• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DAYA ALAM DAN KONSERVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUMBER DAYA ALAM DAN KONSERVASI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Konsep Dasar IPA 2 Dosen Pengampu : Dr. Peduk Rintayati, M. Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Ade Rahma Damayanti K7113001 2. Affif Firdaus S. K7113005 3. Aginia Ashari K7113006 4. Ahliyah Anis Yoga U. K7113007 5. Ajeng Putri Wijayanti K7113009 6. Ardiarti Bangun Wijaya K7113028 7. Diyah Putri M. K7113056

Kelas 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014

(2)

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan, sebagai pelengkap tugas mata kuliah KD IPA 2.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Peduk Rintayati, M. Pd. selaku pengampu mata kuliah KD IPA 2 dan berbagai pihak yang telah membimbing penulis menyusun makalah ini. Serta berbagai sumber yang telah penulis pergunakan sebagai referensi dalam makalah ini.

Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan baik, namun, apabila masih ada kekurangan penulis mohon kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, September 2014

Penulis

(3)

Kata Pengantar... ii Daftar Isi ... iii Daftar Gambar ... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sumber Daya Alam ... 2 B. Konservasi Sumber Daya Alam ... 24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan... 47 B. Saran... 47 Daftar Pustaka ... 48

(4)

Gambar 2.3. Pertemuan lempeng di Indonesia ... 4

Gambar 2.10. Membajak sawah menggunakan traktor ... 16

Gambar 2.11. Thiobacillus ferrooxidans. ... 20

Gambar 2.12. Pemotongan pohon menggunakan gergaji mesin ... 21

Gambar 2.13. Kertas ... 21

Gambar 2.14. Makanan kaleng ... 22

Gambar 2.15. Kain Sutera ... 23

Gambar 2.16. Lantai Marmer ... 23

Gambar 2.17. Taman Nasional Bunaken ... 28

Gambar 2.18. Taman Nasional Ujung Kulon ... 29

Gambar 2.19. Taman Nasional Way Kambas ... 29

Gambar 2.20. Taman Nasional Wakatobi ... 30

Gambar 2.21. Taman Nasional Bantimurung ... 31

Gambar 2.22. Taman Nasional Pulau Komodo ... 31

Gambar 2.23. Taman Nasional Raja Ampat ... 32

Gambar 2.24. Taman Hutan Raya Bukit Barisan ... 34

Gambar 2.25. Cagar Biosfer Tanjung Puting ... 41

Gambar 2.26. Zonasi Kawasan Cagar Biosfer ... 42

Gambar 2.27. Terasering ... 44

Gambar 2.28. Taman Suropati ... 45

Gambar 2.29. Taman gantung ... 46

(5)

Sumberdaya adalah sesuatu yang memiliki nilai guna. Sumberdaya alam adalah keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi dan sosial yang membentuk lingkungan sekitar kita. Hunker (1964 dalam Cutter, dkk, 2004) menyatakan bahwa sumberdaya alam adalah semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia. Semua bagian lingkungan alam kita (biji-bijian, pepohonan, tanah, air, udara, matahari, sungai) adalah sumberdaya alam.

Bagaimana keberadaan sumberdaya alam tersebut sangat tergantung pada pilihan-pilihan bentuk pengelolaan yang dilakukan oleh umat manusia. Biji, benih, pohon, air, udara, matahari, sungai, dikatakan sumberdaya ketika kita mengetahui nilai gunanya.

dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian sumber daya alam, hubungan sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam teknologi, serta konservasi sumber daya alam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian sumber daya alam?

2. Bagaimana hubungan sumber daya alam dan pemanfaatanya dalam teknologi?

3. Bagaimana konservasi sumber daya alam?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengurai pengertian sumber daya alam.

2. Menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pemanfaatanya dalam teknologi.

3. Menjelaskan konservasi sumber daya alam.

(6)

1. Pengertian Sumber Daya Alam

Kehidupan manusia di bumi ditunjang oleh tersedianya sumber daya alam. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling canggih sekalipun, manusia akan tetap tergantung pada sumber daya alam.

Gambar 2.1. Indonesia salah satu negara yang kaya sumber daya alam.

Secara sederhana, sumber daya alam dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang terdapat di alam, biotik maupun fisik yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencukupi kebutuhannya dalam meningkatkan kesejahteraannya. Berikut beberapa pengertian sumber daya alam menurut beberapa ahli.

a. Chapman (1969) mengatakan bahwa sumber daya adalah hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukannya. Selanjutnya ia membedakan adanya 3 pengertian

(7)

sumber daya, yaitu: 1) Persediaan total (total stock); 2) Sumber daya (resources); 3) Cadangan (reserve).

b. Isard (dalam Soerianegara, 1977), sumber daya alam adalah lingkungan dan bahan-bahan mentah yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan mensejahterakannya.

c. Suryanegara (1977), sumber daya alam adalah unsur-unsur alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.

d. Irelan (dalam Soerianegara, 1977), sumber daya alam adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

e. Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal (5) menyebutkan: “sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya hayati, sumber daya non hayati, dan sumber daya buatan”.

f. Katili (1983), sumber daya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Jadi, pengertian sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2. Faktor Keberadaan Sumber Daya Alam di Indonesia

Keberadaan sumber daya alam di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain berikut ini.

(8)

Gambar 2.2. Berbagai jenis tumbuhan buah yang tumbuh di Indonesia

b. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Letak geologis Indonesia menyebabkan di Indonesia banyak dijumpai rangkaian gunung aktif sehingga memungkinkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan. Berikut ini gambar pertemuan lempeng di Indonesia.

Gambar 2.3. Pertemuan lempeng di Indonesia

(9)

Klasifikasi sumber daya alam dikategorikan menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam diklasifikasikan seperti berikut:

1) Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut. Contoh materi magnetif, hematif, limotif, siderit, dan pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi atau baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia diantaranya: kerangka beton, bahan kendaraan, alat rumah tangga dan lain-lain.

2) Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam hewan disebut sumber daya alam hewani.

3) Sumber daya alam energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut contoh: bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah). Gas alam, batu bara dan kayu bakar merupakan sumber daya alam energi. Manusia menggunakan energi yang dihasilkan oleh sumber daya alam itu untuk memasak, menggerakan kendaraan,me sin industri dan lain-lain.

4) Sumber daya alam ruang, yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya, makin besar kenaikan jumlah penduduk sumber daya alam ruang semakin sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk mata pencaharian (pertanian dan perikanan) tempat tinggal, dan lain-lain.

(10)

b. Berdasarkan pemulihan, sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources) adalah sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Namun demikian, apabila pemanfaatannya tidak terkendali, sumber daya alam ini dapat habis atau punah. Contohnya : air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan.

a) Air

Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:

(1) sebagai sarana transportasi (2) sebagai sarana wisata/rekreasi (3) sebagai sarana irigasi/pengairan

(4) sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara.

Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang di pancarkan oleh matahari. Angin dapat di manfaatkan juga sebagai sumber energi dengan menggunakan pembangkit listrik kincir angin.

(11)

Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak di manfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu.Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. d) Hewan

Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.

e) Tumbuhan

Terdiri dari hutan, hutan merupakan unsur penting kehidupan karena hutan memiliki fungsi yang beragam. Pertanian, pesawahan dan berladang.

(12)

Gambar 2.4. Orang Utan

2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) merupakan sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalam waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Oleh karena itu, jumlahnya relatif tetap atau berkurang karena dimanfaatkan dan akhirnya pada saatnya nanti akan habis. Seperti bahan ambang (minyak bumi, batu bara, gas alam, besi dan timah) Bahan tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui termasuk dalam waktu yang sangat lama dari mineral-mineral yang terdapat di bumi maupundari makhluk hidup.

a) Minyak bumi

(13)

menghasilkan devisa negara. Indonesia menjadi anggota organisasi Pengekspor minyak (OPEC) meskipun akhir-akhir ini Indonesia juga mengimpor minyak bumi dalam julah yang besar.

b) Batu bara

Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga. Pada zaman dahulu batubara mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi. Batu bara dapat diekploitasi melalui dua cara yaitu penambangan terbuka dan penambangan tertutup. Berikut ini gambar batu bara sebagai salah satu contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Gambar 2.5. Batu Bara

c) Gas alam

Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, terutama metan, propan, dan butan.yang digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu LNG dan LPG.

d) Besi dan Timah

(14)

yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi. Ada dua macam timah yaitu timah primer dab timah sekunder. Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi.

c. Berdasarkan sifat, sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.

1) Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati (organik) materinya atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam organik antara lain kehutanan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Berikut ini gambar hutan sebagai salah satu contoh sumber daya alam hayati.

Gambar 2.6. Hutan 2) Sumber daya alam non hayati

(15)

dan energi. Berikut ini gambar air sebagai salah satu contoh sumber daya alam non hayati.

Gambar 2.7. Air

d. Berdasarkan lokasi, sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu sumber daya alam terrestrial dan sumber daya alam akuatik.

1) Sumber daya alam terrestrial

(16)

Gambar 2.8. Tanah

2) Sumber daya alam akuatik

Sumber daya alam akuatik adalah sumber daya alam yang terdapat di perairan, contohnya ikan, rumput laut dan energi gelombang. Berikut ini gambar ikan sebagai salah satu contoh sumber daya alam akuatik.

Gambar 2.9. Ikan

(17)

1) Sumber daya alam berupa benda meliputi benda padat, cair dan gas.

2) Sumber daya alam bukan benda meliputi keindahan alam dan tenaga surya.

f. Berdasarkan pembentukannya dibagi menjadi beberapa yaitu: 1) Sumber daya alam biotik, adalah sumber daya alam yang

terbentuk dari kehidupan atau sisa kehidupan. Contoh: minyak bumi dan batu bara.

2) Sumber daya alam abiotik adalah sumber daya alam yang terbentuk bukan dari kehidupan. Contoh: tembaga, bijih besi, emas, perak.

g. Sumber daya alam berdasarkan jumlah terdiri dari beberapa, yaitu:

1) Sumber daya yang di semua daerah ada dan jumlahnya banyak, seperti udara dan sinar matahari.

2) Sumber daya tidak di semua wilayah ada dan jumlah relatif terbatas, seperti minyak bumi, gas alam, emas perak, tembaga, timah dan batu bara.

4. Hubungan Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia menggunakan kemajuan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam tersebut haruslah dilakukan dengan cara dikelola secara bijaksana, sehingga dapat menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Di Indonesia pengelolaan sumber daya alam mengacu pada hukum dan undang-undang yang berlaku, antara lain UU No. 11 Tahun 1974 dan UU No. 4 Tahun 1982.

(18)

a. Melakukan usaha penyelamatan tanah dan air.

b. Melakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air, sumber-sumber air, dan daerah sekitarnya.

c. Mencegah terjadinya pencemaran air yang dapat merugikan pengguna dan lingkungannya.

UU No. 4 Tahun 1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup antara lain sebagai berikut :

a. Penyelarasan hubungan antara manusia dan lingkungannya sebagai salah satu bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

b. Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan terkendali.

c. Pembentukan manusia Indonesia yang cinta lingkungan dan berperan sebagai pembina lingkungan hidup melalui pendidikan lingkungan hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

d. Pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

e. Perlindungan negara dari berbagai pengaruh luar yang dapat merusak dan mencemarkan lingkungan.

Pengelolaan sumber daya alam pada prinsipnya dilakukan dengan empat tindakan sebagai berikut :

a. Konservasi dengan cara menghemat, memperbaiki, menghentikan pemborosan, dan menjaga atau merawat. Contohnya adalah mematikan apabila listrik tidak dipakai.

b. Reuse (penggunaan ulang/ penggunaan kembali).

(19)

penggunaan kembali secara konvensional adalah botol. Botol minuman bisa dipakai lagi sebagai tempat minum. Untuk fungsi berbeda, bisa dijadikan sebagai tempat pensil.

c. Recycling (daur ulang).

Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. Jika pengguanaan langsung tanpa melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan ulang.

d. Population control (mengatur pertumbuhan konsumen sumber daya alam).

Population control berarti pengendalian penduduk. Pengendalian penduduk di Indonesia sudah diubah menjadi pemenuhan hak-hak kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. Perubahan ini berpengaruh pada pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) dari yang semula terfokus pada pencapaian target demografis (peningkatan partisipasi masyarakat dalam ber-KB untuk meningkatkan (contraceptive prevalence rate) CPR dan menurunkan unmet need dalam upaya menurunkan total fertility rate/ TFR) menjadi lebih ke perluasan akses masyarakat terhadap KB dan peningkatan kualitas pelayanan dengan memperhatikan aspek Hak Asasi Manusia.

Berikut ini pengelolaan sumber daya alam dalam berbagai bidang kehidupan manusia, yang tentunya ditunjang oleh kemajuan teknologi.

a. Bidang Pertanian

(20)

(dengan lahan sempit), menjadi petani industri (dengan lahan luas). Aktivitas ini memberikan dampak sosial ekonomis kepada petani kecil yang kehilangan tanah garapan dan pekerjaan.

Contohnya dalam pengolahan tanah. Pengolahan tanah pertanian pada zaman dahulu menggunakan cangkul atau hewan berupa sapi atau kerbau, namun setelah teknologi berkembang pengolahan tanah menggunakan mesin traktor. Berikut ini gamabar teknologi pengolahan tanah.

Gambar 2.10. Membajak sawah menggunakan traktor b. Bidang Perikanan

Hasil perikanan laut tahun 2003 cenderung menunjukkan adanya penurunan jumlah. Untuk memperoleh hasil yang sama dengan waktu sebelumnya, diperlukan waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi karena makin menurunnya populasi ikan yang disebabkan tertangkapnya ikan-ikan yang masih kecil. Di samping itu, tidak ada kesempatan bagi ikan dewasa untuk berkembang biak.

c. Bidang Pertambangan

(21)

Kegiatan penambangan sendiri telah dilakukan oleh nenek moyang kita selama berjuta-juta tahun yang lalu. Tambanglah yang mendorong terjadinya eskalasi tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik, adanya istilah untuk zaman batu, zaman Perunggu, dan zaman Besi yang tiada lain merupakan istilah bahan tambang semakin mempertegas eksistensi ketergantungan manusia terhadap pertambangan. Sampai saat ini kita tidak mungkin hidup tanpa adanya barang hasil tambang, karena hampir di setiap fragmen kehidupan manusia sehari-hari kita dibantu oleh bahan-bahan tersebut, mulai dari perkakas yang terbuat dari logam seperti besi, emas, perak, tembaga, timbal, baja, dan lain-lain hingga Hidrokarbon yang berupa minyak bumi dan gas alam, maupun bahan makanan dan obat-obatan yang notabene merupakan bahan-bahan kimia yang diperoleh dari tambang. Bahkan di dalam metabolism tubuhpun, tubuh juga membutuhkan bahan tambang berupa logam-logam yang esensial yang diperlukan dalam metabolisme seperti zat besi, kalsium, kalium, natrium, dan lain-lain.

Di bidang ekonomi peran bahan tambang juga sangat vital, pergerakan pasar saham dunia pun selalu seiring dengan fluktuasi harga bahan bahan tambang. Sehingga terkadang sangat aneh jika ada seseorang yang menyatakan dirinya sebagai environmentalis sejati dan berteriak secara lantang “Saya Anti Tambang”, padahal orang tersebut tidak akan bisa hidup tanpa bahan tambang. Namun yang sangat penting untuk diteriakkan oleh yang mengaku sebagai environmentalis sejati tersebut adalah bahwa pertambangan harus dikelola secara arif dan bijaksana yang mengutamakan Kesejahteraan Masyarakat, mempertimbangkan keberlanjutan ketersediaan Bahan Tambang serta tetap menjaga keseimbangan lingkungan.

(22)

kepada alam dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. Ditambah lagi dengan era otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia cukup memperuncing permasalahan pengelolaan dan pemanfataan sumber daya alam di daerah terutama yang terkait dengan permasalahan lingkungan hidup, dimana masing-masing daerah berlomba-lomba melakukan eksploitasi kekayaan alam masing-masing tanpa memikirkan dampak negatif daripada eksploitasi sumber daya alam tersebut.

Ada perbedaan mencolok antara beberapa pemikiran tentang pemanfaatan sumber daya alam. Bagi sebagian orang yang sangat ekologis, dengan pemikiran bahwa lingkungan adalah segala-segalanya dan menjadi raja dari segala raja, tidaklah heran jika mempunyai anggapan bahwa kita tidak perlu mengeksploitasi sumber daya alam yang kita punyai, karena ketakutan kita yang berlebihan terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pendapat lain muncul dari kelompok orang-orang yang berpikiran sustainability, dimana mereka berfikiran untuk tetap memanfaatkan SDA secara bijak dengan mempertimbangan keberlanjutan ketersediaan Sumberdaya Alam tersebut pada generasi mendatang, dengan kata lain adanya Keseimbangan antara Eksploitasi dan Recovery. Golongan terakhir yaitu orang yang mengangap ke dua hal diatas sebagai pendapat yang lucu, mereka beranggapan bahwa sumber daya alam yang melimpah, bukan hanya sebagai simpanan belaka, justru itu adalah tantangan kita dalam mengolahnya dan memanfaatkannya demi kepentingan manusia sebanyak banyaknya dengan mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

(23)

rakyat, Keberlanjutan ketersediaan sumber daya alam, serta Tetap menjaga keseimbangan lingkungan.

Penggalian barang tambang sekarang biasa menggunakan bom, serta dalam pemisahannya, misalnya logam besi, menggunakan Thiobacillus ferrooxidans. Berikut ini gambar Thiobacillus ferrooxidans.

Gambar 2.11. Thiobacillus ferrooxidans.

d. Bidang Kehutanan

Hutan di Indonesia ada yang berperan sebagai hutan produksi, hutan rekreasi, dan hutan lindung. Hutan tersebut berfungsi sebagai tempat hidup berbagai jenis hewan dan berperan dalam menjaga iklim mikro di kawasan hutan. Di samping itu hutan berperan untuk menyimpan air tanah agar tanah tetap mengandung air dan dapat mencegah banjir serta erosi. Oleh sebab itu, dalam pengelolaan hutan perlu diperhatikan keseimbangan antara penebangan pohon dan penanamannya kembali.

1) Pengambilan hasil hutan

(24)

Gambar 2.12. Pemotongan pohon menggunakan gergaji mesin

2) Penggolahan hasil hutan

Semakin berkembangan zaman, hasil hutan tidak hanya digunakan untuk membangun rumah dan kayu bakar, tetapi juga bisa digunakan untuk membuat kertas. Berikut ini gambar kertas sebagai salah satu contoh kemajuan teknolog dalam mengolah hasil hutan.

Gambar 2.13. Kertas e. Bidang Industri

(25)

Semakin majunya teknologi, banyak cara yang digunakan oleh produsen makanan, dalam mengolah makanan menjadi beraneka macam demi menarik konsumen. Berikut ini gambar makanan kaleng sebagai salah satu contoh kemajuan teknologi di bidang industri pangan.

Gambar 2.14. Makanan kaleng

2) Industri sandang

(26)

Gambar 2.15. Kain Sutera

3) Industri papan

Untuk industri papan, sekarang digunakannya batu marmer dalam pembuatan berbagai bagunan, misalnya rumah, hotel, dan taman. Berikut ini gambar marmer yang digunakan untuk lantai bangunan.

(27)

Istilah konservasi sendiri berarti pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan, pengawetan, pelestarian.

Di Indonesia konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya mengacu pada hukum dan undang-undang yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 5 Tahun 1990. Menurut bab I pasal 1 angka 2 Undang-Undang-Undang-Undang tersebut, konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

1. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai macam bentuk konservasi hayati. Berikut ini bentuk-bentuk konservasi sumber daya alam hayati. a. Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di

darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan suaka alam meliputi cagar alam dan suaka marga satwa.

1) Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Berikut ini beberapa contoh cagar alam yang ada di Indonesia.

a) Cagar Alam Batu Gajah; Simalungun, Sumatera Utara, 0,80 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.

b) Cagar Alam Batu Ginurit; Labuhan Batu, Sumatera Utara, 0,50 ha, ZB No. 390/1934, 17 September 1934.

c) Cagar Alam Liang Balik; Labuhan Batu, Sumatera Utara, 0,31 ha, ZB No. 221/1936, 1 November 1936.

(28)

e) Cagar Alam Martelu Purba; Langkat, Sumatera Utara, 195,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 471/Kpts-II/93, 9 Februari 1993.

f) Cagar Alam Maninjau Utara-Selatan; Agam, Pariaman, Sumatera Barat, 22.106,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999. g) Cagar Alam Pangean I; Sawah Lunto, Sijunjung, Solok,

Sumatera Barat, 12.200,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999. h) Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur; Tanjung Jabung,

Jambi, 4.126,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 14/Kpts-II/2003, 7 Januari 2003.

i) Cagar Alam Sungai Batara; Tanjung Jabung Barat, Jambi, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 421/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

j) Cagar Alam Nusakambangan; Pemalang dan Cilacap, 1.205,00 ha. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

k) Cagar Alam Pulau Pombo; Maluku Tengah, Maluku, 4,68 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 392/Kpts-VI/1996, 30 Juli 1996.

l) Cagar Alam Gunung Sahuwai; Seram Bagian Barat, Maluku, 18,62 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 805/Kpts-II/1993, 30 Oktober 1993.

m) Cagar Alam Tafermaar; Maluku Tenggara Barat (Pulau Molu), Maluku, 3.039,30 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 415/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

2) Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Berikut ini beberapa contoh suaka margasatwa di Indonesia.

(29)

b) Suaka Margasatwa Gunung Leuser terletak di Daerah

f) Suaka Margasatwa Berbak terletak di Provinsi Jambi luasnya 190.000 ha

g) Suaka Margasatwa Way Kambas terletak di Provinsi Lampung luasnya 130.000 ha.

h) Suaka Margasatwa Bali Barat terletak di Pulau Bali luasnya 20.000 ha.

i) Suaka Margasatwa Gunung Rinjani terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat luasnya 40.000 ha.

j) Suaka Margasatwa Pulau komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur luasnya 31.000 ha.

k) Suaka Margasatwa Pulau Padar terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur luasnya 15.000 ha.

l) Suaka Margasatwa Pulau Rinca terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur luasnya 15.000 ha.

b. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

1) Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

(30)

a) Taman Nasional Bunaken, taman nasional ini sangat terkenal di seluruh dunia, terutama karena terumbu karangnya yang telah diakui dunia sebagai terumbu karang terlengkap. Taman nasional ini terletak di perairan laut sulawesi tepatnya di Manado Provinsi Sulawesi Utara. Pemerintah provinsi setempat sudah sering mengadakan iven tahunan yaitu Sail Bunaken yang diikuti oleh beberapa negara. Berikut ini gambar terumbu karang di Taman Nasional Bunaken.

Gambar 2.17. Taman Nasional Bunaken

(31)

Ujung Kulon. Berikut ini gambar Taman Nasional Ujung Kulon.

Gambar 2.18. Taman Nasional Ujung Kulon

c) Taman Nasional Way Kambas, terletak di provinsi Lampung. Taman Nasional Way Kambas merupakan pusat konservasi gajah terbesar di Indonesia. Selain gajah sumatera, di sini juga ada tempat penangkaran badak sumatera, orang utan sumatera, dan beberapa spesies hewan lainnya. Berikut ini kondisi Taman Nasional Way Kambas.

(32)

d) Taman Nasional Wakatobi, taman nasional ini memiliki nama yang sangat unik. Uniknya karena nama Wakatobi diambil dari empat pulau utama yang ada di dalam taman nasional ini yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Togian dan Binongko. Taman nasioanal ini sama halnya dengan taman nasioanl yang lainnya yaitu pusat konservasi dan perlindungan hewan dan tumbuhan di dalamnya. Taman Nasional Wakatobi terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut ini gambar Taman Nasional Wakatobi dari udara.

Gambar 2.20. Taman Nasional Wakatobi

(33)

Gambar 2.21. Taman Nasional Bantimurung

f) Taman Nasional Pulau Komodo, taman nasional ini menjadi salah satu kandidat tujuh keajaiban alam dunia. Saya sendiri sebagai warga negara Indonesia sangat bangga sekali mempunyai taman nasional seperti ini. Bukan karena itu juga melain kan karena Tman Nasional Pulau Komodo merupakan habitat terakhir naga komodo di dunia. Jadi apabila kita tidak melindungi hewan tersebut maka cepat atau lambat hewan itu akan punah.

Gambar 2.22. Taman Nasional Pulau Komodo

(34)

kepulauan ini sangat indah dan sangat asri terdiri dari ratusan pulau kecil yang membentuk gugusan kepulauan Raja Ampat. Taman Nasional Kepulauan Raja Ampat sayang sekali kurang diminati oleh wisatawan, terutama karena ongkos transportnya yang sangat mahal menjadi kendala tersendiri bagi tempat ini. Saya juga merekomendasikan tempat ini patut untuk anda kunjungi.

Gambar 2.23. Taman Nasional Raja Ampat

2) Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman hutan raya di Indonesia sedikitnya ada 22 lokasi. Taman Hutan Raya (Tahura) tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Taman Hutan Raya (grand forest park) merupakan salah satu kawasan pelestarian alam selain Taman Nasional dan Taman Wisata Alam. Fungsinya hampir mirip dengan Kebun Raya meskipun memiliki perbedaan terutama dalam hal koleksi tanaman.

(35)

koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Dari pengertian itu Taman Hutan Raya (grand forest park) merupakan bentuk pelestarian alam terkombinasi, antara pelestarian eks-situ dan in-situ. Sehingga sebuah Tahura dapat ditetapkan baik dari hutan alam maupun hutan buatan. Namun demikian, fungsi yang jelas sebuah hutan raya adalah sebagai ‘etalase’ keanekaragaman hayati, tempat penelitian, tempat penangkaran jenis, serta juga sebagai tempat wisata.

Fungsi Taman Hutan Raya sebagai ‘etalasi’ keanekaragaman hayati dan tempat penyelamatan jenis tumbuhan tertentu, yang mulai langka, terancam hampir mirip dengan kebun raya. Namun berbeda dengan kebun raya yang bisa mengoleksi tumbuhan dari berbagai daerah, koleksi tanaman dalam Tahura sebagian besar (sekitar 80 %) haruslah tanaman lokal (bioregion) di mana Tahura tersebut berada dan sisanya boleh diisi dengan tanaman dari bioregion lain.

(36)

Gambar 2.24. Taman Hutan Raya Bukit Barisan

c) Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Sumatera Barat. Berlokasi di Padang dengan area seluas 12.100 ha. Penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 193/Kpts-II/1993, 27 Maret 1993.

d) Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Riau. Berada di Kampar dengan luas 6.172 ha yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 348/Kpts-II/1999, 26 Mei 1999.

e) Taman Hutan Raya Thaha Syaifudin, Jambi. Lokasinya di kabupaten Batanghari dengan luas 15.830 ha yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 94/Kpts-II/2001, 15 Maret 2001.

f) Taman Hutan Raya Raja Lelo, Bengkulu. Berada di kabupaten Bengkulu Utara dengan luas 1.122 ha. Penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 21/Kpts/VI/1998, 7 Januari 1998.

g) Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman, Lampung. Terdapat di Lampung Selatan dengan area seluas 22.245 ha yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 679/Kpts-II/1999, 1 September 1999. h) Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Jawa Barat. Berlokasi di

(37)

Keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 1995, 14 Januari Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 276/Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.

k) Taman Hutan Raya Ngargoyoso, Jawa Tengah. Tempatnya di Kabupaten Karanganyar dengan luas mencapai 231 ha. Penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 233/Kpts-II/2003, 15 JulI 2003.

l) Taman Hutan Raya Gunung Bunder, Yogyakarta. Terdapat di Kabupaten Gunung Kidul dengan kawasan seluas 617,00 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 353/Menhut-II/2004, 28 September 2004.

m) Taman Hutan Raya R. Suryo, Jawa Timur. Kawasannya meliputi Gunung Arjuno dan Cagar Alam Lalijiwo di Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu dengan luas 27.868,30 Ha. Ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 80/Kpts-II/2001, 19 Mei 2001.

n) Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali. Lokasinya di kabupaten Badung dengan luas 1.392 ha. Ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 067/Kpts-II/1988, 15 Februari 1988.

o) Taman Hutan Raya Nuraksa, Nusa Tenggara Barat. Terletak di kabupaten Lombok Barat dengan luas 3.155 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 244/Kpts-II/1999, 27 April 1999. p) Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Yohanes, Nusa Tenggara

(38)

ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 1996, 11 Oktober 1996.

q) Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara dengan kawasan seluas 61.850 ha yang ditetapkan

s) Taman Hutan Raya Murhum; Sulawesi Tenggara. Berlokasi di Kendari dengan luas 7.877 ha. Ditetapkan sebagai Tahura melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 103/Kpts-II/1999, 2 Maret 1999.

t) Taman Hutan Raya Palu, Sulawesi Tengah. Terletak di Sulawesi Tengah. Kawasan konservasi ini menempati lahan seluas 8.100 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No: 461/Kpts-11/1995, 4 September 1995.

u) Taman Hutan Raya Poboya Paneki, Sulawesi Tengah. Di Donggala dengan luas 7.128 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 24/Kpts-II/1999, 9 April 1999.

v) Taman Hutan Raya Bontobahari, Sulawesi Selatan. Terdapat di Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan luas 3.475 ha. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 721/Menhut-II/2004, 1 Oktober 2004.

3) Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

a) Taman Wisata Alam Kerandangan

(39)

sebagai wisata trekking, karena kontur alamnya yang berupa dataran, agak datar dan bergelombang, juga memiliki bukit dan tebing yang curam. Ketika musim penghujan tiba, kita dapat menyaksikan dua buah air terjun Putri Kembar dan Air Terjun Gua Walet. Ketiga air terjun tersebut tak sampai berjarak dua kilometer dari Pondok Kerja.

Melintasi kawasan hutan asli, untuk menuju Air Terjun Gua Walet setinggi 2 meter dan Air Terjun Putri Kembar setinggi 7 meter ini, jalur trekking yang harus dilalui sudah rapi. Satwa yang bisa dijumpai selama trekking antara lain kupu-kupu langka, kera hitam, yang disebut juga lutung atau Ebony Leaf Monkey.

b) Taman Wisata Alam Tanjung Tampa

Selain menawarkan keindahan wisata perbukitan dengan hutannya yang sejuk, Taman Wisata Alam Tanjung Tampa juga memiliki pantai yang indah. Gelombang yang tidak begitu besar menyebabkan kawasan ini cocok untuk snorkeling dan sunbathing. Pantainya memiliki hamparan pasir putih, dan ombaknya sangat tenang.

c) Taman Wisata Alam Pelangan

Apa yang ditawarkan oleh Taman Wisata Alam Pelangan sebenarnya tak jauh berbeda dengan Taman Wisata Alam hutan, anda bisa melakukan forest trekking.

d) Taman Wisata Alam Suranadi

(40)

Taman Wisata Alam Suranadi ini tetap asri terlindungi. Masih banyak dapat kita jumpai pohon dengan diameter hingga 1,5 meter dan merupakan hutan lembab sehingga masih banyak jamur dan serangga bisa hidup di tanah.

Dua buah pohon yang masih bisa dijumpai sebagai contoh adalah Pohon Pulai dan Pohon Beringin. Banyak juga bisa kita jumpai pohon merambat di hutan ini. Kegiatan yang dapat dilakukan di Taman Wisata Alam Suranadi antara lain camping dan outbond.

e) Taman Wisata Alam Gunung Tunak

Di ujung selatan Pulau Lombok, terdapat taman wisata alam Gunung Tunak. Taman wisata alam Gunung Tunak dapat kita jadikan lokasi pengamatan burung, karena tak jarang dapat ditemui gundukan tanah yang merupakan sarang burung langka seperti burung gosong kaki merah. Ada juga hewan liar seperti rusa timor yang bisa anda jumpai di sini.

Selain wisata alam hutan, di Taman Wisata Alam Gunung Tunak ini anda juga bisa mendapati keindahan pantai terusan Kuta. Meskipun masih satu rangkaian dengan Pantai Kuta, namun pantai yang ada di Taman Wisata Alam Gunung Tunak ini masih relatif jarang dijamah wisatawan.

f) Taman Wisata Alam Bangko Bangko

Berbeda dengan beberapa pantai yang bisa ditemukan di taman wisata alam lainnya, di Bangko-Bangko ini pantainya bisa digunakan sebagai lokasi kegiatan surfing. Para pemula dalam kegiatan surfing ini biasanya memilih Bangko-Bangko sebagai tempat belajar karena tipe ombaknya yang berkejar-kejaran, namun relatif tidak terlalu tinggi.

(41)

sejarah berupa puing benteng pada masa Jepang berkuasa, dan sebuah meriam.

c. Cagar biosfer (Biosphere Reserves) merupakan situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme – United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal.

Cagar Biosfer menjadi kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam, cagar biosfer adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan pada tingkat regional.

Di seluruh dunia terdapat 564 situs dari 109 negara yang ditetapkan oleh MAB-UNESCO sebagai cagar biosfer. Indonesia sendiri memiliki 7 kawasan yang ditetapkan sebagai cagar biosfer. Ketujuh kawasan cagar biosfer di Indonesia yaitu sebagai berikut.

1) Cagar Biosfer Cibodas. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Cibodas terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat) dengan kawasan inti seluas seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.

2) Cagar Biosfer Komodo. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Komodo terdapat di Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur) dengan kawasan inti seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada tahun 1990.

3) Cagar Biosfer Lore Lindu. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Lore Lindu terdapat di Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah) dengan kawasan inti seluas 229.000 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.

(42)

Puting (Kalimantan Tengah) dengan kawasan inti seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.

Gambar 2.25. Cagar Biosfer Tanjung Puting

5) Cagar Biosfer Gunung Leuser. Ditunjuk tahun 1981, Cagar Biosfer Gunung Leuser terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser (Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara) dengan kawasan inti seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.

6) Cagar Biosfer Siberut. Ditunjuk tahun tahun 1981, Cagar Biosfer Siberut terdapat di Taman Nasional Siberut (Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat) dengan kawasan inti seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.

7) Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Ditunjuk dan ditetapkan pada tahun 2009, Cagar Biosfer terdapat di Riau dengan kawasan inti seluas 174.500 ha yang terdiri atas perpaduan antara kawasan konservasi (Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Suaka Margasatwa Bukit Batu) dan hutan produksi milik swasta yang tidak dikonversi.

(43)

Gambar 2.26. Zonasi Kawasan Cagar Biosfer

Berikut ini penjelasan mengenai zonasi kawasan cagar biosfer. 1) Area inti (Core Area) adalah kawasan konservasi atau kawasan

lindung dengan luas yang memadai, mempunyai perlindungan hukum jangka panjang, untuk melestarikan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya.

2) Zona penyangga (Buffer Zone) adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti dan teridentifikasi, untuk melindungi area inti dari dampak negatif kegiatan manusia.

3) Area transisi (Transition Zone) adalah wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau berdampingan dengan zona penyangga.

Ketujuh situs Cagar Biosfer di Indonesia masih terpusat di Indonesia bagian barat. Tiga situs terdapat di Pulau Sumatera dan masing-masing satu kawasan di Pulau Kalimantan, Jawa, dan Tenggara. Karena itu, saat ini pemerintah tengah mengkaji pendirian cagar biosfer di berbagai wilayah di Indonesia bagian timur utamanya di kawasan Maluku dan Papua.

(44)

Selain konservasi sumber daya alam hayati, terdapat pula konservasi sumber daya alam non hayati, seperti konservasi tanah, konservasi air, konservasi udara, dan konservasi energi.

a. Konservasi Tanah

Pengertian dari konservasi tanah adalah upaya untuk mempertahankan, memelihara, memperbaiki/merehabilitasi, dan meningkatkan jumlah daya tanah, agar berdaya guna optimum sesuai dengan pemanfaatannya atau fungsinya. Konservasi meliputi masalah-masalah sebagai berikut:

1) Benefisiasi : mempertahankan serta mempertinggi fungsi, manfaat atau faedah sumberdaya tertentu.

2) Preservasi : pemeliharaan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas sumberdaya tertentu sepanjang waktu.

3) Restorasi : pemeliharaan, perbaikan untuk meningkatkan manfaat dan perkembangan sumber-sumber biotik.

4) Reklamasi : mengubah sumber-sumber yang tidak produktif atau tidak berguna, menjadi produktif dan bermanfaat kembali. 5) Efisiensi : pemanfaatan atau pengeluaran sesuatu sumber yang

tidak boros atau berlebihan tetapi sesuai dengan keperluan atau kebutuhan.

6) Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang (Recycling dan Reuse) : upaya untuk mengolah ulang atau mendaur ulang bahan-bahan, sisa (waste) menjadi barang baru untuk bisa dipergunakan kembali.

(45)

Gambar 2.27. Terasering b. Konservasi Air

Penghematan air atau konservasi air adalah perilaku yang disengaja dengan tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode teknologi atau perilaku sosial. Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang dapat merusak serta tersedianya air pada musim kemarau.

Usaha konservasi air bertujuan untuk:

1) Untuk menjamin ketersediaan untuk generasi masa depan, pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.

2) Penghematan energi - Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar.

3) Konservasi habitat - Penggunaan air oleh manusia yang diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air, termasuk usaha-usaha baru pembangunan waduk dan infrastruktur berbasis air lain (pemeliharaan yang lama).

c. Konservasi Udara

(46)

oleh asap knalpot kendaraan atau pun polusi yang disebabkan oleh pabrik – pabrik, yang akan menyebabkan ozon semakin menipis akibat cfc (cloro floro carbon) yang dikeluarkan oleh air conditioner maupun kulkas, konservasi ini pun sangat penting bagi manusia karena banyak dampak yang akan timbul apabila udara yang bersih ini semakin tercemar.

Gambar 2.28. Taman Suropati

d. Konservasi Energi

Konservasi energi merujuk pada pengurangan pemakaian energi untuk berbagai tujuan dan kegiatan industri. Tujuan utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil karena mereka masih merupakan bahan bakar yang dominan.

Konservasi energi juga dapat membantu lingkungan kita. Menghemat energi berarti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan ini berarti mengurangi emisi CO2. Selama ini, peningkatan emisi CO2 dianggap oleh banyak ilmuwan sebagai penyebab utama di balik meningkatnya dampak perubahan iklim.

(47)

lebih baru, daur ulang, atau menggunakan sepeda dan jalan kaki saat bepergian.

Konsumsi energi terus meningkat di seluruh dunia, dan dengan munculnya raksasa ekonomi baru seperti Cina dan India ,dunia akan semakin haus energi.

Rasa hasus terhadap energi biasanya terpuaskan dengan meningkatkan produksi energi dan negara-negara di dunia cenderung lupa mengenai konservasi energi sebagai cara terbaik untuk bereaksi terhadap permintaan energi yang meningkat, karena konservasi energi lebih baik dari sudut pandang lingkungan maupun ekonomi bila dibandingkan dengan peningkatan produksi energi (biasanya dalam bentuk impor BBM asing).

Oleh karena itu, kita harus lebih memperlajari hal-hal mengenai konservasi energi dan mempelajari metode konservasi energi yang dapat menghemat uang serta melindungi planet kita.

(48)

Sumber daya alam merupakan sesuatu hal yang sangat membutuhkan perhatian dari semua orang karena memiliki peranan penting bagi kelangsungan pemenuhan kebutuhan manusia. Banyak manfaat yang selama ini telah di nikmati oleh manusia, hanya saja manusia kurang begitu mengerti bagaimana cara untuk melestarikannya. Oleh karenanya, pertama kita harus tau jenis-jenis sumber daya alam itu sendiri. Apakah sumber daya alam yang dapat di perbaharui, atau sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Banyak program yang diluncurkan oleh pemerintah demi melestarikan sumber daya alam di Indonesia, yaitu dengan melakukan konservasi sumber daya alam.

B. SARAN

1. Sebelum memanfaatkan sumber daya alam di lingkungan sekitar kita, cobalah untuk memikirkan dan melakukan cara melestarikannya, agar sumber daya alam yang ada tetap lestari. 2. Hindari penebangan pohon yang berlebihan karena akan

berdampak pada bencana banjir dan kekurangan air.

3. Segera lakukan upaya kerjasama dengan pihak di daerah yang menangani pelestarian lingkungan apabila ada masalah.

(49)

September 2014.

https://www.facebook.com/GudangIlmu/posts/432416346904131 diakses tanggal

9 September 2014.

http://yosiyusilawatiochie.blogspot.com/2011_06_01_archive.html diakses tanggal 9 September 2014.

http://www.scribd.com/doc/59109558/Mendefinisikan-Ulang-Target-Group-Program-KB diakses tanggal 9 September 2014.

http://lingkungan.kampung-media.com/2014/01/29/pertambangan-dan-pengelolaan-sumber-daya-alam-612 diakses tanggal 9 September 2014.

Gambar

Gambar 2.1. Indonesia salah satu negara yang kaya sumber daya alam.
Gambar 2.2. Berbagai jenis tumbuhan buah yang tumbuh di Indonesia
Gambar 2.4. Orang Utan
Gambar 2.5. Batu Bara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Temuan yang menarik dari pengolahan data antara variabel Persepsi Nilai dengan Kepuasan adalah tidak ada pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel tersebut karena

waktu proses integrasi, dalam artikel ini dipaparkan teknis menurunkan beberapa skema implisit untuk menyelesaikan MNAPDB orde satu dengan asumsi bentuk fungsi

reference to himself or herself as an object. 11 Definisi ini dengan tegas mengatakan bahwa konsep diri menggambarkan bagaimana sikap orang tersebut terhadap dirinya.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses tuturan ritual adat Mosooli, formula mantranya, serta fungsi ritual tersebut

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan pembuatan dan pelaksanaan LKS tematik, 2) mendeskripsikan kendala guru dalam pembuatan dan pelaksanaan pembelajaran

Penduduk Desa Sukasari memiliki latar belakang yang bisa di bilang cukup memprihatinkan,karena jika melihat dari segi lokasi yang mereka tinggali saat ini masih banyak

)3isiko deteksi adalah risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan oleh auditor  untuk menurunkan risiko audit ke tingkat yang dapat diterima tidak akan mendeteksi suatu kesalahan

Penelitian Hardiani (2011) tentang bioremediasi logam timbal (Pb) dalam tanah terkontaminasi limbah sludge industri kertas proses deinking menunjukkan, pada penambahan inokulum