• Tidak ada hasil yang ditemukan

keseimbangan perekonomian dalam model is (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "keseimbangan perekonomian dalam model is (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Keseimbangan Perekonomian

Keseimbangan Perekonomian

dalam Model IS-LM

dalam Model IS-LM

Tugas Teori Ekonomi Makro

Tugas Teori Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Iskandar, SE

Dosen Pengampu : Iskandar, SE

Disusun oleh : Ayu Oktavia Rahayu (09101010)

Disusun oleh : Ayu Oktavia Rahayu (09101010)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang

Jl. Borobudur no. 21 Malang

(2)

Buku Tamu

Teori-Kurva

IS-LM

Perubahan2 IS-LM

Bentuk& Keefektifan

Kesimpulan

Daftar Pustaka Akibat

Fiskal&Moneter

You want to know about

Me!

(3)

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The The General Theory of Employment Interest, and Money General Theory of Employment Interest, and Money (1936)

(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga , yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga sebagai variabel eksogen.

sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang

Kurva IS mewakili pasar barang

Kurva LM mewakili pasar uang

Kurva LM mewakili pasar uang

(4)

Variabel yang Variabel yang

menghubungkan pasar menghubungkan pasar uang dan pasar barang uang dan pasar barang

adalah tingkat suku bunga. adalah tingkat suku bunga. Yang menunjukkan bahwa Yang menunjukkan bahwa interaksi antara pasar

interaksi antara pasar barang dengan pasar barang dengan pasar uang menentukan

uang menentukan

(5)

Dalam perekonomian, Dalam perekonomian,

pengeluaran agregat yang pengeluaran agregat yang

direncanakan lebih kecil dari direncanakan lebih kecil dari

pada pendapatan nasional pada pendapatan nasional

(AE < Y) dan penawaran (AE < Y) dan penawaran

uang lebih besar dari pada uang lebih besar dari pada

permintaan uang (MS > MD) permintaan uang (MS > MD)

Kondisi A

Akibatnya :

Akibatnya :

Pembelanjaan

Pembelanjaan

agregat berkurang

agregat berkurang

dan tingkat bunga

dan tingkat bunga

menurun

(6)

Dalam Perekonomian, Dalam Perekonomian,

pengeluaran agregat yang pengeluaran agregat yang

direncanakan lebih besar dari direncanakan lebih besar dari

pada pendapatan nasional pada pendapatan nasional

(AE > Y) dan uang lebih (AE > Y) dan uang lebih

besar dari pada permintaan besar dari pada permintaan

uang (MS > MD)

Akibatnya :

Akibatnya :

Pembelanjaan

Pembelanjaan

agregat bertambah,

agregat bertambah,

tetapi harga bunga

tetapi harga bunga

menurun

menurun

(7)

Dalam Perekonomian Dalam Perekonomian

pengeluaran agregat yang pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar direncanakan lebih besar dari pada pendapatan dari pada pendapatan nasional (AE > Y) dan nasional (AE > Y) dan

penawaran uang lebih kecil penawaran uang lebih kecil dari pada permintaan uang dari pada permintaan uang (MS < MD)

Akibatnya : Perbelanjaan Akibatnya : Perbelanjaan

(8)

Dalam perekonomian Dalam perekonomian

pengeluaran agregat yang pengeluaran agregat yang

direncanakan lebih besar dari direncanakan lebih besar dari

pada pendapatan nasional pada pendapatan nasional

(AE > Y) dan penawaran (AE > Y) dan penawaran

uang lebih kecil dari pada uang lebih kecil dari pada

permintaan uang (MS < MD) permintaan uang (MS < MD)

Kondisi D

Akibatnya :

Akibatnya :

Perbelanjaan

Perbelanjaan

agregat berkurang

agregat berkurang

tetapi tingkat bunga

tetapi tingkat bunga

meningkat

meningkat

(9)

1.

1.

Investasi Perusahaan

Investasi Perusahaan

2.

2.

Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran Pemerintah

3.

3.

Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

a

Perubahan-perubahan Kurva IS-LM

Kenaikan I, G, X netto Kenaikan I, G, X netto menggeser kurva IS ke menggeser kurva IS ke kanan yang menjadikan kanan yang menjadikan

r

r00 naik r naik r11

Y

Y00 naik Y naik Y11

r

r1

r0

LM

IS1

IS0

Y Y Y

(10)

4.

4.

Pertambahan pajak

Pertambahan pajak

a

Perubahan-perubahan Kurva IS-LM

Kenaikan Tx netto Kenaikan Tx netto

(11)

5.

5. Pertambahan penawaran uangPertambahan penawaran uang

Kenaikan dalam MS dari MS

Kenaikan dalam MS dari MS00 ke MS ke MS11 akan diikuti penurunan akan diikuti penurunan

tingkat bunga dari r

tingkat bunga dari r00 ke r ke r11, perubahan penawaran ini tidak , perubahan penawaran ini tidak

akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM

akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM

kekanan LM

kekanan LM00 menjadi LM menjadi LM11, sehingga Y meningkat dari Y, sehingga Y meningkat dari Y00

menjadi Y

menjadi Y11

a

(12)

a

Perubahan-perubahan Kurva IS-LM

r

r0

r1

DM MS1

MS0

M 0

r

r0

r1

LM0

IS

Y Y Y

0

LM1

(13)

a.

a. Kebijakan EkspansionerKebijakan Ekspansioner

Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang

Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang

diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional

diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional

a

Akibat Kebijakan Fiskal dan Kebijakan

Moneter

 Kebijakan Fiskal EkspansionerKebijakan Fiskal Ekspansioner

G atau G atau Tx netto turun Tx netto turun  Y naikY naik MD naik MD naik  r naik r naik  

I turun I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak naikY naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak naik

 Kebijakan Moneter EkspansionerKebijakan Moneter Ekspansioner

MS naik MS naik  r turun r turun  I naik I naik  Y naik Y naik  MD naik MD naik  r r turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik

(14)

b.

b. Kebijakan KontraksionerKebijakan Kontraksioner

Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan

Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan

untuk mengurangi pendapatan nasional

untuk mengurangi pendapatan nasional

a

Akibat Kebijakan Fiskal dan Kebijakan

Moneter

 Kebijakan Fiskal KontraksionerKebijakan Fiskal Kontraksioner

G atau G atau Tx netto naik Tx netto naik  Y turun Y turun  MD turun MD turun  r turun r turun  I I naik

naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r tidak turunY turun lebih kecil dibandingkan jika r tidak turun

 Kebijakan Moneter EkspansionerKebijakan Moneter Ekspansioner

MS turun MS turun  r naik r naik  I turun I turun  Y turun Y turun  MD turun MD turun  

r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turunr naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun

(15)

 Daerah klasikDaerah klasik

Kurva LM sejajar dengan

Kurva LM sejajar dengan

sumbu tingkat suku bunga,

sumbu tingkat suku bunga,

akibat dari pemikiran para

akibat dari pemikiran para

ekonom klasik yang menafikan

ekonom klasik yang menafikan

variabel tingkat bunga dalam

variabel tingkat bunga dalam

setiap variabel

setiap variabel

a

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif

Kebijakan Moneter paling Efektif

r

r0

r1

IS LM1

(16)

 Daerah Jerat Daerah Jerat

Likuiditas

Likuiditas

Kurva LM sejajar

Kurva LM sejajar

dengan sumbu

dengan sumbu

pendapatan nasional

pendapatan nasional

nyata. Akibat asumsi

nyata. Akibat asumsi

tingkat bunga rendah

tingkat bunga rendah

sehingga harga

sehingga harga

surat-surat berharga, saham

surat berharga, saham

menjadi lebih tinggi

menjadi lebih tinggi

a

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif

Kebijakan Fiskal yang paling efektif

(17)

Daerah Tengah

Daerah Tengah

a.

a. Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional YKebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional Y00

ke Y

ke Y11 dan juga dapat menaikkan tingkat suku bunga r dan juga dapat menaikkan tingkat suku bunga r00 ke ke

r

r11

b.

b. Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat pendapatan Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat pendapatan

nasional dari Y

nasional dari Y00 ke Y ke Y11 dan juga menurunkan tingkat suku dan juga menurunkan tingkat suku

bunga r

bunga r00 ke r ke r11

a

(18)

a

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter pada Kurva LM

r

r0 r1

LM

IS0

IS1

Y Y

Y 0

r

r0

r1

LM0

IS

Y 0

LM1 (a)

(b)

(19)

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat

digunakan secara tepat pada saat, semakin datar

digunakan secara tepat pada saat, semakin datar

Kurva IS, semakin efektif kebijakan Moneter,

Kurva IS, semakin efektif kebijakan Moneter,

semakin datar kurva LM kebijakan Fiskal semakin

semakin datar kurva LM kebijakan Fiskal semakin

efektif

efektif

a

(20)

 Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro Makro Ekonomi edisi Keempatbelas,

Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.PT. Erlangga, Jakarta.

 Sukirno, Sadono, 2004, Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori Pengantar Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga,

edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

 Mankiw, N. Gregory, 2000, Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi Teori Makro Ekonomi

edisi keempat

edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta., Penerbit Erlangga, Jakarta.

Daftar Pustaka

(21)

My Name is Ayu Oktavia Rahayu

My Name is Ayu Oktavia Rahayu

I birthday is16 October 1990, and My birth place Nganjuk

I birthday is16 October 1990, and My birth place Nganjuk

My Village is beautiful, it is name Dsn. Jabon Wetan, Ds. Pandantoyo, Kec.

My Village is beautiful, it is name Dsn. Jabon Wetan, Ds. Pandantoyo, Kec.

Kertosono, Kab. Nganjuk

Kertosono, Kab. Nganjuk

And now, I Live in Malang, on Jln. Candi Bukirsari no 13, Mojolangu,Malang

And now, I Live in Malang, on Jln. Candi Bukirsari no 13, Mojolangu,Malang

I have The telephone number, is 085 730 385 982

I have The telephone number, is 085 730 385 982

Alhamdulillah I graduated from :

Alhamdulillah I graduated from :

1.

1. SD N 1 Pandantoyo, Kertosono 1997/2002SD N 1 Pandantoyo, Kertosono 1997/2002 2.

2. MTs N Nglawak, Kertosono 2002/2005MTs N Nglawak, Kertosono 2002/2005 3.

3. SMA N 1 Kertosono 2005/2008SMA N 1 Kertosono 2005/2008 4.

4. Wearnes Education Center 2008/2009 Wearnes Education Center 2008/2009

And now I have been registering in active Student STIE Asia Malang

And now I have been registering in active Student STIE Asia Malang

2009/2010

2009/2010

a

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Profitabilitas, leverage, dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Teknik Normalisasi digunakan untuk menghilangkan beberapa group elemen yang berulang, berikut ini adalah langkah- langkah normalisasi yang dilakukan dalam

Atmosfer dari planet merkurius terdiri dari gas natrium dan kalium yang sangat tipis sehingga kadang-kadang dikatakan bahwa planet ini tidak memiliki atmosfer.. Jarak

For the samples taken from the transplantation of the Artificial Colony (Ac) the cpm showed that with the progress of time the cpm declined, reaching it lowest cpm at 5 hours

Menurut Decymus dan Diana (2003) perhitungan arah kebijakan fiskal dengan menggunakan fiscal impulse dinilai lebih realible dibanding dengan hanya melihat kondisi

Saus umumnya memiliki tekstur yang agak kental yang dihasilkan dari pengolahan buah tomat dan ditambahkan bahan lain seperti gula, garam, bahan pewarna untuk meningkatkan warna

Data Primer Deskriptif Besar modal yang diperlukan untuk setiap unit penggilingan padi mobile rata-rata sebesar Rp.42.633.333/.. Berapa besar biaya yang dikeluarkan

Analisis komponen utama (AKU) terhadap rataan spektrum inframerah yang dihasilkan dari kombinasi segitiga kisi 6 ekstrak SDSBL menghasilkan jumlah proporsi kumulatif KU 1 dan KU