• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG ISIM DAN PEMBAGIANNYA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TENTANG ISIM DAN PEMBAGIANNYA (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA ARAB

TENTANG ISIM DAN PEMBAGIANNYA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab)

O L E H

KELOMPOK 3

AL-HAFIZ FAUZAN

AMELIANTA SEMBIRING

BELLA PUTRI NAMIRA

EGA ANANDA

NOVA ARMAYA

SEMESTER

: I A Perbankan Syariah

DOSEN PEMBIMBING

: H.MUHAMMAD TOHIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian isim, ciri-ciri dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Isim dan Pembagiannya” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta teman-teman disekitar penulis yang telah memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Tanjung Pura, 24 Oktober 2017

Penulis Kelompok 3

(3)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Isim...2

B. Ciri-Ciri Isim...2

C. Pembagian Isim...4

BAB III PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang Arab )” ? Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Isim dan Pembagiannya”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Apakah pengertian dari Isim? 2. Apakah ciri-ciri dari Isim? 3. Apa saja pembagian dari Isim?

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian dari Isim.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Isim

ننممزمبب ننربتمقنيم منلم وم ىننعنمم ىملعم تنللمدم ةةمملبكم

.

Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu.”

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).1

B. Ciri-Ciri Isim

Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:

1.Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran

kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim. Contoh :

اننيندب مبلمسنلبناببوم ابلنرم هبللابب تتينضبرم

Kata yang di garis bawah (لل dan ملللسسللس) di atas termasuk isim, dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.

Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim. Contoh :

ةنبميبلبطم ةنمملبكم لنثممم هتللا بمرمضم

Kata bergarisbawah (ةةبليليلطل ةةملللكل لةثلمل) di atas merupakan isim, terlihat dari adanya tanwin pada akhirannya.

Terdapat ل pada awal kata Contoh :

متلمسلملا ستوندلتقتلا كتلبمملا

2. Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena

1 1Ibrah.“PembagianIsim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i

(6)

bergandengan denganل.

Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ل, maka isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda ل dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ل saja atau tanwin saja.2

Terletak setelah huruf jer

Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.

Contoh :

دتميلحلمر براتلكل : Kitabnya Muhammad

ملللسسللا نريسدل : Agama Islam

Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai

2 K. H Mochammad Anwar. Ilmu Nahwu dan Terjemahan Matan Al Jurumiyyah dan

(7)

mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.

C. Pembagian Isim

Isim terbagi oleh beberapa macam. Yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

a. Isim Berdasarkan Jenisnya

Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.3

Ciri Muannats Lafdzi: diakhiri dengan ta’ marbuthoh (ة)

Contoh : ةرسلرلدسمللا ، ةرذلفلانيللا

Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :

 Alat tubuh yang berpasangan

Contoh : للجسرل ، نلذرأر ، ديليل ، نليسعل

 Benda yang tidak dapat dihitung

Contoh: ررانيللا ، حليسرل ، بلاحلسل

Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i)

Contoh: ضلرسال ، شلمسسل ، رلملقل ، رلادل ، قليسرلطل ، قلوسسر ، ءراملسيللا ، سرفس نيللا

Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak). Kaidahnya: ثل نيلؤلمر عتمسجل ليركر (setiap jamak adalah muannats) Contoh: بلاولبسال (pintu-pintu) ذرفلاولنل (jendela-jendela)

Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats

(8)

seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar. b. Isim Berdasarkan Jumlah Benda

Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah akhirannya …لنلاatau …لنليس untuk mudzakkar dan نلاتل atau نليستل untuk muannats. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim (ملللسيللا رلكيلذلمرلسا عرمسجل), jamak

Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta’ marbuthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi تل اـل atau

تتاـل.

Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas, sehingga harus dihafal.4

Contoh : بلاولبسال berasal dari ذرفلاولنل بلابل , berasal dari ةلذلفلانل

c. Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)

Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim

4Ryper.”

(9)

nakiroh (umum) dan isim ma’rifat (khusus).

a. Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( ـلـ ، ـتـ ، ــة )

Contoh : بلاتلكل ، ىدلهر

b. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :

 Isim yang diawali dengan Al (ل)

Contoh :براتلكللا ، ىدلهرلا

 Isim dhomir (kata ganti)

 Isim isyaroh (kata tunjuk)

 Isim maushul (kata sambung)

 Isim alam (nama)

 Isim munada (yang dipanggil)

 Isim idhofat (yang disandarkan)

Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.

1. Isim Dhomir

Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu.

Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.

Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : لل + = مسكر مسكرلل dan isim dhomir bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : ولهر ، تلنسال

(10)

Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.

Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (ba’id) yaitu ha tanbih ( ـهل ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim ba’id ( كل ، املكر atau مسكر ). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.

Seperti : كلللانلهر ، كلانلهر ، انلهر

3. Isim Maushul ( للوسصروسمللسا مرسسال )

Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.

Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak. 5Yaitu

امل (apa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal (مرسسال

للقلاعللسال رليسغللل للوسصروسمللا ) dan نسمل (siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal ( للقلاعللسللل للوسصروسمللا مرسسال ).

4. Isim Alam ( ملللعللسا مرسسال )

Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan penjelasan. Isim ini ma’rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu. Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

 Isim khos (nama asli)

Contoh : ررملعر ، ةرشلئلاعل

5 Nurhasanah. “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu Nahwu.

(11)

 Kunyah ( ةليلنسكر ) : julukan

Adalah nama yang diawali dengan kata : بلال ، ميلار ، نلبسال dan تل نسبل

Contoh :صتفسحل وسبرال ، بلاطيلخللسا نربسال ، نينمؤملسا ميرار dan lain-lain.

 Laqob ( بل قللل ) : gelar

Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam suatu perkara.

Contoh : قروسررافللا ، دريسشلريللا ، قريسديلصيللا dan lain-lain.

5. Isim Munada ( ىدلانلمرلسا مرسسال )

Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma’rifat karena setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh. Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur’an atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah.6

 Isim munada mufrod

Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya dhommah).

Contoh : مرللسسمر ايل

 Isim munada mudhofan

Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).

Contoh : لل ا للوسسررل ايل

(12)

Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk do’a seperti : انلبيلرل ايل menjadi انلبيلرل

 Isim munada khusus lafdzul jalalah (لر ال)

Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya ma’rifat لر ال ايل dan huruf nida bisa diganti dengan huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : ميلهرليلال

Catatan :

Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma’rifat baik dengan ” ل ” ataupun isim maushul, maka setelah اي tidak dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz اهلييرال (untuk isim mudzakkar) dan اهلترييلال (untuk isim muannats).

Contoh : نليسذلليلا اهلييرال ايل ، سرفسنيللا اهلترييلالايل

6. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( ةلفلاضلللاس مرسسال )

Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( فلاضلمر )

sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (هليسللإل فلاضلمر ), yang merupakan isim ma’rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat ma’rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).7

Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :

 Tidak boleh ada ”ل

 Tidak boleh tanwin

Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.

Contoh :

(13)

+ =

d. Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal (tanda) Akhirnya

Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

 Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari

isim mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim.

 Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif

mati atau ya’ mati ( ىس atau يس ). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur (

رروسصرقسمللا مرسسللا ) seperti : ىدلهر ، ىسلوسمر , dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim manqus ( صروسقرنسمللا مرسسللا ) seperti : يسضلاقللا ، يسدلاهللا

Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu :

 Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).

Ada beberapa isim yang tidak ber ” ل ” dan bukan sebagai mudhof, akan tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah :

Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : ، ةرملطلافل

ررملعر ، نراملثسعر dll.

Shighot muntahal jumuk ( عومجلا ىهتنم ةغص ), bentuk jamak yang sama dengan

(14)

Mengandung alif ta’nits mamdudah ( ةدودمملا ثينأتلا فلا ) seperti : ، ئرادلوسسل ، ءرارلحسصل

(15)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.

Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain dan dhommahtain), terdapat ل pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau penyandaran.

Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ibrah.“PembagianIsim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i pembagian-isim.html, diakses pada 27Oktober2017

Ryper.“PengenalanIsimdanTanda-

Tandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2-pengenalan-isim-dan-tanda. html. diakses pada 27 Oktober 2017

Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.

Referensi

Dokumen terkait

5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. Rekaman puisi

Hal ini dapat dikatakan bahwa secara langsung ataupun tidak langsung faktor disiplin kerja pegawai berpotensi mempengaruhi motivasi kerja pegawai, dan apabila motivasi kerja

Abstrak: Tulisan ini mengungkapkan tentang kaidah perubahan bentuk mufrad menjadi bentuk mutsanna’ dan bentuk jama’ dalam bahasa Arab dengan pokok pembahasanya

Program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca

Tujuan Keamanan Jaringan Komputer adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan kompter berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak langsung

Hal ini dapat dikatakan bahwa secara langsung ataupun tidak langsung faktor disiplin kerja pegawai berpotensi mempengaruhi motivasi kerja pegawai, dan apabila motivasi kerja

Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk

Indonesia, Bank Indonesia dapat membatalkan dan menarik uang rupiah dari peredaran dengan memberikan penggantian dengan nilai yang sama. Apabila lima tahun setelah masa pembatalan,