• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SIKAP TERAPI BERMAIN DENGAN PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI PERAWATAN DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN SIKAP TERAPI BERMAIN DENGAN PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI PERAWATAN DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN SIKAP TERAPI BERMAIN DENGAN PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH YANG

MENJALANI PERAWATAN DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh

Dewi Tejowati (A11300871)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)

v PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Juli 2017

HUBUNGAN SIKAP TERAPI BERMAIN DENGAN PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI PERAWATAN

DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Dewi Tejowati 1) Rina Saraswati2) Tri Sumarsih3) XV+ 53 halaman + 8 tabel + 13 singkatan + 2 gambar + 19 Lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Hospitalisasi merupakan masalah utama pada anak yang mengalami perawatan di rumah sakit. Hospitalisasi menyebabkan anak usia prasekolah tidak kooperatif, 9 dari 10 orang tua mengatakan anaknya belum bisa diajak kerjasama dengan perawat apabila tidak dipaksa, dibujuk, maupun diberi mainan dahulu sebelum dilakukan tindakan keperawatan. Beberapa perawat mengatakan terapi bermain di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen tidak terjadwal dengan pasti.

Tujuan: Tujuannya mengetahui hubungan sikap terapi bermain dengan perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode Penelitian: Penelitian korelatif. Jenis pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 27 anak. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan SPSS versi 16.0.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak dengan jumlah 9 anak (33,3%) bersikap sangat kurang dalam terapi bermain. Sebagian besar anak (77,8%) dan 21 anak memiliki perilaku kooperatif selama menjalani perawatan. Uji statistik didapatkan p=0,004 (p < 0,05), maka Ha diterima. Kesimpulannya ada hubungan sikap terapi bermain dengan perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Rekomendasi: Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen diharapkan membuat jadwal pelaksanaan terapi bermain secara rutin dan dilakukan oleh perawat.

Kata Kunci: Hospitalisasi, Sikap Terapi Bermain, Perilaku Kooperatif

1)

Mahasiswa S1 Keperawatan SIKes Muhammadiyah Gombong

2)

Dosen STIKes Muhammadiyah Gombong

3)

(6)

vi BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENE INSTITUTE OF GOMBONG

Mini Thesis, July 2017

THE RELATIONSHIP OF BEHAVIOUR THERAPY PLAYS WITH THE COOPERATIVE BEHAVIOR OF PRESCHOOL CHILDREN WHO

UNDERGO TREATMENT IN THE MELATI’S ROOM RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Dewi Tejowati1) Rina Saraswati2) Tri Sumarsih3) XV+ 53 pages + 8 tables + 13 Appendices + 2 Figures + 19 attachment

ABSTRACT

Background: Hospitalization is a major problem for children. Hospitalization causes preschool childrren to be uncooperative, 9 out of 10 parents said their child could not be invited to work with a nurse in a nursing action if they were not forced, persuaded, or

given a toy before breast feeding. Some nurses say therapy plays in the Melati’s room

RSUD Dr. Soedirman Kebumen is not scheduled with certainty.

Objective: To knowing the relations of behaviour therapy plays with the cooperative

behavior of preschool children who undergo treatment in the Melati’s room RSUD Dr.

Soedirman Kebumen.

Research Method: This research is a correlative research. Type of cross sectional approach. The total samples were 27 children. Sampling technique using accidental sampling. Data collection using observation sheets. Data analysis using SPSS version 16.0.

Research result: The results showed 9 children (33,3%) behaved very badly during play therapy. Most children (77,8%) or 21 children had cooperative behaviours after being given plays therapy. The statistical test obtained p=0,004 (p<0,05), then Ha accepted. In conclusion there is a relations of behaviour therapy plays with the cooperative behavior

of preschool children who undergo treatment in the Melati’s room RSUD Dr. Soedirman

Kebumen.

Recommendation: Melati’s room is expected to make a schedule of therapy plays

regulary and the implementation is done by nurses.

Keyword: Hospitalization, Behaviour Therapy Plays, Cooperative Behavior

1)

Bachelor Nursing Student, Muhammadiyah Health Sciene Institute of Gombong

2)

Lechture, Muhammadiyah Health Sciene Institute of Gombong

3)

(7)
(8)
(9)

ix

MOTTO

Hai orang-orang yang beriman. Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Al- Baqarah: 153)

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu usaha) maka bekerja keraslah (dalam usaha lain), hanya kepada

Tuhanmu berserahlah kamu”

(Q. S. Al Insyirah: 6-8)

“Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan”

(Chairul Tanjung)

“Kesuksesan bisa jadi permanen jika kita selalu membantu orang lain untuk berkembang”

(10)

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku, terima kasih Ayahanda Suharyanto dan Ibunda Sri Hartini ananda dilahirkan, tak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam keadaan apapun. You are my inspiration, you are spirit, and my everything.

2. Keluarga besarku terutama eyang kakung, eyang putri (Alm. Parto Wagiyo & Sopiah) serta (Hadi Prayitno & Sumarsih).

3. Kakakku (Aldian Nugraheni, S.E & Aditya Triputra Perdana, S.E) beserta Adik –adikku (Tri Kusuma Wardani dan Wahyu Catur Setyo Aji) yang sangat ku sayangi, terimakasih telah menjadi penyemangat demi meraih cita-cita dan sumber inspirasi disaat aku keletihan dalam menyelesaikan studiku.

4. Sahabatku sewaktu SMA (Daning Sri Utami) yang senantiasa menjadi penyemangat dan saling berbagi ilmu pengetahuan.

5. Sahabatku di STIKes Muhammadiyah Gombong (Desti Kurnia Putri) yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani suka duka setiap hariku.

Thanks for everything my best soulmate.

6. Teman-teman satu kos; Yuliana Aristya Dewi, Sri Wahyuning. Sugi Hartati, Imroatus Solikhah, yang selalu membantuku.

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, serta inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tidak lupa penulis haturkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya. Skripsi yang penulis buat adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S1 Keperawatan) pada STIKes Muhammadiyah Gombong dengan judul “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Penulis menyadari bahwa kelancaran, kesuksesan dan keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan maksimal tanpa ada bantuan, bimbingan dan kerja sama dari pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya

2. Ayahanda Suharyanto dan Ibunda Sri Hartini yang tidak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada penulis dalam keadaan apapun untuk suksesnya pendidikan penulis.

3. Ibu Herniyatun, M.Kep, Sp, Mat selaku ketua STIKes Muhammadiyah Gombong.

4. Ibu Isma Yuniar, M.Kep selaku ketua Prodi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.

5. Ibu Rina Saraswati, M.Kep., Ns selaku pembimbing I dan Ibu Tri Sumarsih, MNS, selaku pembimbing II.

6. Pembimbing akademik yang telah banyak memberi motivasi, nasihat, dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di STIKes Muhammadiyah Gombong.

(12)

xii

8. Kepala ruang Melati dan seluruh jajarannya yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

9. Kepala ruang Husnah dan seluruh jajarannya yang telah membantu pelaksanaan uji validitas dan uji reliabilitas untuk peelitian ini.

10. Orang tua atau wali responden yang telah mengizinkan anaknya berpartisipasi dalam penelitian ini.

11. Almamater dan semua pihak yang telah membantu selama penyelesaian tugas akhir ini.

12. Teman-teman satu bimbingan dan satu angkatan yang telah berjuang bersama-sama sampai saat ini, serta berbagi ilmu pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari “Tiada Gading yang Tak Retak”. Tersusunnya skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat membuat penelitian selanjutnya dengan lebih baik. Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan penulis pada khususnya, serta menambah wawasan dalam dunia pendidikan pada umumnya.

Kebumen, Juli 2017

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Persetujuan Pembimbing... ii

Halaman Pengesahan... iii

Halaman Pernyataan... iv

Halaman Abstrak... v

Halaman Abstract... vi

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi... vii

Motto... viii

Halaman Persembahan... ix

Kata Pengantar... x

Daftar Isi... xii

Daftar Tabel... xv

Daftar Singkatan... xvi

Daftar Gambar... xvii

Daftar Lampiran... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

1. Tujuan Umum... 5

2. Tujuan Khusus... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

1. Manfaat Teoritis... 5

2. Manfaat Praktis... 6

E. Keaslian Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis... 9

(14)

xiv

2. Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekolah... 13

3. Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah... 15

4. Terapi Bermain... 18

B. Kerangka Teori... 21

C. Kerangka Konsep... 23

D. Hipotesa Penelitian... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 24

B. Populasi dan Sampel... 24

1. Populasi... 24

2. Sampel... 24

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 26

1. Tempat... 26

2. Waktu... 26

D. Variabel Penelitian... 26

1. Variabel Bebas... 26

2. Variabel Terikat... 26

E. Definisi Operasional... 26

F. Teknik Pengumpulan Data... 28

1. Variabel Sikap Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah... 28

2. Variabel Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan... 29

G. Teknik Analisis Data... 29

1. Teknik Pengolahan Data... 29

2. Analisis Data... 31

H. Instrumen Penelitian... 33

I. Uji Validitas dan Reliabilitas... 34

1. Uji Validitas... 35

2. Uji Reliabilitas... 36

J. Etika Penelitian... 37

(15)

xv

2. Menghormati Manusia (Respect for Human)... 39

3. Keadilan (Justice)... 41

BAB IV HASIL PENELITAN A. Hasil Penelitian... 44

1. Analisa Univariat... 44

2. Analisa Bivariat... 45

B. Pembahasan... 46

1. Sikap Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah... 46

2. Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan... 47

3. Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen... 49

C. Keterbatasan Penelitian... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 52

B. Saran... 52

1. Bagi Instituti Rumah Sakit... 52

2. Bagi Tenaga Keperawatan... 52

3. Bagi Peneliti Selanjutnya... 53

4. Bagi Keluarga... 53

C. Rekomendasi... 53 DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Usia... 10

Tabel 3.1 Definisi Operasional... 26

Tabel 3.2 Uji Normalitas Data... 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Sikap Terapi Bermain ... 34

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Kooperatif... 34

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Terapi Bemain Anak Usia Prasekolah di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen... 44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen... 45

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

1. WHO (World Health Organization) 2. SUSENAS (Survey Ekonomi Nasional) 3. Dkk (Dan kawan-kawan)

4. Ha (Hipotesis Alternatif)

5. STIKes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) 6. KESBANGPOL (Kesatuan Bangsa dan Politik) 7. KTP (Kartu Tanda penduduk)

8. BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) 9. RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)

10. Dr (Doktor)

11. CVI (Content Validity Index) 12. RS (Rumah Sakit)

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) Penelitian

Lampiran 3 Lembar Penjelasan Uji Reliabilitas

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) Uji Reliabilitas

Lampiran 5 Lembar Observasi Sikap Terapi Bermain Lampiran 6 Lembar Observasi Perilaku Kooperatif

Lampiran 7 Lembar Penilaian Observasi Expert Sikap Terapi Bermain Lampiran 8 Lembar Penilaian Observasi Expert Perilaku Kooperatif Lampiran 9 Hasil Uji Validitas

Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 11 Data Penilaian Instrumen Penelitian Lampiran 12 Hasil SPSS

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian dari STIKes Muhammadiyah Gombong

Lampiran 14 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari KESBANGPOL Kabupaten Kebumen

Lampiran 15 Surat Izin dari Penelitian BAPPEDA

Lampiran 16 Surat Izin dari RSUD Dr. Soedirman Kebumen Lampiran 17 Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing I Lampiran 18 Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing II Lampiran 19 Jadwal Penelitian

(20)

1 perasaan tertekan apabila mengalami hospitalisasi. Reaksi anak dalam mengatasi hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia, pengalaman pernah dirawat di rumah sakit, proses penyakit dan dirawat, sistem dukungan yang tersedia serta keterampilan koping dalam menghadapi stress terutama pada anak usia prasekolah (Kyle & Carman, 2014). Respon anak prasekolah terhadap penyakit dan hospitalisasi dapat menyebabkan mereka memandang bahwa kedua hal tesebut adalah suatu hukuman dan menyebabkan anak takut dengan tindakan invasif (Adriana, 2013). Berdasarkan survei WHO (2013), 80% anak mendapat perawatan di rumah sakit, dan sekitar 5% anak di Amerika Serikat mengalami hospitalisasi setiap tahunnya. Berdasarkan survei ekonomi nasional (SUSENAS) tahun 2014 jumlah anak prasekolah di Indonesia yang mengalami hospitalisasi sebesar 20,72%.

(21)

2

2014). Ketiga pemikiran tersebut menyebabkan anak tidak kooperatif (tidak bisa diajak kerjasama) selama menjalani perawatan di rumah sakit (Kyle & Carman, 2014).

Menurut Solikhah (2013) menyebutkan bahwa reaksi hospitalisasi pada anak yaitu kelompok intervensi 20 anak (91,0%) dan ada kelompok kontrol lebih banyak yang kooperatif namun angkanya tidak sebesar pada kelompok intervensi yaitu 14 anak (62,60%). Anak lebih kooperatif ketika lingkungan sekitarnya lebih menyenangkan dan situasinya tidak menegangkan atau menakutkan. Responden pada kelompok intervensi memiliki responden tenang sebanyak 18 anak (81,8%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 17 anak (77,2%). Hal ini menunjukkan respon positif ketika dilakukan implementasi lingkungan terapeutik. Perasaan gembira anak didominasi kelompok intervensi dan perasaan sedih didominasi kelompok kontrol. Anak-anak yang menerima petugas kesehatan sebesar 18 anak (81,8%) dan 13 anak (49%) menerima petugas kesehatan pada kelompok kontrol.Terapi musik, terapi seni dan ruangan yang terapeutik dinilai sangat efektif di lingkungan pasien sebab dapat membantu mengurangi nyeri dan mempengaruhi emosi secara non-farmakologis.

Menurut Agustin (2013), respon anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah menolak untuk dirawat, menangis karena berhadapan dengan lingkungan baru, dan melihat alat-alat medis, takut terhadap tenaga medis (perawat atau dokter), tidak mau ditinggal oleh orang tua, memberontak, tidak mau makan, tidak kooperatif, serta rewel. Menurut Miller, J. Edward & Miller, Jim (2011), menunjukkan bahwa anak usia prasekolah yang menjalani tindakan invasif akan mendorong mereka mengeluarkan respon negatif dalam bentuk antagonis, dengan responden 30 anak: 93,3% cemas terhadap penyakitnya; 66,7 % sering merasa pusing, lemah, letih, lesu, lunglai; 63,3% mengalami ketakutan; 76,7% mudah marah; 63,3% merasa tidak sabar/ jenuh dengan tindakan pengobatan.

(22)

3

(Departemen Pendidikan Nasional, 2013). Perilaku kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani perawatan dapat ditingkatkan dengan terapi bermain (Supartini, 2012). Terapi bermain adalah usaha untuk mengubah sikap yang bermasalah dengan menempatkan anak dengan metode bermain. Bermain pada anak usia prasekolah bersifat asosiatif (interaktif dan kooperatif) serta memerlukan teman sebaya (Adriana, 2013). Terapi bermain diharapkan mampu mengurangi batasan, hambatan diri, stress, dan masalah emosi. Terapi bermain juga diharapkan mengubah anak menjadi lebih kooperatif atau mudah diajak kerjasama selama masa perawatan (Mulyaman dalam Yusuf dkk, 2013).

Menurut teori keperawatan Dr Thomas Gordon (1975) dalam Subardja, dkk (2009) memberikan metode baru untuk memperbaiki hubungan orang tua dan anak. Metode yang diberikan yaitu dalam bentuk latihan. Latihan yang diberikan antara lain berupa mendengarkan aktif, menerapkan pesan orang tua yang lebih bisa diterima anak, dan mengubah lingkungan disekitar anak. Bermain pada anak merupakan cara efektif untuk menurunkan stress, mensejahterakan mental dan emosional anak. Bermain memiliki efek

healing (penyembuhan) yang bersifat katarsis dan kompensasi sehingga aktifitas bermain kini menjadi metode terapi (Adriana, 2013). Permainan anak usia prasekolah biasanya bersifat asosiatif (interaktif dan kooperatif) dan memerlukan hubungan dengan teman. Permainan ini bertujuan antara lain, yaitu mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, mengembangkan kemampuan berbahasa, merangsang daya imajinasi, membedakan benda-benda, mengembangkan kepercayaan diri, mengembangkan kreativitas, mengontrol emosi, dan mampu bersosialisasi (Adriana, 2013). Kepercayaan diri pada anak sangat berpengaruh untuk menambah daya kreativitas karena anak menjadi tidak takut dalam menghadapi sesuatu sehingga anak dapat lebih kooperatif (Sugiarto, 2008).

(23)

4

lebih kooperatif dalam menjalani proses perawatan di Rumah Sakit Airlangga Jombang. Berdasarkan data distribusi jumlah keseluruhan pasien anak di Ruang Melati RSUD Dr Soedirman Kebumen pada tahun 2015 secara keseluruhan sebanyak 1.554 anak dan 300 anak untuk usia prasekolah. Rata-rata keseluruhan jumlah anak setiap bulannya yaitu sebanyak 130 anak dan sebanyak 25 anak usia prasekolah. Pada tahun 2016 jumlah keseluruhan anak yang dirawat di ruang Melati meningkat menjadi 2.412 anak dan 411 untuk anak usia prasekolah. Rata-rata keseluruhan dalam setiap bulan sebanyak 201 anak dan 34 anak usia prasekolah.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 02 Januari 2017 sampai 05 Januari 2015 di ruang Melati RSUD Dr Soedirman Kebumen, ruangan rawat inap anak ini mempunyai 4 tempat tidur untuk kelas 1, 6 tempat tidur untuk kelas 2, 21 tempat tidur untuk kelas 3, dan ruangan terapi bermain yang didalamnya dilengkapi dengan berbagai macam mainan. Anak yang sudah dirawat diperbolekan untuk masuk kedalam ruangan terapi bermain kapanpun anak mau dengan didampingi keluarga tanpa dipandu oleh perawat. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan keluarga, 9 dari 10 orang tua mengatakan bahwa anaknya belum bisa diajak kerjasama dengan perawat dalam tindakan keperawatan apabila anak tidak dipaksa, tidak dibujuk, maupun tidak diberi mainan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan keperawatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa perawat mengatakan bahwa terapi bermain tidak terjadwal dengan pasti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

B. RUMUSAN MASALAH

(24)

5

hubungan sikap terapi bermain dengan perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Seodirman Kebumen?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan sikap terapi bermain dengan perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui sikap terapi bermain anak usia prasekolah di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

b. Untuk mengetahui perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan metodologi penelitian secara nyata serta menambah pengetahuan penelitian terutama dalam pemberian metode asuhan keperawatan profesional khususnya pada perawatan anak usia prasekolah terkait dengan penerapan untuk meningkatkan perilaku kooperatif anak saat menjalani perawatan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi referensi dalam pengembangan sistem pelayanan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang terapi bermain pada anak usia prasekolah.

c. Bagi Ilmu Keperawatan

(25)

6

anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang perawatan anak.

d. Bagi Keluarga

Dapat memberi manfaat dan pengetahuan, serta meningkatkan pemahaman keluarga terhadap pentingnya terapi bermain untuk perilaku kooperatif anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Rumah Sakit

Memberikan masukan kepada management rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen dengan meningkatkan kinerja perawat untuk menciptakan kepuasan pasien sebagai pemakai jasa pelayanan kesehatan yang akhirnya akan mengarah pada loyalitas pelanggan terhadap pelayanan kesehatan.

b. Bagi Tenaga Keperawatan

Sebagai bahan masukan bagi tenaga keperawatan untuk meningkatkan kinerjanya dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terkait dengan pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan dengan terapi bermain pada anak untuk meningkatkan perilaku kooperatif anak.

c. Bagi Keluarga

Keluarga dapat mengaplikasikan terapi bermain selama dirumah.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian terkait yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu:

(26)

7

terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama prosedur nebulizer di Rumah Sakit Airlangga Jombang.

Penelitian ini menggunakan metode Quasy Experimental Pretest-Postest Control Group Design, dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden yang dibagi menjadi 10 kelompok perlakuan dan 10 kontrol dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi Check List dan selanjutnya ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan uji menggunakan uji T test dengan tingkat kemaknaan ɑ = 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan antara kelompok perlakuan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain kolase berdasarkan uji T test didapatkan nilai signifikan 0,000, dengan demikian Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh bermain kolase kartun terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah selama prosedur nebulizer di Rumah Sakit Airlangga. Hal ini dikarenakan bermain akan mempengaruhi stress dan ketakutan anak selama menjalani hospitalisasi sehingga anak akan berespon positif dan mau menerima tindakan keperawatan.

Persamaan dengan penelitian ini adalah tema dan pengumpulan data yang dilakukan dengan metode observasi Check List. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tujuan penelitian, metode penelitian, sampel, tempat penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, uji validitas, dan reliabilitas.

(27)

8

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak (edisi 2). Jakarta: Salemba Medika.

Agustina, I. Sitohang, N.R. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Terapi Bermain di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Pringadi Medan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Agustin. (2013). Gambaran Respon Anak Usia Prasekolah dalam Menjalani Proses Transfusi. http://www.jkp.jkep.unpad.ac.id>article>download. Diakses tanggal 27 Oktober 2016.

Angraini. S, Kahar. A. W, dan Nurhidayah. (2014). Pengaruh Program Bermain terhadap Respon Penerimaan pemberian Obat pada Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Ilmiah KesehatanVol 5 No. 4

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta: Renika Cipta.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Kperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.

Atisina, J. A. F. (2015). Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.

Dahlan, S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan (edisi 5). Jakarta: Salemba Medika

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi 3). Jakarta: Balai Pustaka.

Gani, I & Amalia, S. (2015). Alat Analisis Data Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta: PT Andi Offset.

(29)

Handayani & Puspitasari. (2008). Terapi Bermain terhadap Tingkat Kooperatif Selama Menjalani Perawatan pada Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) di umah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.

Handinegoro. (2008). Masalah pada Anak Prasekolah dan Usia Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2009). Essential of Pediatric Nursing (St ed).

Louis: Mosby an Affilite of Elsevier Inc.

Kyle, T & Carman, S. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri (edisi 2). Jakarta: EGC.

Miller, J. Edward & Miller, Jim. (2011). A Critical Introduction to Syntax. London: Continuum International Publishing Company.

Muthu & Sivakhumar. (2009). Pediatric Dentistry Priciple and Practive (edisi 1). New Delhi: Elsevier.

Ningrum, A. U & Nasrudin. (2015). Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Selama Prosedur Nebulizer di Rumah Sakit Airlangga Jombang. Jurnal Edu Health (vol 5).

Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Paat. T. C. (2010). Analisis Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Perilaku

Kooperatif pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Menjalani Perawatan di Ruangan Ester Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Patmonodewo, Soemiarti. (2008). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Polit, D. F, Beck. T. C & Owen, V. S. (2007). Focus on Research Methods Is the CVI an Acceptable Indicator of Content Validity? Aprraisal and Recommendations. Research in Nursing & Health, 30, 459-467.

____________________________ (2012). Nursing Research. Philadelphia: Lippincot.

(30)

Putri, B. H. D, Kapti, R. E, & Handayani, T. (2016). Efektifitas Permainan Boneka Tangan Terhadap Penurunan Ketakutan Anak Hospitalisasi pada Usia Prasekolah (3-6 Tahun) di RSUD Dr. R. Koesma kabupaten Tuban.

Majalah Kesehatan FKUB (Vol 3. No. 3).

Salmela. M, Salantera. S, Routsalainen. T, Aronen. E. T. (2009) Coping Stategies for Hospital Related Fears in Preschool-aged Children. Journal of Paediatrics and Child Health.

Small, L, Melnyx, B. M & Arcoleo. (2009).The Effect of Gender in the Coping Outcomes of Young Children Following an Unanticipated Critical Care Hospitalization. Journal for Specialits in Pediatric Nursing.

Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Solikhah, U. (2013). Efektifitas Lingkungan Terapeutik Terhadap Reaksi Hospitalisasi Pada Anak. http://www.jurnal.unimus.ac.Id>article> download. Diskses tanggal 27 Oktober 2016.

Sugiarto, I. (2008). Jelaskan Prosedur Medis agar Anak Tak Lagi Menangis. http://www.tabloidnakita.com/artikel.php3?edisi=05223&rubrik=praseko lah. Diakses tanggal 27 November 2016.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

(2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Supartini, Y. (2012). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Suryanti. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap

Tingkat Kecemasan sebagai Efek Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekoah di RSUD Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Samoedra Ilmu.

Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Komalasari, Renata & Hany, Alfriana (alih bahasa). Jakarta: EGC.

Whaley & Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (edisi 6). Jakarta: EGC.

(31)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dewi Tejowati

NIM : A11300871

Alamat : Desa Tanjungrejo Rt 03 Rw 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Status : Mahasiswi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong Bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”. Penelitian ini merupakan syarat dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Sarjana Keperawatan di STIKes Muhammadiyah Gombong. Pada penelitian tersebut, saya memerlukan data dari putra atau putri orang tua atau wali melalui pengisian lembar observasi yang akan diisi oleh saya sendiri dimana tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui hubungan sikap terapi bermain dengan perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang menjalani perawatan di ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar yaitu untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan pemahaman keluarga terhadap pentingnya terapi bermain untuk perilaku kooperatif anak.

(32)

atau pembetulan infus ketika infus macet, pengambilan sempel darah, injeksi, dan lain-lain, serta pada saat perawat memerintahkan sesuatu saat prosedur tindakan invasif, misalnya anak disuruh menjulurkan tangannya saat akan dilakukan pemasangan infus. Waktu dalam pengambilan data dari masing-masing pengamatan perilaku kooperatif anak setelah dilakukan terapi bermain diperkirakan selama kurang lebih 10 menit pada setiap subjek. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkiraan waktu penelitian untuk setiap anak yaitu 45 menit.

Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan ganti rugi apabila terjadi gejala efek samping yang timbul, dikarenakan penelitian ini dianggap tidak membahayakan bagi anak, sehingga dimungkinkan tidak menimbulkan gejala efek samping pada anak, namun sebagai ucapan terimakasih atas partisipasi anak dalam penelitian ini, maka peneliti akan memberikan kompensasi berupa alat terapi bermain mewarnai yang berguna untuk bermain dan belajar anak.

(33)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(

INFORM CONSENT

)

Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Inisial Orang Tua / Wali :

TTL Orang Tua / Wali : Inisial Anak :

TTL Anak :

Dengan ini saya telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan menyatakan mengizinkan anak saya menjadi responden pada penelitian ini dengan judul “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”, yang diteliti oleh:

Nama : Dewi Tejowati NIM : A11300871

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai responden dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, ...2017

Peneliti Yang Membuat Pernyataan

(34)
(35)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN UJI RELIABILITAS

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dewi Tejowati

NIM : A11300871

Alamat : Desa Tanjungrejo Rt 03 Rw 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Status : Mahasiswi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong Bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”. Pada penelitian tersebut, saya akan melakukan uji reliabilitas diruang Husnah RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini merupakan syarat dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Sarjana Keperawatan di STIKes Muhammadiyah Gombong. Pada uji reliabilitas ini saya memerlukan data atau informasi yang nyata dan akurat dari putra atau putri orang tua atau wali melalui pengisian lembar observasi yang akan diisi oleh saya sendiri. Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar yaitu untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan pemahaman keluarga terhadap pentingnya terapi bermain untuk perilaku kooperatif anak.

(36)

prosedur tindakan invasif, misalnya anak disuruh menjulurkan tangannya saat akan dilakukan pemasangan infus. Waktu dalam pengambilan data dari masing-masing pengamatan perilaku kooperatif anak setelah dilakukan terapi bermain diperkirakan selama kurang lebih 10 menit pada setiap subjek. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkiraan waktu uji reliabilitas untuk setiap anak yaitu 45 menit.

Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan ganti rugi apabila terjadi gejala efek samping yang timbul, dikarenakan penelitian ini dianggap tidak membahayakan bagi anak, sehingga dimungkinkan tidak menimbulkan gejala efek samping pada anak, namun sebagai ucapan terimakasih atas partisipasi anak dalam penelitian ini, maka peneliti akan memberikan kompensasi berupa alat terapi bermain mewarnai yang berguna untuk bermain dan belajar anak.

(37)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(

INFORM CONSENT

) UJI RELIABILITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Inisial Orang Tua / Wali :

TTL Orang Tua / Wali : Inisial Anak :

TTL Anak :

Dengan ini saya telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan menyatakan mengizinkan anak saya menjadi responden uji reliabilitas pada penelitian ini dengan judul “Hubungan Sikap Terapi Bermain dengan Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”, yang diteliti oleh:

Nama : Dewi Tejowati NIM : A11300871

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai responden dalam uji reliabilitas penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Gombong, ...2017

Peneliti Yang Membuat Pernyataan

(38)

LEMBAR OBSERVASI TERAPI BERMAIN

Kode Responden

Diisi oleh Peneliti Tanggal Pengisian : ... Inisial Nama :...

A. Identitas Responden

1. Umur Anak ...tahun...bulan 2. Jenis Kelamin (...) Laki-laki

(...) Perempuan

3. Lama Rawat (...) hari

4. Pengalaman dirawat di Rumah Sakit ...kali, dalam...bulan/tahun terakhir

B. Sikap Terapi Bermain Mewarnai Anak Usia Prasekolah

Berilah tanda cheklist pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan terhadap sikap terapi bermain mewarnai anak usia prasekolah di ruang Melati.

No. Respon Anak Ya Tidak

A. Perilaku Anak Saat Tahap Prainteraksi

1. Anak tidak mengantuk

2. Anak tidak rewel (suka membantah, ada-ada saja yang diminta, atau menangis)

3. Anak dalam kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan terapi bermain mewarnai (dapat melakukan aktifitas ringan, seperti berjalan, duduk, bermain yang tidak menguras energi)

(39)

Lampiran 2

atau wali sebelum bermain

B. Perilaku Anak Saat Tahap Orientasi

5. Anak mau menjawab salam 6. Anak diam saja

7. Anak menganggukan kepala atau menjawab ya atau tidak dengan dibantu atau tidak oleh orang tua atau wali saat leader memberikan kontrak waktu permainan 8. Anak mengerti atau memahami atau mengikuti arahan

dari leader tentang prosedur permainan sesuai dengan penjelasan leader

9. Anak mengerti tujuan permainan

10. Anak mampu memperkenalkan diri (menyebutkan nama saat ditanya leader)

11. Anak malu untuk memperkenakan diri (sedikit takut atau tersu-sipu)

12. Anak tidak memperhatikan saat leader menjelaskan permainan

13. Anak menganggukan kepala atau menjawab ya atau tidak dengan dibantu atau tidak oleh orang tua atau wali saat leader menanyakan kembali tentang apa yang sudah dijelaskan

C. Perilaku Anak Saat Pelaksanaan Bermain

14. Anak memperhatikan Co-leader saat memberikan contoh permainan

15. Anak tidak mempehatikan Co-leader saat memberikan contoh permainan

16. Anak mempraktikkan sendiri atau dengan bantuan orang tua sesuai dengan contoh yang telah diberikan 17. Anak tidak mau melakukan permainan

(40)

gambar yang harus diwarnai 19. Anak senang saat bermain

20. Anak senang saat diberikan reward (pujian dan tepuk tangan)

21. Anak mampu menyelesaikan tugasnya dalam permainan, yaitu mewarnai gambar minimal setengah dari gambar yang harus diwarnai

22. Anak mampu berbincang-bincang dengan teman sepermainan

23. Anak tidak mau bertanya atau diam saja saat mengalami kesulitan dalam bermain

24. Anak mampu berbincang-bincang dengan perawat 25. Anak dapat mematuhi peraturan permainan

26. Anak melempar permainanya

27. Anak menceritakan apa yang dilakukannya saat ditanya oleh leader

D. Perilaku Anak Saat Tahap Terminasi

28. Anak mampu menjawab pertanyaan atau menganggukan kepala saat ditanya oleh leader

29. Anak malu menjawab saat ditanya (sedikit takut atau tersipu-sipu)

30. Anak mampu berbicara yang baik dengan perawat atau teman bermainnya

31. Anak diam saja saat ledear bertanya pada saat menutup acara

32. Anak mencuci tangan sendiri atau dibantu orang tua atau wali setelah bermain

(41)

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI PERILAKU KOOPERATIF

Kode Responden

Diisi oleh peneliti Tanggal Pengisian : ... Inisial Nama :...

C. Perilaku Kooperatif Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Perawatan

Berilah tanda cheklist pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan terhadap respon perilaku kooperatif anak yang menjalani perawatan di ruang Melati.

No. Respon Anak Ya Tidak

A. Perilaku anak pada saat perawat mengajak

berbicara.

1. Anak menyuruh perawat pergi

2. Anak menujukkan respon marah terhadap perawat (memukul perawat, menendang-nendangkan kaki) 3. Anak diam saja

4. Anak menghindari kontak mata dengan perawat 5. Anak berespon dengan menganggukkan kepala atau

mengeluarkan kata ya atau tidak

6. Anak bersikap ramah dan berespon baik terhadap perawat (bercanda dengan perawat, tersenyum, mau tanya jawab dengan perawat)

(42)

membawa alat-alat perawatan

8. Anak menjerit 9. Anak menangis

10. Anak membentak perawat atau menunjukkan respon marah terhadap perawat (memukul perawat atau menendang-nendangkan kakinya)

11. Anak berteriak minta pulang

12. Anak menyendiri atau tidak mau didekati oleh siapapun kecuali orang tua atau wali

13. Anak bersikap masih seperti biasanya tetapi tetap pada aktifitasnya

14. Anak menerima perawat dengan ramah (tersenyum saat perawat mengajak datang atau menanyakan prosedur apa yang akan dilakukannya)

C. Perilaku anak pada saat perawat melakukan

tindakan invasif (pemasangan infus,

pengambilan sampel darah, injeksi, pemasangan

NGT)

15. Anak memanggil-manggil orang tuanya 16. Anak menjerit

17. Anak menendang-nendangkan kakinya

18. Anak menangis kuat (menangis sambil menjerit) 19. Anak melawan perawat yang melakukan tindakan

(memukul, mencakar, mencubit perawat)

20. Anak menepiskan tangan perawat yang menanganinya

21. Anak menyembunyikan anggota tubuh yang akan dilakukan pemeriksaan

(43)

Lampiran 2

atau wali

23. Anak menanyakan dulu kepada perawat tentang tindakan yang akan dilakukan sakit atau tidak, kemudian mempersilahkan perawat melakukan pemeriksaan terhadapnya

24. Anak tanpa bertanya, memberikan anggota tubuhnya untuk dilakukan pemeriksaan tanpa paksaan dari orang tua atau wali

D. Perilaku anak pada saat perawat

memerintahkan sesuatu saat prosedur tindakan

invasif

25. Anak menangis

26. Anak menunjukkan respon marah terhadap perawat (memukul, mencakar, mencubit, atau menarik-narik baju perawat)

(44)

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI EXPERT

Apabila nilai pernyataan belum mencapai 4, maka isilah kolom saran.

(45)

Lampiran 2

6. Anak bersikap ramah dan berespon baik terhadap perawat (bercanda dengan perawat, tersenyum, mau tanya jawab dengan

perawat datang dengan

membawa alat-alat

perawatan

8. Anak menjerit 9. Anak menangis

10. Anak membentak perawat atau menunjukkan respon marah terhadap perawat (memukul perawat atau menendang-nendangkan kecuali orang tua atau wali 13. Anak bersikap masih seperti

(46)

aktifitasnya

14. Anak menerima perawat dengan ramah (tersenyum saat perawat mengajak datang atau menanyakan prosedur apa yang akan

15. Anak memanggil-manggil orang tuanya

16. Anak menjerit

17. Anak menendang-nendangkan kakinya

18. Anak menangis kuat (menangis sambil menjerit) 19. Anak melawan perawat

yang melakukan tindakan (memukul, mencakar, mencubit perawat)

20. Anak menepiskan tangan

perawat yang

menanganinya

(47)

Lampiran 2

dilakukan pemeriksaan 22. Anak memberikan anggota

tubuh yang akan dilakukan pemeriksaan dengan paksaan orang tua atau wali 23. Anak menanyakan dulu

kepada perawat tentang tindakan yang akan tubuhnya untuk dilakukan pemeriksaan tanpa paksaan dari orang tua atau wali D. Perilaku anak pada saat

perawat memerintahkan

sesuatu saat prosedur

tindakan invasif

25. Anak menangis

26. Anak menunjukkan respon marah terhadap perawat (memukul, mencakar, mencubit, atau menarik-narik baju perawat)

27. Anak tidak mau melakukan perintah perawat

(48)

dengan paksaan

(49)

Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI EXPERT

TERAPI BERMAIN

Apabila nilai pernyataan belum mencapai 4, maka isilah kolom saran.

No. Pernyataan Nilai Saran

1 2 3 4

A. Perilaku Anak Saat

Tahap Prainteraksi

1. Anak tidak mengantuk 2. Anak tidak rewel

3. Anak dalam kondisi yang

(50)

waktu permainan

8. Anak mengerti tentang prosedur permainan sesuai dengan penjelasan leader

14. Anak memperhatikan Co-leader saat memberikan contoh permainan

15. Anak tidak

(51)

Lampiran 2

16. Anak mempraktikkan sesuai dengan contoh yang telah diberikan 17. Anak tidak mau

melakukan permainan 18. Anak mampu mewarnai

gambar setidaknya setengah dari gambar yang harus diwarnai

berkomunikasi yang baik

dengan teman

sepermainan

(52)

27. Anak menceritakan apa yang dilakukannya D. Perilaku Anak Saat

Tahap Terminasi

28. Anak mampu menjawab pertayaan

29. Anak malu menjawab saat ditanya

30. Anak mampu

berkomunikasi yang baik dengan perawat atau teman bermainnya

31. Anak diam saja saat ledear bertanya pada saat menutup acara

32. Anak mencuci tangan setelah bermain

(53)

Lampiran 2

HASIL UJI VALIDITAS

TAHAP I Sikap Terapi Bermain Expert Rata-rata Nilai

Setiap Expert Expert Rata-rata Nilai

Setiap Expert Expert Rata-rata Nilai

Setiap Expert Expert Rata-rata Nilai

(54)
(55)

Lampiran 1

HASIL UJI RELIABILITAS

PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH

SAAT PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

(56)

Item22 23.80 44.700 .686 .921

Item23 23.80 44.700 .686 .921

Item24 23.80 44.700 .686 .921

Item25 23.00 49.000 .000 .927

Item26 23.00 49.000 .000 .927

Item27 23.80 44.700 .686 .921

Item28 23.20 45.200 .599 .923

Item29 23.40 42.800 .823 .919

Item30 23.40 42.800 .823 .919

Item31 23.20 45.200 .599 .923

Item32 23.00 49.000 .000 .927

(57)

Lampiran 2

HASIL UJI RELIABILITAS

PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH

SAAT PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

(58)

Item22 23.80 44.700 .686 .921

Item23 23.80 44.700 .686 .921

Item24 23.80 44.700 .686 .921

Item25 23.00 49.000 .000 .927

Item26 23.00 49.000 .000 .927

Item27 23.80 44.700 .686 .921

Item28 23.20 45.200 .599 .923

Item29 23.40 42.800 .823 .919

Item30 23.40 42.800 .823 .919

Item31 23.20 45.200 .599 .923

Item32 23.00 49.000 .000 .927

(59)

Lampiran 2

UJI NORMALITAS DATA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Sikap Terapi Bermain

Anak 27 100.0% 0 .0% 27 100.0%

Perilaku Kooperatif

Anak 27 100.0% 0 .0% 27 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Sikap terapi Bermain

Anak .135 27 .200

*

.903 27 .016 Perilaku Kooperatif

Anak .157 27 .087 .936 27 .095

a. Lilliefors Significance Correction

(60)

ANALISIS UNIVARIAT

SIKAP TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRASEKOLAH

Statistics Sikap

N Valid 27

Missing 0

Sikap Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah

Frequency Percent

Sikap Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah

(61)

Lampiran 2

ANALISIS UNIVARIAT

PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH

Statistics Perilaku Kooperatif

N Valid 27

Missing 0

Perilaku Kooperatif

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak

Kooperatif 7 25.9 25.9 25.9

Kooperatif 20 74.1 74.1 100.0

(62)

ANALISA BIVARIAT

Perilaku Kooperatif* Sikap Terapi Bermain Count

(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

Gambar

Tabel 2.1 Perkembangan Anak Usia Prasekolah Berdasarkan Usia.............. 10
Gambar 2.2 Kerangka Konsep...........................................................
gambar yang harus diwarnai
gambar setidaknya

Referensi

Dokumen terkait