• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN PERADABAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN PERADABAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN PERADABAN KARAKTER PADA GENERASI INTERNET

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya dengan dosen M. Januar Ibnu Adam, M.Pd.

OLEH :

1510631050045 ERVITA AYU PRATIWI

1510631050051

FITRI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

(2)

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN PERADABAN KARAKTER PADA GENERASI INTERNET

ErvitaAyuPratiwi 1, FitriAyu Lestari 2, M. JanuarIbnu Adam 3

1) 2) Mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang

3)Dosen Pendidikan Sosial Budaya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang

email :fitriayulestari5@gmail.com/ervitayu@gmail.com

Abstrak - Tahun-tahun pertama kehidupan manusia merupakan periode yang sangat penting dan kritis. Keberhasilan tubuh kembang anak ditahun-tahun pertama akan sangat menentukan masa depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun jika tidak di tangani secara dini dengan baik,dan apalagi yang tidak terdeteksi akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari. Untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal diperlukan peran orang tua yang paling dominan, karena di lingkungan keluargalah anak akan mendapatkan pendidikan paling utama, terutama di zaman yang serba teknologi ini. Jangan sampai anak tumbuh dan berkembang tanpa perhatian orangtua. Karena pengaruh perkembangan teknologi pula munculah istilah Generasi internet pada anak-anak yang fasih menggunakan dan memanfaatkan internet. Generasi Internet merupakan anak yang dihasilkan dari generasi X akhir dan generasi Y awal. Dan dapat dikatakan bahwa Generasi Internet ini merupakan generasi yang sangat membutuhkan perhatian orang tua yang tinggi, karena generasi ini merupakan generasi yang rentang terhadap pengaruh teknologi. Jika pemanfaatan teknologi disalah gunakan maka akan berdampak buruk bagi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari.

Kata kunci : Peran Keluarga, Pendidikan Karakter, Generasi Internet

Abstract - The first years of human life are a very important and critical period. The success of the child's body in the first year will determine the future of the child. Any disorder or deviation if not handled early with good, and moreover undetected will reduce the quality of human resources later in the day. To achieve the optimal growth of children is needed the most dominant role of parents, because in the family environment children will get the most important education, especially in this technological era. Do not let children grow and develop without the attention of parents. Because of the influence of technological developments also emerged the term Generation of internet on children who are fluent in using and utilizing the internet. The generation of the Internet is a child produced from the late X generation and early Y generation. And it can be said that this generation of the Internet is a generation that is in need of high parental attention, because this generation is a generation that spans the influence of technology. If the use of technology is misused then it will be bad for the quality of human resources in the future.

(3)

PENDAHULUAN

Di Era Globalisasi ini teknologi berkembang dengan pesat pada semua bidang kehidupan manusia.Dan pada masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia.Menurut Martono (2012) bahwa Teknologi menjanjikan beberapa hal, yaitumenjanjikan perubahan, menjanjikan kemajuan, menjanjikan kemudahan, menjanjikan peningkatan produktifitas, menjanjikan kecepatan, dan menjanjikan popularitas.Bagi masyarakat yang mampu menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman maka masyarakat dapat memanfaatkan teknologi sehingga masyarakat menjadi individu maju dan berkembang, khususnya untuk para generasi muda.Perkembangan teknologi dapat menciptakan generasi muda yang aktif, kreatif, dan inovatif.

Sedangkan bagi masyarakat yang tidak mampu menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman maka masyarakat akan dibudaki oleh teknologi dan membuat masyarakat terpinggirkan dari sebuah kebutuhan mendasar. Sehingga masyarakat mudah terbawa oleh pengaruh perkembangan teknologi kearah yang negatif.Misalnya saja dalam era modern saat ini banyak alat elektronik dan alat informasi yang canggih untuk memudahkan masyarakat, seperti televisi dan handphone. Tetapi dalam kenyataannya masyarakat kurang dapat memanfaatakan teknologi dengan baik. Contohnya banyak aksi-aksi nakal para anak muda yang menyalah gunakan internet, dengan melihat jutaan video porno yang dapat dengan mudah diupload dan didownload melalui internet.Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi karakter generasi muda.

(4)

KAJIAN TEORI

Pengertian Generasi Internet (iGENERATION atau Generasi Z )

Menurut psikolog Elly Risman, Psi., Gen Z adalah generasi yang banyak mengandalkan teknologi untuk berkomunuikasi, bermain, dan bersosialisasi.Jadi Generasi Z adalah generasi yang sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi, dan apapun yang mereka lakukan berhubungan dengan dunia maya.

Pengertian Peran Keluarga

Menurut Maftuhin pada kalangan manapun lembaga keluarga banyak memberikan kontribusi pendidikan kepada anak-anak, terutama dalam pembentukan kepribadiannya.Lembaga keluarga menjadi agen sosialisasi dan agen pembentukan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, peran lembaga keluarga menjadi dominan dalam proses pendidikan kepribadian dan watak bagi anak. Atas dasar itu pendidikan dalam keluarga merupakan fungsi dari lembaga keluarga.

Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak (Tim Bahasa Pustaka Agung Harapan, 2003:300).Menurut Kepmendiknas, karakter adalah sebagai nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, 2010). Menurut Syarkawi (2006) dalam bukunya “Pembentukan kepribadian Anak”menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti adalah proses pendidikan yang ditunjukan untuk mengembangkan nilai,sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

(5)

pendidikan seseorang di dalam bermasyarakat. Tanpa itu pengembangan individu cenderung tidak akan menjadi lebih baik.

GENERASI INTERNET (iGENERATION atau Generasi Z)

Menurut Karl Mannheim, “The Problem of Generations”, 1923: “the most systematic and fully develoved” and “the seminal theoretical treatment of generations as a sociological phenomenon”; Mannheim: “generasi adalah kelompok yang terdiri dari individu yang memiliki kesamaan dalam rentang usia, dan mengalami peristiwa sejarah penting dalam suatu periode waktu yang sama”.

Dalamteori generasi (Generation Theory) hingga saat ini dikenal ada lima generasi yaitu : 1. Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964

2. Generasi X, lahir 1965-1980 3. Generasi Y, lahir 1981-1994 4. Generasi Z, lahir 1995-2010 5. Generasi Alpha, lahir 2011-2025.

Generasi Z (disebutjugaiGeneration, Generasi Net, atauGenerasi Internet) terlahirdarigenerasi X danGenerasi Y.

Generasi Z adalah generasi saat ini, dimana generasi ini memiliki kemampuan lebih cepat dalam mengakses informasi, walaupun usia mereka masih tergolong anak-anak. Mereka sejak kecil sudah diperkenalkan dengan teknologi canggih seperti computer, laptop, handphone, iPad dan Perangkat Elektronik lainnya.Menurut psikolog EllyRisman, Psi., Gen Z adalahgenerasi yang banyakmengandalkanteknologiuntukberkomunuikasi, bermain, danbersosialisasi. Hal tersebut diperkuat oleh studi Goldman Sachs menemukan bahwa hampir setengah dari Gen Z terhubung secara online selama 10 jam sehari atau lebih. Studi lain menemukan bahwa seperlima dari Z Gen mengalami gejala negative ketika dijauhkan dari perangkat smartphone mereka

(6)

1. Fasih teknologi

Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi computer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.

2. Menyukai berinterksi melalui jejaring sosial

Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti: Facebook, Twitter, atau melalui SMS. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara sepontan. Mereka juga cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.

3. Multitasking

Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan.Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat.Nereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.

4. Mandiri

Mereka tidak menunggu orang tua untuk mengajari hal-hal atau memberi tahu mereka bagaimana membuat keputusan.Apabila diterjemahkan ke tempat kerja, generasi ini berkembang untuk memilih bekerja dan belajar sendiri.

5. Toleran dengan perbedaan Kultur

Mereka akan menjadi generasi yang paling beragam atau terdiri dari berbagai bagian dari kelompok rasa tau etnis. Mereka juga dibesarkan untuk lebih menerima dan menghormati lingkungan dibandingkan generasi orang-orang sebelumnya.

PENGARUH NEGATIF TEKNOLOGI TERHADAP GENERASI Z

(7)

teknologi dapat membuatKecerdasan Intelektual (IQ) mereka mungkin berkembang baik tetapi tidak dengan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Spiritualnya (SQ).

PENDIDIKAN KARAKTER

Tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi telah memberi pengaruh yang sangat signifikan pada warna dan nuansa kehidupan masyarakat, terlepas positif atau negatifnya pengaruh yang ditimbulkan.Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merevitalisasi peran pendidikan.Pendidikan merupakan salah satu elemen yang penting dalam membentuk peradaban manusia yang lebih beradab, sesuai dengan kelayakannya dan keputusannya sebagai manusia ciptaan tuhan.Untuk menciptakan manusia yang beradab tersebut maka dapat diberlakukan Pedidikan Karakter. Pendidikan karakter bukan merupakan hal yang baru dilaksanakan saat ini, penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi seiring perubahan zaman menuntut adanya penanaman kembali nilai-nilai dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.

Menurut Sukmadinata (2004 : 150) penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang saat inikian memudar. Pendidikan karakter ini merupakan salah satu alat yang paling penting dan harus dimiliki oleh setiap orang. Sehingga tingkat pengertian pendidikan karakter seseorang juga merupakan salah satu alat terbesar yang akan menjamin kualitas hidup seseorang dan keberhasilan pergaulan di dalam masyarakat. Di samping pendidikan formal yang kita dapatkan, kemampuan memperbaiki diri dan pengalaman juga merupakan hal yang mendukung upaya pendidikan seseorang di dalam bermasyarakat. Tanpa itu pengembangan individu cenderung tidak akan menjadi lebih baik. Pendidikan karakter diharapkan tidak membentuk siswa yang suka tawuran, nyontek, malas, pornografi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.

PERAN KELUARGA

(8)

dan agen pembentukan ketaqwaan kepada tuhan yang Maha Esa. Pada mulanya dalam keluargalah pendidikan seorang anak didapatkan. Keluarga merupakan pendidikan utama bagi seorang anak dalam perkembangan kepribadiannya. Karena anak akan belajar mengenal dunia diawal kehidupan dalam lingkungan keluarga. Usia balita (bawah tiga tahun) dan balita (Bawah lima tahun) merupakan usia kritis dalam perkembangan anak, dalam artian pada usia tersebut anak benar-benar membutuhkan peran orang tua karena usia tersebut anak mulai belajar hal-hal mendasar bagi kehidupan mereka kelak. Oleh karena itu, orang tua seharusnya memiliki peran yang besar dan bahkan tidak tergantikan dalam mendidik anak pada usia kritis ini.

Perkembangan Teknologi mengakibatkan dampak yang luar biasa pada kehidupan manusia. Kita bisa melihat bagaimana perkembangan teknologi mengakibatkan mobilitas manusia semakin cepat sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Perubahan ini berdampak pula terhadap peran orang tua dalam kehidupan anak. Dalam teori Generasi yang diungkapkan Strauss, dimana peralatan digital telah menjadi bagian yang sepertinya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Anak-anak generasi Z dilahirkan oleh orang tua yang merupakan Generasi X akhir dan Generasi Y awal. Generasi X akhir dan Generasi Y awal merupakan generasi workaholic (pecandu Kerja) tipikalnya pekerja keras.Kedua generasi saat ini sudah berada dalam kemapamanan ekonomi dibanding generasi sebelumnya.Generasi X akhir dan Generasi Y awal merupakan generasi yang sangat besar secara kuantitas dan para Pasukan / Angkatan Pekerja (workforce).

(9)

itu merupakan benih.Benih itu diawal pertumbuhhannya harus hidup di tanah yang memberikan banyak mineral untuk benih itu bertumbuh.

Hal tersebut senada dengan Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara, biarkan anak-anak menjadi sebuah taman taman yang berbunga cantik. Beberapa fungsi keluarga selain sebagai tempat mendapatkan pendidikandiantaranya :

a. Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada (sosialisasi).

b. Mengusahakan terselenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga (ekonomi) sehingga keluarga sering disebut unit produksi.

c. Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (jompo).

d. Meneruskan keturunan (reproduksi).

Pada masa sekarang ini, pengaruh keluarga mulai melemah karena terjadi perubahan sosial, politik, dan budaya. Keadaan ini memiliki andil yang besar terhadap terbebasnya anak dari kekuasaan orang tua. Keluarga telah kehilangan fungsinya dalam pendidikan. Tidak seperti fungsi keluarga pada masa lalu yang merupakan kesatuan produktif sekaligus konsumtif. Ketika kebijakan ekonomi pada zaman modern sekarang ini mendasarkan pada aturan pembagian kerja yang terspesialisasi secara lebih ketat, maka sebagaian tanggung jawab keluarga beralih kepada orang-orang yang menggeluti profesi tersebut. Uraian tersebut cukup menjelaskan apa arti keluarga yang sesungguhnya. Keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu dan anak.Lebih dari itu, keluarga merupakan wahana awal pembentukan moral serta karakter manusia.

(10)

mendapatkan perhatian dan perlindungan dari berbagai ancaman dan gangguan agar supaya hak-haknya tidak terabaikan (Sri Sugiharti, 2005 : 1). Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan resolusi No. 44/25 tentang konvensi hak-hak anak (convention on the right of the child) tanggal 20 November 1989.Konvensi ini telah diretifikasi Indonesia pada tanggal 25 Agustus 1990. Sekarang ini Indonesia sudah mempunyai UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang didalamnya memuat 4 hak dasar anak yaitu :

1. Hak untun memperoleh keberlangsungan hidup 2. Hak untuk tumbuh dan berkembang

3. Hak untuk berpatisipasi

4. Hak untuk memperoleh perlindungan

Menurut Noor Siswanto (2002 : 5) secara lebih terinci ada sebelas hak yang dimiliki oleh anak antara lain :

1. Hak untuk didaftar sejak kelahirannya, ha katas nama, memperoleh kewarganegaraan, dan sejauh mungkin mengetahui dan dipelihara oleh orang tuanya

2. Hak mempertahankan identitas

3. Hak tidak dipisahkan dengan orang tua 4. Hak berhubungan dengan orang tua

5. Hak menyatakan pendapat, kemerdekaan, berpikir dan beragama 6. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul

7. Hak memperoleh bantuan khusus dari Negara bagi anak yang kehilangan lingkungan keluarga

8. Hak menikmati norma kesehatan tertinggi dan hak memperoleh pendidikan 9. Hak memperoleh pemeliharaan, perawatan serta perlindungan

10. Hak untuk beristirahat, bersantai, bermain, dan hak turut ikut serta dalam kegiatan rekreasi

11. Hak untuk dilindungi dari eksploitasi ekonomi, eksploitasi seksual, dan kegiatan yang bersifat pornografis serta pemakaian narkoba.

(11)

dalam mencetak generasi yang berkualitas ( Tyas, 2005:10). Dan langkah mendidik Generasi Z, yaitu:

a) Ketahui dulu karakter mereka

b) Pendekatan berpikir kritis (Critical Thinking)

c) Mendekati anak lewat peralatan digital, dengan langkah ini, orangtua atauguru menjadi

setara dengan si anak dan nyambung dengan kemampuan sianak.

d) Orang tua dan pendidik harus mengajari dan memberikan pengertian yanggamblang

mengenai seluk belum dunia gadget dan cara memanfaatkannyadengan benar.

e) Memberikan keseimbangan perkembangan otak kepada anak. Menurutpara ahli aneka

peralatan digital hanya akan membuat salah satu sisi otakmanusia yang terstimulasi. Padahal seharusnya kedua belahan otak, baikbelahan otak kanan maupun kiri distimulasi secara seimbang. Caramenyeimbangkannya antara lain dengan melibatkan anak-anak dalamkegiatan seni, seperti melukis, menari, musik dan lain sebagainya.

f) Jangan melarang mereka untuk menjadi generasinya! Tetapi yang palingpenting adalah

upaya membelajarkan mereka untuk dapat hidup denganbaik dan benar. Oleh karena itu, Anda harus dapat membimbing danmemfasilitasi agar Gen Z dapat tumbuh dan berkembang sesuai denganjamannya dan dapat memanfaatkan kehadiran teknologi secara tepat danbenar.

g) Menumbuhkan kebersamaan si anak dalam keluarga. Kita tidak boleh membiarkan anak

berlarut-larut dalam kesendirian dan terlalu akrab dengan peralatan digitalnya. Oleh karena itu orang tua harus menciptakan suasana yang hangat dalam keluarga sehingga

anak menjadi pribadi yang peduli, dan senang bersosialisasi dengan orang.

KESIMPULAN

(12)

tidak mampu menyikapi dan memanfaatkan teknologi secara baik.Sehingga perkembangan teknologi banyak memberikan pengaruh yang negatif terhadap tumbuh kembang dan kualitas generasi muda itu sendiri. Contohnya terdapat beberapa generasi muda yang nakal dan memanfaatkan teknologi untuk membuka situs-situs yang tidak baik seperti film porno, video tindak kejahatn dan sebagainya. Jadi pemanfaat teknologi yang salah dapat mempengaruhi nilai, moral dan karakter siswa.

Sedangkan Anak merupakan aset yang menentukan keberlangsungan hidup, kualitas dan kejayaan suatu bangsa dimasa mendatang. Oleh karena itu anak perlu dikondisikan agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan dididik sebaik mungkin agar dimasa depan dapat menjadi generasi penerus yang berkarakter serta berkepribadian yang baik. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang dikenal oleh anak.Keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu dan anak. Lebih dari itu, keluarga merupakan wahana awal pembentukan moral serta karakter manusia, sesuai dengan salah satu fungsi keluarga yaitu dapat mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada (sosialisasi).

Karena berhasil atau tidaknya seoarang anak dalam menjalani hidup bergantung pada berhasil atau tidaknya peran keluarga dalam menanamkan ajaran moral kehidupan.Jadi keluarga harus menerapkan pola asuh yang disesuai dengan perkembangan zaman dimana orang tua harus mau berubah, harus siap, harus paham, harus menerima tantangan bahwa mereka membesarkan Generasi Z yaitu Generasi yang fasih akan teknologi. Tetapi bukan berarti dengan merubah pola asuh, keluarga juga merubah tujuan mereka dalam membentuk generasi yang berkarakter.Dimana keluarga tetap melaksanakan pendidikan karakter yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

(13)

Online :

Faris, Zakir. (2016). Mengenal Generasi Z. Diperoleh dari

http://rubrik.okezone.com/read/39201/mengenal-generasi-z. Diakses tanggal 7 Desember 2017 pukul 16.30 WIB

Ngafifi, Muhammad.(2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Diperoleh dari http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/2616. Diakses tanggal 6 Desember 2017 pukul 14.00 WIB

Putra, Mohkamad Riyo Dwi.(2016). Ilmu Pendidikan “ Generasi Z”. Diperoleh dari

http://pgsdtrunojoyo.blogspot.co.id/2016/12/generasi-z.html?m=1. Diakses tanggal 7 Desember 2017 pukul 17.30 WIB

Sudrajat,Akhmad. (2012). Generasi Z dan Implikasinya terhadap Pendidikan. Diperoleh dari

https://www.google.co.id/amps/s/akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/10/05/generasi-z-dan-implikasinya-terhadap-pendidikan/amp/. Diakses tanggal 7 Desember 2017 pukul 16.00 WIB

Wikipedia [2013]. Generasi Z. Diperoleh dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Generasi_Z. Diakses tanggal 6 Desember 2017 pukul 14.20 WIB

Yoga, Dyah Satya., dkk.(2015). Peran Keluarga Sangat Penting dalam Pendidikan Mental, Karakter Anak serta Budi Pekerti Anak. Diperoleh dari

http://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/view/1241. Diakses tanggal 7 Desember 2017 pukul 17.00 WIB

Buku :

Hartono, Agung.(2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: RINEKA CIPTA

Referensi

Dokumen terkait

Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara

Penelitian ini diawali dengan menentukan kardinalitas pada graf hasil operasi comb sisi dan menentukan power domination number dari graf hasil operasi comb sisi, serta

Bank Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk terus memfasilitasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, karena yakin

Adiratna (2004) mengatakan penyebab yang mempengaruhi tingginya kebutuhan nasional terhadap beras sebagai bahan makanan pokok di Indonesia adalah karena jumlah penduduk

Sedangkan dalam proses menampilkan hasil pencarian, setelah data dalam tabel (baik data yang dicari ditemukan atau tidak), maka proses ini akan berjalan untuk menampilkan

Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan alat radiografi digital sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih akurat dan penelitian dengan jangka waktu lebih lama

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community

peran Humas dilihat dari perencanaan Program, Perencanaan Strategi, Aplikasi Strategi, dan Evaluasi dan kontrol, jika semua itu diprioritaskan untuk