• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Globalisasi Modernisasi thdp pr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Globalisasi Modernisasi thdp pr"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I.

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masalah

Dunia para remaja adalah dunia penuh warna. Remaja dihadapkan pada banyak pilihan atas kebudayaan baru yang mereka jumpai. Memang, tidak mudah untuk menentukan suatu pilihan , lebih-lebih dalam kehidupan yang kompleks seperti saat ini, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Kecanggihan teknologi, membuat kita tidak berdaya untuk menolak kehadiran kebudayaan baru yang berbeda dengan tradisi kita. Kondisi seperti ini mempengaruhi perubahan sosial budaya pada masyarakat . Dalam mode berpakaian misalnya, gaya rambut lurus tergerai dan kaus ketat tanpa lengan yang kadangkala menampakkan sebagian perut banyak diadopsi oleh remaja . Akan tetapi, gaya sebagian remaja tersebut ternyata menyisakan masalah tersendiri . Biasanya orang tua merasa keberatan sebab hal itu dianggap melanggar norma. Karena soal pakaian itu , hubungan antara orang tua dan anak remajanya kerap diwarnai pertengkaran. Peristiwa diatas merupakan salah satu kasus perubahan sosial budaya yang dipengaruhi arus modernisasi dan globalisasi.

I.2

Rumusan Masalah

1. Sejauh mana arus globalisasi dan modernisasi dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya ?

2. Bagaimana sikap kita sebagai bangsa Indonesia menghadapi kedua arus tersebut ? 3. Apa yang harus agar tidak jatuh ke dalam pengaruh negative dari modernisasi dan

globalisasi?

I.3

Tujuan Penelitian

1. Memberi contoh perilaku masyarakat sebagai akibat adanya modernisasi dan globalisasi.

2. Mengembangkan sikap kritis terhadap pengaruh moDernisasi dan globalisasi 3. Memahami bentuk konkret tantangan Globalisasi bagi eksistensi jati diri bangsa.

(2)

Pemakaian istilah modernisasi saat ini tidak sesederhana seperti yang dapat dipahami dari arti harfiahnya. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian modernisasi sebagai berikut .

a. Astrid S. Susanto

Modernisasi adalah kesempatan proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan.

b. Koentjaningrat

Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.

c. Soerjono soekanto

Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut social planning

d. Alex Thio

Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial berupa perubahan masyarakat pertanian menjadi masyarakat industry.

e. Harold Rosenberg

Modernisasi adalah suatu tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau sampai sejauh mana dan bagaimana pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat berlangsung.

f. Wilbert E. Moore

Modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional dalam arti teknologi serta organisasi pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara Barat yang stabil.

III.

PEMBAHASAN

(3)

Modernisasi dan Globalisasi memiliki hubungan erat terkait dengan persebaran nilai-nilai budaya tertentu ke seluruh dunia. Modernisasi dan Globalisasi merupakan salah satu bentuk perubahan. Perubahan – perubahan sosial budaya yang terjadi dalam modernisasi berdampak pada perilaku masyarakat. Globalisasi yang diawali dengan modernisasi menimbulkan dampak yang berarti dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Dalam konteks perubahan sosial budaya, pengaruh dari globalisasi dan modernisasi itu dapat bersifat positif dan negative. Sikap positif antara lain :

1. Peranan investasi asing dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan di suatu Negara.

2. Adanya peluang untuk mendapat informasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

3. Sarana komunikasi yang mudah dan murah.

4. Terbukanya kerja sama bagi manusia dari berbagai kumpulan etnis , budaya , agama yang berbeda-beda.

5. Peluang lebih luas untuk bersimpati dan berbagi dengan mereka yang tertimpa bencana alam dan tragedy kemanusiaan.

6. Terciptanya masyarakat yang dinamis untuk mencapai keadaan yang maju,adil, dan sejahtera.

Sikap negatif antara lain :

1. Merosotnya sumber daya alam karena eksploitasi yang tidak memperhatikan aspek-aspek kehidupan.

2. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbedaan ekonomi yang semakin melebar.

3. Tingginya angka pengangguran serta jurang pendapatan yang melebar di Negara-negara maju.

Eksistensi Jati Diri Bangsa Indonesia di tengah Arus Tantangan

Global

(4)

bangsa yang selama ini kita junjung tinggi , yang pada akhirnya kita akan kehilangan jati diri. Hal-hal yang dilihat melalui berbagai media, langsung ditiru sehingga merusak mental dan kepribadian bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Selo Soemardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana anomie yang berkepanjangan. Suasana

anomie adalah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya tidak mengetahui dengan jelas nilai-nilai budaya yang perlu diambil.

Gejala lain yang dapat muncul dari adanya globalisasi adalah sebagai berikut :

a. Keguncangan Budaya (cultural shock) , yaitu guncangan jiwa atau mental seseorang atau masyarakat sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang dating secara tiba-tiba. Pada tahap awal, orang atau masyarakat mungkin akan mendapatkan pengalaman baru yang menarik. Akan tetapi, pada saat ia harus terlibat di dalamnya , ia merasa sangat tertekan , frustasi , dan tidak berdaya. Tahap inilah yang disebut cultural shock. Jika keadaan ini terus berlanjut dan dibiarkan, akan menggangu keseimbangn jiwanya dan berdampak negative, seperti bunuh diri atau gila. Akan tetapi, jika ia dapat menyesuaikan diri, timbul penyesuai-penyesuaian sehingga tercipta ketenangan kembali. Contohnya, seorang yang hidup dalam budaya yang masih tradisional (pemburu misalnya) , tiba-tiba diajak ke Jakarta atau New York tempat keadaan alam dan budayanya sangat berbeda. Ia harus mandi, makan, berpakaian , berbahasa dan bekerja dengan cara-cara yang sangat berbeda dari tempat asalnya.

b. Ketimpangan Budaya (cultural lag), yaitu ketimpangan salah satu unsure kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. Jadi, adanya kelambanan unsure kebudayaan yang satu untuk menyesuaikan diri dengan unsure kebudayaan lain yang sudah berubah. Contohnya, tidak disiplinnya sopir dalam berlalu lintas. Di satu pihak ia sudah punya uang untuk membeli mobil dan sudah terampil dalam menyetir denagn surat izin mengemudi (SIM) yang diperolehnya. Akan tetapi, aturan lalu lintas belum dipahami dengan baik dan kesadaran bahwa jalan raya adalah milik bersama belum dihayati sehinga ia menyetir seenaknya tanpa mempedulikan keselamatan orang lain yang memiliki hak sama dalam menggunakan jalan. Budaya mencontek , sering kesiangan , kamar kecil yang bau dan kotor, adalah bentuk cultural lag lainnya.

c. Kebingungan budaya (anomie) , merupakan kelanjutan dari kondisi kejutan budaya. Unsur-unsur globalisasi masuk dengan gencar dan dalam waktu yang relatif singkat akan mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial secara susul menyusul. Sementara itu,masyarakat denagn system nilai dan norma yang ada tidak siap mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan itu. Akibatnya, masyarakat mengalami kebingungan untuk memilih nilai dan norma sosial budaya mana yang paling cocok untuk diterima dan diterapkan serta bagaiman cara mengantisipasi arus globalisasi yang sedang berlangsung.

(5)

ketahanan budaya suatu masyarakat , makin kuat pengaruh budaya asing menerpa masyarakat tersebut. Sebaliknya , makin kuat derajat ketahanan budaya suatu masyarakat , makin lemah pengaruh budaya asing menerpanya.

Mencegah Memudarnya Jati Diri Bangsa

Agar kita tidak tenggelam dalam kebudayaan cosmopolitan modern yang berkembang saat ini , perlu ditegakkannya nilai-nilai luhur budaya local. Sebab nilai-nilai luhur budaya local merupakan akar kebangsaan kita yang berfungsi sebagai titik berpijak bagi peradaban kita dalam mengarungi era globalisasi.

Nilai-nilai budaya yang dimaksudkan bukan hanya berupa prinsip-prinsip hidup yang bermanfaat untuk mengasah akal budi manusiawi , tetapi juga berupa nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan guna menghadapi tantangan peradaban masa depan. Upaya menggali kearifan local bukan berarti penyeragaman budaya, namun sebagai hasil kreativitas setiap warga negara yang terdiri atas suku dan budaya yang berbeda dalam menggali dan mengoptimalkan potensi budayanya. Setiap gatra budaya daerah adalah kekayaan yang sejajar satu sama lain yang justru memperkaya khazanah budaya nasional. Hal yang sangat penting adalah diperlukannya kreativitas dan kepercayaan pada diri sendiri yang tertanam dalam satu rasa identitas nasional dan dalam kebanggaan serta harga diri yang melekat padanya, sehingga kita dapat menyatakan diri sebagai suatu bangsa yang memiliki jati diri.

(6)

Janu,Murdiyatmoko . 2007 . Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung:Grafindo

Tim Dosen Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta. 2005. Sosiologi. Yogyakarta:Saka Mitra Kompetensi

(7)
(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

Number 2 Hasil penilaian tarif biaya administrasi yang dikenakan terhadap peminjaman sebesar persentase dari pinjaman diberikan Nilai tarif Denda (%) Number 2

melihat anime dan membaca buku berbahasa Jepang (77%), dilanjutkan dengan mengulang membaca catatan yang dimiliki (66%) Akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam

Berdasarkan tahapan proses penyusunan peraturan daerah yang terdapat dalam Undang-Undang No 10 tahun dan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung

Pembuatan LKN (Laporan Kunjungan Nasabah) dan Persetujuan Pada tahap ini UH dan AOM akan menganalisis seluruh aspek usaha dan jaminan nasabah yang telah didapat

Dalam bisnis penjualan alat kesehatan dan peralatan laboratorium klinik potensi masuknya pesaing baru sangat besar dikarenakan perkembangan teknologi saat ini

Sebelum digunakan, inkubator, wadah dan alat-alat untuk mengambil telur dicuci dengan alkohol 10%, sedangkan air yang digunakan diberi larutan Malachite green dengan

Sebenarnya yang menyebabkan orang asing ini menuduh kita mengamalkan kronisme dan nepotisme ialah kerana penswastaan kita tidak bermakna menjual segala-gala yang dimiliki oleh

Alhamdulilah setelah mengerjakan sesuatu sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT tentu dengan bimbingan terapis pada saat terapi kerja atas kesepakatan kerja sama