• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : K / PM.III-12 / AD / VII / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : K / PM.III-12 / AD / VII / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 154 - K / PM.III-12 / AD / VII / 2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : I. Made Mudita. Pangkat / NRP : Kopka / 635431. Jabatan : Ta Spm Satlak Hartib.

Kesatuan : Denpom V/4 Pomdam V / Brawijaya. Tempat, tanggal lahir : Bali, 9 Mei 1967.

Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Hindu.

Tempat tinggal : Jl. Kesatrian No. 41 Asrama Pomdam V / Brawijaya. Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam V / Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/158/VI/2012 tanggal 7 Juni 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/130/K/AD/VI/2012 tanggal 21 Juni 2012.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak /130/K/AD/VI/2012 tanggal 21 Juni 2012, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

telah melakukan tindak pidana : “ Penipuan ”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 KUHP.

(2)

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

Pidana : Penjara selama 7 (tujuh) bulan

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perberbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Tiga puluh bulan Nopember tahun 2000 Sebelas sampai dengan tanggal Delapan bulan Januari tahun 2000 Duabelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Nopember tahun 2000 Sebelas sampai dengan bulan Januari tahun 2000 Duabelas bertempat di depan Balai PrajuritbMakodam V / Brawijaya di Jl. Raden Wijaya Surabaya atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 1989 di Rindam IX Udayana dan dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti kejuruan Susjurta Pom di Pusdik Pom Cimahi dan kemudian berdinas di Pusdik Pom Cimahi selanjutnya pada tahun 2001 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Pomdam V/Brawijaya dengan pangkat Kopka NRP 635431.

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Yon Dwi Candra Irawan (Saksi 1), sekira bulan Nopember 2011 dalam hubungan sewa menyewa mobil, namun tidak ada hubungan keluarga.

c. Bahwa Terdakwa kenal dengan Serka M. Yasin (Saksi 3) dan Serma Edris (Saksi 4), sebagai atasan dan bawahan di Denmadam V/Brawijaya dan kenal dengan Sertu Edi Susanto sejak tahun 2005 ketika Terdakwa sedang mengawal Pangdam V/Brawijaya di Malang dalam hubungan pertemanan, dan tidak ada hubungan keluarga. d. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 Terdakwa dihubungi oleh Sertu Edi Susanto dan menyampaikan mau menyewa mobil jenis Toyota Fortuner. selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi 3 untuk meminta bantuan mencarikan mobil sewa dan Saksi 3 menyanggupi, kemudian pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib Saksi 1 datang dengan membawa mobil Toyota

(3)

Fortuner Nopol W 471 wama hitam dan selanjutnya dilakukan serah terima mobil di depan Balai prajurit Makodam V/Brw di Jl. Raden Wijaya Surabaya dengan dibuatkan surat tanda terima/Form Order yang ditanda tangani oleh Saksi 1 dan Terdakwa dengan disaksikan Sdr. Rahmad Hamami (Saksi 5), Sdr. Bachtiar Saksi 3 dan Saksi 4. e. Bahwa dalam serah terima mobil tersebut tidak ada jaminan apaun dari Terdakwa dan Terdakwa meyakinkan dengan kata-kata bahwa kendaraan dijamin aman dan lancar dalam pembayaran dan Terdakwa akan bertanggung jawab apalagi Terdakwa sebagai anggota Pom dan pengawal Pangdam V/Brawijaya sehingga Saksi-1 percaya kepada Terdakwa.

f. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Saksi-4 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari, selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru membayar sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi 1 meminta uang sewa dan barn dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang belum dibayar.

g. Bahwa pada tanggal 24 Desember 2011 Saksi 1 menyampaikan kepada Terdakwa agar mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut dikembalikan karena sudah waktunya ganti oli mesin dan akan digantikan dengan Toyota Fortuner wama putih matic namun hingga tanggal 30 Desember 2011 mobil tersebut belum juga dikembalikan, kemudian pada tanggal 6 Januari 2012 Saksi 1 mendengar bahwa mobil Toyota Fortuner tersebut tidak bias dikembalikan karena ternyata Terdakwa menyewakan lagi kepada orang lain atas nama Sertu Edi Susanto yang tidak diketahui keberadaannya dan sisa uang sewa dari tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang belum dibayarkan.

h. Bahwa pada tanggal 8 Januari 2012 Terdakwa mengajak Saksi 1 bersama pemilik mobil atas nama H. Bashori (Saksi 2) karena Terdakwa mendapat informasi bahwa mobil Toyota Fortuner Nopol W. 471 berada di Yogyakarta, lalu Saksi 1 dan Terdakwa menuju ke Yogyakarta untuk melihat mobil tersebut setelah sampai ternyata bukan mobil Toyota Fortuner milik Saksi 2.

i. Bahwa Saksi 1 percaya dengan Terdakwa karena Terdakwa sebagai anggota Pomdam V/Brw dan juga pengawal Pangdam V/Brw serta menjamin mobil yang disewanya aman dan lancar dalam pembayaran serta kalau terjadi apa-apa Terdakwa akan bertanggung jawab sehingga Saksi 1 bersedia menyerahkan mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tanpa ada jaminan, dan akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah menyewakan lagi mobil tersebut kepada Sertu Edi Susanto maka Saksi 1 mengalami kerugian 1 (satu) unit Mobil Toyota Fortuner tahun 2009 Nopol W 471 seharga Rp. 370.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh juta rupiah), biaya sewa selama 50 (lima puluh) hari sebesar Rp. 37.000.000,-(tiga puluh tujuh juta rupiah) dan biaya transport selama melakukan pencarian mobil Toyota Fortuner sebesar Rp. 6.000.000.- (enam juta rupiah).

(4)

Kedua :

Bahwa,Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tenggal Tiga puluh bulan Nopember tehun 2000 Sebelas sampai dengan tenggal Delapan bulan Januari tehun 2000 Duabelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Nopember tehun 2000 Sebelas sampai dengan bulan Januari tehun 2000 Duabelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tehun 2000 Sebelas sampai dengan tehun 2000 Duabelas bertempat di depan Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya di Jl. Raden Wijaya Surabaya atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer 111-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : " Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain dan yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan"perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 1989 di Rindam IX Udayana dan dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti kejuruan Susjurta Pom di Pusdik Pom Cimahi dan kemudian berdinas di Pusdik Pom Cimahi selanjutnya pada tahun 2001 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Pomdam V/Brawijaya dengan pangkat Kopka NRP 635431.

b. Bahwa pada tenggal 28 Nopember 2011 Terdakwa dihubungi oleh Sertu Edi Susanto dan menyampaikan mau menyewa mobil jenis Toyota Fortuner, selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi 3 untuk meminta bantuan mencarikan mobil sewa dan Saksi 3 menyanggupi, kemudian pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10 00 Wib Saksi 1 datang dengan membawa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 wama hitam dan selanjutnya dilakukan serah terima mobil di depan Balai prajurit Makodam V/Brw di Jl Raden Wijaya Surabaya dengan dibuatkan surat tanda terima/Form Order yang ditanda tengani oleh Saksi 1 dan Terdakwa dengan disaksikan Sdr. Rahmad Hamami (Saksi 5), Sdr Bachtiar Saksi 3 dan Saksi 4. c. Bahwa dalam serah terima mobil tersebut tidak ada jaminan apapun dari Terdakwa dan Terdakwa meyakinkan dengan kata-kata bahwa kendaraan dijamin aman dan lancer dalam pembayaran dan Terdakwa akan bertanggung jawab apalagi Terdakwa sebagai anggota Pom dan pengawal Pangdam V/Brawijaya sehingga Saksi 1 mempercayainya.

d. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari, selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun membayar sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi 1 meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang belum diberikan.

e. Bahwa pada tanggal 24 Desember 2011 Saksi 1 menyampaikan kepada Terdakwa agar mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut dikembalikan karena sudah waktunya ganti oli mesin dan akan digantikan dengan Toyota Fortuner warna putih matic namun hingga tanggal 30 Desember 2011 mobil tersebut belum juga dikembalikan, kemudian pada tanggal 6 Januari 2012 Saksi 1 mendengar bahwa

(5)

mobil Toyota Fortuner tersebut tidak bias dikembalikan karena penyewanya atas nama Sertu Edi Susanto tidak diketahui keberadaannya dan sisa uang sewa dari tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang belum dibayarkan.

f. Bahwa pada tanggal 8 Januari 2012 Terdakwa mengajak Saksi 1 bersama pemilik mobil atas nama H. Bashori (Saksi 2)

karena Terdakwa mendapat informasi bahwa mobil Toyote Fortuner Nopol W. 471 berada di Yogyakarta, lalu Saksi 1 dan Terdakwa menuju ke Yogyakarta untuk melihat mobil tersebut setelah sampai

ternyata bukan mobil Toyota Fortuner milik Saksi 2. g. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah menyewa mobil dari

Saksi 1 dan tanpa persetujuan Saksi 1 telah menyewakan lagi kepada Sertu Edi Susanto, maka Terdakwa telah bertindak seolah-olah sebagai pemilik mobil padahal mobil tersebut atas nama Saksi 2, dan atas kejadian tersebut Saksi 1 mengalami kerugian 1 (satu) unit

Mobil Toyota Fortuner tahun 2009 Nopol W 471 seharga Rp 370.000.000.- (tiga ratus tujuh puluh juta rupiah), biaya sewa

selama 50 (lima puluh) hari sebesar Rp. 37.000.000.- (tiga puluh tujuh juta rupiah) dan biaya transport selama melakukan pencarian

mobil Toyota Fortuner sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). BERPENDAPAT, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah

memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Pertama : Pasal 378 KUHP. Atau

Kedua : Pasal 372 KUHP

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-I :

Nama lengkap : Yon Dwi Candra Irawan. Pekerjaan : Swasta.

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 19 April 1986. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Ds. Gelang Rt. 06 Rw. 01 Tulangan Sidoarjo.

(6)

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Nopember 2011 dikenalkan oleh Serka Yasin dalam hubungan sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib Saksi dihubungi oleh Terdakwa yang akan menyewa

mobil Saksi jenis Toyota Fortuner tahun 2009 warna hitam Nopol W 471 Noka MHF ZR 696693004652, Nosin 2KD 307057 beserta 1 (satu) lembar STNK atas nama H. Bashori Ds. Tulangan Sidoarjo,

dan mobil tersebut sudah ditunggu dan akan segera dipakai.

3. Bahwa sekira pukul 10.00 Wib tanggal 30 Nopember 2011 Saksi datang dan bertemu Terdakwa dan dua orang temannya (Serma Edris dan yang satu Saksi tidak mengenal) untuk menyerahkan mobil Toyota Fortuner yang dilakukan di depan Lapangan Kodam V/Brawijaya Jl. R. Wijaya Surabaya, dan transaksi tersebut hanya dibuatkan surat tanda terima yang ditanda tangani oleh Terdakwa dan tidak ada jaminan apapun karena Saksi merasa percaya terhadap Terdakwa selaku anggota atau Polisi Militer dan Terdakwa juga menjamin pembayaran sewanya akan lancar karena yang menyewa adalah rekan Terdakwa yaitu Sertu Edi Susanto yang berdinas di Malang.

4. Bahwa pada tenggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari, selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tenggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru. membayar sewa mobil pada tenggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sisanya sampai sekarang belum diberikan.

5. Bahwa pada tenggal 24 Desember 2011 Saksi menyampaikan kepada Terdakwa agar mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut dikembalikan karena sudah waktunya ganti oli mesin dan akan digantikan dengan Toyota Fortuner warna putih matic namun hingga tanggal 30 Desember 2011 mobil tersebut belum juga dikembalikan, kemudian pada tanggal 6 Januari 2012 Saksi mendengar bahwa mobil Toyota Fortuner tersebut tidak bisa dikembalikan karena penyewanya atas nama Sertu Edi Susanto tidak diketehui keberadaannya dan sisa uang sewa dari tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang belum dibayarkan.

6. Bahwa pada tanggal 8 Januari 2012 Terdakwa mengajak Saksi bersama pemilik mobil atas nama H. Bashori karena Terdakwa mendapat informasi bahwa mobil Toyota Fortuner Nopol W. 471 berada di Yogyakarta, lalu Saksi dan Terdakwa menuju ke Yogyakarta untuk melihat mobil tersebut setelah sampai ternyata bukan mobil Toyota Fortuner milik Saksi.

7. Bahwa pada tanggal 6 Pebruari 2012 Saksi melaporkan kejadian yang melibatkan Terdakwa kepada Denpom V/4 untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

8. Bahwa akibat dari perbuatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi mengalami kerugian sebesar Rp. 370.000.000.- (tiga ratus tujuh puluh juta rupiah), biaya sewa selama 50 (lima puluh) hari sebesar Rp. 37.000.000,- (tiga puluh tujuh juta rupiah) dan biaya transport

(7)

selama melakukan pencarian mobil Toyota Fortuner sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-II :

Nama lengkap : Muhammad Yasin. Pangkat / NRP : Serka / 634220. Jabatan : Baturmudi Ton Ang. Kesatuan : Denmadam V / Brawijaya. Tempat, tanggal lahir : Jember, 24 Februari 1969. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Perum Taman Menganti Gresik Ds. Mojo Tengah Blok I No. 15 Rt. 18 Rw. 19 Kec. Menganti Gresik.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 ketika Terdakwa berdinas BP di Kodam V/Brawijaya sebagai anggota Pengawal Pangdam V/Brawijaya, dan kenai dengan Sdr. Yon Candra Irawan (Saksi 1) sejak bulan Juni 2010 dikenalkan oleh Serma Edris, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 7.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi meminta tolong untuk mencarikan sewa mobil jenis Toyota Fortuner untuk keperluan melayani temannya. kemudian Saksi bertanya apakah aman dan tidak ada kendala dalam pembayaran nanti, lalu Terdakwa meyakinkan Saksi dan mengatakan " tidak usah kawatir mobil ini yang pinjam teman saya, pokoknya aman dan saya akan tanggung jawab", selanjutnya Saksi menghubungi Serma Edris dan Serma Edris menyanggupi dengan biaya sewa Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) setiap hari. 3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib transaksi sewa mobil terjadi di jalan Raden Wijaya didepan Balai Prajurit atau Makodam V/Brawijaya yang disaksikan oleh Saksi, Serma Edris, satu orang temannya Sdr. Yon Candra Irawan (Saksi tidak mengetahui namanya) dan dua orang temannya Terdakwa.

4. Bahwa dalam transaksi penyewaan mobil Toyota Fortuner tersebut tidak diberikan jaminan apapun hanya dengan dibuatkan surat tanda bukti sewa dan didasari rasa percaya dan yakin kepada Terdakwa karena sebagai anggota Polisi Militer dan pengawal Pangdam V / Brawijaya.

5. Bahwa pemakaian mobil selama satu minggu sejak tenggal 30 Nopember 2011 telah dibayar pada tanggal 7 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kemudian Terdakwa memperpanjang selama satu minggu lagi dan pada tanggal 16 Desember 2011 dibayar Rp. 5.200.000,- (Lima juta dua ratus ribu rupiah) namun saat pemakaian minggu ketiga dan sampai sekarang belum pernah membayar lagi kepada Saksi dan Saksi mendapat kabar bahwa mobil tersebut telah digelapkan temannya Terdakwa.

6. Bahwa dalam transaksi sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam tersebut Saksi tidak mendapatkan keuntungan

(8)

apapun, karena pembayaran uang sewa seharga Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) perhari selalu kurang, maka Saksi menitipkan uang tersebut kepada Serma Edris sesuai dengan jumlah uang yang Saksi terima dari Terdakwa.di tahan di Pomal Surabaya.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-III :

Nama lengkap : Edris.

Pangkat / NRP : Serma / 619759. Jabatan : Bati Jasang.

Kesatuan : Slogdam V / Brawijaya.

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 5 Nopember 1966. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Ds. Gilang No. 12 Rt. 4 Rw. 2 Tulangan Sidoarjo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat transaksi penyerahan sewa mobil Toyota Fortuner, dan kenal dengan Sdr. Yon Candra Irawan yang merupakan keponakan Saksi yang sekarang bekerja di rental mobil " Candra Ball Tour" yang beralamat di Ds Keden Tanggulangin Sidoarjo.

2. Bahwa pada Rabu tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 07.00 Wib Saksi dihubungi Serka M. Yasin yang menanyakan ada mobil sewa jenis Toyota Fortuner untuk keperluan melayani tamu teman Terdakwa, selanjutnya Saksi menghubungi Sdr. Yon Candra Irawan yang bekerja dirental mobil untuk meminta bantuan mencarikan mobii jenis Toyota Fortuner.

3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib transaksi penyerahan mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 terjadi di Jalan Raden Wijaya Surabaya tepatnya didepan Balai Prajurit atau kantor Makodam V/Brawijaya yang disaksikan oleh Saksi, Serka M. Yasin, anak kandung Saksi dan dua orang teman Terdakwa (yang Saksi tidak mengetahui namanya).

4. Bahwa dalam transaksi penyewaan mobil Toyota Fortuner tersebut tidak diberikan jaminan apapun hanya dengan dibuatkan surat tanda bukti sewa dan didasari rasa percaya dan yakin kepada Serka M. Yasin karena yang membawa mobil tersebut adalah Terdakwa yang merupakan anggota Polisi Militer dan juga teman Serka M. Yasim satu angkatan saat Tamtama.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa uang sewa mobil Toyota Fortuner tersebut namun pembayaran pertama yang Saksi terima dari Serka M, Yasin sebesar Rp 5.000 000,- (Lima juta rupiah) dan langsung Saksi serahkan lagi kepada Sdr. Yon Candra Irawan pada tanggal 8 Desember 2011 dan penyerahan uang sewa yang kedua Saksi terima sebesar Rp. 5.250.000,-(lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan Saksi dan Saksi serahkan kepada Sdr Yon Candra Irawan pada tanggal 16 Desember 2011, namun dalam pemakaian minggu ketiga dan seterusnya Saksi tidak pernah menerima lagi pembayaran dari serka M. Yasin hingga Saksi mendengar kabar bahwa mobil tersebut telah digelapkan teman Terdakwa.

(9)

6. Bahwa dalam transaksi sewa mobil jenis Toyota Fortuner tersebut Saksi tidak mendapatkan untung karena dalam penyerahan uang sewa tersebut langsung Saksi serahkan kepada Sdr. Yon Candra Irawan tanpa mengurangi atau menambah jumlah uangnya.1.

Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak sekolah di SMA 1 Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-IV :

Nama lengkap : Rahmah Hamami Widodo. Pekerjaan : Swasta.

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 27 Mei 1972. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Jl. Brawijaya 4 Rt. 4 Rw. 10 Surabaya / Perum Jala Griya Candi Blok I-4 Nomor 9 Sugihwaras Candi Sidoarjo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 dalam hubungan sewa mobil ketika Terdakwa berdinas BP di Kodam V/Brawijaya sebagai anggota pengawal Pangdam V/Brawijaya, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2012 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi dan meminta tolong mengantarkan mobil jenis Toyota Fortuner tanggal 30 Nopember 2011 dengan tujuan ke Solo Jawa Tengah menemui Sertu Edi Susanto selanjutnya keesokan harinya mobil jenis Toyota Fortuner Nopol W 471 yang akan Saksi antarkan ke Solo tersebut datang yang diantarkan oleh Sdr. Yon Candra Irawan selanjutnya terjadilah serah terima mobil antara Sdr. Yon Candra Irawan dengan Terdakwa.

3. Bahwa dalam penyerahan tersebut tanpa jaminan apapun hanya dengan rasa saling percaya saja yang disaksikan oleh Saksi sendiri dan Sdr. Bachtiar, Terdakwa, Sdr. Yon Candra Irwan, Serka M. Yasin dan Serma Edris.

4. Bahwa pada tanggal 30 Nopember sekira pukul 16.00 Wib Saksi sampai di Solo bersama Sdr. Bachtiar dengan mengendarai mobil Toyota Vallfire yang juga akan diserahkan kepada Sertu Edi Susanto dan menemui Sertu Edi Susanto di hotel best Western. 5. Bahwa sekira pukul 20.00 Wib Saksi baru bertemu dengan Sertu Edi Susanto dan ngobrol sebentar selanjutnya mobil tersebut Saksi serahkan kepada Sertu Edi Susanto tanpa dibuatkan surat tanda terima penyerahan mobil, selanjutkan pada hari Kamis tanggal 1 Desember 2011 Sertu Edi Susanto membatalkan menyewa mobil Toyota Valfire, akhirnya Saksi bersama Sdr. Bachtiar kembali ke Surabaya dan sampai saat itu Saksi tidak mengetahui keberadaan mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut. Kobangdikal Surabaya. Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa Saksi yang dipanggil di persidangan tidak hadir walaupun

sudah dipanggil secara sah dan sepatutnya sesuai ketentuan undang-undang untuk itu telah dibacakan Berita Acara Pemeriksaan permulaan saksi tersebut di bawah sumpah sebagai berikut :

(10)

Saksi-V :

Nama lengkap : H. Muhammad Basori. Pekerjaan : Swasta.

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 13 Mei 1972. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Dsn. Bibis Ds. Keret Rt. 14 Rw. 4 Krembung Sidoarjo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa pada tenggal 3 Januari 2012 setelah terjadinya perkara tersebut, dan kenal dengan Sdr. Yon Candra Irawan (Saksi-1) sejak tanggal 16 Maret 2011 dalam hubungan rental mobil travel jurusan Surabaya-Bali, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi merupakan pemilik Mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 Noka MHF ZR 696693004652, Nosin 2KD 307057, dan mobil tersebut bukan merupakan mobil rental yang Saksi pergunakan untuk keperluan sehari-hari.

3. Bahwa pada tanggal 30 Nopember 2011 Saksi 1 datang kerumah Saksi dan akan meminjam / sewa mobil untuk pamannya yang bernama Serma Edris dengan alasan ada tamu dari Kodam dan akan meminjam selama satu minggu dengan kesepakatan uang sewa Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) setiap harinya.

4. Bahwa dalam penyerahan mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 kepada Saksi 1 tersebut tidak dibuatkan surat secara tertulis hanya berdasarkan saling percaya dan Saksi 1 juga tidak memberikan jaminan apapun kepada Saksi.

5. Bahwa setelah jatuh tempo satu minggu kemudian Saksi 1 mau memperpanjang lagi selama satu minggu dan setelah jatuh tempo mobil kembali Saksi 1 menyampaikan ingin memperpanjang lagi selama satu minggu, dalam pembayaran uang sewa pada minggu pertama lancar tetapi pada saat pembayaran yang kedua dan ketiga selalu telat dan pada akhimya sejak tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang Saksi 1 tidak pernah membayar biaya sewa dan mobil Saksi tidak dikembalikan.

6. Bahwa pada tanggal 3 Januari 2012 sekira pukul 11.30 Wib Saksi 1 datang kerumah bersama Terdakwa dan memberitehukan bahwa mobil Saksi telah dibawa /digelapkan oleh teman Terdakwa yang bernama Sertu Edi Susanto.

7. Bahwa pada tanggal 7 Januari 2012 Saksi mengajak Terdakwa dan Saksi 1 mencari mobil Saksi di daerah Yogyakarta karena menurut informasi dari temannya Terdakwa bahwa mobil Saksi berada di Yogyakarta, setelah sampai di Yogyakarta mobil Saksi tidak diketemukan.

8. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa Saksi mengalami kerugian 1 (satu) unit Mobil Toyota Fortuner tahun 2009 Nopol W 471 seharga Rp. 370.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah), uang sewa selama 60 (enam puluh) hari sejumlah Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah) dan biaya transport melakukan pencarian sejumlah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

(11)

Menimbang : Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 1989 di Rwdam IX Udayana dan dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti kejuruan Susjurta Pom di Pusdik Pom Cimahi dan kemudian berdinas di Pusdik Pom Cimahi selanjutnya pada tahun 2001 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Pomdam V/Brawijaya dengan pangkat Kopka NRP 635431.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Yon Dwi Candra Irawan, sekira bulan Nopember 2011 dalam hubungan sewa menyewa mobil, nanum tidak ada hubungan keluarga.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Serka M. Yasin dan Serma Edris sebagai atasan dan bawahan di Denmadam V/Brawijaya dan kenal dengan Sertu Edi Susanto sejak tahun 2005 ketika Terdakwa sedang mengawal Pangdam V/Brawijaya di Malang dalam hubungan pertemanan, dan tidak ada hubungan keluarga.

4. Bahwa Terdakwa telah menyewa mobil Fortuner Nopol W 471 wama hitam dari Sdr Yon Dwi Candra Irawan pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 dan penyerahan mobil dilakukan didepan Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya di Jl. Raden Wijaya Surabaya.

5. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 Terdakwa dihubungi oleh Sertu Edi dan menyampaikan mau menyewa mobil jenis Toyota Fortuner, selanjutnya Terdakwa menghubungi Serka Yasin untuk meminta bantuan dan Serka Yasin menyanggupi kemudian pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib Sdr. Yon Candra Irawan datang dengan membawa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam dan selanjutnya dilakukan serah terima mobil dengan dibuatkan surat tanda terima/Form Order yang ditanda tangani oleh Sdr. Yon Candra Irawan dan Terdakwa.

6. Bahwa dalam serah terima mobil tersebut tidak ada jaminan dan Terdakwa juga tidak menjanjikan apapun kepada Sdr. Yon Candra Irawan hanya dengan dasar kepercayaan dan keamanan dari Sdr. Yon Candra Irawan karena Terdakwa sebagai anggota Pom dan pengawal Pangdam V/Brawijaya.

7. Bahwa setelah serah terima mobil tersebut selanjutnya mobil tersebut Terdakwa berikan kepada Sertu Edi Susanto yang akan dipergunakan melayani tamunya yang berasal dari Jakarta selama satu minggu yaitu pada tanggal 30 Nopember 2011 sampai dengan 7 Desember 2011, dan biaya sewanya perhari adalah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan selama mobil disewa tersebut Terdakwa telah menerima pembayaran sebanyak 3 (tiga) kali, yang pertama pada tenggal 7 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000- (lima juta rupiah), yang kedua pada tanggal lupa sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah) dan yang ketiga pada tanggal lupa sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

8. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang dari Sertu Edi Terdakwa langsung memberikan uang tersebut kepada Sdr. Yon Candra Irawan melalui Serka M. Yasin dan oleh Serka M. Yasin di berikan kepada Serma Edris selanjutnya oleh Serma Edris

diserahkan kepada Sdr. Yon Candra Irawan dengan jumlah total Rp. 16.800.000,- (Enam belas delapan ratus ribu rupiah) dengan

rincian yang pertama pada tanggal 7 Desember 2001 sejumlah Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) yang kedua pada tanggal 16

Desember 2011 sejumlah Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dan yang ketiga sejumlah Rp. 1.800.000,- (Satu juta delapan ratus ribu rupiah).

(12)

9. Bahwa Terdakwa pernah menyalurkan mobil rental kepada Sertu Edi Sebanyak 7 (tujuh) unit antara lain : 2 (dua) unit Toyota Fortuner Nopol W 471 yang satu lupa nopolnya, 2 (dua) unit Toyota Kijang Inova keduanya nopolnya lupa, 2 (dua) unit Toyota Yaris Nopolnya juga lupa, dan 1 (satu) unit Sedan Sevrolet Estate Nopol L 73 TY.

10. Bahwa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam sampai sekarang tidak dikembalikan dan uang sewanya juga belum dibayarkan sejak tanggal 21 Desember 2011 oleh Sertu Edi Susanto, dan Sertu Edi Susanto telah dengan sengaja meninggalkan dinas tanpa ijin sejak tanggal 4 Januari 2012 sampai dengan sekarang. 11. Bahwa Terdakwa menyewakan mobil kepada Sertu Edi Susanto tersebut bukan berbentuk kerjasama tetepi karena pertemanan, dan ingin mendapatkan keuntungan yaitu dari uang jasa atau uang fee dan Terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam siding berupa :

1. Barang berupa : NIHIL

2. Surat berupa :

- 1 (satu) lembar foto copy bukti penyerahan mobil Fortuner Nopol W-471 dari Bali “ Candra “ Taours.

- 1 (satu) lembar foto copy BPKB Mobil Toyota Fortuner Nopol W 471.

Yang kesemuanya telah diperlihatkan / dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembukti-buktian atas perbuatan-perbuatanyang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 1989 di Rindam IX Udayana dan dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti kejuruan Susjurta Pom di Pusdik Pom Cimahi dan kemudian berdinas di Pusdik Pom Cimahi selanjutnya pada tahun 2001 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Pomdam V/Brawijaya dengan pangkat Kopka NRP 635431.

2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Yon Dwi Candra Irawan (Saksi 1), sekira bulan Nopember 2011 dalam hubungan sewa menyewa mobil, namun tidak ada hubungan keluarga.

3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Serka M. Yasin (Saksi 2) dan Serma Edris (Saksi 3) sebagai atasan dan bawahan di Denmadam V/Brawijaya dan kenal dengan Sertu Edi Susanto sejak tehun 2005 ketika Terdakwa sedang mengawal Pangdam V/Brawijaya di Malang dalam hubungan pertemanan, dan tidak ada hubungan keluarga.

(13)

4. Bahwa benar Terdakwa telah menyewa mobil Fortuner Nopol W 471 warna hitam dari Saksi 1 pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 dan penyerahan mobil dilakukan didepan Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya di Jl. Raden Wijaya Surabaya.

5. Bahwa benar pada tanggal 28 Nopember 2011 Terdakwa dihubungi oleh Sertu Edi Susanto dan menyampaikan mau menyewa mobil jenis Toyota Fortuner, selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi 2 untuk meminta bantuan dan Saksi 2 menyanggupi kemudian pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib Saksi 1 datang dengan membawa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam dan selanjutnya dilakukan serah terima mobil dengan dibuatkan surat tanda terima/Form Order yang ditanda tangani oleh Saksi 1 dan Terdakwa dengan disaksikan Sdr. Rahmad Hamami (Saksi 4), Sdr. Bachtiar, Saksi 2 dan Saksi 3.

6. Bahwa benar dalam serah terima mobil tersebut tidak ada jaminan dan Terdakwa meyakinkan dengan kata-kata bahwa kendaraan dijamin aman dan lancar dalam pembayaran dan Terdakwa akan bertanggung jawab apalagi Terdakwa sebagai anggota Pom dan pengawal Pangdam V/Brawijaya.

7. Bahwa benar pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner

Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari,

selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru membayar sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo

Saksi 1 meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang

belum diberikan.

8. Bahwa benar pada tanggal 24 Desember 2011 Saksi 1 menyampaikan kepada Terdakwa agar mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut dikembalikan karena sudah waktunya ganti oli mesin dan akan digantikan dengan Toyota Fortuner warna putih malic namun hingga tanggal 30 Desember 2011 mobil tersebut belum juga dikembalikan, kemudian pada tanggal 6 Januari 2012 Saksi 1 mendengar bahwa mobil Toyota Fortuner tersebut tidak bisa dikembalikan karena penyewanya atas nama Sertu Edi Susanto tidak diketahui keberadaannya dan sisa uang sewa dari tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang belum dibayarkan.

9 Bahwa benar pada tanggal 8 Januari 2012 Terdakwa mengajak Saksi 1 bersama pemilik mobil atas nama H. Bashori (Saksi 2) karena Terdakwa mendapat informasi bahwa mobil Toyota Fortuner Nopol W. 471 berada di Yogyakarta, lalu Saksi 1 dan Terdakwa menuju ke Yogyakarta untuk melihat mobil tersebut setelah sampai ternyata bukan mobil Toyota Fortuner milik Saksi 1.

10. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah menyewa mobil dari Saksi 1 dan tanpa persetujuan Saksi 1 telah menyewakan lagi kepada Sertu Edi Susanto maka Saksi 1 mengalami kerugian 1 (satu) unit Mobil Toyota Fortuner tahun 2009 Nopol W 471 seharga Rp 370 000.000,- (tiga ratus tujuh puluh juta

rupiah), biaya sewa selama 50 (lima puluh) hari sebesar Rp. 37.000.000,- (tiga puluh tujuh juta rupiah) dan biaya transport

selama melakukan pencarian mobil Toyota Fortuner sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).

(14)

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pembuktian Pasal yang didakwakan dan dibuktikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, maka mengenai pidana yang di jatuhkan Majelis Hakim akan menentukan sendiri.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Terdakwa dalam Alternatifnya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa permohonan keringanan hukuman dari Terdakwa akan dipertimbangkan sendari dalam putusan.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

- Unsur ke-1 : “ Barang siapa “

- Unsur ke-2 : “ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dari orang lain secara melawan hukum “ - Unsur ke-3 : “ Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan

mengerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya “

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur Pertama : “Barang Siapa”

Bahwa yang dimaksud dengan . “Barang siapa” adalah Yang dimaksud dengan barang siapa yaitu setiap orang warga negara RI yang tunduk kepada UU dan Hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini adalah seorang anggota TNI AD yang diketahui bernama I Made Mudita pangkat Kopka NRP 635431, Terdakwa merupakan subyek hukum selama dalam persidangan diketahui sehat jasmani dan rohaninya sehingga dipandang Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. 2. Bahwa benar hingga saat ini tidak ada aturan khusus yang mengecualikan Terdakwa terhadap penerapan seluruh aturan yang berlaku di Indonesia, sehingga Terdakwa termasuk orang/WNI yang tunduk terhadap semua peraturan /UU yang berlaku di Indonesia termasuk KUHP.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Barang siapa” telah terpenuhi.

(15)

Bahwa yang dimaksud dengan “ Dengan maksud “.. adalah - Kata-kata “ Dengan maksud “ adalah merupakan pengganti kata “ dengan sengaja “ yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku.

- Menurut MVT (memori penjelasan) yang dimasksud dengan “ Kesengajaan “ adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan atau tindak pidana beserta akibatnya artinya bahwa seseorang melakukan suatu tindakan dengan sengaja itu harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya.

- Menurut sifatnya “ Kesengajaan “ terdiri dari :

- Dolus mulus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidana tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya tetapi juga ia menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh Undang-undang dan diancam dengan pidana.

- Kloulus begrip atau kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu yaitu dalam hal seseorang melakukan tindak pidana tertentu, cukuplah jika (hanya) menghendaki tindakan itu, artinya ada hubungan yang erat dengan kejiwawan (bathinnya) dengan tindakannya, tidak disyaratkan apakah menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang dan diancam dengan pidana oleh Undang-undang.

- Penempatan unsur-unsur “ dengan sengaja “ di depan perumusan delik berarti mencakup seluruh unsur yang ada dibelakangnya yaitu unsur untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, secara melawan hukum (BMH) dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya (tindakan yang dilarang), Dengan kata lain bahwa semua unsur yang ada dibelakang dilakukan oleh si pelaku. Si pelaku menyadari dan menginsyafi atas tindakannya atau akibatnya.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 28 Nopember 2011 Terdakwa dihubungi oleh Sertu Edi Susanto dan menyampaikan mau menyewa mobil jenis Toyota Fortuner, selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi 2 untuk meminta bantuan dan Saksi 2 menyanggupi kemudian pada tanggal 30 Nopember 2011 sekira pukul 10.00 Wib Saksi 1 datang dengan membawa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 warna hitam dan selanjutnya dilakukan serah terima mobil dengan dibuatkan surat tanda terima/Form Order yang ditanda tangani oleh Saksi 1 dan Terdakwa dengan disaksikan Sdr. Rahmad Hamami (Saksi 4), Sdr. Bachtiar, Saksi 2 dan Saksi 3.

2. Bahwa benar pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner

Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari,

selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru membayar

(16)

sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa

memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi 1 meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang belum diberikan

3. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut secara nyata dan kasat mata serta secara faktual dan konkrit telah merugikan saksi-1 karena mobil saksi-1 sampai dengan sekarang belum dikembalikan Terdakwa dan Terdakwa diuntungkan dengan menyewakan mobil tersebut kepada orang lain, sehingga perbuatan Terdakwa nyata-nyata menguntungkan diri Terdakwa sendiri secara melawan hukum dan Sertu Edy Susanto.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “ Dengan maksud “ telah terpenuhi.

3. Unsur Ketiga : “ Untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum “

Bahwa yang dimaksud dengan . “ Untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum “ adalah

Karena unsur ini berada di belakang / dicakup unsur “ Dengan maksud “ atau “ Dengan sengaja “ maka untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan atau kesadaran sendiri dari si pelaku (Terdakwa) dan bersifat melawan hukum yang berarti ada pihak-pihak yang dirugikan. - Maksud si pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain tidak dipersoalkan apakah yang dirugikan itu harus merasa dirugikan. Namun jika orang tersebut itu memang dirugikan maka hal ini dapat digunakan untuk memperkuat maksud si pelaku.

- Yang dimaksud dengan “ secara melawan hukum “ berarti si pelaku (Terdakwa) telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum (dalam hal ini hukum positip indonesia). - Dari Arrest HR tanggal 31 Desember 1919 tentang pasal 1365 BW mengenai pengertian-pengertian “ tindakan yang tidak sesuai dengan hukum “ berintikan :

- Merusak subyektif seseorang menurut UU.

- Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut UU.

- Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan masyarakat

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner

Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari,

selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru membayar sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp.

(17)

5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi 1 meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang belum diberikan.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut secara nyata dan kasat mata serta secara faktual dan konkrit telah merugikan saksi-1 karena mobil saksi-1 sampai dengan sekarang belum dikembalikan Terdakwa dan Terdakwa diuntungkan dengan menyewakan mobil tersebut kepada orang lain, sehingga perbuatan Terdakwa nyata-nyata menguntungkan diri Terdakwa sendiri secara melawan hukum dan Sertu Edy Susanto.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “ Untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum “ telah terpenuhi.

4. Unsur ke-4 : “ Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya “. Bahwa yang dimaksud dengan . “ Untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum “ adalah

- Yang dimaksud dengan “ tipu muslihat “ adalah suatu tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si pelaku menimbulkan suatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal ia sadari bahwa itu tidak ada.

- Yang dimaksud dengan “ rangkaian kebohongan “ adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain dari pada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar,

- Yang dimaksud “ menggerakkan “ (Bowegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu tindakan perbuatan. Dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban, bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan, yang dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan.

- Yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang selalu dari pembayaran itu terjadi secara langsung. Juga penyerahan itu terjadi secara tidak langsung juga penyerahan secara langsung. Yang dimaksud dengan barang disini adalah barang pada umumnya yaitu barang yang mempunyai nilai ekonomis (dalam hal ini uang).

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 21.00 Wib Saksi 1 menerima uang sewa mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 dari Terdakwa melalui Serma Edris sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk sewa selama tujuh hari,

(18)

selanjutnya Terdakwa memperpanjang sewa mobil sampai tanggal 14 Desember 2011, namun Terdakwa baru membayar

sewa mobil pada tanggal 16 Desember 2011 sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian Terdakwa

memperpanjang lagi sewa mobil sampai dengan tanggal 24 Desember 2011, setelah sampai jatuh tempo Saksi 1 meminta uang sewa dan baru dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sisanya sampai sekarang belum diberikan.

2. benar pada tanggal 24 Desember 2011 Saksi 1 menyampaikan kepada Terdakwa agar mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 tersebut dikembalikan karena sudah waktunya ganti oli mesin dan akan digantikan dengan Toyota Fortuner warna putih matic namun hingga tanggal 30 Desember 2011 mobil tersebut belum juga dikembalikan, kemudian pada tanggal 6 Januari 2012 Saksi 1 mendengar bahwa mobil Toyota Fortuner tersebut tidak bisa dikembalikan karena penyewanya atas nama Sertu Edi Susanto tidak diketahui keberadaannya dan sisa uang sewa dari tanggal 20 Desember 2011 sampai dengan sekarang belum dibayarkan.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“ Penipuan “.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana karena ingin mencari uang dengan cara yang mudah dengan memperdaya orang lain dengan diajak melakukan bisnis sewa menyewa mobil dengan harapan mendapat keuntungan yang besar.

2. Bahwa Terdakwa sebagai seorang Anggota TNI, seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat umum, untuk bertingkah laku atau berbuat yang baik, namun Terdakwa dengan seenaknya sendiri tanpa menghiraukan ketentuan hukum yang berlaku telah melakukan perbuatan membohongi orang lain dengan meminta uang seolah-olah untuk urusan bisnis dan berjanji akan dikembalikan, tetapi itu hanyalah karangan Terdakwa sendiri dan Terdakwa tidak mengembalikan uang tersebut, sehingga akibat perbuatan Terdakwa telah merugikan orang lain serta mencemarkan nama baik TNI di tengah masyarakat

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan

(19)

Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dan memperlancar jalannya persidangan.

2. Terdakwa masih bisa dan dapat dibina menjadi prajurit yang baik.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa Terdakwa adalah seorang anggota Pom TNI AD, Terdakwa adalah seorang penegak hukum.

2. Sampai saat ini mobil Toyota Fortuner Nopol W 471 belum kembali.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : 1. Barang-barang :

NIHIL

2. Surat-surat

- 1 (satu) lembar foto copy bukti penyerahan mobil Fortuner Nopol W-471 dari Bali “ Candra “ Taours.

- 1 (satu) lembar foto copy BPKB Mobil Toyota Fortuner Nopol W 471.

Karena erat hubungannya dengan perkara ini maka perlu ditentukan statusnya.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim berpendapat Terdakwa perlu tetap ditahan / dibebaskan dari tahanan.

Mengingat : Pasal 378 KUHP serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : I Made Mudita, Kopka NRP 635431 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Penipuan “

(20)

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 7 (tujuh) bulan. 3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy bukti penyerahan mobil Fortuner Nopol W-471 dari Bali “ Candra “ Taours.

- 1 (satu) lembar foto copy BPKB Mobil Toyota Fortuner Nopol W 471. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 31 Juli 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Muh. Mahmud, S.H Letkol Chk NRP 1910002230362 sebagai Hakim Ketua serta M. Suyanto, S.H.,M.H Mayor Chk NRP 544973 dan Tri Achmad B, S.H Mayor Sus NRP 520883 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Agus Subagiyo, S.H Mayor Chk NRP 548430, Panitera Dedi Wigandi, S.Sos., S.H. Kapten Chk NRP 21940135750972, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua,

Cap / Ttd Muh. Mahmud, S.H

Letkol Chk NRP 1910002230362

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

Ttd Ttd

M. Suyanto, S.H.,M.H Tri Achmad B, S.H Mayor Chk NRP 544973 Mayor Sus NRP 520883

Panitera, Ttd

Dedi Wigandi, S.Sos., S.H. Kapten Chk NRP 21940135750972

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diberikan tidak hanya mengenai media komunikasi namun juga diberikan informasi mengenai pengertian android, dan beberapa aplikasi yang dapat

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Kedua, aktor-aktor politik yang berperan dalam perumusan maupun yang terlibat dalam rangka menjadikan Banda Aceh model kota madani yaitu pihak pemerintah kota

Untuk itu parameter biologi tanah yang perlu diperhatikan dalam evaluasi kesesuaian lahan yang telah ada antara lain adalah: kelompok bakteri penambat N ataupun pemasok P yang

Untuk fermentasi limbah tahu yang di- tambahkan dengan tanaman Tithonia Diversifolia semakin banyak tanaman yang ditambahkan dalam limbah tersebut maka kadar nitrogen juga

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa wujud pelanggaran kesantunan berbahasa tuturan manyambati dalam bahasa Banjar terdiri atas manyambati

Hal ini berarti besar kecilnya fee yang diterima auditor tidak berpengaruh terhadap kinerjanya, namun ada kecenderungan fee audit yang besar menyebabkan auditor