jumlah joint research dengan PTN/PTS luar negeri
SP4: Tersedianya sistem, model dan teknologi yang mampu memecahkan
persoalan dasar masyarakat dan
mengembangkan ilmu pengetahuan
Target
2016 2017 2018 2019 2020
Kegiatan 1: Manajemen&Sistem
Inovasi
SK (output) 1: Implementasi inovasi IKK 1.1: Jumlah inovasi yang
Pembelajaran dan kegiatan
kemahasiswaan yang bermutu
Target (Per tahun)
2016 2017 2018 2019 2020
Kegiatan1: Layanan kerjasama dan HUMAS
SK (output) 1: Layanan tata usaha pimpinan
IKK 1.1: Tersedianya standar
layanan tata usaha pimpinan 75% 85% 95% 100% 100% SK (output) 2: Layanan kerjasama
IKK 2.1: Tersedianya standar layanan publikasi dan dokumentasi
75% 85% 95% 100% 100%
SK (output) 5: Pengembangan sistem informasi
IKK 5.1: Tersedianya layanan dan infrastruktur teknologi dan informasi
75% 85% 95% 100% 100%
IKK 5.2: Tersedianya dokumen standar layanan bidang data dan informasi
75% 85% 95% 100% 100%
IKK 5.3: Tersedianya kelenkapan
pangkalan data perguruan tinggi 75% 85% 95% 100% 100%
Kegiatan2: Dukungan manajemen
kemahasiswaan informasi yang terintegrasi pada Penjaminan Mutu
10% 20% 30% 40% 50%
SK (output) 5: Dosen yang telah mendapatkan pelatihan Penjaminan Mutu
IKK 5.1: Jumlah Pelatih SPMI
Tingkat Nasional 8% 8% 8% 8% 8%
IKK 5.2: Jumlah Auditor Internal penjaminan mutu pendidikan yang telah mendapat pelatihan dan bersertifikat
4% 8% 12% 16% 20%
SK (output) 6: Dokumen uji kompetensi
IKK 6.1: Jumlah instrumen baru
uji kompetensi 3 3 3 3 3
SK (output) 7: Mahasiswa yang mengkuti uji kompetesi
IKK 7.1: Jumlah mahasiswa yang
mengikuti uji kompetensi 100 100 100 100 100
Kegiatan3: Peningkatan kualitas
perencanaan, evaluasi kegiatan dan
anggaran, serta akuntabilitas dan
pencapaian kinerja
SK (output) 1: Perencanaan program anggaran dan evaluasi
IKK 1.1: Jumlah dokumen perencanaan dan program anggaran dan evaluasi
100% 100% 100% 100% 100%
IKK 1.2: Jumlah dokumen evaluasi perencanaan dan program anggaran
IKK 4.2: Jumlah dokumen
laporan kegiatan 100% 100% 100% 100% 100%
IKK 4.3: Tersedianya sistem
informasi pengelolaan anggaran 50% 60% 70% 80% 90% IKK 4.4: Tersedianya sistem
informasi layanan perkantoran lainnya
IKK1.1: Tersedianya dokumen pengembangan jangka panjang
UPT (yang mencakup
pengembangan sarana,
prasarana dan SDM)
100% 100% 100% 100% 100%
IKK1.2: Tersedianya dokumen
kegiatan dalam satu tahun UPT 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan5: Pengelolaan anggaran
SK (output) 1: Layanan perbendaharaan
IKK 1.1: Tersedianya standar
SK (output) 3: Keuangan BMN
IKK 3.1: Tersedianya standar
pengelolaan BMN 75% 85% 95% 100% 100%
IKK 3.2: Tersedianya standar
pelaporan keuangan BMN 75% 85% 95% 100% 100%
SK (output) 4: Layanan pengelolaan BMN
Kegiatan 6: Pembinaan dan
Pengembangan SDM Tenaga
Kependidikan
SK (output) 1: Layanan kepegawaian
IKK 1.1: Tersedianya dokumen
IKK 1.4: Terseddianya dokumen
kode etik pegawai 75% 85% 95% 100% 100% standar layanan sekretariat pimpinan
85% 95% 100% 100% 100%
SK (output) 4: Layanan rumah tangga dan keamanan
IKK 4.1: Tersedianya dokumen standar layanan rumah tangga dan keamanan
85% 95% 100% 100% 100%
IKK 4.2: Tersedianya kendaraan bermotor dinas roda dua untuk operasional perkantoran
85% 95% 100% 100% 100%
IKK 4.3: Tersedianya kendaraan bermotor dinas roda 4 untuk oeprasional perkantoran
85% 95% 100% 100% 100%
IKK 4.4: Tersedianya kendaraan bermotor dinas roda 4 untuk layanan mahasiswa
4.2. Kerangka Pendanaan
Untuk melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, setiap tahunnya Universitas Riau mendapatkan pendanaan yang bersumber dari Rupiah Murni (baik yang berupa anggaran rutin yang dialokasikan bagi Aparatur Sipil Negara, anggaran operasiona rutin, anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri, dan pinjaman Hibah Luar Negeri) yang termaktub dalam skema Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Selain itu Universitas Riau juga mengelola dana yang bersumber dari masyarakat, yang dikenal dengan istilah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana yang bersumber dari masyarakat tersebut dapat berupa uang kuliah yang dipungut dari mahasiswa baik yang berupa Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) maupun Uang Kuliah Tunggal (UKT). Selain itu, sumber biaya tersebut dapat berasal dari tarif-tarif non UKT dan kerjasama antara Universitas Riau dengan instansi pemerintah maupun swasta.
Anggaran-anggaran tersebut di atas terdiri dari dua fungsi yakni fungsi pendidikan dan fungsi layanan umum.
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Universitas 2015-2019 ini akan menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Universitas, sehingga akan lebih terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta lebih efisien dalam pelaksanaannya, baik dipandang dari aspek pengelolaan sumber pembiayaan maupun dalam percepatan waktu realisasinya. Renstra ini dinamakan juga Renstra Bisnis (RB) bagi Universitas Riau yang telah berstatus Badan Layanan Umum.