Editor: Drs. Nawawi, M.Ag
LEMBAR TIM PENYUSUN
Melukis Pelangi di Sukasari
Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
©GERGET2016_Kelompok KKN 127 ISBN 978-602-6670-85-4
Tim Penyusun
Editor Drs. Nawawi, M.Ag Penyunting Djaka Badranaya, ME Penulis Estri Pintari, dkk. Layout Budi Nugraha Design Cover Nadia Sofihara
Kontributor Rista Aslin Nuha, Abdul Piqri, Meilia Putri Zaida, Raudhotul Jannah, Rosita, Erik Rif’ad H.P, Hasan Abdurrahman, Yudistira Perdana Imandiar.
Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)- LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 127 di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor yang berjudul: Melukis
Pelangi di Sukasari telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 14 Juli 2017
Dosen Pembimbing Koordinator Program KKN-PpMM
Drs. Nawawi, M.Ag Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19561109 199103 1 001 NIP. 19710217 199803 1 002
Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008
Kebersamaan akan lebih berarti ketika kita kehilangan, dan kehilangan
akan lebih berarti ketika sudah tak lagi tegur sapa
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, kami KKN
GERGET mampu menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016.
Buku Melukis Pelangi di Sukasari merupakan laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok KKN GERGET. Dalam Penyusunan buku laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran, dorongan, serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membuka mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru terbaik bagi penulis. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kami dukungan berupa materi dan non-materi, sehingga program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh KKN GERGET dapat terselenggara dengan baik. Walaupun begitu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang kami selenggarakan. Semoga program yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat dan dapat dikembangkan oleh masyarakat di Desa Sukasari. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, diantaranya:
1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA yang telah memberi izin dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
2. Kepala KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Djaka Badranaya, ME yang telah memberikan penulis pengetahuan yang luas mengenai KKN.
3. Koordinator KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Eva Nugraha, M.Ag, yang telah membimbing kami dalam menyusun buku laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN)
4. Dosen Pembimbing, Drs. Nawawi, M.Ag yang telah mendampingi kami sebelum, saat pelaksanaan KKN maupun setelahnya.
5. Kepala Desa Sukasari, Bapak Suryanto yang telah membantu dalam berbagai hal demi kelancaran berjalannya kegiatan KKN GERGET.
6. Ketua RW 03 Desa Sukasari, Bapak Ruhiyatna yang sangat membantu kami dalam mengadakan kegiatan KKN di Kampung Pasir Jeruk, Desa Sukasari.
7. Ketua RW 04 Desa Sukasari, Bapak Muhyani yang telah banyak membantu banyak hal dalam berlangsungnya kegiatan KKN kami di Kampung Lame, Desa Sukasari.
8. Ibu Nuah beserta keluarga yang telah mengizinkan kami untuk menetap di rumahnya selama satu bulan pada pelaksanaan KKN. 9. Seluruh warga Desa Sukasari yang telah ikut berpartisipasi dalam
kegiatan KKN tidak dapat kami sebutkan satu-persatu namun tidak mengurangi rasa hormat kami.
Seluruh orang tua anggota kelompok KKN GERGET atas dukungan dan do’anya sehingga kegiatan KKN selama sebulan dapat berjalan dengan lancar.
Semoga buku ini memberi manfaat bagi para pembaca dan kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk memperbaiki program KKN di masa datang.
Ciputat, 19 Januari 2017
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN _____________________________________ iii KATA PENGANTAR _________________________________________ iv DAFTAR ISI _______________________________________________ viii DAFTAR TABEL ___________________________________________ iviii DAFTAR GAMBAR __________________________________________ xi TABEL IDENTITAS KELOMPOK ______________________________ xiii RINGKASAN EKSEKUTIF ____________________________________ xv PROLOG __________________________________________________ xvii BAB I PENDAHULUAN ________________________________________ 1 A. Dasar Pemikiran _________________________________________ 1 B. Kondisi Umum Desa Sukasari ______________________________ 3 C. Permasalahan ___________________________________________ 3 D. Profil Kelompok KKN-PpMM 127 ___________________________ 4 E. Fokus atau Prioritas Program ______________________________ 7 F. Sasaran dan Target _______________________________________ 8 G. Jadwal Pelaksanaan Program ______________________________ 10 H. Pendanaan dan Sumbangan _______________________________ 11 I. Sistematika Penyusunan _________________________________ 11 BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ____________________ 13 A. Metode Intervensi Sosial _________________________________ 13 B. Pendekatan dan Pemberdayaan Masyarakat _________________ 15 BAB III KONDISI WILAYAH DESA SUKASARI ___________________ 17 A. Sejarah Singkat Desa Sukasari _____________________________ 17 B. Letak Geografis Desa Sukasari ____________________________ 18 C. Struktur Penduduk _____________________________________ 20
D. Sarana Dan Prasarana Desa Sekasari, Rumpin, Bogor. _________ 23 BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN __________________________________________ 29 A. Kerangka Pemecahan Masalah ___________________________ 29 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada
Masyarakat ______________________________________________ 38 C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada
Masyarakat ______________________________________________ 50 D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil: __________________________ 55 BAB V PENUTUP ___________________________________________ 57 A. Kesimpulan __________________________________________ 57 EPILOG ___________________________________________________ 62 A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ____________ 63 B. Penggalan kisah inspiratif KKN ___________________________ 67 DAFTAR PUSTAKA ________________________________________ 165 BIOGRAFI SINGKAT _______________________________________ 167 Lampiran 1 Tabel Kegiatan Individu ____________________________ 174 Lampiran 2 Sertifikat dan Surat-Surat ___________________________ 179 Lampiran 3 Foto-Foto Kegiatan _______________________________ 204
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Prioritas Program……….……….7
Tabel 1.2: Sasaran dan Target ... 8
Tabel 1.3: Jadwal Pra KKN-PpMM 2016 ... 11
Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program KKN ... 11
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ... 12
Tabel 1.6: Pendanaan dan Sumbangan ... 12
Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 24
Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian ... 25
Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 26
Tabel 3.4: Sarana dan Prasarana Desa Sukasari ... 27
Tabel 3.5: Sarana dan Prasarana Keagamaan Desa Sukasari ... 28
Tabel 3.6: Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Sukasari ... 28
Tabel 3.7: Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa Sukasari ... 29
Tabel 3.8: Sarana dan Prasarana Olahraga Desa Sukasari ... 30
Tabel 3.9: Sarana dan Prasarana Desa Sukasari ... 30
Tabel 4.1: Analisis SWOT Bidang Pendidikan ... 33
Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Sosial... 36
Tabel 4.3 : Matriks SWOT Bidang Hukum……….…………..38
Tabel 4.4: Matriks SWOT Bidang Keagamaan... 41
Tabel 4.5: Pelayanan Kegiatan Belajar Mengajar ... 44
Tabel 4.6: Pelayanan Taman Baca ...45
Tabel 4.7: Pelayanan Konsultasi Hukum ... 47
Tabel 4.8: Pelayanan Pembuatan Marka Jalan ... 48
Tabel 4.9: Perayaan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus ... 50
Tabel 4.10: Pelayanan Turnamen Sepak Bola ... 51
Tabel 4.11: Pelayanan Penyediaan Fasilitas Masjid dan Mushalla... 53
Tabel 4.12: Pelayanan Pengecatan Tugu ... 55
Tabel 4.13: Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ... 57
Tabel 4.14: Kegiatan Penyuluhan Percatatan Pernikahan………..…………58
“
Selalu berikan senyumanmu dimanapun dan kapanpun agar hidupmu
selalu diiringi keberkahan dari Tuhan.”
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 :Logo KKN GERGET ... 4
Gambar 3.1:Peta Lokasi Desa Sukasari........19
Gambar 3.2:Denah Lokasi Posko KKN GERGET…….……… ……….20
Gambar 3.3: Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ……..………..22
Gambar 3.4:Grafik Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian…………22
Gambar 3.5:Grafik Jumlah Penduduk Tingkat Pendidikan……… ………24
Gambar 3.6:Grafik Sarana dan Prasarana Keagamaan………..25
Gambar 3.7:Grafik Sarana dan Prasarana Kesehatan………. ………26
Gambar 3.8 : Grafik Sarana dan Prasarana Olahraga………...………27
Gambar 3.9: Sarana Prasarana Kantor Desa Sukasari……….……….28
Gambar 3.10: Sarana Pendidikan……..……….………28
Gambar 3.11 : Sarana Olahraga Desa Sukasari………..………28
Gambar 3.12: Sarana Keagamaan Desa Sukasari………….………..29
Gambar 4.1: Kegiatan Belajar Mengajar………..………41
Gambar 4.2:Pelayanan Taman Baca ... 43
Gambar 4.3:Pembuatan Marka Jalan ... 45
Gambar 4.4:Perayaan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus ... 47
Gambar 4.5:Turnamen Sepak Bola ... 48
Gambar 4.6:Penyediaan Fasilitas Masjid dan Mushalla ... 50
Gambar 4.7: Pengecatan Tugu... 51
Gambar 4.8: Penyuluhan Kesehatan...53
Gambar 4.9: Penyuluhan Pencatatan Pernikahan...55
Gambar 4.10: Workshop Kewirausahaan...57
Gambar 5.1 : Sekretaris Kepala Desa Sukasari ………. ... ……....63
Kebersamaan adalah memahami. Maka yang tak sabar mendengar dan
mengerti, harus sabar dengan sepi dan sendiri.
xiii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode : 01/ Bogor/ Rumpin/ 127
Desa : Sukasari [48]
Kelompok : GERGET (Gerakan Edukasi Rakyat Go
Excellent Transformation)
Dana : Rp 17.600.000,-
Jumlah Mahasiswa : 11 orang Jumlah Kegiatan : 14 kegiatan Jumlah Pembangunan : 3 Kegiatan
Fisik Revitalisasi Masjid dan Mushalla, Pembuatan Marka Jalan dan Pengecatan Kembali Tugu Desa
1.4.48
127
Jika kamu menyalakan lampu untuk orang lain, hal tersebut juga akan
menerangi jalanmu.
xv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku Melukis Pelangi di Sukasari disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Sukasari Kec. Rumpin Kabupaten Bogor selama 31 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat dikelompok ini, yang berasal dari 7 Fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan KKN GERGET (Gerakan Edukasi Rakyat Go Excellent Transformation), dengan nomor kelompok 127. Kami dibimbing oleh Bapak Drs. Nawawi, M.Ag, beliau adalah Dosen Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas Adab dan Humaniora. Tidak kurang dari 12 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada 2 RW dan 8 RT, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sebesar Rp17.600.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp11.000.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-, dan sumbangan sponsor Rp1.600.000,-.
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:
1. Meningkatnya peran dan kesadaran masyarakat dalam membangun desa.
2. Bertambahnya motivasi peserta didik di SD, SMP untuk meningkatkan prestasi dan melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi.
3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bertambahnya pengetahuan anak-anak SD mengenai bahaya dan risiko menggunakan NARKOBA.
5. Meningkatnya kesadaran warga mengenai pentingnya memiliki buku nikah dan memberikan konsultasi bagi warga dalam mengurus buku nikah.
6. Warga memiliki keahlian untuk mengolah limbah sampah menjadi kerajinan tangan.
7. Bertambahnya pembangunan fisik atau renovasi bangunan, antara lain: Tugu Batas Desa, Marka Jalan, dan Renovasi Masjid.
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:
1. Terbatasnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, pihak sponsor, dan desa.
2. Terbatasnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.
3. Akses jalan menuju desa yang rusak di mana truk-truk besar tidak pernah berhenti melewati jalanan Rumpin, selain itu kendala lain adalah jalanan yang berlubang, becek, berdebu dan penerangan jalan yang sangat kurang.
4. Jarak antara desa dengan pasar yang cukup jauh sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak jika ingin membeli peralatan atau pun konsumsi untuk kegiatan.
Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya kami bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kurangnya waktu pelaksanaan untuk penyuluhan atau seminar kegiatan yang bermanfaaat bagi masyarakat. Seperti halnya seminar yang seharusnya dilakukan secara berkesinambungan. 2. Publikasi dan sosialisasi yang seharusnya dilakukan jauh hari
sebelum acara supaya setiap warga mengetahui adanya kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
3.
Fasilitas desa yang kurang memadai seperti sound system dan pendingin ruangan (karena hawa di desa panas)xvii PROLOG
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala berkat pertolongan-Nya, saya dan mahasiswa bimbingan saya dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. KKN ini diadakan setiap tahun sekali dan sebagai implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. Selama sebulan lamanya KKN ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Juli sampai dengan 25 Agustus 2016. Saya sebagai dosen pembimbing kelompok KKN 127 atau Gerakan Edukasi Rakyat Go Excellent Transformation (GERGET) sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa bimbingan saya yang telah menyelesaikan KKN dengan baik, penuh kreatifitas, inovasi serta tidak melupakan nilai-nilai Islam yang dibawa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka diterjunkan ber-KKN dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang apliksainya di lapangan dalam bentuk membantu pembinaan lembaga-lembaga pendidikan keislaman, majelis taklim, dan pendidikan keterampilan remaja serta pemuda.
KKN GERGET UIN Jakarta sebagai kelompok yang melaksanakan kegiatan KKN di Desa Sukasari telah membuat beragam kegiatan, baik itu pelayanan maupun pemberdayaan. Alhamdulillah semuanya berjalan
dengan baik, meskipun masih ditemukan beberapa hambatan, seperti tempat penyelenggaraan beberapa kegiatan yang kurang ideal, alat-alat perlengkapan pendukung untuk melaksanakan kegiatan yang dirasa masih kurang, sedikit miss communication pada saat melaksanakan kegiatan KKN, dan beberapa faktor kecil lainnya.
Kegiatan berjalan baik karena antusias dari warga Desa Sukasari
sangat besar, terlihat dari partisipasi mereka pada seluruh kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN serta tanggapan yang sangat baik terhadap kegiatan KKN itu sendiri.Namun, mayoritas atau bahkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok KKN GERGET tidak dapat berlanjut setelah kegiatan KKN selesai dikarenakan tidak
adanya pihak yang dapat bertanggung jawab untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Pada saat survei lokasi KKN, saya selalu menyempatkan untuk ikut dan membimbing serta melihat permasalahan yang ada di desa untuk bisa dijadikan acuan dalam menentukan program kerja. Dalam menentukan program kerja, saya selalu tekankan kepada mahasiswa bimbingan saya untuk dapat mengetahui mana yang prioritas dan didahulukannya dari program kerja yang lainnya. Dalam perjalanan ke lokasi KKN mahasiswa bimbingan saya menghadapi tantangan dan rintangan. Hal tersebut bisa saya lihat dan rasakan ketika ikut untuk survei lokasi, jika saya tidak ikut saya mungkin tidak akan pernah mengetahuinya. Tantangan dan rintangan di jalan tidak lantas membuat saya dan mahasiswa menyerah begitu saja. Akan tetapi, itu menjadi sebuah semangat dan dorongan untuk terus berjuang serta memberikan lebih baik kepada masyarakat di desa. Saya dan mahasiswa bimbingan saya disambut dengan hangat dan sangat mendukung penuh untuk melaksanakan KKN di Desa Sukasari. Dan survei lokasi KKN alhamdulillah berjalan dengan lancar dan terbentuk program kerja yang sesuai kondisi di lokasi KKN.
Berbeda dengan KKN pada periode saat saya menjadi salah satu mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat itu KKN masih sangat banyak kendala, terlebih dari segi komunikasi dan informasi dari pihak kampus kepada mahasiswa. Alat komunikasi yang belum canggih pada masa itu menjadi salah satu penyebab adanya kendala dalam memahami aturan KKN terutama dalam ketentuan pelaporan KKN. Untuk kelompok dan lokasi pun masih bebas menentukan sendiri. Ada yang terdiri dari kumpulan orang-orang daerah tertentu, organisasi, dan teman sendiri sehingga lokasi KKN pun masing-masing kelompok yang menentukan. Berbeda dengan KKN saat ini, mahasiswa lebih matang dan siap dalam menjalani kegiatan KKN. Kampus sudah menyiapkan kelompok secara acak sehingga mahasiswadapat mengenal satu sama lain untuk saling bekerjasama saat kegiatan KKN berlangsung. Lokasi pun telah ditentukan sehingga dari segi keamanan dapat lebih terjaga dan terkondisi dengan baik. Selain itu, dari segi pendanaan dan program juga sudah mampu terkonsep dengan baik sehingga hasil dari pengabdian mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN dapat mengacu secara langsung pada titik masalah dalam lingkungan masyarakat.
xix Menurut saya, kegiatan KKN tahun ini sangatlah kreatif dan inovatif. Segala bentuk dukungan dan peran dari kampus, khususnya PPM dan partisipasi mahasiswa dalam menjalankan KKN sangat kooperatif. Meskipun terdapat kendala di luar dari yang diharapkan, kegiatan KKN tetap dapat diselesaikan dengan baik dan terjalin hubungan komunikasi yang baik pada semua pihak yang terkait.
Akhir kalam, diucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
seluruh warga Desa Sukasari yang berkenan menerima mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah melakukan program KKN serta para pemuka desan dan pemuka agama Desa Sukasari. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa kami ucapkan kepada pihak kelurahan yang telah memberikan izin sehingga kegiatan KKN GERGET dapat berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh warganya.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekeliruan yang tidak disengaja maupun disengaja.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Ciputat, Maret 2017 Dosen Pembimbing
Drs. Nawawi, M.Ag Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sabar itu pahit, tapi buahnya manis.
-Rosita Tohir-
1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran
Indonesia adalah negara yang limpah ruah akan sumber daya alam dan sumber daya insani di dalamnya. Indonesia terbagi dengan wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan. Wilayah perkotaan seperti yang diketahui adalah wilayah yang memiliki kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Sedangkan wilayah perdesaan adalah wilayah yang memiliki kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Masyarakat pedesaan khususnya yang berada di pelosok masih belum bisa merasakan seperti apa yang dirasakan di kota. Misalnya saja dalam akses jalan yang berlubang, becek, berdebu dan penerangan jalan yang sangat kurang, kurangnya tenaga pendidik untuk mencerdaskan anak-anak pedesaan baik dalam pendidikan formal, non formal maupun dalam pendidikan agama, kurangnya tingkat kesadaran warga dalam pentingnya memiliki buku nikah maupun kurangnya keahlian untuk mengolah limbah sampah menjadi kerajinan tangan yang sebenarnya bisa dilakukan untuk menambah penghasilan.
Mahasiswa adalah orang-orang yang belajar diperguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab lebih dari ilmu yang dimiliki dari hasil belajarnya di perguruan tinggi tersebut. Memiliki gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan karena ekspetasi dan tanggung jawab harus dipertanggung jawabkan dalam kehidupan sosial, bukan hanya di bangku kuliah. Mahasiswa memiliki peranan yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, diantaranya sebagai direct of change,
agent of change, iron stock, moral force dan social control bagi lingkungan
masyarakat. Jadi, keberadaan mahasiswa bukanlah hal yang sia-sia, justru dengan keberadaan mahasiswa setidaknya suatu keadaan wilayah khususnya wilayah pedesaan akan menjadi lebih baik karena banyaknya ide-ide yang kreatif dan inovatif yang mampu membangun, menumbuhkan dan menciptakan hal-hal tak terduga disana. Keberadaan mahasiswa dilakukan sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada
masyarakat untuk masuk dan terjun langsung ke dalam seluk beluk masyarakat pedesaan. Mahasiswa mampu menjembatani antara waga desa dengan apa yang desa itu harapkan, membantu memecahkan masalah menuju sebuah solusi dengan ilmu yang dimiliki.
Dalam mewujudkan hal tersebut, tentu saja mahasiswa harus menjadi contoh yang baik dan mampu menjadi sosok panutan masyarakat pedesaan mengingat mahasiswa adalah orang-orang yang memiliki pendidikan yang tinggi. Mahasiswa semestinya memiliki jiwa sosial yang tinggi, berbagi bermacam ilmu yang sepadan untuk masyarakat pedesaan, informasi teknologi yang dapat di realisasikan ke dalam pedesaan tersebut dan semua ini tercakup dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Semua ini dilakukan untuk masyarakat Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, kepada anak-anak dan remaja yang masih duduk dibangku sekolah untuk menjadi cikal bakal sumber daya insani yang baik yang dapat berguna bagi desanya sendiri maupun di tempat dimana ia akan berada nantinya.
Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor dijadikan lokasi pengabdian kami sebagai mahasiswa yang akan merealisasikan dan mewujudkan kekurangan yang terjadi disana dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Walaupun waktu satu bulan itu bukanlah waktu yang lama, namun kami sebagai mahasiswa akan berusaha untuk mampu membangun, menumbuhkan dan menciptakan apa yang kurang dan harus dibenahi disana. Inilah yang membuat kami mahasiswa KKN GERGET perlu untuk membantu, menyentuh, melihat dan merasakan kondisi serta keadaan masyarakat langsung disana. Sehingga, mahasiswa dapat berperan langsung dalam bentuk pengabdian maupun sebagai fasilitator dalam memecahkan segala permasalahan di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini.
Pada akhirnya kami, KKN GERGET ingin memberikan beragam warna yang kami miliki untuk Desa Sukasari melalui kegiatan kuliah kerja nyata ini. Kami menjadikan waktu yang cukup singkat ini sebagai wadah bagi kami untuk terus belajar memberikan manfaat kepada orang lain. Sehingga kami, sebelas pribadi yang tak sama dan mempunyai kebisaan yang berbeda mencoba melukiskan pelangi di Desa Sukasari. Dengan itu, maka terbentuklah buku yang berjudul Melukis Pelangi di Desa
| 3 B. Kondisi Umum Desa Sukasari
Lokasi KKN GERGET (Gerakan Edukasi Rakyat Go Excellent Transformation) berada di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan luas desa 855 Hektar, dimana terdiri dari lahan sawah, perkebunan dan pemukiman. Desa Sukasari berbatasan dengan Desa Tamansari di sebelah utara, Desa Kahuripan di sebelah Timur, Desa Rumpin dan Cipinang di sebelah Selatan dan Desa Dago di sebelah barat dengan jarak tempuh ±40 km dari pusat Kota Bogor. 1
Desa Sukasari memiliki jumlah penduduk yang sangat tinggi yaitu 11.239 penduduk dengan 3026 Kepala Keluarga yang terbagi di 8 RW yang memiliki 38 RT. Rata-rata penduduk di Desa Sukasari memiliki mata pencaharian bertani dan sebagian besar penduduk memiliki keterampilan dalam membuat tusuk sate.
Terdapat 2 buah gedung sekolah PAUD, 1 TK, 6 SD, 1 SMP dan 1 gedung SMA di Desa Sukasari yang terbagi di beberapa RW. Selain itu, Desa Sukasari hanya memiliki 3 bidan desa dan 17 posyandu. Mayoritas penduduk Desa Sukasari memeluk agama Islam yang dibuktikan dengan adanya 15 Masjid dan 43 Mushalla.
C. Permasalahan 1. Pendidikan
SD Negeri 03 Sukasari adalah sekolah dasar yang memerlukan perhatian lebih, karena jumlah murid yang banyak tidak sebanding dengan tenaga pengajar yang ada di sekolah tersebut. Selain itu, sarana dan prasarana di sekolah dasar tersebut pun sudah harus diperbaiki dan ditingkatkan.
2. Sosial dan Kesehatan
Berdasarkan survei yang telah kami lakukan, Desa Sukasari adalah desa yang termasuk memiliki penduduk yang banyak karena kurangnya sosialisasi program Keluarga Berencana (KB). Disamping itu, masalah kesehatan di Sukasari begitu beragam, dimulai dari gangguan saluran pernafasan hingga penyakit kulit. Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan desa yang setiap harinya dilalui oleh truk-truk besar
1 Administrasi Desa Suksari dalam bentuk soft file Microsoft Word diakses pada 18 Juli
pengangkut pasir sehingga membuat jalanan berdebu dan tidak tersedianya Puskesmas.
3. Keagamaan
Pada bidang keagamaan, berdasarkan survei yang telah dilakukan, Desa Sukasari memiliki fasilitas tempat beribadah yang memadai namun kurangnya tenaga pengajar untuk mengajar mengaji membuat beberapa pengajian yang dulunya berjalan, saat ini harus ditiadakan.
4. Pemuda dan Olahraga
Eksistensi Karang Taruna kurang berjalan dengan baik. Kurangnya sarana dan prasarana untuk kegiatan olahraga seperti peralatannya belum memadai. Organisasi olahraga ditingkat desa yang belum maksimal.
D. Profil Kelompok KKN-PpMM 127
Filosofi nama dan logo GERGET
G : Gerakan, yaitu suatu tindakan nyata oleh Mahasiswa sebagai insan intelektual yang berwawasan islami dan global untuk sebuah pengabdian di desa.
E : Edukasi, yaitu memprioritaskan pendidikan dengan keislaman, keilmuan, keahlian, kreatifitas dan akhlakul karimah mahasiswa membangun serta memperbaiki sumber daya manusia dan sumber daya alam di desa.
R : Rakyat, yaitu sasaran dalam pengabdian dengan sistem pendidikan ini adalah rakyat, karena mahasiswa sebagai generasi pemimpin bangsa dituntut untuk bisa bersosialisasi, melayani, gotong-royong, empati dengan rakyat di desa.
G : Go (Menuju), yaitu di balik pengabdian yang berharap dapat bermanfaat dan berguna bagi rakyat di desa terbesit cita-cita yang besar dan baik.
E :Excellent (Unggul), yaitu menjadikan rakyat di desa lebih baik dari sebelumnya, unggul dalam sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya serta menjadikan desa yang maju, aman, nyaman, sejahtera dan makmur.
T :Transformation (Perubahan), yaitu adanya perubahan yang signifikan dalam pengabdian selama pembangunan dan perbaikan rakyat di desa, hal ini perubahan yang lebih baik dan maju.
Gambar 1.1: Logo KKN GERGET
| 5 Warna Kuning :Yaitu memberi kehangatan dan rasa bahagia di
tengah masyarakat desa, dengan kata lain juga memberikan optimis, semangat dan ceria bagi masyarakat di desa. Serta membantu penalaran secara logis dan analitis sehingga masyarakat di desa tendensi lebih bijaksana dan cerdas, masyarakat lebih kreatif dan pandai meciptakan ide yang original.
Tangan Terkepal : Yaitu dengan penuh semangat, pantang menyerah serta cita-cita yang tinggi dalam pengabdian pada masyarakat di desa serta bekerja keras dalam pembangunan dan perbaikan masyarakat desa untuk lebih baik, mandiri, sejahtera dan maju.
Profil Anggota Kelompok
1. Rista Aslin Nuha adalah ketua KKN GERGET yang merupakan mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syariah dan Hukum. Dia memiliki kompetensi akademik yang sesuai dengan jurusan yang diambilnya yaitu hukum mengenai keluarga. Selain itu, dia juga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam mengajar, baik di bidang pendidikan keagamaan maupun mata pelajaran umum. Tidak hanya itu saja, sebagai ketua dia juga ahli dalam Public Speaking dan Leadership. 2. Estri Pintari adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di
Fakultas Adab dan Humaniora. Dia memiliki kompetensi menari dalam bidang non-akademik, sedangkan dalam bidang akademik dia mampu berbahasa inggris dengan cukup baik dan memiliki pengalaman dalam mengajar. Jabatannya di dalam kelompok KKN adalah sebagai sekretaris.
3. Rosita merupakan mahasiswa Jurusan Muamalat di Fakultas Syariah dan Hukum. Sesuai dengan jurusannya, jabatannya ialah sebagai bendahara. Ia begitu ahli dalam Public Speaking khususnya dalam membawakan acara atau MC (Master of Ceremony). Selain itu, pengalamannya dalam berorganisasi juga tidak perlu diragukan lagi. Ditambah lagi, Rosita pandai dalam memasak.
4. Abdul Piqri adalah salah satu dari Divisi Acara kelompok KKN GERGET. Ia merupakan mahasiswa Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Tidak hanya pandai dalam informatika
atau komputer, namun dia juga pandai dalam olahraga sepakbola maupun futsal.
5. Anggota dari Divisi Acara yang selanjutnya adalah Budi Nugraha. Ia adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora. Budi adalah orang yang pandai dalam mengoperasikan komputer dan tentunya dia juga pandai dalam berbahasa inggris.
6. Nadia Sofihara adalah mahasiswa yang memiliki pengalaman dalam berorganisasi dan mengajar yang baik, terutama dalam pelajaran matematika karena ia adalah mahasiswa dari Jurusan Matematika di Fakultas Sains dan Teknologi. Mahasiswa yang memiliki keterampilan dalam bermain musik dan menyanyi ini juga ahli dalam design grafis dan juga fotografi. Jabatannya di dalam kelompok adalah sebagai Divisi Pubdekdok (Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi). 7. Terdapat seorang lagi anggota dalam Divisi Pubdekdok yaitu
Yudistira Perdana Imandiar yang merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (Jurnalistik) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yudistira memiliki keahlian dalam mengabadikan suatu kejadian baik dalam bentuk foto maupun video. Tidak hanya itu, dia juga memiliki kompetensi dalam mengedit foto dan video.
8. Meilia Putri Zaida merupakan anggota kelompok yang bertanggung jawab dalam konsumsi kelompok (Divisi Konsumsi). Dia memiliki kompetensi dalam mengatur keuangan dan mengajar akademik maupun mengaji. Wanita yang biasa dipanggil Meimei ini adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 9. Divisi selanjutnya adalah Humas. Raudhotul Jannah adalah salah satu
anggota dari Divisi Humas yang merupakan mahasiswa Jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi dalam mengajar dan memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dari kain flannel.
10. Anggota selanjutnya dari Divisi Humas adalah Hasan Abdurrahman. Dia adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist di Fakultas Ushuluddin. Sesuai dengan jurusan yang diambilnya, ia memiliki kompetensi dalam mengajar khususnya dibidang keagamaan. Keahliannya dalam tilawah Qur’an pun sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, dia juga mampu berbahasa Cina dan juga bermain musik.
| 7 11. Erik Rif’ad H.P. adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Dia memiliki kompetensi dalam marketing khususnya yang bersifat online. Dia juga memiliki kompetensi dalam mengajar matematika. Jabatannya ialah sebagai Divisi Logistik.
E. Fokus atau Prioritas Program
Berdasarkan sub bab C. Permasalahan terdapat 3 (tiga) Bidang Permasalahan yaitu Pendidikan, Sosial dan Kesehatan, serta Keagamaan di Desa Sukasari. Kelompok KKN GERGET mengatasi permasalahan di tiga bidang tersebut sesuai dengan kompetensi anggota kelompok.
Adapun rincian prioritas programnya adalah sebagai berikut: Tabel 1.1: Prioritas Program
Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan
Bidang Pendidikan
Sukasari Cerdas
Membuka Perpustakaan GERGET
Kegiatan Rumah Pintar Kegiatan Happy Camp
Bidang Pembangunan
GERGET Membangun
Merevitalisasi Masjid dan
Mushalla
Membuat Penunjuk Jalan
Mengecat dan memperbaiki Tugu Desa Bidang Sosial GERGET bermasyarakat Mengadakan Seminar Pencatatan Perniikahan Membantu Penyelenggaran Perayaan HUT RI
Bidang Keagamaan
Sukasari Beragama
Kegiatan Mengajar Mengaji di Rumah Pintar
Kegiatan mengajar ilmu agama di Madrasah
Bidang Pemuda dan Olahraga
Sukasari Sehat
Kegiatan Turnamen Sepak Bola antar RT
F. Sasaran dan Target
Tabel 1.2: Sasaran dan Target
No. Kegiatan Sasaran Target
1. Rumah Pintar KKN GERGET Anak-anak sekitar rumah KKN GERGET. 50 orang anak yang datang ke Rumah Pintar mendapatkan pengajaran mata pelajaran tertentu. 2. Renovasi Masjid, Mushalla, dan pembuatan marka jalan.
Masjid, Mushalla dan Persimpangan jalan di RW 03 dan 04 Desa Sukasari. Masjid dan Mushalla di RW 03 direnovasi, serta marka jalan pada persimpangan RW 03 dan RW 04 tersedia. 3. Membantu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Guru di SDN Sukasari 03 5 Guru SD Negeri Sukasari 03 terbantu dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Perpustakaan GERGET Anak-anak di lingkungan RW 03 50 anak-anak di lingkungan RW
| 9 dan RW 04 Desa Sukasari 03 dan 04 Desa Sukasari dapat membaca di Perpustakaan GERGET.
5. Happy Camp Siswa Kelas 5 dan 6 SD Negeri Sukasari 03.
60 Siswa Kelas 5 dan 6 SD Negeri Sukasari 03 mendapatkan motivasi setelah mengikuti kegiatan Happy Camp. 6. Penyuluhan Kesehatan Siswa-siswi SD Negeri Sukasari 03. 60 Siswa-siswi SD Negeri Sukasari 03 mendapatkan penyuluhan kesehatan. 7. Senam Sehat Gembira Warga RW 03 dan RW 04 Desa Sukasari 30 orang Warga RW 03 dan 04 di Desa Sukasari mengikuti kegiatan senam sehat gembira. 8. Perayaan HUT RI Warga Kampung Pasir Jeruk Desa
Sukasari 100 orang warga Kampung Pasir Jeruk Desa Sukasari terbantu dalam penyelenggaraan perayaan HUT RI 9. Workshop Kewirausahaan. Ibu-ibu di RW 03 dan RW 04 Desa Sukasar 60 ibu-ibu RW 03 dan RW 04
Desa Sukasari mendapatkan pelatihan kewirausahaan.
G. Jadwal Pelaksanaan Program a. Pra KKN-PpMM 2016 (Mei-Juli 2016)
Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM 2016
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembentukan Kelompok Mei 2016 2. Penyusunan Proposal Mei – Juni 2016
3. Pembekalan 15 April 2016
4. Survei 1 Mei – 21 Juli 2016
5. Pelepasan 25 Juli 2016
b. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016) Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program KKN
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan di Lokasi KKN 27 Juli 2016 2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 25 – 28 Juli 2016
3. Implementasi Program 29 Juli – 24 Agustus 2016
4. Penutupan 23 Agustus 2016
5. Kunjungan Dosen Pembimbing 27 Juli, 22 dan 23 Agustus 2016
c. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016)
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM
1 Sept - 15 Okt 2016
2. Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter
| 11 3. Pengesahan dan Penerbitan Buku
Laporan
Juli 2017
4. Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN-PpMM
Juli 2017
H. Pendanaan dan Sumbangan a. Pendanaan
Tabel 1.6: Pendanaan
No. Uraian Asal Dana Jumlah
1. Kontribusi mahasiswa anggota kelompok @1.000.000
Rp11.000.000,-
2. Dana penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)
Rp5.000.000,-
Total Rp16.000.000,-
b. Sumbangan
Tabel 1.7: Sumbangan
No. Uraian Asal Sumbangan Bentuk/ Jumlah
1. Bank Mandiri Rp1.000.000,-
2. P.T. Mega Jaya Utama Rp600.000,-
3. Hamba Allah Buku Bacaan
4. Meilia Putri Zaida Majalah Bobo
I. Sistematika Penyusunan
Buku ini disusun dalam 7 bagian. Bagian pertama adalah Prolog. Prolog berisi gambaran umum tentang lokasi dan masyarakat desa tempat KKN-PpMM serta refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016 dengan mengacu pada kajian pemberdayaan masyarakat pada saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.
Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok 127 (GERGET) di desa tempat KKN-PpMM yang bertujuan supaya tim
penyusun buku dapat menunjukkan alasan mengapa KKN dilakukan dan kelompok mahasiswa memiliki kompetensi untuk melaksanakan pengabdian di lokasi tersebut.
Selanjutnya adalah bagian ketiga, yaitu Bab II. Bagian ini berisi metode pelaksanaan program yang terdiri dari metode intervensi sosial yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat. Bab ini bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN-PpMM. Kelompok KKN juga diharapkan melakukan penelusuran lanjutan buku-buku dan artikel terkait metode pelaksanaan program ini.
Bagian keempat adalah Bab III. Bab ini menggambarkan dan menjelaskan secara detail mengenai kondisi wilayah KKN-PpMM kelompok 127 (GERGET) di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai kondisi desa KKN-PpMM dan juga memberikan gambaran mengenai letak wilayah desa KKN-PpMM.
Pada bagian kelima berisi Bab IV. Bagian ini merupakan deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sukasari oleh tim KKN-PpMM kelompok 127 (GERGET). Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai strategi apa yang tepat dalam melaksanakan program kerja di Desa Sukasari dan data mengenai hasil pelayanan yang telah dilakukan.
Bagian keenam yaitu Bab V yang merupakan Penutup. Penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi. Tujuan penulisan bab ini adalah memberikan gambaran umum hasil usulan program pemecahan masalah, baik yang mengindikasikan keberhasilan atau ketidak berhasilan secara umum pelaksanaan KKN-PpMM di lokasi KKN-PpMM serta memberikan rekomendasi kepada pihak yang terkait supaya mengadakan KKN-PpMM di Desa Sukasari pada masa yang akan datang.
Bagian terakhir merupakan Epilog. Bagian ini berisi kesan-kesan dari masyarakat dan mahasiswa yang melaksanakan KKN. Penulisan ini bertujuan untuk membagi pendapat dan pengalaman mengenai KKN baik dari tim KKN maupun masyarakat Desa Sukasari.
13 BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial
Desa Sukasari merupakan lokasi kami dalam mengabdikan diri selama KKN berlangsung. Dalam kegiatan KKN ini, banyak permasalahan dari segala aspek yang kami hadapi, mulai dari permasalahan pendidikan, sosial, lingkungan, ekonomi dan sebagainya. Dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini, kami menggunakan metode intervensi sosial.
Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan 'perubahan terencana' agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan kelompok. Isbandi dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kesejahteraan Sosial
dan Pekerjaan Sosial mengatakan bahwa ”Keberfungsian sosial menunjuk
pada kondisi di mana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya”. 2
Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial kelompok sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.
2 Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:
1. Sistem Intervensi Sosial
Sistem Pelaksana Perubahan, merupakan sekelompok orang yang memberikan bantuan berdasarkan keahlian yang beragam, bekerja dengan sistem yang beragam, dan bekerja secara profesional. Sistem Klien, merupakan sistem yang meminta bantuan, memperoleh bantuan, dan terlibat dalam pelayanan yang diberikan oleh sistem pelaksana perubahan. Sistem klien dikategorikan menjadi dua, yaitu klien potensial dan klien aktual. Seseorang atau suatu kelompok dapat disebut sebagai klien potensial manakala ia memiliki masalah, namun belum terjadi kontrak (persetujuan kerjasama) dengan pelaksana perubahan. Disebut sebagai klien aktual manakala ia memiliki masalah dan sudah terjalin kontrak (persetujuan kerjasama) dengan pelaksana perubahan. Sistem Sasaran, merupakan orang-orang atau organisasi yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan perubahan. Sistem Aksi, merupakan orang-orang yang bersama-sama dengan pelaksana perubahan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dan mencapai tujuan-tujuan usaha perubahan.
2. Tahapan Intervensi
Intervensi sosial meliputi tahapan sebagai berikut 3:
a. Penggalian Masalah
Tahap ini merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor-faktor relevan terkait situasi dan masalah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara mencapai tujuan. Penggalian masalah terdiri dari beberapa konten, di antaranya :
Identifikasi dan penentuan masalah Analisis dinamika situasi sosial Menentukan tujuan dan target Menentukan tugas dan strategi Stabilisasi upaya perubahan
| 15 b. Pengumpulan Data, merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan. Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat tiga cara yang dapat digunakan, yaitu: pertanyaan, observasi, dan penggunaan data tertulis.
c. Melakukan Kontak Awal
d. Negosiasi Kontrak, merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan.
e. Membentuk Sistem Aksi, merupakan tahap di mana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan.
f. Menjaga dan Mengkoordinasikan Sistem Aksi, merupakan tahap di mana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan.
g. Memberikan Pengaruh h. Terminasi
B. Pendekatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Problem solving merupakan proses dari menerima tantangan dan
usaha-usaha untuk menyelesaikan sampai menemukan penyelesaiannya. “Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan”.4
Metode problem solving dapat pula diartikan sebagai cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan atau jawaban untuk dianalisis dan disentesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atas jawabannya oleh peserta didik. Gulo (2002) dalam bukunya mengatakan bahwa Problem solving adalah “metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menular.5
4 Syaiful Bahri Djamara dan Drs.Aswan Zain.2016. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Hal: 103
Pemberdayaan adalah suatu proses menolong individu dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung agar dapat berkompetisi secara efektif dengan kelompok kepentingan lainnya dengan cara menolong mereka untuk belajar menggunakan media, terlibat dalam aksi politik, memberikan pemahaman kepada mereka agar dapat bekerja secara sistematik. Pengembangan masyarakat harus didasari pada asumsi, nilai, dan prinsip-prinsip agar pelaksanaannya dapat memberdayakan masyarakat berdasarakan inisiatif, kemampuan, dan partisipasi mereka sendiri. Selama 1 bulan kuliah kerja nyata GERGET di Desa Sukasari Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, kami memberdayakan masyarakatnya dengan cara mengadakan acara seminar-seminar seperti seminar kewirausahaan, penyuluhan pencatatan pernikahan dan lain sebagainya agar masyarakat itu sendiri bisa lebih mempunyai pengetahuan tentang pentingnya pencatatan pernikahan.
17 BAB III
KONDISI WILAYAH DESA SUKASARI A. Sejarah Singkat Desa Sukasari
Desa Sukasari berasal dari dua suku kata yaitu Suka yang berarti ‘senang’ dan Sari yang berarti ‘inti’, jadi Sukasari mempunyai arti menyukai sesuatu yang memiliki inti atau berisi. Hal tersebut juga merupakan simbol bahwa Desa Sukasari tidak menyukai masalah yang tidak ada artinya.
Pada zaman penjajahan Belanda, Bangsa kolonial Belanda menguasai segala aset yang ada di Bumi Pertiwi ini, tidak terkecuali di Desa Sukasari. Masyarakat Desa Sukasari mendapatkan tekanan yang sangat hebat dari penjajah dan antek-anteknya, walaupun demikian masyarakat Desa Sukasari mampu bangkit dari tekanan tersebut.
Sejarah mencatat bahwa awalnya Desa Sukasari terdiri dari dua bagian wilayah Desa antara Barat (Desa Barengkok) dan Timur (Desa Janlapa). Setiap wilayah desa tersebut dipimpin oleh seorang lurah. Pada saat itu, wilayah barat dipimpin oleh lurah bernama Pangsur, sedangkan wilayah timur dipimpin oleh lurah bernama R. Atengpura, dan hingga saat ini keturunan kedua orang tersebut masih ada. Menurut cerita orang-orang terdahulu di Desa Sukasari, terdapat tuan tanah yang menguasai seluruh tanah yang ada di Desa Sukasari dan itu terjadi setelah zaman kemerdekaan. Tidak hanya itu, menurut cerita pula si Tuan Tanah beserta antek-anteknya mengambil paksa tanah masyarakat sehingga banyak masyarakat yang kehilangan tanahnya.
Dalam situasi demikian, munculah para pemikir yang ingin mempersatukan dan menyelamatkan hak-hak masyarakat yang sudah hilang. Mereka ingin menyatukan dua wilayah kepemimpinan untuk merebut kembali tanah masyarakat yang sudah dikuasai tuan tanah tersebut. Berkat keberanian masyarakat dan bersatunya kedua lurah barat dan timur, mereka mampu mengembalikan tanah masyarakat walaupun tidak semuanya dikuasai kembali oleh masyarakat.
Setelah kejadian itu, lurah yang berada di wilayah barat (Desa Barengkok) yaitu Lurah Pangsur mengundurkan diri dan hanya tersisa satu kepemimpinan lurah yaitu Lurah Pura atau Atengpura. Oleh karena itu, wilayah Barat dan Timur akhinya bersatu dan masyarakat sepakat menamakan wilayah tersebut menjadi “SUKASARI”. Berdasarkan cerita
masyarakat kala itu, Lurah Pura menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Lurah Soleh. Tidak lama setelah itu, Desa Sukasari yang sudah dalam keadaan nyaman mengadakan pemilihan Kepala Desa untuk pertama kalinya dengan calon pada saat itu bernama Soleh dan Rd. Da’ing, dan dimenangkan oleh Soleh yang dinobatkan sebagai Kepala Desa Sukasari pertama masa jabatan (1960-1970).
Jabatan Kepala Desa Sukasari kemudian dijalankan oleh anak Pak Soleh yaitu Hmt. Chaerudin sampai masa akhir jabatan tahun 1970. Hal tersebut dilakukan karena melihat kondisi Pak Soleh yang sudah tidak sehat lagi. Pada tahun 1971 pemilihan Kepala Desa diadakan kembali untuk kedua kalinya secara demokrasi yang dipilih langsung oleh masyarakat seusai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masa itu.
B. Letak Geografis Desa Sukasari
Desa Sukasari merupakan salah satu desa dari 14 (Empat Belas) desa yang berada di Kecamatan Rumpin, Wilayah Desa Sukasari memiliki luas + 855.000 m2 ha. Jarak tempuh dari UIN Syarif Hidayatullah menuju Desa
Sukasari + 10 km dengan waktu 1 jam 15 menit dan secara administratif Desa Sukasari terbagi dalam 4 (Empat) dusun dengan 8 (Delapan) Rukun Warga dan 38 (Tiga Puluh Delapan) Rukun Tetangga, dengan kondisi geografis mempunyai batasan dengan:
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Tamansari dan Desa Kertajaya Kecamatan Rumpin
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Kuripan Kecamatan Ciseeng atau Kali Cisande
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Rumpin dan Desa Cipinang Kecamatan Rumpin
4. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Dago Kecamatan Parung Panjang dan Desa Batu Jajar Kecamatan Cigudeg
Berdasarkan jarak orbitas serta sarana transportasi antara pusat Pemerintah Desa Sukasari dengan :
Ibukota Negara (Jakarta) : 50 Km; Ibukota Provinsi Jawa Barat : 170 Km; Ibukota Kabupaten (Cibinong) : 40 Km; Ibukota Kecamatan : 5 Km.
| 19 Sedangkan bentuk dan kontur tanah wilayah Desa Sukasari diperkirakan sebagai berikut :
Dataran sekitar 85%, perbukitan sekitar 15%;
Ketinggian wilayah berada diantara 200 - 300 m di atas permukaan laut;
Suhu udara sekitar antara 280C/340C;
Curah Hujan rata-rata pertahun sekitar 200 mm/hari.
Topografi wilayah Desa Sukasri sangat bervariasi, yaitu berupa wilayah daerah Dataran Tinggi di bagian Barat hingga daerah Dataran Rendah di sebelah Timur. Keberadaan sungai-sungai di wilayah Desa Sukasari posisinya membentang dan mengalir dari deerah pegunungan di bagian Selatan ke arah Utara. Di Desa Sukasari terdapat tiga danau atau situ-situ dengan luas 10 Ha dan terdapat juga sejumlah mata air, situ-situ tersebut berfungsi sebagai reservoir atau tempat resapan air dan beberapa diantaranya dimanfaatkan sebagai pertanian dan budidaya perikanan.
Berikut merupakan peta lokasi Desa Sukasari dalam cakupan Kabupaten Bogor dan Kecamatan Rumpin.
Gambar 3.1: Peta Lokasi Desa Sukasari dalam Cakupan Kabupaten Bogor6
6 Peta “Desa Sukasari” diakses pada 18 Juni 2017 dari
Adapun lokasi posko kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami secara visual sebagai berikut :
Gambar 3.2: Peta Lokasi Posko Kegiatan KKN GERGET C. Struktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin7
Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 5923
2. Perempuan 5316
Gambar 3.3: Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
7 Administrasi Desa Sukasari dalam bentuk soft file Microsoft Word diakses pada 18 Juli
| 21 2. Keadaan Penduduk Menurut Agama
Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama Jumlah
1. Islam 11207
2. Budha 33
Gambar 3.4: Grafik Jumlah Penduduk Agama 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian8
Mata pencaharian penduduk di Desa Sukasari sebagian besar adalah petani, buruh, dan karyawan swasta.
Tabel 3.3:Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
No Mata Pencaharian Jumlah
1. Petani 725
2. Karyawan Swasta 205
3. Pelajar / Mahasiswa 1360
4. Buruh Tani / Perkebunan 418
8 Administrasi Desa Sukasari dalam bentuk soft file Microsoft Word diakses pada 18 Juli
Gambar 3.5: Grafik Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Sebagian besar penduduk di Desa Sukasari hanya tamat SD. Bahkan ada juga yang tidak tamat SD dan berhenti sekolah. Penduduk yang berhenti sekolah dikarenakan faktor ekonomi yang rendah.
Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan9
No Pendidikan Jumlah
1. Belum / Tidak Sekolah 3399
2. Tidak Tamat SD 50
3. Tamat Sekolah
Dasar/Sederajat
6167
4. Tidak Tamat SMP/Sederajat 560
5. Tamat SMP/Sederajat 621
6. Tidak Tamat SMA/Sederajat 190
7. Tamat SMA/Sederajat 169
8. D-2 39
9. Sarjana 38
10. Pasca Sarjana 6
9 Administrasi Desa Sukasari dalam bentuk soft file Microsoft Word diakses pada 18 Juli
| 23 Gambar 3.6: Grafik Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
D. Sarana dan Prasarana Desa Sekasari, Rumpin, Bogor.
1. Sarana Dan Prasarana Keagamaan
Tabel 3.5: Sarana dan Prasarana Keagamaan
NO Jenis Jumlah
1 Masjid 17
2 Mushola 47
3 Majlis Taklim 35
4 Pondok Pesantren 4
2. Sarana Dan Prasarana Pendidikan Formal dan Non Formal Tabel 3.6: Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Nama Sekolah Jenjang Status Lokasi Jumlah Murid
1 TK 1 Tahun Swasta RW 07 20
2 RA 2 Tahun Swasta RW 07 20
3 PAUD 2 Tahun Swasta RW 01 114 4 SD NEGRI 6 Tahun Negri Tersebar 1489
5 MI SWASTA 1 Swasta RW 07 28
6 SMP NEGRI 3 Negri - -
7 SMP SWASTA - Swasta RW 07 160 8 SMA SWASTA - Swasta RW 07 120
9 PKMB 1 Swasta RW 07 150 10 PAKET A 3 - RW 07 20 11 PAKET B 3 - RW 07 40 12 PAKET C 3 - RW 07 15 13 PONDOK PESANTREN 4 - Tersebar 422
3. Sarana Dan Prasarana Kesehatan
Tabel 3.7: Sarana Dan Prasarana Kesehatan
No Jenis Jumlah
1 Bidan 3
2 Posyandu 17
3 Pos KB Desa 1
| 25 Gambar 3.8:Grafik Sarana Kesehatan
4. Sarana Dan Prasarana Olah Raga
Tabel 3.8: Sarana Dan Prasarana Olah Raga
No Jenis Jumlah Status Tanah
Milik
1 Lapangan Sepak Bola 3 Pinjam
2 Lapangan Bulu Tangkis 1 Pinjam
3 Lapangan Tenis Meja 1 Milik Umum
Gambar 3.10: Kantor Desa Sukasari
Gambar 3.11: Sarana Pendidikan Desa Sukasari
| 27 Gambar 3.13: Sarana Keagamaan
Jangan pernah lupa akan kekurangan dan kelemahanmu, karena orang lain
tidak akan melupakannya
29 BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah
Melihat dari permasalahan yang ada di Desa Sukasari, kami bermaksud untuk mengatasi permasalahan yang ada di Desa Sukasari dengan membuat program kerja atau kegiatan yang telah kami bentuk sebelum pelaksanaan kegiatan KKN. Dari itu kami menggunakan analisa
Strenght, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk pemecahan masalah
tersebut. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan tantangan (threat) sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam penyusunan program kerja atau kegiatan KKN.
Berikut ini beberapa permasalahan yang dijelaskan melalui analisis SWOT yang ada pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1: Analisis SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN
Internal STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Tingginya minat belajar dan keingin tahuan hal-hal yang baru dari siswa di lingkungan
sekolah.
Dukungan besar dari pihak sekolah dan desa dengan adanya
mahasiswa KKN.
Dukungan besar dari para orang tua siswa dengan
Kurangnya tenaga pengajar di desa untuk membantu kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan sekolah.
Rendahnya kedisiplinan
terhadap aturan yang telah dibentuk, baik guru, siswa maupun orang tua siswa di lingkungan sekolah.
Eksternal
adanya
mahasiswa KKN. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan sekolah dalam kegiatan belajar dan mengajar.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) Mahasiswa KKN memiliki kemampuan dalam bidang ngajar-mengajar. Adanya bantuan lembaga pendidikan non formal yang memberikan bantuan berupa buku. Menjalin kerja sama dengan siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih komunikatif dan inovatif di lingkungan sekolah. Mendorong orang tua siswa untuk lebih
memperhatikan pentingnya
pendidikan bagi masa depan siswa
Membantu sebagai tenaga pengajar yang lebih komunikatif dan inovatif di lingkungan sekolah. Memperbaiki kedisiplinan siswa bersama guru, dalam kegiatan di lingkungan sekolah, seperti paskibra, baris-berbaris. Memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana sekolah atau pendidikan, seperti papan tulis, spidol, penghapus, dan buku pelajaran
| 31
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
Sosialisasi yang kurang terhadap Undang-Undang yang mengharuskan wajib belajar 9 tahun. Minimnya bantuan dari pemerintah, baik berupa sarana dan prasarana sekolah atau pendidikan. Menjalin kerjasama antara Mahasiswa dengan pihak sekolah dan desa untuk lebih menginformasikan wajib belajar 9 tahun.
Membuat orang tua siswa untuk peduli terhadap sarana dan prasaran sekolah atau pendidikan dengan membantu semampunya. Mendirikan Rumah Pintar sebagai tempat belajar dan informasi bagi siswa. Mendirikan Taman Bacaan sebagai tempat membaca serta mendapatkan informasi luar yang harus diketahui oleh siswa. Mengadakan kegiatan Happy Camp sebagai ruang motivasi siswa juga penghubung dengan lembaga pendidikan di luar. Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
• Program Membantu Kegiatan Belajar dan Mengajar. • Program Rumah Pintar.
• Program Taman Bacaan. • Program Happy Camp.
Tabel 4.2: Analisis SWOT Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Matriks SWOT 02. BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
Internal
Eksternal
Banyaknya potensi alam yang dapat dijadikan ekonomi kreatif di desa, seperti bambu, danau. Tingginya gotong-royong masyarakat di desa dalam kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi di desa. Dukungan besar dari pemerintah desa dengan adanya Mahasiswa KKN di desa. Kurangnya pengetahuan dan informasi untuk mengembangka n potensi alam yang dimiliki di desa. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan sosial serta ekonomi di desa.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) Mahasiswa KKN memiliki kreatifitas, inovasi dan pengetahuan di bidang sosial. Mahasiswa KKN dapat menggerakan masyarakat dalam pembangunan sosial dan Menjalin kerjasama antara mahasiswa KKN dengan masyarakat di desa dalam memanfaatkan potensi yang ada agar bisa lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat mandiri di desa. Mengadakan pelatihan pengolahan limbah plastik dengan memanggil narasumber dari luar di bidang pengolahan limbah
| 33 ekonomi di desa. Adanya bantuan dari pihak mahasiswa KKN dalam memberikan pengalaman dan keterampilan untuk memajukan perekonomian masyarakat di desa. Menjalin komunikasi antara Mahasiswa KKN dengan masyarakat desa untuk mengadakan berbagai kegiatan sosial. Menjalin kerjasama antara Mahasiswa KKN dengan pemerintah desa terkait kegiatan sosial yang dapat menciptakan kemandirian desa. sampah. Mengadakan kegiatan turnamen sepak bola dengan melibatkan langsung kaum muda dan masyarakat desa. Mengadakan penyuluhan kesehatan yang dapat melibatkan masyarakat langsung dalam pelaksanaannya .
TREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) Terbatasnya waktu
dalam
pendampingan oleh pihak luar desa yang memberikan keterampilan
kepada masyarakat di desa.
Akses jaringan internet yang sulit terjangkau sehingga informasi juga sulit didapat untuk Mengefisiensi waktu dengan merencanakan sebelumnya dengan sistematis agar tidak terjadi keterlambatan di setiap kegiatan sosial. Menggunakan jaringan yang mudah diakses sehingga lebih Mengadakan perbaikan dan inovasi lebih efektif dalam pelaksanaan Perayaan HUT RI antara Mahasiswa KKN dengan masyarakat di desa. Mengadakan sosialisasi
memperluas hasil produksi. mempercepat untuk perluasan informasi di desa. Memakai akses
jalan yang lebih mudah sehingga dapat
mempermudah masuknya
bantuan dari luar desa. kepada masyarakat melalui kegiatan kerja bakti di desa. Membuat marka jalan dengan masyarakat untuk mempermudah pengguna jalan pada umunya. Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
• Program Workshop Kewirausahaan • Program Pembuatan Marka Jalan • Program Penyuluhan Kesehatan • Program Turnamen Sepak Bola • Program Perayaan HUT RI
Table 4.3: Analisis SWOT Bidang Hukum Matriks SWOT 03. BIDANG HUKUM
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) Internal Banyaknya masyarakat yang paham hukum Lengkapnya aparatur penegak hukum Tingginya tingkat antusiasme warga untuk menikah Kurangnya koordinasi antara aparat dan warga dalam menyelesaikan permasalahan hukum Kurangnya pemahaman warga
| 35 Eksternal terhadap hukum dan pencatatan pernikahan.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) Mahasiswa KKN memiliki keahlian dan pengetahuan tentang Hukum. Mahasiswa KKN memiliki kedekatan dengan berbagai lembaga kemasyarakatan di bidang hukum Mahasiswa KKN mendapat dukungan dari lembaga kemasyarakatan di bidang hukum untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi. Melakukan dialog rutin dengan masyarakat yang paham hukum tentang pentingnya berbagi pemahaman kepada masyarakat luas tentang hokum Mempererat kebersamaan anatara aparatur penegak hukum dengan mengadakan acara yang menuntut kerjasama diantara mereka. Melakukan dialog dengan warga mengenai dampak negatif dari penambangan pasir disamping dana yang didapat Melakukan advokasi terkait permasalahan seputar pernikahan Mengadakan penyuluhan pencatatan pernikahan yang melibatkan aparatur penegak hukum, masyarakat yang paham hukum, dan masyarakat yang tidak paham hukum.
TREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) Banyaknya tayangan di media elektronik maupun cetak yang tidak mendidik hukum Memberikan pendidikan hukum pernikahan terhadap perempuan sebelum menikah Memaksima lkan majelis taklim untuk kegiatan seminar mengenai hukum pernikahan
Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
• Program Penyuluhan Pencatatan Pernikahan
Tabel 4.4: Analisis SWOT Bidang Keagamaan Matriks SWOT 04. BIDANG KEAGAMAAN
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
Internal
Eksternal
Sebagian besar warga beragama Islam Toleransi antar umat
beragama yang baik Sarana dan prasarana
ibadah yang memadai Tingginya keinginan masyarakat dalam beribadah Kurang banyaknya kegiatan yang bisa mempererat ukhuwah islamiyah diantara warga muslim Masih kurangnya sarana dan prasarana di tempat ibadah Belum terselesaikan
| 37 bangunan beberapa sarana ibadah seperti masjid Masyarakat yang mudah dipengaruhi untuk kepentingan kepentingan golongan tertentu yang menggunakan media agama
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) Mahasiswa memilki wawasan tentang keagamaan yang cukup mapan. Mulai dari shalat, mengaji, dan dakwah. Mahasiswa memiliki akhlakul karimah yang sesuai dengan Syariat Islam. Membentuk budaya masyarakat yang Islami agar kebaikan dari agama Islam bisa dirasakan oleh umat umat Islam atau pun agama lain di sekitar warga Menumbuhkan kebersamaan antar umat beragama dengan kegiatan Membimbing masyarakat dengan budaya yang lebih Islami
Membuka kelas mengaji bagi kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa.