PENGANTAR
2
Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar
hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang
tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari.
Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan
mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan
dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita
inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko
harga saham yang kita pegang turun nilainya,
sehingga kita tidak memperoleh keuntungan
(kejadian yang tidak kita harapkan).
Apa yang dimaksud dengan risiko?
Berbagai macam pengertian dan definisi,
misal:
Kerugian yang tidak diharapkan
Penyimpangan dari yang diharapkan
Kejadian yang tidak menguntungkan
Ukuran Risiko juga bermacam-macam
tergantung definisi dan karakteristik risiko,
misal standar deviasi, probabilitas, dll.
4
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Beberapa tingkatan ketidakpastian (lihat tabel 1) TINGKAT
KETIDAKPASTIAN
KARAKTERISTIK CONTOH
TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN PASTI
HUKUM ALAM
KETIDAKPASTIAN OBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PROBABILITAS DIKETAHUI
PERMAINAN DADU, KARTU
KETIDAKPASTIAN SUBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
KEBAKARAN, KECELAKAAN MOBIL, INVESTASI SANGAT TIDAK PASTI
HASIL TIDAK BISA DIIDENTIFIKASI DAN
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
EKSPLORASI ANGKASA
5 Annualized Volatility by Product/Instrument Type
0% 50% 100% 150% 200% 250% 14% 12% 6% 9% 36% 121% 228% Stocks (S&P 500) Real Estate (Dow Jones US Real Estate Index) Bond (Lehman Corporate Bond Index) FX (DM/$US) Oil (WTI Oil) Gas (Henry Hub) Electricity (Palo Verde) 0% 50% 100% 150% 200% 250% 0% 50% 100% 150% 200% 250% 14% 12% 6% 9% 36% 121% 228% Stocks (S&P 500) Real Estate (Dow Jones US Real Estate Index) Bond (Lehman Corporate Bond Index) FX (DM/$US) Oil (WTI Oil) Gas (Henry Hub) Electricity (Palo Verde)
6
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat
7
Odd tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000
Odd tersambar petir: 1 dalam 240.000
Odd pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1 dalam 117
Odd kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam 24.000
Odd akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1 dalam 15.000
Odd melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250
Odd akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat): 1 dalam 100
Odd memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta
8
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko
kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi
kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.
Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi:
Risiko murni versus risiko spekulatif,
Subyektif versus obyektif, dan
9
PURE SPEKULATIF
STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF
OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF
10 Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah risiko
banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu tidak secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu. Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping individu yang terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni.
11
RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)
Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkanterjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita
mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya
meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan
memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
RISIKO DINAMIS DAN STATIS
Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan
tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir
merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam
yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak
berubah dari waktu ke waktu. Risiko dinamis
muncul dari perubahan kondisi tertentu.
Sebagai contoh, perubahan kondisi
masyarakat, perubahan teknologi,
memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika
masyarakat semakin kritis, sadar akan haknya,
maka risiko hukum (legal risk) yang muncul
karena masyarakat lebih berani megajukan
gugatan hukum (sue) terhadap perusahaan,
akan semakin besar.
RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter
yang obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% pertahun. Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi.
Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun.
14
Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI
Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena kejadian tertentu berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi.
Kebakaran yang melanda gudang atau bangunan perusahaan.
Banjir mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan organisasi mengalami peristiwa yang merugikan
Kecelakaan kerja mengakibatkan
karyawan cedera, kegiatan operasional perusahaan terganggu
Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai yang diharapkan,
dokumentasi yang tidak benar
Terjadi perselisihan sehingga
perusahaan lain menuntut ganti rugi yang signifikan
15
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI Risiko pasar Risiko yang terjadi dari
pergarakan harga atau volatilitas harga pasar
Harga pasar saham dalam portofolio perusahaan mengalami penurunan, yang mengakibatkan kerugian yang dialami perusahaan.
Risiko kredit Risiko karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan
Debitur tidak bisa membayar cicilan dan bunga hutang, sehingga perusahaan
mengalami kerugian.
Piutang dagang tidak terbayar. Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa
memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat karena ketidaklikuidan atau gangguan pasar
Perusahaan tidak mempunyai kas untuk membayar kewajibannya (misal
melunasi hutang).
Perusahaan terpaksa menjual tanah dengan harga murah (dibawah standar) karena sulit menjual tanah tersebut (tidak likuid), padahal perusahaan membutuhkan kas dengan cepat. Risiko operasional Risiko kegiatan
operasional tidak berjalan lancar dan mengakibatkan kerugian: kegagalan
sistem, human error,
pengendalian dan prosedur yang kurang
Komputer perusahaan terkena virus
sehingga operasi perusahaan terganggu. Prosedur pengendalian perusahaan tidak memadai sehingga terjadi pencurian
barang-barang yang dimiliki perusahaan.
16
Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja,
dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa
suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa
mengalami kerugian yang signifikan. Dalam
beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko
sehingga organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan
seringkali secara sengaja mengambil risiko
tertentu, karena melihat potensi keuntungan
dibalik risiko tersebut.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan
melalui proses-proses berikut ini.
Identifikasi risiko
Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan
Pengelolaan risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi
risiko, misal:
Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal:
api
kompor
kebakaran
kerugian
Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran
hutang tidak lancar)
Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas
akan menghadapi risiko pasar (instrumen
yang dipegang turun nilai pasarnya)
EVALUASI DAN
PENGUKURAN RISIKO
Mempelajari karakteristik risiko
Melakukan pengukuran terhadap risiko
(mengembangkan ukuran besar
kecilnya risiko)
Mengukur dampak risiko tersebut
terhdap organisasi
Evaluasi dan pengukuran risiko bisa
digunakan untuk melakukan prioritisasi
risiko
CONTOH-CONTOH TEHNIK
PENGUKURAN RISIKO
PROBABILITAS
VALUE AT RISK (VAR)
METODE DURASI
MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI
STANDAR DEVIASI
CREDITMETRICS
TABEL KEMATIAN
PENGELOLAAN RISIKO
PENGHINDARAN
DITAHAN (RETENTION)
DIVERSIFIKASI
TRANSFER RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PENDANAAN RISIKO
21ORGANISASI PERKULIAHAN
1.
Pengantar Risiko dan Manajemen Risiko
Organisasi
2.
Identifikasi dan Pengukuran Risiko:
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
3.
Manajemen Risiko
4.
Kasus dan Ilustrasi Penerapan
Manajemen Risiko
BAB 3.
Statistik merupakan alat kuantitatif yang sangat bermanfaat untuk banyak tujuan.
Dalam kaitannya dengan manajemen risiko, statistik (khsusunya konsep probabilitas) mempunyai relevansi yang tinggi dengan pengukuran risiko, karena bisa
dipakai untuk mengukur besar kecilnya risiko.
Sebagai contoh, kita barangkali ingin mengajukan pertanyaan, ‘seberapa besar kemungkinan dua buah mobil akan mengalami kecelakaan tahun ini?’ Melalui tehnik perhitungan probabilitas, kita akan bisa
menjawab pertanyaan tersebut.
Tentunya ada tehnik lain untuk mengukur risiko,
karena karakteristik risiko bisa berlainan (dibicarakan banyak di bagian 2 buku ini).
Tahapan Perhitungan Probabilitas
Mendefinisikan hasil yang mungkin
terjadi
Memperkirakan probabiltas untuk
setiap hasil yang mungkin terjadi
tersebut
Mendefiniskan Hasil Yang Mungkin Terjadi
Misalkan kita ingin melempar dadu yang berisi angka 1,2,3,4,5, dan 6.
Jika kita melempar dadu tersebut, maka ada enam
kemungkinan yang terjadi, yaitu keluar angka 1,2,3,4,5, atau 6.
Jika kita melempar uang logam (coin), maka ada dua kemungkinan yang muncul, yaitu angka atau gambar. Jika kita melihat pertandingan sepakbola, maka ada tiga kemungkinan hasil pertandingan tersebut, yaitu menang, kalah, atau seri.
Total kemungkinan hasil tersebut biasa disebut sebagai sample space (ruang sampel), dan bisa dituliskan sebagai berikut ini (untuk lemparan dadu):
Memperkirakan probabiltas untuk setiap hasil yang
mungkin terjadi tersebut
Penetapan probabilitas tersebut harus memenuhi
dua persyaratan berikut ini.
1. Probabilitas suatu titik sampel harus berada
diantara 0 dan 1 (inklusif). Dengan kata lain,
probabilitas tersebut adalah positif dan sama
atau lebih kecil dari satu serta sama atau lebih
besar dari 0, seperti tertulis berikut ini.
0 <= P (Ei) <= 1
2. Jumlah keseluruhan dari probabilitas titik
sampel tersebut adalah satu, seperti berikut ini.
P(E1) + P(E2) + ... + P(En) = 1
Penetapan probabilitas untuk titik
sampel bisa dilakukan dengan
menggunakan metode:
(1) klasikal,
(2) frekuensi relatif, dan
(3) subyektif
Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas mempunyai banyak manfaat dalam statistik. Jika kita mengetahui distribusi
probabilitas, maka kita bisa menghitung probabilitas hanya dengan menggunakan distribusi probabilitas tersebut.
Sebagai contoh, jika kita yakin distribusi probabilitas adalah berbentuk distribusi normal dengan standar deviasi dan rata-rata tertentu, maka kita bisa
melakukan banyak hal. Sebagai contoh, kita bisa menghitung berapa probabilitas memperoleh angka atau nilai tertentu, hanya dengan menggunakan
Distribusi probabilitas menjelaskan bagaimana
sebaran probabilitas untuk variabel random
tertentu.
Untuk variabel random x, distrbibusi probabilitas
disebut sebagai fungsi probabilitas (probability
function), dituliskan sebagai
f(x)
.
Fungsi probabilitas tersebut menentukan
probabilitas untuk setiap nilai dari variabel random.
Sebagai contoh, jika kita melempar koin satu kali,
variabel random yang muncul adalah kejadian
munculnya angka dan munculnya gambar. Fungsi
probabilitas bisa dipakai untuk menentukan
probabilitas masing-masing kejadian tersebut, yaitu
0,5.
Misalkan kita mempunyai informasi kedatangan
pembeli dalam satu hari dari suatu toko barang antik
sebagai berikut ini.
X f(x) 0 1 2 3 4 atau lebih 0,15 0,15 0,40 0,20 0,10 1,0
Berapa probabiltas kejadian tiga pembeli, tiga pembeli
atau lebih, tiga pembeli atau kurang, datang dalam satu
hari?
Variabel Random
Erat kaitannya dengan distribusi adalah variabel random. Variabel random bisa didefinisikan sebagai gambaran yang bersifat numerik dari hasil sebuah eksperimen.
Sebagai contoh, misal kita melempar dadu dua kali, kejadian munculnya angka empat dalam dua kali lemparan tersebut
merupakan variabel random. Contoh lain, misal kita mengikuti ujian, kejadian kita lulus dalam ujian tersebut merupakan
variabel random.
Variabel random bisa dibedakan menjadi variabel random diskrit dan variabel random kontinyu.
Variabel random diskrit berbentuk angka yang terbatas (finite), seperti 0,1,2, atau 3.
Variabel random kontinyu berbentu angka yang tidak terbatas (kontinyu), misal gelas terisi air 0,25, atau 0,5nya.
Fungsi Probabilitas Diskrit Seragam
(Discrete Uniform probability function)
Fungsi probabilitas tersebut bisa didefinisikan
sebagai berikut ini.
f(x) =
1/n
dimana n = jumlah kemungkinan hasil
Sebagai contoh, dalam persoalan pelemparan
dadu, ada enam kemungkinan hasil, yaitu
angka 1,2,3,4,5, dan 6. Karena ada enam
kemungkinan hasil tersebut, fungsi
probabilitas untuk variabel random hasil
pelemparan dadu bisa didefinisikan sebagai:
Distribusi Probabilitas Binomial
Eksperimen binomial mempunyai ciri sebagai
berikut ini.
Eksperimen terdiri dari sekuen beberapa run
yang identik
Ada dua kemungkinan hasil untuk setiap
run-nya.
Probabilitas untuk masing-masing
kemungkinan tersebut tidak berubah dari
satu run ke run lainnya.
Fungsi probabilitas binomial bisa dituliskan
sebagai berikut ini.
dimana
f(x) = probabilitas sukses x kali dalam
n run
p = probabilitas sukses untuk satu run
n
f(x) =
p
x(1
–
p
)
n-xBerapa probabilitas munculnya tiga angka (tiga
sukses) dalam tiga kali lemparan koin? Dengan
menggunakan formula di atas, probabilitas bisa
dihitung sebagai berikut (n=3, x=3, p=0,5).
P = 1/8
Nilai yang diharapkan dan varians untuk distribusi
probabilitas adalah sebagai berikut.
E(x) =
= n.p
Varians =
2 = n.p (1 – p)
Sebagai contoh, misalkan kita melempar koin tiga kali,
berapa nilai angka (sukses) yang diharapkan dan
variansnya?
E(x) =
= 3 x 0,5 = 1,5
Distribusi Probabilitas Poisson
Distribusi Poisson sering digunakan untuk
menggambarkan kedatangan sesuatu (misal
toko kedatangan pembeli).
Distribusi Poisson memiliki karakteristik sebagai
berikut ini.
Probabilitas kemunculan sama untuk dua
interval waktu yang sama panjangnya
Kemunculan atau ketidakmunculan dalam suatu
interval waktu tidak tergantung dari kemunculan
atau ketidakmunculan interval lainnya.
Distribusi Probabilitas Poisson
x e-
f(x) =
---x!
Dimana
f(x)
= probabilitas x kali
pemunculan dalam interval tertentu
= nilai yang diharapkan atau rata-rata
pemunculan dalam interval tertentu
Misal, pelanggan yang datang di suatu toko rata-rata
adalah 10 orang perhari.
Berapa probabilitas besok ada 5,10, dan 15 pembeli
datang di toko tersebut?
10
5e
-10f(x=5) =
--- = 0,0378
5!
Probabilitas besok ada 5 orang datang adalah 0,0378
Dengan cara yang sama, probabilitas besok ada 10
dan 15 orang datang adalah 0,125 dan 0,0347
Distribusi Probabilitas Seragam
(Uniform) - Kontinyu
Misalkan seseorang melemparkan bola.
Bola tersebut bisa jatuh lima sampai
lima belas meter jaraknya dari tempat
dia berdiri.
Berapa probabilitas bola tersebut jatuh
di wilayah 6-7 meter dari tempatnya
Bagan 3. Distribusi Probabilitas Seragam f(x)
1/10
5 10 12 15 jarak (meter)
Wilayah segi empat
Wilayah segi empat
Bagan 3. Distribusi Probabilitas Seragam
f(x)
1/10
Bagan 3. Distribusi Probabilitas Seragam
f(x)
1/10
5 10 12 15 jarak (meter)
BAB 4
IDENTIFIKASI DAN
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi,
maka risiko tidak bisa diukur. Jika
risiko tidak bisa diukur, maka kita
tidak bisa mengelola risiko.
LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI
DAN PENGUKURAN RISIKO
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari
karakteristik risiko tersebut
2. Mengukur risiko tersebut, melihat
seberapa besar dampak risiko tersebut
terhadap kinerja perusahaan, dan
Bagan 1. Siklus Manajemen Risiko (Proses Mapping Risiko) IDENTIFIKASI MEMAHAMI EVALUASI PRIORITISASI KELOLA REVISIT
TEHNIK IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISIS SEKUEN RISIKO
IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER RISIKO
MELIHAT LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS FLOW CHART KEGIATAN DAN
OPERASI PERUSAHAAN
ANALISIS KONTRAK
CATATAN STATISTIK KERUGIAN
PERUSAHAAN
SURVEY/WAWANCARA TERHADAP MANAJER
PERUSAHAAN
Bagan 2. Sekuen Risiko
SUMBER RISIKO RISK FACTORS EKSPOSUR TERHADAP RISIKO
KONDISI YANG MENAIKKAN KEMUNGKINAN KERUGIAN
API MINYAK TANAH YANG DITARUH DIDEKAT KOMPOR GUDANG YANG BISA TERBAKAR TERJADI KEBAKARAN KERUGIAN PERIL: KEJADIAN YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN
IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
LINGKUNGAN FISIK: bangunan yang dimakan usia
sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa menyebabkan banjir, gempa bumi, badai, topan, vandalism
(pengrusakan).
LINGKUNGAN SOSIAL: kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik dengan masyarakat local, pemogokan pegawai, pencurian, perampokan.
LINGKUNGAN POLITIK: perubahan perundangan, perubahan peraturan, konflik antar Negara yang mendorong boikot produk perusahaan.
LINGKUNGAN LEGAL: gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
LINGKUNGAN OPERASIONAL: kecelakaan kerja,
kerusakan mesin, kegagalan sistem computer, serangan virus terhadap komputer
LINGKUNGAN EKONOMI: kelesuan ekonomi (resesi), inflasi yang tidak terkendali.
IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
KONSUMEN : keluhan dari konsumen yang
mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi membeli produk perusahaan, konsumen merasa dirugikan kemudian menuntut perusahaan
SUPLIER : pasokan dari supplier tidak datang sesuai dengan yang diharapkan (terlambat atau
spesifikasinya berbeda)
PESAING : pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga yang bisa
mengakibatkan persaingan harga yang menurunkan tingkat keuntungan perusahaan
REGULATOR : perusahaan gagal mematuhi peraturan atau perundangan yang berlaku, perubahan
perundangan yang berlaku yang mengakibatkan perusahaan merugi (misal upah minimum naik,
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Melihat rekening-rekening dalam
laporan keuangan
Menganalisis risiko-risiko yang bisa
muncul dari rekening-rekening tersebut
Misal, kas. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari kas tersebut??
Misal, hutang. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari hutang??
ANALISIS FLOW CHART OPERASI
PERUSAHAAN
Metode ini berusaha melihat sumber-sumber risiko dari flow-chart kegiatan dan operasi perusahaan. Metode ini terutama sangat sesuai untuk risiko
tertentu, seperti risiko dari proses produksi. Proses produksi dimulai dari masuknya input tertentu,
pengerjaan input tersebut, sampai menjadi output tertentu. Dalam rangkaian kegiatan produksi
tersebut, ada kemungkinan munculnya kejadian yang tidak diinginkan, misal kecelakaan kerja, kerusakaan mesin, dan sebagainya. Dengan mengamati
rangkaian prosesnya, kita akan bisa melihat atau melokalisir terjadinya kejadian tersebut, kemudian bisa mengidentifikasi sumber risiko yang
ANALISIS KONTRAK
Analisis kontrak bertujuan melihat risiko yang bisa muncul karena kontrak tertentu. Risiko ini lebih
berkaitan dengan risiko tuntutan hukum. Spesifikasi kontrak yang tidak menyeluruh bisa menimbulkan celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu sedapat
mungkin kontrak dituliskan dengan bahasa yang jelas (hitam putih), menyeluruh, untuk meminimalkan
risiko seperti risiko tuntuntan hukum atau ganti rugi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminta departemen hukum atau kepatuhan untuk memeriksa poin-poin dalam kontrak, menganalisis kemungkinan-kemungkinan konsekuensi hukum jika suatu kontrak dituliskan dengan redaksi yang
ANALISIS STATISTIK KERUGIAN
PERUSAHAAN
Jika perusahaan mempunyai database yang baik, perusahaan bisa mencatat kerugian-kerugian yang dialami oleh perusahaan. Perusahaan bisa
menetapkan standar ke-normal-an yang tertentu untuk setiap kejadian. Jika suatu kejadian muncul dengan catatan yang tidak normal, maka manajer risiko bisa memeriksa lebih lanjut penyebabnya. Ketidaknormalan tersebut bisa terjadi karena frekuensi yang terlalu sering (lebih sering
dibandingkan dengan frekuensi normal), atau nilai kerugian yang terlalu tinggi (lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai kerugian yang normal). Analisis terhadap penyimpangan bisa membantu mengidentifikasi sumber-sumber risiko.
ILUSTRASI: SURVEY TERHADAP MANAJER MENGIDENTIFIKAS RISIKO-RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN UGG
1.
Risiko komoditas: harga komoditas yang jatuh padahal perusahaan memegang
komoditas tersebut
2.
Risiko cuaca: cuaca yang tidak menguntungkan sehingga mengacaukan panen,
dan kemudian menurunkan volume pertanian yang dikirimkan oleh perusahaan
(penjualan menurun)
3.
Risiko counterparty: yaitu counterparty perusahaan gagal memenuhi kontraknya
terhadap perusahaan
4.
Risiko lingkungan: yaitu perusahaan menghadapi tuntutan hukum karena
perusahaan dituduh merusak lingkungan (seperti mencemarkan lingkungan)
5.
Risiko persediaan: yaitu persediaan yang dipegang mengalami kerusakan (misal
membusuk)
PENGUKURAN RISIKO
Jika risiko bisa diukur, kita bisa melihat
tinggi rendahnya risiko yang dihadapi
oleh perusahaan
Kita juga bisa melihat dampak dari
risiko tersebut terhadap kinerja
perusahaan, sekaligus bisa melakukan
prioritisasi risiko (risiko mana yang
paling relevan).
Pengukuran risiko biasanya dilakukan
melalui kuantifikasi risiko
Tipe Risiko Definisi Tehnik Pengukuran Risiko pasar Harga pasar bergerak ke arah yang
tidak menguntungkan (merugikan)
Value At Risk (VAR), stress-testing
Risiko kredit Counterparty tidak bisa membayar kewajibannya (gagal bayar) ke perusahaan
Credit rating, Creditmetrics
Risiko perubahan tingkat bunga
Tingkat bunga berubah yang mengakibatkan kerugian pada portofolio perusahaan
Metod pengukuran jangka waktu, Durasi
Risiko Operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi perusahaan (misal sistem yang gagal, serangan teroris)
Matriks frekuensi dan signifikansi kerugian, VAR operasional
Risiko kematian Manusia mengalami kematian dini (lebih cepat dari usia kematian wajar)
Probabilitas kematian dengan tabel mortalitas
Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas terkena penyakit dengan menggunakan tabel morbiditas
Risiko Teknologi Perubahan teknologi mempunyai konsekuensi negatif terhadap perusahaan
Bagan 3. Matriks Frekuensi dan Signifikansi
Rendah Tinggi Frekuensi
Ren dah Ti ngg i Si gnif ika ns i Risiko Kesalahan Manusia
BAGAIMANA MEMPERKIRAKAN
SEVERITY DAN PROBABILITY?
BISA DENGAN SURVEY TERHADAP MANAJER
MANAJER DIMINTA MERANKING RISIKO
YANG DIEVALUASI DENGAN DIMENSI
SEVERITY DAN PROBABILITY (FREQUENCY)
DENGAN SKALA MISAL 1 (RENDAH) SAMPAI
5 (TINGGI)
KEMUDIAN DIRATA-RATA, DAN DIHITUNG
RATA-RATA SEVERITY DAN PROBABILITY
UNTUK RISIKO YANG DIEVALUASI
KITA JUGA BISA MENGGUNAKAN METODE
YANG LEBIH OBYEKTIF
MISAL, TINGKAT PROBABILITY DIHITUNG
DENGAN MENGHITUNG FREKUENSI
RISIKO DI MASA LALU
MISAL, SEVERITY DIPERKIRAKAN
DENGAN MENGHITUNG KERUGIAN YANG
TIMBUL JIKA RISIKO TERSEBUT MUNCUL
ILUSTRASI: IDENTIFIKASI RISIKO
UNGGUL AIRLINES
Unggul Airlines adalah perusahaan
penerbangan yang berdiri sepuluh tahun
yang lalu. Perusahaan tersebut didirikan oleh
dua orang bersaudara, yang tertarik dengan
bisnis penerbangan. Mereka memperkirakan
bahwa suatu saat akan terjadi deregulasi di
bidang penerbangan. Deregulasi tersebut
memunculkan kesempatan bisnis, karena
salah satu komponen deregulasi adalah
membolehkan perusahaan penerbangan baru
untuk terjun di bisnis tersebut. Antisipasi
mereka ternyata benar, lalu PT Unggul
Airlines akhirnya berdiri.
ILUSTRASI (CONT’D)
Joko Muryanto merupakan staf yang baru
saja masuk. Dia lulusan program Magister
Manajemen universitas ternama di negeri ini.
Atasannya meminta Joko untuk mengevaluasi
risiko yang dihadapi oleh perusahaan
penerbangan Unggul Airlines, dan
mengembangkan solusi untuk menghadapi
risiko tersebut. Secara spesifik, atasannya
meminta Joko untuk mengidentifikasi risiko
strategis (strategic risks), yaitu risiko yang
dianggap secara signifikan mempengaruhi
bisnis penerbangan PT Unggul Airlines.
HASIL ANALISIS
PT Unggul Airline menggunakan pesawat yang lebih tua dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.
Pesawat tua tersebut digunakan karena biaya sewa dan biaya pembelian (sebagian dibeli oleh PT Unggul Airlines) lebih murah. Sayangnya pesawat tua
tersebut lebih boros bahan baker. Diperkirakan bahan bakar mencapai sekitar 30% dari komponen,
sementara persentase untuk pesaing adalah sekitar 15-20%. Dengan struktur biaya yang semacam itu, PT Unggul Airlines menjadi lebih rentan terhadap
kenaikan harga bahan bakar pesawat. Untuk melihat seberap besar pengaruh bahan bakar tersebut, Joko memplot pengaruh perubahan harga bahan bakar terhadap EPS (Earning PerShare) PT Unggul Airlines, seperti berikut ini.
5.45 EPS 8.45 11.00 2.45 -0.45 -3.45 $0.40 $0.50 $0.60 $0.70 $0.80
Harga Bahan Bakar (per gallon)
Bagan 6. Perbandingan Pengaruh Harga Bahan Bakar: Unggul Airlines dan Penerbangan Lainnya
20.00 16.47 23.53 Confidence Interval EPS Penerbangan Lain Unggul Airlines Rata-Rata Harga Bahan Bakar
HASIL ANALISIS (2)
PT Unggul Airlines mempunyai rute penerbangan luar negeri (terutama ke Australia, Malaysia, Hongkong). Selama ini PT Unggul Airlines lebih banyak
mengandalkan wisawatan domestic atau pebisnis domestic yang akan bepergian ke luar negeri untuk rute-rute tersebut. Yang menjadi masalah, jika
Rupiah melemah terhadap mata uang asing maka, harga tiket yang biasanya ditetapkan dalam dolar Amerika Serikat ($) menjadi lebih mahal. Penetapan harga dalam $ dilakukan karena PT Unggul Airlines harus membayar biaya dalam $ untuk operasi luar negeri mereka.
Biaya Operasional ($) Kurs Biaya Operasional (Rp) Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000 Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000
Harga tiket ($) Kurs Harga tiket (Rp)
Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000 Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000
HARGA MENJADI LEBIH MAHAL
HASIL ANALISIS (3)
PT Unggul Airlines saat ini
menggunakan hutang yang cukup
signifikan. Hutang tersebut terdiri dari
dua tipe: (1) membayar bunga secara
tetap, dan (2) membayar bunga
mengambang. Joko Muryanto kemudian
mencoba menganalisis efek perubahan
tingkat bunga terhadap EPS PT Unggul
Airlines.
Bagan 7. Pengaruh Hutang Bunga Mengambang Terhadap EPS
Catatan: LIBOR adalah London Interbank Offering Rate, tingkat bunga yang dijadikan patokan di pasar Eurodollar (Eropa)
5.45
EPS
3% 7% 11%
Bagan 8. Pengaruh Hutang Bunga Tetap Terhadap EPS
5.45
EPS
3% 7% 11%
HUTANG BUNGA TETAP VERSUS
HUTANG BUNGA VARIABEL
MANA YANG LEBIH TINGGI RISIKONYA?
HUTANG DENGAN BUNGA TETAP ATAU
VARIABEL?
KESIMPULAN
ANALISIS RISIKO STRATEGIS
PT UNGGUL AIRLINES
Pada akhirnya Joko Muryanto
menyimpulkan bahwa PT Unggul Airlines
menghadapi tiga jenis risiko strategis
yaitu: (1) risiko kenaikan harga bahan
bakar, (2) risiko perubahan kurs (Rupiah
melemah), dan (3) risiko perubahan
tingkat bunga. Joko kemudian membuat
laporan ke atasannya untuk
BAB 5
RISIKO KERUSAKAN
PROPERTI DAN KEWAJIBAN
(LIABILITIES)
RISIKO PROPERTI
Risiko yang mungkin terjadi atas
properti (harta benda) mencakup
banyak hal seperti kebakaran, banjir,
perusakan, dan lainnya.
Sebagai ilustrasi cakupan risiko properti,
berikut ini contoh risiko properti yang
Tabel 1. Cakupan Asuransi Umum dan Properti
Asuransi Harta Benda (Property Insurance)
Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance)
Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo Insurance)
Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance)
Asuransi Usaha Minyak & Gas Bumi (Oil & Gas Insurance)
Asuransi Pesawat (Aviation Insurance)
Asuransi Satelit (Space Insurance)
Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance)
Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance)
Asuransi Uang (Money Insurance)
KLASIFIKASI HARTA BENDA
Properti riil: properti riil bisa didefinisikan
sebagai tanah dan apa saja yang tumubh,
berdiri. Contoh properti riil adalah tanah,
bangunan yang berdiri di atasnya, atau
tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.
Properti personal: properti personal bisa
didefinisikan sebagai apa saja yang dimiliki
selain properti riil. Contoh personal properti
adalah mobil, pakaian, komputer, uang, dan
lainnya.
IDENTIFIKASI RISIKO PROPERTI
DENGAN MEILIHAT SUMBERNYA
Sumber fisik. Sumber fisik mencakup antara lain
kekuatan alam, seperti api, badai, ledakan yang bisa menghancurkan harta benda.
Sumber Sosial: sumber sosial mencakup kejadian yang muncul karena dorongan sosial, sebagai
contoh, kerusuhan yang terjadi yang berakibat pada perusakan properti.
Sumber Ekonomi: sumber ekonomi mencakup
kekuatan ekonomi yang mengakibatkan kerusakan. Sebagai contoh, perubahan model menyebabkan barang stok lama menjadi kehilangan nilainya.
KERUGIAN
YANG DIALAMI HARTA BENDA
(1) Kerugian langsung,
(2) Kerugian Tidak Langsung, dan
(3) Elemen Waktu.
KERUGIAN LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG
Kerugian langsung terjadi jika kejadian buruk
mempunyai dampak langsung terhadap properti. Sebagai contoh, misalkan suatu kebakarang menghancurkan bangunan. Kerugian akibat bangunan yang hancur akibat kebakaran tersebut merupakan kerugian langsung.
Kerugian tidak langsung terjadi jika kejadian buruk
tersebut berdampak secara tidak langsung terhadap kerugian tersebut. Sebagai contoh, karena bangunan hancur, maka kegiatan bisnis dan perkantoran menjadi terganggu. Perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk membangunan fasilitas perkantoran darurat. Jika bangunan tersebut bisa disewakan, kebakaran tersebut menyebabkan pendapatan sewa tidak diperoleh. Kerugian karena pendapatan yang hilang tersebut merupakan contoh kerugian tidak langsung.
ELEMEN WAKTU
Kerugian tidak langsung bisa jadi mempunyai
elemen waktu jika waktu dilibatkan dalam
perhitungan
kerugian
tersebut.
Sebagai
contoh, jika karena kebakaran, bangunan
tidak bisa disewakan sampai rekonstruksi
selesai dilakukan. Kerugian tersebut akan
berhubungan positif dengan jangka waktu
perbaikan.
Semakin
lama
waktu
yang
dibutuhkan untuk perbaikan, semakin besar
kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Dengan
kata
lain,
besarnya
kerugian
merupakan fungsi dari waktu.
METODE PENILAIAN
KERUGIAN ASET FISIK
NILAI PASAR (HARGA PASAR)
REPLACEMENT COST (BARU)
REPLACEMENT COST DIKURANGI
DEPRESIASI
NILAI PASAR
Harga pasar adalah harga yang terbentuk melalui mekanisme pasar.
Dalam mekanisme tersebut ada pihak yang ingin menjual dan ada pihak yang ingin membeli. Kekuatan demand
(permintaan) dan supply (penawaran) membentuk harga keseimbangan yang menjadi harga pasar.
Penilaian property riil dengan menggunakan metode harga pasar bisa dilakukan dengan membandingkan harga pasar aset yang mirip yang pernah
diperdagangkan (jika aset semacam itu bisa ditemukan). Biasanya harga pasar cukup berfluktuasi. Karena itu
penggunaan metode harga pasar harus
memperhitungkan fluktuasi harga pasar tersebut. Disamping itu jika tidak bisa ditemukan aset dengan
karakteristik yang sama persis dengan aset yang hancur, maka penyesuaian-penyesuaian juga perlu dilakukan.
PERHITUNGAN HARGA PASAR SECARA
TIDAK LANGSUNG, DENGAN
MENGGUNAKAN OPPORTUNITY COST
(KESEMPATAN YANG HILANG)
Sebagai contoh, misalkan kita membeli
obligasi atas unjuk dengan nilai nominal
Rp1 juta, kupon bunga 20%, jangka
waktu lima tahun. Obligasi tersebut
hilang. Tingkat keuntungan yang relevan
15%. Berapa Opportunity costnya?
Penilaian properti riil dengan
menggunakan metode harga pasar lebih
sulit dibandingkan untuk property
personal.
Untuk property personal, karena lebih
likuid (sering diperdagangkan),
harga-harga biasanya lebih mudah diperoleh.
METODE REPLACEMENT COST
(BARU)
Tehnik Replacemeny Cost baru dilakukan
dengan melihat biaya yang diperlukan untuk
mengganti barang yang rusak dengan barang
baru yang sama.
Sebagai contoh, misalkan kita mempunyai
bangunan yang terbakar habis. Dengan
menggunakan tehnik replacement cost, kita
akan menghitung berapa biaya yang diperlukan
untuk membangun kembali bangunan tersebut
agar sama seperti sebelum terbakar.
Manajer risiko bisa menggunakan bantuan pihak
luar (misal appraisal) untuk menaksir
REPLACEMENT COST
DIKURANGI DEPRESIASI
Manajer akan menghitung replacement cost
(baru) kemudian dikurangi dengan depresiasi
atau angka yang mencerminkan turunnya
nilai ekonomis.
Argumen yang mendasari tehnik tersebut
adalah nilai suatu property yang sebenarnya
adalah nilai property tersebut dikurangi
dengan depresiasi atau penurunan nilai
karena sudah digunakan atau karena
berjalannya waktu
Sebagai contoh, jika suatu bangunan yang
mempunyai nilai penggantian (replacement cost)
Rp100 juta, tetapi sudah 20 tahun dibangun.
Jika bangunan tersebut terbakar, perusahaan
asuransi barangkali tidak akan membangun
kembali bangunan tersebut. Sebagai gantinya,
perusahaan asuransi akan mengurangi nilai
tersebut dengan depresiasi (sehingga jumlahnya
lebih kecil dari Rp100 juta), dan memberikannya
dalam bentuk kas.
RISIKO GUGATAN (LIABILITY)
Eksposur kewajiban legal (liability) muncul
jika pengadilan memutuskan kita sebagai
pihak tertanggung yang harus membayar
ganti rugi kepada pihak lainnya. Beberapa
contoh kewajiban atau gugatan hukum
adalah: pasien menuntut ganti rugi kepada
dokter yang dianggap melakukan malpraktek,
pengemudi menuntut produsen mobil ganti
rugi karena disain mobil yang tidak baik
membuat mobil tersebut rentan terhadap
kecelakaan.
HUKUM KRIMINAL
DAN PERDATA
Hukum criminal diarahkan kepada
tindakan salah (pelanggaran hukum)
terhadap masyarakat. Contoh
perbuatan yang melanggar hukum
criminal adalah pembunuhan,
perampokan, pemerkosaan. Tuntutan
hukum criminal dilakukan oleh lembaga
pemerintah, seperti jaksa. Pihak yang
bersalah akan dihukum penjara
HUKUM KRIMINAL
DAN PERDATA (2)
Hukum perdata diarahkan kepada tindakan
pelanggaran hak atas individu atau organisasi. Sebagai contoh, jika saya merasa nama saya
dicemarkan, saya bisa menuntut ganti rugi kepada pihak yang mencemarkan nama saya tersebut. Jika pasien merasa dirugikan oleh dokter (misal karena memberi diagnosa dan pengobatan yang salah), maka pasien tersebut bisa menuntut ganti rugi
kepada dokter. Pihak yang bersalah dalam masalah perdata biasanya dihukum dengan membayar
denda, atau melakukan pekerjaan tertentu, atau dilarang melakukan hal tertentu.
HUKUM KRIMINAL
DAN PERDATA (3)
Dalam beberapa situasi, seseorang bisa
dituntut melalui hukum criminal dan
perdata. Sebagai contoh, jika seseorang
membunuh. Dia akan dituntut melalui
tuntutan criminal. Misalkan keluarganya
menuntut ganti rugi atas kematian
tersebut, maka orang tersebut juga
COMMON LAW DAN CIVIL LAW
Didunia ada dua sistem hukum yang utama, yaitu civil law dan common law.
Civil law didasarkan pada sistem hukum yang dikodifikasi yang menetapkan peraturan/ perundangan yang
komprehensif, yang kemudian dipakai dan diinterpretasikan oleh hakim. Sistem tersebut ditandai dengan perundangan yang ekstensif, misal dibuat Undang-undang yang terdiri dari banyak pasal untuk mengatur hal-hal tertentu (misal, di Indonesia ada UU pasar modal, UU perseroan terbatas, dan UU lainnya). Sistem tersebut berasal dari hukum
kekaisaran Roma, meskipun civil law moderen didasarkan pada kodifikasi hukum di Eropa pada abad 19, khususnya pada masa pemerintahan Napoleon di Perancis. Sistem civil law merupakan sistem hukum yang paling banyak dipakai di dunia. Seseorang melakukan kesalahan hukum jika ia melanggar perundangan yang telah ditetapkan. Sistem
peradilan lebih aktif memulai persidangan dan menentukan keputusannya.
COMMON LAW DAN CIVIL LAW
Alternatif dari civil law adalah common law. Common law berkembang berdasarkan kebiasaan (adat atau custom) yang berkembang sebelum ada hukum
tertulis, yang kemudian masih dipertahankan meskipun hukum tertulis mulai dikembangkan. Common law menggunakan putusan hakim atau kasus-kasus hukum yang terjadi sebelumnya
(jurisprudensi) sebagai dasar pengambilan keputusan kasus yang akan diputuskan. Dalam sistem tersebut, pihak-pihak yang berselisih akan mengajukan kasus kemudian pengadilan akan mendengarkan argumen dari pihak yang menuduh (plaintiff) dan pihak
tertuduh (defendant), untuk sampai pada keputusan hukum tertentu.
COMMON DAN CIVIL LAW
Perbedaan antara civil dengan common law
bukan hanya pada masalah kodifikasi hukum
(dimana civil mempunyai kodifikasi,
sedangkan common law didasarkan pada
kasus-kasus hukum sebelumnya), tetapi juga
pada pendekatan terhadap hukum. Pada civil
law, perundangan dipandang sebagai sumber
utama hukum. Pengadilan mendasarkan
keputusannya pada perundangan tersebut.
Pada common law, kasus-kasus merupakan
sumber utama hukum, sementara
COMMON DAN CIVIL LAW
Beberapa penulis melihat implikasi ekonomi yang
berbeda antara kedua sistem hukum tersebut.
Civil law lebih menekankan stabilitas sosial,
sementara common law memfokuskan pada hak
individu. Perbedaan tersebut diyakini oleh
beberapa pihak membawa konsekuensi berbeda
terhadap perkembangan ekonomi negara yang
menganut sistem hukum yang berbeda tersebut.
Sebagai contoh, beberapa penulis berpendapat
negara dengan sistem common law memberikan
perlindungan terhadap investor lebih baik
dibandingkan dengan negara dengan sistem civil
law.
Civil law Perancis: Perancis, negara-negara Benelux, Italia, Spanyol, Portugal, dan bekas
koloni dari negara-negara tersebut.
Civil law Jerman: Jerman, Austria, Swis, Yunani, Turki, Jepang, Korea Selatan, dan
Taiwan.
Civil law Skandinavia: Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Islandia
Civil law Belanda: Belanda, Rusia
Cina dianggap memiliki gabungan civil law dan hukum sosialis.
Common law: Inggris, Wales, Irlandia Utara, Republik Irlandia, Amerika Serikat
(kecuali Louisiana), Kanada (kecuali Quebec), Australia, Selandia Baru, Afrika Selataan,
India, Sri Lanka, Malaysia, Brunei, Pakistan, Singapura, Hong Kong, dan negara
persemakmuran (bekas koloni Inggris) lainnya.
COMMON DAN CIVIL LAW
Perbedaan antara civil law dengan
common law semakin sedikit. Negara
dengan common law sudah banyak
yang memulai kodifikasi hukum
(menjadi seperti civil law), sedangkan
Negara dengan civil law sudah mulai
menggunakan jurisprudensi (kasus atau
putusan hakim sebelumnya) sebagai
ILUSTRASI GUGATAN LIEBECK
TERHADAP MCDOLAND’S
Pada bulan Februari 1992, Liebeck, wanita berusia 70 tahun dari Albuquerque, New Mexico, membeli kopi yang masih panas dari drive-thru restoran
McDonald’s, yang kemudian tumpah di pahanya, dan mencederainya. Ia menuntut ganti rugi ke
McDonald’s. Pada tahun 1994, jury menetapkan ganti rugi sebesar 2,9 juta dolar AS. Jumlah tersebut
diturunkan menjadi 640 ribu dolar AS oleh hakim. Keduanya mengajukan banding, dan akhirnya
keduanya menyelesaikan masalah diluar pengadilan dengan jumlah yang tidak disebutkan.
GUGATAN HUKUM
Liebeck menuntut McDonald’s sebesar $10.000 untuk membayar biaya pengobatan, tetapi perusahaan hanya bersedia membayar $800. Ketika McDoland’s menolak untuk menaikkan ganti rugi tersebut, Liebeck menggugat McDonald’s dengan menuduh McDonald’s lalai (gross negligence) karena menjual kopi yang terlalu berbahaya (unreasonably dangerous) dan cacat
produksinya (defectively manufactured).
Selama persidangan ditemukan bahawa McDonald’s
mensyaratkan franchisenya untuk memberikan kopi dengan panas mencapai 180-190 derajat Fahrenheit (82-88 derajat
Celsius). Pada suhu tersebut, kopi bisa menyebabkan luka bakar tingkat tiga dalam 2-7 detik. Pengacara Liebeck berargumen
bahwa kopi seharusnya tidak diberikan pada panas lebih dari 140 derajat Fahrenheit (60 derajat celcius). Kopi yang disajikan
direstoran lain mempunyai temperature yang lebih rendah dibandingkan dengan yang disajikan McDonald’s. Bahkan manajer pengendalian kualitas McDonald’s bersaksi bahwa
makanan yang lebih panas dari 140 derajat bisa mengakibatkan luka bakar. Kopi McDonald’s bisa membakar mulut dan leher. Kesaksian dari beberapa orang mangatakan bahwa McDonald’s tidak bermaksud menurunkan temperature kopinya.
Tetapi asosiasi kopi nasional Amerika Serikar
merekomendasikan agar kopi dimasak pada
195-205 derajat Fahrenheit dan dipertahankan
temperaturnya sekitar 180-185 derajat
Fehrenheit untuk mendapatkan rasa yang
optimal, dan diminum segera. Starbucks,
sebagai contoh, menyajikan kopinya pada
temperature seperti itu. Starbucks juga digugat
beberapa kali karena tumpahan kopinya, tetapi
kebanyakan pengadilan mengabaikan tuntutan
terhadap Starbucks tersebut.
PENYELESAIAN HUKUM
Dengan menggunakan prinsip comparative liability,
jury menemukan bahw McDonald’s bertanggung
jawab sebesar 80% terhadap kejadian tersebut,
sementara Liebeck berkontribusi sebesar 20%.
Meskipun ada peringatan tertulis pada cangkir
kopi, juri memutuskan bahwa peringatan tersebut
tidak cukup besar tulisannya atau tidak cukup
kuat. Juri memutuskan Liebeck berhak atas ganti
rugi sebesar $200 ribu untuk kompensasi cedera,
yang kemudian diturunkan 20% menjadi
$160.000. Sebagai tambahan, juri menetapkan
$2,7 juta sebagai denda hukuman (punitive
Tetapi hakim mengurangi denda hukuman
menjadi $480 ribu, sehingga Liebeck
memperoleh $640 ribu total. McDonald’s dan
Loebeck mengajukan banding, dan pada bulan
Desember 1994, keduanya menyelesaikan
permasalahan di luar pengadilan dengan jumlah
yang tidak disebutkan. Diperkirakan jumlah
tersebut sama dengan jumlah yang ditentukan
oleh pengadilan.
"
http://en.wikipedia.org/wiki/Liebeck_v._McDona
ld%27s_Corp.
Manajemen Risiko 1
BAB 6
Manajemen Risiko 2
RISIKO KEMATIAN
Kematian itu sendiri merupakan sesuatu
yang pasti.
Tetapi timing dari kematian merupakan
sesuatu yang tidak pasti.
Lebih spesifik lagi, manusia menghadapi
eksposur kematian sebelum waktunya
(premature death)
Ketidakpastian
Manajemen Risiko 3
KEMATIAN AWAL
Kematian sebelum waktunya
Kapan?
Sebelum mencapai usia pengharapan
hidup
Usia pengharapan hidup bervariasi,
mulai dari 68 tahun (Indonesia), sampai
75 tahun (Amerika Serikat)
Manajemen Risiko 4
MENGHITUNG PROBABILITAS
KEMATIAN AWAL
Probabilitas kematian awal bisa dihitung
dengan menggunakan table kematian
(mortality table).
Tabel tersebut menunjukkan probabiltas
kematian dan bertahan hidup untuk kelompok
umur tertentu, dan disajikan dengan format
yang mudah dibaca.
Tabel Kematian CSO1980 disusun oleh
aktuaria asuransi dan didasarkan pada
pengalaman kematian orang-orang yang
diasuransikan (berarti yang terdaftar di
1970-Manajemen Risiko 5
Tabel 1. Tabel Kematian CSO 1980 dan 2001 1980 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table
2001 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table
Pria Wanita Pria Wanita Umur Kematian per 1000 Harapan Hidup (tahun) Kematian per 1000 Harapan Hidup (tahun) Kematian per 1000 Harapan Hidup (tahun) Kematian per 1000 Harapan Hidup (tahun) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4,18 1,07 0,99 0,98 0,95 0,90 0,86 0,80 0,76 0,74 70,83 70,13 69,20 68,27 67,34 66,40 65,46 64,52 63,57 62,62 2,89 0,87 0,81 0,79 0,77 0,76 0,73 0,72 0,70 0,69 75,83 75,04 74,11 73,17 72,23 71,28 70,34 69,39 68,44 67,48 0,72 0,46 0,33 0,24 0,21 0,22 0,22 0,22 0,22 0,23 75,67 74,73 73,76 72,79 71,81 70,82 69,84 68,85 67,87 66,88 0,42 0,31 0,23 0,20 0,19 0,18 0,19 0,21 0,21 0,21 79,87 78,90 77,93 76,95 75,96 74,98 73,99 73,00 72,02 71,03
Manajemen Risiko 6
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
221,77
236,98
253,45
272,11
295,90
329,96
384,55
480,20
657,98
1000,00
3,18
2,94
2,70
2,44
2,17
1,87
1,54
1,20
0,84
0,50
190,75
208,87
228,81
251,51
279,31
317,32
375,74
474,97
655,85
1000,00
3,45
3,15
2,85
2,55
2,24
1,91
1,56
1,21
0,84
0,50
194,28
209,27
224,94
241,46
258,86
276,12
292,95
310,86
329,95
350,32
3,20
2,98
2,76
2,56
2,38
2,21
2,06
1,91
1,77
1,64
124,22
131,53
143,72
160,21
180,90
203,48
225,69
240,07
247,79
263,98
4,64
4,29
3,94
3,61
3,29
3,02
2,79
2,61
2,43
2,23
Manajemen Risiko 7
BAGAIMANA MEMBACA
TABEL KEMATIAN?
Dengan menggunakan tabel tahun 1980, terlihat bahwa untuk bayi (umur 0 tahun), dari 1000 bayi, ada 4,18
yang meninggal dunia. Angka kematian tersebut menurun pada usia 1 tahun. Dengan kata lain, bayi mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi
dibandingkan usia anak kecil lainnya.
Kolom berikutnya menyajikan life expectancy
(pengharapan hidup), yaitu 70,83 tahun untuk pria dan 75,83 tahun untuk wanita pada ulang tahun ke 0 (baru lahir). Pada ulang tahun yang pertama (usia 1), usia pengharapan hidup turun menjadi 70,13 tahun untuk pria.
Manajemen Risiko 8
Table 2. Proyeksi Tingkat Kematian di Negara ASEAN, 1990-94 and 2000- 041
Country Infant Mortality (per 1,000 live births)2 Life Expectancy at Birth 1990-94 2000-04 1990- 94 2000-04 Brunei 10 7 76.3 79.2 Indonesia 55 34 63.0 68.1 Malaysia 20 13 70.8 73.6 Philippines 38 26 64.9 68.3 Singapore 6 5 74.9 77.4 Thailand 25 16 66.9 70.8 ASEAN average 26 17 69.5 72.9 East and Southeast Asia average 32 21 69.8 72.7
Manajemen Risiko 9
MENGHITUNG PROBABILITAS
KEMATIAN AWAL
Misalkan kita ingin menghitung berapa probabilitas seseorang yang baru saja berulang tahun ke 35, akan meninggal satu, dua, dan lima tahun mendatang.
Usia
Jumlah
Orang
Hidup
Jumlah
Kematian
Probabilitas
Kematian
Probabilitas
Bertahan hidup
35
9,491,711
20,028
0.00211
0.99789
36
9,471,683
21,217
0.00224
0.99776
37
9,450,466
22,681
0.0024
0.9976
38
9,427,785
24,324
0.00258
0.99742
39
9,403,461
26,236
0.00279
0.99721
40
9,377,225
28,319
0.00302
0.99698
Manajemen Risiko 10
PROBABILITAS KEMATIAN:
1q35
= (20.028) / 9.491.711 = 0,00211
2q35
= (20.028 + 21.217) / 9.491.711 = 0,004345
5q35
= (20.028 + 21.217 + 22.681 + 24.324 +
26.236) / 9.491.711 = 0,01206
PROBABILITAS BERTAHAN HIDUP
1p35
= (1000 – 2,11) / 1.000 = 0,9979
2p35
= (1000 – (2,11 + 2,24)) / 1.000 = 0,9957
5p35
= (1000 – (2,11 + 2,24 + 2,40 + 2,58 +
Manajemen Risiko 11
EKSPOSUR KARENA
KEMATIAN AWAL
EKSPOSUR YANG DIHADAPI OLEH
KELUARGA
EKSPOSUR YANG DIHADAPI OLEH BISNIS
BAGAIMANA MENGHITUNG EKSPOSUR
Manajemen Risiko 12
MENGHITUNG BESARNYA EKSPOSUR KEMATIAN AWAL UNTUK KELUARGA YANG DITINGGALKAN
Misalkan suatu keluarga menghabiskan Rp5 juta
perbulan atau Rp60 juta pertahun untuk
kebutuhan hidupnya. Misalkan kebutuhan
tersebut diasumsikan konstan. Misalkan
kebutuhan tersebut dipenuhi oleh seorang ayah
sepenuhnya, yang berusia 40 tahun. Kemudian
ayah tersebut meninggal dunia, padahal usia
pengharapan hidup adalah (misal) 70 tahun.
Misalkan tingkat bunga yang relevan adalah
15% (dipakai sebagai discount rate untuk
perhitungan present value) .
Manajemen Risiko 13
Nilai kebutuhan hidup yang seharusnya ditanggung
oleh ayah tersebut adalah:
PV = 60juta/(1+0,15)
1+ ………. + 60juta/(1+0,15)
30=
Keluarga tersebut bisa membeli asuransi dengan
nilai pertanngungan sekitar Rp <>> untuk menjaga
konsekuensi negatif kematian ayah keluarga
Manajemen Risiko 14
MENGHITUNG BESARNYA EKSPOSUR
KEMATIAN AWAL UNTUK BISNIS YANG
DITINGGALKAN
misalkan rumah makan soto Selera Rasa dibangun oleh juru masak yang ahli yaitu Pak Hardo. Pak Hardo sangat terkenal, bisa meracik bumbu yang enak sehingga
sotonya diminati oleh banyak orang. Misalkan Pak Hardo masih bisa bekerja 10 tahun lagi. Misalkan rumah makan tersebut menghasilkan omset sebesar Rp100 juta
pertahun, dengan laba sebesar Rp20 juta pertahun. Misalkan biaya modal internal rumah makan tersebut adalah 20%.
Manajemen Risiko 15
•Jika Pak Hardo meninggal, diperkirakan omset penjualan akan turun separuhnya, yaitu menjadi Rp75 juta pertahun. Tujuan
dalam hal ini ditetapkan menjadi “menjaga tingkat penjualan seperti sekarang ini jika Pak Hardo meninggal dunia”. Kerugian yang dialami perusahaan bisa dihitung sebagai berikut ini.
Kerugian pertahun yang diderita oleh rumah makan tersebut, akibat kepergian Pak Hardo, adalah Rp100 juta – Rp75 juta = Rp25 juta pertahun. Biaya modal sebesar 20% dipakai sebagai discount rate (tingkat diskonto).
•Present value dari kerugian yang diderita oleh rumah makan tersebut, akibat meninggalnya Pak Hardo, adalah sebagai berikut ini.
Manajemen Risiko 16
INTERAKSI PROBABILITAS KEMATIAN AWAL
DENGAN SEVERITY KERUGIAN: APLIKASI
UNTUK PENENTUAN PREMI ASURANSI
Kerugian yang diharapkan merupakan perkalian antara probabilitas kejadian dengan besarnya kerugian yang terjadi (severity).
Jika kerugian tersebut diperkirakan terjadi lima tahun mendatang, maka konsep nilai waktu uang menjadi penting diperhatikan.
Dalam hal ini probabilitas kejadian, tingkat severity, dan nilai waktu uang berinteraksi satu sama lain membentuk kerugian yang diharapkan.
Manajemen Risiko 17
ILUSTRASI
Sebagai contoh, misalkan ada seorang
pria berusia 70 tahun (baru saja
berulang tahun). Jika ia meninggal lima
tahun mendatang (usia 75 tahun),
kerugian yang akan ditanggung
keluarganya adalah Rp100 juta. Berapa
nilai sekarang dari kerugian yang
Manajemen Risiko 18
Dengan menggunakan tabel kematian CSO 1980 (lihat tabel pada lampiran), kita bisa menghitung probabilitas kematian orang tersebut sebagai berikut ini.
70q75 = (6.274.160 – 4.898.907) / 6.274.160 = 0,219
Kerugian yang diharapkan merupakan perkalian antara
probabilitas dengan severity (besarnya kerugian), yang bisa dilihat sebagai berikut ini.
Kerugian yang diharapkan = 0,219 x Rp100 juta = Rp21,9 juta
Karena peristiwa tersebut terjadi lima tahun dari sekarang, maka kita perlu mencari nilai sekarang dari kerugian
tersebut. Misalkan tingkat bunga yang relevan adalah 10%, maka nilai sekarang dari kerugian tersebut adalah:
Nilai sekarang kerugian = Rp21,9 juta / (1+0,1)5 = Rp 13,598 juta