• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN ORGANISASI Teori Organisasi da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERUBAHAN ORGANISASI Teori Organisasi da"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dengan baik. Kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang Perubahan Organisasi.

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Malang, Mei 2013

(2)

DAFTAR ISI

Kata pengantar ... 2

Daftar isi ... 3

Bab I Pendahuluan ... 4

1.1 Latar belakang ... 4

1.2 Rumusan masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

Bab II Pembahasan ... 6

2.1 Konsep dari perubahan organisasi... 6

2.2 Pendekatan dalam perubahan organisasi... 9

2.3 Penolakan terhadap perubahan organisasi ... 12

2.4 Mengatasi penolakan terhadap perubahan organisasi... 13

Bab III Penutup ... 15

3.1 Kesimpulan ... 15

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi dalam suatu sistem atau organisasi. Organisasi adalah sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Perubahan organisasi secara sederhananya dapat didefinisikan sebagai pembahasan mengenai mengapa, kapan , dan bagaimana organisasi melakukan perubahan (Hatch, 1997 : 350). Pertumbuhan dan perkembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan lingkungan menimbulkan masalah tersendiri yang harus dihadapi oleh suatu organisasi menjadi luas dan kompleks. Permasalahan tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan yang terjadi. Permasalahan bisa terjadi dimanapun dan kapanpun dan tidak dalam bentuk linier , dimana banyak hal-hal yang tidak pernah terduga sebelumnya.

Demikian juga yang terjadi di dalam suatu organisasi. Keefektifan organisasi sering juga menuntut implementasi dari perubahan. Hampir semua organisasi selalu melakukan perubahan-perubahan kecil yang adaptif. Ada juga organisasi yang menghadapi perubahan dengan cepat , mencari fleksibilitas dalam struktur mereka. Jadi, pada dasarnya perubahan menuntut fleksibilitas, inovasi, dan tanggapan yang cepat. Didalam suatu organisasi jug pastilah dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya dalam mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Saat ini telah banyak kita temukan berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah organisasi demi bertahan di lingkungannya. Banyak juga yang mewujudkan tujuan- tujuan tertentu yang diharapkan akan membuat organisasi tersebut bisa terus bertahan menghadapi persaingan ditengah majunya zaman.

(4)

penyakit masyarakat dan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga perlu bagi organisasi melakukan pengembangan dan melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi serta inovasi. Di dalam makalah ini , akan dibahas secara rinci tentang perubahan organisasi, bagaimana pendekatan dalam perubahan organisasi, proses dan penolakan terhadap perubahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dari perubahan organisasi? 2. Bagaimana pendekatan dalam perubahan organisasi? 3. Bagaimana penolakan terhadap perubahan organisasi?

4. Bagaimana cara mengatasi penolakan terhadap perubahan organisasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dari perubahan organisasi. 2. Untuk mengetahui pendekatan dalam perubahan organisasi 3. Untuk mengetahui penolakan terhadap perubahan organisasi

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Perubahan Organisasi

2.1.1 Pengertian Perubahan Organisasi

Menurut Robbins (1994) , Perubahan Organisasi (organization change) adalah perubahan yang terjadi pada organisasi, biasa dilihat dari pergantian staf, komflik organisasi, pertumbuhan organisasi,dan pergantian pimpinan. Sedangkan menurut Indriyo , Perubahan organisasi adalah adalah suatu proses yang tidak dapat dihentikan atau dihindarkan dalam mewujudkan kebersamaan untuk tercapainya tujuan yang telah disepakati. Kesimpulannya adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini, ke kondisi masa datang yang diinginkan guna meningkatkan efisiensinya. Perubahan organisasi ini merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi.

Setiap organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) dalam organisasi yang selalu berubah. Perubahan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan, akan tetapi ada perubahan yang memang dikelola atau direncanakan.

2.1.2 Variabel-variabel dalam Perubahan Organisasi

Harold Leavit mengemukakan empat variabel yang berinteraksi di dalam sebuah organisasi.

1. Tugas

Berhubungan dengan apakah pekerjaan yang bersangkutan bersifat sederhana atau kompleks. Cara pendekatan tugas, memusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilaksanakan oleh pekerja.

2. Struktur

Yaitu sistem-sistem komunikasi, otoritas serta tanggung jawab. Cara pendekatan struktural meliputi upaya untuk mengubah struktural internal organisasi yang bersangkutan.

(6)

STRUKTUR

TUGAS

TEKNOLOGI

ORANG-ORANG

Variabel orang-orang yaitu para individu yang bekerja di dalam organisasi yang bersangkutan. Cara pendekatan orang-orang berupaya untuk mengubah organisasi-organisasi dengan jalan memodifikasi sikap, nilai-nilai, gaya, perilaku dan proses-proses antar perorangan para anggota organisasi.

4. Teknologi

Variabel teknologi merupakan metode-metode atau teknik-teknik pemecahan masalah. Cara pendekatan teknological memusatkan perhatian terutama pada mekanisme-mekanisme pemecahan masalah dan proses-proses dengan apa diciptakan metode pemecahan masalah baru dan yang dilaksanakan oleh organisasi yang bersangkutan.

Gambar 1

Variabel-variabel pada perubahan organisasi

2.1.3 Tujuan Perubahan Organisasi 1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas

2. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghadapi berbagai faktor yang menyebabkan perubahan organisasi sehingga organisasi mampu bertahan dan berkembang

3. Mengadakan penyesuaian-penyesuaian seperlunya sehubungan dengan perubahan-perubahan tersebut.

(7)

5. Meningkatkan peran organisasi dalam menghadapi perubahan-perubahan yang sedang tejadi atau berlangsung.

.2.1.4 Agen Perubahan (CHANGE AGENT)

Organisasi mengembangkan cara dalam mempermuda melakukan perubahan dengan mencari orang luar yang mempunyai perspektif baru. Mereka ini bisa orang konsultan, manajer baru, atau manajer yang dapat menilai aktivitas organisasi tampa dipengaruhi oleh budaya interen organisasi, tradisi, dan politik kuncinya adalah bahwa manajer ini adalah mereka yang di sebut agen perubahan yang membawa gagasan baru dan pandangan yang membantu anggota organisasi untuk menyelesaikan masalah lama dengan cara baru. Agen perubahan berasal dari luar atau dari dalam organisasi.

1. Agen perubahan eksternal.

Agen perubahan eksternal merupakan individu dari luar organisasi yang di minta atau ditugaskan untuk memberikan usulan tentang perubahan. Agen perubahan dari luar organisasi, memiliki baik keunggulan maupun kelemahan.

Keunggulannya adalah :

 orang luar dapat memandang permasalahan lebih obyektif dan dapat membawa gagasan baru.

 pekerja umumnya lebih terbuka terhadap permasalahan – permasalahan dan kesulitan yang dihadapi organisasi, dan mereka lebih percaya akan kemampuan orang luar daripada orang dalam.

Kelemahannya adalah :

 agen perubahan dari luar kadangkala sulit menanamkan rasa kepercayaan, dan kurangnya pemahaman mereka terhadap organisasi menyebabkan mereka kurang mampu melihat akar permasalahannya.

 mereka cendrung memberikan rekomendasi perubahan yang drastis yang terlalu mengganggu organisasi.

2. Agen perubahan internal.

Agen perubahan internal adalah staf ahli dari dalam organisasi sendiri yang secara khusus di latih untuk melakukan pengembangan organisasi.

(8)

mereka telah memahami organisasi secara mendalam dan dapat mengembangkan hubungan dan kepercayaan yang kadang – kadang diperlukan untuk keberhasilan perubahan.

Kelemahannya adalah :

mereka seringkali di anggap sebagai agen manajemen yang hanya melihatnya dari sudut manajemn saja, yang kadangkala belum tentu baik bagi pekerja, sehingga mereka menolak terhadap adanya perubahan.

3. Agen perubahan internal – eksternal.

Agen perubahan internal – eksternal adalah berusaha memadukan orang – orang dari dalam dan luar organisasi dengan mengambil manfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal. Dengan memadukan antara orang luar yang umumnya memiliki keahlian, pengalaman dan wawasan baru dengan orang dalam yang mengetahui organisasi dan permasalahannya secara mendalam sehingga perubahan yang direkomendasikan cendrung dapat diterima semua pihak.

2.2 Pendekatan dalam Perubahan Organisasi

Berdasarkan derajat keikutsertaan bawahan dalam melakukan perubahan, maka ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Pendekatan kekuasaan sepihak

Dalam pendekatan unilateral atau sepihak bawahan hanya memberikan hanya sedikit atau tidak memberikan sumbangannya. Atasan, melalui kekuasaan dan wewenangnya menyarankan untuk melakukan perubahan. Wewenang sepihak dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu dengan dekrit, pergantian dan struktur.

 Dengan dekrit.

Cara ini dilakukan oleh atasan dengan mengumumkan kepada bawahan tentang perubahan yang dilakukan organisasi dan apa yang di harapkan oleh atasan terhadap bawahan atas perubahan ini. Aliran komunikasi dari atasan kepada bawahan.

 Dengan pengertian

Individu dalam satu atau beberapa posisi di gantikan oleh individu yang lain karna atasan menganggap bahwa perubahan ini akan memperbaiki prestasi. Dengan sedikit atau bahkan tampa konsultasi antara atasan dengan bawahan sebelumnya.

(9)

Manajer mengubah kebuthan hubungan dari tugas bawahan di dalam suatu situasi dengan mengurangi suat lapisan struktur atau dengan memperkenalkan suatu kelompok staf penasehat yang baru.

2. Pendekatan Bersama (share)

Pendekatan bersama di bangun dengan asumsi bahwa wewenang ada dalam organisasi, tetapi harus digunakan dengan hati – hati. Jika organisasi memiliki bawahan yang mampu, bawahan dapat memberikan andil untuk mencapai keputusan tentang perubahan yang penting. Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara yang agak berbeda.

 Keputusan kelompok.

Anggota kelompok memilih satu alternatif solusi yang ditawarkan atasan. Pendekatan ini tidak melibatkan bawahan dalam mengidentifikasi maupun pemecahan masalah, untuk mencapai kesepakan kelompok. Dengan cara demikian diharapkan bawahan mereka akan lebih terikat terhadap pelaksanaan karna mereka dilibatkan dalam proses pemilihan pemecahan masalah tersebut.

 Pemecahan dalam kelompok .

Kelomok menyelesaikan masalah melalui diskusi kelompok. Diskusi dilakukan tidak hanya dalam menidentifikasi masalah tetapi juga solusi atas permasalahan tersebut. Diasumsikan bahwa karna kelompok dilibatkan dalam seluruh proses pengambilan keputusan maka mereka akan lebih terikat dalam pelaksanaannya.

3. Pendekatan delegasi.

Dengan delegasi wewenang, bawahan berpartisipasi secara aktif dalam program pengembangan dari proses penentuan sampai penerapannya. Delegasi wewenang meliputi dua bentuk yaitu kelompok diskusi dan pelatihan kepekaan.

 Kelompok diskusi.

Atasan dan bawahan mengadakan pertemuan mendiskusikan permasalahan yang ada. Mereka melakukan diagnose masalah, menganalisis dan mempertimbangkan alternatif solusi. Keterbukaan diasumsikan akan motovasi bawahan untuk menawarkan solusi terhadap permasalahan.

 Kelompok latihan kepekaan.

(10)

asumsikan akan diikuti dari perubahan hubungan antarpribadi. Urutan perubahan yang terjadi dari perbaikan kesadaran pribadi, ke perbaikan hubungan antarpribadi, menuju kepada perbaikan prestasi.

Dalam survai beberapa kasus perubahan organisasi, dari ketiga pendekatan Greiner mencatat bahwa pendekatan bersama (share approach) lebih berhasil dari pendekatan sepihak maupun delegasi. Pendekatan sepihak mengabaikan masukan informasi dari bawahan, tetapi dalam beberapa kasus bawahan lebih mengetahui perubahan teknologi dan aspek kemanusiaan dari perubahan. Di lain pihak, penggunaan pendekatan delegasi mengabaikan input yang potensial dari atasan. Pendekatan bersama memaksimalkan prasaan akan kebebasan dan penggunaan kebijakan wewenang.

2.2.1 Desakan untuk Melakukan Perubahan

Organisasi perlu melakukan perlu melakukan perubahan karna adanya desakan dari berbagai faktor utuk melakukan perubahan. Faktor – faktor tersebut dapat di klasifikasikan sebagai faktor internal organisasi dan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan.

1. Desakan dari dalam.

Beberapa desakan dari dalam organisasi mendorong organisasi melakukan perubahan. Faktor – faktor tersebut antara lain meliputi perubahan nilai kerja, produk yang usang, dan masalah proses organisasi.

 Perubahan nilai kerja.

Organisasi didesak untuk memberikan respon atas terjadinya perubahan nilai dari anggotanya. Beberapa perubahan yang penting seperti menurunya loyalitas terhadap organisasi, menurunya produktivitas dan semangat kerja pekerja.

 Produk usang.

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat menyebabkan banyak produk yang sangat cepat menjadi usang atau ketinggalan jaman. Produk mengalami keusangan mengharuskan organisasi untuk mempercepat waktu proses produksi dan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan diri mengikuti kecepatan perubahan tersebut.

 Masalah proses organisasi.

(11)

2. Desakan faktor eksternal untuk melakukan perubahan.

Faktor eksternal atau lingkungan adalah di luar kendali dari manajer, namun manajer yang cerdik selalu mengidentifikasi faktor – faktor eksternal yang mendesak adanya perubahan dan memberikan respon yang tepat terhadap desakan tersebut. Faktor – faktor tersebut seperti paersaingan, perubahan permintaan kosumen, ketersediaan sumber – sumber, teknologi, dan sosio – politik.

 Persaingan.

Perubahan dalam pasar persaingan dapat merusak keuntungan perusahaan. Akibatnya, manajer perlu kapan pesaingnya memperkenalkan produk baru, mengubah promosi, menurunkan harga, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Sekalipun pesaing menciptakan ketidak pastian, persaingan dapat memperbaiki produk dan jasa ditawarkan kepada konsumen.

 Perubahan permintaan kosumen.

Manajer harus peduli terhadap perubahan selera dan kesenangan konsumen, karna produk kurang menarik dengan alasan – alasan yang dangkal.

 Ketersediaan sumber – sumber.

Organisasi tergantung pada lingkungan eksternal termasuk sumber bahan baku dan sumber yang lainya. Perubahan terhadap pemasokan bahan baku yang penting akan mendesak organisasi untuk mengubah oprasi untuk mengubah oprasinya secara drastis.

 Teknologi.

Perubahan teknologi yang terjadi baik di bidang proses produksi maupun bidang lain mendesak organisasi untuk melakukan perubahan. Di masa yang akan datang teknologi akan terus meningkat akan mempengaruhi setiap industri.

 Sosial politik.

Perubahan sosial politik yang terjadi di luar kendali manajer, akan tetapi perubahan pada bidang tersebut mengharuskan organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi harus beradaptasi dengan perubahan tersebut (menyesuaikan diri).

2.3 Penolakan Terhadap Perubahan

(12)

langsung seperti ketidakpuasan, sering tidak masuk kerja, dan desas desus. Penolakan di bagi menjadi dua yaitu individu dan organisasi.

1. Penolakan individual.

Penolakan yang bersifat individual karna berbagai alasan. Sebelum menerapkan perubahan, manager perlu mengetahui mengapa orang – orang nampaknya menolak terhadap adanya perubahan. perubahan dapat di tentang sekalipun kehidupan organisasi tergantung padanya.

 Ancaman terhadap struktur kekuasaan.  Struktur organisasi yang stabil.

 Sistem hubungan.

 Biaya perubahan dan kepentingan pribadi.

1.4 Metode Untuk Mengatasi Penolakan Terhadap Perubahan

Metode Umumnya Digunakan dalam situasi

1. Pendidikan dan komunikasi

Jelaskan hakikat perubahan dan mengapa perubahan itu perlu dilakukan. Jelaskan masalah yang berkaitan dengan perubahan dan bagai mana pengaruhnya terhadap yang lain. Berikan pemahaman yang logis dan atau analisis dan informasi yang tidak akurat.

(13)

dalam merancang dan menerapkan perubahan menawarkan tambahan insentif karna persetujuanya, jelaskan adanya insentif dengan penerimaan atas perubahan.

5. Manipulasi pemilihan

Informasi dimanipulasi sehingga pekerja hanya menerima informasi yang mendorong penerimaan terhadap perubahan; meminta sesorang yang menentang (atau pemimpinya) untuk ikut serta dalam merancang perubahan.

6. Paksaan

Jika sesorang atau beberapa kelompok kalah dalam perubahan, dan jika kelompok tersebut memiliki kekuasaan yang kuat untuk menentang.

Jika cara lain tidak akan bekerja atau terlalu mahal.

Jika kecepatan utuk melakukan perubahan sangat penting, dan jika orang yang memiliki insentif mengadakan perubahan memiliki kekuasaan yang besar

(14)

Didalam organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat pasti mengalami perubahan. Alasan organisasi mengalami perubahan adalah karena organisasi juga menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi. Baik perubahan yang direncanakan maupun perubahan yang tidak direncanakan. Organisasi selalu akan mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tantangan.

Variabel yang pmempengaruhi perubahan organisasi ada empat, yaitu tugas, struktur, orang, dan teknologi. Mereka merupakan suatu siklus yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sedangkan agen perubahan dari organisasi terbagi menjadi tiga yaitu agen perubahan eksternal, internal dan internal-eksternal. Pendekatan perubahan dalam organisasi juga terbagi menjadi tiga yaitu, pendekatan sepihak, pendekatan bersama dan pendekatan delegasi. Kalau tentang desakan perubahan organisasi dibagi menjadi desakan dari dalam dan desakan dari luar. Terdapat juga penolakan terhadap perubahan organisasi yaitu penolakan dari individu dan penolakan dari organisasi. Serta kita sudah mengetahui metode untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan. Metode yang digunakan adalah pendidikan dan komunikasi, kelebihan dan partisipasi, dukungan, intensif dan negosiasi, manipulasi pemilihan dan paksaan.

3.2 Daftar Pustaka

- Dr. Winardi, SE. 1989. Perilaku Organisasi. Bandung : PT. TARSITO.

- Gitosudarmo, Indriyo ., et al ., 2000. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : PT. BPFE. - Wibowo, Edi. 2010. Perubahan dan Pengembangan Organisasi . [Online].

http://ediwibowo88.blogspot.com/2010/05/pendahuluan-1.htmldiakses tanggal 17 mei 2013.

- Elqorni, Ahmad. 2012. Proses Perubahan Organisasi. [Online].

Gambar

Gambar  1Variabel-variabel pada perubahan organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Operasi yang dilakukan sesudah usia 2 tahun harus diikuti dengan tindakan speech teraphy karena jika tidak, setelah operasi suara sengau pada saat bicara tetap

Akan muncul Pop-up, pada pop-up pilih image atau bisa melakukan upload gambar dengan klik Upload

Terhadap permohonan izin apotik yang ternyata tidak memenuhi persyaratan dimaksud pasai 5 dan atau pasal 6 , atau lokasi Apotik tidak sesuai dengan permohonan, maka

Kegiatan perencanaan anggaran biasanya memakan proses yang cukup panjang karena para penggerak perusahaan harus berpikir secara matang agar anggaran yang di rencanakan tidak

Dibawah kondisi normal untuk penggunaan yang dimaksud, bahan ini diharapkan tidak berbahaya bagi

Laboratorium Terpadu FK USU adalah tempat pelayanan mahasiswa penelitian dari berbagai Fakultas dan Universitas yang dapat membuat kenyamanan mahasiswa penelitian

bassiana on insects is isolated from the leaf surface of brambly plants Crataegus monogyna, needle-like plants Urtica dioica and weed Dactylis gomerata and

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan