BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas yang memiliki luas 132.758 hektare dan sekitar 32.307 hektare (sekitar 24,27 persen) di antaranya merupakan lahan sawah. Dari luas lahan sawah tersebut, 10.448 hektare di antaranya merupakan sawah dengan pengairan teknis. Kabupaten Banyumas yang berada di kaki Gunung Slamet sebelah selatan ini berbatasan dengan Kabupaten Tegal dan Pemalang di sebelah utara, Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen di sebelah timur, Kabupaten Cilacap di sebelah selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Brebes di sebelah barat. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk di Kabupaten Banyumas berjumlah 1.554.527 jiwa yang terdiri 778.197 laki-laki dan 776.330 perempuan.
B. Wisata
1. Pengertian Wisata
Berbicara tentang pengertian pariwisata maka akan dijumpai beberapa istilah yang berhubungan dengan kata “pariwisata” tersebut,
antara lain: pari, wisata, wisatawan, tourisme, kepariwisataan, objek wisata dan sebagainya. Kata wisata berasal dari Jawa kuno yang kini telah memperkaya khasanah perbendaharaan bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “wisata” merupakan kata kerja yang
berarti: (a) bepergian bersama-sama, (b) piknik. Pari berarti: segala, semua, maka Pariwisata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan “bepergian bersama-sama”. Wisatawan berarti orang
yang melakukan wisata, atau orang yang bepergian. Tourisme berasal dari kata Inggris “tourism” yang digunakan sebagai padanan kata “pariwisata”.
Objek wisata menyangkut tempat, lokasi, atau segala sesuatu yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi, dipelajari atau dilihat oleh wisatawan (Suwithi dan Boham, 2008).
2. Unsur – Unsur Wisata
Unsur-unsur yang terlibat didalam industri pariwisata adalah meliputi hal – hal sebagai berikut :
b. Jasa boga dan restoran, adalah industri yang bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman, yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat dibedakan dalam manajemennya, yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola secara mandiri maupun terkait dengan usaha lain.
c. Transportasi dan jasa angkutan, adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan. Transportasi dapat dilakukan melalui darat, laut dan udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh Swasta maupun BUMN. Jasa angkutan dan transportasi ini juga sangat mempengaruhi industri pariwisata, terjadinya kemudahan jasa transportasi terutama udara, yang memberikan harga yang cukup terjangkau bagi seluruh kalangan membuat meningkatnya kegiatan berwisata dari satu tempat ke tempat atau daerah lainnya (Suwithi dan Boham, 2008).
3. Manfaat Wisata
4. Wisata di Kabupaten Banyumas
Berdasarkan data yang diperoleh dari http://banyumaskab.go.id, Kabupaten Banyumas sampai saat ini sudah memiliki delapan puluh lima tempat wisata. Tempat wisata tersebut terdiri dari :
a. Wisata Alam
Baturaden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Telaga Sunyi, Curug Bayan, Curug Belot, Curug Ceheng, Curug Cipendok, Curug Gede, Curug Gomblang, Curug Gumawang, Curug Kalipagu, Curug Gumawang Kumawi, Curug Pengantin, Curug Song, Curug Nangga, Gua Sarabadak, Gua Selirang, Pendakian Gunung Slamet.
b. Wisata Sejarah
Monumen Jenderal Gatot Subroto, Museum Jenderal Soedirman, Museum Bank Rakyat Indonesia, Pendopo Duplikat Sipanji, Pendopo Sipanji, Situs Batu Guling, Situs Batur Agung, Situs Batur Bedhil, Situs Batu Cakrakusuma, Situs Batur Lurah, Situs Batur Macan, Situs Batur Rana, Situs Batur Ronggeng, Situs Bono Keling, Situs Candi Batur Golek, Situs Candi Ebeg, Situs Candi Damarpayung, Situs Candi Ronggeng Banyumas, Museum Wayang Sendang Mas.
c. Wisata Religi
d. Taman Wisata
Baturaden Adventure Forest, Kebun Raya Baturaden, Taman Kota Andang Pangrenan, Alun – Alun Kota Purwokerto, Alun – Alun Lama Banyumas, Bumi Perkemahan Baturaden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Crossworld Paintball, Dam Jepang Kalipagu, Gardu Pandang Baturaden, Kolam Tando PLTA Ketenger.
e. Wisata Air
Dreamland Park Spring Water, Pemandian Air Mineral Kali Bacin, Fatmaba, Kolam Air Pancasan, Kolam Air Klapa Gading.
C. Sistem Informasi Geografi
1. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin terntentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Hartono, 1999).
a. Sistem informasi menurut level organisasi : sistem informasi departemen, sistem informasi perusahaan, dan sistem informasi antar organisasi.
b. Sistem informasi fungsional : sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia. c. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia : sistem
pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (MIS), sistem perkantoran (OAS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi eksekutif (EIS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem pendukung kelompok (GSS), dan sistem pendukung cerdas (ESS).
d. Sistem informasi menurut aktivitas manajemen : sistem informasi pengetahuan, sistem informasi operasional, sistem informasi manajerial, dan sistem informasi strategis.
e. Sistem informasi menurut arsitektur sistem : sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi (PC), dan sistem komputasi
jaringan.
f. Sistem informasi geografi.
2. Geografi
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian – kejadian alamiah maupun fenomena sumber daya. Ketersediaan data bersifat geografi, dimana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan (Riyanto, 2010).
3. Sistem Informasi Geografi
Gambar 1. Komponen kunci GIS
SIG mempunyai perbedaan dengan bentuk sistem informasi lainnya, perbedaan itu adalah SIG dapat bekerja dengan data spasial. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan layer – layer data suatu titik yang sama dalam satu ruang, serta mengkombinasikan, menganalisis, dan memetakan hasilnya.
Di dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data non-spasial. Berikut penjelasan dari dua jenis data tersebut.
a. Data Spasial
Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat.
b. Data Non-Spasial
Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu.
Sebagai contoh data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan sebagainya.
D. Android
1. Sejarah Android
Android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan
komputer tablet layar sentuh (touch screen) yang berbasis Linux. Namun seiring perkembangannya, android berubah menjadi platform yang begitu cepat dalam melakukan inovasi. Hal ini tidak lepas dari pengembang utama dibelakangnya, yaitu Google. Google-lah yang mengakuisi android kemudian membuatkan sebuah Platform. Platform android terdiri dari Sistem Operasi berbasis Linux, sebuah GUI (Graphic User Interface), sebuah Web Browser dan aplikasi end-user yang dapat diunduh dan juga para pengembang bisa dengan leluasa berkarya serta menciptakan aplikasi yang terbaik dan terbuka untuk digunakan oleh berbagai macam perangkat.
Saat ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android di dunia. Pertama mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GMS), dan yang kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung dari Google atau dikenal dengan Open Handset Distribution (OHD). Sistem operasi ini membuka pintu untuk para
(Software Development Kit), yang menyediakan tool dan API yang
dibutuhkan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman java (Akhmad, 2015).
2. Perkembangan Versi OS Android
Keunikan dari nama sistem operasi (OS) Android adalah dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad. Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingebread, HoneyComb, Ice Cream,
Jelly Bean. Juru bicara Google, Randall Sarafa enggan memberi tahu
alasannya. Sarafa hanya menyatakan bahwa pemberian nama-nama itu merupakan hasil keputusan internal dan Google memilih tampil sedikit ajaib dalam hal ini.
3. Arsitektur Aplikasi Berbasis Android
Gambar 2. Lapisan arsitektur aplikasi android
a. Linux Kernel
Tumpukan paling bawah pada arsitektur android ini adalah kernel.
Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun
sistem operasi android, yang mencakup memory management, security setting, power management, dan beberapa driver hardware. Kernel berperan sebagai abstraction layer antara hardware dan keseluruhan software. Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera yang memungkinkan pengguna mengirimkan perintah ke hardware kamera.
b. Android Runtime
Lapisan setelah kernel linux adalah Android Runtime. Android Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvix Virtual Machine. Core libraries mencakup serangkaian inti library java, artinya Android
sebagaian besar fungsi – fungsi yang ada pada library – library dasar bahasa pemrograman java. Dalvik adalah java virtual machine yang memberi kekuatan pada sistem Android, menggunakan kernel linux untuk menjalankan fungsi – fungsi seperti threading dan low-level memory management. Dalvik VM ini dioptimalkan untuk telepon seluler.
c. Libraries
Bertempat di level yang sama dengan Android runtime adalah Libraries. Android menyertakan satu set library-library dalam bahasa
C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada
sistem Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programer melewati Android application framework. Sebagai contoh android mendukung pemutaran audio, video, dan gambar. core library tersebut adalah System C Library, Media Libraries, Surface Manager, LibWebCore, SGL, 3D Libraries, FreeType, SQLite.
d. Application Framework
Lapisan selanjutnya adalah Application Framework yang mencakup program untuk mengatur fungsi – fungsi dasar smartphone. Application framework adalah serangkaian tool dasar seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar proses atau
memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks. Di dalam semua aplikasi terdapat serice dan sistem yang meliputi : Views, Content Providers, Resource Manager, Notification Manager,
Activity Manager.
e. Application
Dilapisan terastas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan fungsi – fungsi dasar smartphone seperti menelpon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain – lain. Bagi rata – rata pengguna, lapisan inilah yang paling sering mereka akses. Mereka mengakses fungsi – fungsi dasar tersebut melalui user interface.
E. Google Maps
Google telah menyediakan layanan bagi para developer aplikasi Android
untuk menggunakan API Google Map pada aplikasi mereka. API sendiri adalah singkatan dari Application Programming Interface. Selain itu, dokumentasi dan forum yang membahas penggunaan API Google Map pada aplikasi android sudah tersedia banyak di situs developer android. Ada dua macam penggunaan API Googlle Map, yaitu API Google Map standar dan API Google Map untuk bisnis.
akses yang disediakan dalam permintaan layanan API Google Map lebih besar. Selain itu, adanya support yang memadai dari Google Map agar aplikasi yang menggunakan API Google Map bisnis memuaskan.
Perlu diketahui bahwa perkembangan penggunaan Google Map di Android yang ada pada saat ini dimulai dengan adanya Google Map V1, yang
penggunaanya telah dihentikan pada akhir 2012. Mulai tahun 2013 aplikasi
android yang ingin menggunakan/menampilkan google map, harus
menggunakan layanan google map v2. Ada perbedaan yang mencolok dalam penerapan source code antara google map v1 dengan google map v2. Mulai dari penggunaan SHA1 yang menggantikan MD5 untuk mendapatkan Google API Key, hingga penggunaan Fragment yang menggantikan MapView. Kita
juga harus menginstal library google-play-services terlebih dahulu pada android SDK.
Sebagaimana pada pengembangan Google Map V1, pada pengembangan aplikasi pada Google Map V2, kita juga mendapat akses untuk menambahkan marker (penanda lokasi), baik dengan ikon yang telah tersedia maupun
menggunakan ikon kita sendiri. Marker juga dapat dilengkapi dengan keterangan, sehingga ketika marker ditekan akan muncul infomasi yang disisipkan (Mufti, 2015).
F. Layanan Berbasis Lokasi/Location Based Services
posisi geografis dari penggunanya. Poin pentingnya adalah posisi target, dimana sebuah target bisa jadi merupakan pengguna LBS itu sendiri atau entitas lain yang tergabung dalam suatu layanan (Steineger dkk, 2006).
Location Based Service (LBS) mengarah pada aplikasi dan layanan yang
menyediakan informasi kepada pengguna mobile, tentang sebuah layanan atau informasi khusus kepada pengguna. Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau GPS maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam bentuk koordinat latitude dan longitude. Latitude adalah representasi dari arah utara – selatan, sedangkan longitude adalah representasi dari arah timur – barat.
Dalam layanan berbasis lokasi terdapat lima komponen penting, yaitu : 1. Mobile Devices, suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk
meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan teks.
2. Communication Network, komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile terminal ke service provider yang kemudian dikirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication network dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Locak Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN).
4. Service and Aplication Provider, penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diminta oleh pengguna.
5. Data and Content Provider, penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu data dapat diminta dari data dan content provider.
Selanjutnya service and aplication provider mengirim informasi yang telah diolah melalui jaringan internet dan jaringan komunikasi. Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasi yang di inginkan.
Ada lima kegiatan dasar pengguna terhadap informasi geografis, yaitu : 1. Mengetahui dimana dia berada (Locating).
2. Mencari lokasi seseorang, suatu objek, atau kejadian (Searching). 3. Menanyakan arah untuk mencapai suatu lokasi (Navigating). 4. Menanyakan properti dari suatu lokasi (Identifying).
5. Mencari suatu kejadian pada atau sekitar lokasi (Checking).
G. HyperText Preprocessor (PHP)
populer digunakan oleh dunia web saat ini. Kemudian, dari situ banyak orang di milis mendiskusikan script buatan Rasmus Lerdrof, hingga akhirnya rasmus mulai membuat sebuah tool/script, bernama Personal Home Page (PHP) (Dwiartara, 2012).
H. MySql
MySql merupakan salah satu DBMS (Database Management System)
yang sangat populer di dalam pengembangan sistem. Situs ternama seperti Facebook, Google, dan Adobe juga menggunakan MySql. MySql memiliki dua lisensi, open source di bawah GPL (GNU General Public License) dan komersial di bawah MySQLAB. MySql umumnya menjadi satu paket dalam pembelian hosting server. Ketika kita akan menggunakan MySql di server hosting, maka tool yang digunakan adalah PhpMyAdmin (Mufti, 2015).
I. Java Script Object Notation (JSON)
JavaScript Object Notation atau (JSON) sendiri adalah format
Java, JavaScript, Perl, Python dan lain – lain. Oleh karena sifat – sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data.
JSON terbuat dari dua struktur, yaitu kumpulan pasangan nama / nilai dan daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Struktur – struktur data tersebut dikenal sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemrograman moderen mendukung struktur data ini karena format data mudah dipertukaran dengan bahasa – bahasa pemrograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini (Kasman, 2015).
JSON menggunakan bentuk sebagai berikut :
1. Object
Object adalah sepasang nama / nilai yang tidak terurutkan. Object
dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan di akhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama di ikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama / nilai dipisahkan oleh koma ( , ).
2. Array
Array adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Array dimulai dengan
[ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh tanda koma ( , ).
3. Value
Value atau nilai dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda,
4. String
String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Didalam string dapat digunakan backslash escapes “ \ ” untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.
5. Number
Number atau Angka sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.
J. Hasil Penelitian Sejenis
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian sejenis tentang sistem informasi geografis :
1. Arifudin (2014) melakukan penelitian tentang aplikasi pemandu wisata Kabupaten Banyumas berbasis android. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah program yang berjalan di smartphone bersistem operasi android untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui informasi dan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas. Namun dalam penelitian yang dilakukan belum menggunakan teknologi webservices, dengan kata lain aplikasi ini hanya stand alone/berdiri sendiri di smartphone. Jadi data wisata yang
2. Fardika (2013) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografi Cabang dan Ranting Muhammadiyah Berbasis Android Mobile Dengan Layanan Berbasis Lokasi di Wilayah Purwokerto. Aplikasi yang dibangun menggunakan teknologi mobile dengan sistem operasi android yang dapat menampilkan peta beserta data lokasi cabang Muhammadiyah di wilayah Purwokerto. Aplikasi ini memanfaatkan Google Map API I, Namun pada aplikasi yang dibangun ini belum memakai teknologi webservice.
3. Adnyana (2014) melakukan penelitian tentang Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Persebaran Lokasi Obyek Pariwisata Berbasis Web dan Mobile Android (Studi Kasus di Kabupaten Gianyar). Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi web dan aplikasi mobile. Aplikasi mobile yang dibangun disini menggunakan Phonegap yang merupakan platform dari HTML5, jadi yang dibangun adalah teknologi berbasis web untuk membangun aplikasi mobile asli (native). Data yang ditampilkan pada aplikasi ini hanya wisata, belum mencakup informasi pendukung seperti hotel, SPBU, pusat oleh – oleh.