• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendidikan

Menurut UU No. 2o Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa, dan negara. Dari penefrtian tersebut, nampak bahwa UU Sisdiknas menekankan pendidikan sebagai suatu proses, dimana terdapat kegiatan pembelajaran didalamnya. Pengertian ini berbeda dengan pengertian yang dikemukakan oleh sumber yang lain.

Menurut Bruner (Ratna Wikis : 74) ada empat tema tentang pendidikan yaitu :

- Struktur pengetahuan, kurikulum henaknya mementingkan struktur

pengetahuan. Hal ini perlu sebab dengan struktur pengetahuan, kita dapat menolong siswa untuk melihat fakta-fakta yang kelihatannya tidak memiliki hubungan, dapat dihubungkan dengan yang lain dan pada informasi yang telah mereka miliki.

- Kesiapan belajar, terdiri atas penguasaan keterampilan yang sederhana

yang dapat mengisikan seseorang untuk mencapai keterapilan yang lebih tinggi.

(2)

13

- Dengan intuisi, teknik-teknik intelektual untuk sampai pada formulasi

yanpa melalui langkah analisis.

- Motivasi dan keinginan untuk belajar dan cara-cara yang tersedia pada

para guru untuk merancang motivasi siswa.

Bertolak dari pengertian pendidikan yang telah dikemukakan oleh beberapa sumber tersebut, maka salah satu bentuk kegiatan yang mutlak ada dalam pendidikan adalah belajar.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Terdapat berbagai pengertian menurut para ahli pendidikan.

a. Oemar Hamalik ( 2004 : 27 ), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pegalaman ( learning is difined as the modification or strenghtening of behavior through experiencing).

b. Menurut para ahli psikolog, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memnuhi kebutuhan hidup.

c. Cronbach dalam bukunya Sadirman (2014 : 20) mengemukakan “Learning is a change in performanceas a result of practice”

Berdasarkan penelitian tersebut, maka yang dimaksud belajar dalam penelitian ini adalah proses pendewasaan diri.

(3)

14

2.2.2 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil tidaknya suatu pembelajaran siswa dipengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. slameto (2003 : 5) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

Faktor intern : yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah seperti : kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis seperti : Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. Faktor kelelahan seperti: kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Faktor ekstern: faktor yang ada diluar individu. Meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, suasana keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah seperti : metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, cara belajar. Faktor masyarakat seperti: media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Bloom dalam Leny susilawati (2010 : 10) mengklasifikasikan tujuan dari belajar menjadi 3 ranah yaitu :

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar itelektual yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, ingatan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi disebut kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang meliputi aspek-aspek penerimaan, tanggapan keyakinan, organisasi dan internalisasi.

(4)

15

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan brtindak meliputi aspek-aspek gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan preseptual, keharmonisa atau ketepatan dan gerakan ketrampilan komplek.

Menurut Witherington dalam Lenny Susilowati (2011:10) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik phisik maupun fisik, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfikir, ketrampilan , kecakapan, kebiasaan maupun sikap.

Keberhasilan belajar pada masa awal kehidupan seseorang, kita akan melihat faktor-faktor umum keberhasilan pada umumnya. Dalam hal ini kita akan melihat keberhasilan dalam belajar dari dua faktor penting yakni faktor internal pembelajaran dan faktor ekternal. Kedua faktor ini sesungguhnya saling terkait karena bisa jadi karena faktor internal maka faktor eksternal yang buruk bisa diatasi. Demikian pula sebaliknya.

2.2.3 Pemahaman Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata “Hasil” dan “belajar” yang memiliki arti berbeda. Oleh karena itu untuk memahami labih

(5)

16

mendalam mengenai makna hasil belajar, akan membahas pengertian “hasil” dan “belajar”.

Menurut Djamarah dalam Lenny Susilowati (2011) , hasil adalah orestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk melakukan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh-sungguh dan kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya.

Dalam Slameto (2003 : 2) Hasil belajar merupakan suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti diri suatu usaha yang telah dilakukan. Belajar ialah suatu proses usaha yang dlakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Oemar Hamalik (2004 : 30) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan, perubahan yang terjadi dapa diamati melalui beberapa aspek berikut :

1. Pengetahuan. 2. Pengertian. 3. Kebiasaan. 4. Keterampilan.

(6)

17 5. Apresiasi. 6. Emosioanal. 7. Hubungan sosial. 8. Jasmani. 9. Etis. 10.Sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2004 : 155) hasil belajar nampak sebagai terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebiha baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil individu dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa skor/nilai yang dilakukan secara bertahap selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat dilakukan pada awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir pelajaran.

2.2.4 Manfaat dan Fungsi Hasil Belajar

Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar mengajar bertujuan untuk :

(7)

18

2) Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran.

3) Menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa

4) Membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan rancangan sistem penilaian yang dipilih.

Dari tujuan tersebut, menunjukan bahwa penilaian hasil belajar pada dasarnya tidak hanya sekedar mengevaluasi siswa tetapi juga seluruh komponen proses pembelajaran seperti guru. Tujuan belajar pada materi ini diharapakan :

1. Dapat menjelaskan tujuan penilaian hasil belajar.

2. Dapat menyebutkan fungsi penilaian hasil belajar metode dn media. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa.oleh sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. 2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Motivasi

Menurut Mc. Donald dalam sadirman ( 2014 : 73 ) , motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan MC. Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yaitu motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan feeling dan dirangsang karena adanya tujuan.

(8)

19

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan melakukan aktifitas balajar. Martinis Tahmin (2011 : 216).

2.3.2 Ciri-ciri Motivasi

Menurut sadirman AM (2004 , Enny Hartantik , 2008 : 21) , motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang kreatif. Macam motivasi :

a. Menurut Sadirman A.M (2014 : 86).

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. a) Motif-motif bawaan.

b) Motif-motif yang dipelajari.

2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodhworth dan Marquils.

(9)

20

a) Motif atau kebutuhan organis. b) Motif-motif darurat.

c) Motif-motif objektif. 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah. 4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar, siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya motivasi, seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik (Enny Hartantik , 2008:23).

2.3.3 Teori Motivasi

Mc Clallend teori tentang motivasi yaitu Teori kebutuhan berprestasi bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi seseorang ( Martinis Yamin 2011:226).

1. The need for archivement

kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan , menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar tinggi. Orang yang memiliki need for achiement tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru untuk mencapai tingkat kebebasan tinggi. Imbalan yang diharapkan dari seseorang yang memiliki need for achiement tinggi biasanya berupa pengakuan dari masyarakat akan kesuksesan yang dicapai,

(10)

21

sehingga menimbulkan perasaan positif dari orang tersebut untuk selalu berusaha menghadapi tantangan.

2. The ned for Authority and power

kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut didasari pada keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Terdapat 2 need for authority and power. 1) kekuasaan pribadi, contohnya seseorang pemimpin perusahaan yang terus mencari posisi paling tinggi agar dapat mengatur orang lain dan mengarahkan kemana tujuan yang ingin dicapai. 2)kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan sosial. 3. The need for Affiliation.

kebutuhan didasari oleg keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain dan merasa ingin di sukai dan diterima oleh sesamanya. Mc Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat pada afilisiasiakan mempengaruhi obyektifitas seseorang. Sebab jika ia merasa ingin disukai, maka akan melakukan apapun agar orang lain suka akan kebutuhannya.

2.3.4 Motivasi Belajar Siswa

Alasan mengapa manusia belajar, untuk tujuan apa , kapan dimana manusia belajar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang mempunyai motif dalam setiap diri manusia. Bahri 2002 (Leny Susilawati 2011:28)

(11)

22

menyatakan fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong perbuatan, penggerak perbuatan, dan pengaruh perbuatan. Sedangkan motivais belajar Winata (Leny Susilawati 2001:28) mengemukakan bahwa motivasi belajar pada hakikatnya merupaka kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses dalam diri siswa. Apabilamotivasi belajar siswa kuat, maka kegiatan belajarnya akan meningkat, sebaliknya apabila motivasinya lemah maka akan melemahkan kegiatan belajarnya dan berakibat mutu hasil belajarnya akan rendah. Artinya, tujuan belajar tidak akan tercapai sebaimana mestinya.

Sadirman (2011:76) menyatakan bahwa seseorang melakukan aktivitas mendorong aktivitas didorong oleh adanya faktor-faktor kebutuhan biologis, intrinsik, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Jadi motivasi selalu terkait dengan soal kebutuhan, karena seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan. Dengan demikian teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan akan keamanan 3. Kebutuhan akan cinta kasih

4. Kebutuhn untuk mewujudkan diri sendiri.

Banyak dikemukakan oleh Sadirman A.M tentang Belajar Dan Motivasi Belajar seperto berikut :

(12)

23

Dalam kegiatan belajar (Sadirmaan 2011 : 75), motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranan yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa memiliki intelegnsia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Disini tugas guru juga harus mampu memberikan motivasi dalam kegiatan belajar, memberi motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu. Pada awalnya akan merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar (Sadirman 2011 : 78)

Motivasi belajar berkaitan dengan tujuan, misalnya para pelajar mengurung dirinya dikamar untuk belajar karena akan menghadapi ujian pada pagi harinya. Ini berarti motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan 3 fungsi motivasi (Sadirman 2011 : 83) :

1. Mendorong manusia untuk berbuat 2. Menentukan arah perbuatan

(13)

24

Dalam penjabaran diatas dapat dinyatakan orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar makan akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakan dengan tekun

Teori yang akan mengokohkan penelitian ini nantinya sebelumnya diawali atau mendapat pandangan referensi dari penelitian sebelumnya dengan beberapa variable yang hampir sama.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu dorongan pada diri siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan mencapai nilai yang memuaskan sehingga tercapai tujuan pendidikan bersama sesuai yang diharapkan. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting karena dengan adanya motivasi maka siswa akan secara sadar dan giat belajar demi tercapai cita-citanya. Motivasi merupakan dorongan yang ada di dalam diri siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga hal ini ditunjukan dengan keinginan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah dan melaksanakan proses belajar di sekolah dengan baik. Hal ini juga ditunjukkan saat proses belajar mengajar ekonomi ada siswa yang ingin bertanya karena adanya keinginan untuk mengetahui materi pelajaran ekonomi secara jelas dan benar.

(14)

25 2.4 Fasilitas Belajar.

2.4.1 Pengertian fasilitas belajar

Fasilitas belajar merupakan suatu sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, lancar tidaknya suatu proses pembelajaran sangat di pengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas belajar yang ada. Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien (Muhroji 2004:49).

Untuk belajar yang maksimal hendaknya memiliki fasilitas belajar yang memadahi. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan seseorang untuk mencapai tujuan belajar (Djamarah 2010:47). Fasilitas yang mendukung akan membuat proses belajar siswa menyenangkan dan fasilitas belajar yang memadai sangat penting dalam pencapaian hasil belajar yang memuaskan.

Slameto (2010) menyatakan bahwa “Anak yang sedang belajar juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu akan terpenuhi jika keluargannya mempunyai cukup uang.” Fasilitas belajar siswa yang memadai akan mendukung kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.

(15)

26

Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang idsediakan, perhatian, dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan belajar anak (Nyayu Khodijah 2014:60).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud fasilitas belajar dalam penelitian ini adalah sesuatu yang memudahkan seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Semakain lengkap, semakin memdahi fasilitas yang dimiliki seseorang maka semakin baik pula hasil belajarnya.

2.4.2 Macam-macam fasilitas belajar (Gie 2002:33) adalah sebagai berikut :

1. Ruang atau tempat belajar yang baik. a. Penerangan cahaya

b. Peredaran udara

2. Perabotan belajar yang lengkap. 3. Perlengkapan belajar yang efisien. 2.5.Kerangka Berfikir

Motivasi belajar adalah faktor intrinsik terbangun dalam diri masing-masing siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Patisipasi orang tua yang berupa pemberian fasilitas belajar, uang saku, perhatian, pujian yang merupakan faktor ekternal yang mendukung pribadi siswa berpengaruh pada perkembangan belajar dan hasil belajar yang baik.

Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas aktivitas

(16)

27

tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Begitu pula dengan fasilitas belajar. Fasilitas belajar dirumah sangat penting dalam proses belajar disekolah ataupun dirumah, karena fasilitas belajar dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran. Fasilitas belajar dirumah yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel “variabel independen (variabel bebas) yang di beri notasi (X) dan variabel dependen (variabel tidak bebas) di beri notasi (Y). Variabel penelitian ini adalah motivasi (X1) dan fasilitas belajar dirumah (X2) sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 salatiga tahun ajaran 2016/2017 (Y).

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Hubungan Motivasi dan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran

2016/2017

MOTIVASI BELAJAR (X1)

HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA

(Y) FASILITAS BELAJAR

DIRUMAH (X2)

(17)

28 Keterangan :

X1 = Motivasi (Variabel bebas)

X2 = Fasilitas Belajar Dirumah (Variabel bebas) Y = Hasil belajar (Variabel terikat

= Hubungan Asosiatif

Motivasi belajar siswa dan fasilitas belajar dirumah siswa yang merupakan variabel bebas berhubungan dengan Hasil Belajar siswa seperti yang diungkapkan pada teori-teori para ahli. Saat motivasi belajar siswa meningkat, gambaran pada hasil belajar meningkat dapat dilihat berhubungan karena motivasi yang meningkat atau pada saat hasil belajar turun dapat membuat motivasi belajar siswa yang awalnya rendah, siswa terdorong untuk memotivasi diri agar hasil belajar meningkat. Kerangka berfikir ini menggambarkan hubungan sebab-akibat adanya motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2016/2017.

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, dimana dirumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat tanya. (Sugiyono , 2008 : 96). Mengenai rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi siswa dan hasil belajar siswa pada mata

(18)

29

pelajaran ekonomi kelas XII IPS 1 SMA Negeri 3 Salatiga , maka penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis statistik sebagai berikut :

1. Hipotesis Kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik Ho : ρ X1Y= 0 H1 : ρ X1Y > 0 2. Hipotesis Kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik H0 : ρ X2Y = 0 H1 : ρX2Y >0 3. Hipotesis kerja

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan fasilitas belajar dengan hasil

(19)

30

belajar siswa kelas XII IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

Hipotesis statistik H0 : ρX1X2Y= 0 H3 : ρX1X2Y> 0

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2006-2011 yang terdiri dari laporan laba

Dengan demikian berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk

Analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan memperhitungkan variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sehingga didapatkan hasil

untuk IDE eclipse yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android sengan menggunakan IDE Eclipse, dengan ADT juga dapat melakukan pembuatan package

Bahwa dengan kondisi jaringan irigasi (saluran.. maupun bangunan) yang baik dimana Operasi dan Pemeliharaan (O & P ) juga berjalan dengan baik sehingga mampu menjamin

Aset keuangan dimiliki sampai jatuh tempo (held-to-maturity) merupakan aset keuangan non- derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo

yang menunjukkan hasil analisis rata-rata kekeruhan air pada kelima sampel dapat dilihat bahwa kadar kekeruhan air tertinggi terdapat di Lingkungan Monjok dengan