BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG POLA KEHIDUPAN KELUARGA SAKINAH PARA KELUARGA PENGHAFAL ALQURAN KECAMATAN
PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
A. Kondisi Umum 1. Letak Geografis
Kecamatan Pedurungan, secara geografis berada pada ketinggian 4m dari permukaan laut, tanahnya berupa datar sampai berombak, suhu udaranya berkisar antara 23°-33°c, dengan curah hujan 160 mm per tahun. Luas wilayah sekitar 2.072 ha, dengan perincian sebagai berikut:
a. Tanah sawah yang terdiri irigasi setengah teknis 24 ha, irigasi sederhana 217.315 ha.
b. Tanah kering yang terdiri pekarangan/bangunan/emplasement 1.506.988 ha, Tegal/kebun 385.25
c. Tanah basah yang terdiri balong/empeng/kolom 2.2 ha
d. Tanah keperluan fasilitas umum terdiri lapangan olah raga 19,92 ha, taman rekreasi 6,5 ha, kuburan 8,6 ha1
Kecamatan pedurungan dihuni oleh ± 15.6698 jiwa dengan 39.266 kepala keluarga dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 77.869 jiwa dan perempuan berjumlah 78.829 jiwa2.
Adapun batas wilayah kecamatan pedurungan adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : kecamatan Genuk Sebelah Selatan : kecamatan Tembalang Sabelah Barat : kecamatan Gayamsari Sebelah Timur : kecamatan Mranggen 3
1
Daftar Isian Data Dasar Profil Kecamatan Pedurungan tahun 2006 2
Laporan Bulana Monografi tiap Kelurahan Kecamatan Pedurungan per April 2006 3
Data dari Papan Monografi Kecamatan Pedurungan, tahun 2006
Kecamatan Pedurungan ini, terdiri dari 12 buah kelurahan, Rukun Warga (RW) 145 dan Rukun Tangga (RT) 976 buah.
Rincian dari 12 kelurahan tersebut yaitu: Penggaron kidul, Tlogomulyo, Tlogosari Wetan, Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Plamongansari, Gemah, Pedurungan Kidul, pedurungan Lor, pedurungan tengah, Palebon, dan Kalisari.4
Kalau dilihat dari Orbitasi dan jarak tempuh, maka kecamatan Pedurungan jarak tempuh ke kota-kota adalah sebagai berikut:
TABEL I
ORBITASI JARAK TEMPUH KECAMATAN PEDURUNGAN KE KOTA-KOTA PEMERINTAHAN DI SEKITARNYA5 NO Orbitasi dan jarak Tempuh Ket 1 Jarak ke kelurahan yang terjauh 3,5 km
2 Jarak ke kabupaten/kota 10 km
3 Jarak ke ibu kota propinsi 7 km
4 Waktu tempuh ke kelurahan yang terjauh 0, 5 jam 5 Waktu tempuh ke kabupaten/kota 0,5 jam 6 Waktu tempuh ke ibu kota propinsi 0,4 jam
2. Keadaan Demografis Kecamatan Pedurungan
Wilayah kecamatan Pedurungan kodia Semarang, termasuk daerah yang penduduknya bermata pencaharian sangat kompleks sekali, ada yang bermata pencaharian sebagai petani, pengusaha sedang/besar, pengrajin/industri kecil, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan, pegawai negeri sipil, ABRI, pensiun (peg neg/ABRI), dan lain-lain. Namun, kalau dilihat dari mayoritas mata pencaharian, penduduk kecamatan Pedurungan adalah sebagai buruh industri.
4
Daftar Isian Data Dasar Profil Kecamatan Pedurungan tahun 2006 5
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Pedurungan sampai dengan bulan April 2006 ada 156.698 jiwa. Tabel berikut menunjukan jumlah penduduk kecamatan pedurungan berdasarkan jenis kelamin.
TABEL II
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN MENURUT JENIS KELAMIN6
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 Laki-laki 77.869 jiwa
2 Perempuan 78.829 jiwa
Jumlah 156.698 jiwa
Tabel berikut menunjukan jumlah penduduk asing atau Warga Negara Asing (WNA) Kecamatan Pedurungan hingga bulan April 2006.
TABEL III
JUMLAH PENDUDUK WNA KECAMATAN PEDURUNGAN7
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 Laki-laki 40 jiwa
2 Perempuan 31 jiwa
Jumlah 71 jiwa
b. Komposisi penduduk ditinjau dari kelompok umur
Menurut data laporan monografi kecamatan Pedurungan per April 2006 bahwa kelompok umum 0-4 tahun atau penduduk balita merupakan jumlah paling banyak dibandingkan dengan kelompok umur yang lainnya, untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam table berikut ini:
6
Laporan Bulanan (perubahan jiwa) Kecamatan Pedurungan per April 2006 7
TABEL IV
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASRKAN KOMPOSISI UMUR8
NO KOMPOSISI UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 00-04 tahun 11158 jiwa 11994 jiwa 23152 jiwa 2 05-09 tahun 8657 jiwa 8129 jiwa 16786 jiwa 3 10-14 tahun 7034 jiwa 6778 jiwa 13812 jiwa 4 15-19 tahun 6737 jiwa 7173 jiwa 13910 jiwa 5 20-24 tahun 7230 jiwa 7474 jiwa 14704 jiwa 6 25-29 tahun 7508 jiwa 7604 jiwa 15112 jiwa 7 30-34 tahun 6978 jiwa 7522 jiwa 14500 jiwa 8 35-39 tahun 6137 jiwa 5527 jiwa 11664 jiwa 9 40-44 tahun 4038 jiwa 4260 jiwa 8298 jiwa 10 45-49 tahun 3493 jiwa 3443 jiwa 6936 jiwa 11 50-54 tahun 3357 jiwa 3178 jiwa 6535 jiwa 12 55-59 tahun 2511 jiwa 2461 jiwa 4972 jiwa 13 60-64 tahun 1802 jiwa 1970 jiwa 3772 jiwa 14 65 tahun keatas 1229 jiwa 1316 jiwa 2545 jiwa Jumlah 77869 jiwa 78829 jiwa 156698 jw
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk balita menempati peringkat tertinggi yaitu 23152 jiwa (6,8%).
c. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Mata Pencaharian Bila dilihat dari mata pencaharian, maka sebagian besar penduduk kecamatan pedurungan adalah sebagian buruh industri. Bekerja pada sector buruh industri, juga ada yang bekerja atau bermatapencaharian dari sector lain untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
8
TABEL V
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASRKAN MATA PENCAHARIAN9
NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1 Petani 1297 orang
2 Buruh tani 1885 orang
3 Nelayan -
4 Pengusaha sedang/besar dan pengrajin/industri kecil 2656 orang 5 Buruh industri 23982 6 Buruh bangunan 16535 7 Buruh pertambangan - 8 Buruh perkebunan - 9 Pedagang 8053 10 Pengangkutan 4189
11 Pegawai Negeri Sipil dan ABRI 12841 12 Pensiun (pegawai negeri/ABRI) 4033
13 Peternak -
14 Lain-lain 9285
Jumlah 84.756
d. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana pokok bagi kehidupan manusia. Untuk menunjang kemajuan pembangunan suatu masyarakat dapat dilihat dari maju mundurnya pendidikan:
Kesadaran dalam masalah pendidikan, penduduk kec. Pedurungan sudah cukup baik, Karena pada umumnya mereka bisa menyadari pentingnya pendidikan, dan para orang tua sudah mempunyai kesadaran untuk menyekolahkan anaknya, baik di
9
sekolahan umum maupun di sekolahan agama. Sarana pendidikan Agama dan Umum yang ada di Kec. Pedurungan dapat dilihat pada table di bawah ini:
TABEL VI
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASARKAN JENIS PENDIDIKAN10
NO MATA PENDIDIKAN JUMLAH 1 Tamat Perguruan Tinggi 9174 orang
2 Tamat Akademi 6566 orang
3 Tamat SLTA 18052 orang
4 Tamat SLTP 24406 orang
5 Tamat SD 19957 orang
6 Tamat TK 313 orang
Jumlah 68468 orang
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang menamaykan sekolah sampai Perguruan Tinggi 13,39%, tamat Akademi 9,58%, SLTA: 26,36%, SLTP: 35,64%, SD: 29,14%, dan tamat TK: 0,45% dari keseluruhan jumlah penduduk yang menamatkan sekolah.
TABEL VII
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN KEC. PEDURUNGAN11
NO NAMA SEKOLAH JUMLAH
1 TK 49 2 SD NEGERI 41 3 MI 11 4 SD SWASTA 9 5 SLTP NEGERI 7 10
Laporan Bulanan Monografis Tiap Kelurahan di Kec. Pedurungan, per April 2006. 11
6 MTS 3
7 SLTP SWASTA 6
8 SLTP NEGERI 2
9 MAN 1
10 SLTA SWASTA 6
11 SLTA KEJURUAN SWASTA 4
12 AKADEMI NEGERI 1
13 AKADEMI SWASTA 3
14 PERGURUAN TINGGI SWASTA 3
15 PESANTREN 10
JUMLAH 162
e. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Agama TABEL VIII
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASARKAN AGAMA12
NO JENIS AGAMA JUMLAH PEMELUK
1 Islam 131.126 orang 2 Katolik 10.939 orang 3 Protestan 11.379 orang 4 Hindu 738 orang 5 Budha 1.260 orang 6 Penganut Kepercayaan terhadap Tuhan YME
1.131 orang
Jumlah 156573 orang
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk agama terbesar adala agama Islam yaitu 131126 orang atau
12
83,74%, sedangkan penduduk agama terendah adalah agama Hindu yaitu 738 orang atau 0,47%.
Sedangkan tempat peribadatan di Kec. Pedurungan meliputi Masjid, Surau/Mushalla, Gereja, Wihara dan Pura. Adapun data tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
TABEL IX
DAFTAR TEMPAT PERIBADATAN13 NO TEMPAT IBADAH JUMLAH
1 MASJID 115 2 SURAU/MUSHALLA 194 3 GEREJA 21 4 WIHARA 1 5 PURA 1 Jumlah 332
3. Kondisi Sosial Budaya dan Agama a. Kondisi Sosial Budaya
Meskipun secara geografis Kec. Pedurungan memiliki jarak tempuh yang relatif dekat dengan pusat pemerintahan, serta ditunjang dengan sarana dan prasarana kegiatan kemasyarakatan yang maju, namun kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat Kec. Pedurungan tidak seperti masyarakat kota lainnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Camat Pedurungan sebagai berikut:
“Individualistik dan hedonis bukan merupakan corak hidup masyarakat Kec. Pedurungan. Nilai-nilai budaya, tata dan pola hubungan antar masyarakat yang terjalin di lingkungan masyarakat masih merupakan warisan budaya, tata dan pola hubungan nenek moyang. Di samping itu, masih kuatnya
tepo-sliro (tenggang rasa) dengan manusia (tetangga) di sekitarnya
serta lebih mengutamakan azas persaudaraan di atas
13
kepentingan pribadi juga menjadi bukti nyata keberlangsungan nilai-nilai sosial asli masyarakat Jawa.”14
Keberhasilan dalam pelestarian dan penerapan nilai-nilai sosial budaya asli tersebut karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan persaudaraan melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang secara langsung maupun tidak langsung mengharuskan masyarakat yang terlibat untuk terus saling berhubungan dan berinteraksi dalam frame (persudaraan). Kegiatan-kegiatan itu dapat dibedakan secara umur dan tujuan adalah:
1. Perkumpulan serta Arisan Kelompok Bapak-bapak yang diadakan di setiap kelurahan, RW maupun RT.
Perkumpulan tersebut bertujuan untuk membahas segala hal yang bersangkutan dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat di tingkat kelurahan, RW maupun RT untuk kemudian dicari solusi secara bersama-sama.15
2. Perkumpulan Ibu-ibu PKK serta Arisan Dasawisma, yang berfungsi sebagaimana perkumpulan bapak-bapak, namun terdapat arisan Dasawisma yang lebih terfokus pada nilai ekonomi meskipun di dalamnya yang berlangsung nilai-nilai sosial budaya Jawa.16
3. Perkumpulan Remaja yang ada di setiap RT, RW dan Kelurahan. Fungsi perkumpulan ini adalah menjaga persatuan dan persaudaraan, latihan bermusyawarah, latihan berorganisasi, mengembangkan bakat dan minat, serta sebagai sarana transformasi segala informasi dari pemerintahan kelurahan yang perlu diketahui oleh para remaja.17
14Hasil wawancara dengan Drs. Muthohar, MM, Camat Pedurungan, tanggal 11 Mei 2006 di Kantor Kecamatan Pedurungan.
15 Ibid.. 16 Ibid. 17 Ibid.
4. Perkumpulan LPMK untuk membantu pemerintahan desa dalam merencanakan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun nonfisik.18
b. Kondisi Keagamaan
Kehidupan keagamaan dan keragaman di lingkungan masyarakat Pedurungan sangat kondusif dan dinamis. Hampir tidak pernah ada konflik antar umat seagama maupun antar agama. Hal ini terjadi karena tingginya rasa toleransi beragama yang dimiliki oleh masyarakat Pedurungan.
Sedangkan kegiatan keagamaan masyarakat Pedurungan hampir seluruhnya didominasi oleh kegiatan keagamaan Islam. Sebagaimana hasil wawancara dengan Syarofudin Husain, tokoh masyarakat Pedurungan pada tanggal 18 Mei 2006 di kediamannya (Penggaron Kidul), berikut:
Kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat sosial diantaranya: 1. Kegiatan Tahlilan
2. Pengajian, seperti mengaji Alquran, Yasiinan, Berjanjian, mengaji kitab kuning di bulan Ramadhan, pengajian selapanan setiap Ahad Pon, pengajian Fatayat dan Muslimat NU, pengajian anak-anak, pengajian Jam’iyah Khuffadz yang diadakan setiap Selasa Pon (sebulan 2 kali). 3. Rebanaan (seni tradisional Islam)
4. Perayaan Hari-hari Besar Keagamaan, baik Agama Islam maupun yang lain.19
4. Struktur Organisasi Kec. Pedurungan
Adapun struktur organisasi Kec. Pedurungan tahun 2006 dapat dilihat pada bagan sebagaimana terlampir. Berdasarkan lampiran struktur organisasi tersebut, penulis dapat mendeskripsikan sebagai berikut: Bahwa Camat (Drs. Muthohar, MM) sebagai pemimpin tertinggi, kemudian
18
Hasil wawancara dengan Ibu Widjiyanto, SH., Kasi Kessos Pedurungan, tanggal 11 Mei 2006 di Kantor Kecamatan Pedurungan.
19
Hasil wawancara dengan Syarofudin Husain, tokoh masyarakat Pedurungan pada tanggal 18 Mei 2006 di kediamannya (Penggaron Kidul)
dibantu oleh Sekretaris Camat (Drs. Kukuh, SA, S.Sos, MM) berserta Kasi Pemerintah (Eni Rijanti), Kasi Pembangunan (Drs. Oktaviatmono), Kasi Kesos (Wijijanto, SH) Kasi Pelayanan Umum (terdiri dari 5 staf), dan Kasi Trantib (terdiri dari 6 staf). Masing-masing Kasi membawahi staf-staf.
B. Deskripsi Data Tentang Pola Kehidupan Keluarga Sakinah Keluarga Para Penghafal Alquran di Kec. Pedurungan Kota Semarang
Untuk mendapatkan gambaran tentang pola kehidupan keluarga sakinah keluarga para penghafal Alquran di Kec. Pedurungan Kota Semarang, penulis membagikan angket, melakukan wawancara dan observasi ke lapangan langsung.
Penulis membagikan angket kepada para penghafal Alquran sebanyak 25 responden yang sudah berkeluarga, angket dibagikan kepada seluruh responden kemudian hasilnya dikumpulkan untuk dijadikan sebagai pedoman analisis berkaitan dengan penelitian tersebut.
Adapun wawancara penulis lakukan kepada beberapa informan, baik dengan pegawai pemerintahan mengenai keadaan geografi, demografi, sosial budaya dan agama di wilayah pedurungan, maupun dengan para penghafal Alquran, keluarga, dan tetangganya.
Lebih jelasnya, berikut deskripsi hasil penelitian yang penulis lakukan selama di lapangan:
1. Perilaku Penghafal Alquran dalam Kehidupan Keluarga
Berkaitan dengan perilaku penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga, maka peneliti gambarkan hasil angket dan hasil wawancara. Pertanyaan angket disusun sebanyak 20 item, dengan alternatif jawaban dalam bentuk perolehan ganda (cheek choice) yang memuat jawaban (a) menunjukkan kualitas baik sekali, (b) menunjukkan kualitas baik, (c) menunjukkan kualitas cukup, dan (d) menunjukkan kualitas kurang.
Adapun data hasil angket tentang perilaku penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga, penulis deskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
TABEL X
DATA HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU PENGHAFAL ALQURAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA
BAIK SEKALI
BAIK CUKUP KURANG NO NO ITEM ANGKET F % F % F % F % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 7 7 17 21 9 20 17 2 22 18 22 25 19 24 13 23 13 21 13 84 28 28 68 84 36 80 68 8 88 72 88 100 76 96 52 92 52 84 52 3 13 4 5 1 5 3 3 1 2 4 3 - 4 - 4 2 3 1 5 12 52 16 20 4 20 12 20 4 8 16 12 - 16 - 16 8 12 4 20 - 5 12 3 3 11 1 3 14 1 2 - - 2 1 8 - 8 3 7 - 20 48 12 12 44 4 12 56 4 8 - - 8 4 32 - 32 12 28 1 - 2 - - - 1 - 8 - 1 - - - - - - 1 - - 4 - 8 - - - 4 - 32 - 4 - - - - - - 4 - - Jumlah 334 66,8 68 13,6 84 16,8 14 2,8 Berdasarkan data di atas, perilaku para penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan menunjukkan bahwa jawaban (a) sebanyak 334 atau 66,8% yaitu dalam katagori baik sekali. Jawaban (b)
sebanyak 68 atau 13,6% yaitu dalam katagori baik. Jawaban (c) sebanyak 84 atau 16,8% yaitu dalam katagori cukup. Sedangkan jawaban (d) sebanyak 14 atau 2,8% yaitu dalam katagori kurang.
Dengan demikian, perilaku para penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan dalam katagori sangat baik, sebab, dari hasil jawaban angket di atas menunjukkan bahwa nilai jawaban (a) atau (sangat baik) menempati peringkat paling tinggi, yakni volumenya mencapai 334 atau 66,8% dari 25 responden.
Berdasarkan hasil angket, secara rinci perilaku para penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan Kota Semarang sebagai berikut:
a. Menjalankan Amalan (dzikir), sebagai upaya untuk memelihara hafalan Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (d) atau kurang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
b. Shalat Tahajud dan nderes (tadarus) setiap malam
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (b) atau sering (baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 53%. Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 5 atau 20%.
c. Mengadakan pengajian Alquran di rumah-rumah penduduk
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c) atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 12 responden atau 48%. Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 4 atau 16%. Sedangkan jawaban (d) atau tidak pernah menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 2 atau 8%.
d. Membiasakan shalat berjamaah di dalam rumah dan di masjid
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 17 responden atau 68%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 5 responden atau 20%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 3 atau 12%.
e. Membiasakan diri dengan ucapan salam, baik ketika meninggalkan rumah atau memasuki rumah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
f. Membiasakan diri ber-infak (sedekah)
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c) atau kadang-kadang (sedang), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 11 responden atau 44%. Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 9 responden atau 36%, kemudian jawaban
(b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 5 atau 20%.
g. Mengharuskan suami/istri dan anak setiap hari untuk membaca Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang dan (d) atau tidak pernah menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban masing-masing sebesar 1 atau 4%. h. Pada saat santai berkomunikasi (tukar pikiran) dengan anggota
keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 17 responden atau 68%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 5 responden atau 20%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 3 atau 12%.
i. Selalu hidup rukun dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c) atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 58%. Sedangkan jawaban (d) atau tidak pernah, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 8 responden atau 32%, jawaban (a) atau selalu menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 2 atau 8%. Kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
j. Ketika ada masalah selalu terbuka pada suami/istri
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
k. Dalam masalah pendidikan, memberi perhatian pada anak-anak dengan menyuruh agar ikut berfikir
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 18 responden atau 72%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 4 responden atau 16%, jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 2 atau 8%. Kemudian jawaban (d) atau tidak pernah menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
l. Dalam masalah ibadah, orang tua selalu mendidik anggota keluarga Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%.
m. Membiasakan diri berbuat baik dan adil terhadap seluruh anggota keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%. Sedangkan jawaban (b, c, d) kosong.
n. Disiplin dalam mengatur waktu nderes dan tugas-tugas yang lain Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 19 responden atau 76%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 4 responden atau 12%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 2 atau 8%.
o. Saling bekerjasama dengan suami/istri dalam mengatur keuangan, urusan pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak supaya menjadi anak yang salih dan salihah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 atau 4%.
p. Apabila terjadi perselisihan, segera berwudlu dan membaca Alquran Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 52%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 8 responden atau 32%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 3 atau 13%. Kemudian jawaban (d) atau tidak pernah menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
q. Terhadap tetangga, mengembangkan sikap menghormati dan berbuat baik
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
r. Aktif dalam kegiatan di masyarakat
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 52%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 5 atau 20%.
s. Setiap akan keluar rumah, memohon izin dan atau mencium tangan suami, begitu juga penerapannya pada anak-anak
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
t. Berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan tetangga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 23 responden atau 92%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%.
2. Pengaruh Positif Menghafal Alquran dalam Membentuk Pribadi dan Keluarga Sakinah
Berkaitan dengan pengaruh positif menghafal Alquran dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah, maka peneliti gambarkan hasil angket dan hasil wawancara.
Pertanyaan angket disusun sebanyak 20 item, dengan alternatif jawaban dalam bentuk perolehan ganda (cheek choice) yang memuat jawaban (a) menunjukkan kualitas baik sekali, (b) menunjukkan kualitas baik, (c) menunjukkan kualitas cukup, dan (d) menunjukkan kualitas kurang.
Adapun data hasil angket tentang perilaku penghafal Alquran dalam kehidupan keluarga, penulis deskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
TABEL XI
PENGARUH POSITIF MENGHAFAL ALQURAN DALAM MEMBENTUK PRIBADI DAN KELUARGA SAKINAH
Baik Sekali Baik Cukup Kurang NO No Item Angket F % F % F % F % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 24 7 23 21 3 24 21 20 24 24 22 25 14 25 20 22 24 96 28 92 84 12 96 84 80 96 96 88 100 56 100 80 88 96 1 4 2 2 - 1 2 4 - - 2 - 4 - 3 2 1 4 16 8 8 - 4 8 16 - - 8 - 16 - 12 8 4 - 14 - 1 10 - 2 1 1 1 1 - 7 - 2 1 - - 56 - 4 40 - 8 4 4 4 4 - 28 - 8 4 - - - - 1 12 - - - - - - - - - - - - - - - 4 48 - - - - - - - - - - - -
18 19 20 18 19 20 22 21 24 88 84 96 1 3 1 4 12 4 2 1 - 8 4 - - - - - - - Jumlah 410 82 33 6,6 44 8,8 13 2,6 Berdasarkan data di atas, pengaruh positif menghafal Alquran dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec. Pedurungan menunjukkan bahwa jawaban (a) sebanyak 410 atau 82% yaitu dalam katagori baik sekali. Jawaban (b) sebanyak 33 atau 6,6% yaitu dalam katagori baik. Jawaban (c) sebanyak 44 atau 8,8% yaitu dalam katagori cukup. Sedangkan jawaban (d) sebanyak 13 atau 2,6% yaitu dalam katagori kurang.
Dengan demikian, pengaruh positif menghafal Alquran dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec. Pedurungan dalam katagori sangat baik, sebab, dari hasil jawaban angket di atas menunjukkan bahwa nilai jawaban (a) atau (sangat baik) menempati peringkat paling tinggi, yakni folumenya mencapai 410 atau 82% dari 25 responden.
Berdasarkan hasil angket, secara rinci pengaruh positif menghafal Alquran dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec. Pedurungan Kota Semarang sebagai berikut:
a. Hati merasa tenang di setiap selesai nderes (tadarus Alquran)
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
b. Mengetahui kandungan arti dan tafsirnya dalam membaca Alquran Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c) atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 4 atau 16%.
c. Dengan mengetahui kandungan Alquran akan lebih meningkatkan ibadah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 23 responden atau 92%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%.
d. Merasakan semakin dekat dengan Allah SWT
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c) dan (d) menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban masing-masing sebesar 1 atau 4%.
e. Berpegangan dengan Alquran dan Hadits dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
f. Ketika terdapat permasalahan dalam keluarga, selalu dilandasi dengan sikap kesadaran dan kedewasaan
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%.
Sedangkan jawaban (b) dan (c), menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban masing-masing 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (d) atau kurang frekuensi jawabannya 0.
g. Selalu bersendikan aqidah, ketaatan, kejujuran, amanah dan qona’ah dalam mendidik anak
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
h. Kehidupan keluarga berlandaskan ketauhidan dan bersih dari syirik Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
i. Sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan fitnah yang menimpa seluruh anggota keluarga, baik cobaan itu mengenai harta benda maupun jiwa
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
j. Saling mencintai, menyayangi, membantu, menghormati, mempercayai, pengertian dan saling memiliki dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%. Sedangkan jawaban (b), (c), dan (d) frekuensi jawaban 0.
k. Terwujud kesejahteraan ekonominya dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 56%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 4 atau 16%.
l. Saling pengertian, mendoakan serta saling memaafkan antara satu dengan yang lain
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%. Sedangkan jawaban (b), (c), dan (d) frekuensi jawaban 0.
m. Lingkungan keluarga dan sekitar kondusif serta menyenangkan
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (c) atau kurang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 2 atau 8%.
n. Tercipta kerukunan hidup antara istri, suami dan anak di dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c)
atau kadang-kadang, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
o. Memuliakan anggota keluarga serta tamu-tamunya
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96 %. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
p. Mertua/orang tua memberi nasihat atau dorongan moral dalam mewujudkan keluarga sakinah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%. Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
q. Tetangga menghormati/memperlakukan anggota keluarga dengan baik Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban (c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
r. Ikhlas apabila diminta mengisi pengajian Alquran di rumah penduduk Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a) atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat frekuensi jawaban terbesar yaitu 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
3. Deskripsi Hasil Wawancara Dengan Para Penghafal Alquran, Suami/Isterinya, Anak-anaknya, Kerabatnya dan Tetangganya
a. Dengan Para Penghafal Alquran
Jawaban Materi
Masrokhah A. Rifa’i Motivasi menghafal
Alquran
Mendekatkan diri pada Allah
Mencari ridha Allah
Manfaat sebagai penghafal Alquran
Menjadi orang yang sabar
Hati tenang dan disiplin waktu
Perubahan sebelum dan sesudah menghafal Alquran
Terdapat perubahan menjadi lebih baik
Berubah menjadi mantap, sabar dan tabah
dalam menghadapi cobaan dari Allah
Kondisi psikologis Baik-baik saja Sehat dan santai Peran suami/istri
penghafal Alquran
Baik-baik saja Memberikan masukan dan dorongan agar selalu tepat waktu
Cara membagi waktu Membagi kapan waktu nderes dan kapan bekerja untuk keluarga
Nderes setelah shalat fardhu atau setelah pekerjaan terselesaikan Kondisi ekonomi Pas-pasan Sejahtera
Ketika menghadapi kesulitan ekonomi
Sabar Sabar dan tawakkal serta
usaha sesuai kemampuan
Usaha yang dilakukan untuk membina keluarga sakinah
Berusaha menjadi isteri yang baik
Memberi dorongan agar selalu melaksanakan apa yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya
b. Dengan Suami atau Isteri Penghafal Alquran Jawaban Materi Suami Jirotul Musyarofah Isteri Mustofa Keadaan psikologi suami/isteri dari penghafal Alquran
Senang, kasih sayang selalu menghiasi keluarga
Cukup tenang dan optimis bersuamikan penghafal Alquran
Terbebani dari suami/isteri
penghafal Alquran
Tidak terbebani, justru
bersyukur dan bertanggung jawab ikut
menjaga hafalan
Tidak terbebani, justru bersyukur
Peran suami/isteri penghafal Alquran
Sering mengingatkan, dan tidak mengganggu
Membantu menyimak, melarang anak-anak untuk mengganggau Faedah yang dirasakan suami/isteri penghafal Alquran
Hati tenang, optimis dan tawakkal bahwa Allah akan melapangkan rizki
Tenang, optimis, damai, tidak tamak dan bersykur dengan apa yang diberikan Allah Melaksanakan
kewajiban sebagai suami/isteri
penghafal Alquran
Selalu berusaha melaksanakan hak dan
kewajiban demi keharmonisan
Berusaha melaksanakan hak dan kewajiban sebagai istri shalihah sesuai dengan Alquran Sikap suami/isteri penghafal Alquran ketika menghadapi konflik Berusaha terbuka, bermusyawarah untuk dicarikan solusinya Langsung diselesaikan atau dimusyawarahkan kemudian dijadikan pelajaran berikutnya Sikap suami/isteri penghafal Alquran ketika mengalami kesulitan ekonomi
Berusaha bekerja dan tawakkal kemudian saling pengertian/ memberikan semangat
Berusaha bijaksana, tidak terlalu menuntut, bahkan kalau bisa ikut membantu
Usaha suami/isteri penghafal Alquran dalam mewujudkan keluarga sakinah
Melaksanakan hak dan kewajiban, saling mencintai-jujur-menghormati-pengertian, bekerjasama dalam mengurus pendidikan anak, menghargai tetanga, menghiasi rumah
dengan ajaran Islam, menghindari perpecahan, serta berpedoman dengan Alquran dan Hadis
Menghindari perselisihan,
menjalankan hak dan kewajiban, saling pengertian,
menghormati, saling percaya, dan menjaga agar komunikasi tidak terputus dan salah pengertian
c. Dengan Anak-anak dari Penghafal Alquran
Jawaban Materi Anak Jirotul Musyarofah Anak Mustofa Keadaan psikologi
anak dari penghafal Alquran
Tenang, karena damai dan saling menyayangi
Cukup tenang dan penuh kasih saying dan teladan dari orang tua
Terbebani dari orang tua penghafal Alquran
Tidak terbebani, justru bersyukur
Tidak terbebani
Peran anak dari penghafal Alquran
Tidak mengganggu ibu, membantu pekerjaan, dan menjaga nama baiknya
Menjadi anak Shalihah dan menjaga nama baik terutama di luar rumah
Pendidikan yang ditapkan orang tua
Demokratis dan menonjolkan
pendidikan agama
Pendidikan berbasis agama tetapi tidak otoriter dan anak diberi kebebasan memilih
Faedah yang dirasakan
sebagai anak penghafal Alquran
Hidup tenang dengan penuh kasih sayang
Tenang, damai, dan
optimis karena segalanya dikembalikan
pada yang kuasa
d. Dengan Saudara Penghafal Alquran
Jawaban Materi Mukaromah
(Adik dari Suami Jirotul Musyarofah)
Imron (Adik dari Mustofa) Keadaan psikologi
saudara dari penghafal Alquran
Tenang, keluarga menerapkan
ajaran-ajaran Islam
Cukup senang dan tenang, karena selalu diberikan contoh/teladan dari penghafal Alquran Peran saudara dari
penghafal Alquran
Membantu mengurus pekerjaan, menjaga nama baik, serta menghargai dan menghormati
Menjaga nama baik dan menghormati
Faedah yang dirasakan saudara dari penghafal Alquran
Tenang, karena saling menyayangi dan rumah dihiasi ajaran Islam
Merasa tenang karena saling menyayangi
e. Dengan Tetangga Penghafal Alquran
Jawaban Materi Maesaroh (Tetangga dari Jirotul Musyarofah) Sudarmo (Tetangga dari Mustofa) Hubungan dengan penghafal Alquran
Pandangannya tentang aktivitas penghafal Alquran
Aktif dalam kegiatan masyarakat, terutama pengajian
Cukup aktif, terutama kegiatan keagamaan
Penilaian terhadap keluarga penghafal Alquran
Baik-baik saja, tidak terdengar perselisihan, terlihat sejahtara dan kebutuhan hidup tercukupi