SEKOLAH MENENGAH ATAS
LUAR BIASA
Buku Guru
Tema 3
KELUARGA
AUTIS
KELAS X
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
Buku Guru
Tema : KELUARGA
SMALB - AUTIS
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
Kontributor : SURATNO
Penyunting materi : (tim pengarah)
Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
Cetakan ke-1, 2014
Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. KELUARGA-AUTIS--SMALB : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. – Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
viii, 268 hal. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-282-725-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-726-9 (jilid 1)
KATA PENGANTAR
Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB diantaranya terdiri atas. muatan umum; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.
Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.
Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustrator serta team profesional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud dibawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/ editor, illustrator, dan tim tehnis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaran Dit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.
Jakarta, Mei 2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Bagian 1 Pendahuluan ... 1
A. Latar Belakang ... 2
B. Ruang Lingkup ... 4
C. Pengembangan Materi ... 5
D. Karakteristik Autistik ... 6
E. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 10
F. Integritas Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 12
G. Model-model Pembelajaran ... 14
Bagian 2 Petunjuk Umum ... 25
A. Petunjuk Umum ... 28
B. Petunjuk Penggunaan Buku Siswa ... 30
C. Strategi Pembelajaran Tematik ... 31
D. Penggunaan Media dan Sarana Pembelajaran ... 43
E. Penggunaan Metode Pembelajaran Tematik ... 43
Bagian 3 Petunjuk Khusus ... 81
Subtema 1 Anggota Keluarga ... 82
Pembelajaran 1 ... 83
Pembelajaran 2 ... 96
Pembelajaran 3 ... 104
Pembelajaran 4 ... 110
Pembelajaran 5 ... 115
Pembelajaran 6 ... 122
Rangkuman ... 125
Evaluasi ... 129
Remidial ... 132
Pengayaan ... 134
Subtema 2 Aturan Keluarga ... 139
Pembelajaran 1 ... 140
Pembelajaran 2 ... 152
Pembelajaran 3 ... 159
Pembelajaran 4 ... 164
Pembelajaran 5 ... 168
Pembelajaran 6 ... 172
Rangkuman ... 178
Evaluasi ... 180
Remidial ... 184
Pengayaan ... 189
Subtema 3 Kegiatan Keluarga ... 193
Pembelajaran 1 ... 194
Pembelajaran 3 ... 205
Pembelajaran 4 ... 208
Pembelajaran 5 ... 212
Rangkuman ... 215
Evaluasi ... 216
Subtema 4 Kesehatan Keluarga ... 218
Pembelajaran 1 ... 219
Pembelajaran 2 ... 226
Pembelajaran 3 ... 232
Pembelajaran 4 ... 247
Pembelajaran 5 ... 243
Pembelajaran 6 ... 247
Rangkuman ... 261
Evaluasi ... 262
Remidial ... 264
Pengayaan ... 265
BAGIAN 1
A.Latar Belakang
Mereka juga dapat memiliki memori jangka panjang yang luar biasa, mampu mengingat dengan tepat syair sebuah lagu yang didengar bertahun-tahun lalu.
Terkait dengan kondisi anak autis tersebut, maka layanan pendidikan ditekankan untuk mengembangkan potensi adaptif, agar mereka dapat menolong diri yang mencakup: keterampilan pribadi, perkembangan fisik, komunikasi, skill pribadi dan skill sosial, Kognitif fungsional, Perawatan kesehatan, kesejahteraan pribadi, Skill konsumen, keterampila rumah tangga, orientasi komunitas, dan skill kerja. Oleh karena itu penamaan mata pelajaran dalam kurikulum ini menekankan untuk menggembangkan potensi adaptif dan akademik fungsional. Artinya cakupan kompetensi dipelajari untuk memiliki penguasaan yang dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan vokasional dan dapat diterapkan dalam kehdupan sehari-hari
Implementasi kurikulum autis menekankan pada prinsippengulangan, prinsip kekonkritan, prinsip sederhana, prinsip keajegan, prisip kesinambungan, dan prinsip keseluruhan. Pembelajaran berbsis pencapaian penguasaan kopetensi dan bukan berbsis watu. Penilaian capaian hasil belajar bagi anak autias menggunakan otentik asemen dengan model penilaian unjuk kerja. Sistem penilian dilakukan melalui peniaian proses dan penilaian hasil. Pelaporan hasil belajar menggunakan deskriptif kualitatif. Ketuntasan belajar pada anak autis perlu dilakukan sistem magang untuk uji latih kerja mandiri sesuai dengan peminatan vokasi yang diminati.
B. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pembelajaran Tema Keluarga terdiri dari 4 Sub Tema, yang akan dikembangkan setiap Sub Tema menjadi 6 pembelajaran yaitu :
1. Sub Tema 1 : Anggota Keluarga 2. Sub Tema 2 : Aturan Keluarga 3. Sub Tema 3 : Kesehatan Keluarga 4. Sub Tema 4 : Kegiatan Keluarga
Pengembangan bahan ajar untuk buku siswa pada setiap sub tema terdiri dari :
1. Mengamati
2. Menanya.
(aktifitas individual, berpasangan, kelompok dan bimbingan guru)
3. Mengumpulkan informasi/Mencoba
(aktifitas individual, berpasangan, kelompok dan bimbingan guru)
4. Mengasosiasikan
(aktifitas individual, berpasangan, kelompok dan bimbingan guru)
5. Mengkomunikasikan
(aktifitas individual, berpasangan, kelompok dan bimbingan guru)
C. Pengembangan Materi
Pengembangan Materi pada Tema Keluraga , meliputi : 1. Sikap :
Sikap yang dikembangkan dalam pembelajaran dengan Tema Keluarga meliputi : rasa ingin tahu, peduli, percaya diri, tanggung jawab, disiplin.
2. Ketrampilan :
Ketrampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran ini adalah :berkomunikasi, berkreasi, mencari informasi, menulis, kerja kelompok, membaca, menghitung, menganalisa, kerja sama, eksperimen, merancang, memecahkan masalah.
3. Pengetahuan :
pengalaman, pola hidup sehat, hidup rukun, aktifitas dalam keluarga, kegiatan anggota keluarga, tugas dan kewajiban anggota keluarga.
D. Karakteristik Autistik
Kata autis berasal dari bahasa Yunani yaitu: Autos
yang berarti diri sendiri dan Isme yang berarti aliran. Secara harfiah berarti suatu paham atau aliran yang terfokus pada dunianya sendiri, sebab penyandang autistik atau autisme seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri. Handoyo, (2013:hal 12) mengemuka-kan bahwa : “ Autistik atau Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks pada seseorang menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. ”Sedangkan Gayatri, (2010. hal 1) mengemukakan bahwa Autistik atau autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, sering kali gejala tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Gangguan perkembangan ini mempengaruhi kemampuan komunikasi (berbahasa), kemampuan berinteraksi sosial (tidak tertarik untuk berinteraksi) dan prilaku (hidup dalam dunianya sendiri).”
dan biasanya disertai hiperaktip atau hipoaktip. (Triantoro, 2004.hal 3) mengemukakan bahwa gambaran umum anak yang mengalami gangguan autistik atau autisme adalah “ Menunjukan kurang respon terhadap orang lain, mengalami kendala berat dalam kemampuan komunikasi, dan memunculkan komunikasi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan di sekitarnya, yang semua ini berkembang pada masa 30 bulan pertama anak”, Sedangkan D.S. Prasetyono, (2008.hal.25) memberikan gambaran bahwa anak autistik memiliki gambaran yang unik dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) anak sangat selektif terhadap rangsangan, sehingga kemampuan anak menangkap isyarat yang berasal dari lingkungan sangat terbatas (2) kurang motivasi, anak tidak hanya seing menarik diri dan asyik sendiri, tetapi juga cenderung tidak termotivasi menjelajahi lingkungan baru atau memperluas lingkup perhatian mereka (3) memiliki respons stimulasi diri tinggi, anak mmenghabiskan sebagian waktunya untuk merangsang dirinya sendiri, misalnya bertepuk tangan,mengepak-ngepakan tangan, memandangi jari-jemari, sehingga kegiatan ini tidak produktif (4) memiliki respons terhadap imbalan, anak mau belajar jika mendapat imbalan langsung dari jenis imbalannya sangat individual, akan tetapi respon ini akan berbeda setiap anak autistik.
tidak tepat ketika sedang mengadakan percakapan, salah membaca interaksi nonverbal, atau memiliki kesulitan membangun persahabatan yang sesuai dengan usia anak. Selain itu, anak Autis terlalu bergantung pada rutinitas, sangat sensitif terhadap perubahan di lingkungannya, atau sangat terfokus pada item yang tidak pantas. Gejala anak Autis akan nampak pada sebuah kontinum, dengan beberapa individu yang menunjukkan gejala ringan dan yang mengalami gejala yang lebih parah. Spektrum ini akan memungkinkan menjelaskan variasi gejala dan perilaku dari setiap individu.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri autis atau autisme adalah terjadinya gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, gangguan sensoris, gangguan pola bermain, gangguan prilaku dan gangguan emosi.
1. Gangguan Komunikasi, meliputi : (a) perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada (b) anak seperti tuli,sulit bicara atau pernah bicara kemudian sirna (c) kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya (d) mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain (e) bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi (f) senang meniru atau membeo (g) senang menarik tangan orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan.
2. Gangguan Interaksi Sosial, interaksi sosial anak autistik biasanya (a) lebih suka menyendiri (b) tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan (c) tidak tertarik untuk bermain bersama teman.
3. Gangguan Sensoris, meliputi : (a) sangat sensistif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk (b) bila mendengar suara keras langsung menutup telinga (c) senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda (d) tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.
suka bermain dengan anak sebayanya (c) tidak kreatif, tidak imajinatif (d) tidak bermain sesuai fungsi mainan, misalnya sepeda dibalik kemudian rodanya diputar-putar (e) senang akan benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, roda sepeda (f)sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang dipegang terus dan dibawa kemana-mana.
5. Gangguan Prilaku, meliputi : (a) Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan (hipoaktif) (b) memperlihatkan prilaku stimulasi, seperti bergoyang-goyang, mengepak-ngepakan tangan seperti burung, dan berputar-putar. (c) tidak suka terhadap perubahan.
6. Gangguan Emosi, meliputi : (a) sering marah tampa alasan yang jelas, tertawa-tawa, dan menangis tampa alasan (b) temper tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau tidak dipenuhi keinginannya (c) kadang suka menyerang dan merusak (d) berprilaku menyakiti diri sendiri (e) tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang.
E. Karakteristik Pembelajaran Tematik
1. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukan/ membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan mereka mendapatkan pengetahuan yang sangat utuh dan bermakna.
F. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
1. Pada semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan meliputi: disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan kerjasama .
pada diri siswa. Langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan penilaian. a. Mengingat kendala yang ada, terutama
ketersediaan waktu, maka dalam 1 semester, guru dapat menentukan 2 atau 3 nilai karakter yang akan dikembangkan dan dinilai secara langsung. Jenis karakter yang akan dikembangkan, hendaknya menjadi keputusan sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan, dalam satu kelas ada tambahan 1 atau 2 nilai karakter lain, sesuai dengan kebutuhan di kelas tersebut.
b. Misalnya dalam 1 semester ini, nilai karakter yang akan dikembangkan adalah
• Disiplin • Percaya diri • Peduli sosial
Setiap karakter dibuatkan indikator. Contoh
indikator disiplin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Karakter Definisi Indikator
1 Disiplin Ketaatan atau kepatuhan
terhadap peraturan
Pulang ke rumah tepat waktu
Mentaati peraturan di rumah
G. Model-model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Langsung
Direct instruction secara bahasa (arti kata) berarti model pengajaran langsung. Akan tetapi banyak orang lebih suka mengganti kata pengajaran dengan pembelajaran, sehingga lebih lazim disebut model pembelajaran langsung. Penggunaan kata ‘pembelajaran’ lebih disukai karena terkesan bahwa dalam kegiatan belajar, siswa aktif terlibat. Beberapa 2 Percaya
Diri
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
Melafalkan nama anggota keluarga
Mempraktekkan membuat mozaik
Menulis dan membilang lambang bilangan 1-100
3 Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan paada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan
Menyebutkan silsilah dalam keluarga
Membersihkan rumah
orang menganggap kata ‘pengajaran’ lebih berkesan hanya guru yang aktif dalam kegiatan belajar, sementara siswa pasif. Robert E. Slavin dalam bukunya Educational Psychology dari Johns Hopkins University yang diterbitkan oleh Needham Height Allyn and Bacon, Boston mendefinisikan direct instruction sebagai sebuah pendekatan mengajar di mana pembelajaran berorientasi pada tujuan (pembelajaran) dan distrukturisasi oleh guru. (Direct istruction is an approach to teaching in which lessons are goal-oriented and structured by the teacher. p.231).
disebut sebagai pengajaran eksplisit (explicit instruction).
Perlu diketahui dalam prakteknya di dalam kelas,
direct instruction (model pembelajaran langsung) ini sangat erat berkaitan dengan metode ceramah, metode kuliah, dan resitasi, walaupun sebenarnya tidaklah sama (tidak sinomim). Model pembelajaran langsung atau direct instruction menuntut siswa untuk mempelajari suatu keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
a. Ciri-Ciri/Karakteristik Direct Instruction
(Model Pembelajaran Langsung)
Model pembelajaran langsung ini tentu saja dapat dibedakan dari model pembelajaran lainnya, karena ia memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Berikut beberapa karakteristik/ciri-ciri model pembelajaran langsung:
a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar.
b. Adanya sintaks atau pola keseluruhan kegiatan pembelajaran.
b. Sintaks Langkah-Langkah Model Pembelajaran Langsung
Bila guru ingin melaksanakan model pembelajaran langsung ini, maka ada 5 fase atau langkah-langkah yang harus diperhatikan karena sifatnya memang sangat penting. Adapun kelima fase itu adalah sebagai berikut:
1)Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa.
Pada fase pertama ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran khusus, memberi informasi tentang latar belakang pembelajaran, memberikan informasi mengapa pembelajaran itu penting, dan mempersiapkan siswa baik secara fisik maupun mental untuk mulai pembelajarannya.
2)Mendemostrasikan pengetahuan atau
keterampilan.
Pada fase kedua ini guru berperan sebagai model dengan mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan secara benar, ia harus menyajikan informasi secara bertahap selangkah demi selangkah sesuai struktur dan urutan yang benar.
3)Membimbing pelatihan.
4)Mencek pemahaman dan memberikan balikan (umpan balik).
Pada fase keempat ini guru melakukan pengecekan apakah siswa dapat melakukan tugas dengan baik, apakah mereka telah menguasai pengetahuan atau keterampilan, dan selanjutnya memberi umpan balik yang tepat.
5)Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan.
Pada fase terakhir (kelima) ini guru kemudian menyediakan kesempatan kepada semua siswa untuk melakukan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning
merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Strategi ini berlandaskan pada teori belajarVygotsky
perkembangan kognitif. Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar information processing dan cognitive theory of learning. Dalam pelaksanaannya metode ini membantu siswa untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh, karena proses encoding akan didukung dengan interaksi yang terjadi dalam Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran dengan metode Pembelajaran Kooperatif dilandasakan pada teori Cognitive karena menurut teori ini interaksi bisa mendukung pembelajaran. Metode pembelajaran kooperatif learning mempunyai manfaat-manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru, kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain; mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya; dan membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Jodion Siburian, dkk dalam Panduan Materi Pembelajaran Model Pembelajaran Sains (2010:174) sebagai berikut: Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan masalah, melalui masalah tersebut siswa belajar keterampil-keterampilan yang lebih mendasar.
Menurut Muslimin I dalam Boud dan Felleti (2000:7), Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual,
pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pembelajaran yang mandiri.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah model pembelajaran yang dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi pembelajaran.
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menurut Martinis Yamin dalam Duffy & Cunningham (2011:31) yaitu:
a. Permasalahan sebagai kajian.
b. Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
c. Permasalahan sebagai contoh
d. Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
e. Permasalahan sebagai stimulus aktifitas otentik
c. Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Ada lima dalam model pembelajaran berbasis masalah, yaitu:
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan video dan model dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi
Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
4. Model Pembelajaran Kontekstual
a. Pengertian CTL
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
b. Komponen Pembelajaran Konseptual
1) Konstruktivisme 2) Inkuiri
3) Bertanya
4) Masyarakat belajar 5) Pemodelan
6) Refleksi 7) Penilaian
c. Ciri kelas yang menggunakan pendekatan
konseptual
1) Pengalaman nyata
2) Kerjasama saling menunjang 3) Gembira belajar dengan bergairah 4) Pembelajaran terintegrasi
5) Menggunakan berbagai sumber 6) Siswa aktif dan kritis
7) Menyenangkan tidak membosankan 8) Sharing dengan teman
9) Guru kreatif
d.Langkah-langkah Pembelajaran Konseptual
1) Memilih tema
3) Menentukan kegiatan–kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar
4) Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)
5) Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkait
BAGIAN 2
Bagaimana Menggunakan Buku Panduan Guru?
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran yang dikaitkan dengan tema.
3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
5. Sesuaikanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.
keberhasilan pendekatan tematik terpadu yang diuraikan dalam buku ini.
7. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Termasuk di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan yang kita buat.
8. Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya bermain peran, mengamati/ observasi, bertanya-jawab, pemberian tugas dan sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan juga dapat melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
9. Kembangkanlah keterampilan berikut ini:
a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM),
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi dan kemandirian.
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. d. Keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.
10. Gunakanlah media yang sesuai dengan materi pembelajaran atau sumber belajar alternatif.
11. Gunakanlah pendekatan Scientifik dan Konseptual.
12. Pada semester I terdapat 3 tema, setiap tema ada 4 sub temayang terdiri dari 6 pembelajaran.
berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu.
14. Pada akhir tema buku siswa, dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari sumber-sumber yang relevan.
15. Hasil unjuk kerja siswa yang berupa karya dan bukti penilaian dapat berfungsi sebagai portofolio siswa.
16. Buatlah catatan refleksi setelah satu tema selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan pembelajaran lebih lanjut.
17. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik dengan sepenuh hati (antusias, kreatif, kasih sayang dan kesabaran).
A.Petunjuk Umum
1. Tentang Buku Panduan Guru Pembelajaran Tematik dengan Tema Keluarga
Kelas X SMALB AUTIS
2. Buku Panduan Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik di SMALB AUTIS . Buku ini mencakup hal-hal
a. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dari berbagai mata pelajaran.
b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
c. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
d. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi,kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
e. Berbagai teknik penilaian siswa. 1) Penilaian kinerja
2) Penilaian proyek 3) Penilaian fortofolio 4) Penilaian tertulis
f. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
B. Petunjuk Penggunaan Buku Siswa
Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik
perhatian siswa, seperti membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi, pemecahan masalah dan sebagainya. 2. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga
siswa dapat mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).
3. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan
pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari. 4. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa
memahami konsep.
5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
Kerjasama dengan orang tua.
Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada buku siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan judul ‘Belajar di Rumah’. Kolom ini berisi :
1. Informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua dirumah
2. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dengan aktivitas belajar siswa.
3. Guru perlu membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan kegiatanpembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah
4. Guru bekerja sama dengan orang tua untuk mengetahui perkembangan siswa, yang ditulis dalam catatan prestasi siswa di sekolah (buku catatan khusus perkembangan siswa
C. Strategi Pembelajaran Tematik
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) SMALB AUTIS KELAS X
SMALB – F
DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN
KOMPETENSI INTI SMALB AUTIS KELAS X
1
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianut-Nya.
2
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah
4
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan
sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
MATRIKS KONSISTENSI KOMPETENSI DASAR TEMA KELUARGA SMALB AUTIS KELAS X
Kompetensi Dasar Tema
Mata Pelajaran
Sem ester
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah 4.2 Melaksanakan tata tertib
di rumah dan sekolah 2.2 Memilikirasa ingin tahu
dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 1.1 Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Keluarga PPKN 1
3.3 Memahami cerita bergambar
4.3 Membaca cerita bergambar
Keluarga Bahasa Indonesia
2.3 Memiliki perilaku santun dansikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / ataubahasa daerah
1.1 Memiliki perilaku santun dansikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / ataubahasa daerah
3.4 Mengenal nilai tukar uang ratusan dan ribuan
4.4 Berbelanja dengan uang ratusan dan ribuan
2.2 Memilikirasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 1.1. Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Keluarga Matemati ka
1
3.2 Mengidentifikasi manfaat hewan dan tumbuhan disekitarnya
4.2 Menyebutkan manfaat hewan dan tumbuhan
disekitarnya
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan
penelaahan feno-mena alam secara mandiri maupun berkelompok 1.1 Bertambah keimanannya
dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujud- kannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
3.1.Mengenal silsalah keluarga
4.1 Menyebutkan nama dan silsilah keluarga
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong, bertanggung jawab,
toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjuk-kan oleh tokoh-tokoh sejarah pada masa lalu. 1.1 Menghargai karunia
Tuhan YME yang telah mencip-takan waktu dengan segala
perubahannya
3.1Mengenal teknik mewarnai 3.3 Mengenal lagu-lagu wajib 4.2 Mewarnai gambar
4.3 Menyanyikan lagu-lagu wajib
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati ala di lingkungan sekitar untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni 1.1 Mengagumi ciri khas
keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan
Keluarga Seni Budaya
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Kelas/Semester : X / 1
Satuan Pendidikan : SMALB-Autis Kompetensi Inti :
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Silabus Tema Keluarga SMALB Autis Kelas X semester 1
Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar :
4.2 Menyebutkan nama dan silsilah keluarga 2.1 Menunjukkan ……
Mapel Kompetensi Dasar Materi Pokok
Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Bahan
IPS
4.3 Menyebutkan nama dan sil-silah
keluarga 2.1Menunjukkan
perilaku jujur, gotong royong,bertan ggung jawab, toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh sejarah pada masa lalu.
1.2 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
men- Mengamati gambar perkenalan setiap anggota keluarga
Bercerita tentang anggota keluarga yang jauh dari rumah
Berkreasi membuat
4.4 Memahami cerita
bergambar 2.3 Memiliki
perila-ku santun dansikap kasih sayang melalui pemanfaatan ba-hasa Indonesia dan / ataubahasa daerah 1.1 Menerima
anu-gerah Tuhan Yang Maha Esa berupa ba-hasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah
PPKn 4.5 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidu-pan
Tata Tertib di Rumah
Bercerita tentang anggota keluarga Berdiskusi
sehari-hari di rumah dan sekolah 1.2Melaksanakan
tata tertib di rumah dan sekolah 2.3Menunjukkan
perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
patuh dan tertib agar dapat meraih cita-cita Mengenal tata
tertib saat makan bersama keluarga Menyebutkan
nama anggota keluarga
Menunjukkan pecahan uang seribuan, dua ribuan, dan lima ribuan Praktek
sekolah, toko, 4.4 Menyanyikan
lagu wajib 2.2 Menunjukkan
rasa ingin tahu dalam mengam-ati ala di ling-kungan sekitar untuk menda-patkan ide da-lam berkarya seni 1.1 Mengagumi
ciri khas keindahan karya seni dan karya
Berkreasi mewarnai gambar silsilah keluarga menggunakan (pensil warna, krayon, cat air)
Mendemonstr asikan sikap menyanyi yang benar Praktek
menyanyikan lagu wajib tanpa alat musik Praktek
menyanyikan lagu wajib dengan alat musik
Mengamati…..
Bercerita ….
Berkreasi …. Penilaian :
tumbuhan disekitarnya
(buah, sayuran dll) yang ditemui saat berlibur. Menyebutkan
manfaat tanaman yang ditemukan/ dilihat Menanam
tanaman hias dalam (pot, bola besar yang dimodifikasi dengan koordinasi gerak yang baik
disesuaikan dengan kondisi anak autis. Penenangan
D. Penggunaan Media dan Sarana Pembelajaran
Dalam pembelajaran tematik ini menggunakan Media dan sarana pembelajaran
1.Media alternatif yang ada di lingkungan sekolah 2. Benda asli dan atau benda tiruan
3. Bagan silsilah keluarga 4. Kumpulan lagu wajib
5. Tape Recorder/ VCD pemutar CD yang berkaitan dengan materi pembelajaran
6. Foto keluarga (jika ada) , atau gambar anggota keluarga
7. Bola kaki,bola basket, bola volley dan peluit 8. Contoh tata tertib di rumah
9. Bahan untuk membuat mazaik dari biji-bijian yang ada di lingkungan siswa.
10.Gambar yang relevan dengan materi ajar.
E. Penggunaan Metode Pembelajaran Tematik
Dalam pembelajaran tematik ini menggunakan metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya jawab 3. Metode Eksperimen 4. Metode Demonstrasi 5. Metode Bermain Peran 6. Metode Diskusi
7. Metode Observasi
F. Format Model Penilaian Pembelajaran
1.Teknik dan Instrumen Penilaian
Secara umum terdapat berbagai teknik penilaian yang dapat digunakan, antara lain :
1)Tes (penilaiankinerja, penilaian proyek, penilaian fortofolio, penilaian tertulis).
2)Teknik observasi atau pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar pembelajaran.
3)Teknik pemberian tugas untuk perorangan atau kelompok yang dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.
Di dalam Buku Panduan Guru ini, teknik penilaian yang dikembangkan, adalah :
a. Penilaian Tertulis
b. Penilaian Proyek/ Unjuk kerja c. Penilaian Fortofolio
d. Penilaian pengamatan/ Observasi
2. Instrumen Penilaian :
a.Instrumen tes tertulis dalam bentuk soal.
b.Instrumen unjuk kerja dalam bentuk Rubrik Penilaian.
No Nama Nilai 3 Niali 2 Nilai 1
1. Doni
2. Mira
3. Sari
Kriteria:
1. Nilai 3, ,jika siswa dapat mempraktekkan sendiri tanpa bantuan
2. Nilai 2, jika siswa dapat mempraktekkan sendiri dengan bantuan
3. Nilai 1, jika siswa tidak dapat mempraktekkan tetapi dapat merespon perintah
3.Cara Penilaian bermain peran
No Nama Siswa Perolehan Skor
Kriteria I Kriteria II Kriteria III
1 Doni 3 3 3
2 Mira 3 2 2
3 Sari 2 2 2
Rumus perhitungan sebagai berikut:
Jumlah skor yang diperoleh siswaX 100 Skor ideal
Keterangan:
• Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.
Pada contoh ini, skor ideal = 3 X 3 = 9
Perhitungan nilai akhir siswa:
• Doni : _9_ x 100 = 90 9
• Mira : _7_ x 100 = 77,7 9
4. Instrumen Observasi berbentuk Lembar Pengamatan.
Contoh lembar Pengamatan mengenai Silsilah Keluarga
No Kriteria
Sudah terlihat
Belum Terlihat
1 Siswa mampu menyebutkan nama-nama dalam anggota keluarga
2 Siswa mampu menuliskan nama anggota keluarga 3 Siswa mampu memasangkan
gambar sesuai nama yang ditunjukkan
4 Siswa dapat menyebutkan tugas kepala keluarga 5 Siswa dapat menunjukkan
anggota keluarga (ayah, ibu, adik, kakak)
Kembangkan Instrumen Penilaian Karakter, misalnya lembar pengamatan
Contoh : Lembar Pengamatan Bulan :...
Nilai Karakter yang dikembangkan
N o
Nam a
Pengembangan Ket
Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan
Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:
BT: Belum Terlihat,
Apabila siswa belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu.
MT: Mulai Terlihat ,
Apabilasiswa sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat.
Apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat danlingkungan yang lebih luas
SM: Sudah Membudaya,
Apabila siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan
mendapat penguatan lingkungan terdekat.
Catatan: Guru diharapkan mengembangkan teknik dan
instrumen penilaian lebih lanjut menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah
5. Analisis Pencapaian Kompetensi Siswa
1. Kegiatan Pengembangan sikap
No. Aspek yang dianalisa
Kemampuan
Ket.
Berani Kurang berani
Tidak berani 1.
2. Kegiatan Pengembangan Pengetahuan
3. Kegiatan Pengembangan Keterampilan
No. Aspek yang dianalisa
Struktur Kurikulum SMALB/F adalah sebagai berikut:
STRUKTUR KURIKULUM SMALB AUTIS
MATA PELAJARAN
KELAS DAN ALOKASI
WAKTU PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2
4. Matematika 2 2 2
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
JUMLAH JAM PELAJARAN KELOMPOK A DAN
B PER MINGGU 22 22 22
Kelompok C (Pilihan Peminatan)
1 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
2 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
3 Ilmu Bahasa dan Budaya 4 4 4
Alokasi Waktu 1 (Satu) Mata Pelajaran 4 4 4
Kelompok D (Pilihan Kemandirian)
1 Teknologi Informasi dan Komputer 8 9 9
2 Parawisata 8 9 9
3 Tata Kecantikan 8 9 9
4 Akupresur 8 9 9
5 Komunikasi 8 9 9
6 Jurnalistik 8 9 9
7 Tata Boga 8 9 9
8 Tata Busana 8 9 9
9 Elektronika 8 9 9
10 Otomotif 8 9 9
12 Seni Rupa Kriya 8 9 9 Alokasi Waktu 2 (Dua) Mata Pelajaran 16 18 18 JUMLAH JAM PELAJARAN PER MINGGU 42 44 44
Keterangan:
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Kegiatan Ekstra Kurikuler SMALB AUTIS/ F antara lain:
- Pramuka (Wajib)
- UKS
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif, kelompok B adalah merupakan mata pelajaran vokasional yang lebih pada aspek afektif dan psikomotor, sedangkan kelompok C adalah merupakan program Keterampilan (Vokasional Keterampilan kerja dan Keterampilan Bina diri) sesuai jenis kekhususan siswa, dan kelompok D merupakan program Kompensatoris (Komunikasi, Perilaku dan Interaksi Sosial)
PROGRAM LAYANAN KHUSUS SMALB
PROGRAM LAYANAN
ALOKASI
WAKTU
PER
MINGGU
A.Orientasi dan Mobilitas Tunanetra
2 jam pelajaran B. Pengembangan Komunikasi
Persepsi Bunyi dan Irama
Tunarungu
C. Pengembangan Diri Tunagrahita D. Pengembangan Diri dan
Pengembangan Gerak
Tunadaksa
E. Pengembangan Pribadi dan Sosial Tunalaras
F. Pengembangan Komunikasi
Interaksi Sosial dan Perilaku Autis Catatan:
Program Layanan Khusus dilakukan sebagai kegiatan utama dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meminimalisasi hambatan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Oleh karena itu, kedudukan program ini tidak sama dengan mata pelajaran.(ekivalen 2 jam)
BEBAN BELAJAR
belajar di SMALB/F kelas X, XI, dan XII masing-masing 42 jam setiap minggu. Jam belajar SMALB adalah 40 menit.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
( SMALB - F)
Tujuan :
Pembelajaran PKn bagi siswa Autis adalah untuk :
1.Menanamkan nilai karakter bangsa bagi siswa SMALB-Autis dalam kehidupan sehari-hari
2.Memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan JENJANG : SMALB- AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila 2.2 Menunjukkan perilaku patuh
pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah 2.3 Menunjukkan perilaku
kebersamaan dalam
keberagaman di rumah dan sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah.
3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” dengan bahasa verbal/non verbal
3.2.Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah. 3.3. Mengenal kebersamaan
dalam keberagaman
karateristik pribadi di rumah dan di sekolah
dan agama yang ada dilingkungan sekolah dan masyarakat
3.5 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Mengungkapkan perilaku di rumah dan sekolah dengan bahasa verbal/nonverbal serta mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila.
4.2 Melaksanakan tata tertib dan aturan yang berlaku di
rumah dan sekolah 4.3 Menceriterakan dengan
bahasa verbal/nonverbal kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik pribadi di rumah dan sekolah 4.4 Menceriterakan dengan
bahasa verbal/nonverbal keberagaman suku dan
agama yang ada dilingkungan sekolah dan masyarakat. 4.5 Menceriterakan dengan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
SMALB - F
Tujuan :
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa Autis adalah untuk :
1.Berkomunikasi secara efektif baik secara lisan maupun tulisan
2.Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.
3.Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan sosial baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA JENJANG : SMALB- AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah
beragam serta benda-benda di alam sekitar
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap
keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / ataubahasa daerah
2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / atau bahasa daerah 2.4 Memiliki kedisiplinan dan
tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / atau bahasa daerah 2.5 Memiliki perilaku santun dan
jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan / atau bahasa daerah 3. Memahami pengetahuan
factual dengan cara mengamati (mendengar,
3.1. Menyimak cerita sederhana. 3.2 Mengenal symbol sederhana
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
3.3 Memahami cerita bergambar. 3.4 Mengenal teks lirik puisi
sederhana dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan
4.Menyajikan pengeta-huan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Mengungkapkan cerita sederhana yang dilihat dan didengar secara lisan atau tulisan
4.2 Menulis simbol sederhana dalam kehidupan sehari-hari 4.3. Membaca cerita bergambar 4.3. Menyusun cerita bergambar 4.4 Melantunkan teks lirik puisi
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(SMALB – F)
Tujuan :
Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bagi siswa Autis adalah untuk menumbuhkan kemampuan kesadaran sosial siswa agar memiliki pengetahuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
MATA PELAJARAN : IPS
JENJANG : SMALB-AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya 2.2 Menghargai ajaran agama dalam
berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
2.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan
3. Menghayati dan menga-malkan perilaku jujur, disiplin bertang gung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, tole- ran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.2.Mengenal silsilah keluarga 3.3.Mengenal tata kehidupan
dilingkungan rumah
3.4.Mengenal agama dan tempat ibadah
4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar,melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, lingkungan sekitar dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain
4.1Menyebutkan nama dan sebutan keluarga
4.2Menyebutkan macam-macam pengurus di lingkungan masyarakat (RT, RW, Petugas keamanan, dll)
5. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan hidup sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku beriman.
5.1.Mengucapkan nama dan sebutan keluarga
5.2.Menyebutkan macam-macam pengurus di lingkungan masyarakat (RT, RW, Petugas keamanan, dll)
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
(SMALB - F)
Tujuan :
Tujuan Pembelajaran Seni Budaya bagi siswa Aurtis adalah untuk:
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya 2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya 3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA DAN PRAKARYA JENJANG : SMALB - AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, dan men-jalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan
2. Memiliki dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni sederhana 2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu
2.3 Menunjukkan perilaku mengenal sikap disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya senidilingkungannya 3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah
SENI RUPA
3.1. Mengenal teknik mewarnai gambar
3.2. Mengenal cara membuat mozaik
SENI MUSIK
3.3 Mengenal lagu-lagu wajib SENI TARI
3.4 Mengenal tari kreasi baru
4. Mengolah dan menyaji dalam ranah konkret terkait dengan
mengembangkan ilmu yang dipelajarinya di sekolah untuk
kehidupan berkelu-arga,dan mampu menghasilkan karya dibawah bimbingan langsung.
SENI RUPA
4.1 Mempraktekkan mewarnai gambar
4.2. Mempraktekkan cara membuat mozaik (dari biji-bijian, barang bekas, dl)
SENI MUSIK
4.3 Menyanyikan lagu wajib SENI TARI
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA INGGRIS
(SMALB – F)
Tujuan :
Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris bagi anak autis SMALB adalah
1.Anak dapat dapat berkomunikasi interpersonal dengan guru dan teman
2.Anak dapat ungkapan sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.Anak dapat memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks instruksi (instruction), tanda atau rambu (short notice), tanda peringatan (warning/caution), sesuai dengan konteks penggunaannya.
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS JENJANG : SMALB- AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamal- an ajaran agama yang dianutnya.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan menga-malkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab , peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam me-nempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1.Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
2.2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
2.3.Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan
komunikasi fungsional.
3. Memahami ,menerapkan , menganalisis pengeta-huan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
3.1Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan sederhana sapaan, pamitan, terimakasih, dan permintaan maaf.
3.2Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan sangat sederhana perkenalan diri serta responnya.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada nama-nama hari dan bulan.
3.4Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada nama binatang dan benda sekitar. 3.5Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada instruksi (instruction), rambu (short notice), dan tanda peringatan (warning) sederhana.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1. Mengungkapkan dan merespon ungkapan
sederhana sapaan, pamitan, terimakasih, dan permintaan maaf.
4.2. Menyusun teks lisan dan tulis sangat sederhana tentang perkenalan diri.
4.3. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan nama hari dan bulan.
4.4. Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk menyatakan dan menanya-kan nama binatang dan benda sekitar. 4.5. Menjelaskan makna teks
instruksi (instruction), rambu (short notice), tanda peringatan (warning/caution), lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATEMATIKA
(SMALB - F)
Tujuan :
Pembelajaran Matematika bagi siswa Autis adalah untuk : 1.Mengenal dan memahami akan nilai fungsi mata uang 2.Mengenal dan memahami bentuk ruang dan waktu
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
JENJANG : SMALB-AUTIS
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas. 2.2 Memilikirasa ingin tahu dan
ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
diskusi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah.
3.1 Mengenal lambang bilangan sampai dengan 100
3.2 Memahami lambang bilangan sampai dengan 100
3.3 Memahami operasi pen-jumlahan dan pengurangan sampai dengan 100
3.4 Mengenal nilai tukar uang ratusan dan ribuan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
4.1 Membilang lambang bilangan sampai dengan 100
4.2 Menulis lambang bilangan sampai dengan 100
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
100
4.4 Berbelanja dengan uang ratusan dan ribuan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SMALB - F)
Tujuan :
Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa Autis adalah :
1.Menghargai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tentang diri dan lingkungannya
2.Memiliki rasa ingin tahu, disiplin, dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungannya
3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual tentang diri dan lingkungannya, menjaga, memelihara diri dan lingkungan demi kelangsungan hidupnya
4.Mengkomunikasikan pengetahuan faktual dan konseptual tentang diri dan lingkungannya serta cara menjaga dan memeliharanya
MATA PELAJARAN : IPA
JENJANG : SMALB- AUTIS
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
kehidupan sehari - hari dengan gambar
3.2 Mengidentifikasi manfaat hewan dan tumbuhan di lingkungan sekitarnya. 3.3Mengenalkan proses daur
hiduppada kupu – kupu menggunakan media gambar. 3.4 Mengenal manfaat tumbuhan
di kehidupan sehari – hari. 3.5 Mengenal manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
3.6 Mengenal manfaat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari .
3.7 Mengenal manfaat air dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalamkarya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1Menyebutkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang
bermanfaat bagi manusia di sekitarnya
4.2 Menyebutkan manfaaat hewan dan tumbuhan dalam
kehidupan sehari-hari
4.4 Menyebutkan manfaat tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyebutkan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari .
4.6 Menyebutkan manfaat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
4.7 Menyebutkan manfaat air dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
( SMALB - F)
Tujuan :
Tujuan Pembelajaran Olah Raga dan Kesehatan bagi siswa Autis adalah untuk:
1. Menumbuhkan kemampuan dan kesadaran siswa untuk menjaga kesehatan tubuh.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar 4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, kerjasama,