• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Interaksi Simbolik dalam filsafat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Interaksi Simbolik dalam filsafat "

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Herbert Blummer George Herbert Mead

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK (Moleong, 2013 : 59 – 90)

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK

(2)

Persektif Fenomenologis

Interaksi simbolik ada di bawah payung fenomenologis (perspektif interpretif) • Fenomenologis menganggap kesadaran

manusia dan makna subyektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan sosial

Bogdan & Taylor mengemukakan bahwa dua pendekatan utama dalam tradisi

(3)

Teori Marx Weber ; payung teori interaksi simbolik

Weber ; tindakan sosial sebagai semua perilaku

manusia ketika dan sejauh individu memberikan suatu makna subyektif terhadap perilaku tersebut.

Tindakan sosial, adalah tindakan disengaja,

disengaja bagi orang lain dan bagi sang aktor sendiri.

Dalam tindakan sosial, pikiran – pikiran aktif saling

(4)

Bagi perspektif ini, individu bersifat aktif,

reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan sulit diramalkan

Fenomenologi Schutz, pemahaman atas

tindakan, ucapan dan interaksi merupakan prasyarat bagi eksistensi sosial apapun.

Dalam situasi fenomenologis, konteks ruang,

(5)

Schutz menyatakan kategori pengetahuan :

1. Bersifat pribadi dan unik bagi setiap individu dalam interaksi tatap muka

2. Berbagai pengkhasan (typification) yang

telah terbentuk dan dianut semua anggota suatu budaya (mitos, pengetahuan budaya,

(6)

Fenomenologi adalah mengkonstruksi dunia

kehidupan “sebenarnya” dalam bentuk yang mereka sendiri alami

Realitas tersebut bersifat intersubjektif.

Intersubjektif berlangsung dalam berbagai hubungan

dengan orang lain. Berbagi persepsi dasar mengenai dunia yang mereka internalisasikan melalui

(7)

Akar Teori Interaksi Simbolik

Pemikiran George Herbert Mead menjadi

sentral dalam teori ini, dengan berlandaskan beberapa cabang filsafat, diantaranya :

1. Pragmatisme, memiliki beberapa pandangan ;

a. Realitas sejati tidak pernah ada, tapi secara aktif diciptakan ketika kita

(8)

- Apa yang nyata bagi manusia bergantung pada definisi / interpretasi kita.

- Dunia tidak memberitahukan dirinya

kepada kita. Kitalah yang aktif memahami dan memutuskan apa yang kita lakukan

b. Semakin berguna pengetahuan (fakta,

(9)

c. Manusia mendefinisikan objek fisik dan objek sosial yang mereka temui

berdasarkan kegunaan dan tujuannya. d. Hal yang penting untuk diamati adalah

apa yang manusia lakukan dalam situasi mereka yang sebenarnya. Beberapa

pertanyaan yang dilontarkan ; Apa

(10)

2. Behaviorisme

- Menurut Mead konsep mendasar behaviorisme sosial adalah tindakan sosial (social act), yang juga

mempertimbangkan aspek tersembunyi perilaku manusia (covert activity).

- Substansi dan eksistensi perilaku manusia hanya dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan basis sosialnya. - Perilaku manusia tidak hanya berupa respon langsung

(11)

3. Teori Evolusi Darwin

* Teori ini mempengaruhi pandangan Mead. Teori ini menyatakan bahwa setiap organisme dan

lingkungannya serasi dalam suatu hubungan dialektik. * Cara lingkungan berpengaruh terhadap organisme

antara lain dibentuk oleh alam, pengalaman lalu dan aktivitas yang dilakukan organisme saat itu.

* Organisme juga dapat mempengaruhi lingkungan, sehingga juga mengubah pengaruh lingkungan

(12)

Inti Teori Interaksi Simbolik

Inti Teori Interaksi Simbolik

Herbert Mead mengembangkan ini pada tahun

1920an dan 1930an, dengan karyanya Mind, Self

and Society.

Esensi teori ini adalah suatu aktivitas yang

merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi / pertukaran simbol yang diberi makna.

Varian interaksi simbolik ; labeling theory,

(13)

Menurut Blumer, proses sosial dalam

kehidupan kelompoklah yang menciptakan dan menegakkan aturan, bukan sebaliknya.

Kehidupan sosial pada dasarnya adalah

‘interaksi manusia dengan menggunakan simbol – simbol’.

Perilaku manusia, pada dasarnya produk dari

(14)

Premis – Premis Interaksionisme Simbolik

Premis – Premis Interaksionisme Simbolik

1. Individu merespon suatu situasi simbolik.

Merespon objek fisik (benda) dan objek sosial (perilaku manusia).

2. Makna adalah produk interaksi sosial,

dinegosiasikan melalui penggunaan bahasa. 3. Makna yang diinterpretasikan individu dapat

(15)

Prinsip – Prinsip Interaksi Simbolik

(Menurut George Ritzer)

1. Manusia diberkahi dengan kemampuan berpikir 2. Kemampuan berpikir itu dibentuk oleh interaksi

sosial

3. Orang belajar makna dan simbol yang memungkinkan mereka menerapkan

kemampuan khas mereka sebagai manusia 4. Makna dan simbol memungkinkan orang

(16)

5. Orang mampu memodifikasi / mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasar interpretasi mereka atas situasi

6. Seorang mampu melakukan modifikasi karena kemampuan mereka berinteraksi 7. Pola interaksi yang jalin – menjalin ini

(17)

Herbert Mead & Charles Horton Cooley :

Teori tentang “Diri”

Herbert Mead & Charles Horton Cooley :

Teori tentang “Diri”

Inti interaksi simbolik – teori

tentang “diri” (self).

Mead & Charles Horton Cooley

konsep diri adalah proses dari interaksi sosial individu dengan orang lain.

Cooley menekankan hidup

berkelompok, khususnya kelompok primer dalam

(18)

Cooley, mendefinisikan diri sesuatu yang

dirujuk dalam pembicaraan biasa dengan kata ganti :

* “aku” (I), “daku” (me), milikku (mine) dan “diriku” (my self).

Segala sesuatu yang dikaitkan dengan “diri”

menciptakan emosi lebih kuat.

(19)
(20)

Konsep diri menekankan pentingnya respon

orang lain yang ditafsirkan secara subyektif sebagai sumber primer data mengenai diri.

Gagasan diri mempunyai 3 unsur ;

1. Imajinasi penampilan kita bagi orang lain 2. Imajinasi penilaiannya atas penampilan tsb 3. Perasaan diri (self filling) seperti kebanggan

(21)

Jadi, diri dan masyarakat saling mempengaruhi.

Masing – masing berfungsi sebagai rujukan bagi yang lainnya.

Mead tentang diri terletak pada konsep

“pengambilan peran orang lain” (taking the role of the other)

Konsep Mead tentang diri merupakan penjabaran

“diri sosial” (social self) yang dikemukakan William James dan pengembangan dari teori Cooley tentang

(22)

Dalam interaksionisme simbolik, perilaku

manusia tidak deterministik, sebagaimana yang dianut kaum positivis.

Perilaku adalah produk penafsiran individu

atas objek sekitarnya.

Jadi ketika kita berkomunikasi lewat bahasa,

(23)

Simbol dan Komunikasi

Bagi Cooley dan Mead, diri muncul karena

komunikasi. Tanpa bahasa, diri tidak akan berkembang

Levine menegaskan komunikasi ujaran

(24)

Mead membedakan simbol menjadi 2 :

1. Significant Symbols – merupakan bagian dari dunia makna manusia.

2. Natural Sign – merupakan bagian dari dunia fisik.

Dalam fenomenologis Alfred Schutz, dalam

interaksi tatap muka makna rangsangan yang

(25)

Schutz, menggolongkan 2 motif :

1. “Motif untuk” (in-order-to-motives) 2. “Motif karena” (because motives)

 Motif jenis pertama merupakan tujuan, yang

digambarkan sebagai maksud, rencana dan harapan

Motif jenis kedua, merujuk pada pengalaman

(26)

Pikiran

Bagi Mead, tindakan verbal merupakan mekanisme

utama interaksi manusia.

Penggunaan bahasa / isyarat simbolik oleh manusia

dalam interaksi sosial mereka pada gilirannya memunculkan pikiran (mind) dan diri (self)

Berpikir (thinking) bagi Mead sebagai “suatu

(27)

Dalam interaksi simbolik, pikiran

mensyaratkan adanya masyarakat. Masyarakat harus lebih dulu ada sebelum adanya pikiran. Pikiran adalah bagian integral dari proses

sosial.

Pikiran adalah mekanisme penunjukan diri

(28)

Perkembangan “Diri”

Menurut Mead, perkembangan diri ada 2 tahap ;

1. Tahap permainan (play stage)

2. Tahap pertandingan (game stage)

Tahap permainan adalah perkembangan

pengambilan peran bersifat elementer yang

(29)

Tahap pertandingan ;

* Berasal dari proses pengambilan peran dan sikap orang lain secara umum (masyarakat umumnya).

 Proses sosial diri terdiri terdiri dari dua fase,

“Aku” (I) dan “daku” (Me) ;

* Aku adalah diri yang refleksif.

(30)

Kritik atas Teori Interaksi Simbolik

Teori ini terlalu “agung” (grand). Konsepnya masih

samar dan membingungkan.

Konsep Mead sulit untuk dioperasionalisasikan

dalam penelitian.

Konsep generalized other dikritik karena terlalu

umum dan tidak merinci orang lain secara spesifik.

Interaksi simbolik terlalu mikro dalam memandang

Referensi

Dokumen terkait

Taman Bacaan Masyarakat adalah sarana peningkatan budaya membaca masyarakat dengan ruangan yang disediakan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis dan kegiatan

4 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Student Teams Achievement Devision Berbantuan Media Popudus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema 4

Gaduh secara sederhana dapat kita artikan sebagai seseorang yang memberikan sapi yang dimilikinya untuk dikembangkan dengan orang lain, dan keuntungan dari hasil

166 Kota Banjarmasin 17156080010024 1991 HARUNNURRASYID Pendidikan Luar Biasa SMPLB BC DHARMA WANITA Foto berwarna 3x4 (4 buah) 167 Kota Banjarmasin 17156067310099 1993 HENDRA

Tema yang dipilih dalam tugas akhir ini ialah pemberdayaan, dengan judul Pemberdayaan Persatuan Orangtua Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (POPA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas bakteri endofit yang diisolasi dari beberapa jenis lamun sebagai antijamur terhadap jamur patogen dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel harga, citra merek, atribut produk dan variabel keseluruhan serta pengaruh keempatnya secara simultan terhadap

3. Samakan struktur hifa jamur tempe dan jamur oncom? Hifa mana yang tidak memiliki sekat? 4. Bagaimana jumlah dan letak inti pada hifa jamur